Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Azizah Fairuz
"Saat ini, salah satu jenis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang sedang berkembang adalah industri jasa penatu. Meningkatnya pertumbuhan pariwisata dan hotel, rumah sakit, perumahan, dan apartemen di Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan terhadap layanan penatu dan 'cleaning service'. Peluang ini dimanfaatkan oleh Ibu Jennifer untuk mendirikan KlinBar, yaitu 'retail' jasa penatu modern yang memberikan pelayanan untuk mencuci baju yang bersih dan rapi. KlinBar mempekerjakan enam karyawan tetap. Penelitian ini membahas laporan proses 'business coaching' untuk memecahkan masalah dalam manajemen sumber daya manusia di UMKM, yaitu menyusun sistem penilaian kinerja dan sistem 'rewards' untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan KlinBar.
Analisis pendahuluan KlinBar menunjukkan bahwa terdapat rendahnya kepuasan kerja karyawan. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sistem penilaian kinerja dan 'rewards'. Selain itu, rendahnya kepuasan kerja karyawan mengakibatkan rendahnya komitmen terhadap organisasi dan 'turnover' yang tinggi. 'Turnover' di KlinBar adalah sebesar 40%. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Data sekunder diperoleh dari profil perusahaan, internet, 'text book', dan artikel jurnal. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi dari sistem penilaian kinerja dan sistem 'reward' dapat meningkatkan kepuasan kerja.

Nowadays, the one type of MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) that currently developing is a laundry service industry. The increasing growth of tourism and hotels, hospitals, residential, and apartments in Indonesia have a significant contribution to the laundry and cleaning services. Mrs. Jennifer seizes this opportunity by establishing KlinBar, a modern retail laundry that provides clean and neat clothes. KlinBar is now employing six permanent employees. This study discusses the report of the business coaching process for solving problems in human resources management in MSMEs on the Craeting of Performance Appraisal and Reward Systems to Enhance the Employee Job Satisfaction of KlinBar.
The preliminary analysis of KlinBar has shown that there was a lack of job satisfaction from the employee. The lack of job satisfaction is caused by a lack of performance appraisal and reward systems. Also, the lack of employee job satisfaction resulted in a low commitment to the organization and high turnover. The turnover in KlinBar is 40%. The primary data is collected through in-depth interview and observation. The secondary data is obtained from the company profile, internet, textbook, and articles in the journal. The collected data will be analyzed using qualitative and quantitative methods. This study found that the implementation of performance appraisal and reward systems could enhance job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matondang, Lucia Marchy
"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi sistem penilaian kinerja terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja di PT. XYZ. Data dikumpulkan dari 103 orang responden yang diambil dari PT. XYZ, dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling, dan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk elektronik atau dikenal dengan nama Google Docs.
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam menguji pengaruh antara persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja, yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20.
Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi berpengaruh signifikan secara bersamaan terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja karyawan PT. XYZ, (2) Pada tingkat kepercayaan 95%, persepsi akurasi memiliki pengaruh yang paling signifikan, (3) Pada tingkat kepercayaan 90%, persepsi keadilan interaksional dan persepsi akurasi memiliki pengaruh yang paling signifik.

The purpose of this research is to know the influence of the perception of distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy of performance appraisal system on employee satisfaction of performance appraisal system in PT. XYZ. The data collected from 103 the respondents which taken from PT. XYZ, using purposive sampling method and the datas were collected by using the questionnaire form from Google Docs.
Multiple linier regression analysis which use in this research to know the influence between perception of distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy of performance appraisal system on employee satisfaction of performance appraisal system that processed using the program SPSS version 20.
The results of the study showed the following result: (1), distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy have a significant effect simultaneously on employee satisfaction on the performance appraisal system in PT. XYZ, (2) At the level of confidence level of 95%, perception of accuracy has a significant influence on the employee satisfaction, (3) At the level of confidence level of 90%, perception of interactional justice and perception of accuracy had the a significant influence on the employee satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Astari Wiraputri
"Tesis ini bertujuan menemukan penyebab utama yang mempengaruhi kinerja Rumah Sakit XYZ dan menyusun rancangan intervensi untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kepuasan kerja dan komitmen organisasi adalah variabel yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama kinerja yang kurang maksimal di RS XYZ dikarenakan dua variabel ini memiliki korelasi dengan kinerja individu secara signifikan menurut literatur. Wawancara dan kuesioner digunakan dalam pengumpulan data. Kepuasan kerja terdiri dari sembilan dimensi, yaitu gaji, promosi, supervisi, tunjangan/manfaat, penghargaan/pengakuan, prosedur, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, dan komunikasi. Selain itu, dimensi pengembangan ditambahkan sebagai dimensi kepuasan kerja. Dari tiga jenis komitmen organisasi, komitmen afektif dianggap yang paling penting dan berkorelasi dengan kinerja individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kepuasan kerja yang memiliki skor rendah dan berkorelasi dengan komitmen afektif adalah contingent rewards dan development. Dengan demikian, kedua dimensi ini yang akan diintervensi melalui sistem reward dan program pengembangan karir, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen afektif organisasi yang mengarah pada peningkatan kinerja individu.

This thesis aims to find out the main causes which influence the performance of XYZ Hospital and to develop intervention programs to overcome them. This study used quantitative and qualitative method. Job satisfaction and organizational commitment were variables that were used to identify the main causes of low performance in XYZ Hospital. According to literature, those variables had significant correlations with job performance. Interviews and questionnaires were used for collecting data. Job satisfaction has nine dimensions; namely pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating procedures, co-workers, nature of work, and communication. In addition, development was added as another dimension for job satisfaction. Out of the three organizational commitment, affective commitment was considered to be the most important and had a correlation with job performance. Results showed that the dimensions of job satisfaction, namely contingent rewards and development, which had low scores and significant correlations with affective commitment, were considered. Those two variables were intervened through reward system and career development programs in order to increase employee job satisfaction and their affective commitment, which eventually will lead to increase their performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Romauli Damayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perceived organizational support dan kepuasan kerja pada perawat. Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah sakit swasta di daerah Jakarta Pusat. Responden dalam penelitian ini merupakan perawat dengan jumlah 47 orang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dimana partisipan diminta untuk mengisi kuesioner kepuasan kerja (Job Satisfaction Survey) dan perceived organizational support (Survey of Perceived Organization Support).
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived organizational support dan kepuasan kerja sebesar .68 pada level of significant .01. Untuk meningkatkan perceived organizational support, peneliti melakukan sosialisasi penilaian kinerja dengan harapan sosialisasi tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja. Dari hasil sosialisasi, diketahui bahwa penilaian kinerja berupa paper and pencil yang direkomendasikan dirasakan cukup efektif, namun saat ini belum dapat diimplementasikan.

This study aimed to examine the relationship between perceived organizational support and job satisfaction of nurses. This study was conducted in one of private hospital in Central Jakarta. Forty-seven nurses were involved as samples in this research. This research was conducted with quantitative approach, in which participants were asked to fill out questionnaire of job satisfaction (Spector's Job Satisfaction Survey) and perceived organizational support (Eisenberger's Survey of Perceived Organizational Support).
Based on the result of the research, it was known that there is a significant relationship between perceived organizational support and job satisfaction (r=.68; level of significant .01). For increasing perceived organizational support, researcher gave intervention about performance appraisal socialization which hopefully could improve job satisfaction. The evaluation about this intervention is paper and pencil based performance appraisal was effective enough, but it can't be implemented at this time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Widya Methasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah intervensi berupa penyusunan sistem manajemen karir dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan generasi Y pada perusahaan INS, sehingga berdampak pada peningkatan komitmen organisasi karyawan. Penelitian ini dilakukan terhadap 114 karyawan generasi Y, dengan menggunakan alat ukur Organizational Commitment Quationnaire (OCQ)) dari Steers, Porter, Mowday dan Boulian (1974) serta Job Satisfaction Survey (JSS) dari Spector (1997). Dengan menggunakan analisa regresi terhadap variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi, maka diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa dimensi promosi dan karakteristik dasar pekerjaan memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (koefisien b dimensi promosi=0, 255 dan nilai b dimensi nature of work= 0,344, dengan p value < 0,05). Program intervensi yang dirancang untuk meningkatkan komitmen organisasi adalah penyusunan sistem manajemen karir pada departemen human resource. Sistem manajemen karir disusun berdasarkan standar kompetensi; jenjang karir; serta mekanisme perencanaan karir individu. Informasi yang diperoleh dari masukan manajemen perusahaan INS menyatakan bahwa sistem ini memberikan petunjuk bagi atasan dan praktisi human resource di perusahaan guna menerapkan manajemen karir karyawan, agar kepuasan kerja karyawan meningkat.

This research aimed to determine the effect of career management design, as intervention program, to enhance gen Y?s job satisfaction in INS company, in order to improve organizational commitment. Research conducted on 114 gen Y's employee, by using Steers, Porter, Mowday and Boulian's (1974), Organizational Commitment Quationnaire (OCQ) and Spector's (1997), Job Satisfaction Survey (JSS). By using regression analysis to both variables, the result show that promotion and nature of work, as job satisfaction factor, were having significance influence among other factors ( b promotion=0, 255 and b nature of work = 0,344, with p value < 0,05 ). Based on this, therefore, interventions program was designed to improve organization commitment, which is design of career management system at Human Resource Department. Career management system was designed with standard competencies, career path, and individual career plan mechanism. Information gathered from INS management showed that this system gives guidance to supervisor and human resource practitioner in this company to implement employee career management, so that employee satisfaction will be increase.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30862
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Indriyani Darsono
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh program coaching pada atasan terhadap peningkatan organizational justice dan kepuasan kerja pada bawahan PT. XXY. Karyawan mempersepsikan dirinya mendapat perlakuan yang fair di tempat kerja akan merasa lebih puas dengan pekerjaannya dan akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik. Penelitian terhadap 20 karyawan PT. XXY dengan alat ukur adaptasi dari organizational justice (Moorman, 1991) dan kepuasan kerja (Spector, 1997) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari organizational justice terhadap kepuasan kerja yaitu sebesar 50,4% (los=0.01) Merujuk pada hasil tersebut maka dilakukan intervensi untuk meningkatkan organizational justice dan kepuasan kerja melalui program coaching penilaian kinerja pada perusahaan. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pada organizational justice dan kepuasan kerja saat sebelum dan sesudah intervensi. Dengan demikian maka organisasi perlu melakukan beberapa hal diantaranya penilaian kerja secara berkala, melakukan pembenahan terhadap beberapa sistem terkait reward, memberikan training terhadap karyawan.

This study aims to see the effect of performance appraisal?s coaching program for supervisor to enhance organizational justice and job satisfaction toward subordinates at head office of PT. XXY. Employees who perceived themselves as being treated fairly, will be more likely to be satisfied with their jobs and motivated to do well. Study of 20 employees of PT. XXY with an instrument adapted of organizational justice (Moorman, 1991) and job satisfaction (Spector, 1997) showed a significant effects of organizational justice on job satisfaction equal to 50.4% (los = 0.01). Furthermore, intervention is given to improve organizational justice and job satisfaction through the performance appraisal?s coaching program. The results indicate that there are differences in intervention scores on organizational justice and job satisfaction before and after intervention. Thus, the organization needs to do several things including periodic performance appraisal, improve reward-related systems and providing training to employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30474
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ronal Adi Putra
"Skripsi ini membahas tentang sistem penilaian kinerja karyawan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Ada sembilan variabel yang diteliti yaitu penilai, karyawan yang dinilai, metode penilaian, instrumen penilaian, periode dan waktu penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, tindak lanjut hasil penilaian dan hambatan dan kendala dalam penilaian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu Oktober sampai Desember 2012. Informan dari penelitian ini terdiri dari sembilan orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penilaian kinerja karyawan di Rumah Sakit Haji Jakarta belum berjalan secara optimal, bias dan subyektivitas dalam penilaian masih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan agar merevisi instrumen penilaian dengan menambah unsur penilaian yang lebih terukur dan standar yang jelas, dilakukan sosialisasi kepada penilai dan karyawan yang dinilai tentang penilaian kinerja, dalam memberikan penilaian juga bisa dilibatkan atasan, bawahan, dan rekan kerja, penilai dapat membuat catatan khusus setiap karyawan yang dinilai sebagai dasar dalam memberikan penilaian, dan mengoptimalkan pemanfaatan hasil penilaian dengan membuat program pengembangan karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

The focus of this study is about overview of the employee performance appraisal system in Haji Jakarta Hospital. There are nine variabeles studied, namely appraiser, employees who appraised, appraisal methods, appraisal instrument, time and appraisal period, appraising, processing of appraisal result, follow-up appraisal result, barriers and constraints in appraisal. This research was qualitative approach with a design case study. Data collection in this research used in-depth interviews and document review. This research was conducted in three months, October until December 2012. Informant of this research consists of nine persons. The results of this research showed that the employee performance appraisal system in Haji Jakarta Hospital not running optimally, bias and subjectivity in appraisal is still high. Based on these results, the author suggest to revising the appraisal instruments with adding the element of appraisal that is measurable and clearly defined standards, conducted socialization to the appraiser and employees who appraised about performance appraisal, in appraising could also be involved superiors, subordinates and peers, appraiser can make special note of any employees who is appraised as a basis for appraising, and optimizing the use of appraisal results by creating employee development programs according to the needs of the employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S44803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
658.312 RIV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
658.312 5 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>