Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Mustain
"Otomasi tengah mengubah jurnalisme. Jurnalisme robot, atau jurnalisme otomatis, telah digunakan dalam sejumlah proses produksi berita. Jurnalisme robot merupakan salah satu jenis dari computer-assisted reporting (CAR) tingkat lanjut yang menggunakan Artificial Intelligence (AI). Cara kerja jurnalis robot didasarkan pada dua pilar: pertama, melakukan otomatisasi untuk mengekstraksi pengetahuan baru dari himpunan data besar dan algoritma yang secara otomatis mengubah pengetahuan (data) ini menjadi narasi yang bisa dibaca tanpa keterlibatan manusia. Teknologi ini dapat dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat. Di Indonesia, Beritagar.id telah menggunakan teknologi ini, yang diberi nama Robotorial, untuk produksi berita sepak bola, laporan perdagangan saham dan sorotan media. Robot jurnalis berfungsi baik ketika topiknya berulang dan data tersedia sesuai permintaan. Sehingga peran jurnalis manusia tetap diperlukan untuk membuat berita yang lebih kreatif dan mendalam.

Automation is changing journalism. Robot journalism, or automated journalism, has already been used in various news productions. Robot journalism is a form of advanced computer-assisted reporting (CAR) that uses Artificial Intelligence (AI). Robotic Journalism is based on two pillars: The computer software that automatically extracts new knowledge from vast data silos employing the new “social Physics” concept; algorithms that automatically convert this knowledge into readable stories without human involvement. Robot journalism can be seen as an opportunity to increase work productivity in a shorter time. This technology has been employed by Beritagar.id, one of online media in Indonesia, under the name Robotorial in reporting various issues such as football match result, stocks daily reports and media monitoring. The result shows that, robot journalist works smoothly on repetitive topics and data is available on request. So, the human role is still needed for writing more creative and in-depth stories."
2019
T55222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yakobus Suharyono
"ABSTRAK
Teknologi digital mendorong perkembangan pendidikan; pendidikan memacu kemajuan hidup melalui terciptanya berbagai hasil teknologi digital. Kolaborasi literasi digital dan pendidikan memerlukan kemampuan komunikasi yang didasarkan pada kemampuan memperoleh, memanipulasi dan mengemas informasi dan literasi digital yang mencakup literasi informasi dan komunikasi, yang dibangun dan didaya-gunakan secara sinergis. Sebagai penyelaras upaya hominisasi dan humanisasi dalam pendidikan abad ke-21, literasi digital dalam pendidikan mendorong pencapaian digital-citizenship yang memungkinkan pengembangan pendidikan dan pengembangan teknologi digital demi kemajuan hidup manusia.

ABSTRACT
Digital technology encourages educational advancement; conversely, education enhances human life advancement by creation of digital technologies. The collaborativeness of digital literacy and education requires communicative competence of searching, manipulating, packaging and communicating information and digital literacy including information and communication literacies which are appropriately constructed and functioned sinergically. Functioning as a harmonizer of educational hominization and humanization process in the 21st century, digital literacy in education enhances to obtain digital-citizenship which possibly develops either education or digital improvement for the sake of human live advancement."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Nurhidayah Rifani
"ABSTRAK
Tesis ini menggunakan perspektif Cultural Studies dalam menelusuri negosiasi dan strategi feminisme Islam melalui akun Instagram @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist, yang berupaya untuk meraih hak bersuara perempuan muslim atas pertentangan poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan metode netnografi serta analisis kualitatif pada setiap unggahan yang sudah diklasifikasikan berdasarkan fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kontestasi antara wacana Islam dan feminisme yang dilihat dari identitas masing-masing akun, isu-isu yang dihadirkan, dan dinamika kolom komentar. Penggunaan metode reinterpretasi tafsir dominan pada pemaknaan Al-Quran dan hadis oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist menghasilkan Instagram sebagai medium literasi digital feminisme Islam untuk mengkritisi kembali wacana poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa proses literasi media digital didukung oleh suara otoritas yakni intelektual muslim dan aktivis gender berlatar belakang muslim, serta penggunaan strategi positioning untuk meruntuhkan dominasi patriarki yang disematkan pada teks agama Islam. Keberlangsungan ini menggambarkan sebuah kontestasi wacana feminisme dan Islam yang nyatanya sama-sama menyoroti persoalan keadilan dan kesetaraan gender. Selain itu, penelitian ini juga melihat ada upaya aktivisme media melalui konsep digital sisterhood dan mekanisme penggunaan tagar oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist. Hasil penelitian menunjukkan konsep digital sisterhood dibangun menggunakan narasi personal, sedangkan tagar berfungsi sebagai alat strategi aktivisme media, penyebaran ideologi feminisme Islam, dan branding nama akun @mubadalah.id melalui tagar #mubadalah. Instagram sebagai media sosial yang menitikberatkan pada konten visual menjadi medium counter-voice (narasi perlawanan) feminisme Islam dalam meraih pemaknaan alternatif atas persoalan poligami dan kekerasan seksual yang selama ini memosisikan perempuan dalam keadaan termarginalkan.

ABSTRACT
From a Cultural Studies perspective, this thesis aims to problematize forms of negotiations and strategies of Islamic feminism social media, namely @mubadalah.id, @muslimahfeminist, and @cherbonfeminist. The main focus is Muslim women's voices over polygamy and sexual violence issues in Indonesia. The main research method is netnographic and qualitative analysis by interpreting the Instagram uploads that categorized according to the focus of the study. Research findings reflect a contestation between Islamic discourse and feminism as seen from the identity formation from each account, the issues presented, and the dynamics of the meaning-making process in the comment column. @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist criticize dominant interpretations of the Al-Qur'an and hadith, which means Instagram become a medium of digital literacy and awareness for Islamic feminism. This research found that the process of digital media literacy needs to be supported by the voice of authority namely Muslim intellectuals and gender activists with Muslim backgrounds. Furthermore, they also apply positioning strategies to undermine patriarchal dominance embedded in Islamic religious text, highlighting the issues of justice and gender equality. In addition, this study also uncovers digital sisterhood in social media activism through personal narratives and the empowerment through hashtags by @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist. The research also produces another function of hashtags as a strategy tool in media activism, spreading Islamic feminism ideology, and as the branding strategy by @mubadalah.id using hashtag #mubadalah. Instagram as a social media that focuses on visual content has an important role to help the process of counter-voice of Islamic feminism in achieving alternative meanings on issues of polygamy and sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Sanusi Putri
"Skripsi ini membahas dinamika makna dari nilai independensi media massa dalam konteks ruang berita konvergensi Tempo. Independensi sebagai cita-cita normatif media massa menggambarkan kapasitas individu atau lembaga untuk membuat keputusan dan bertindak sesuai dengan logikanya sendiri. Namun, hadirnya teknologi internet atau layanan tertentu seperti media sosial, menciptakan lingkungan media yang sangat berbeda dengan media massa konvensional. Konsep independensi yang menjadi prinsip luhur di dunia pers kini menjadi buram relevansi konsepsinya karena dengan logika viral dan usaha optimalisasi klik, redaksi menjadi semakin sulit untuk membatasi diri dari pengaruh eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor signifikansi praktik media digital terhadap nilai independensi dan dinamika budaya di ruang berita Tempo.

This research discussed the dynamics of the meaning of independence value of the mass media in the context of Tempo convergence newsroom. Independence as a normative ideal of mass media describes the capacity of individuals or institutions to make decisions and act according to their own logics. However, the presence of internet technology or certain digital services such as social medias, create an entirely different media environment compared to the conventional mass media. The concept of independence which is a noble principle in the world of the press has now become opaque in its conceptual relevance because with the viral logics and click optimization efforts, editors have difficulty in limiting themselves from external influences. This study aimed to explore the significance of the practice of digital medias towards the independence values and cultural dynamics in Tempo newsroom."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintiya
"Dunia jurnalistik dan ranah politik merupakan dua wilayah yang hingga saat ini masih didominasi laki-laki. Hal tersebut membuat jurnalis perempuan yang ditempatkan dalam kompartemen politik harus menghadapi dua lapis bias gender sekaligus. Skripsi ini hendak melihat bagaimana eksistensi jurnalis perempuan dalam produksi berita politik. Penelitian ini menggunakan paradigma criticalconstructionism dan merupakan penelitian kualitatif dengan metode in-depth interview terhadap jurnalis di ruang redaksi Tempo. Ruang redaksi Tempo dipilih sebagai studi kasus karena merupakan media yang menyajikan berita politik berkualitas. Wawancara dilakukan terhadap enam orang narasumber yang dipilih menggunakan metode snowball. Hasil temuan menunjukkan walaupun jenis kelamin jurnalis tidak mempengaruhi bentuk tulisan, namun pada realitanya terdapat tantangan khusus sebagai perempuan dalam proses produksi berita politik. Jurnalis politik perempuan harus menghadapi berbagai diskriminasi dan pelecehan dalam menjalani profesi mereka.

Journalism and political sphere are two areas that still dominated by men. It makes women journalists who are placed in political compartment have to face two layers of gender bias as well. This thesis is about to see how the existence of women journalists in production of political news. This qualitative research used critical constructionism paradigm and method of in-depth interviews to journalists in Tempo newsroom. Tempo newsroom was chosen as a case study because it produces high quality political news. Interviews were conducted to six sources person who were selected by using snowball method. The findings indicate though journalists’ sex does not affect their news article, in reality there are some special challenges that have to face by women journalist in the process of political news production such as discrimination and harassment"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vashty Ghassany Shabrina
"Revolusi digital terjadi dengan adanya perubahan teknologi dari mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang hingga saat ini. Memasuki era digital, kita dapat memperoleh informasi dan saling berkomunikasi satu satu sama lain dengan mudah. Hal tersebut dapat terjadi berkat adanya jaringan internet. Dengan adanya internet, akan terbentuk sebuah bentuk komunikasi interaktif salah satunya adalah melalui media sosial. Dewasa ini media sosial memiliki peranan penting dalam dunia pemasaran termasuk membangun personal branding. Saat ini semakin banyak orang memiliki kesadaran untuk membentuk personal branding dengan menggunakan media sosial salah satunya Instagram yang penggunanya berasal dari berbagai kalangan termasuk kalangan androgini.
Pada penelitian ini, peneliti mengangkat Jovi Adhiguna dan Wisnu Genu yang merupakan seorang selebgram androgini. peneliti menggunakan kriteria Authentic Personal Branding (Rampersad, 2008) dan Taktik Manajemen Kesan (Jones & Pittman, 1982) untuk menganalisis pembentukan personal branding melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian postpositivisme dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalan enam orang follower Jovi dan Genu. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam membentuk personal branding yang otentik, Jovi dan Genu memenuhi 11 kriteria Authentic Personal Branding dan 2 Taktik Manajemen Kesan yakni ingratiation dan self promotion.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan kriteria Authentic Personal Branding dan Taktik Manajemen Kesan diperlukan dalam membangun personal branding yang otentik. Menjaga keseluruhan personal branding yang otentik¸ adalah dengan menjadi diri sendiri dengan tidak merubah apapun dan keluar dari jalur ambisi pribadinya sendiri serta menjalankan seluruh kriteria yang ditentukan serta melakukan manajemen kesan guna menyempurnakan personal branding yang dibentuk oleh Jovi dan Genu sebagai seorang selebgram androgini.

We are now starting a digital era where we can easily get information and communicate with each other. This can happen thanks to the existence of the internet network. With the internet, an interactive form of communication will be formed, one of which is through social media. Today social media has an important role in the world of marketing, including building personal branding. Today more and more people have the awareness to make personal branding by using Instagram social media which users come from various circles including androgynous circles.
In this study, researchers raised Jovi Adhiguna and Wisnu Genu which are as androgynous celebgram. The researcher uses the criteria of Authentic Personal Branding (Rampersad, 2008) and Impression Management Tactics (Jones & Pittman, 1982) to analyze the formation of personal branding through Instagram. This study uses the paradigm of postpositivism research with qualitative research methods. Data collection techniques carried out were through interviews, observation and documentation. The research subjects in this study were six followers of Jovi and Genu.
The results showed that in forming approved personal branding, Jovi and Genu fulfilled 11 criteria of Authentic Personal Branding and two Impression Management Tactics namely ingratiation and self promotion. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the use of the Personal Personal Branding criteria and Management Tactics is needed in building reliable personal branding. Personal Branding sponsored by Self-Branding and Self-Personal Branding made by John and Genu as a androgyny program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febianca Putri
"Saat ini, internet dan telepon seluler telah menjadi tantangan baru bagi industri cetak, dan fenomena ini masih akan terus berlanjut. Digitalisasi sebagai hasil dari fenomena telah menantang perusahaan media cetak. Penelitian menganalisis manajemen media pengelolaan media digital yang diterapkan oleh Femina Group melalui konsep dynamic capabilities dan logika pengambilan keputusan (Johansson, 2015). Konsep dynamic capabilities diambil sebagai strategi utama untuk menganalisis bagaimana manajemen media cetak bertahan di era digital. Kemampuan dinamis ini dibagi menjadi tiga bagian: kemampuan sensing, seizing, dan reconfiguring. Penelitian menjelaskan bahwa Femina Group memiliki kemampuan dinamis yang kuat dalam proses sensing dan seizing, sedangkan proses reconfiguring perushaan mengalami penurunan kualitas aset melindungi aset. Dalam pengambilan keputusan logika, terlihat perusahaan menggunakan keputusan logika efektif dalam menentukan keputusan antara lain terkait konten, marketing, dan inovasi.

Nowadays, the internet and mobile phones have become a new challenge for the print industry, and this phenomenon will still continue. Digitalization as a result of phenomena has challenged print media companies. The study analyzed media management of digital media management applied by Femina Group through the concept of dynamic capabilities and decision-making logic (Johansson, 2015). The concept of dynamic capabilities is taken as a key strategy for analyzing how print media management survives in the digital age. This dynamic capability is divided into three parts: the ability of sensing, seizing, and reconfiguring. The research explains that Femina Group has strong dynamic capability in sensing and seizing process, while reconfiguring process of company decreasing asset quality protecting assets. In making logic decisions, it appears that companies use effective logic decisions in determining decisions such as content, marketing, and innovation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Abdurrahman
"Kelangsungan layanan yang bertumpu pada teknologi informasi menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kelangsungan usaha atau bisnis saat ini. Hal ini seiring dengan makin meningkatnya ketergantungan dunia usaha terhadap teknologi informasi (TI). Penanganan bencana (disaster) pada infrastruktur TI memerlukan perencanaan pada tataran kebijakan dan pelaksanaan pada tingkat operasi secara menyeluruh. Dalam suatu industri yang sarat dengan pemakaian TI, misalkan industri jasa telekomunikasi dan perbankan, sering terdapat perbedaan persepsi dalam mengantisipasi dan persiapan kelangsungan layanan (?business continuity services?). Masalah yang dapat ditimbulkan pada ?kesenjangan? penjaminan kelangsungan layanan ini sulitnya diterapkan standarisasi dan derajat layanan terhadap perlindungan konsumen.
Fokus tesis ini melakukan kajian dan riset perencanaan kelangsungan usaha dan layanan pada industri telekomunikasi. Dengan survey dan analisa persiapan implementasi kelangsungan layanan TI bidang industri telekomunikasi di Indonesia, maka dapat disimpulkan seberapa matang layanan yang diberikan oleh operator. Selain itu hasil kajian ini dapat menjadi panduan bagai operator baru yang akan bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi untuk menyesuaikan layanannya sesuai dengan standar industri. Hasil dari kajian ini menyiratkan bahwa persiapan dan pelaksanaan business continuity belum menjadi prioritas dan tersebar pada unit bisnis, sehingga tidak saling terkoordinasi. Belum adanya kesamaan persepsi pada aspek teknis, seperti perlunya ?recovery site?, terutama pada perusahaan telekomunikasi skala menengah.
Masalah lain adalah belum dilaksanakan sosiasilisasi, pengujian (test drill), kebijakan, kerja-sama antar operator untuk ?load sharing? saat bencana dan-lainlain. Secara rinci tesis ini membahas hasil survey kelangsungan usaha dan isu krtikal kelangsungan usaha perusahaan telekomunikasi di Indonesia, termasuk manajemen kelangsungan usaha untuk perusahaan telekomunikasi.

Continuity of services in information technology becomes of the most important aspects in business sustainability nowadays. This happens because business sectors become more dependent to information technology (IT). Disaster recovery for IT infrastructure needs a planning on policy and implementation in the operational level. In an industry full of IT usage, for example telecommunication and banking sectors, there might be misperception in anticipating and preparation for business continuity services. This problem makes it difficult to implement standardization for customer protection.
This thesis focuses on analyzing business continuity plan in telecommunication industry. Using survey and analyze the preparation for business continuity services, we can identify how mature the telecommunication operator in providing their services. The result of the analysis can also be a guidance for new operator that will work on telecommunication industry to adjust their services according to the standards of the industry. The result from this research shows that preparation and implementation of business continuity is not yet a priority in telecommunication industry, it is scattered among business units, and coordination among those business units is not exist.
Every telecommunication company has different perception on the technical aspect of business continuity, like requirement for recovery site, especially for medium scale company. Another problem for business continuity is socialization, scenario simulation test, policy, and load sharing collaboration between mobile operators for disaster recovery. In detail, this thesis analyzes the result of business continuity survey, disaster recovery and critical issue for service continuity in Indonesia?s telecommunication industry, including BCP Management for telecommunication company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Setiawan
"ABSTRAK
Dengan memperhatikan dampak Mobile Broadband yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial bagi negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, maka pemanfaatan spektrum Digital Dividend dan LTE memungkinkan pembangunan broadband paling efisien, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Implementasi LTE di pita frekuensi Digital Dividend menyediakan solusi paling ideal untuk mempercepat ketersediaan akses Broadband yang terjangkau secara universal kepada seluruh masyarakat dalam rangka memenuhi target cakupan dan kapasitas Perencanaan Broadband Nasional.
Akan tetapi penggunaan frekuensi Digital Dividend untuk Mobile Broadband hanya dapat diimplementasikan setelah proses Digital Switchover selesai dilakukan. Permasalahan utama di Indonesia adalah lambatnya proses migrasi TV analog ke TV Digital serta keengganan industri TV untuk melakukan migrasi tersebut.
Pada penelitian ini dikembangkan suatu model tekno ekonomi mengenai percepatan migrasi analog ke digital dengan memanfaatkan potensi pendapatan negara dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi untuk Digital Dividend LTE untuk membantu biaya-biaya dibutuhkan penyelenggara TV dalam masa transisi dari analog ke digital, yaitu insentif set-top-box, biaya operasional sewa kapasitas Multiplex TV Digital dan modal infrastruktur Multiplex TV Digital Terrestrial di Indonesia.
Berdasarkan model yang dikembangkan ini dilakukan perhitungan Present Worth relatif terhadap kebijakan eksisting menunggu Digital Dividend tahun 2018 untuk 3 skenario subsidi biaya sewa kapasitas TCDTV yaitu skenario A (subsidi sewa kapasitas TV Digital selama masa simulcast), skenaro B (subsidi sewa kapasitas TV Digital saat Digital Switchover) dan skenario C (tanpa subsidi sewa kapasitas TV Digital) dengan asumsi variabel-variabel lain seperti BHP Frekuensi Digital Dividend LTE, insentif set-top-box dan biaya infrastruktur Multiplex TV Digital bernilai tetap. Didapatkan hasil penelitian bahwa Skenario A tidak layak dilakukan, Skenario B layak dilakukan pada tahun 2014, sedangkan Skenario C layak dilakukan pada tahun 2014 dan 2015. Ditemukenali pula bahwa sensitivitas model akselerasi Digital Dividend ini terdapat pada variabel BHP Frekuensi dan subsidi set-top-box.

ABSTRACT
By taking into account the effect of Mobile Broadband which is very important for socio-economic development in developing countries, including Indonesia, the utilization of Digital Dividend spectrum and LTE technology will enable most efficient broadband development, especially to cover unreachable rural areas. LTE implementation in Digital Dividend spectrum provides most ideal solution to accelerate the availability of affordable and universal broadband access to whole society in order to fulfill the coverage and capacity target of National Broadband Plan.
However, the utilization of Digital Dividend spectrum for Mobile Broadband is only be realized after complete Digital Switchover process. The main problem in Indonesia is the very slow progress of migration of Analog TV to Digital TV and the reluctance of Broadcaster to proceed the migration.
In this research, the techno economy model to accelerate the Digital Switchover process is developed, by involving the potential of Digital Dividend LTE Spectrum Fees and providing incentive to reduce necessary cost of Broadcaster in Digital Switchover process such as set-top-box incentive, Digital TV leasing capacity operational expenditure and capital expenditure of Multipex Digital TV in Indonesia.
Based on the developed model, the Relative Present Worth of three scenarios toward current policy postponing Digital Dividend until year 2018 are calculated; i.e. scenario A is Digital TV leasing capacity subsidy during simulcast period, scenario B is such subsidy only during Digital Switchover and scenario C is no such subsidy; while other parameters such Digital Dividend LTE Spectrum Fees, set-top-box incentives and Capex of Digital TV infrastrucutre are fixed. The results of the calculation are that scenario A is not feasible, scenario B is feasible only in year 2014, while scenario C is feasible in year 2014 and 2015 only. It is found also that the most sensitive variables in this model are Digital Dividend LTE Spectrum Fees and set-top-box incentive.
"
2013
D1378
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhyando Anggoro Adi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang rancang bangun sistem receiver pada payload komunikasi IiNUSAT (Indonesian Inter University Satelite) yang mempunyai orbit LEO (low earth orbit) sun synchrounous dengan ketinggian 700 Km, payload komunikasi dengan jenis regenerative, sistem receiver dengan jenis superheterodyne, dan frekuensi kerja 145.95 MHz. Pembahasan akan dilakukan lebih spesifik pada low noise amplifier (LNA) dan bandpass filter (BPF).
LNA dan BPF disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak advanced design system (ADS). LNA mempunyai spesifikasi kelas A dengan menggunakan komponen aktif bipolar transistor junction (BJT) 2SC5006 yang dirancang dengan menggunakan smith chart dan mempunyai hasil simulasi gain 22.8 dB serta noise figure 1.2 dB pada frekuensi 145.95 MHz. Hasil fabrikasi LNA menunjukan pergeseran frekuensi kerja menjadi 70.279 MHz. Bandpass filter mempunyai tipe butterworth orde lima yang dirancang dengan metode insertion loss dan mempunyai nilai bandwidth 20 MHz serta insertion loss dB pada frekuensi 145.95 MHz. Hasil fabrikasi BPF menunjukan pergeseran frekuensi kerja menjadi 120.264 MHz.
Adanya perbedaan hasil simulasi dan hasil fabrikasi disebabkan oleh bentuk dan deviasi komponen pasif serta saluran transmisi dan diskontinuitas saluran transmisi yang menyebabkan pengaruh pada respon frekuensi yang dihasilkan karena terdapat reaktansi parasitik berupa komponen pasif induktor dan kapasitor pada rangkaian ekuivalen keduanya.
Hasil simulasi untuk rangkaian gabungan LNA dan BPF menunjukan nilai gain 22.6978 dB yang menunjukan LNA dapat menanggulangi loss pada sistem receiver termasuk insertion loss pada BPF.

ABSTRACT
Receiver system on payload communication of IiNUSAT (Indonesian Inter University Satelite) has sun synchrounous LEO (low earth orbit) with 700 Km altitude, regenerative payload communication, superheterodyne receiver, and 145.95 MHz operating frequency. Study will be done specifically on low noise amplifier (LNA) and bandpass filter (BPF).
Advanced design system (ADS) software is used to simulate LNA and BPF. Low noise amplifier (LNA) with class A specification and 2SC5006 bipolar junction transistor (BJT) active component is designed with smith chart and shows simulation results of 22.8 dB gain and 1.2 dB noise figure at 145.95 MHz operating frequency. Fabrication result of LNA showed a shift in operating frequency of 70.279 MHz. Bandpass filter (BPF) with five orde butterworth type is designed with insertion loss method and shows simulation results of 20 MHz bandwidth and dB insertion loss at 145.95 MHz operating frequency. Fabrication result of BPF showed a shift in operating frequency of 120.264 MHz.
The difference on simulation and fabrication result are caused by not only the shape and deviation of passive components but also transmission lines and discontinuity of transmission lines which has parasitic component of inductor and capacitor in their equivalent circuit.
Simulation result on combination of LNA and BPF circuit is 22.6978 dB gain which show that LNA can compensate loss in receiver system, including insertion loss in BPF."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1091
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>