Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lola Delvira
"Influencer marketing di media sosial telah terbukti efektif sehingga hal tersebut menjadi aspek yang penting dalam pemasaran modern. Penelitian ini bertujuan untuk membahas isyarat persuasi dari influencer kecantikan Indonesia di Instagram menggunakan teori Elaboration Likelihood Model. Penelitian ini dilakukan menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM) untuk menginvestigasi interaksi parasosial dan kredibilitas dari influencer dan bagaimana kedua hal tersebut mempengaruhi intensi pembelian. Multi-group analysis juga digunakan untuk menginvestigasi perbedaan dari influencer selebritas dan yang bukan selebritas. Penelitian ini menggunakan empat influencer kecantikan Indonesia dan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara interaksi parasosial dan kredibilitas dengan intensi pembelian. Hasil dari multi-group analysis menunjukkan bahwa untuk influencer non selebritas, daya tarik fisik dan sosial tidak berpengaruh terhadap interaksi parasosial, dan kredibilitas juga tidak berpengaruh terhadap intensi pembelian.

Influencer marketing on social media has proven to be effective, thus it has become a very important part of modern marketing. This study aims to examine the persuasion cues related to Indonesian beauty influencers on Instagram using the Elaboration Likelihood Model of persuasion. Specifically, the study used Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM) to investigate the parasocial interaction and credibility of the influencers and how they are related to customers' purchase intention. Moreover, multi-group analysis is used to analyze how non-celebrity and celebrity influencers differ. The study used four Indonesian beauty influencers and the results found that both credibility and parasocial interaction show significant and positive relationships to purchase intention. The multi-group analysis result shows that for non-celebrity influencers, physical and social attractiveness are not significantly related to parasocial interaction, and their credibility is also not significantly related to purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumul Rahmi
"ABSTRAK
Magister Sains Psikologi Industri dan OrganisasiJudul : Pengaruh Beauty Vlog Terhadap Persepsi Akan Kredibilitas Narasumber dan Niat Beli Konsumen Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beauty vlog dan iklan tradisional sebagai sumber informasi pada platform digital terhadap niat beli konsumen melalui persepsi konsumen akan kredibilitas dan keahlian sumber sebagai mediator, serta pengalaman menggunakan produk sebagai moderator. Eksperimen dilakukan dengan memberi partisipan n=98 paparan terhadap klip beauty vlog dan iklan tradisional sebagai sumber informasi yang terdapat di platform YouTube. Produk lip cream Wardah digunakan sebagai produk dalam eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan sumber informasi tidak memiliki pengaruh terhadap niat beli maupun persepsi konsumen terhadapkredibilitas dan keahlian sumber informasi. Namun, terdapat interaksi antara sumber informasi dan pengalaman individu sebelumnya dengan produk dalam mempengaruhi niat beli. Secara spesifik, dibandingkan iklan tradisional, beauty vlog memiliki pengaruh positif terhadap niat beli individu yang sudah pernah menggunakan produk lip cream Wardah sebelumnya.

ABSTRACT
Master of Science in Industrial and Organizational PsychologyTopic Topic Pengaruh Beauty Vlog Terhadap Persepsi Akan Kredibilitas Narasumber dan Niat Beli Konsumen This study examined the influence of beauty vlog and traditional advertising as the source of information on the digital platform on consumers rsquo purchase intention through consumers rsquo perceptions of credibility and source expertise as a mediator, and experience using the product as a moderator. An experiment n 98 was conducted by showing participants YouTube beauty vlog clip and traditional advertising of an Indonesian cosmetic product as a source of information. The results showed that source of information had no effect on purchasing intention nor consumer perception of the credibility and expertise of the information sources. However, an interaction between the information source and consumers rsquo previous experience in experience with the product in influencing the purchase intention. Specifically, compared to traditional advertising, beauty vlog had a positive effect on consumers rsquo intention to purchase among individuals who had previous experience inly used Wardah lip cream products.
"
2017
T48080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alif Farhan
"Perkembangan teknologi dan digitalisasi mendorong berbagai inovasi, inisiatif dan strategi baru dalam berbagai hal. Salah satunya dalam hal pemasaran. Media sosial sebagai salah satu media dalam komunikasi juga merupakan bentuk inovasi teknologi yang juga digunakan dan dimanfaatkan sebagai media dalam pemasaran. Salah satu bentuknya adalah influencer marketing dimana pemasaran dilakukan dengan melibatkan kehadiran influencer dalam memasarkan dan mempromosikan produk atau jasa. Influencer marketing menjadi salah strategi yang banyak dimanfaatkan oleh berbagai brand dan perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa karena dianggap memiliki efektivitas dan keberhasilan yang tinggi, khususnya dalam hal perilaku pembelian konsumen. Hal itu membuat influencer kerap dikaitkan dengan meningkatkan intensi pembelian dari suatu produk atau jasa yang dipasarkan. Namun hal tersebut tak terlepas dari pentingnya kredibilitas yang dimiliki oleh influencer, kedekatan hubungan dengan audiens, serta kesesuaian antara atribut produk dengan karakteristik influencer. Dengan begitu, penelitian ini berupaya untuk melihat hubungan antara influencer dengan intensi pembelian konsumen melalui perantara kredibilitas serta hubungan parasosial dengan studi pada food influencer. Penelitian kuantitatif ini menggunakan data primer dengan kuesioner online kepada masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial Instagram, mengikuti akun food influencer serta pernah melihat promosi produk makanan yang dilakukan oleh food influencer dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan desain penelitian konklusif deskriptif untuk memberikan penjelasan mengenai hubungan pengaruh antara food influencer dengan intensi pembelian konsumen dengan metode PLS-SEM (Partial Least Square - Structural Equation Modelling). Penelitian ini menemukan bahwa kredibilitas food influencer dipengaruhi oleh bagaimana audiens menganggap adanya kesesuaian antara dirinya dengan produk. Audiens akan merasa percaya pada seorang food influencer dan merasa dekat dengannya saat food influencer tersebut dianggap kredibel. Selain itu, intensi pembelian dari audiens dipengaruhi oleh bagaimana audiens merasakan suatu kedekatan tersendiri dengan food influencer tersebut dan bagaimana seorang food influencer dianggap dapat dipercaya dan menarik. Melalui adanya penelitian ini, harapannya temuan yang didapatkan dapat membantu menambah wawasan serta mengembangkan dunia keilmuan pemasaran, khususnya terkait influencer marketing serta dapat membantu pengembangan inisiatif pemasaran pada perusahaan mengenai penggunaan influencer marketing dalam memasarkan produk maupun jasa.

The development of technology and digitalization have encouraged various innovations, initiatives and new strategies in various aspects. One of them is in terms of marketing. Social media as one of the media in communication is also a form of technological innovation that is also used and utilized as a medium in marketing. One of the forms is influencer marketing where marketing is done by involving the presence of influencers in marketing and promoting products or services. Influencer marketing is a strategy that becomes widely used by various brands and companies in marketing products or services because it is considered to have high effectiveness and success, especially in terms of consumer purchasing behavior. This makes influencers often associated with increasing the purchase intention of a marketed product or service. However, this is inseparable from the importance of the credibility of the influencer, the closeness of the relationship with the audience, and the match between product attributes and influencer characteristics. Thus, this study seeks to examine the relationship between influencers and consumer purchase intentions through the intermediaries of credibility and parasocial relationships with a study on food influencers. This quantitative research uses primary data by online questionnaires to Indonesians who use Instagram social media, follow food influencer accounts and have seen food product promotions carried out by food influencers with purposive sampling method. This research uses a descriptive conclusive research design to provide an explanation of the influence relationship between food influencers and consumer purchasing intentions by utilizing the PLS-SEM (Partial Least Square - Structural Equation Modeling) method. This study found that the credibility of food influencers is influenced by how audiences perceive the compatibility between the food influencers and the product. Audiences will trust the food influencer and feel close to him/her when the food influencer is perceived as credible. In addition, the purchase intention of the audience is influenced by how the audience feels a certain closeness to the food influencer and how a food influencer is considered trustworthy and attractive. Through this research, the findings obtained hopefully might help increase knowledge and insight and develop the marketing science, especially related to influencer marketing. Hopefully this research can also help develop marketing initiatives in companies regarding the use of influencer marketing in marketing products and services."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sofi Yatasya
"Merek dan bisnis kini semakin tertarik untuk menemukan cara menggunakan influencer sebagai ‘tokoh populer’ untuk mengenalkan produk kepada audiens mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredibilitas dan interaksi parasosial oleh Youtube influencer terhadap intensi pembelian produk kecantikan yang dipengaruhi oleh physical attractiveness, attitude homophily, serta social attractiveness. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) untuk pengolahan data berdasarkan data dari 639 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pengguna aktif Youtube yang mengikuti (berlangganan) pada beauty influencer Indonesia selama lebih dari 3 bulan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa physical attractiveness, attitude homophily, dan social attractiveness berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap para-social interaction. Selanjutnya physical attractiveness dan attitude homophily berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap credibility dari influencer. Terakhir, credibility dan para-social interaction berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap purchase intention. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya dibahas lebih lanjut di dalam penelitian ini.

Brands and businesses are increasingly interested in finding ways to use influencers as ‘popular figures’ to introduce products to their audience. This study aims to determine the influence and parasocial interaction by Youtube influencer on the intensity of purchasing beauty products influenced by physical attractiveness, attitude homophily, and social attractiveness. This quantitative research uses Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) for data processing based on data from 639 respondents obtained through questionnaires to active Youtube users who have subscribed to Indonesian beauty influencers for more than three months. This study shows that physical attractiveness, attitude homophily, and social attractiveness have a positive and significant effect on interpersonal interactions. Furthermore, physical attractiveness and attitude homophily have a positive and significant effect on the credibility of the influencer. Finally, credibility and parasocial interaction have a positive and significant effect on purchase intention. The managerial implications and suggestions for further research are discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatri Fathiyyah Fadilah
"Peningkatan penggunaan teknologi dan internet menjadikan komunikasi dan informasi semakin mudah untuk didapatkan, salah satunya adalah dengan menggunakan platform media sosial. Salah satu bentuk dari strategi pendekatan aktif pemasaran melalui media sosial adalah menjadikan digital influencers sebagai endorsers dari brand perusahaan. Digital influencers akhir-akhir ini banyak digunakan oleh perusahaan sebagai bentuk strategi electronic word of mouth (E-WOM), karena dapat dianggap sebagai sebuah alat untuk memberikan informasi mengenai brand secara lebih luas. Penelitian ini menelusuri bagaiman atribut yang dimiliki oleh digital influencers pada Instagram dapat memengaruhi hubungan parasocial dan kredibilitas, yang kemudian dapat berdampak kepada kredibilitas brand dan repurchase intention pada pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan total responden sebanyak 243 orang melalui purposive sampling dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil studi ini menunjukan bahwa attractiveness dan attitude homophily memiliki pengaruh yang positif terhadap hubungan parasocial dan kredibilitas influencer. Kredibilitas influencer memiliki pengaruh positif terhadap kredibilitas brand. Dan kredibilitas brand dan hubungan parasocial memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention, meskipun kredibilits influencer ditemukan tidak memiliki pengaruh terhadap repurchase intention

With the increasing use of technology and also the internet makes communication and information easier to get, one of which is by using a social media platform. A form of active marketing strategy approach that can be done through social media is by making digital influencers as endorsers of a company’s brand. Digital influencers nowadays have been used by many companies as a form of electronic word of mouth (E-WOM) strategy, because they can be considered as a tool to provide information about brands more broadly. This research investigates how the perceived attributes of digital influencers on Instagram influence their parasocial relationship and credibility, which further may impact brand credibility and repurchase intention of consumers. The approach applied in this research is a quantitative method with total of 243 samples processed, collected using a purposive sampling and analyzed by Structural Equation Method (SEM). In this study, we find that attractiveness and attitude homophily is positively related to parasocial relationship and influencers’ credibility. Influencer’s credibility is positively related to brand’s credibility. Both brand’s credibility and parasocial relationship positively influence consumers’ repurchase intention, however, no significant effect of influencer’s credibility was found"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Alifah Umairah
"Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan pemasaran influencer telah meningkat secara eksponensial. Penelitian ini mengadopsi studi terdahulu untuk memahami mekanisme pemasaran influencer yang memengaruhi konsumen melalui media sosial. Dengan mengusulkan model nilai pengaruh media sosial untuk menjelaskan peran nilai iklan dan kredibilitas sumber, penelitian ini mengelola survei daring di antara 270 orang pengguna media sosial yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berdomisili di wilayah Indonesia, beragama Islam, dan mengikuti setidaknya selama 6 bulan, 1 atau lebih akun Instagram dan/atau YouTube social media influencer muslim (bukan selebriti/tokoh publik media tradisional) yang sering mempromosikan produk-produk halal dengan jumlah pengikut minimal 1.000. Hasil pemodelan jalur partial least square (PLS) menunjukkan bahwa nilai keinformatifan dari konten yang dihasilkan influencer, keahlian, sifat dapat dipercaya, dan daya tarik influencer secara positif memengaruhi kepercayaan konsumen pada konten promosi produk halal, yang kemudian memengaruhi kesadaran merek dan niat pembelian.

In the past few years, the use of influencer marketing has increased exponentially. This study adopts previous studies to understand the influencer marketing mechanism that influences consumers through social media. By proposing a social media influence value model to explain the role of message value and source credibility, this research manages an online survey among 270 social media users who are Indonesian citizens who live in Indonesia, are muslims, and have been following for at least 6 months, 1 or more Instagram and/or YouTube account(s) of muslim social media influencers (not celebrities/public figures from traditional medias) who often promote halal products with a minimum number of followers of 1.000. The results of partial least square (PLS) path modeling show that the informativeness value of the content produced by influencers, expertise, trustworthiness, and attractiveness of influencers positively influence consumer trust towards halal product promotional content, which then influences brand awareness and purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyasa Narendra
"ABSTRAK
Pada era network society ini, persaingan ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk melakukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk dapat bersaing di pasar. Iklan adalah strategi komunikasi pemasaran yang paling sering dilakukan oleh perusahaan. Dewasa ini konsumen dihadapkan dengan banyak sekali iklan dari berbagai produk baik itu iklan dari media-media atau secara langsung dikomunikasikan oleh perwakilan dari sebuah produk atau biasa disebut sebagai celebrity endorsement. Celebrity endorsement adalah salah satu alat atau strategi iklan yang sangat efektif dimana penggunaan selebriti dalam iklan mempunyai dampak terhadap ekuitas merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan dari faktor kredibilitas celebrity endorsement daya tarik, kepercayaan, dan keahlian terhadap minat pembelian secara langsung dan secara tidak langsung yang termediasi oleh kredibilitas merek. Penelitian ini dilakukan pada merek Mitsubishi dimana hingga saat ini penggunaan celebrity endorsement merupakan strategi yang digunakan oleh Mitsubishi di Indonesia dalam komunikasi pemasarannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung, hanya daya tarik celebrity endorsement yang berpengaruh secara langsung terhadap minat pembelian, sedangkan keperayaan dan keahlian celebrity endorsement berpengaruh secara tidak langsung terhadap minat pembelian konsumen melalui kredibilitas merek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor kredibilitas celebrity endorsement daya tarik, kepercayaan, dan keahlian berpengaruh secara signifikan baik secara langsung terhadap minat pembelian dan secara tidak langsung melalui kredibilitas merek.Kata Kunci: celebrity endorsement, brand credibility, purchase intention.

ABSTRACT
In this era of network society, fierce competition in the business world requires the company to do the right marketing communication strategy to be able to compete in the market. Advertising is the most common marketing communication strategy of a company. Today consumers are faced with a lot of advertising from various products either advertising from media or directly communicated by representatives of a product or commonly referred to as celebrity endorsement. Celebrity endorsement is one of the most effective advertising tools or strategies in which the use of celebrities in advertising has an impact on brand equity. The purpose of this study is to examine the relationship of the source credibility of celebrity endorsement attractiveness, trustworthiness, and expertise towards purchase intention directly and indirectly mediated by brand credibility. This research was conducted on Mitsubishi brand which until now the use of celebrity endorsement is a strategy used by Mitsubishi in Indonesia in their marketing communication. The results of this study show that directly, only the attractiveness of celebrity endorsement that directly affects to purchase intention, while the trustworthiness and expertise of celebrity endorsement indirectly affect purchase intention through brand credibility. So it can be concluded that the source credibility of celebrity endorsement attractiveness, trustworthiness, expertise significantly influence both directly to purchase intention and indirectly through the brand credibility.Keywords celebrity endorsement, brand credibility, purchase intention "
2017
T48839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Subagio
"

Web 2.0 telah merubah bentuk word of mouth tradisional menjadi word of mouth baru berbasis Internet yaitu electronic word of mouth (eWOM). Melalui eWOM, konsumen membagikan pengalamannya berupa opini dan informasi mengenai suatu produk dan merek. Merek yang memiliki nilai lebih di mata konsumen akan mempunyai ekuitas merek yang kuat juga, sehingga akan mendorong minat pembelian yang lebih tinggi. Tesis ini membahas mengenai pengaruh eWOM melalui ekuitas merek terhadap minat pembelian pada pemasaran pendidikan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei dan sifat penelitian eksplanatif. Populasi pada penelitian ini adalah wisudawan program Sarjana Universitas Paramadina periode April 2019 yaitu 131 wisudawan. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Dari hasil pengisian kuesioner, hanya 94 kuesioner yang diolah lebih lanjut berdasarkan pertanyaan saringan pada penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui jalur yang paling efektif dalam pembentukan minat pembelian pada konteks pemasaran pendidikan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung eWOM melalui ekuitas merek merupakan jalur yang paling efektif dalam pembentukan minat pembelian, sedang pengaruh langsung eWOM pada pembentukan minat pembelian memiliki nilai yang lebih kecil. Kesimpulan dalam penelitian ini, universitas dalam membentuk minat pembelian calon konsumen potensialnya harus menciptakan eWOM yang mampu membentuk ekuitas merek yang baik di mata calon konsumen potensialnya, sehingga minat pembelian konsumen akan menjadi tinggi.


Web 2.0 has transformed traditional forms of word of mouth into new Internet-based word of mouth or electronic word of mouth (eWOM). Through eWOM, consumers share their experiences in the form of opinions and information about a product and brand. Brands that have more value in the eyes of consumers will have strong brand equity, so that it will encourage higher purchase intentions. This thesis discusses the effect of eWOM through brand equity on purchase intentions in higher education marketing. This research was conducted with a quantitative approach through survey methods and explanatory research. The population in this study are 131 graduates of the Paramadina University Bachelor Program in the April 2019 period. The sampling technique uses total sampling. Based on filter questions in this study, only 94 questionnaires were processed further. The data analysis method used in this study is path analysis. Path analysis is used to determine the most effective pathway in the formation of purchase intentions in the context of higher education marketing. The results showed that the indirect influence of eWOM through brand equity was the most effective path in the formation of purchase intentions, while the direct influence of eWOM on the formation of purchase intention had a smaller value. The result of this study suggests that universities, in forming the purchase intention of potential customers, must create eWOM which is able to shape a good brand equity in the eyes of potential customers. This strategy, assumed, will increase the consumer’s purchase intention.

"
2019
T54408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Endatetha
"Penggunaan selebriti sebagai juru bicara bagi perusahaan menjadi metode periklanan yang umum Alasan mengapa iklan yang dibintangi oleh selebriti menjadi terkenal adalah karena pengiklan percaya bahwa pesan yang disampaikan oleh individu yang dikenal konsumen akan lebih mendapatkan perhatian bagi beberapa konsumen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi kredibilitas endorser terhadap sikap konsumen pada iklan merek dan minat beli Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non probability sampling bagi responden yang berada di wilayah Jabodetabek Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kredibilitas endorser attractiveness dan trustworthiness mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan merek dan minat beli.

The use of celebrity endorser as a spokespeople to be a prominent method of advertising. The reason of using the popularity of celebrity in advertising isis advertiser rsquo s belief that messages delivered by well -known figure attract more attention for some consumer. This research is conducted to analyze influence of endorser credibility to consumer attitude towards advertisement, brand and purchase intention. The research uses quantitative approach with non-probability sampling method for respondent live in Jabodetabek area. The result shows that dimension of credibility endorser (attractiveness and trustworthiness) are affecting attitude towards advertisement, brand and purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aji Saronto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh event marketing terhadap minat beli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 remaja umu 15-21 tahun yang datang ke cornetto summer music festival 2012 dan belum pernah membeli cornetto sebelumnya dengan menggunakan metode snowball sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Event Marketing memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap minat beli. Event marketing memiliki hubungan terhadap minat beli sebesar 56.% dan sisanya sebesar 44.% dipengaruhi oleh faktor lain.

The purpose of this research is to analyze how event marketing give an effect to buying intention. This research use quantitative method. Sample in this research is 100 teenagers age 15 - 21 who coming to cornetto summer festival 2012 and have never bought before the event cornetto summer music festival 2012 with snowball sampling. Instrument in this research use questionnaire and analyze with linear regression. An conclusion from this research show event marketing have some major effect to buying intention, they relation is about 56% and another 44% have some effect from another factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>