Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucky Windaningtyas Marmer
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran distres psikologis dan stigma keluarga terhadap sikap caregiver anggota keluarga penyandang skizofrenia dalam mencari bantuan profesional dan mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai pengalaman caregiver terkait sikap pencarian bantuan profesional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan penelitian metode campuran (mixed-methods research) dengan model sequential explanatory strategy. Terdapat 65 partisipan yang mengikuti penelitian kuantitatif dan selanjutnya tiga dari 65 partisipan diwawancarai secara kualitatif. Peneliti menggunakan alat ukur GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), dan Skala Pencarian Bantuan Profesional, kemudian wawancara semi terstruktur. Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi berganda dan secara kualitatif menggunakan analisis tematik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis dan stigma keluarga tidak dapat memprediksi secara signifikan sikap mencari bantuan profesional F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Adanya faktor lain, seperti literasi kesehatan mental, dukungan sosial, strategi koping, dan upaya dini pertolongan dinilai berhubungan dengan sikap perilaku mencari bantuan profesional. Melalui penelitian ini diharapkan tenaga profesional dapat melakukan pendampingan secara kontinyu pada kelompok caregiver yang paling berisiko. Mempertimbangkan untuk memberikan intervensi pada kelompok caregiver orang dengan skizofrenia episode psikotik pertama untuk mengurangi distres psikologis. Selain itu, psikoedukasi dapat diberikan ke masyarakat terkait dengan gangguan kesehatan mental dan manfaat bantuan profesional untuk mengurangi stigma.

ABSTRACT
This study aims to examine the role of psychological distress and family stigma on attitudes towards help-seeking behaviour among caregiver family member of patient with schizophrenia also explore caregiver experiences related to attitudes seeking professional help. The method used in this research was a mixed-methods research approach with a sequential explanatory strategy model. There were 65 participants who participated in the study and then three of 65 participants were interviewed further. Researcher used GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), and Attitudes towards Help-seeking, then semi-structured interviews for qualitative data collection. The results of the study showed that psychological distress and family stigma did not significantly predict the attitudes towards help-seeking behaviour F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Based on qualitative results, factors such as mental health literacy, social support, oping strategy, and sequence of help-seeking were assumed have relation to attitudes towards help-seeking behaviour. It is important to professional provide continuous assistance to risky caregiver groups. Intervention to caregiver family member of patients with schizophrenia may be considered as a treatment to prevent psychological distress. Besides that, psychoeducation can be given to the community related to mental health disorders and the benefits of professional help to reduce stigma."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niah Maretno Sari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi powerful tool for caregiver bagi caregiver keluarga penderita schizophrenia. Intervensi ini terdiri dari satu pra sesi dan tiga sesi yang dilaksanakan setiap minggu sekali terhadap tiga orang partisipan. Intervensi yang dilakukan berupa psikoedukasi mengenai schizophrenia, manajemen emosi, perawatan diri, mengelola stres dan komunikasi efektif. Partisipan merupakan keluarga yang menjadi perawat utama dari anggota keluarga mereka yang menderita schizophrenia dan berada di bawah naungan Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Ciracas. Metode pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Caregiver Inventory (CGI) untuk mengukur tingkat caregiver self efficacy, Perceived Stress Scale 14 (PSS-14) untuk mengukur tingkat stres dan alat ukur pengetahuan mengenai gangguan jiwa schizophrenia. Pengumpulan data secara kualitatif menggunakan metode observasi dan wawancara. Pengukuran dilakukan pada sebelum dan sesudah intervensi untuk
mengetahui perbedaan kondisi partisipan sebagai hasil intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan caregiver self efficacy dan penurunan tingkat
stres pada seluruh partisipan melalui hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif

The purpose of the study was to investigate the effectiveness of powerful tool for caregiver intervention for schizophrenia family caregiver. The intervention consisted of one pre session and three session that was held once a week to three participants. The intervention is psychoeducation about schizophrenia, emotion management, reduce personal stres and effective communication. The participants were the primary caregiver for their family member who had schizophrenia and were monitored under the Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Ciracas. The data was collected with quantitative method
with Caregiver Inventory (CGI) to evaluate caregiver self efficacy, Perceived Stress Scale?14 (PSS-14) to evaluate stress level and instrument of schizophrenia knowledge to measure participant knowledge about schizophreia. Qualitative data were collected using interview and observation. Assessment was held before and after intervention to know the differentiation of participant condition as the result of intervention. The results showed that there were increasing in caregiver self
efficacy and decrease of stres level from all participant from quantitative and qualitative measurement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Dumaria
"Salah satu gangguan jiwa, yaitu skizofrenia, merupakan gangguan yang termasuk dalam incapacitating illness, dimana efek yang ditimbulkan dapat memberikan efek signifikan dalam populasi yang cukup luas (WFMH, 2014). Kurangnya tenaga ahli kesehatan jiwa di Indonesia membuat besar kemungkinan keluarga untuk menjadi caregiver bagi pasien. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa keluarga yang berperan sebagai primary caregiver Orang Dengan Skizofrenia (ODS) merasakan beban akibat dari proses caregiving tersebut. Dampak yang dihasilkan oleh tingginya burden yang dirasakan caregiver, tidak hanya mempengaruhi well-being-nya sendiri, namun juga membuat proses caregiving menjadi tidak efektif dan meningkatkan kemungkinan relaps (Chan, 2011). Intervensi Keluarga ini diadaptasi dari modul Family Intervention and Support in Schizophrenia yang disusun oleh National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) (Kumar, Murali & Paul, 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intervensi Keluarga secara efektif menghasilkan perubahan-perubahan di dalam diri primary caregiver, dimana perubahan tersebut dapat menurunkan burden yang dirasakan oleh primary caregiver.

Schizophrenia is a disorder classified in incapacitating illness, where the resulting effect may create significant consequence for a broad population (World Federation for Mental Health, 2014). The lack of mental health professional in Indonesia had create a big possibility for family members to double their roles as caregivers for patients living with schizophrenia. A number of research had stated that family members that plays a role as primary caregiver for patients living with schizophrenia had experienced burden from the role. High level of burden not only affected the caregiver but also the patients. The Family Intervention is adopted from Family Intervention and Support in Schizophrenia by National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) (Kumar, Murali & Paul, 2002). The result showed that The Family Intervention effectively deliver changes within the primary caregiver which reduce the level of burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mahfuzh Zulfiqar Putra Hamid
"Penyandang disabilitas merupakan kelompok yang termajinalkan di masyarakat sehingga seringkali dieksklusikan dalam lingkungan. Hal ini menjadi permasalahan serius karena adanya pandangan negatif terhadap disabilitas. Tidak hanya penyandang disabilitas yang mendapatkan stigma dari masyarakat namun orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas psikososial ikut terkena dampaknya. Stigmatisasi membuat keluarga tertekan secara fisik dan mental sehingga dibutuhkan strategi koping dalam menangani stres akibat adanya stigma. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara mendalam stigma dan strategi koping keluarga dengan anggota keluarga disabilitas psikososial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2022 di yayasan SATUNAMA dengan 12 informan antara lain 6 keluarga disabilitas psikososial, 4 caregiver, 1 penanggungjawab program, 1 tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan stigma yang dialami oleh keluarga berupa merasa gagal menjadi keluarga yang baik, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan seperti dicemooh dari kerabat dan masyarakat, serta dari stigma yang dirasakan keluarga telah mengantisipasi terkait masa depan anggota keluarga yang mengalami disabilitas psikososial skizofrenia. Strategi koping yang dilakukan keluarga dalam mengurangi stres akibat stigma meminta pendapat ahli, meminta bantuan keluarga, serta beribadah. Hasil penelitian ini merekomendasi salah satunya agar Dinas Sosial dapat mengembangkan program untuk mengurangi stigma dan memfasilitasi rehabilitas sosial terhadap penyandang disabilitas psikososial.

People with disabilities are a marginalized group in society, so they are often excluded from the environment. This is a serious problem because of the negative view of disability. Not only people with disabilities who get stigma from society but parents who have children with psychosocial disabilities are also affected. Stigmatization makes families physically and mentally depressed so coping strategies are needed in dealing with stress due to stigma. The purpose of this research is to find out in depth the stigma and coping strategies of the family with family members with psychosocial disabilities. This research is qualitative research with a case study approach which was carried out in May – July 2022 at the SATUNAMA foundation with 12 informants including 6 families with psychosocial disabilities, 4 caregivers, 1 person in charge of the program, and 1 community leader. The results showed that the stigma experienced by the family in the form of feeling failed to be a good family, getting unpleasant treatment such as being scorned by relatives and society, and the stigma felt by the family anticipated related to the future of family members who experienced psychosocial disability schizophrenia. Coping strategies are carried out by families in reducing stress due to the stigma of asking for expert opinions, asking for family help, and worshiping. The results of this research recommend that the Office of Social Affairs can develop programs to reduce stigma and facilitate social rehabilitation for persons with psychosocial disabilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Rahma Dewi
"Keluarga dengan penderita gangguan jiwa merasakan beban selama merawat penderita. Beban dan perilaku penderita menimbulkan intensi keluarga untuk mengambil keputusan pasung. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga FPE dan keputusan perawatan tanpa pasung KPTP terhadap intensi keputusan pasung dan beban keluarga.Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental pre-post test with control group. Sebanyak 72 keluarga dengan gangguan jiwa dibagi dalam 2 kelompok menggunakan teknik purposive sampling dan metode random sampling. Kelompok intervensi diberikan FPE dan KPTP, serta kelompok kontrol tidak diberikan tindakan. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali. Pengukuran menggunakan the zarit burden interview dan kuesioner keputusan pasung daulima. Analisa data menggunakan uji independent t-test, dependent t-test, korelasi Pearson, dan korelasi Gamma dan Somers rsquo;D. Intensi keputusan pasung dan beban keluarga mengalami penurunan yang signifikan p value < 0,05 setelah mendapatkan terapi FPE dan KPTP, dibandingkan dengan hanya diberikan terapi FPE. Kombinasi terapi FPE dan KPTP menurunkan beban dan intensi sampai ketgori ringan. Kombinasi terapi FPE dan KPTP merupakan terapi yang efektif untuk mengatasi beban dan intensi keputusan pasung pada keluarga dengan gangguan jiwa, serta sebagi upaya penanggulangan pasung.

Caregiver of schizophrenia patient feel the burden during the patient caring. Caregiver's burden and behaviour of the patient schizophrenia induce the intention of the family to take the decision of the confinement. This study aimed to identify the effect of family psychoeducation FPE and care decision without confinement CDWC therapies on confinement intention and caregiver burden with schizophrenia. Quasi experimental pre test post test with control group was employed in this study. Seventy two family with schizoprenia were devided into two groups, use purposive sampling technique. The intervention group received FPE and CDWC. Data were gathered using The Zarit Burden Interview and Daulima's Pasung Decision Questionnaire. Data were analyzed using dependent t test, independent t test, Chi Square, Pearson, and Gamma Somers'D. The results showed that confinement intention and family burden was significantly lower after FPE and CDWC p 0,05 , compared with FPE. Combination FPE and CDWC therapies decreased the burden and confinement intention to the low level possible. Combination therapy of FPE and CDWC, as an effective therapy for decreasing family burden and Confinement intention in family with schizophrenia, and the effective prevention of confinement. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Hakiki
"Penelitian ini membahas dinamika caregiver dalam memilih pengobatan untuk perawatan skizofrenia. Perilaku pengambilan keputusan yang dilakukan caregiver adalah proses dimana mereka merespon penyakit dan mencoba untuk mencari pengobatan yang tepat dan efektif untuk perawatan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia. Peneliti mencoba memetakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi caregiver dan bagaimana dinamika caregiver dalam merawat dan memilih jenis pengobatan untuk penderita skizofrenia. Studi sebelumnya menyebutkan informasi dan pengalaman percobaan pengobatan, kepercayaan dan kebudayaan, serta tingkat keparahan penyakit mempengaruhi keputusan pengobatan dipilih caregiver. Berdasarkan temuan data peneliti menemukan bahwa kepercayaan akan mitos, persepsi caregiver tentang penyakit, konflik, dan kefektifan pengobatan menjadi hal yang mempengaruhi dinamika caregiver dalam memilih jenis pengobatan. Argumentasi penulis adalah perbedaan keputusan caregiver dalam memilih jenis pengobatan mengalami dinamika dipengaruhi oleh respon terhadap kefektifan pengobatan yang telah dipilih, mitos dan kepercayaan, serta bagaimana caregiver mendefinisikan skizofrenia `penyakit`. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi untuk mempelajari fenomena dan latar belakang dari perilaku pemilihan jenis pengobatan. 
This study discusses the dynamics of caregiver in selecting treatment for treatment of schizophrenia. The behavior of decision making made caregiver is the process by which they respond to ` illness and try to find the appropriate and effective treatment for the care of family members who experience schizophrenia. Researchers are trying to map out what factors affect caregiver and how the dynamics caregiver in treating and choosing the type of treatment for schizophrenia patients. Previous studies mentioning information and experience of experimental treatment, belief and culture, as well as the severity of the disease affects the decision of treatment chosen caregiver. Based on the findings of data researchers found that the belief in myth, perception of caregiver about disease, conflict, and effectiveness of treatment becomes the case that affects the dynamics of caregiver in choosing a type of treatment. The author`s argument is the difference Caregiver decision in choosing the type of treatment experienced the dynamics influenced by the response to the treatment`s effectiveness of selected treatments, myths and beliefs, as well as how caregiver defines Schizophrenia `disease`. The method used in this research is qualitative with in-depth interview techniques and observations to study the phenomenon and background of the behaviour of selection of treatment types"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nurhafsari Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat stres pada caregiver informal yang merawat keluarga dengan skizofrenia. Caregiver informal skizofrenia dapat mengalami stigma dari masyarakat, role overload, permasalahan finansial, serta konflik dalam keluarga akibat perilaku dari penderita. Intervensi ini dilakukan karena tingginya tingkat stres yang dirasakan oleh caregiver selama proses perawatan. Oleh karena itu, peneliti kemudian melakukan penelitian singlesubject pretest-posttest design, yaitu dengan memberikan intervensi secara individu kepada empat orang partisipan. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif dari hasil pretest dan posttest. Secara kuantitatif, intervensi ini berhasil menurunkan tingkat stres caregiver yang diukur melalui PSS-10, SUD, MAAS, dan alat ukur untuk mengukur pemahaman materi intervensi kognitif. Secara kualitatif, intervensi ini juga dapat menurunkan tingkat stres caregiver selama proses perawatan. Partisipan menunjukkan penurunan tingkat stres, peningkatan mindfulness, dan juga pengetahuan partisipan mengenai kondisinya sebagai caregiver skizofrenia. Para partisipan merasakan ketenangan dan lebih santai menjalani hidup. Mereka mulai bisa memahami dirinya, meningkatkan rasa syukur dan kemampuan reflektif, meningkatkan empati, dan mulai bisa mengontrol amarah. Para partisipan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru mengenai cara untuk menerima kenyataan baik itu yang menyenangkan atau tidak sebagaimana adanya, sehingga mereka mampu memunculkan cara untuk mengatasi ketidakpuasannya dan membuat perubahan.

This study aims to reduce the level of stress for informal caregiber who take care a relative with schizophrenia. The informal caregiver of schizophrenia can experience stigma from society, sole overload, financial problems, and also internal conflict caused by the behavior of the patient. This intervention was done because the caregiver's high stress level during caregiving. Therefore, researcher performed a study with single subject pretes posttes design, which was given to four participants individually. Furthermore, the analysis was done by comparing the quantitative and qualitative data from pretest and posttest results. Quantitatively, this intervention has successfully reduced the caregiver's level of stress as measured by PSS 10 items, SUD, MAAS, also a measuring tool to assess the retention of material intervention cognitive. Qualitatively, this intervention also reduced the caregiver's level of stress, the increased of mindfulness, and also participant's knowledge about their condition as an informal caregiver of schizophrenia. The participants felt calmness and more relax in living a life. They began to understand themselves, increasing gratitude and reflective capabilities, increased empathy and gaining control in their anger. The participants acquired new knowledge and skills on how to accept reality as they are, whether it is pleasant or not, so that they are able to bring out ways to cope with dissatisfaction and make changes."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Yulia Wardani
"Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah yang banyak dialami oleh pasien skizofrenia. Keluarga sebagai caregiver di rumah dituntut untuk mampu mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang makna pengalaman menghadapi ketidakpatuhan anggota keluarga dengan skizofrenia dalam mengikuti regimen terapeutik: pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan adalah caregiver pasien di rumah, yang didapatkan dengan cara purposive sampling sebanyak 12 orang yang berasal dari 9 keluarga pasien. Metode pengumpulan data adalah indepth interview, dengan tipe pertanyaan semi terstuktur. Hasil wawancara dalam bentuk transkrip dianalisa dengan menggunakan teknik Collaizi.
Hasil penelitian mengidentifikasi sepuluh tema yaitu persepsi tentang kepatuhan meliputi perilaku patuh, penyebab patuh, durasi patuh setelah pasien dirawat di rumah sakit; sedangkan persepsi ketidak patuhan meliputi perilaku tidak patuh, penyebab, dan akibatnya; dukungan keluarga didapat dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk dukungan instrumental, emosional, informasional, dan penilaian; merawat anggota keluarga yang tidak patuh dirasakan sebagai suatu beban sehingga keluarga menggunakan mekanisme koping baik positif maupun negatif; keluarga mengharapkan mendapatkan pelayanan yang mampu menumbuhkan atau meningkatkan kepatuhan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia; penerimaan tanggung jawab dan perubahan sikap merupakan makna pengalaman keluarga dalam merawat pasien.
Temuan penelitian ini menggambarkan pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga yang tidak patuh terhadap pengobatan, meliputi dukungan yang diberikan, beban yang dirasakan, dan bagaimana keluarga mengatasi beban yang dirasakan. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan oleh praktisi keperawatan baik di area praktik maupun area pendidikan untuk mengembangkan cara penanganan ketidakpatuhan pada pasien skizofrenia. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat memahami konsep ketidakpatuhan pada pasien skizofrenia sehingga mampu memberikan intervensi keperawatan yang tepat baik untuk pasien maupun keluarganya.

The non-compliance to the treatment is the common issue among the patients with schizophrenia. Family as the main caregiver at home was being charged to be able to solve this problem. The objective of the study was to understand deeply about the family experiences in facing the non-compliance the treatment of patient with schizophrenia. This study used the phenomenology descriptive design. The participants were the patients caregiver at home, and they were taken by using purposive sampling technique. The number of participants were 12 people taken from 9 patients family. The method used for collecting data was in-depth interview, with semi structure questions. The interviews transcript was then analyzed by using the Collaizi method.
Ten themes were identified as study result. There are perception of compliance that consist of compliance behavior, the causes of compliance, the length of compliance after hospitalization; perception of non-compliance covers non compliance behavior, the causes and the impact; social support from family and community includes instrumental, emotional, informational, and appraisal support; applying positive or negative coping mechanism in caring for family member in response to family burden; family expectation for services that able to increase compliance; the meaning of familys experience in taking care their family members are acceptable responsibility and behavioral changes.
The finding of this study described the family experience in treating the family member with non-compliance to the treatment, including the support given, the burden felt by the care giver, and the strategy used to ease the burden. The findings of this study can be used as reference by the nursing practitioners, both in clinical and educational area, to develop the strategy to solve the non-compliance of patients with schizophrenia. This study recommends the nurses to understand the concept of non-compliance in patients with schizophrenia in order to give proper nursing interventions both for patients and the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Sandi Witarso
"Orang dengan Schizophrenia ODS adalah individu dengan gangguan jiwa yang mengalami gangguan pada pikiran, emosi dan perilaku. Gejala-gejala yang dialami oleh ODS membuat fungsi peran dan pekerjaan mereka menurun sehingga menjadi tidak produktif dan membutuhkan pertolongan orang lain. Orang yang dapat merawat dan memenuhi kebutuhan ODS disebut dengan caregiver. Caregiver berperan dalam merawat pasien seperti melakukan aktivitas sehari-hari dan mengurusi kebutuhan dasar pasien. Kondisi ini dapat mengakibatkan caregiver burden yaitu beban yang ditanggung oleh individu yang menyediakan bantuan bagi anggota keluarga dengan penyakit kronis ataupun memiliki keterbatasan. Caregiver burden yang kurang dikelola dengan baik akan berdampak pada kehidupan sosial dan psikologis caregiver.
Peneliti menggunakan intervensi psikoedukasi untuk mengelola beban pada caregiver orang dengan schiozphrenia. Penelitian ini menggunakan desain pre-post design. Partisipan berjumlah 3 orang dengan status ekonomi sosial menengah ke bawah dan berusia rata-rata 50 tahun. Data kuantitatif didapatkan dengan menggunakan alat ukur Zarit Burden Interview, Hopkins Symptom Checklist-25 dan General Health Questionnaire-12 sedangkan data kualitatif didapatkan dengan wawancara dan observasi selama intervensi berlangsung.
Hasil kuantitatif menunjukkan adanya penurunan beban pada caregiver sedangkan data kualitatif menunjukkan bahwa mereka bisa lebih mengerti bagaimana cara untuk mengatasi pasien, mengurangi stres dan bisa merawat diri sebagai bagian diluar tugas mendampingi pasien.

Schizophrenia disorder is a mental disorder in which the patient experiences a disruption in their mind, emotions, and behaviour. The symptoms that they experience make their role function and their work decrease so that it makes unproductive and need help from other. A caregiver has a responsibility in caring for the daily needs of the patient. This condition can lead into caregiver burden. Less well managed caregiver burden will give effect to the social and psychological life of the caregiver.
The researcher used psychoeducational intervention to manage the caregive burden of caregiver. This study used a pre post design. Quantitative data were obtained using Zarit Burden Interview, Hopkins Symptom Checklist 22, and General Health Questionnaire 12, while qualitative data were obtained using interview and observation during the intervention.
The quantitative results indicate a decrease burden on the caregiver. Meanwhile, qualitative data show that they can better understand how to cope with patients, to reduce stress, and to take care of themselves as the part of their task besides to take care of their patients.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Salsabila
"Kanker merupakan salah satu penyakit dengan tingkat mortalitas tinggi yang dapat memengaruhi kualitas hidup individu. Selama proses perawatan, pasien kanker membutuhkan family caregiver yang dapat membantunya menjalani aktivitas sehari-hari. Perawatan kanker yang cukup kompleks dapat mengarahkan family caregiver pada beban caregiver (Hsu dkk., 2014). Dalam hal ini, welas diri dapat memfasilitasi individu untuk beranjak dari kondisi penuh tekanan dan membantu individu untuk membentuk regulasi diri yang lebih adaptif (Pinto‐Gouveia dkk., 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh welas diri terhadap beban caregiver pada family caregiver pasien kanker. Penelitian ini melibatkan 80 family caregiver pasien kanker usia dewasa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala Welas Diri (SWD-SF) dan Zarit Burden Interview (ZBI-22). Analisis statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan dari welas diri terhadap beban caregiver pada family caregiver pasien kanker (F=26,087, p<0,05, R2=0,251). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pengembaangan program edukasi welas diri bagi family caregiver pasien kanker untuk mencegah maupun menanggulangi dampak fisik dan psikologis dari beban caregiver.

Cancer is one of the diseases with a high mortality rate that can affect the quality of life of individuals. During the treatment process, patients need a companion who can help them carry out their daily activities. Cancer care which is quite complex can direct family caregivers to the caregiver burden (Hsu et al., 2014). In this case, self-compassion is one of the things that can facilitate individuals to move from stressful conditions and help individuals to form more adaptive self-regulation (Pinto-Gouveia et al., 2014). This study aimed to examine the effect of self-compassion on caregiver burden on family caregivers of cancer patients. This study involved 80 adult cancer family caregivers. The instruments used in this study were the Self-Compassion Scale (SWD-SF) and the Zarit Burden Interview (ZBI-22). Statistical analysis in this study showed that there was a negative and significant effect of self-compassion on caregiver burden on families caring for cancer patients (F=26,087, p<0.05, R2=0,251). The results of this study are expected to be used in developing self-compassion education programs for cancer caregivers to prevent and overcome the physical and psychological impacts of caregiver burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>