Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Yuniar Puteri
"Eating disorders didefinisikan sebagai penyimpangan perilaku makan ekstrem serta gangguan pada pikiran dan perasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental bahkan mengancam jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi faktor internal dan faktor eksternal dengan kecenderungan eating disorders serta mengetahui faktor dominan kecenderungan eating disorders pada siswa/i di SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong-lintang. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2020 melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=151). Kuesioner yang digunakan yaitu Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS), Body Areas Satisfaction (BASS) dan Multidimensional Body Self Relations Questionnaire (MBSRQ) terkait distorsi persepsi tubuh, Rosenberg Self-esteem Scale terkait kepercayaan diri, jenis kelamin, Depression Anxiety Stress Scale (DASS) terkait tingkat stres, The Media and Technology Usage and Attitudes Scale terkait pengaruh media sosial serta The Perceived Friend Preoccupation with Weight and Dieting Scale terkait pengaruh teman sebaya. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa 78,8% responden memiliki kecenderungan eating disorders. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi antara pengaruh media sosial (p=0,007) dengan kecenderungan eating disorders. Uji regresi logistik menyatakan faktor dominan dari kecenderungan eating disorders adalah pengaruh media sosial (OR=3,407). Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk dilakukan edukasi gizi pada remaja mengenai eating disorders dengan memanfaatkan media sosial demi meningkatkan pengetahuan kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap eating disorders.

Eating disorders are defined as deviations in extreme eating behavior as well as disturbances in mind and feelings that can affect physical and mental health even life-threatening. This study aims to determine the tendency of eating disorders in adolescents at 81 Public Senior High School Jakarta based on several internal and external factors, and also find out the dominant factor. This study uses a quantitative method with a cross-sectional design. Data was collected in April 2020 through filling out online questionnaires by respondents (n = 151). The questionnaires used were Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS); Body Areas Satisfaction (BASS) and Multidimensional Body Self Relations Questionnaire (MBSRQ) related to distortion of body perception; Rosenberg Self-esteem Scale related to self-confidence; gender; Depression Anxiety Stress Scale (DASS) related to stress levels; The Media and Technology Usage and Attitudes Scale related to the social media influence; and The Perceived Friend Preoccupation with Weight and Dieting Scale related to peer influence. The results of this study indicate that 78.8% of respondents have tendency of eating disorders. Chi-square test result showed that there is a difference in the proportion between the influence of social media (p = 0.007) with the tendency of eating disorders. Logistic regression test states that he dominant factor of the tendency of eating disorders is the influence of social media (OR = 3,407). Based on the results of this study, the author suggest to do nutrition education about eating disorders in adolescents by utilizing social media for the sake of improving health knowledge and increase awareness of eating disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Indah Lestari
"ABSTRACT
Perilaku makan menyimpang merupakan gangguan psikologis yang melibatkan obsesi terhadap makanan dan secara ekstrim memiliki perilaku makan yang kurang sehat dan cenderung tidak puas terhadap citra tubuh. Perilaku makan menyimpang berdampak pada fisiologis tubuh antara lain menurunnya kepadatan tulang, abnormalitas elektrolit tubuh, gangguan hormon, dan komplikasi kesehatan. Skripsi ini membahas pengaruh media sebagai faktor dominan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja di SMA Negeri 39 Jakarta Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan responden sebanyak 205 orang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2018 dengan cara pengisian kuesioner dan pengukuran antropometri. Analisis statistik untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square dan faktor dominan menggunakan uji regresi logistik ganda. Pada penelitian ini diketahui 57,6 responden mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang. Terdapat hubungan antara perilaku diet p=0,001, jenis kelamin p=0,003, pengaruh teman

ABSTRACT
Eating disorder is psychological illness that involves an obsession with food and extremely unhealthy eating behaviors, followed by body image dissatisfaction. Eating disorder impact physiological body such as decreased bone mineral density, fluid and electrolyte abnormalities, hormone abnormalities, and health complication. This thesis discusses about media influence as dominant factor as subthreshold eating disorder on adolescence at Senior High School 39 Jakarta in 2018. The research was conducted using quantitive method with cross sectional design in 205 respondent. Data were collected in April 2018 with self administrated questionnaire and anthropometric measurement. Statistical analytic for significant association between variables is analyzed using chi square test, while dominant factor is analyzed using binary logistic regression. The result showed that 57,6 respondent have subthreshold eating disorder. There are significant associations between subthreshold eating disorder and dieting behavior."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frima Elda
"Salah satu transisi gaya hidup yang terjadi adalah perubahan perilaku makan.Diet yang dilakukan seringkali tidak sesuai dengan kaidah kesehatan dan gizi yangdapat menjurus ke arah penyimpangan perilaku makan PPM. Untuk jangka panjang,penyimpangan perilaku makan memberikan dampak yang cukup serius yaituKurang Energi Kronis KEK, dimana remaja putri sebagai calon ibu yang akanmenentukan kualitas hidup generasi yang akan datang. Untuk mengatasi maslaahini perlu dilakukan suatu upaya salah satunya denga memberikan edukasi gizi melaluimedia yang bisa dipahami oleh remaja.
Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh keterpajanan media gizi seimbangterhadap perubahan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada siswi SMAdi Jakarta. Media yang diberikan yaitu berupa poster banner dan leaflet booklet.Studi dengan desain quasi eksperimen dilakukan pada 7 sekolah terpilih di DKIJakarta yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompokposter banner dan kelompok leaflet booklet. Sejumlah 504 siswi SMA dijadikansampel dalam penelitian yang, yang dilakukan selama 7 bulan.
Dari sebanyak 504 responden yang disaring. maka di dapatkan jumlah siswiSMA yang mengalami kecenderungan PPM pada kelompok kontrol sebesar 90.1 .pada kelompok dengan poster dan banner sebesar 95.9 dan kelompok denganleaflet dan booklet sebesar 97.1. Faktor personal yang mempunyai hubungansignifikan dengan perubahan skor PPM, yaitu riwayat diet post intervensi pvalue=0.001, citra tubuh post intervensi p value=0.016, konsumsi protein hewani p value=0.045, konsumsi protein hewani p value=0.019, skor PPM pre intervensi p value=0.000, skor sikap post intervensi p value=0.009, skor pengetahuan postintervensi 0.000. Faktor lingkungan yang mempunyai hubungan signifikan denganperubahan skor PPM, yaitu kritik dari orang tua p value=0.011, ejekan pvalue=0.011, dan pengaruh media massa untuk memulai olahraga p value=0.008.
Hasil uji menunjukkan ada pengaruh intervensi media terhadap perubahanskor PPM p value=0.007. Variabel yang paling mempengaruhi perubahan skorPPM adalah skor PPM pre intervensi p value=0.000, yang memberikansumbangan terhadap perubahan skor PPM sebesar 0.355. Terdapat perbedaan yangsignifikan dari intervensi media pada kelompok kontrol dengan kelompokleaflet booklet dan intervensi media pada kelompok poster banner dengankelompok leaflet booklet. Rata-rata perubahan skor PPM setelah pada kelompokleflet booklet yaitu sebesar 2.43 poin, pada kelompok poster banner yaitu sebesarxiii Universitas Indonesia1.61 poin dan kelompok kontrol sebesar 1.24 poin. Secara keseluruhan mediabooklet leaflet lebih efektif menurunkan skor gejala kecenderungan PPM sebesar41 dibandingkan media poster banner. Perkembangan teknologi yang menyebabkan terjadinya PPM pada remaja,maka perlu segera dilakukan penanganan dalam hal pencegahan. Dari hasil penelitianini dapat dimanfaatkan booklet dan leaflet untuk bahan edukasi, sebagai salah satucara untuk menangkal efek yang lebih buruk dari akibat perkembangan teknologi,terutama dalam industri makanan.Kata kunci : intervensi media, edukasi gizi, penyimpangan perilaku makan, giziremaja

One of the lifestyle transition which occurred is a change in behavior. Adiet that often do not correspond to the rules of health and nutrition that can lead toeating disorders ED. For the long term, eating disorders give a pretty serious impactapplies less energy chronic KEK, which young women as potential mothers whowill determine the quality of life of generations to come will be. For it can make thistagline affairs carried out an attempt by a radical way of providing nutrition educationthrough the media that can be understood by teenagers.
The aims of this study is knowing the influence of balanced nutritionmedia to changes in eating disorders tendency on high school students in Jakarta.Applies the given media in the form of poster banner, brochure booklet. Quasiexperimental design with studies done on 7 selected schools in Jakarta are divided inthree groups apply the control group, the group 39 s poster banner, the group`s brochure booklet.
A number of 504 students high school made the samples in the study,conducted over the past 7 months. From 504 respondents are filtered out, then get thenumber of high school students who experience the tendency of PPM in the controlgroup amounted to 90.1, in the group with posters and banners of 95.9 and withleaflets and booklets of 97.1. Personal factors that have a significant relationshipwith the change score PPM, diet history post intervention p value 0.001, bodyimage post intervention p 0.016, consumption of animal protein p value 0045, consumption of vegetable protein p value 0.019, score PPM pre intervention pvalue 0000, score the attitude of post intervention p 0.009, score of knowledgepost intervention 0000. Environmental factors that have a significant relationshipwith the change score PPM, valid criticism from parents value of p 0,011, ridicule value of p 0,011, and the influence of the mass media to start sports value p 0.008.
Test results showed there is the influence of media on intervention changesscore PPM p 0.007. The variables most influence the change score PPM is scorePPM pre intervention p value 0000, which contribute to the change score PPM of0.355 poin. There is a significant difference from the intervention of the media in thecontrol group with the group of brochure booklet and intervention of media group ofposter banner with the group brochure booklet. The average score on the group afterthe change of PPM, the group of brochure booklet applies of 2.43 points, on a groupof poster banner applies of 1.61 points and a control group of 1.24 points. Overallxv Universitas Indonesiamedia brochure booklet more effectively lowers the score symptoms tendency of41 compared to PPM media poster banner.
Technological developments that led to the PPM on teenagers, then thetagline immediately done handling in terms of prevention. From the results of thisresearch can be utilized booklet and brochure for educational materials, as one way toward off the effect worse than the development of technology, especially theauthenticity in the food industry."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2371
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Ayu Rahmawati
"Kebiasaan makan tidak baik dapat berdampak pada status gizi dan dalam jangka panjang memiliki manifestasi terhadap risiko kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan makan pada remaja di SMA Negeri 81 Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Kebiasaan makan sebagai variabel dependen merupakan variabel komposit dari frekuensi makan, porsi konsumsi kelompok jenis pangan, dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Sementara itu, variabel independen pada penelitian ini adalah peran teman sebaya, frekuensi penggunaan media sosial (twitter, youtube, instagram, dan blog) untuk mencari konten tentang makanan, pengetahuan gizi, tingkat stres, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, dan uang saku harian. Data pada penelitian ini diambil secara daring dari 176 responden di kelas X dan XI secara acak dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secara mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 84,6% responden memiliki kebiasaan makan tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara kebiasaan makan dengan pengetahuan gizi (p=0,017). Tidak ditemukan adanya faktor dominan kebiasaan makan pada penelitian ini, akan tetapi berdasarkan hasil analisis regresi logistik ditemukan kecenderungan bahwa remaja dengan pengetahuan gizi tidak baik berpeluang memiliki kebiasaan makan tidak baik sebesar 4,6 kali.

Unhealthy eating habits can have an impact of nutritional status and for a long term can manifested to health risk. The aim of this study is to determine factors of eating habits adolescent in SMA Negeri 81 Jakarta. The research of this study is quantitative and cross sectional design. Eating habits as dependent variable is the composite variable from daily meal frequency, portion consumption by food category, and fast food frequency. Meanwhile, the independent variables of this study are peer influences, frequency of social media (twitter, youtube, instagram, and blog) used to search food content, nutrition knowledge, stress level, father’s educational level, mother’s educational level, and daily pocket money. Data were collected by online used self-reported questionnaire and SQFFQ from 176 adolescent in first and second grade by system random sampling. The result showed 84,6% of respondent had unhealthy eating habits. The result indicated there was a significant difference in the proportion of unhealthy eating habits and nutrition knowledge (p=0,017). Based on multiple regression analysis, there is no dominant factor of eating habits in this study. However, this study found a tendency that adolescents with poor nutrition knowledge have the opportunity 4,6 higher to have unhealthy eating habits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulia Rachmat
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada siswi SMA Tugu Ibu Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Dari keseluruhan responden (n=115) didapat sebanyak 85,2% memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang. Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang bermakna antara riwayat diet (P=0,005), citra tubuh (P=0,009), IMT (P=0,016), makan bersama keluarga (P=0,029), dan keterpaparan media televisi (P=0,040) dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang.
Hasil penelitian ini menyarakan agar sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerja sama dalam melakukan penyebarluasan informasi mengenai bahaya perilaku makan menyimpang, perhitungan berat badan yang ideal sesuai standar IMT serta cara mengatur pola makan yang baik agar para siswa dapat menjaga kesehatan.

The purpose of this study was to determine the relationship between individual and environmental factors to tendency of eating disorder in female high school student at SMA Tugu Ibu Depok. This study used cross-sectional design. The result showed that 85,2% of female high school students had the tendency of eating disorder. Variables that showed significance were diet behavior (P=0,005), body image (P=0,009), BMI (P=0,016), family mealtime (P=0,029), and television media exposure (P=0,040).
This study suggest that schools and health services can work together to disseminate information about the dangers of eating disorder, the calculation of ideal body weight according to BMI standards, and how to set a good diet so that students can maintain their health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyani Novita Savitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan siklus menstruasi pada penari balet di Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta tahun 2015. Penelitian yang melibatkan 84 penari balet ini menggunakan desain cross sectional dengan metode pengambilan sampel berupa accidental sampling. Data yang dikumpulkan berupa riwayat menstruasi, durasi latihan, IMT, persen lemak tubuh, usia menarche, perilaku makan menyimpang, dan stres. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan, serta pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,5% responden mengalami gangguan siklus menstruasi. Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata durasi latihan, IMT, dan persen lemak tubuh yang signifikan antara penari balet yang mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi dengan penari balet yang mengalami keteraturan siklus menstruasi. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara usia menarche, perilaku makan menyimpang, dan stres dengan siklus menstruasi. Analisis regresi logistik ganda menunjukan bahwa perilaku makan menyimpang (OR= 4,8) merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan siklus menstruasi pada penari balet di Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta tahun 2015.

The aim of this study is to identify the dominant factor associated with the menstrual cycle on ballet dancer in Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta 2015. This study which conducted on 84 ballet dancers used cross sectional design and was performed by accidental sampling. The collected data were menstrual history, duration of exercise, BMI, body fat percentage, menarche age, eating disorder, and stress. These data were collected by using self administered questionnaire, measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA.
The result of this study showed that 65,5% respondents experience menstrual cycle disorder. Mann-Whitney test showed no significant differences in the average duration of exercise, BMI and body fat percentage between ballet dancers who experience menstrual cycle irregularity with ballet dancers who experience menstrual cycle regularity. Chi square test showed significant relation between the age of menarche, eating disorder, and stress to the menstrual cycle. Regression binary logistic analysis showed that eating disorder (OR= 4,8) as the dominant factor associated with the menstrual cycle on ballet dancer in Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta 2015.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Naura Iftinan Sugiharto
"Perilaku makan menyimpang (PMM) merupakan penyakit medis yang ditandai dengan gangguan parah pada perilaku makan seseorang dan dapat menyebabkan perubahan konsumsi atau penyerapan makanan, serta secara signifikan mengganggu kesehatan fisik atau fungsi psikososial. Di DKI Jakarta, diketahui sebesar 34,8% remaja memiliki kecenderungan PMM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan proporsi kecenderungan PMM berdasarkan faktor risikonya seperti literasi gizi, self-esteem, citra tubuh, pengaruh social networking sites (SNS), tingkat stres, uang saku, dan jenis kelamin pada siswa-siswi SMAN 5 Malang tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan 134 responden. Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 dan didapatkan dari pengisian kuesioner secara daring. Hasil analisis univariat penelitian menunjukkan bahwa 81,3% memiliki kecenderungan PMM. Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi antara kecenderungan PMM dan citra tubuh (p-value 0,033).

Eating disorders are serious medical illnesses characterized by a severe disruption to a person’s eating behaviors that can cause changes in food consumption or absorption, as well as significantly affect a person’s physical and mental health. In DKI Jakarta, 34.8% of adolescents have the tendency towards eating disorders. This study aims to determine the proportion differences of eating disorders’ tendency based on its risk factors such as nutrition literature, self-esteem, body image, the influence of social networking (SNS), stress, pocket money, and gender among adolescents at SMAN 5 Malang in 2020. This cross-sectional study was conducted in December 2020 through filling out online questionnaires by 134 students as respondents. Univariate analysis showed that 81.3% students have the tendency towards eating disorders. Chi-square statistic test showed that there is a significant proportion differences in the tendency towards eating disorders based on body image."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venna Rahmawati Fatimah
"Gangguan perilaku makan yang didefinisikan sebagai perilaku makan yang tidak normal seperti praktik dari penggunaan obat pencahar, bingeing, membatasi asupan makan dan metode tidak memadai lainnya untuk menurunkan atau mengontrol berat badan dengan frekuensi terjadinya kurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi kriteria penuh untuk didiagnosis sebagai perilaku makan menyimpang menjadi semakin umum dilakukan oleh remaja SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan perilaku makan pada siswi di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi Tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi cross sectional. Responden (n=150) diminta untuk mengisi kuesioner terkait gangguan perilaku makan, citra tubuh, riwayat diet, rasa percaya diri, peran orang tua, pengaruh teman dan pengaruh tokoh di media massa. Selain itu, dilakukan juga pengukuran antropometri yang meliputi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan untuk melihat Indeks Massa Tubuh (IMT) responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 32,7% responden mengalami gangguan perilaku makan. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh, riwayat diet, pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pengaruh tokoh di media massa terhadap gangguan perilaku makan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan kewaspadaan terhadap gangguan perilaku makan.

Disordered eating which is defined as troublesome eating behaviors, such as purgative practices, bingeing, food restriction, and other inadequate methods to lose or control weight, which occur less frequently or are less severe than those required to meet the full criteria for the diagnosis of an eating disorder is getting more common to be carried out by high school student. This study aims to find out the factors that related with disordered eating in female student of Al-Azhar 4 Islamic Senior High School Kemang Pratama Bekasi 2016. This study was conducted using quantitative method with cross sectional study design. Respondents (n=150) asked to fill the quetioner about eating disorder, body image, diet experience, self-confidence, parent?s role, friend?s influence, and public figure?s influence in the mass media. In addition, it also conducted antropometri measurement which includes weight measurement and height measurement to see respondent?s Body Mass Index (BMI). The result of this study shows that 32,7% respondents experience disordered eating. The variables that shown significant relation were body image, dieting behavior history, parent?s role, peer influence, and public figure?s influence in the mass media. Therefore, it needs the effort of nutrition education to increase the knowledge about nutrition and the awareness toward disordered eating."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Suryani
"Penyimpangan perilaku makan merupakan sekelompok gangguan yang ditandai dengan sikap dan kebiasaan makan yang abnormal, dimana gangguan tersebut akan berdampak negatif terhadap kesehatan. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang memiliki risiko terjadinya kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada mahasiswa FISIP dan FIB UI tahun 2017.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 177 orang mahasiswa dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan pada April hingga Mei 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan serta pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,1 responden memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa IMT P-value=0,010 , citra tubuh P-value=0,000 , riwayat diet P-value=0,002 dan pengaruh keluarga P-value=0,005 berhubungan dengan terjadinya penyimpangan perilaku makan. Hasil dari penelitian ini menyarankan agar masing-masing fakultas dan organisasi kemahasiswaan dapat bekerja sama dalam melakukan kegiatan promosi gizi mengenai penympangan perilaku makan.

Eating disorder is a group of disorders characterized by abnormal attitude and eating habits, where the disorder will have a negative impact on health. Students are one of the groups that have a risk of eating disorder tendency. This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorder in College Students in The FISIP and FIB UI at 2017.
The method used in this study is cross sectional design. The samples in this study are 177 of college students which were taken with accidental sampling. The study was done at April to Mei 2017. The data were collected through measurement of weight and height also the fulfillment of the questionnaire.The results showed that 88.1 of respondents have a tendency of eating disorder.
The conclusion of this study is IMT P value 0,010 , body image P value 0,000 , diet history P value 0,002 and family influence P value 0,005 have signifikan association with tendency of eating disorder. Therefore, the Institutions and college students organization need to build teamwork to socialize about health tendency of eating disorder.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S70032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Independence Educational Publishers, 1994
616.852 6 EAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>