Ditemukan 134132 dokumen yang sesuai dengan query
Arya Kheris Sasmita
"Di Indonesia sangat banyak UMKM yang tumbuh tiap tahunnya. Tercatat pertumbuhan sebesar 9,6% dari tahun 2017. UMKM dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertanian dan non-pertanian. Alienco Photo merupakan UMKM yang bergerak di bidang industri jasa dokumentasi. Penelitian ini dilangsungkan pada UMKM Alienco Photo dengan menggunakan metode business coaching.Pengumpulan data pada penilitian ini dilakukan dengan metode kualitatif untuk memetakan kondisi dan permasalahan di UMKM. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Alienco Photo adalah kurangnya kesadaran akan pengelolaan risiko oleh karyawan serta pemilik UMKM dan penetuan harga jual produk. Maka solusi yang dilakukan adalah dengan memetakan risiko serta memitigasi risiko dan menetapkan harga penjualan produk. Hasilnya karyawan dan pemilik usaha sadar dengan risiko dan potensi risiko yang terjadipada aktivitas bisnis UMKM dan dapat memitigasi risiko. Disamping itu UMKM dapat melakukan strategi penetapan harga jual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu Alienco Photo dalam mengelola manajemen risiko dan dapat menetapkan harga jual produk.
In Indonesia, there are many Micro Small Medium Enterprise (MSMEs) has grew each year. It recorded a growth by 9.6% from 2017. MSMEs can be devided into two groups, the agriculture and non-agricultural groups. Alienco Foto is a MSMEs that is engaged in the documentation services industry. This research is conducted at MSME Alienco Photo using business coaching method. Data collection in this study was carried out using qualitative methods for mappingcondition and problem in MSMEs. The problems addressed in Alienco Photo is the lack of risk awareness that will be borne by employees and the owners and lack of the determination of cost of sales. So the solution are for mapping risks and mitigate risks and determined cost of sales. The results are the employees and owners aware of the risks and potential risk that occur in MSMEs and they can mitigate all the risk. Besides that, MSMEs can carry out the strategy of determining of the selling price. The purpose of this research is to assist Alienco Photo in managing risk management and being able to determine product selling prices."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mutia Zahrina Putri
"Pada beberapa proyek di PT.X terdapat keluhan pembengkakan biaya akibat banyaknya pekerjaan rework. Hal ini diindikasikan karena kurangnya pengelolaan SDM. Tim proyek seharusnya direkrut dan dikelola agar memiliki kemampuan tertentu agar menghasilkan kinerja biaya yang baik salah satunya dengan meminimalisir rework. Namun acuan yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi tersebut belum mempertimbangkan faktor- faktor risiko penyebab rework. Sebagai respon permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat mempengaruhi tugas dan tanggung jawab tim proyek dalam pengendalian mutu agar tidak terjadi rework sehingga meningkatkan kinerja biaya, serta mengembangkan kompetensinya berdasarkan jobdesc baru dengan adanya aktifitas yang dibutuhkan untuk merespon risiko tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dan metode survey. Sementara untuk mengetahui faktor risiko dominan menggunakan analisa risiko kualitatif. Penelitian ini menghasilkan sebuah tabel yang berisi elemen-elemen kompetensi beserta unjuk kerja terhadap 6 fungsi dalam organisasi proyek PT.X yang berperan dalam aktivitas respon risiko dominan yang telah diidentifikasi, serta modul pelatihan yang sesuai untuk mengisi gap kompetensi yang ada.
In some projects in PT.X cost overrun being big problem due to large number of rework. This is indicated due to lack of human resources management. Project teams should be recruited and managed to have a certain understanding and ability to be able to produce good performance by minimizing rework. As reponse, this study aims to identify risks that may affect the tasks and responsibilities of the project team in quality control in order to avoid rework so cost performance can be improve and then to develop its competence based on new jobdesc by the activities required to respond those risks. The research method used is case study and survey. A case study conducted on PT.X as a building contractor. While the survey was conducted to determine the dominant risk factors using qualitative risk analysis. This study produces the elements of competence along with the performance of the 6 functions within the PT.X project organization that play a role in identified dominant risk response activities, as well as appropriate training modules to fill in the existing competency gap."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51427
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anisah Trindita Ari
"Ditengah era Globlasisasi yang terjadi saat ini persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan Produk dan jasa menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan untuk bisa berusaha bertahan. Industri kemasan saat ini menjadi industri dengan prospektifitas yang tinggi, hal ini menggambarkan perusahaan harus memiliki strategi untuk mempertahankan perusahaannya baik dari segi inovasi maupun strategi produksi. PT Samudra Montaz merupakan perusahaan manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1974 dan bergerak dibidang produksi kemasan dengan produk yang ditawarkan berputar pada kemasan yang bersifat non rigid atau fleksibel. Dengan perusahaan menjadikan Managemen resiko pada rantai pasok menjadi fokus utama maka pengaplikasian Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini. Tahapan pertama HOR adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, sedangkan tahapan kedua adalah penciptaan strategi mitigasi risiko. Dari penelitian yang telah dilakukan, tahap identifikasi diperoleh 32 jenis risk events dan 24 risk agents. Hasil dari HOR fase 1, adalah 14 risk agents yang mencakup 80% dari diagram pareto, kemudian diurutkan berdasarkan peringkat pada Aggregate Risk Potential (ARP). Hasil dari pemrosesan HOR fase 2 adalah 15 aksi mitigasi yang, dengan 8 aksi mitigasi direkomendasikan untuk diimplementasikan terlebih dahulu berdasarkan langkah-langkah mitigasi yang mencakup 80% dari diagram pareto yang diurutkan berdasarkan peringkat pada perhitungan Efektivitas terhadap Kesulitan Rasio (ETDk).
In the midst of the globalization era that occurs, business competition becomes increasingly fierce . The Packaging Industry become one of the industries with the most prospective growth so company must have their own strategy to maintain both innovation and production strategy in order to prevent upcoming risks. PT Samudra Montaz is a manufacturing company that has been established since 1974 that produce packaging product that revolves around non-rigid or flexible packaging. With the company focusing risk management in their supply chain, the application of the House of Risk (HOR) method used in this study. The first stage of HOR is the identification and evaluation of the risk, while the second phase to made a risk mitigation strategies. From the research, the first stage obtain 32 types of risk events and 24 risk agents. The final results of the HOR phase 1 shows that there are 14 risk agents that cover 80% of the Pareto diagram. The result of the HOR 2 show that there are 15 mitigations action that proposed and with that said, there is 8 recommendation for the company to prioritazing these 8 mitigations action to be implemented based on the pareto diagram."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sarah Shahnaz Ilma
"Fasilitas Integrated Cold Storage sangat dibutuhkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembangunan fasilitas ICS di Kabupaten Kampar oleh PT. S di tahun anggaran 2018 membuktikan bahwa manajemen proyek yang efektif harus diterapkan. Satu cara untuk menilai kinerja manajemen proyek PT. S adalah dengan menilai proses kontrol biaya selama proyek tersebut. Kontrol biaya adalah proses pengawasan status proyek untuk memperbaharui biaya proyek dan mengatur perubahan pada biaya dasar. Proses kontrol biaya dianalisa menggunakan Earned Value Analysis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen proyek dari PT. S menghadapi banyak tantangan dalam mempertahankan planned values. Tantangan terbesar datang dari faktor-faktor penyebab keterlambatan di fase konstruksi yang mencakup cuaca, kualitas rendah dari SDM dan distribusi barang dan material. Hasil analisa kasus ini berujung pada kerangka manajemen proyek yang bisa digunakan untuk pekerjaan selanjutnya.
Integrated Cold Storage facilities are much needed by Indonesian Marine and Fisheries Ministry. The construction of ICS facility in Kampar District by PT.S in fiscal year 2018 proved that efficient project management must be implemented. One way to measure the performance of PT. S PM is by examining the control cost process throughout the project. Control Costs is the process of monitoring the status of the project to update the project costs and managing changes to the cost baseline. Control cost process is analyzed using Earned Value Analysis. The results showed that PT. S was not able to manage their cost efficiently The biggest challenge is caused by delaying factors in construction phase which include weather, low quality in manual labor and distribution of materials and goods. The analysis resulted in improved project management framework that can be used in future projects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53704
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Devina Gabriela
"
ABSTRAKEnterprise Risk Management (ERM) mengintegrasikan organisasi, strategi dan laporan yang berkesinambungan. Penerapan ERM bukanlah suatu hal yang mudah dan membutuhkan waktu singkat, oleh karena itu diharapkan penerapan ERM dapat membawa pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini berisi analisis penerapan ERM dalam mendukung kinerja perusahaan terkait risiko kecelakaan kerja dan risiko pasar. Studi dilakukan di Grup Astra yang diwakilkan oleh 4 perusahaan yaitu parent company dan perusahaan dari lini bisnis otomotif; alat berat, pertambangan, kontruksi dan energi serta agribisnis. Data primer digunakan dengan analisis langsung atau wawancara serta survei kepada fungsi audit internal dan manajemen risiko agar dapat memperoleh gambaran mengenai keseluruhan implementasi ERM dan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan sebagai sumber informasi data perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-rata penerapan ERM di Astra Grup adalah 4.01. Angka ini menunjukkan bahwa maturitas ERM di Astra Grup sudah baik dan didukung dengan bukti inisiatif perusahaan untuk mengimplementasikan ERM dalam mencapai kinerja perusahaan yang ditargetkan di berbagai lini bisnisnya. Penelitian ini juga menemukan bahwa ERM bukan satu-satunya faktor yang mendukung kinerja perusahaan, namun terdapat faktor lainnya seperti 1) regulasi pemerintah; 2) teknologi; 3) Sumber Daya Manusia (SDM); 4) inovasi proses dan produk; 5) customer demand.
ABSTRACTEnterprise Risk Management (ERM) integrates organization, strategy and continuous reporting. Implementation of ERM is not an easy and takes a short time, therefore it is expected that the implementation of ERM can bring a positive impact to the firm performance. This study contains an analysis of ERM implementation in supporting the firm performance related to the risk of workplace accidents and market risk. The study was conducted in the Astra Group, represented by 4 companies, parent company and company from the automotive business line; heavy equipment, mining, construction and energy and agribusiness. The study was conducted by relying on primary data by direct analysis or interviews and surveys to the internal audit function and risk management in order to obtain an overview of the overall ERM implementation. Secondary data is the company's financial statements and annual reports are used as a source of corporate data information. The analysis results show that the average value of ERM implementation in Astra Group is 4.01. This figure indicates that the maturity of ERM in Astra Group has been good and supported by evidence of corporate initiatives to implement ERM in achieving targeted company performance in various business lines. The study also found that ERM is not the only factor supporting the company's performance, but there are other factors such as 1) government regulation; 2) technology; 3) Human Resources (HR); 4) process and product innovation; 5) customer demand."
Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fawwaz Robbani
"Industri oleokimia mempunyai sistem rantai pasok yang kompleks sehingga menghadapi berbagai risiko dalam aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko dalam rantai pasok industri oleokimia menggunakan metode
House of Risk (HOR). Hasil dari HOR tahap 1 adalah 9 agen risiko prioritas dari 22 agen risiko untuk dimitigasi. Setelah itu, dari pengolahan HOR 2 didapatkan 7 strategi mitigasi prioritas dari 15 strategi yang berhasil diidentifikasi. Setelah itu 7 rancangan strategi mitigasi tersebut juga dianalisis dengan lebih dalam sehingga menghasilkan rancangan strategi yang dapat diimplementasikan. Dengan demikian, perusahaan industri oleokimia dapat menggunakan strategi tersebut untuk memitigasi risiko yang terdapat pada rantai pasoknya
The oleochemical industry has a complex supply chain system that faces various risks in its activities. This study aims to identify and manage risks in the oleochemical industry supply chain using the House of Risk (HOR) method. The result of HOR stage 1 is 9 prioritized risk agents out of 22 risk agents to be mitigated. After that, from HOR 2 processing, 7 priority mitigation strategies were obtained from 15 strategies that were successfully identified. After that, the 7 draft mitigation strategies were also analyzed more deeply to produce a draft strategy that could be implemented. Thus, oleochemical industry companies can use these strategies to mitigate the risks contained in their supply chains."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Khairiyah
"Skripsi ini membahas penelusuran aktivitas yang berkaitan dengan biaya kualitas pada suatu perusahaan jasa di bidang telekomunikasi. Hasil penelitian ini adalah diketahuinya besar biaya kualitas dan pembebanannya kepada tiap jasa yang dihasilkan serta rekomendasi perbaikan untuk dilakukan perusahaaan. Pengukuran biaya kualitas merupakan langkah awal dalam manajemen kualitas. Biaya kualitas adalah seluruh biaya yang dikeluarkan karena ketidakmampuan suatu produk atau jasa memberikan kualitas yang baik. Metode ABC dalam analisis biaya kualitas digunakan untuk mengetahui proporsi biaya kualitas yang dihabiskan untuk tiap produk ataupun jasa yang dihasilkan. Dari penelitian diketahui biaya kualitas di perusahaan sudah mendekati titik optimal, namun belum optimal pada pemanfaatannya.
This thesis discusses activities related to the cost of quality in a service company engaged in telecommunication. The expected outcome of this thesis is to know the cost of quality and make recomendations for improvements to the company. Analysis of quality cost is the first step in quality management programs. The quality cost is defined as all costs incurred due to the inability of product or service provides good quality. ABC method in the quality costs analysis is intended to determine the proportion spent on quality costs for each services produced. The research shows that quality costs is near to the optimum point. However, the utilization is not optimum yet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1021
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Arsy Hiksas
"Indonesia telah salah urus menangani masalah sampah yang lebih dari setengah dari jumlah sampah plastik yang mereka hasilkan. Untuk mengatasi masalah lingkungan ini, daur ulang sampah plastik adalah salah satu pendekatan terbaik yang bermanfaat bagi lingkungan. PT. Tridi Oasis adalah salah satu sektor informal yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang diciptakan oleh pengelolaan limbah Indonesia yang buruk dan meningkatnya tingkat sampah plastik dengan berfokus pada daur ulang plastik PET. Di setiap perusahaan termasuk PT. Tridi Oasis, akan memiliki serangkaian proses rantai pasokan. Dan dalam setiap aktivitas rantai pasokan, perusahaan juga akan memiliki kesempatan untuk menghadapi risiko.Dengan risiko yang muncul karena tren terkini dan fakta PT. Rantai pasokan Tridi Oasis menjadi rantai pasokan daur ulang plastik, manajemen risiko untuk rantai pasokan mereka diperlukan untuk mengendalikan dan meminimalkan dampak buruk dari risiko pada perusahaan. Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini. Tahap pertama HOR adalah identifikasi dan evaluasi risiko dan penyebabnya, dan tahap kedua adalah penciptaan strategi mitigasi risiko. Dari penelitian yang telah dilakukan, tahap identifikasi diperoleh 26 jenis risk events dan 31 risk agents. Menurut temuan pemrosesan HOR fase 1, ada 16 risk agents yang mencakup 80% dari diagram pareto, diurutkan berdasarkan peringkat pada Aggregate Risk Potential (ARP). Akhirnya, temuan pemrosesan HOR fase 2 mengungkapkan bahwa 24 langkah mitigasi diusulkan berdasarkan agen risiko dengan ARP tertinggi, dengan 12 direkomendasikan untuk diimplementasikan terlebih dahulu berdasarkan langkah-langkah mitigasi yang mencakup 80% dari diagram pareto yang diurutkan berdasarkan peringkat pada perhitungan Efektivitas terhadap Kesulitan Rasio (ETDk).
Indonesia has mismanaged handled waste problem which more than half of the amount of plastic waste they produce. To combat this environmental problem, Recycling plastic waste is one of the best approaches that benefit the environment. PT. Tridi Oasis is one of the informal sectors aims to solve problems created by Indonesia's poor waste management and rising rate of plastic waste by focusing on recycling PET plastic. In every company including PT. Tridi Oasis, will have a series of supply chain processes. And in every supply chain activity, a company will also have the opportunity to encounter a risk. With risks that appeared due to recent trend and the fact of PT. Tridi Oasis supply chain being a plastic recycling supply chain, a risk management for their supply chain is needed to control and minimize the adverse impact of the risks on the company. The House of Risk (HOR) method was utilized in this research. The first phase of HOR is the identification and evaluation of risk with its cause, and the second phase is the creation of risk mitigation strategies. From the research that has been done, the identification stage obtained 26 types of risk events and 31 risk agents. According to the findings of HOR phase 1 processing, there were 16 risk agents encompassing 80% of the pareto diagram, sorted by rank on Aggregate Risk Potential (ARP). Finally, the findings of HOR phase 2 processing revealed that 24 mitigation measures were proposed based on risk agents with the highest ARP, with 12 being recommended to be implemented first based on mitigation measures that cover 80% of the pareto diagram sorted by rank on Effectiveness to Difficulty Ratio (ETDk) calculations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suhera
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S36346
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abu Hilwa Aijawa
Jakarta: Restu Agung, 2005
658.164 ABU s
Buku Teks Universitas Indonesia Library