Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fabrila Hasti Endah Ramadani
"ABSTRAK
Perilaku mencederai diri merupakan salah satu gejala yang dapat mengancam keselamatan klien Skizofrenia. Perilaku tersebut dapat terjadi karena kurangnya insight klien terhadap penyakit Skizofrenia. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa dalam menurunkan perilaku mencederai diri dan meningkatkan insight pasien Skizofrenia. Intervensi keperawatan yang dilakukan diantaranya melatih membuat daftar aspek positif diri sendiri, keluarga dan lingkungan, mendiskusikan harapan dan masa depan serta cara mencapainya, dan melatih kegiatan untuk mencapai masa depan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan perilaku mencederai diri dari skor 13 menjadi 5, serta peningkatan insight dari skor refleksi diri 13 dan kepastian diri 7 menjadi skor refleksi diri 16 dan skor kepastian diri 5. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi dasar penerapan standar asuhan keperawatan secara daring pada klien dengan perilaku mencederai diri dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa kepada klien.

ABSTRACT
Self-harm is one of the symptoms that can threaten the safety of clients with Schizophrenia. Such behavior can occur due to a lack of client insight into Schizophrenia. The research aims to analyze the effectiveness of the implementation of mental nursing care standards in reducing self-injuring behavior and increasing insight in patients with Schizophrenia. Nursing interventions include training to make a list of positive aspects of yourself, family and the environment, discussing hopes and the future and how to achieve them, and training activities to achieve the future. The results showed that the client experienced a decrease in self-injury behavior from a score of 13 to 5, as well as an increase in insight from a self-reflection score of 13 and self-certainty 7 to a self-reflection score of 16 and a self-certainty score of 5. This research is expected to be the basis for applying nursing care standards as a standard online to clients with self-injury behavior in order to improve the quality of mental nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaifina Dini Ghassani Rizki
"Praktik klinik online merupakan alternatif dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa selama pandemi COVID-19. Praktik klinik online bermanfaat dalam pencegahan kekambuhan yang berisiko terjadi selama pandemi pada orang dengan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia. Salah satu gejala kekambuhan skizofrenia yaitu perubahan perilaku yang terdistorsi hingga mengakibatkan risiko perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan merupakan respons maladaptif yang ditunjukkan dengan mencederai diri, orang lain, atau lingkungan. Kemampuan klien untuk mengontrol perilaku kekerasan dapat digunakan sebagai cara mencegah perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan ners berdasarkan standar asuhan keperawatan (SAK) jiwa dilakukan untuk mencegah atau mengontrol perilaku kekerasan pada klien. Tujuan dari pemberian asuhan keperawatan ini untuk mengurangi tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan. Metode penelitian menggunakan analisis studi kasus. Instrumen yang digunakan yaitu lembar evaluasi tanda gejala dan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan. Promosi dan prevensi masalah kesehatan pada klien dengan risiko perilaku kekerasan dapat dilakukan dengan menerapkan tindakan keperawatan ners berdasarkan standar asuhan keperawatan (SAK) jiwa secara online, serta berkolaborasi dengan perawat spesialis serta komunitas terkait.

Online clinical practice is an alternative in providing mental health services during the COVID-19 pandemic. Online clinical practice is useful in preventing relapse that is at risk of occurring during a pandemic in people with serious mental disorders such as schizophrenia. One of the schizophrenia relapse symptoms is a change in behavior that is distorted so that it creates a risk of violent behavior. Violence is a maladaptive response indicated by injuring oneself, others, or the environment. The patients ability to control violent behavior can be used as a means of preventing violent behavior. Nursing interventions based on mental health nursing care standards are carried out to prevent or control violent behavior in patient. The purpose of providing nursing care is to reduce symptoms and increase the patients ability to control violent behavior. The research method used case study analysis. The instrument used was an evaluation sheet of symptoms and the ability to control violent behavior. The final evaluation of the nursing care provided showed a decrease in symptoms and an increase in patients ability to control violent behavior. Promotion and prevention of health problems in patient with a risk of violent behavior can be done by implementing online nursing care based on mental health nursing care standards, as well as collaborating with clinical nurse specialist and related communities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Olivia
"ABSTRAK
Skizofrenia merupakan sekumpulan gejala atau sindrom yang dapat menyebabkan masalah kejiwaan yang sangat serius, dan salah satu masalah keperawatan dari Skizofrenia adalah harga diri rendah. Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri negatif terhadap diri sendiri. Stigma diri muncul akibat efek negatif penilaian orang lain terhadap klien Skizofrenia sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan kerja, fungsi sosial, harga diri dan harapan. Tujuan laporan kasus ini yaitu untuk menganalisis mengenai standar asuhan keperawatan generalis pada klien skizofrenia untuk meningkatkan harga diri dalam menurunkan stigma diri yang yang dilakukan di masa pandemic Covid-19 secara online atau daring. Karya ilmiah akhir ini merupakan analisis terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn. E (30 tahun) dengan harga diri rendah. Hasil dari pemberian terapi generalis selama 20 hari perawatan, klien mengalami penurunan stigma diri yang diikuti dengan penurunan tanda gejala harga diri rendah. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi keperawatan secara generalis sangat efektif diberikan pada klien Skizofrenia untuk menurunkan stigma diri klien yang ditandai dengan penurunan tanda gejala harga diri rendah pada klien setelah diberikannya tindakan keperawatan.

ABSTRACT
Schizophrenia is a collection of symptoms or syndromes that can cause very serious psychiatric problems, and one of the nursing problems of Schizophrenia is low self-esteem. Low self-esteem is feeling worthless, meaningless, and prolonged low self-esteem due to negative self-evaluation of yourself. Self-stigma arises due to the negative effects of other people's assessment of Schizophrenia patients resulting in decreased work ability, social function, self-esteem and hope. The purpose of this case report is to analyze the standard of generalist nursing care in schizophrenic patients to increase self-esteem and reducing self-stigma performed during the Covid-19 pandemic online or online. This final scientific work is an analysis of the implementation of nursing care to patients. E (30 years) with low self-esteem. As a result of giving generalist therapy for 20 days of treatment, the client experiences a decrease in self-stigma followed by a reduction in symptoms of low self-esteem. This shows that generalist nursing intervention is very effective given to Schizophrenia patients to reduce the clients self-stigma which is characterized by a decrease in signs of symptoms of low self-esteem to the client after the psychiatric nursing care standards.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Fajrullah Said Aldam
"Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain.

Kasus: Klien wanita berusia 30 tahun masuk rumah sakit dengan alasan klien keluyuran dan pulang diantar oleh warga. Bila keinginan tidak terpenuhi klien marah-marah, tampak sering berbicara sendiri, kurang tidur, aktivitas di rumah hanya tiduran, tidak mau makan dan mandi. Klien mengatakan bahwa dirinya sering mendengar suara-suara. Suara-suara tersebut mengatakan dirinya bodoh, tidak berguna, pelacur, yang membuat dirinya menjadi cemas. Klien mengatakan bahwa halusinasinya datang lebih dari 8x/hari dan tidak menentu waktunya. Situasi yang menyebabkan halusinasi yaitu saat dirinya sedang bengong, melamun, atau sendiri. Klien juga mengatakan bahwa saat halusinasi datang dirinya menjadi cemas, marah-marah, dan bingung. Klien mengatakan bahwa saat dirumah, suara tersebut sering muncul saat ingin tidur yang membuat dirinya menjadi susah untuk tidur. Implementasi keperawatan berfokus pada standar asukan keperawatan jiwa generalis gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran seperti mengenal halusinasi, menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan, dan patuh obat. Implementasi yang dilakukan mampu untuk menurunkan gejala halusinasi. Hal ini dapat terlihat dari respon kognitif, afektif, perilaku, dan sosial yang dialami klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Kesimpulan: standar asuhan keperawatan jiwa generalis dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran dapat menurunkan gejala halusinasi.


Hallucinations are perceptions received by the five senses without an external stimulus. Clients with hallucinations often feel the conditions / conditions that can only be felt by them but cannot be felt by others.

Case: A client of a 30-year-old woman is admitted to the hospital on the grounds that the client wanders and goes home by the residents. If the desire is not fulfilled the client is angry, seems often to speak to himself, lack of sleep, activities at home just lie down, do not want to eat and bathe. The client said that he often heard voices. The voices said he was stupid, useless, a prostitute, which made him anxious. The client said that the hallucinations came more than 8 times a day and were not timed. The situation that causes hallucinations is when he is dazed, daydreaming, or alone. The client also said that when hallucinations came he became anxious, angry, and confused. The client said that at home, the voice often appears when he wants to sleep which makes him difficult to sleep.

Discussion: Nursing implementation focuses on the standard of generalist mental nursing sensory impairment of the perception of auditory hallucinations such as knowing hallucinations, rebuking, conversations, activities, and drug adherence. The implementation carried out is able to reduce the symptoms of hallucinations. This can be seen from the cognitive, affective, behavioral, and social responses experienced by the client after nursing actions.

Conclusion: generalist mental nursing care standards with sensory disorders perception of auditory hallucinations can reduce hallucinatory symptoms."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fallon Victoryna
"Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang kompleks. Gejala yang paling sering ditemui
adalah waham. Waham dialami oleh 60% penderita skizofrenia dengan intensitas yang
lebih berat dibandingkan dengan gangguan jiwa yang lain. Pasien waham memiliki
kecenderungan untuk memunculkan reaksi agresif karena adanya upaya konfrontasi dari
lingkungan terkait pemikiran dan keyakinannya yang tidak realistis. Kecenderungan
tersebut merupakan efek dari besarnya intensitas waham yang dialami pasien. Salah satu
cara untuk mengontrol perilaku agresif tersebut adalah melalui latihan deeskalasi.
Penanganan yang komprehensif perlu diberikan berdasarkan standar asuhan keperawatan
(SAK) jiwa dan pemberian latihan deeskalasi secara adekuat pada pasien dengan
gangguan proses pikir waham. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk
menggambarkan penerapan asuhan keperawatan jiwa ners dan latihan deeskalasi terhadap
agresifitas pasien untuk menurunkan intensitas waham. Metode yang dilakukan adalah
berupa analisis kasus pada pasien yang dirawat di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor,
dengan diagnosis keperawatan gangguan proses pikir waham kebesaran. Hasil dari
pemberian terapi generalis selama 8 hari adalah pasien mengalami penurunan intensitas
waham dari skor 16 dengan kategori berat menjadi skor 11 dengan kategori sedang.
Kesimpulannya terdapat penurunan intensitas waham dengan menerapkan standar asuhan
keperawatan jiwa ners dan latihan deeskalasi terhadap agresifitas pada pasien skizofrenia. Deeskalasi, Skizofrenia, Standar Asuhan Keperawatan, Waham

Schizophrenia is a complex mental disorder. The most common symptom is delusions.
Estimated 60% of schizophrenics have more severe intensity compared to other mental
disorders with the same diagnose. Patients with delusions tend to elicit aggressive
reactions because of attempts at confrontation from the environment related to unrealistic
thoughts and beliefs. The tendency is the effect of the amount of delusions experienced by
patients. One way to control aggressive behavior is through de-escalation exercises.
Comprehensive treatment needs to be given based on psychiatric nursing care standards
and the provision of adequate de-escalation exercises to patients with delusional thought
processes. The writing of this final scientific work aims to illustrate the application of
nursing care and de-escalation exercises to the aggressiveness of patients to reduce the
intensity of delusions. The method used is a case analysis in patients treated at Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor, with a nursing diagnosis of oversized thought processes. The
result of giving generalist therapy for 8 days is that the patient experienced a decrease in
delusions intensity from a score of 16 with a severe category to a score of 11 with a
moderate category. In conclusion, there is a decrease in the intensity of delusions by
applying psychiatric nursing care standards and de-escalation training on
aggressiveness in schizophrenic patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Skizofrenia adalah penyakit mental kronis dengan gejala psikotik dan mempengaruhi fungsi individu. Sebagian besar individu yang didiagnosis dengan skizofrenia mengalami beberapa bentuk stigmatisasi. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan harga diri rendah serta melihat gambaran stigma diri pada Ny. M dengan skizofrenia paranoid. Penilaian stigma internal diukur menggunakan Internalized Stigma of Mental Illness scale. Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah harga diri rendah kronik. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala harga diri rendah pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Schizophrenia is a chronic mental illness with psychotic symptoms and affects individual functions. Most individuals diagnosed with schizophrenia improve some form of stigmatization. The purpose of this case report is to describe nursing care with low self-esteem and to see a picture of self-stigma in Ny. M with paranoid schizophrenia. Internal stigma assessment is assessed using Internalized Stigma Mental Illness scale. The main result of nursing problems is chronic low self-esteem. Implementation of nursing supports the client, enhances relationships, mutual trust and enhances the client's ability to support. Nursing interventions have a positive impact on clients seen by signs of rejection and price changes in cognitive, affective, physiological and social aspects, but there has not been a decline in cognitive aspects. Factors that cause difficult clients related to relationships with nurses are internal factors while the client has a negative assessment of themselves, others and the environment. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized both individuals, families, groups and communities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sulastri
"Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan terganggunya pikiran, persepsi dan perilaku penderita. Pasien Skizofrenia memiliki risiko melakukan perilaku kekerasan. Ibu NS adalah wanita berusia 59 tahun. Pasien dibawa keluarga ke RSMM dengan keluhan marah-marah saat dirumah, memukul anak, merusak alat-alat rumah tangga, merusak motor, berbicara dan tertawa sendiri, sulit tidur dan nafsu makan menurun. Faktor predisposisi pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, pernah menjadi korban kekerasan verbal dan non verbal dari suaminya. Faktor presipitasi adalah akibat pasien putus obat selama 10 hari. Selain itu pasien juga memiliki faktor herediter. Penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis dalam menurunkan gejala perilaku kekerasan yang diberikan penulis adalah membantu pasien mengidentifikasi gejala risiko perilaku kekerasan, melatih teknik napas dalam, pukul bantal, melakukan kegiatan atau hobi, latihan asertif dan spiritual. Hasilnya, setelah mendapatkan asuhan keperawatan generalis pasien menunjukkan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang ditandai dengan penurunan skor dari 47 poin pada saat pengkajian awal, menjadi 9 poin setelah dilakukan standar asuhan keperawatan generalis. Penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis pada pasien risiko perilaku kekerasan mampu menurunkan gejala risiko perilaku kekerasan pada Ibu NS. Bagi peneliti lain adalah agar dapat melakukan studi eksperimental untuk mengetahui tindakan keperawatan generalis yang memiliki pengaruh paling bermakna dalam menurunkan gejala risiko perilaku kekerasan dengan sampel yang lebih besar.

Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by disturbance of the mind, perception and behavior of the patient. Schizophrenic patients has violence risk behavior. Ms. NS is a 59 year old woman. The patient was taken by the family to RSMM with angry complaints when at home, hitting children, damaging household appliances, damaging motorbikes, talking and laughing to herself, having difficulty sleeping and eating were not adequate. Predisposing factors are patient have experienced mental disorders in the past, have been victims of verbal and non-verbal violence from her husband. The precipitation factor is dropping out of medicine for 10 days. In addition, patient also have genetic factors. The application of generalist mental nursing care standards in reducing symptoms of violent behavior given by the author is to help patients identify symptoms of the risk of violent behavior, practice deep breathing, cushioning, doing activity, assertive and spiritual techniques. As a result, after gaining generalist nursing care, patient showed a reduction in the risk violent behavior score. From 47 score in the first assesment to 9 points. The application of generalist mental nursing care standards can reduce the violence behavior symptoms in Ms. NS. For other researchers to be able to conduct experimental studies of nursing care that have the most influence on decreasing violence behavior symptoms with a larger sample.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puni Muliani
"Risiko perilaku kekerasan merupakan tanda gejala positif dari skizofrenia, gangguan dalam berespon terhadap ancaman yang diekspresikan dengan kemarahan atau ketakutan yang menyimpang dan beresiko untuk mencederai diri sendiri, orang lain serta lingkungan. Tujuan tindakan keperawatan yang dilakukan kepada klien Tn. D di Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor dengan masalah risiko perilaku kekerasan adalah untuk menurunkan tanda dan gejala serta meningkatkan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan dengan metode analisis tindakan keperawatan yang dievaluasi menggunakan instrumen assesment tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Implementasi keperawatan dilakukan tindakan asuhan keperawatan generalis melalui pendekatan kegiatan seni. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial ditandai dengan skor 20 menjadi 2 diakhir intervensi. Hasil analisa kasus ini merekomendasikan pelaksanaan tindakan keperawatan generalis dengan pendekatan kegiatan seni. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat memaksimalkan kemampuan baik secara individu dan kelompok.

The risk of violent behaviour is a positive symptoms of Schizophrenia, a disturbance in responding to threat that is expressed with anger or fear that are deviant and risk of injuring yourself, others and the environment. The purpose of nursing care is carried out for Mr. client in Sadewa Room Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor with the problem of risk violence problems related to risk and changes in the level of problems with the nursing care analysis method and evaluated sign and symptom of risk violent behaviour. Nursing implementation is carried out by generalist nursing care through discussing activities art. The results obtained are a decrease in signs and symptom associated with problems in cognitive, affective, physiological, behavioral and social aspects characterized by a score of 20 to 2 ending the intervention. The results of this case analysis discuss the implementation of generalist nursing intervention by discussing art activities. Nursing care follow-up plans are expected to maximize individual and group abilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firhan Nurfalah
"Skizofrenia merupakan masalah kesehatan yang menjadi beban penyakit (burden of disease) di dunia, termasuk di Indonesia dengan kasus penderita yang semakin meningkat. Skizofrenia sangat identik dengan insight yang buruk dan 70% diantaranya mengalami halusinasi. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi terhadap insight yang dimiliki.
Metode yang digunakan adalah dengan analisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien Tn. K (36 tahun) yang dirawat ke-4 kalinya di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan diagnosis utama keperawatan halusinasi pendengaran dan penglihatan.
Hasil dari pemberian terapi generalis selama 12 hari perawatan, klien mengalami peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi sebesar 50% yang diikuti dengan peningkatan nilai insight sebesar 33,33%. Kesimpulannya peningkatan kemampuan klien mengontrol halusinasi berpengaruh terhadap perubahan insight klien.

Schizophrenia is a burden of disease in the world, including in Indonesia, with cases of patients increasing. Schizophrenia is very synonymous with bad insight and 70% of them experience hallucinations. This scientific paper aims to determine the effect of increasing the ability of clients to control the hallucinations of the insights they have.
The method used is by analyzing the case in the provision of nursing care to the client Mr. K (36 years) who was treated for the fourth time at Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, with the main diagnosis of nursing hearing and vision hallucinations.
The results of giving generalist therapy for 12 days of care, the client experienced an increase in the ability to control hallucinations by 50% followed by an increase in insight value of 33.33%. In conclusion, increasing the clients ability to control hallucinations influences clients insight changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Maharani Sukma
"Halusinasi pendengaran dapat memberikan dampak negatif, yaitu membuat klien merasa sangat stres terutama jika isi halusinasi merendahkan klien dan memberikan perintah yang buruk. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Standar asuhan keperawatan pada Tn. D (30 tahun) dengan halusinasi pendengaran berdasarkan model self management. Intervensi Standar asuhan keperawatan yaitu mengidentifikasi halusinasi, melatih klien mengontrol halusinasi dengan menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas, dan patuh minum obat.  Model self management terdiri dari tiga bagian yaitu assessment of voice hearers experience, nursing interventions, dan voice hearers outcomes. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan klien mengalami penurunan gejala halusinasi dari skor 20 menjadi 3, dan peningkatakan kemampuan mengontrol halusinasi dari skor 1 menjadi 10, serta klien mampu memilih strategi yang terbaik untuk mengurangi gejala halusinasi pendengaran. Model self management dapat diadaptasi untuk mengembangkan standar asuhan keperawatan jiwa yang selama ini telah digunakan dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan kepada klien.

Haring hallucinations can cause negative effects, which is to make clients feel very dispressed due to the voices degrading themselves and telling them to do bad things. This scientific writing aims to analyse the implementation of nursing care standards on  Mr. D (30 years old) with hearing hallucination based on self-management model. The interventions of nursing care standards are identify hallucinations, train clients to control hallucinations by rebuking, talk to someone, doing activites, and taking medication. Self-management model comprises of three parts: assessment of voice hearers experience, nursing interventions and voice hearers outcomes. The result of the writing shows that clients experience a decrease in hallucinatory symptoms from a score of 20 to 3, and an increase in the ability to control hallucinations from a score of 1 to 10, and clients are able to decide the strategy they think most effective to overcome hearing hallucinations as well as the reduction of their hallucination symptoms. The self-management model can be adapted to develop mental nursing care standards that have been used so far with the aim of improving the quality of nurisng care for clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>