Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vera Yusnita
"

Abstrak

Capaian pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Lahat tahun 2019 mengalami penurunan yang drastis dan belum mencapai Global Nutritional Targets 2025 yaitu 50%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program “Cerdas ASI” terhadap pemberian ASI eksklusif dan perubahan berat badan bayi baru lahir. Penelitian quasi experimental digunakan dengan tehnik pengambilan sampel consecutive sampling terhadap 116 pasangan ibu-bayi. Kelompok intervensi mendapatkan program “Cerdas ASI” yaitu edukasi dengan menggunakan video audiovisual, melibatkan anggota keluarga serta pemberian reinforcement positif melalui whatsapp. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan edukasi standar rumah sakit. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok (p=0,000) dalam mempraktikkan pemberian ASI eksklusif setelah intervensi. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa selisih perubahan berat badan antara kelompok kontrol dan intervensi mengalami perbedaan yang signifikan (p=0,000). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik responden ibu dengan pemberian asi eksklusif. Program “Cerdas ASI” efektif dalam meningkatkan pemberian asi eksklusif dan berat badan pada bayi baru lahir.

.

 

 


Achievement of exclusive breastfeeding in Lahat district in 2019 has decreased drastically and has not yet reached the Global Nutritional Targets in 2025, which is 50%. The purpose of this study was to determine the effect of "Cerdas ASI" program on exclusive breastfeeding and infant weight changes. The quasi-experimental study was used in this study with consecutive sampling techniques for 116 mothers-infants. Intervention group received"Cerdas ASI" program; education using audiovisual videos, involving family members and giving positive reinforcement through whatsapp. While the control group received hospital standard education. The results of the study stated that there were significant differences between groups (p = 0,000) in practicing exclusive breastfeeding after the intervention. Infant weight gain in the intervention group was higher than in the control group. Based on statistical tests it was found that the difference in weight change between the control and intervention groups experienced a significant difference (p = 0,000). The results showed that there was no relationship between the characteristics of maternal respondents with exclusive breastfeeding. "Cerdas ASI" program may be effective in promoting exclusive breastfeeding and infant weight changes.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francisca Shanti Kusumaningsih
"Pendidikan kesehatan perawatan metode kanguru (PMK) merupakan usaha membimbing orang tua mencapai peran ibu dalam perawatan dan pengasuhan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh intervensi terhadap keterampilan dan kepercayaan diri ibu memberikan air susu ibu (ASI). Desain penelitian menggunakan quasi-experimental pre test and post test without control group design. Responden adalah 17 ibu yang mempunyai bayi berat lahir rendah (BBLR) di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar. Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner kepercayaan diri dan lembar observasi keterampilan memberikan ASI. Analisis hasil menggunakan uji paired t test. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan dan kepercayaan diri ibu memberikan ASI sebelum dan sesudah diberikan intervensi (keterampilan: p=0,000, α=0,05; kepercayaan diri: p=0,000, α=0,05). Pendidikan kesehatan PMK sebaiknya dijadikan prosedur tetap perawatan BBLR.

Kangaroo care health education is an attempt to guide parent achieving mother?s role in the baby care. The objective of this research was to determine the influence of kangaroo care health education on mothers skill and confidence to breastfeeding their baby. The study design used a quasi-experimental pre and post-test without control group design. Respondents were 17 mothers with low birth weight (LBW) infant in the Perinatology Sanglah Hospital in Denpasar. In the collection of the data, confidence questionnaires and breastfeeding skills observation sheets were used as instrument tool. The data was analyzed with paired t test. This research found that there were a significant influence on mother?s skill and confidence in breastfeed their baby as the result of kangaroo care health education (skills: p=0.000, α=0.05; confidence: p=0.000, α=0.05). it was recommended that kangaroo care health education is should be implemented in the care of LBW infant."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31939
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Muryanto
"Latar belakang: Inisiasi menyusu dini memberikan efek yang menentukan bagi kelanjutan pemberian ASI Eksklusif hingga 6 bulan pada bayi. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa bayi yang berhasil menyusu dalam satu jam pertama setelah lahir cenderung akan terus menyusu lebih lama. Satu jam pertama merupakan periode emas yang akan menentukan keberhasilan seorang ibu untuk dapat menyusui bayinya secara optimal. Keberhasilan memberikan ASI Eksklusif yang diawali oleh keberhasilan dalam memberikan kesempatan dalam satu jam pertama ini berkaitan dengan refleks menghisap (suckling reflex) pada bayi. Dimana pada jam-jam pertama setelah lahir refleks menghidap bayi sangat kuat dan setelah itu bayi akan tertidur (Sidi et al, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh antara inisiasi menyusu dini terhadap kelangsungan pemberian ASI Eksklusif pada baya berusia 6 - 12 bulan di Kabupaten Kuantan Singingi.
Metodologi: Penelitian merupakan studi observasional yang menggunakan desain kros seksional. Namun dalam penelitian ini terdapat variabel waktu yang merupakan periode follow up yang peroleh melalui recall (ingatan) responden. Temporal ambiguity dapat dihindari, karena event terjadi setelah exposure. Analisis dilakukan dengan life fable, uji log rank dan Kaplan Meier serta cox proportional hazard.
Hasil dan Pembahasan: Inisiasi menyusu dini di Kabupaten Kuantan Singingi dilakukan bervariasi dengan waktu tercepat 15 menit setelah bayi lahir. Sebagian besar (73,1 %) bayi di Kabupaten Kuantan Singingi baru diberikan kesempatan untuk inisiasi menyusu dini > 1 jam setelah lahir, sedangkan bayi yang diberikan kesempatan menyusu pada < 1 jam pertama setelah lahir 26,9%. Ini jauh lebih besar dari angka nasional yang baru mencapai 3,7%. Ini dimungkinkan terjadi karena tingkat pandidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang relatif lebih baik serta low birth weight yang sangat kecil. Rata - rata pemberian ASI Eksklusif bayi usia 6-12 di Kabupaten Kuantan Singingi 6,23 minggu (1,51 bulan). Jika merujuk pada standar yang ditetapkan Depkes RI (6 bulan), maka pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Kuantan Singingi 4,49 bulan jauh dibawah yang diharuskan. Bayi yang inisiasi menyusu dini < 1 jam cenderung lebih lama menyusu secara eksklusif dibandingkan >1 jam (p=O,OOO). Dari pengujian hazard ralio bayi yang inisiasi menyusu dini <1 jam menyusu secara eksklusif lebih lama dibandingkan > 1 jam (HRcrude 5,17 dan HRadjusted 4,98). Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Fikawati dan Syafiq tahun 2003 menyebutkan bahwa bayi yang diberikan kesempatan untuk menyusu dini delapan kali akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif.
Kesimpupan: Inisiasi menyusu dini merupakan faktor yang mempengaruhi kelangsungan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 6 - 12 bulan dengan HRadjusted 4,98 (95% CI 3,74-6,64). Hanya 11,50% bayi di Kabupaten Kuantan Singingi diberikan ASI Eksklusif hingga 26 minggu (6 bulan), pemberian ASI eksklusif menurun drastis pada akhir 4 bulan.

Background: Early Innitiation of Breastfeeding have a significant effect in determining the continuity of Exclusive Breastfeeding for 6 months period of the infant. A few study concluded that infant who succeed breastfeed for the first hour of birth tend to continue breastfeed for a long period. The first hour of birth is a golden period which will determine the succeed of mother in breastfed the infant optimally. The Succeed of Exclusive Breastfeeding is innitiate with succeed of giving the first hour of birth as a chance for the infant to suck the nippJe in order to develop the suckling reflex. In the first hour of birth the infant has a powerfull suckling reflex, and after that the infant will fall asleep (Sidi et al, 2007). This study is conduct to investigate the effect of early innitiation on the continuity of administering exclusive breatfeeding for the 6-12 months infant in Kuantan Singingi District.
Metodology: This study is an observasional study which used cross-sectional design. However this study has a time variable which is follow up period taken through the recall of the respondents. Temporal Ambiguity can be reside, because the event is happened after the exposure. The analysis of the study is conduct through life table, log rank test, Kaplan Arfeir and Cox Proportional Hazard.
Results and Discussion: EarJy innitiation of beastfeeding in Kuantan Singingi District is conduct varied with shortest time is 15 minutes after the infant is gavebirth. Most of the infant in Kuantan Singingi District (73,1%) is let to innitiate the breastfeed after 1 hour nf birth, meanwhie infant who let to have breastfeed before the first I hour of birth is 26,9%. This number is bigger than National number which reach 3.7%. This is possible because the education and socioeconomic level ofthe society is higher and the low birth weight infants is lower. The mean of exclusive breastfeeding upon the 6-12 months old baby in Kuantan Singingi Districts is 6,23 weeks (l,51 months). Referred to the standard setting by Department of health (6 months), the mean of Exclusive Breastfeeding in Kuantan Singingi is 4,49 months below the standard setting. The infant who innitiate the early breastfeed before 1 hour afterbirth is tend to have longer exclusive breasfeeding period compare with more than 1 hour after birth. Based on the Hazard test, the ratio of infant innitiating of early breastfeeding before and 1 hour of time breastfeed exclusively longer compared with more than 1 hour afterbirth. (BRerude 5.17 and HRacijusled 4.98). This result is similar with the study conducted by Pikawati and Syafiq in 2003 which showed that the infant let to have earJy breastfeed 8 times will more succeed in Exclusive breastfeed.
Conclusions: Early innitiation of breastfeeding is a factor influencing a continuity of Exclusive breastfeeding on the 6-12 months old baby with HRadjusled 4,98 (95% CI 3.74-6.64). Only 11.50% infants Kuantan Singingi District is given exclusive beastfeading until 26 weeks old (6 months), Exclusive breasfeeding is decreasing dramatically in the end of 4 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21277
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anes Mella Pratama
"Keberhasilan perkembangan seorang bayi ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Hal ini dipengaruhi oleh nutrisi terbaik dan ASI merupakan nutrisi terbaik untuk perkembangan otak bayi. Jika perkembangan otak bayi optimal, maka perkembangan motorik, bahasa,kemandirian sosial bayi akan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perkembangan pada bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan ASI tidak Eksklusif. Desain penelitian analitik komparatif dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner menggunakan convenience sampling dengan total 60 sampel. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif beresiko 9,5 kali mengalami penyimpangan perkembangan daripada bayi yang diberikan ASI eksklusif.

The development of infants is determined by their brains’ growth and development. This depends on the quality of nutrition that the infants get, and breastmilk is known as the best nutrition for brain development. Optimal development of brain in infants fosters optimal development of their motor skills, language, and social independency. The objective of this research is to investigate the difference between infants that received exclusive breast eeding treatment and ones that received nonexclusive breastfeeding. Using analytical research design and cross-sectional method. Data were collected using questionnaire, and the samples were selected using convenience sampling method, with the total of 60 samples. The result shows that there is a significant correlation between the act of exclusive breastfeeding and infant's development. Infants that received nonexclusive breastfeeding are 9,5 times more likely to experience deviation development than infant that received exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Natalia
"ASI menjadi nutrisi terbaik yang dapat membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas BBLR. Namun, pemberian ASI pada BBLR selama masa perawatan di rumah sakit sering menemukan berbagai macam hambatan. Intervensi yang dapat dilakukan berupa pemberian edukasi dan dukungan menyusui BBLR melalui program SATUPAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan pengaruh program “SATUPAS” terhadap produksi ASI, frekuensi perah, dan ASI parsial bayi berat lahir rendah. Desain penelitian adalah true experiment dengan pendekatan pre-post test control group dan pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Responden berjumlah 82 ibu dan bayi berat lahir rendah yang dibagi menjadi 41 responden mendapat intervensi program SATUPAS dan 41 responden mendapat intervensi rutin. Analisis univariat menunjukkan kedua kelompok homogen dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi ASI (p=0,001), frekuensi perah (p=0,001), dan ASI parsial (p=0,001) kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan program SATUPAS sebagai upaya untuk meningkatkan pemberian ASI bagi bayi berat lahir rendah yang menjalani hospitalisasi.

Breast milk is the best nutrition that can help reduce morbidity and mortality of Low Birth Weight (LBW) infants. However, breastfeeding LBW infants during hospitalization often has many problems. Intervention in the form of providing education and support for LBW infants breastfeeding through the SATUPAS program is attempted to overcome this problem. The purpose of this study was to identify the effect of the "SATUPAS" program on breastmilk production, frequency of breastmilk expression, and partial breastfeeding of low birth weight infants. The research design was a true experiment with a pre-post test control group approach and the sampling method used a random sampling. Respondents were 82 mothers and low birth weight babies, divided into 41 respondents who received the SATUPAS program intervention and 41 respondents received routine intervention. Univariate analysis showed that both groups were homogeneous and bivariate analysis using the Wilcoxon and Mann-Whitney tests showed that there was a significant difference between breastmilk production (p = 0.001), frequency of breastmilk expression (p = 0.001), and partial breastfeeding (p = 0.001) in the control group and the intervention group. This study recommends the implementation of the SATUPAS program as an effort to increase breastfeeding for low birth weight infants undergoing hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonita Agustine
"Banyak manfaat yang didapat dengan pemberian ASI eksklusif diantaranya dapat mencegah penyakit seperti diare dan pneumonia, hingga menurunkan Angka Kematian Bayi. Namun, angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Brebes tahun 2013. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder menggunakan desain studi cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu berumur 15-49 tahun yang memiliki bayi 0-5 bulan dan datanya lengkap di Kabupaten Brebes tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan 63,9% ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Umur ibu kurang dari 20 tahun dan 20-35 tahun (PR=1,56; CI 95%: 1,10 - 2,20 & 1,35; CI 95%: 0,99 - 1,84), pendidikan ibu minimal SMA (PR=1,36; CI 95%: 1,20 - 1,56), ibu tidak bekerja (PR=1,37; CI 95%: 1,04 - 1,81), ANC minimal 4 kali (PR=2,78; CI 95%: 1,18 - 6,57), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (PR=2,16; CI 95%: 0,83 - 5,57), dan tidak pernah mendapat promosi susu formula (PR=1,94; CI 95%: 1,45 - 2,56) secara statistik berhubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif.

Many benefits can be obtained by exclusive breastfeeding such as preventing diseases like diarrhea and pneumonia or lowering Infant Mortality Rate. However, the rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is still far from the designed target. This study aims to determine the factors associated with exclusive breastfeeding in Brebes District in 2013. This study is a secondary data analysis using cross-sectional study design. The samples study were mothers aged 15-49 years who had a baby 0-5 months and has completed data in Brebes District in 2013.
The results showed 63,9 % of mothers breastfed their babies exclusively. Maternal age less than 20 years and 20-35 years (PR=1,56; 95% CI: 1,10 to 2,20 & 1,35; 95% CI: 0,99 to 1,84), maternal education at least Senior High School (PR=1,36; 95% CI: 1,20 to 1,56), the mother does not work (PR=1,37; 95 % CI: 1,04 to 1,81, the ANC at least 4 times (PR=2,78; 95% CI: 1,18 to 6,57), deliveries assisted by health workers (PR=2.16; 95% CI: 0,83 to 5,57), and never got the promotion of infant formula (PR=1,94; 95% CI: 1,45 to 2,56) are significantly associated with exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, E. Marlinawati
"Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan telah terbukti memiliki banyak manfaat dan terbukti 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Namun Angka Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 52%, masih jauh dari target yaitu 80%. Gambaran deskriptif ASI eksklusif dari bulan pertama sampai ke enam mengalami penurunan besar akibat insiden pemberian makanan tambahan selain ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi ASI eksklusif, pengaruh konseling kehamilan dan IMD terhadap periode insiden pemberian makanan tambahan pada bayi. Analisis data sekunder dari survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel sebanyak 2.094 responden yang memenuhi syarat inklusi (wanita usia subur 15-49 tahun memiliki anak terakhir yang berumur < 6 bulan sampai survei. Analisis dengan survival yang menjadi waktu sebagai variabel penting. Hasil: Responden yang tidak melaksanakan IMD berpeluang lebih cepat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi 1,2 dibandingkan responden yang melaksanakan IMD; berpeluang lambat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi. Hasil analisis responden yang melakukan konseling bepeluang sama dengan responden yang tidak melakukan konseling dalam memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi.  Inisiasi menyusui dini berpengaruh terhadap peride insiden pemberian makanan tambahan selain ASI, namun tidak ada pengaruh pada responden yang menerima konseling.

Exclusive breastfeeding for 6 months has proven to have many benefits and has been proven 14 times more likely to survive in the first six months of life than non-breastfed children. But the Exclusive ASI Coverage Rate in Indonesia is only 52%, still far from the target of 80%. The description of exclusive breastfeeding from the first to the sixth month experienced a large decrease due to the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk. The study aimed to determine the description of the duration of exclusive breastfeeding, the influence of pregnancy counseling and IMD on the incidence period of supplementary feeding to infants. Analysis of secondary data from the Indonesian health demographic survey (up to 2017.) A sample of 2,094 respondents who met the inclusion requirements. Analysis with survival made time as an important variable. Respondents who did not carry out IMD had a chance to give additional food more quickly than breast milk to 1.2 infants compared to respondents who implemented IMD have a chance to give babies extra food other than breast milk. The results of the analysis of respondents who did opportunity counseling were the same as respondents who did not do counseling in providing additional food other than breast milk to infants. Early breastfeeding initiation influences the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk, but there was no effect on respondents who received counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Astria Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status bekerja ibu dan faktorfaktor
lain terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah Jabodetabek (Provinsi DKI
Jakarta, Kab/Kota Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi).
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Susenas Tahun 2016 untuk
wilayah Jabodetabek, dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pendidikan, status bekerja, dan paritas (jumlah anak) secara
signifikan mempengaruhi kecenderungan ibu untuk memberikan ASI eksklusif,
sementara umur, IMD, pendapatan, dan wilayah tempat tinggal tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah Jabodetabek.
Rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian ini adalah dengan memberikan
dukungan bagi ibu berupa cuti selama 6 bulan, menyediakan ruang laktasi di tempat
kerja dan sarana publik, serta meningkatkan advokasi bagi ibu berpendidikan rendah
dan ibu yang baru pertama melahirkan.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of mother's working status and other factors on
exclusive breastfeeding in Jabodetabek (DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi,
Tangerang, South Tangerang and Bekasi). The data used in this research is based on
Susenas Year 2016 for Jabodetabek area, by using logistic regression. The results of this
study indicate that education, working status, and parity significantly affect the mother's
tendency to exclusively breastfeed, while age, IMD, income, and region of living have
no significant effect on exclusive breastfeeding in Jabodetabek. The policy
recommendations based on the results of this study are to provide support for mothers in
the form of a six-month hiatus, providing lactation room at work and public facilities, as
well as increasing advocacy for poorly educated mothers and first-time mothers."
2018
T49423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neli Husniawati
"Jejaring sosial merupakan salah satu media informasi yang saat ini sudah digunakan sebagai sarana edukasi ASI.Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh edukasi ASI melalui jejaring sosial terhadap status ibu postpartum seksio sesarea dalam memberikan ASI eksklusif.
Metode penelitian ini adalah kasus kontrol dengan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 116 orang, 58 kasus dan 58 kontrol. Kuesioner disebarkan secara online melalui twitter Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, dan melakukan kunjungan rumah berdasarkan data yang diperoleh dari RS Pasar Rebo.
Hasil dari uji Chi- Square didapatkan hasil terdapat perbedaan yang bermakna antara perilaku pemberian ASI eksklusif pada kelompok kasus dan kontrol (p= 0,000, OR= 4,213; 1,940-9,150). Edukasi ASI melalui jejaring sosial dapat lebih ditingkatkan untuk pencapaian target ASI eksklusif di Indonesia.

Social networking on the status of exclusive breastfeeding among Caesarean section postpartum mothers in the area of West Jakarta.
This study was a case control study with purposive sampling of 116 mothers, 58 cases and 58 controls. Questionnaires were distributed online via twitter account of Indonesian Breastfeeding Mothers Association and home visits were conducted.
Results of Chi-Square test showed a significant difference between the behavior of exclusive breastfeeding in the case and control groups (p = 0.000, OR = 4.213; 1.940- 9.150). Breastfeeding education through social networks can be further improved to achieve the exclusive breastfeeding target in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nurdianti Puspitasari
"Indonesia mempunyai masalah gizi ditandai dengan masih besarnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. Kekurangan gizi pada usia anak sejak lahir hingga tiga tahun akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel glia dan proses mielinisasi otak, sehingga berpengaruh terhadap kualitas otaknya. Di Kabupaten Karawang proporsi gizi buruk (BB/U) balita pada penimbangan bulan Juli 2013 adalah sekitar 0,4%, dan 35,76% dari jumlah itu merupakan anak berusia 6-35 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi buruk (BB/U) anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang tahun 2013 setelah dikontrol oleh variabel berat badan lahir, status kesehatan anak, asupan makanan, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga dan keaktifan berkunjung ke posyandu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 di Kabupaten Karawang dengan menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang yang diukur berat badannya pada penimbangan di Bulan Juli 2013 dan memiliki status gizi buruk (BB/U) dan kontrol adalah anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang yang diukur berat badannya pada penimbangan di Bulan Juli 2013 dan memiliki status gizi baik. Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 276 (kasus 138 dan kontrol 138).Data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian didapatkan hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi buruk (BB/U)anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang Tahun 2013.Anakusia 6-35 bulan yang memiliki riwayat ASI eksklusif berisiko 0,26 kali (95% CI 0,12-0,55) untuk terkena gizi buruk (BB/U) dibandingkan yang tidak memiliki riwayat ASI eksklusif setelah dikontrol oleh asupan makanan, pengetahuan ibu, dan keaktifan berkunjung ke posyandu. Riwayat pemberian ASI eksklusif menurunkan risiko terjadinya gizi buruk (BB/U) pada anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang tahun 2013 sebesar 74%. Upaya pencegahan terjadinya gizi buruk pada balita salah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif.Perlunya peningkatan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar kepada kelompok sasaran secara efektif guna mendapatkan status gizi anak yang baik.

Indonesia has a nutritional problem is characterized by the magnitude of the prevalence of malnutrition among children under five. Malnutrition in children from birth to age three years will greatly affect the growth and development of glial cells and brain myelination process, and therefore contributes to the quality of his brain. In Karawang district proportion malnutrition (weight / age) infants weighing in July 2013 was approximately 0.4 % , and 35.76 % of that number is children aged 6-35 months. The purpose of this study was to determine the relation of exclusive breastfeeding history with severe malnutrition status (weight/age) children aged 6-35 months in Karawang district in 2013 after being controlled by the variable birth weight, child 's health status, dietary intake, maternal education, knowledge mother, maternal employment status, family income, number of family members and liveliness visit the neighborhood health center.
This study was conducted in August 2013 in Karawang district using casecontrol design. Cases were children aged 6-35 months in Karawang measured weight on the weighing in July 2013 and have severe nutritional status (weight / age) and controls were children aged 6-35 months in Karawang measured weight onthe weighing in July 2013 and had a good nutritional status. In this study a total sample of 276 (138 cases and 138 controls). Data were analyzed by multiple logistic regression.
The results showed a relation of exclusive breastfeeding history with severe malnutrition status (weight/age) children aged 6-35 months in Karawang districtin 2013. Children aged 6-35 months who had a history of exclusive breastfeeding risk 0.26 times (95% CI 0,12-0,55) exposed to severe malnutrition (weight/age) compared with no history of exclusive breastfeeding after controlled by food intake, maternal knowledge, and liveliness visit the neighborhood health center. History of exclusive breastfeeding decrease the risk of severe malnutrition (weight/age) in children aged 6-35 months in Karawang district in 2013 by 74%.Efforts to prevent malnutrition in infants one of which is the exclusive breastfeeding.Necessary of increases the health promotion of exclusive breastfeeding with good and correct way to the target group effectively in order to get a good nutritional status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>