Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrew Ramadhan Yusuf
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang demonstrasi rompi kuning yang memprotes kebijakan kenaikan pajak karbon pemerintah Prancis. Tujuan penelitian adalah untuk menjawab dua pertanyaan penelitian yaitu pembentukan opini publik media Prancis terhadap demonstrasi rompi kuning dan dampak kebijakan kenaikan pajak karbon terhadap sektor produsen dan konsumen. Pada tahun 2015, pemerintah Prancis melalui Konferensi Paris (COP21) menandatangani perjanjian untuk membatasi kenaikan emisi karbon 1.5% sampai 2% untuk mengurangi pengaruh dari pemanasan global. Namun upaya kenaikan pajak karbon tersebut berujung protes panjang dari kelompok masyarakat. Tidak hanya pemerintah yang menjadi sasaran dari demonstran, sejumlah wartawan juga turut mengalami kekerasan oleh demonstran. Penelitian ini akan berfokus kepada pembentukan opini publik yang dilakukan oleh media Prancis terhadap demonstran rompi kuning. Untuk membantu penulisan penelitian, teori frame-building akan membantu untuk menganalisis terkait pembentukan opini publik. Analisis pasar juga akan digunakan untuk membantu memahami dampak kebijakan kenaikan pajak karbon terhadap sektor produsen dan konsumen. Temuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah adanya bias media Prancis terhadap pemerintah dalam peliputan tentang demonstrasi rompi kuning dan perubahan pola perilaku produsen dan konsumen dalam kebijakan karbon yang diberlakukan pemerintah Prancis.

ABSTRACT
This thesis examine the yellow vests demonstration that protesting the policy measures of increasing carbon tax by government of France. The aim for this research is to answer two research questions, to examine the shaping of public opinion by French media towards yellow vests demonstration and the impact of carbon tax for two sectors, producers and consumers. In 2015, the government through Conference of Paris (COP21) signed the agreement to limit the increase of the carbon emission around 1.5% to 2% to reduce the implication of global warming. But the carbon tax measures led to protest for a long time. The protestors not only aimed their grievances to the government but also towards French media which experiencing violence. This research will focus on public opinion making by French media towards yellow vests movement. To help the examination of research writing, frame-building theory will guide to analyse the public opinion making. Market analysis will also used to guide understanding of increasing carbon tax policy impact towards two sectors, producers and consumers. The findings of the research is bias practiced by French media towards government in coverage of yellow vests demonstration and both producers consumers changing pattern to adapt the measures taken by the French government."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Aldila Putri
"Tesis ini membahas tentang isu lingkungan sebagai isu yang tengah berkembang
dan menarik perhatian publik dunia dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai salah
satu negara yang masih memiliki hutan terbesar di dunia, Indonesia kini menjadi
target kampanye kalangan pemerhati lingkungan, khususnya Non Government
Organization (NGO). NGO memainkan peranan yang signifikan dalam
mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah-masalah lingkungan dan sosial.
NGO kemudian menempatkan dirinya untuk terlibat dalam agenda setting untuk
negosiasi politik dan proses pengambilan keputusan. Kampanye yang dilakukan
oleh NGO lingkungan terhadap produk hasil hutan Indonesia dimaksudkan untuk
membentuk opini publik yang negatif terhadap produk hasil hutan di Indonesia.
Akibatnya, produk hasil hutan Indonesia dipertanyakan di dunia internasional. Hal
tersebut diakomodasi melalui pemberitaan oleh media massa, terutama media
internasional. Media telah menjadi jembatan arus informasi. Berita yang sampai
kepada publik akan memiliki banyak penafsiran dan tanggapan yang berbeda,
bergantung pada gaya bahasa dan cara penyampaian media. Oleh karena itu, peran
media menjadi sangat vital karena bertanggung jawab dalam membentuk opini
publik.

This thesis discusses about environmental issues as a growing issue and
attracts public attention in recent years. As one of the countries that still have
the biggest forest in the world, Indonesia has become the target of
environmentalists campaigns, especially the Non-Government Organization
(NGO). NGOs play a significant role in identifying and defining issues of
environmental and social problems. NGO then put itself to get involved in
agenda setting for political negotiations and decision-making processes.
Campaign by the environmental NGO is intended to establish negative public
opinion toward Indonesian forest products. As a result, Indonesian forest
products in the international market are questionable. This is accommodated
through the news by the media, especially the international media. Media has
become the bridge of information flow. News to the public will have a lot of
different interpretations and responses depend on the style and how the media
deliver the information. Therefore, the role of the media is vital because it is
responsible in establishing public opinion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T34897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agam Tsaani Rachmat
"Peneliti melaksanakan penelitian yang di latar belakangi oleh rendahnya kepercayaan terhadap Polri. Hal tersebut merupakan masalah yang harus di benahi oleh institusi penyelenggara pelayanan publik tersebut. Kepercayaan dapat di lihat dari opini publik yang beredar di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh faktor-faktor yang membentuk opini publik pada Satreskrim Polres Tangerang Selatan. Faktor yang akan di uji dan hitung dalam penelitian ini yaitu tingkat pendidikan, idelogi dan media massa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis faktor sebagai penentu besar pengaruh faktor yang membentuk opini publik. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 76 masyarakat yang melaporkan kasusnya pada Satreskrim Polres Tangerang Selatan untuk mendapatkan data awal terkait opini terhadap Satreskrim Polres Tangerang Selatan. Hasil yang ditemukan adalah tingkat pendidikan menunjukkan pengaruh sebesar 0,812 atau 81,2% terhadap opini publik. Ideologi berpengaruh terhadap opini publik sebesar 0,788 atau 78,8%. Faktor media massa memiliki pengaruh terhadap opini publik sebesar 0,824 atau 82,4%. Ketiga faktor yaitu tingkat pendidikan, ideologi dan media massa mempengaruhi opini publik sebesar 62,19%. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, ideologi dan media massa berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan opini publik pada satreskrim polres tangerang selatan. Dalam hal ini kepolisian harus meningkatkan mutu pelayanan publik, memperbaiki perilaku anggota dan menyampaikan keberhasilan polri melalui media massa yang ada.

The low level of trust in the Indonesian National Police is a problem that must be addressed by the public service provider institutions. Trust can be seen from public opinion circulating in the community. The purpose of this study was to analyze the magnitude of the influence of the factors that shape public opinion in Criminal Detective Unit, South Tangerang Police Department. The factors that will be tested and calculated in this study are the level of education, ideology and mass media. The research method used is a quantitative research method by using factor analysis as a major determinant of the influence of factors that shape public opinion. The researcher distributed questionnaires to 76 people who reported their cases to Criminal Detective Unit, South Tangerang Police Department to obtain preliminary data related to the opinion of Criminal Detective Unit, South Tangerang Police Department. The results found were the level of education showed an influence of 0.812 or 81.2% of public opinion. Ideology influences public opinion by 0.788 or 78.8%. The mass media factor has an influence on public opinion by 0.824 or 82.4%. The three factors, namely the level of education, ideology and mass media influence public opinion by 62.19%. From these results it can be concluded that the level of education, ideology and mass media has a significant effect on the formation of public opinion of Criminal Detective Unit, South Tangerang Police Department. In this case the police must improve the quality of public services, improve the behavior of members and convey the success of the national police through the existing mass media."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T55490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarto
"ABSTRAK
Melalui survei terhadap pengguna media sosial, penelitian ini menemukan bahwa difusi berita politik berjalan moderat. Kategori responden dibagi menjadi tiga kelompok generasi yaitu generasi milenial, generasi X dan generasi baby boomer. Difusi berita pada generasi milenial berjalan paling lambat, sedangkan difusi pada generasi baby boomer paling cepat dari kelompok generasi lainnya. Berdasarkan kerangka teori yang kami gunakan, kami menginterpretasikan bahwa generasi milenial kurang terlibat pada isu-isu nasional, khususnya pada topik politik.Kampanye ldquo;Saya Indonesia, Saya Pancasila rdquo; di media sosial secara umum memicu polarisasi politik. Polarisasi politik paling kuat terjadi di generasi X dan paling lemah di generasi milenial. Generasi baby boomer cenderung partisan terhadap pemerintahan dibanding kelompok generasi lainnya.Melalui analis PLS-SEM, kami menyimpulkan bahwa partisanship merupakan fungsi eksposur yang berpengaruh dalam kecepatan mendapatkan berita politik, sedangkan kelompok ldquo;hard core rdquo; ekstrim partisan merupakan fungsi ekpresi yang berpengaruh dalam pembentukan opini publik.

ABSTRACT
By survey on social media user, this research show that political news diffusion is moderate. Our respondent categories consist of three generation: millenials, X and baby boomer. Diffusion by millenial slowest than others, and baby boomer the fastest. Refer to our theoritical framework, I interpreted the millenial generation is passively in political issues.This research also found that ldquo;Saya Indonesia, Saya Pancasila rdquo; campaign triggered political polarization in social media group. This polarization strongest in Xer, and weakest in millenials. Baby boomer tend to support the government campaign. In PLS-SEM analysis result some hypothesis significant. Partisanship influence the rate of diffusion, while hard core to self expression in social media network. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D2495
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoenaesih S. Sunarjo
Yogyakarta: Liberty, 1997
301.15 DJO o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djoenaesih S. Sunarjo
Yogyakarta: Liberty, 1984
301.15 DJO o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Olii
Jakarta: Indeks, 2007
303.38 HEL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ballian
"Lernbaga Survei Opini Publik di Indonesia tumbuh pesat semng dilaksanakannyapemilihan umum langsung sejak 2004. Hasil survei yang mereka lakukan kemudian dipublikasikan melalui media massa dengan tujuan, untuk membentuk opini publik. Akibatnya bermunculan pendapat pro dan kontrak mengenai publikasi hasil survei itu.
Berangkat dari latar belakang tersebut, tesis ini mencoba melihat "Bagaimana Fenomena Profesionalisme Lembaga Survei Opini Publik pada Pemilu Presiden 2009". Tujuannya untuk mengetahui fenomena profesionalisme pelaksanaan polling dalam mendorong pertumbuhan demokrasi di Indonesia, khususnya pemeringkatan kandidat, mengetahui pandangan Lingkaran Survei Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia tentang profesionalisme selaku penyelenggara polling, serta pengaruh apa yang mereka harapkan terhadap pubJikasi hasil survei opini publik tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data utama: kata-kata maupun tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain seperti wawancara terhadap pihak-pihak terkait, seperti
Namun demikian, ada harapan kuat dari Lembaga Survei Indonesia yang lebih mengarah pada profesional ketimbang Lingkaran Survei Indonesia. Hal ini terkait dengan sumber pendanaan dan keterbukaan yang tidak semuanya dikemukakan dalam laporan hasil survei, padahal ini diamanatkan dalam kode etik WAPOR/AAPOR maupun AROPI serta PERSEPI sebagai asosiasi/perhimpunan riset di Indonesia.
Tingkat pelaksanaan dan pemahaman profesiona1isme berbeda antar tarlembaga survei opini publik, yakni memahami profesionalisme sebagai suatu hasil (Lingkaran Survei Indonsia), dan memahami profesionalisme sebagai suatu proses (Lembaga Survei Indonesia).
Selain itu, meskipun pelaku pollster memandang penting publikasi hasil survei untuk memengaruhi opini publik, namun publik tidak memercayai hasil survei karena mereka menilai lembaga polling merupakan lembaga bayaran, serta tidak mcnjadikan publikasi hasil survei opini publik sebagai rujukan dalam menentukan pilihan polilik mereka. Karenanya, lembaga survei opini publik di Indonesia belum dapat disebut profesional.

Since the 2004 general election, the public opinion research companies have been growing. The survey results were published in the media in order to lead public opinion. But, the publication of survey result caused public dispute.
With such circumstances, I wrote the thesis about the phenomenon of the public opinion research company's professionalism in the 2009 President Election to recognize how the polling has helped democratization process in Indonesia in term of candidates rating, how two companies - Lingkaran Surv ei Indonesia and Lembaga Survei Indonesia -measure their professionalism as the public opinion research company and what of kind of impact they are expected from the polling result.
Based on Magie Schammell's professionalism concept, this research shows that the public opinion research company in Indonesia has yet to apply ethic codes.
But, the research has showed that Lembaga Survei Indonesia has revealed better tendency than Lingkaran Survei Indonesia. The former has better public accountability, as it disclosed some of its funding sources as it was required in the ethic codes ofW APORJAAPOR, AROPI and PERSEPI.
Both companies also apply different interpretacion in the professionalism term. Lingkaran Survei Indonesia is interpreting professionalism as a result, while Lembaga Survei Indonesia sees it as a process.
Another fact is while the pollsters cosidered that the publication of Lhe polling result could alter public opinion, publitended to doubt it, as they thought the pollsterwere paid by the candidate. And, they didn't use the polling result as a reference to make their political decision. Therefore, the public opinion research companies in Indonesia have yet to be considered professional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28523
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toeti Adhitama
Jakarta: Media Indonesia publishing, 2010
303.38 TOE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Inggriani
"Persaingan mall dalam mengembangkan strategi untuk menarik pengunjung tidak terlepas dari peran dan sentuhan Public Relations. Berbagai cara dilakukan oleh pihak mall untuk merangkul dan menjalin komunikasi dengan khalayak. Special event adalah salah satu cara yang banyak menjadi pilihan pihak mall termasuk untuk membentuk citra merek. Namun terkadang persepsi khalayak tentang special event tidak selalu berpengaruh terhadap pembentukan citra merek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan pengaruh persepsi khalayak tentang special event terhadap pembentukan citra merek.
Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme, dengen pendekatan kuantitatif bersifat eksplanatif. Pengumpulan data kuesioner dilakukan kepada pengunjung special event yang diadakan oleh Margo Ciry Mall. Pada penelitian ini dapat diketahui ada pengaruh signifikan persepsi khalayak tentang special event terhadap pembentukan citra merek mall.

Special event is a strategic that has been use by management of malls in order to reach their costumers. Special event is a strategic to attract costumers and builds good communication step by step, by giving some informations and interactions to public. Special event also helps to create a brand image of mall through public's perceptions. But in some cases the we found that there's no influence between public perception of special event to the brand image.
This research used positivist paradigm, and explanative quantitative methods through some questionairre to Margo Friday Jazz Audience. This research try to find out the influence of Public Perception about Special Event to Margo City Mall's Brand Image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>