Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annafsul Muthmainnah
"Berbagai penelitian telah menunjukkan berbagai jenis latihan memiliki dampak positif terhadap fungsi kognitif pada lansia. Studi literatur ini bertujuan untuk merangkum berbagai jenis latihan yang meningkatkan fungsi kognitif bagi lanjut usia dan mengusulkan program pelatihan yang efektif dalam desain eksperimental yang sesuai. Metode yang diterapkan yaitu pencarian literatur dari database Scopus, Science Direct, Proquest, dan CINAHL. Hasil pencarian dan penyeleksian diperoleh 10 artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria. Berdasarkan analisis, latihan peningkatan fungsi kognitif pada lansia memberikan manfaat terhadap fungsi kognitif secara umum maupun spesifik pada aspek kognitif tertentu. Studi literatur ini menyarankan tenaga kesehatan khususnya perawat di tatanan komunitas ataupun panti werdha sebaiknya membuat program bagi lanjut usia yang mengalami gangguan fungsi kognitif dengan menerapkan jenis latihan fisik untuk memberikan manfaat yang lebih besar.

Numerous studies have shown various types of exercise have a positive effect on cognitive function in older adults. This review aims to summarise various types of exercises that improve cognitive function for older adults and propose an effective exercise program within the appropriate experimental design. The method uses a literature search from Scopus, Science Direct, Proquest, and CINAHL databases. The results of the search and selection obtained ten research articles in accordance with the criteria. Based on the analysis, exercise in improving cognitive function in older adults provides benefits to cognitive function in general or specifically on certain cognitive aspects. This review suggests health providers, especially nurses in the community setting or nursing home care, should make a program for older adults who experience cognitive decline by applying physical exercise type to provide greater benefits."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Sari Cahya Ningsih
"Lansia mengalami penurunan fungsi fisiologis pada sistem musculoskeletal dikarenakan proses
menua. Perubahan sistem ini menimbulkan masalah risiko jatuh pada lansia. Risiko jatuh dapat
meningkatkan kerentanan kejadian jatuh, sehingga dapat menyebabkan cedera fisik. Penulis
ini bertujuan untuk menganalisis intervensi unggulan dalam mengatasi risiko jatuh pada lansia
yaitu intervensi Multifactorial Exercise dengan metode Stay and Independent for Life (SAIL).
Intervensi ini merupakan kombinasi antara latihan kekuatan otot dan keseimbangan dilakukan
selama 2 minggu dalam frekuensi 2 kali seminggu pada klien kelolaan. Hasil implementasi
akan dievaluasi menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test
(TUG) dan Berg Balance Scale (BBS). Hasil menunjukan peningkatan pada pengukuran TUG
yang melihat keseimbangan dalam pergerakan mobilitas klien, dan didapatkan skor 33 detik
menjadi 31 detik setelah intervensi. Pengukuran keseimbangan klien dengan BBS
menunjukkan peningkatan skor dari 14 menjadi 16. Rekomendasi penulis perlu ditambahkan
intervensi Multofactorial Exercise sebagai variasi dalam Terapi Aktivitas Kelompok yang
sudah dilakukan secara rutin. Manfaatnya agar lansia tidak cepat bosan dengan latihan yang
sedang diterapkan, selain itu variasi latihan dapat memberikan hasil yang optimal.

The elderly experience a decrease in physiological function in the musculoskeletal system due
to aging. This system change raises the risk of falling in the elderly. The risk of falling can
increase the susceptibility to falls, which can cause physical injury. This author aims to analyze
leading interventions in overcoming the risk of falling in the elderly, namely the Multifactorial
Exercise intervention with the Stay and Independent for Life (SAIL) method. This intervention
is a combination of muscle strength and balance exercises carried out for 2 weeks in a
frequency of 2 times a week on managed clients. Implementation results will be evaluated using
Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS)
measurements. The results show an increase in TUG measurements that see balance in the
movement of client mobility, and obtained a score of 33 seconds to 31 seconds after the
intervention. Measurement of client balance with BBS shows an increase in score from 14 to
16. The authors recommendation needs to be added to the intervention of Multofactorial
Exercise as a variation in Group Activity Therapy that has been done routinely. The benefit is
that the elderly do not get bored quickly with the exercise being applied, besides that variations
of the exercise can provide optimal results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid, 1982-
"ABSTRAK
Masalah yang cukup kompleks dan kerap terjadi pada lansia adalah gangguan fungsi psikososial dimana hal ini terjadi karena fungsi psikososial mendapatkan stressor yang cukup besar dan tidak mampu menemukan penyelesaian dari sumber stressor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan intervensi Latihan Jalan AkTif terhadap peningkatan fungsi psikososial di Kota Depok. Penerapan implementasi ini merupakan menggunakan evidence based practice. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Analisis data menggambarkan karakteristik responden, peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan. Analisis Statistik menggunakan uji paired t test didapatkan p value 0,000 untuk dampak negatif psikososial DASS dan 0,004 pada fungsi intelektual SPMSQ pada lansia. Latihan Jalan AkTif dapat meningkatkan fungsi psikososial pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.

ABSTRACT
The complicated problems and often occurs in the older adult is a disruption of psychosocial function where this happens because psychosocial function get a big enough stressor and unable to find a solution from the source of the stressor. The purpose of this study is to describe the implementation of Jalan AkTif Exercise interventions to improve psychosocial function in Depok City. This study uses the evidence based practice. Sampling is done by consecutive sampling. Data analysis describes the characteristics of respondents, improvement average by knowledge, attitude and skill. Statistical analysis using paired t test obtained p value 0,000 for negative psychosocial impact DASS and 0,004 on intellectual function SPMSQ in elderly. Jalan AkTif Exercise can significantly improve the psychosocial function of the older people. It is recommended that this exercise be applicable in order to provide nursing care to the older adult regularly. Key words walking and cognitive Exercise, older adults"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwi Darmayanti
"Lansia merupakan individu tahap akhir perkembangan yang memiliki beberapa perubahan pada sistem tubuhnya. Sistem muskuloskeletal ialah sistem yang identik dengan perubahan yang sering terjadi pada lansia. Perubahan pada sistem tersebut berdampak pada menurunnya kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat mengakibatkan lansia mengalami jatuh. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian morse fall scale (MFS) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh ialah dengan latihan keseimbangan. Metode square stepping exercise (SSE) dipilih sebagai metode latihan keseimbangan yang digunakan. Hasil yang didapatkan selama memberikan asuhan kepererawatan menggunakan metode ini didapatkan peningkatan gaya berjalan klien yang lebih cepat saat dilakukan pengukuran awal dan akhir, lebih mahir melakukan gerakan latihan dan peningkatan kemampuan perpindahan kaki dari tiap pijakan latihan.  Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktifitas latihan rutin untuk mencegah resiko jatuh lansia.

 


The elderly was the individuals which in the final stages of development. Musculosceletal system is a system that identical to frequent changes in the elderly. Changes in that system, have an impact on decreasing the strength of muscles, bones and joints which can cause elderly to fall. This paper aims to explain the results of nursing care to elderly who have a risk of fall. Morse fall scale (MFS) and Timed up and Go test (TUG) were used to measure risk of fall. Balance exercise is one of nursing intervention that can deal to risk of fall. The square stepping exercise (SSE) method was chosen as the balance exercise method used. The result obtained that there was increased gait during initial and final measurements; more skillfull when performing exercises movement and increased ability to move each steps. This exercise is recommended to be applied at nursing home as a new activities to prevent the risk of fall in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Tania Budianti
"ABSTRAK
Fungsi kognitif pada lansia mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Dukungan keluarga yang optimal menjadi salah satu cara yang dapat diberikan keluarga kepada lansia untuk mempertahankan fungsi kognitif lansia tetap berfungsi dengan baik dan meminimalisir kejadian gangguan fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan fungsi kognitif pada lanjut usia di RW 05 Kelurahan Jatipadang. Jenis penelitian ini berupa deskriptif korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini melibatkan 107 lansia yang dipilih dengan cara teknik simple random sampling. Dukungan keluarga diukur dengan kuisioner yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelusuran literatur. Sedangkan, fungsi kognitif lansia diukur dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Examination (MMSE). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan fungsi kognitif lansia, p value sebesar 0,001 (p value ≤ 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi dan kader kesehatan untuk menyarankan kepada keluarga di wilayah binaannya untuk tetap memberikan dukungan yang positif kepada lansia.

ABSTRACT
Cognitive function of older adult is decreasing by age. Optimal family support is one of the family effort to defend elder?s cognitive function and minimize the disruption. This research aimed to identify the correlation between family support and older adult cognitive function in RW 05, Jatipadang. The design study of was cross sectional design. This research involved 107 older adults and families, who was selected by simple random sampling technique. The family support measured by questionnaire made by researcher based on literature, while the cognitive function measured by basic instrument Mini Mental State Examination (MMSE). The result shows that there is correlation between family support and older adult cognitive function (p value = 0,001, α ≤ 0,05). Health practicioners are recommended to encourage the family, especially to give positive support to older adult."
2016
S62961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Latar belakang: Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia yang tinggal di panti menimbulkan tantangan dalam mempertahankan status fungsional dan kualitas hidup mereka. Intervensi Model KMD diharapkan dapat membantu mempertahankan status fungsional serta meningkatkan kualitas hidup lansia.Tujuan: Menilai efektivitas Model KMD dalam mempertahankan status fungsional dan meningkatkan kualitas hidup lansia di panti. Metodologi: Penelitian menggunakan desain riset operasional tiga tahap. Tahap pertama fenomenologi deskriptif melibatkan 64 tim multidisiplin, tahap kedua pengembangan model melibatkan 4 pakar dan 7 tim multidisiplin, dan tahap ketiga pre test and post test design melibatkan 47 tim multidisiplin serta 328 lansia dengan purposive sampling. Hasil: Tersusun sepuluh tema dasar untuk pengembangan model, termasuk tiga modul perangkat Model KMD. Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada status fungsional lansia (p=0,079), kualitas hidup umum (p=0,307), dan kualitas hidup kesehatan (p=0,386) antara kelompok intervensi dan kontrol. Namun, kelompok intervensi menunjukkan peningkatan rata-rata kualitas hidup pada aspek umum, psikologis, dan sosial. Simpulan: Model KMD efektif dalam mengubah perilaku tim multidisiplin dan mempertahankan status fungsional lansia, khususnya lansia dengan disabilitas ringan hingga sedang, serta meningkatkan kualitas hidup lansia, terutama dalam ranah umum, psikologi, dan sosial. Saran: Model KMD diterapkan dalam waktu lama dengan kelompok homogen untuk memperkuat kapasitas pelayanan lansia di panti.

Background: Increasing life expectancy and the number of older people living in institutions pose challenges in maintaining their functional status and quality of life. The KMD Model intervention is expected to help maintain the functional status and improve the quality of life of the elderly. Objectives: To assess the effectiveness of the KMD Model in maintaining functional status and improving quality of life of older adults in nursing homes. Methodology: A three-stage operational research design was used. The first stage descriptive phenomenology involved 64 multidisciplinary teams, the second stage model development involved 4 experts and 7 multidisciplinary teams, and the third stage pre test and post test design involved 47 multidisciplinary teams and 328 elderly with purposive sampling. Results: ten basic themes for model development, including three modules of the KMD Model toolkit. No significant differences were found in the functional status of the elderly (p=0.079), general quality of life (p=0.307), and health quality of life (p=0.386) between the intervention and control groups. However, the intervention group showed an increase in the average quality of life in general, psychological, and social aspects. Conclusion: The KMD model is effective in changing the behavior of the multidisciplinary team and maintaining the functional status of the elderly, especially the elderly with mild to moderate disabilities, and improving the quality of life of the elderly, especially in the general, psychological, and social domains. Suggestion: The KMD model should be applied for a long time with homogeneous groups to strengthen the capacity of elderly services in nursing homes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheirly Mariani
"ABSTRACT
Seksualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sepanjang rentang kehidupannya termasuk lansia dimana kesehatan fungsi seksual dapat berpengaruh terhadap aspek kesehatan yang lain. Fungsi seksual yang terpelihara dengan baik dapat menjadi salah satu indikator pencapaian kesejahteraan kualitas hidup. Seiring bertambahnya usia, perubahan pada fungsi seksual terjadi secara progresif hingga berdampak terjadinya disfungsi seksual dan berpengaruh terhadap pencapaian kualitas hidup yang optimal. Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah menggambarkan hubungan antara fungsi seksual denga kualitas hidup lansia. Sampel penelitian adalah lansia dengan usia 60 tahun di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode purposive sampling yang melibatkan 69 responden lansia. Hasil penelitian dianalisa dengan chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara fungsi seksual dan kualitas hidup pada lansia p value = 0,026; OR 3,551; 95 CI 1,271-9,925 dimana lansia yang memiliki disfungsi seksual memiliki kecenderungan 3,5 kali lebih besar mengalami kualitas hidup yang rendah. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan dalam pengkajian dan pemeliharaan fungsi seksual untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan studi mengenai faktor ndash; faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup lansia dan perubahan fungsi seksual lansia.

ABSTRACT
Sexuality is one of the basic human needs throughout its life span including the elder persons where the health of sexual function could affect other aspects of health. Well preserved sexual function could be known as an indicator of achieving the welfare of quality of life. With age, changes in sexual function occur progressively which cause sexual dysfunction. The focus of this quantitative study was to describe the correlation between sexual function and quality of life among elderly. The design is using cross sectional with purposive sampling method involving 69 respondents with age ge 60 years old in Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, West Jakarta. Chi square test was used to determine a significant correlation OR 3,551 95 CI 1,271-9,925 p value 0,026 which means elder person with sexual dysfunction have 3,5 times more tendency for experience low quality of life. The result of this study is expected to be useful for development of nursing science in the future about maintaining sexual function to improve quality of life in the elderly. In addition, further research is expected to conduct studies on other factors that affect quality of life and changes sexual function in elder persons."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Retno Hascaryani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang teori yang mengemukakan bahwa cara pandang seseorang terhadap kematian berasal dari dan sangat erat kaitannya dengan konteks kultural (Papalia, Olds, & Feldman, 2004; Santrock, 2002; Swasono, et al. 1996; Zaman, 1996). Kübler-Ross (1986), dan diperkuat hasil penelitian Swasono, et al. di Jakarta, menyatakan bahwa banyaknya pilihan hidup dan kesenangan duniawi. membuat lanjut usia masih belum merasa puas dalam kehidupannya, sehingga helum merasa siap untuk menerima kematian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat kepuasan hidup lanjut usia di Jakarta dan gambaran mengenai persiapan kematian mereka. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini memakai alat ukur berupa Skala Kepuasan Hidup yang dibuat oleh Salomon dan Conte, yang versi Indonesianya diterjemahkan dan telah pula digunakan dalam penelitian Subyantoro (2003), serta wawancara untuk menggali data tentang persiapan menghadapi kematian. Penelitian ini menggunakan 3 Subyek lanjut usia, dengan usia 60 tahun ke atas dan telah tinggal di Jakarta sedikitnya selama 10 tahun, dan dalam kondisi sehat. Selain kedelapan aspek kepuasan hidup yang dikemukakan Salomon dan Conte (dalam Connery, 1996), ada faktor lain yang turut mempengaruhi kesiapan individu menghadapi kematian, seperti ibadah, kepribadian; namun tampaknya kepuasan hidup merupakan aspek yang terelevan bagi golongan lanjut usia dan persiapan menghadapi kematian. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pada Subyek yang memiliki tingkat kepuasan hidup tergolong tinggi, memiliki pula persiapan menghadapi kematian; pada Subyek yang memiliki tingkat kepuasan hidup rendah, tidak memiliki persiapan menghadapi kematian, dan Subyek yang kepuasan hidupnya tergolong sedang, persiapan menghadapi kematian pun tergolong belum matang dan belum tertata. Usia tampaknya tidak berpengaruh sama sekali terhadap kesediaan Subyek untuk melakukan persiapan menghadapi kematian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T38336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid
"Masalah yang paling sering disebabkan oleh penuruan fungsi tubuh adalah penurunan fungsi psikososial dan kualitas hidup lansia. Tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan fungsi psikososial dan kualitas hidup adalah dengan melakukan latihan berjalan dan berbincang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh intervensi berjalan dan berbincang terhadap fungsi psikososial dan kualitas hidup lansia di Kota Depok. Penelitian dengan menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok perlakuan 43 lansia dan kelompok kontrol 40 lansia. Pengambilan sampel dilakukan dengn cara multistage random sampling. Dengan uji t, hasilnya menunjukkan ada peningkatan rerata nilai fungsi psikososial dan kualitas hidup pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol dengan masing-masing nilai p sebesar 0,000 dan 0,003. Uji Mancova dilakukan untuk melihat konfounding yaitu karakteristik. Didapatkan hasil seluruh karakteristik bukan merupakan konfounding dengan masing-masing nilai p>0,05. Latihan berjalan dan berbincang dapat meningkatkan fungsi psikososial dan kualitas hidup pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.

Decreased the function the body's and ability to make the needs of elderly become inadequate. The most common problems caused by it is a decrease in psychosocial functioning and quality of life of the elderly. Nursing intervention will improve the function psychosocial and quality of life of older people or adults through walking and talking exercise. The purpose of this study was to identify the effect of the intervention of walking and talking on the psychosocial functioning and quality of life of the older people in Depok City. The research using a quasiexperimental design with intervention and control groups. There were 43 of older people in the intervention group and 40 of older people in control group. Multistage random sampling method was chosen. The t test statistic showed increased in the average score of psychosocial functioning and quality of life in the intervention group was higher than the control group with respective p values of 0.000 and 0.003. A MANCOVA analysis was used to detect confounding factors. The result Showed all the characteristics have p value > 0.05. It is mean that none confounding factors in this study. Walking and talking execise can improve psychosocial functioning and quality of life in the elderly significantly. It is recommended that this exercise can be applied in the context of nursing care to the elderly regularly and scheduled."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Sukmasari Ngadino
"Tesis ini membahas Penggunaan World Health Organization Quality Of Life-BREF Untuk Mengukur Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Bogor Tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan World Health Organization Quality Of Life-BREF untuk mengukur kualitas hidup lanjut usia di wilayah puskesmas Kabupaten Bogor .Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Karakteristik responden, kualitas hidup secara umum, kesehatan secara umum dan distribusi skor ke empat domain kualitas hidup di wilayah Puskesmas Kabupaten Bogor didapatkan melalui analisis univariat. Cronbachs α, inter-item correlation digunakan untuk mengukur konsistensi internal. Uji Anova yang dilanjutkan dengan korelasi Kendall dan Spearman dilakukan untuk mengetahui keeratan korelasi antara domain WHOQOL-BREF dengan kualitas hidup secara umum. Keeratan korelasi antar domain didapatkan melalui uji parsial korelasi.
Hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum persepsi kualitas hidup lansia dan kepuasan lansia akan kesehatan dirinya di wilayah puskesmas Kabupaten Bogor adalah biasa-biasa saja. Instrumen WHOQOL-BREF yang telah dimodifikasi valid dan reliabel untuk mengukur kualitas hidup lansia. Domain psikologis merupakan prediktor terbaik untuk kualitas hidup secara umum. Diantara ke empat domain WHOQOL-BREF yang memiliki keeratan korelasi antar domain adalah hubungan sosial dan lingkungan. Peneliti menyarankan agar mempertimbangkan kualitas hidup dalam melakukan evaluasi kebijakan maupun program.

This thesis discusses utilization WHOQOL-BREF for measuring eldery quality of life in health community center Bogor Region 2019. Aim of this study is to find out how WHOQOL-BREF measure eldery quality of life in Health Community Center Bogor Region. This study is a quantitative research with Cross Sectional design. Respondent characteristics, general quality of life, general health and distribution of scores to four quality of life domains were obtained through univariate analysis. Cronbachs α, the inter-item correlation is used to measure internal consistency. Anova test followed by Kendall and Spearman correlation was conducted to determine the correlation between domains and quality of life in general. The correlation between domains was obtained through partial correlation test.
The results of the study found that perception of eldery quality of life and satisfaction regarding their health in Health Community Center Bogor Region was sufficient. The modified WHOQOL-BREF instrument is valid and reliable to measure eldery quality of life. The psychological domain is the best predictor of quality of life in general. Among the four WHOQOL-BREF domains that have strong correlation between domains are social and environmental relations. Researchers suggest that quality of life have to be a part of evaluating policies and programs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>