Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adiatman
"Gaya hidup menyebabkan aggregate dewasa berisiko mengalami masalah kesehatan terutama hipertensi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat pada gaya hidup yang tidak sehat dan rendahnya dukungan keluarga dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko hipertensi dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi kesehatan terstruktur tentang CERDIK, terutama pada komponen Cek kesehatan secara rutin, Istirahat cukup, dan Kelola stress dengan baik terhadap dukungan keluarga dalam pencegahan hipertensi di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group, dengan 29 responden pada kelompok intervensi dan 29 responden pada kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan pooled t-test. Intervensi ini diberikan sebanyak 3 sesi dalam 3 minggu selama 60-75 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh CERDIK yang bermakna terhadap dukungan keluarga (p = 0,000). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi kesehatan kepada keluarga yang terjadwal dan metode penyampaian yang sesuai dengan kebutuhan keluarga akan meningkatkan minat dan dukungan keluarga dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko hipertensi.

Lifestyle may cause adults tend to be at risk of health problems, especially hypertension. This happens because of changes in people's behavior towards unhealthy lifestyles and low family support in the prevention and control of hypertension risk factors in the family. This study aims to identify the effect of structured health education about CERDIK, especially on the components of routine health checks, adequate rest, and managing stress well on family support in preventing hypertension in Barru Regency, Sulawesi Selatan. The study was designed using quasi-experimental type of pretest and posttest with control group, involving 29 respondents in the intervention group and 29 respondents in the control group. The data was analyzed using Paired t-test and Pooled t-test. The intervention was given in 3 sessions during 3 weeks for 60-75 minutes. The result of research shows that there is an impact of “CERDIK” towards family support (p = 0.000). This study recommends providing health education to families who are scheduled and delivery methods according to family needs will increase interest and family support in the prevention and control of risk factors for hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Anshar Mujahid
"Populasi masyarakat terasing di seluruh Indonesia sebesar 1,1 juta jiwa atau 214.488 kk (Depsos : 96/97). Masyarakat terasing sendiri, oleh Departemen Sosial R.I (1999: 2) diartikan sebagai "kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum mampu terlibat dalam jaringan pelayanan, baik sosial, ekonomi maupun politik". Kondisi kehidupan mereka sangat tertinggal dibandingkan masyarakat lain di sekitarnya, dalam seluruh aspek kehidupan. Upaya pemberadayaan masyarakat terasing bertujuan agar mereka menjadi setara dengan masyarakat di sekitarnya.
Namun, sebagaimana juga diakui oleh Departemen Sosial, bahwa hasilnya banyak yang mengalami kekurang berhasilan. Dengan kata lain program yang telah menghabiskan banyak sumber daya berupa biaya, waktu dan tenaga tidak banyak memberikan perubahan pada kehidupan warga masyarakat terasing. Untuk mengurangi tingkat kekurang berhasilan, pemberian pelayanan kepada masyarakat terasing diubah. Melalui Sistem Pemukiman Sosial, pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan menggunakan Metoda Community Development. Dengan metoda ini, warga masyarakat terasing tidak lagi sebagai obyek, namun sebagai subyek dan mitra dalam pelaksanaan kegiatan.
Karena merupakan metoda yang tepat dalam upaya pemberdayaan masyarakat terasing, maka perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas penerapan metoda tersebut. Untuk tujuan tersebut penulis melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Melakukan studi literatur yang berhubungan dengan konsep masyarakat, masyarakat terasing, Pembangunan, Community Development.dan pemberdayaan.
  2. Membuat research design untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan Melakukan pengumpulan data dengan tehnik wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.
  3. Responden yang dijadikan sumber data primer adalah kepala keluarga warga masyarakat terasing sebanyak 35 orang yang masing-masing mewakili keluarganya, dua orang petugas lapangan, satu orang pejabat Departemen Sosial tingkat propinsi dan satu orang pejabat Departemen Sosial tingkat pusat.
Setelah mengkaji semua informasi, baik yang diperoleh dari hasil kajian dokumentasi maupun wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, diperoleh berbagai kesimpulan, di antaranya :
  1. Dilihat dari segi kuantitas, kapasitas pemberdayaan masyarakat terasing sangat kecil. Jumlah yang telah mendapatkan pelayanan selama 20 tahun, sejak tahun 1978 sampai dengan tahun 1998 adalah sebanyak 34.185 kepala keluarga dari populasi sebanyak 214.488 kepala keluarga, atau sebesar 16,41% atau 0,82% setiap tahun. Rendahnya kapasitas pemberdayaan masyarakat terasing tersebut terkait dengan visi pembangunan yang selama ini mengutamakan pertumbuhan dan memberikan perhatian yang kecil kepada pembangunan sosial. Pembangunan masyarakat terasing merupakan bagian dari pembangunan sektor kesejahteraan sosial yang merupakan bagian pembangunan sosial. Kecilnya perhatian terhadap pembangunan sektor sosial, menyebabkan alokasi anggaran untuk sektor inipun kecil.
  2. Dilihat dari segi kualitas, pelayanan yang telah diberikan selama ini juga belum mampu memberikan perubahan yang berarti, dalam pengertian kemajuan dan peningkatan mutu kehidupan warga masyarakat terasing.
  3. Dari informasi yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat terasing ToBentong di Desa Bulo-Bulo, setelah memasuki tahun ke lima, juga belum memberikan perubahan yang berarti. Bahkan tingkat hunian rumah yang disediakan di pemukiman sangat rendah dan sebanyak 33 kepala keluarga menyatakan mengundurkan diri dari program setelah masa pemberian jaminan hidup selesai. Masa jaminan hidup lamanya 15 bulan di awal pelaksanaan program. Selain ke 33 kepala keluarga tersebut, 18 kepala keluarga lainnya tidak menetap di lokasi pemukiman karena rumahnya telah rusak total akibat terkena musibah angin kencang. Pada sisi lain, pengadaan sarana dengan biaya yang relatif besar tidak dapat dimanfaatkan oleh warga penghuni pemukiman, seperti jamban keluarga dan bak penampungan air bersih. Lokasi pemukiman yang ada di puncak-puncak perbukitan menyebabkan kesulitan memperoleh air bersih. Karena sumbersumber mata air adanya di sela-sela perbukitan. Dengan demikian terjadi "inefficiency dalam pembiayaan program disamping cermin bahwa dalam proses pelaksanaan program belum sepenuhnya mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat.
  4. Perubahan yang terlihat adalah makin tingginya frekuensi dan intensitas interaksi masyarakat terasing dengan masyarakat dari desa-desa sekitarnya. Minat orang luar untuk datang ke desa Bulo-Bulo meningkat sejak tahap-tahap pelaksanaan program, karena melihat adanya kegiatan besar, yaitu pembukaan lahan dan pembangunan rumah pemukiman. Kunjungan orang luar semakin meningkat ketika mulai dibangun pasar tradisional dan pasar desa masuk ke dalam jaringan pasar antar desa yang bergiliran setiap lima hari sekali.
Bedasarkan beberapa kesimpulan tersebut, dalam tulisan ini juga diajukan beberapa saran, yakni :
  1. Masih besarnya populasi masyarakat terasing secara nasional dan kaitannya dengan hak mereka untuk mendapatkan pelayanan, mereka sebagai salah satu potensi pembangunan, maka upaya pemberdayaan masyarakat tetap perlu dilanjutkan.
  2. Agar penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terasing selanjutnya menerapkan prinsip-prinsip Community Development secara lebih efektif, sehingga pencapaian tujuan dan perolehan hasil semaksimal mungkin.
  3. Mengingat bahwa salah satu faktor yang dapat mempercepat kemajuan suatu masyarakat adalah pendidikan, maka sebaiknya dalam setiap penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terasing, kegiatan pendidikan formal setingkat SD dan SMP untuk anak usia sekolah dan non formal, seperti Kelompok Belajar dan pemberantasan buta huruf untuk orang dewasa, juga lebih diperhatikan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Fitrianto
"Usaha budidaya sistem keramba jaring apung (KJA) merupakan salah satu bentuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan kelautan yang berwawasan lingkungan. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya ikan kerapu system KJA di perairan sekitar pulau kecil adalah pemilihan lokasi budidaya yang tepat. Tujuan penelitian adalah menganalisis kesesuaian kondisi oseanografi, kualitas perairan dan morfologi dasar perairan Pulau Pute Angin untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA, menentukan luas serta letak lokasi ideal untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA di perairan Pulau Pute Angin. Penelitian ini menggunakan metode analisis sistem informasi geografi (GIS) untuk mengoverlay data hasil analisa survei lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan perairan pulau Pute Angin memiliki kondisi oseanografi, kualitas perairan dan morfologi dasar yang sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ikan kerapu berada pada perairan bagian Timur laut dan Tenggara Pulau Pute Angin dengan luas perairan 17,1547 ha, kelas kurang sesuai atau sesuai bersyarat dengan luas perairan 18,7769 ha pada bagian timur pulau dan kelas tidak sesuai dengan luas perairan sebesar 0,3111 ha pada bagian utara pulau Pute Angin.

Floating net-cages system is a form of marine and coastal resource management and utilization of environmentally sound. One of the success factors of the grouper mariculture with floating net-cages system surrounding small islands is the selection of proper sites. The purpose of research is to analyze the suitability of oceanographic condition, water quality and the seabed morphology of Pute Angin Island for grouper mariculture in floating net-cages system and to determine the location for the grouper mariculture surrounding of the island. Geographic information system is used to analyze and overlay based on field surveys data.
The research outcome showed that based on oceanographic conditions, water quality and seabed morphology, Pute Angin island has suitable areas for grouper floating net-cages. The location at the east and southeast of the island about 17, 1547 hectares, respectively. Areas with less suitable are located at the east of the island about 18, 7769 hectares. While not suitable areas are located north of the island about 0,3111 hectares, respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T39035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khotimah
"Penyakit Ginjal Kronis (PGK) menjadi masalah kesehatan global yang sampai saat ini terus meningkat dengan prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Meningkatnya angka kejadian PGK menjadi urgensi besar bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut. Hipertensi sebagai salah satu penyebab utama PGK juga menjadi masalah kesehatan yang terus meningkat di berbagai daerah, termasuk di Puskesmas Puring. Dukungan keluarga diyakini mempunyai peranan penting dalam pembentukan perilaku kesehatan anggota keluarganya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan PGK pada pasien hipertensi di Puskesmas Puring Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik sampling consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Social Support From Family (PSS-Fa) dan CDK Screening Index yang telah dimodifikasi. Responden penelitian berjumlah 104 responden yang tersebar di wilayah Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu perempuan, berusia >56 tahun, tingkat pendidikan Sekolah Dasar, tidak bekerja, dan tidak memiliki riwayat keluarga PGK, memiliki dukungan keluarga yang baik, dan juga memiliki perilaku pencegahan PGK yang baik. Hasil uji hubungan dalam penelitian ini didapatkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan PGK. Penelitian ini merekomendasikan kepada keluarga penderita hipertensi untuk tetap meningkatkan dukungannya kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi untuk meningkatkan perilaku terhadap pencegahan PGK.

Chronic Kidney Disease (CKD) is a global health problem that continues to increase, with a poor prognosis and high costs. The increasing number of cases of CKD is a big urgency for the community to prevent this disease. Hypertension, one of the main cause of CKD, is also being a health problem that increase at various regions, including the Puring Health Center. Family support is believed to have an important role in shaping the health behavior of family members. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and CKD prevention behavior in hypertensive patients at the Puring Health Center, Kebumen Regency. This study used a descriptive analytic research design using a cross sectional approach with consecutive sampling techniques. The instruments used were Perceived Social Support From Family (PSS-Fa) and the modified CDK Screening Index. The research respondents totaled 104 respondents spread across the Puring District, Kebumen Regency. The results showed that the majority of respondents were women, aged >56 years, elementary school education level, not working, and had no family history of CKD, had good family support, and also had good CKD prevention behavior. The results of the relationship test in this study found that there was a relationship between family support and CKD prevention behavior. This study recommends that families with hypertension continue to increase their support for family members who is suffering from hypertension to improve behavior towards CKD prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Asih Rianty
"ABSTRAK
Hipertensi memberikan dampak bagi penderita, keluarga, masyarakat dan pemerintah sehingga sangat diperlukan penanganan yang komprehensif tidak hanya pada faktor genetik dan gaya hidup. Kemampuan mengelola stres dengan mengenal sumber stresor, mengungkapkan kemarahan dengan tidak berlebihan, mendapatkan dukungan keluarga serta penggunaan teknik relaksasi menjadi komponen penting dalam manajemen diri hipertensi. Keluarga menjadi sumber dukungan dalam pengelolaan kesehatan anggota keluarga dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan manajemen stres pada dewasa hipertensi di Kabupaten Pringsewu, Lampung. Metode penelitian menggunakan cross sectional, dengan jumlah sampel 162 dewasa hipertensi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan teknik pemilihan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Sampel penelitian adalah dewasa hipertensi dengan usia 30-59 tahun, tinggal bersama keluarga dan mampu berkomunikasi verbal dengan baik. Analisis menggunakan uji Pearson menunjukkan ada hubungan antara dukungan instrumental, informasi, emosional, penghargaan dan dukungan keluarga dengan manajemen stres pada dewasa hipertensi di Kabupaten Pringsewu, Lampung dengan nilai p value < 0,05. Analisis lebih lanjut menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa dukungan emosional merupakan variabel yang paling berhubungan dengan manajemen stres setelah dikontrol variabel confounding. Dukungan keluarga merupakan bentuk bantuan keluarga yang sangat penting dalam manajemen stres hipertensi.

ABSTRACT
comprehensive treatment not only on genetic and lifestyle factors. The ability to manage stress by knowing the source of stressors, expressing anger with moderation, getting family support as well as the use of relaxation techniques become an important component in hypertension self management. Families become a source of support in managing the health of family members with hypertension. This study aims to identify the relation of family support with stress management in adult hypertension in Pringsewu Regency, Lampung. The research method used cross sectional, with 162 adult sample of hypertension. Sampling using purposive sampling with sample selection technique using consecutive sampling method. The study sample is adult hypertension with age 30 59 years old, living with family and able to communicate verbally well. Analysis using Pearson test showed there was correlation between instrumental support, information, emotional, appreciation and family support with stress management in adult hypertension in Pringsewu Regency, Lampung with p value "
2018
T51586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fitri
"Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hulu merupakan peringkat ke-3 tertinggi jumlah kasus penderita TBC Paru dari 12 kab/kota yang ada di Provinsi Riau. Puskesmas Ujung Batu merupakan salah satu puskesmas yang memiliki kasus penderita TBC terbanyak se-Kabupaten Rokan Hulu. Faktor penyebab dari tingginya angka penderita TBC Paru dapat disebabkan oleh praktik perilaku pencegahan penularan penyakit TBC Paru yang rendah sehingga mempercepat penyebaran TBC Paru. Faktor- faktor yang mempengaruhi pencegahan penularan TBC Paru adalah faktor pengetahuan, sikap dan tindakan dari individu. Dukungan dari keluarga merupakan unsur terpenting dalam meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi penderita TBC Paru dalam berperilaku untuk mencegah penularan TBC Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru di wilayah kerja Puskesmas Ujung Batu. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus melalui wawancara mendalam terhadap lima orang informan utama dan lima orang informan kunci. Hasil dari penelitian ini diperoleh mayoritas penderita TBC Paru berjenis kelamin laki-laki yang berusia 30-60 tahun,status sosial ekonomi keluarga berada di level menengah kebawah dengan tingkat pendidikan mayoritas tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), praktik dalam keluarga sebagian besar sudah menerapkan perilaku pencegahan penularan TBC Paru, budaya dalam batuk/bersin sebagian penderita sudah berperilaku menutup mulut dengan tangan/masker namun budaya meludah masih disembarang tempat. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga berpengaruh kuat terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru. Bagi puskesmas sebaiknya mengoptimalkan sosialisasi terkait peran dukungan keluarga bagi penderita TBC Paru, sehingga masyarakat khususnya keluarga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru.

Based on health profile data for Riau Province, Rokan Hulu Regency is ranked 3rd with the highest number of cases of pulmonary TB sufferers from 12 districts/cities in Riau Province. Ujung Batu Health Center is one of the health centers that has the most TB cases in Rokan Hulu Regency. The causal factor for the high number of patients with pulmonary tuberculosis can be caused by the low level of practice of prevention of transmission of pulmonary tuberculosis, thereby accelerating the spread of pulmonary tuberculosis. The factors that influence the prevention of transmission of pulmonary tuberculosis are the factors of knowledge, attitudes and actions of individuals. Support from the family is the most important element in increasing the self-confidence and motivation of people with pulmonary tuberculosis in behavior to prevent transmission of pulmonary tuberculosis. The purpose of this study was to determine the description of family support for the behavior of preventing disease transmission in patients with pulmonary tuberculosis in the working area of the Ujung Batu Health Center. Methods This research uses qualitative methods with case studies through in-depth interviews with five key informants and five key informants. The results of this study obtained that the majority of pulmonary TB sufferers were male aged 30-60 years, the socioeconomic status of the family was at the lower middle level with the education level of the majority graduating from junior high school (SMP), most of the practices in the family had implemented behavioral prevention of pulmonary TB transmission, culture in coughing/sneezing, some sufferers have the behavior of covering their mouths with their hands/masks, but the culture of spitting is still everywhere. This study shows that family support has a strong effect on disease prevention behavior in patients with pulmonary tuberculosis. It is better for puskesmas to optimize socialization related to the role of family support for pulmonary tuberculosis sufferers, so that the community, especially families, can play an active role in providing support to improve disease transmission prevention behavior in pulmonary tuberculosis sufferers. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Putriana Dewi Agustina
"Prevalensi tertinggi penyakit pada lansia adalah hipertensi, yang dapat meningkatkan ketergantungan jika tidak ditangani dengan baik. Program pemerintah banyak dilaksanakan namun belum mampu menekan angka ketidakpatuhan minum obat dan kontrol rutin pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga dan kepatuhan minum obat pada lansia. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest dan posttest serta kelompok kontrol digunakan. Besar sampel 60 orang dengan metode simple random sampling dengan masing-masing 30 orang pada kelompok kontrol dan intervensi. Analisis data dukungan dari keluarga menggunakan Paired t test dan Independent t test, sedangkan variabel kepatuhan minum obat menggunakan Wilcoxon sign- rank dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberian edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga (p = 0,982) dan terdapat pengaruh pemberian intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum obat anti hipertensi (p < 0,0001). Pengaruh edukasi kesehatan terstruktur perlu ditingkatkan pada dukungan dari keluarga dengan melakukan perbaikan intervensi dan pengamatan jangka panjang. Dukungan dari keluarga pada perawatan lansia dengan hipertensi memerlukan waktu untuk menginternalisasi perubahan ketrampilan dan sikap keluarga dalam merawat lansia hipertensi. Intervensi pendampingan keluarga direkomendasikan untuk diintegrasikan pada pelatihan caregiver, dikombinasikan dengan intervensi bina keluarga, pengukuran tekanan darah berkala, dan pembentukan self-help group.

The highest prevalence of disease in the elderly is hypertension, which can increase dependency if not handled properly. Many government programs have been implemented but have not been able to reduce the rate of drug non-adherence and routine control in the elderly. The aim of the study was to determine the effect of structured health education on family support and medication adherence in the elderly. The research method uses a quasi-experimental design with pretest and posttest and a control group is used. The sample size is 60 people using simple random sampling method with 30 people each in the control and intervention groups. Analysis of family support data used the Paired t test and Independent t test, while the medication adherence variables used the Wilcoxon sign-rank and Mann Whitney. The results showed that there was no significant effect of providing structured health education on family support (p = 0.982) and there was an effect of providing structured health education interventions on adherence to taking antihypertensive medication (p <0.0001). The effect of structured health education needs to be increased on support from families by improving interventions and long-term observations. Support from the family in caring for elderly people with hypertension takes time to internalize changes in family skills and attitudes in caring for elderly hypertension. Family assistance interventions are recommended to be integrated into caregiver training, combined with family development interventions, periodic blood pressure measurements, and the formation of self-help groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulasri Suwarno
"Rabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang susunan saraf pusat dan disebabkan oleh virus rabies. Kasus rabies di Kecamatan Makale dari tahun 2010-2011 terjadi peningkatan kasus yang disebabkan oleh perilaku kontak dengan anjing, keterbatasan pengetahuan dan cara memelihara anjing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mayarakat dan hubungannya dengan perilaku pencegahan rabies di Kecamatan Makale tahun 2013.
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif, menggunakan desain studi cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara. Pengambilan sampel dilakukan secara systematic Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 171 responden yaitu pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Makale dan berdomisili di Kecamatan Makale.
Penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam pada ketiga instansi yaitu camat makale, petugas peternakan dan petugas puskesmas yang menangani rabies. Analisa dengan menggunakan Chi Square pada 7 variabel dalam penelitian ini yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, pencarian pengobatan dan keterpaparan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pencarian pengobatan (OR=5,80) dan keterpaparan informasi (OR=1,99) terhadap perilaku pencegahan rabies.Variabel karakteristik (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan) dan pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan rabies.

Rabies is the acute infection disease which assault central nerves system and it is caused by rabies virus. The case of rabies at sub district of Makale from 2010-2012 has increase caused by contact with dog behavior, limitation of knowledge and the way of raising the dog. The observe of research is to determine the people’s knowledge and its relationship to rabies prevention at Sub District of Makale District of Tana Toraja South Sulawesi Province in 2013.
Research design is quantitative and qualitative. In quantitative, cross sectional design is conducted by questionnaire and interview. Sampling used is Systematic Random Sampling. Sample taken is 171 respondents of the people visit Makale Public Health Center and live in Sub District of Makale.
In qualitative, comprehensive interview is conducted in three departments which are Head of Makale Sub Distirct, livestock officer, and Public Health Center officer who deal with rabies. The analysis is using Chi Square with seven variables which are age, gender, education, occupation, knowledge, treatment, and information exposure.
Research result showed that there is a meaningful relationship between treatment (OR= 5,80) and information exposure (OR=1,99) to rabies prevention action. Characteristics variable (age, gender, education and occupation) and knowledge do not have any relationship to rabies prevention action.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghinia Anastasia Muhtar
"ABSTRAK
Kabupaten Bulukumba mengadakan program pengembangan agroindustri secara mandiri pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005-2025 untuk mewujudkan predikat Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lumbung padi di kawasan timur indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi kesesuaian lahan terhadap syarat tumbuh tanaman padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman padi sawah sebagai pengendali ketersedian pangan beras di Kabupaten Bulukumba. Persebaran kesesuaian lahan aktual kelas S1 kebanyakan terletak di sebelah selatan sepanjang Pantai Laut Flores dengan morfologi dataran dan kemiringan tanah <3%. Persebaran Kelas S2 hampir terdapat di seluruh Kabupaten Bulukumba, (baik itu di sebelah selatan, barat, timur ataupun utara) dengan morfologi dataran-perbukitan dan kemiringan tanah <8%. Persebaran kelas S3 dan kelas N saling berasosiasi, dimana kedua kelas ini terdapat di sebelah timur sepanjang Pantai Teluk Bone (pola memanjang) kemudian menyebar sampai ke utara dengan morfologi perbukitan dan bergelombang serta kemiringan tanah >15%. Kecamatan Bonto Bahari, Bontotiro dan Kecamatan Herlang memiliki status ketersedian pangan yang buruk dikarenakan ketiga kecamatan ini penggunaan lahan sawah aktualnya berada pada kelas S3ch dibandingkan Kecamatan Gantarang pada kelas S1 dan S2. Kecamatan Herlang yang awalnya mengalami ketersedian defisit beras (-1.066ton) berubah menjadi surplus beras (2.855ton) setelah dilakukan penanaman padi pada kelas kesesuaian lahan potensial(S1).

ABSTRACT
Bulukumba Regency implement agro-industry development program independently in the long-term development plan of the area 2005-2025 for create predicate South Sulawesi Province as a granary in Eastern Indonesia. One effort that can be done is by land suitability evaluation to grow rice crops well. This study aimed to analyze the distribution of actual and potential land suitability rice crop as controlling food availability di Bulukumba Regency. Distribution of the actual land suitability for class S1 mostly is found in the South Bulukumba Regency(along Laut Flores Beach) with the morphology of the plain and the slope less from 3%. Distribution of the actual land suitability for class S2 mostly is found almost exist throughout Bulukumba Regency(south, west, east or north) with the morphology of the plain until hill and slope less 8%.Distribution of the actual land suitability for class S3 and class N are associated each other, where class S3 and class N are found in the east Bulukumba Regency (along Teluk Bone Beach) with lengthwise pattern then spread to the north with the morphology surging and hill. They have slope more than 15%. Bontobahari Disctrict, Bontotiro District and Herlang District have low food availability status. The reason is caused that they have an extensive paddy field class S3 is greater than class S1 and class S2. it is different in Gantarang District that has an extensive paddy field class S1 and class S2 is greater than class S3. Herlang District who initially have the availability of rice deficit (-1.066ton) turn into surplus (2.855ton) after planting rice on land suitability class potential(S1)."
2016
T46106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Gunawan
"Pendahuluan Penyaktit Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang membutuhkan waktu pengobatan sampai 6 bulan. Dukungan PMO keluarga berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan, tindakan pencegahan dan kepatuhan pasien. Salah satu metode yang telah terbukti memberikan efek positif adalah Intervensi edukasi kesehatan terstruktur. Tujuan Mengidentifikasi pengaruh intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan PMO keluarga dan kepatuhan minum Obat anti Tuberkulosis (OAT) di Kabupaten Muaro Jambi. Metode Penelitian quasy eksperimen dengan pretest and posttest with control goup. Sampel 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 pada kelompok kontrol. Analisa data menggunakan uji independent t-tes.dan Mann Whitney Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan PMO keluarga setelah diberikan intervensi dengan nilai p=0.001 .Terdapat pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum OAT setelah diberikan intervensi dengan nilai p=0.003. Kesimpulan : edukasi kesehatan terstruktur bertujuan untuk memberikan informasi kepada PMO keluarga akan meningkatkan pendidikan kesehatan, pada akhirnya akan mempengaruhi tindakan yang sehat dalam dukungan keluarga dan meningkatkan kepatuhan minum OAT pada pasien TBC.

Introduction Tuberculosis (TB) is an infectious disease that requires treatment for up to 6 months. Family PMO support plays an important role in increasing knowledge, preventive measures and patient compliance. One method that has been proven to have a positive effect is a structured health education intervention. Objectives To identify the effect of structured health education interventions on family PMO support and adherence to taking anti-tuberculosis drugs (OAT) in Muaro Jambi District. Quasy experimental research method with pretest and posttest with group control. A sample of 38 respondents in the intervention group and 38 in the control group. Data analysis using independent t-test. The results showed that there was an effect of structured health education on family PMO support after being given an intervention with a value of p=0.001. There was an effect of structured health education on adherence to taking OAT after being given an intervention with a value of p=0.003. Conclusion: structured health education aims to provide information to PMO families will improve health education, will ultimately affect healthy actions in family support and increase adherence to taking OAT in TB patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>