Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggit Puspa Kinanthi
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kecerdasan emosional terhadap stres yang dirasakan oleh pekerja di sektor industri perasuransian, yang dimediasi oleh strategi koping. Sebanyak 358 responden yang bekerja di perusahaan asuransi di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, terlibat dalam penelitian ini. Data dalam penelitian diperoleh melalui self-report questionnaire dan diolah dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh negatif terhadap stres yang dirasakan, namun strategi koping tidak memediasi pengaruh yang terjadi. Penelitian ini berkontribusi secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini berkontribusi dengan memperkaya khasanah teori tentang pengaruh faktor individual terhadap stres yang di rasakan di tempat kerja. Secara praktis penelitian ini dapat memberikan insight kepada manjemen perusahaan yang bergerak di industri asuransi dalam mengelola stres di tempat kerja khususnya pada masa terjadinya pandemi Covid-19.

This study aims to investigate the effect of emotional intelligence on perceived stress by workers in the insurance industry sector, which is mediated by coping strategies. A total of 358 respondents who work in insurance companies in the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek) areas were involved in this study. The data in the study were obtained through a self report questionnaire and processed using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that emotional intelligence had a negative effect on perceived stress, but coping strategies did not mediate the effect. This research contributed theoretically and practically. Theoretically, this research contributes by enriching the theory of the influence of individual factors on stress felt in the workplace. Practically this research can provide insight to the management of companies engaged in the insurance industry in managing stress in the workplace, especially during the Covid-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Safridha Putri
"Tenaga Kesehatan merupakan pekerjaan yang memiliki beban yang berat. Jam kerja yang panjang dan seringkali tidak menentu, pasien dengan karakteristik beragam dengan berbagai penyakit, menyebabkan tenaga Kesehatan cenderung memiliki tingkat burnout yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peranan kendali pekerjaan dan strategi koping sebagai moderator dalam hubungan tuntutan kerja emosional dengan burnout. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif cross-sectional yang memiliki 142 sampel tenaga Kesehatan. Penelitian ini menggunakan alat ukur Oldenburg Burnout Inventory, Copenhagen Psychosocial Questionnaire II (COPSOQ II), Copenhagen Psychosocial Questionnaire dan Brief COPE Inventory (Coping Orientation to Problems Experienced). Pengolahan data menggunakan analisis moderasi process macro Hayes melalui Program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendali pekerjaan memoderasi antara tuntutan kerja emosional dengan burnout dimensi kelelahan. Sementara strategi koping, koping yang berfokus pada masalah ataupun koping yang berfokus pada emosi memoderasi antara tuntutan kerja emosional dengan burnout dimensi ketidakterlibatan. Tenaga kesehatan dapat menggunakan kendali kerja yang dimiliki untuk mengatasi tuntutan kerja emosional yang dialami oleh tenaga kesehatan. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat diberikan kegiatan atau program yang dapat meningkatkan kemampuan kopingnya, baik yang berfokus pada perilaku atau pun yang berfokus pada emosi.

Health workers are jobs that have a heavy burden. Long and uncertainty of working hours, patients with various characteristics with various diseases causing health workers to tend to have high levels of burnout. The purpose of this study is to aim to see the role of job control and coping strategies as a moderator in the relationship between emotional work demands and burnout. This research is a cross-sectional quantitative study which has a sample of 142 health workers. This study uses instruments from Oldenburg Burnout Inventory, Copenhagen Psychosocial Questionnaire II (COPSOQ II), Copenhagen Psychosocial Questionnaire and Brief COPE Inventory (Coping Orientation to Problems Experienced). Data processing uses process macro moderation analysis by Andrew F. Hayes through the SPSS Program. The results of the study show that job control moderates emotional job demands and the exhaustion dimension of burnout. While coping strategies, problem-focused coping, or emotion-focused coping moderates between emotional job demands and the burnout dimension of disengagement. Health workers can use their job control to overcome the emotional work demands experienced by health workers. Other than that, health workers can also be given activities or programs that can improve their coping skills, either those that focus on behavior or those that focus on emotions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmawati
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan terhadap tindak kekerasan seksual dan risiko tersebut meningkat akibat beragam aktivitas, kunjungan tempat, dan interaksi sosial dengan dampak potensial berupa stres, sehingga diperlukan strategi koping efektif dan dukungan sosial untuk mengatasi dampak psikologis yang timbul. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres, strategi koping, dan dukungan sosial pada mahasiswa yang pernah mengalami kekerasan seksual. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif pada 107 responden dengan kriteria inklusi usia 17-23 tahun yang pernah mengalami setidaknya satu dari empat jenis kekerasan seksual dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan Perceived Stress Scale (PSS) yang dikembangkan oleh Cohen, Kamarck, dan Marmelstein (1983), Brief COPE yang dikembangkan oleh Carver (1997), dan Social Support Questionnaire-6 (SSQ-6) yang dikembangkan oleh Sarason et al (1983). Hasil penelitian menunjukkan 46,7% responden mengalami stres sedang, 50,5% menggunakan strategi koping emotion-focused coping, dan 44,9% menggunakan dukungan emosional. Rekomendasi peneliti bahwa pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan jiwa dan pelayanan psikolog memberikan bimbingan dan konseling untuk korban kekerasan seksual sebagai bentuk dukungan sosial dan upaya untuk mengatasi masalah psikologis berupa stres yang dirasakan, menemukan strategi koping yang efektif, serta pentingnya dukungan sosial.

Students are a population that is vulnerable to sexual violence and the risk increases due to various activities, place visits, and social interactions with potential impacts in the form of stress, so effective coping strategies and social support are needed to overcome the psychological impact that arises. This study aims to identify the description of stress levels, coping strategies, and social support in students who have experienced sexual violence. The research method is quantitative research on 107 respondents with inclusion criteria aged 17-23 years who have experienced at least one of the four types of sexual violence using purposive sampling technique. Instruments used Perceived Stress Scale (PSS) developed by Cohen, Kamarck, and Marmelstein (1983), Brief COPE developed by Carver (1997), and Social Support Questionnaire-6 (SSQ-6) developed by Sarason et al (1983). The results showed 46.7% of respondents experienced moderate stress, 50.5% used emotion-focused coping strategies, and 44.9% used emotional support. Researchers recommend that health services, especially mental nursing services and psychologist services provide guidance and counseling for victims of sexual violence as a form of social support and efforts to overcome psychological problems in the form of perceived stress, find effective coping strategies, and the importance of social support."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Rusliany
"Pendahuluan: Mahasiswa yang baru pertama kali memulai pendidikan di bangku perkuliahan seringkali mendapatkan stresor yang menyebabkan stres sehingga memerlukan strategi koping dan dukungan sosial berupa pola asuh dari orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi koping dan stresor terhadap stres pada mahasiswa baru di fakultas ilmu keperawatan.
Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional melibatkan 100 mahasiswa baru dengan teknik total sampling.
Hasil: Mahasiswa baru sebagian besar menggunakan strategi koping emotional focused coping sebanyak 42,90 , pola asuh orang tua sebagian besar adalah authoritative 69, stresor yang dialami sebagian besar adalah stresor sosial 16,67, mahasiswa baru sebagian besar mengalami stress sedang 87 . Strategi koping, emotional focused coping dengan stress memiliki hubungan yang bermakna. Sedangkan Pola asuh orang tua dan stresor tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan stress.
Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk program bimbingan dan konseling bagi baik tingkat fakultas atau universitas dalam rangka skrining kesehatan fisik maupun mental, khususnya kondisi stres yang mungkin dialami oleh mahasiswa dalam menghadapi tahun pertama perkuliahan.

Introduction: Students who are just starting their education on the bench often get stressors that require coping strategies and social support in the form of parental care. This study aims to determine the relationship of coping strategies and stressors to stress in new students in the faculty of nursing science.
Methods: The design of this study was descriptive correlational with cross sectional approach involving 100 new students with total sampling technique.
Result: New students mostly use coping strategy emotional focused coping as much as 42,90, parenting pattern mostly authoritative 69, most of the stressors are social stressors 16,67, new student Most had moderate stress 87. Coping strategies, emotional focused coping with stress has a meaningful relationship. While Parenting parenting and stress does not have a meaningful relationship with stress.
Recommendation: This research is expected to be useful for guidance and counseling programs for both faculty and university levels in the context of physical and mental health screening, especially stress conditions that may be experienced by students in the first year of study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Fidel Fikriansyah
"Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja tenaga kesehatan di wilayah Jabodetabek yang dimediasi oleh adaptasi stress-coping style (cognitive-appraisal, problem-solving, dan emotion-focused coping style). Penelitian dilakukan terhadap 287 responden tenaga kesehatan saat pandemi Covid-19, di wilayah Jabodetabek. Analisis uji struktural penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM) yang menghasilkan kesimpulan bahwa 2 dari 4 dimensi kecerdasan emosional yakni self-emotion appraisal dan use of emotion tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja. Namun, apabila dimediasi dengan gaya adaptasi terhadap stres (stress coping style) problem solving coping style maka pengaruh kecerdasan emosional signifikan terhadap kepuasan kerja. Sedangkan kedua jenis stress coping style lainnya yakni: cognitive-appraisal coping dan emotion focused coping, tidak memediasi pengaruh dimensi dimensi kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja. Hasil temuan penelitian membuktikan bahwa kemampuan individu dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi dapat memediasi kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja tenaga kesehatan di wilayah Jabodetabek saat pandemi Covid-19 berlangsung.

This study examines the influence of emotional intelligence on job satisfaction of health workers in the Greater Jakarta area mediated by stress coping style (cognitive appraisal, problem solving, and emotion focused coping style). This study was conducted during the quarantine period due to the Covid 19 pandemic, which examined 287 respondents who live in the Greater Jakarta area, using the Structural Equation Modeling (SEM) analysis method. The results showed that 2 of 4 emotional intelligence dimensions which are self emotion appraisal and use of emotion did not have a direct effect on job satisfaction. However, if 4 emotional intelligence dimensions are mediated by problem solving coping, it will significantly influenced job satisfaction. Meanwhile, emotional intelligence has a significant influence on 3 stress coping styles which of them are cognitive appraisal coping, problem solving coping, and emotion focused coping. This study found that only problem solving coping that has a significant direct effect on job satisfaction of health workers of 3 stress coping styles that used in covid-19 outbreak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Tunjung Fitriani
"ABSTRAK
Demensia merupakan kondisi yang umum terjadi pada lanjut usia, namun
mengingat dampaknya yang multifaktorial, demensia tidak bisa dianggap sebagai
hal remeh. Lanjut usia yang mengalami demensia, mengalami penurunan kognitif
dan kemampuan lainnya yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga memerlukan seseorang yang membantunya untuk melakukan aktivitas
sehari-hari, yaitu keluarga. Dampak dari demensia, serta lamanya waktu
perawatan yang dibutuhkan lansia demensia, beresiko tinggi menyebabkan stres
pada keluarga yang merawatnya. Tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam
terhadap stres dan strategi koping yang digunakan keluarga dalam merawat lanjut
usia demensia di Tulungagung. Metode penelitian kualitatif deskriptif
fenomenologi terhadap 7 partisipan. Hasil penelitian didapatkan tema motif
merawat lanjut usia, respon fisik, respon psikologis, perubahan sosial, perubahan
ekonomi, pola koping, dampak penggunaan koping, beban tambahan merawat dan
harapan merawat lansia. Dapat disimpulkan berbagai perubahan kognitif dan
perilaku yang terjadi pada lanjut usia, menyebabkan stres bagi keluarga yang
merawatnya, dan menggambarkan berbagai strategi koping yang digunakan,
untuk ,mengelola stres yang dialaminya. Rekomendasi untuk perawat spesialis
jiwa, melakukan terapi supportif dan self help group secara kontinyu, untuk
meningkatkan kualitas hidup lanjut usia demensia dan keluarga yang merawatnya.

ABSTRACT
Dementia is a common condition in the elderly, but because of impact is
multifactorial, dementia can not be regarded as trivial. In the elderly who have
dementia, cognitive decline and other abilities that interfere with daily life, so it
takes a person who helped to carry out daily activities, namely family. The impact
of dementia, as well as the length of time it takes elderly dementia care, high risk
causing stress on the family who cared for him. The purpose of this research was
to describe in deep to stress and coping strategies was used in caring for elderly
relatives with dementia in Tutungagung. Research method was used descriptive
qualitative of phenomenology to 7 participants. The finding was revealed theme
elderly care reasons, physiological response, response psychological, social
change, economic change, coping strategies, coping result, , the burden of caring
for elderly care and hope. It can be concluded various cognitive and behavioral
changes that occur in the elderly causes of stress families who care for her, and
describe a variety coping strategies used, to manage the stress they experienced.
Recommendations for mental nurse specialist, supportive therapy and self help
group continuously, to improve the quality of life of the dementia elderly and their
family care."
2013
T36015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Sari
"Respon inhibisi merupakan salah satu komponen dari fungsi eksekutif yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya respon inhibisi, individu mampu untuk mengendalikan tingkah laku yang kurang sesuai dengan situasi dan sebagai gantinya memunculkan tingkah laku yang lebih adaptif terhadap situasi tersebut. Stres sebagai hal yang sering ditemui setiap hari menjadi salah satu faktor yang memengaruhi respon inhibisi. Stres terjadi saat hubungan antara individu dengan lingkungannya tidak seimbang, dan individu menilai ketidakseimbangan tersebut membebani atau melebihi kapasitas dirinya sehingga mengganggu kesejahteraan psikologis individu. Penelitian-penelitian terdahulu masih menyatakan hasil yang tidak konsisten dan berbeda terkait pengukuran pengaruh stres terhadap respon inhibisi.
Pada penelitian eksperimental ini, peneliti ingin menguji seberapa jauh stres akut dapat memengaruhi respon inhibisi, efek strategi coping adaptif terhadap respon inhibisi, dan juga peran strategi coping adaptif sebagai moderator. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang berusia 18-25 tahun. Stop-Signal Task digunakan untuk mengukur respon inhibisi pada individu yang telah terpapar oleh stres akut menggunakan Computerized Paced Auditory Serial Addition Task PASAT-C n=38 dan yang tidak terpapar stres akut n=38. Tingkat coping adaptif sebagai moderator diukur menggunakan skala adaptif dari Brief COPE pada seluruh partisipan.
Analisis statistik menggunakan Analysis of Covariance ANCOVA dengan desain 2x2 factorial ANCOVA. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa 1 stres akut tidak memengaruhi respon inhibisi, 2 strategi coping adaptif tidak memengaruhi respon inhibisi, dan 3 strategi coping adaptif tidak memoderasi pengaruh stress akut terhadap respon inhibisi, setelah mengontrol perbedaan jenis kelamin dan tingkat stres kronik.

Response inhibition as a component of executive function plays a very important role in humans 39 everyday life. It allows people to inhibit inappropriate behaviors, and thus behave more adaptively in the environment. Past studies suggest that stress that is experienced daily can affect response inhibition, but have not reached a consensus about the direction of the effect. That is, while some studies suggest a facilitating effect of stress on response inhibition, other studies found the opposite.
This experimental study aimed to examine the effect of acute stress on response inhibition, as well as the possible moderating effect of adaptive coping on the effect of stress on response inhibition. Participants are university students aged 18 25 years old. A total of 76 participants were randomly assigned to either experiment n 38 or control group n 38. In order to induce acute stress in the experiment group, the Computerized Paced Auditory Serial Addition Task PASAT C was used. Stop Signal Task was used to measure response inhibition in both groups. Participants adaptive coping level was assessed using the adaptive scale of Brief COPE.
2x2 factorial ANCOVA design was used as statistic analysis. Results showed that neither acute stress nor adaptive coping affect response inhibition. It was also found that adaptive coping did not moderate the effect of acute stress on response inhibition even after controlling for sex and chronic stress level.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zihan Safirah
"Latar Belakang : Dampak dari adanya COVID-19 dapat menyebabkan masalah psikologis berupa perceived stress pada mahasiswa kedokteran gigi. Studi mengenai perceived stress beserta pandemic related stressor dan strategi koping pada mahasiswa telah dilakukan di beberapa negera, sehingga studi terkait pada mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia perlu dilakukan. Tujuan : Mengetahui hubungan antara COVID-19 pandemic related stressor dan strategi koping dengan perceived stress pada mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia. Metode : Penelitian ini menggunakan self-administered questionnaire melalui google form pada tahun 2021. Subjek penelitian merupakan mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia tahun ke-3, ke-4, dan ke-5 dengan jumlah 675 mahasiswa. Kuesioner terdiri atas 51 pertanyaan berisi data sosiodemografi, pertanyaan mengenai pandemic related stressor, perceived stress scale-10, dan Brief COPE-28. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SPSS dengan uji korelasi Spearman, Mann whitney, dan Kruskal wallis. Hasil Penelitian : Rerata perceived stress pada mahasiwa kedokteran gigi adalah 31,15(±6,105). Berdasarkan uji bivariat didapatkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) secara statistik antara jenis perguruan tinggi dan Perceived Stress. Kesimpulan : Rerata skor perceived stress mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia dapat dikategorikan menjadi kategori perceived stress sedang. Namun disamping itu, terdapat strategi koping yang dapat digunakan untuk mengelola stres yang dirasakan oleh mahasiswa, dimana domain pengalihan diri, penerimaan, dan spriritual digunakan lebih banyak oleh mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia untuk mengatasi perceived stress.

Background: The impact of COVID-19 can cause psychological problems in the form of perceived stress in dental students. Studies on perceived stress along with pandemic related stressors and coping strategies for students have been carried out in several countries, so that related studies on dental students in Indonesia need to be carried out. 
Objective: To obtain the relationship between the COVID-19 pandemic related stressor and coping strategies with perceived stress in dental students in Indonesia. 
Methods: This study uses a self-administered questionnaire via google form in 2021. The research subjects are dental students in Indonesia in the 3rd, 4th, and 5th years with a total of 675 students. The questionnaire consists of 51 questions containing sociodemographic data, questions about pandemic related stressors, perceived stress scale-10, and COPE-28 Brief. Data were analyzed using SPSS statistical software with Spearman, Mann Whitney, and Kruskal Wallis correlation tests. 
Result: The average perceived stress for dental students was 31.15 (± 6.105). Based on the bivariate test, it was found that there was a statistically significant difference (p <0.05) between the type of college and Perceived Stress. 
Conclusion: The average score of perceived stress of dental students in Indonesia can be categorized into the category of moderate perceived stress. But besides that, there are coping strategies that can be used to manage the stress felt by students, where the domains of self-distraction, acceptance, and spirituality are used more by dental students in Indonesia to overcome perceived stress.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Dian Anggraeni
"Pendahuluan: Guru merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa yang memiliki tanggung jawab besar dan banyak menghadapi tantangan dan tidak jarang mengakibatkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stresor dan strategi koping dengan stres kerja yang terjadi pada guru SMP Negeri di Jakarta Timur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan teknik proportional random sampling dan mendapatkan sampel berjumlah 213 sampel dari 13 SMP Negeri di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Penelitian menggunakan 3 kuesioner yaitu kuesioner stresor, kuesioner Brief Cope inventory dan Perceived Stress Scale-10 (PSS10). Hasil: Mayoritas guru mengalami stres kerja ringan (72,3%) dan sisanya stres kerja sedang (27,7%). Stresor yang paling banyak dirasakan oleh guru adalah stresor psikologis (30%). Strategi koping yang paling dominan digunakan oleh guru dalam menghadapi stres adalah dengan Problem Focused Coping (79%). Berdasarkan analisis Kendall Taub didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara stresor psikologis (p-value <0,001 < 0,05), stresor sosial-budaya (p-value 0,007 < 0,05), Problem Focused Coping (p value = 0,001 < 0,05), Emotional Focused Coping (p value = 0,008 < 0,05) dan Less Useful Coping (p value = 0,001 < 0,05), usia (p value = 0,022 < 0,05), masa kerja (p value = 0,047 < 0,05), status kepegawaian (p value = 0,019 < 0,05), dengan stres kerja guru. Saran: Penelitian ini diharapkan dapat membangun kesadaran guru akan mengenai stres kerja yang mungkin dihadapi dan mengoptimalkan peran sekolah maupun institusi pendidikan dalamhal menjaga kesehatan mental guru.

Introduction: Teachers are the spearhead in the educational process to educate the children who have great responsibilities and face many challenges and this often results in stress. This research aims to determine the relationship between stressors and coping strategies and work stress that occurs in State Middle School teachers in East Jakarta. Method: This research is a quantitative study with a cross-sectional approach using proportional random sampling technique and obtained a sample of 213 samples from 13 State Middle Schools in Cipayung District, East Jakarta. The research used 3 questionnaires, namely the stressor questionnaire, the Brief Cope inventory questionnaire and the Perceived Stress Scale-10 (PSS-10). Results: The majority of teachers experienced mild work stress (72.3%) and the remainder had moderate work stress (27.7%). The stressors most often felt by teachers are psychological stressors (30%). The most dominant coping strategy used by teachers in dealing with stress is Problem Focused Coping (79 Based on Kendall Tau-b analysis, it was found that there was a significant relationship between psychological stressors (p-value < 0.001 < 0.05), socio-cultural stressors (p-value 0.007 < 0.05), Problem Focused Coping (p value = 0.001 < 0.05), Emotional Focused Coping (p value = 0.008 < 0.05) and Less Useful Coping (p value = 0.001 < 0.05), age (p value = 0.022 < 0.05), length of service (p value = 0.047 < 0.05), employment status (p value = 0.019 < 0.05), with teacher work stress. Suggestion: This research is expected to raise teachers' awareness of the work stress they may face and optimize the role of schools and educational institutions in maintaining teachers' mental health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat stres dan strategi koping
pada lansia yang tinggal di rumah di RW 02 Kelurahan Medan Satria Kota
Bekasi. Jenis penelitian adalah deskriptif. Sampel berjumlah 65 lansia berumur 60
tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat stres lansia termasuk kategori tidak stres (55,4%)
dan stres ringan (43,1%). Frekuensi penggunaan strategi koping pada lansia
termasuk kategori sering. Jumlah lansia perempuan, lansia dengan tingkat
pendidikan tidak sekolah dan lansia yang memiliki pasangan memiliki tingkat
stres dalam kategori stres rendah lebih banyak. Strategi problem focused coping
lebih sering digunakan oleh lansia perempuan dan lansia dengan tingkat
pendidikan sekolah. Strategi emotion focused coping lebih sering digunakan oleh
lansia perempuan dan lansia dengan status perkawinan menikah. Stres dan strategi
koping erat hubungannya dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara
kompleks maka perawat perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Abstract
The purpose of this research was to describe levels of stress and strategies coping
on the elderly living at home in RW 02 Sub Medan Satria Kota Bekasi. This
research used descriptive design. Sample of 65 elderly aged 60 years or more.
Sampling with a total sampling area on the elderly in RW 02 Sub Medan Satria
Kota Bekasi. Analysis of results of research include analysis univariat. The result
showed 43,1% elderly were stress and 55,4% were not. Respondents used coping
strategies frequently. Women, uneducated and married elderly had low stress
level more than men, educated and single elderly. Problem focused coping
strategies were used more frequently by women and educated elderly. Emotion
focused coping strategies were used more frequently by women and married
elderly. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with
elderly which has complex change in life style, so that nurse of community and
related instances require the intervention in order to improve health and quality
life style of elderly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>