Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endy Santoso
"Tesis ini membahas mengenai transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam pemberitaan media massa cetak di Indonesia melalui penggunaan kosakata dan tata bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana model Roger Fowler, dkk. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terjadi proses konstruksi realitas yang dibangun melalui penggunaan kosakata dan tata bahasa, yaitu pada penggunaan kosakata telah terjadi proses klasifikasi, proses pertarungan wacana, dan kosakata sebagai bentuk marginalisasi. Selain itu, melalui penggunaan tata bahasa terjadi penghilangan pelaku sebagai efek penggunaan bentuk kalimat pasif dan nominalisasi. Penelitian ini memberikan saran bahwa Perpustakaan Nasional RI perlu memperhatikan penggunaan kosakata dan tata bahasa sebagai sarana peningkatkan peran Perpustakaan Nasional RI di masyarakat. Selain itu, dibutuhkan peningkatan peran pustakawan dalam berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh perpustakaan termasuk program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

This thesis discusses transformation of social inclusion-based library services in Indonesia printed mass media through the use of vocabulary and grammar. This research is a qualitative descriptive study using the discourse analysis method of Roger Fowler, et al. The results of this study reveal that there are reality construction processes built through the use of vocabulary and grammar, namely in the use of vocabulary there has been a classification process, a discourse battle process, and vocabulary as a form of marginalization. In addition, through the use of grammar, the perpetrator is removed as an effect of using the passive form and nominalization. This research suggests that the National Library of Indonesia needs to pay attention to the use of vocabulary and grammar as a means of enhancing the role of the National Library in society. In addition, it is necessary to increase the role of librarians in various activities and programs carried out by libraries, including the transformation programs of social inclusion-based library services."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Arya Susanti
"Implementasi konsep inklusi sosial di perpustakaan bukanlah sesuatu yang baru, akan tetapi penerapannya di Perpustakaan Perguruan Tinggi masih belum banyak dibahas oleh para peneliti. Artikel ini mencoba melihat konsep- konsep terkait hal tersebut dengan melakukan studi pustaka dari sumber-sumber yang ada. Penulis berkesimpulan bahwa inklusi sosial di perpustakaan bukanlah sesuatu yang baru, melainkan hal yang sudah lama dilakukan oleh
perpustakaan. Perbedaannya hanya terletak pada faktor partisipasi pemustaka sehingga mereka bisa menjadi bagian dari masyarakat dunia.

ABSTRACT
The implementation of the concept of social inclusion in the library is not something new, but its application in the
University Library is still not widely discussed by the researchers. This article tries to look at the concepts related to
this by conducting literature studies from existing sources. The authors conclude that social inclusion in the library is
not something new; it has long been done by the library. The dif erence lies on the factors of participation of the users
so that they can become part of the world community."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqru Mafar
"Sejak diluncurkan pada tahun 2006, Twitter telah berkembang dengan pesat sebagai jaringan sosial di dunia. Twitter jugatelah tumbuh sebagai jejaring social popular untuk perpustakaan. Makalah ini bertujuan untuk menyajikan gambaran pertumbuhan akun twitter Perpustakaan. Sebanyak 89 account Twitter dari berbagai jenis perpustakaan di Indonesiatelah dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa tahun 2012 merupakan tahun di mana sebagian besar perpustakaan diakun Twitter diciptakan. Sebagian besar dari mereka adalah perpustakaan universitas. Analisa ini juga menunjukkan bahwa tidak semuaperpustakaandikomunikasikansecara aktif melalui Twitter. Kami menyarankan bahwa perpustakaan dapat menunjuk seorang staf khusus untuk membuat dan mengelola akun Twitter."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2013
020 VIS 15:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faiz
"Perpustakaan merupakan institusi yang berperan memberikan informasi yang dikemas dalam berbagai bentuk media. Informasi yang disajikan oleh perpustakaan sangat dibutuhkan pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Maka dari itu, dibutuhkan layanan prima perpustakaan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Namun di tengah era pandemi, kegiatan fisik menjadi suatu hambatan karena adanya protokol kesehatan yang menyebabkan layanan beralih ke bentuk digital. Perpustakaan harus melakukan inovasi layanan, salah satunya adalah pemanfaatan konten media sosial untuk menjangkau pemustaka. Perpustakaan FK UI memanfaatkan konten media sosial ini sebagai bagian inovasi layanan. Untuk melakukan promosi dan memastikan informasi tersampaikan kepada pemustaka melalui media sosial baik di twitter maupun instagram, dibutuhkan manajemen konten yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perpustakaan FK UI mengelola konten di media sosial untuk promosi dan memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Hal tersebut dikarenakan konten yang disajikan melalui media sosial merupakan gambaran sebuah perpustakaan. Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan bentuk deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui zoom dan observasi dengan memantau media sosial. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa manajemen konten media sosial yang dilakukan oleh Perpustakaan FK UI lebih diterapkan di media sosial twitter dan instagram. Pustakawan mengelola konten dari tahun sebelumnya kemudian konten sudah dikerjakan dengan matang pada satu bulan sebelum konten tersebut dibagikan pada pemustaka. Manfaat yang diberikan oleh media sosial terhadap Perpustakaan FK UI seperti memudahkan pengguna dan pemustaka menjadikan media sosial sebagai komponen penting.

Libraries are institutions that play a role in providing information packaged in various forms of media. The information presented by the library is needed by users to meet their information needs. Therefore, it takes excellent library services that are useful to meet the needs of users. However, in the midst of the pandemic era, physical activity has become an obstacle due to health protocols that have caused services to switch to digital form. Libraries must innovate services, one of which is the use of social media content to reach users. The FK UI library utilizes this social media content as part of service innovation. To promote and ensure that information is conveyed to users through social media, both on Twitter and Instagram, proper content management is needed. The purpose of this study was to find out how the FK UI Library manages content on social media for promotion and meeting the information needs of users. This is because the content presented through social media is a picture of a library. The research method is a qualitative method with a descriptive form. Data collection is done by interviewing through zoom and observation by monitoring social media. The results showed that the management of social media content carried out by the FK UI Library was more applied to Twitter and Instagram social media. Librarians manage content from the previous year and then the content has been done carefully one month before the content is shared with users. The benefits provided by social media to the FK UI Library such as making it easier for users and users to make social media an important component."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fidan Safira
"Refleksi pustakawan di Provinsi Jawa Timur merupakan upaya pustakawan dalam memahami tindakannya dan melakukan evaluasi dalam mendorong transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi refleksi dan peran pustakawan dalam mendorong fenomena program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi interpretatif dengan informan pustakawan perpustakaan umum daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dari September 2019 hingga April 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa refleksi pustakawan di Provinsi Jawa Timur atas fenomena program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pembelajaran dalam melakukan pekerjaan. Pustakawan berperan penting sebagai fasilitator kebutuhan informasi masyarakat. Peran pustakawan dalam mendefinisikan masalah masyarakat menjadi kunci agar layanan yang difasilitasi perpustakaan sesuai dengan kondisi masyarakat. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa refleksi pustakawan atas fenomena program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial melibatkan intensionalitas. Tindakan ini menghasilkan pengetahuan dan keterampilan baru bagi pustakawan. Saran bagi pustakawan adalah pustakawan harus keluar dari rutinitas kegiatan teknis perpustakaan, memiliki kemampuan interpersonal, mampu memahami psikologi masyarakat dan dinamika organisasi.

The reflection of librarians is the efforts of librarians in understanding their actions. Librarians reflection is one of the effort to evaluating. Also to identifying learning from the actions taken. This study aims to identify the reflection librarians in driving the phenomenon. This study uses a qualitative interpretive phenomenological approach. The informant is the librarian public libraries was select by purposive sampling. This research was conduct from September 2019 to April 2020. The results of this study state that the reflection of librarians is learning in doing work. Based on the four stages, librarians can identify new knowledge and abilities. Librarians play an important role in facilitating the information needs of the community. The role of librarians in defining community problems is key. So, the services facilitated by libraries are under the conditions of the community. The conclusion of this research shows that the reflection involves librarian awareness actions. Librarians are always direct towards phenomena or also called intentionality. This action then generates new knowledge and skills. Suggestions for librarians is that librarians must get out of the routine of library technical activities. Librarians must have interpersonal skills. Librarian also must have the ability to understand community psychology and organizational dynamics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aradichi Prihandana
"Skripsi ini membahas mengenai persepsi pustakawan di Perpustakaan Kementerian Sosial Republik Indonesia terkait dengan pemahaman dan implementasi terhadap kegiatan pengatalogan yang dilakukan di Perpustakaan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan pustakawan di Perpustakaan Kementerian Sosial Republik Indonesia memahami akan pentingnya kegiatan pengatalogan di Perpustakaan Kementerian Sosial Republik Indonesia, namun pada praktiknya mereka kurang memahami bagaimana melakukan proses pengatalogan sesuai dengan standar yang ada, sehingga kegiatan pengatalogan yang dilakukannya tidak berjalan secara maksimal.

The focus of this research is to discuss about The Perception of the Librarian in the Indonesian Ministry of social regarding to comprehension and implementation towards cataloging activities that is done in the Library of Indonesian Ministry of Social. This research uses qualitative approach and Phenomenology Method.
The result of this research is to conclude that overall of the librarian in the Social Ministry of the Republic of Indonesia understand the importance of cataloging in the Library of Social Social Ministry of the Republic of Indonesia, however,practically they do not really understand how to process standard cataloging system, as a result, the cataloging does not work well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadariyah Ariningrum Wijiastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepuasan pengguna terhadap layanan Perpustakaan KP Pertamina berdasarkan kesenjangan (gap) antara harapan dan layanan yang dirasakan pengguna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LibQual+TM yaitu suatu metode untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan empat dimensi yang dijadikan indicator pengukuran yaitu Affect of Service, Access to Information, Personal Control dan Library as Place. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas layanan di Perpustakaan KP Pertamina sudah cukup memuaskan pengguna dengan memenuhi harapan minimum. Hal ini dapat diihat dari rata-rata skor AG (Adequacy Gap) yang bernilai positif dan dan rata-rata skor SG (Superiority Gap) yang bernilai negative, artinya kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan KP Pertamina berada dalam zone of tolerance, berarti layanan perpustakaan telah memenuhi harapan minimum dari pengguna perpustakaan.

This research identifies library user satisfaction based on the hopes and opinion. The method used in this study is LibQual+TM is a method to measure the quality of library services based on four dimensions are used as indicators measuring the Affect of Service, Access to Information, Personal Control and Library as Place. Data collection techniques in this study using questionnaires.
Results of this study indicate that the overall quality of library services in KP Pertamina already satisfy the user. It is seen from the average score of AG (Adequacy Gap) which is positive and and an average score of SG (Superiority Gap) a negative value, meaning that the user satisfaction of library services KP Pertamina is in zone of tolerance, meaning the library service has meet the minimum expectations of library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Rasiono
"Skripsi ini membahas tentang layanan perpustakaan bagi pemustaka berkebutuhan khusus pada Perpustakaan Nasional RI yang tentunya berhubungan dengan koleksi dan fasilitas perpustakaan. Latar belakang penelitian ini adalah butir pasal lima ayat tiga Undang-Undang RI nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan yang menjelaskan bahwa masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perencanaan dan pewujudan inovasi dalam pembentukan ketersediaan aksesibilitas dan fasilitas dalam bentuk layanan yang diberikan oleh perpustakaan bagi seluruh pemustakanya baik yang pernah dilakukan, sedang dilakukan, atau akan dilakukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, analisis dokumen,dan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ditemukan beberapa kendala penting yang dihadapi oleh Perpustakaan Nasional dalam menyediakan fasilitas dan memberikan layanan bagi pemustaka berkebutuhan khusus, antara lain: kebijakan, anggaran, perencanaan gedung, sumber daya manusia, pertimbangan pengembangan, dan pemustaka berkebutuhan khusus itu sendiri.
Sedangkan upaya yang akan dilakukan sebagai inovasi yaitu: Perpustakaan Nasional akan membangun gedung layanan baru sebesar 24 lantai, melakukan sentralisasi perpustakaan dengan menggabungkan sistem layanan terbuka dan tertutup, menyediakan lantai khusus dengan segala koleksi yang dibutuhkan bagi pemustaka berkebutuhan khusus, menyediakan lantai khusus dengan segala fasilitas yang dibutuhkan bagi pemustaka berkebutuhan khusus, meningkatkan mutu pelayanan khususnya bagi pemustaka berkebutuhan khusus, dan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi pustakawan maupun petugas yang ada berkenaan dengan pemustaka berkebutuhan khusus.

This thesis discusses about library services for special needs at the National Library of Indonesia which is certainly related to the collection and library facilities. The background of this research is the point section five, verse three of Undang-Undang 43 of 2007 about the library which explains that people who have disabilities and/or physical, emotional, mental, intellectual, and/or social are entitled to library services which costumized to the abilities and limitations.
The purpose of this study is to understand the planning and realization of innovation in the establishment of the availability and accessibility of facilities in the form of services provided by the library for everyone. The type of research used in this study is a qualitative research with case study strategy. Data collected through interviews, observation, document analysis,and triangulation of data. These results indicate that found some important obstacles faced by the National Library in providing the facilities and providing the services to the library user with special needs, such as: policy, budgets,building planning, human resources, development considerations, and library user with special needs itself.
The efforts or services innovations of National Library are: the National Library will build a new 24 floors buiding, the National Library will conduct a centralization of library services by combining open access and closed access systems, the National Library will provide a special floor for people with special needs, the National Library will provide an education and training for librarians and existing officers, etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Augustinus Widyaputranto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana pelaksanaan program subsidi silang di institusi pendidikan swasta menjadi sebuah strategi inklusi sosial dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan menengah di Jakarta. Pelaksanaan program subsidi silang atau fair-share tuition telah menjadi praktik dari institusi pendidikan swasta untuk dapat menyelenggarakan sebuah proses pendidikan yang inklusif, yaitu terbuka untuk mereka yang sulit mendapatkan akses pendidikan karena ketidakmampuan ekonomi. Dengan sistem subsidi silang setiap peserta didik membayar biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan ekonominya, dan dengan demikian membuka akses partisipasi bagi mereka yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang baik, dan tidak tereksklusi karena faktor ekonomi. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan ecological approach Pierson 2002 , tesis ini hendak memperlihatkan bahwa program subsidi silang menjadi sebuah proses interaksi yang tidak hanya membuka akses pendidikan tetapi juga proses integrasi sosial dan sistem nilai serta habitus yang baru bagi para pemangku kepentingan di sekolah dalam konteks membangun komunitas yang inklusif

ABSTRACT
The process of making inclusive education to the whole society is becoming increasingly difficult to achieve. Given the situation, there are some schools that are still determined to achieve social inclusion in providing education. The schools enforce a fair share tuition as a subsidy system. This is a a system whereby the amount of tuition fee of each student is determined based on the real financial and economic capabilities of the parents. This system creates opportunities and equality in which students from poor families can still have access to a good quality education, not being excluded based on the financial ability or socioeconomic status of the family. Making use of a qualitative approach to interviewing respondents at a private high school in South Jakarta, and ecological approach theoretical framework Pierson, 2002 this study shows how the practice of fair share tuition fee can be a strategy for social inclusion which is very effective in metropolitan Jakarta. With the system, the school is still maintaining the quality of education as an excellent educational institution. Fair share tution fee as a subsidy system has been creating inclusive school culture, where students can interact and learn together with other students from various background, economically, culturaly and academically. This inclusive culture in the pedagogical process that takes place inside the school eventually has been becoming a culture and habitus of the schools, fostering students maturity and their academic achievement, building their social interaction, solidarity and perception toward diversity and also affecting parental style of the parents and culture in the family."
2018
T51629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A smile is not the movement of the lips without meaning. A smile is a facial expression that shows interest in things that make us love seeing it So a smile shows an expression, may it be happiness, satisfaction, joy or love towards something. Library services need a good interaction between users and librarians, one of these interactions through non verbal communication is smiling. This research was conducted as librarians found it difficult to smile for some reasons. Smile is done only at certaintimes. A smiling librarian will make other librarians and library users respond with a smile too, so there will be a positive interaction, with a conducive atmosphere. But there are various kinds of smile; cynical smile, the seductive smile, stoic smile and sincere smile. A sincere smile is hard to do, therefore it requires a method or trainingfor someone to get accustomed to a smile. First, look in the mirror. Two, smile in the family. Three, smile training using a Chopstick. Four, use "Grin-O-Meter". The library should prioritize a smile training programme. In the end, a smile can be familiarized in the service of every library in Indonesia"
BIPI 11 :2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>