Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Agung Riyadi
"Dinamika ekonomi yang terjadi di Indonesia pada periode 2015-2021 berdampak pada beberapa sektor salah satunya adalah perusahaan asuransi. Dampak yang terjadi yaitu peningkatan jumlah klaim dari pemegang polis terutama pada asuransi kredit akibat peningkatan kredit dengan kolektibilitas Non Performing Loan (NPL). Penelitian ini bertujuan untuk estimasi cadangan klaim pada asuransi kredit untuk mengantisipasi munculnya klaim pada saat proses atau klaim yang akan muncul di masa depan. Penggunaan metode estimasi yang sesuai akan menghasilkan cadangan klaim yang lebih efisien sehingga perusahaan asuransi lebih tepat dalam mengelola kinerja keuangan. Pada penelitian estimasi cadangan klaim IBNR asuransi kredit PT XYZ periode 2017 – 2021, digunakan pengembangan dari metode Chain Ladder, yaitu metode Munich Chain Ladder dan metode Bornhuetter-Ferguson. Pada metode Munich Chain Ladder, estimasi cadangan klaim menggunakan korelasi antara klaim yang dibayarkan (paid) dan klaim yang dilaporkan (incurred) dalam bentuk parameter development factor untuk menentukan proyeksi klaim. Pada metode Bornhuetter-Ferguson digunakan parameter tambahan berupa premi yang diperoleh dari pemegang polis untuk menghitung expected ultimate claim dalam menentukan cadangan klaim. Penelitian memperoleh hasil bahwa berdasarkan kriteria nilai MAD dan RMSE penggunaan metode Bornhuetter-Ferguson memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan metode Munich Chain Ladder.

The economic dynamics that occurred in Indonesia in the 2015-2021 period had an impact on several sectors, one of which was insurance companies. The impact that occurred was an increase in the number of claims from customers, especially on credit insurance due to an increase in credit with the collectability of Non Performing Loans (NPL). This research aims to estimate the claim reserve on credit insurance to anticipate the emergence of claims during processing or claims that will appear in the future. The use of an appropriate estimation method will result in a more efficient claim reserve so that insurance companies are more precise in managing financial performance. In the research on the estimation of IBNR reserves for credit insurance claims for PT XYZ for the period 2017 – 2021, the development of the Chain Ladder method is used, namely the Munich Chain Ladder (MCL) method and the Bornhuetter-Ferguson (BF) method. In the Munich Chain Ladder method, the estimated reserve of claims uses the correlation between paid claims and incurred claims in the form of development factor parameters to determine the projected claims. In the Bornhuetter-Ferguson method, additional parameters are used in the form of premiums obtained from customers to calculate the expected ultimate claim in determining claim reserves. The research found that based on the criteria for MAD and RMSE values, the use of the Bornhuetter-Ferguson method gave lower results than the Munich Chain Ladder method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidh Afif Ardhi
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi cadangan klaim terhadap Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada petani usaha tani padi yang berpotensi mengalami gagal panen. Jangka waktu polis Program AUTP terhitung singkat karena periode polis berlaku 4 bulan (musim tanam) dan memperoleh subsidi premi 80% dari pemerintah. Pada penelitian cadangan klaim AUTP periode 2017 – 2021, analisa menggunakan konsep bulanan dan triwulanan pada Run-Off Triangle (ROT) (Bulanan 60x60 dan Triwulanan 20x20) karena memiliki variasi periode Accident Year dan Development Year. Selanjutnya, metode Chain Ladder (CL) merupakan metode yang paling dasar, umum dan sederhana pada asuransai umum mempertimbangkan Age-to-Age Factor (LDF), serta metode Bonrhuetter-Ferguson (BF) menambah pertimbangan Estimated Ultimate Losses (EUL) dari CL dan earned premium. Penelitian memperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai Estimated Loss Reserve dan EUL pada kedua metode berdasarkan nilai MAD dan RMSE, tidak terdapatnya pembayaran klaim di beberapa periode kejadian dan periode penundaan, serta terdapatnya pembayaran klaim yang baru diselesaikan lebih dari 1 tahun sehingga terdapat perbedaan signifikan pada analisa. Selain itu, program asuransi AUTP merupakan program baru dari pemerintah bagi petani padi, sehingga manfaat program asuransi ini masih dipelajari oleh calon pemegang polis atas manfaat yang akan diterima.

This research aims to estimate the claim reserves the Rice Farmer Business Insurance Program (RFBI) for rice farmers who have the potential to experience crop failure. Therefore, the policy RFBI program period is valid for 4 months (growing season) and with an 80% premium subsidy from the government. The analysis of RFBI claim reserve (2017-2021) used the concept of monthly (60x60) and quarterly (20x20) in the Run-Off Triangle (ROT) because it has variations in period analysis, Chain Ladder (CL) method is the most basic, common, and simple method used in general insurance, as well Bonrhuetter-Ferguson (BF) method adds to the consideration of Estimated Ultimate Losses (EUL) of CL and earned premium. There was no significant difference between the value of estimated loss reserve and EUL in both methods based on MAD and RMSE values, no payment of claims in some periods of events and delay periods, and the existence of new claim payments completed more than 1 year so that there are significant differences in the analysis. In addition, the RFBI is a new program from the government for rice farmers, so the benefits of this insurance program are still studied by prospective policyholders for the benefits to be received."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Erick Hizkia Pangihutan
"ABSTRAK
Asuransi Kesehatan merupakan salah satu produk perlindungan asuransi yang memiliki manfaat menggantikan biaya atau kerugian yang sudah dikeluarkan oleh seorang tertanggung karena mengalami sakit. Sebagai kewajiban terhadap perusahaan asuransi, seorang tertanggung harus membayar premi kepada perusahaan asuransi. Penetapan premi asuransi yang wajar dihitung dengan melakukan evaluasi data pengalaman klaim yang sudah terjadi di periode lalu. Tugas utama seorang aktuaris di dalam perusahaan asuransi adalah melakukan perhitungan cadangan klaim (Loss Reserving) dan pembuatan tarif premi (ratemaking). Perhitungan cadangan klaim yang tepat perlu dilakukan sebagai dasar untuk melakukan pembuatan tarif premi. Dalam melakukan estimasi cadangan klaim, seorang aktuaris harus memperhatikan keterlambatan dalam melakukan pembayaran klaim (delay time). Adanya keterlambatan pelaporan dan pembayaran klaim menjadi penyebab utama mengapa perusahaan asuransi perlu menyediakan cadangan klaim IBNR (Incurred But Not Reported) yang memadai untuk memenuhi kewajiban perusahaan asuransi di periode yang akan datang. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan penaksiran cadangan klaim IBNR adalah klasik chain ladder dan metode Bornhuetter ? Ferguson. Cadangan klaim yang terlalu besar akan membuat tarif premi asuransi cenderung mahal sehingga akan susah untuk dijual ke pasar dan dapat menyebabkan profit perusahaan yang diharapkan tidak tercapai. Sedangkan jika jumlah cadangan klaim terlalu kecil dikhawatirkan tidak akan cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan asuransi untuk membayar klaim di periode yang akan datang. Dengan menggunakan metode klasik chain-ladder dan metode Bornhuetter ? Ferguson dapat diperoleh hasil estimasi cadangan klaim IBNR dengan tingkat kewajaran yang lebih baik.

ABSTRACT
Health insurance is one of many insurance products that have benefit to cover the cost of incurred losses by an insured because of an illness. As the liabilities to the insurer, insured must pay the premiums to the company. The determination of a reasonable premium is calculated by evaluating the data of experience claims incurred in previous periods. The main task of an actuary in the insurance company is estimating claims reserves (Loss Reserving) and calculating of premium rates (ratemaking). In order to calculate premium rates, the right method of estimation claims reserves needs to be done. While estimating of claims reserves, an actuary should put consideration the delay time in payment of claims. Due to delay in reporting and payment of claims, is the main reason why insurance companies need to provide a sufficient IBNR reserves to fulfill the obligation of insurance company in the coming period. There are some loss reserving methods insurance companies can use such as classic chain-ladder and Bornhuetter ? Ferguson. If the result estimation of claims reserves is over the realization amount of claims payment then it could be affected to premium, pricing tends to be expensive, and resulted declining in sales performance. Meanwhile, if the number of claims reserves are below than the realization amount of claims payment, feared that insurance companies would not be sufficient to meet the obligations in the coming period. By using the classic chain-ladder and Bornhuetter ? Ferguson method, the result of reserves estimation can be obtained with reasonable levels of IBNR.
;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Zahra Asdianti
"Perusahaan asuransi memerlukan perhitungan cadangan klaim dengan tepat karena karena cadangan klaim merupakan ukuran kesehatan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu komponen yang wajib dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan. Dalam menghitung cadangan klaim, aktuaris harus memperhatikan waktu penundaan (delay time) dalam pelaporan klaim. Adanya waktu penundaan dari terjadinya klaim sampai pelaporan klaim, mengharuskan perusahaan asuransi menghitung cadangan klaim Incurred but Not Reported (IBNR). Cadangan klaim IBNR adalah cadangan klaim yang mengestimasi nilai klaim yang sudah terjadi tetapi dilaporkan di periode berikutnya. Penelitian pada tesis ini dilakukan pada PT Asuransi Jiwa XYZ yang merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa lokal yang berdiri pada tahun 2017 dan memiliki data historis yang masih terbatas dengan pelaporan klaim yang singkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung cadangan klaim IBNR dengan metode Bornhuetter-Ferguson dan metode Cape Cod yang dianggap sebagai metode yang best practice dan well-established. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan hasil estimasi dari kedua metode tersebut, sehingga diketahui metode mana yang memberikan hasil yang lebih mendekati klaim aktual dan lebih cocok dengan karakteristik data PT Asuransi Jiwa XYZ. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data klaim dan data premi PT Asuransi Jiwa XYZ dengan periode 2018 sampai dengan 2020. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode Bornhuetter-Ferguson memberikan nilai IBNR yang lebih mendekati nilai klaim aktual dibandingkan dengan metode Cape Cod. Penelitian ini juga menyarankan bahwa metode Bornhuetter-Ferguson dapat diterapkan pada PT Asuransi Jiwa XYZ dengan historis data klaim yang masih terbatas dan periode pelaporan klaim yang singkat.

Insurance companies need to calculate claim reserves accurately because claim reserves are the measure of the companies’ financial health and become one of the components that must be reported to Indonesia Financial Services Authority. In calculating claims reserves, actuaries must pay attention to the delay time in reporting claim. There is a delay time from the occurrence of claims to the claim is reported, requiring insurance companies to calculate IBNR claim reserves. IBNR claims reserves are claims reserves that estimate the value of claims that have already occurred but reported in the next period. This research was conducted at PT Asuransi Jiwa XYZ, which is a local life insurance company that was established in 2017 and has limited historical data with short period of claim reporting. The purpose of this study is to calculate the IBNR claim reserves using Bornhuetter-Ferguson method and Cape Cod method which are considered as best practice and well-established methods. In this study, the researcher compares the performance of the two methods and evaluate the results of the IBNR claim reserves estimation, so that it is known which method gives IBNR result that is closer to the actual claim and which method more suitable with the characteristics of PT Asuransi Jiwa XYZ’s data. The data used in this study is PT Asuransi Jiwa XYZ's claims and premium data for the period from 2018 to 2020. The results of this study indicate that Bornhuetter-Ferguson method has IBNR value that is closer to the actual claim value compared to Cape Cod method. This studyalso suggests that Bornhuetter-Ferguson method can be applied to PT Asuransi Jiwa XYZ with a short period of observation and limited claim data."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desnu Anggara Suwardi
"Asuransi kendaraaan bermotor diharuskan membuat cadangan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajibannya. Metode chain ladder adalah salah satu metode pencadangan klaim yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, metode chain ladder ini rentan terhadap outlier. Karya akhir ini fokus pada pencadangan klaim yang resisten terhadap data outlier dengan menggunakan metode robust chain ladder. Ada dua tahapan dalam merobust metode chain ladder, tahap pertama yaitu mendeteksi data outlier dengan menggunakan median sebagai development faktor dan kemudian memodifikasi nilai dari outlier tersebut. Langkah kedua adalah mengaplikasikan metode chain ladder klasik pada data yang telah dilakukan modifikasi tersebut. Studi ini menunjukan bahwa metode robust chain ladder memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan chain ladder klasik.

in a motor vehicle insurance business an insurer needs to build up a reserve to ensure the company can fulfill its obligation. Chain ladder is one of the most widely used method in claim reserving. However, chain ladder method is very vulnerable to outlier. This study focused on claim reserving that resistant to outlier data by using robust chain ladder. There are two step to robustify chain ladder method. The first step is to detect outlier by using median as development factor to compute the residual, and adjust the outlying values. The second step is apply a classic chain ladder method to the adjusted data. This study show that robust chain ladder has a better result than a standard chain ladder method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachim Chan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Munich Chain Ladder dalam mengestimasi cadangan klaim IBNR asuransi kendaraan bermotor di PT Asuransi ABC dan membandingkannya dengan metode Chain Ladder tradisional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data klaim yang dibayarkan dan dilaporkan oleh PT Asuransi ABC selama periode 2011-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Munich Chain Ladder menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dan Root Mean Square Error (RMSE) yang lebih rendah dibandingkan metode Chain Ladder, baik untuk klaim yang dibayarkan maupun klaim yang dilaporkan. Dengan demikian, metode ini dianggap lebih efektif dan efisien dalam mengelola risiko keuangan dan memastikan stabilitas likuiditas perusahaan. Selain itu, metode Munich Chain Ladder memungkinkan perusahaan asuransi untuk menetapkan premi yang lebih tepat, mengelola likuiditas dengan lebih baik, membuat keputusan yang lebih informatif, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan proses penyelesaian klaim yang lebih cepat dan akurat. Implikasi manajerial dari penelitian ini sangat positif, memberikan panduan bagi perusahaan asuransi dalam meningkatkan profitabilitas dan ketahanan finansial jangka panjang.

This research aims to implement the Munich Chain Ladder method in estimating reserves for motor vehicle insurance claims at PT Asuransi ABC and compare it with the traditional Chain Ladder method. The data used in this research is claims data paid and reported by PT Asuransi ABC during the 2011-2023 period. The research results show that the Munich Chain Ladder method produces a lower Mean Absolute Percentage Error (MAPE) and Root Mean Square Error (RMSE) value than the Chain Ladder method, both for claims paid and claims reported. Thus, this method is considered more effective and efficient in managing financial risk and ensuring the company's liquidity stability. In addition, the Munich Chain Ladder method allows insurance companies to set more precise premiums, better manage liquidity, make more informed decisions, and increase customer satisfaction with a faster and more accurate claims settlement process. The managerial implications of this research are very positive, providing guidance for insurance companies in increasing profitability and long-term financial resilience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduard Felix Hartono Adijuwono
"Memperkirakan cadangan kewajiban terhutang adalah penting dalam menjaga keseimbangan solvabilitas keuangan pada perusahaan asuransi umum. Porsi terbesar dan terpenting dari cadangan kewajiban terhutang adalah cadangan klaim terhutang. Penelitian ini mencoba melakukan estimasi perhitungan cadangan klaim dengan menggunakan pendekatan model Munich Chain Ladder. Model Munich Chain Ladder dalam hal ini menggunakan pendekatan metode Chain Ladder klasik, serta korelasi antara nilai pembayaran klaim (paid) dengan nilai pelaporan klaim (incurred). Dengan menggunakan data masa lalu, sebuah estimasi cadangan klaim IBNR akan dihitung dengan menggunakan model Munich Chain Ladder.

Estimating outstanding liability is very important in maintaining financial solvency of a general insurance company. The largest and most important outstanding liability is outstanding claim reserves portion. This study is tried to estimate claim reserve by using Munich Chain Ladder. The Munich Chain Ladder is using a classical Chain Ladder method approach as the basic framework, and then utilizes the correlation between the paid and incurred claim data to calibrate the proposed model prediction. By using past data, a claim reserve will be calculated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Chandra Dwi Saputra
"ABSTRAK
Prediksi dari besar klaim yang belum terselesaikan (outstanding claims) memegang peranan penting, mengingat perusahaan asuransi selalu dituntut untuk dapat menyediakan cadangan yang cukup guna menutupi pembayaran klaim di masa yang akan datang. Salah satu metode prediksi yang sering digunakan adalah metode Bornhuetter-Ferguson. Metode Bornhuetter-Ferguson termasuk ke dalam metode yang bersifat tradisional. Saat ini, metode prediksi yang bersifat tradisional telah banyak dikembangkan. Dalam hal ini, perhitungan cadangan klaim tidak dilakukan untuk menunjukkan kegagalan perhitungan cadangan klaim secara tradisional, melainkan lebih memberikan penekanan pada ketersediaan ukuran kesalahan prediksi dan distribusi prediksi dari cadangan klaim. Oleh karena itu, prediksi cadangan klaim dilakukan dengan menerapkan bootstrap pada metode Bornhuetter-Ferguson agar diperoleh informasi dari kesalahan prediksi dan distribusi prediksi dari cadangan klaim.

ABSTRACT
Prediction of outstanding claims has an important roles considering insurance companies are required to allocate sufficient reserves for future payment of claims. One of the prediction methods that can be used is Bornhuetter Ferguson method. Bornhuetter Ferguson method is a traditional method to predict the outstanding claims. Nowadays, the traditional method has many been developed. In this case, the calculation of claim reserves are not done to show the failure of calculation in traditional way, but more to give an emphasis on the error availability and predictive distribution from the claim reserves. Therefore, claim reserves prediction is performed by applying bootstrap on the Bornhuetter Ferguson method to obtain the information about error and predictive distribution from the claim reserves."
2017
S69851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tondi Hasian
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh klaim produk asuransi kebakaran syariah terhadap kebijakan treaty, retensi optimal dalam penempatan treaty perusahaan asuransi kerugian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Regresi Berganda. Setelah dilakukan uji regresi, di nyatakan bahwa penempatan treaty pada produk asuransi kebakaran syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loss ratio perusahaan asuransi kerugian. Terdapat pengaruh variabel klaim, premi dan frekuensi terhadap loss ratio perusahaan Asuransi kerugian untuk mendapatkan retensi optimal. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar dapat dilakukan terhadap keseluruhan produk asuransi yang dimiliki perusahaan agar hasil penelitian yang didapatkan menjadi lebih akurat.

The purpose of this study is to find out the influence of claim in sharia fire insurance product to sharia treaty policy, optimal retention in treaty placement of general insurance company. This research is a quantitative research by using multiple regression method. After regression test is done, it shows that treaty placement in sharia fire insurance product has a significant impact to loss ratio of general insurance company. There are the influence of claim variable, premium and frequency of loss ratio in general insurance company to get optimal retention. For further research, researcher suggest this process could be used in all insurance product that company has to get more accurate results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekki Primanda Ramadhan
"Dengan ketatnya persaingan pada Industri asuransi kendaraan bermotor dan besarnya kemungkinan hilangnya pelanggan (customer churn), perusahaan dituntut untuk semakin memperhatikan pengelolaan hubungan pelanggan. Faktanya mempertahankan pelanggan dinilai lebih efisien secara sumber daya dibanding jika harus mencari pelanggan baru. Dengan perkembangan teknik pengelolaan (CRM) dan besarnya pertumbuhan data yang ada, kemungkinan untuk menganalisa perilaku pelanggan dan mengurangi terjadinya churn dapat dilakukan dengan analisa big data dan machine learning. Dalam penelitian ini, algoritma machine learning dalam membuat model terbaik yang dapat memprediksi churn pada pelanggan. Data yang digunakan merupakan 27.013 data transaksi pembelian dari PT. Asuransi XYZ yang merupakan salah satu perusahaan asuransi otomotif terbesar di Indonesia. Setelah melakukan eksplorasi dan descriptive analytics, peneliti membandingkan akurasi antara logistic regression, decision tree, dan random forest dalam memprediksi churn pada pelanggan. Ditemukan bahwa random forest memiliki skor akurasi total terbaik yaitu 87.74% diikuti dengan decision tree dan logistic regression. Lebih lanjut lagi, tenure, presentase komisi, dan jumlah premi adalah feature yang paling penting dari model. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengurangi churn pada pelangan dengan memprediksi lebih awal dan membuat kampanye retensi pelanggan yang tepat

With the tightness of the competition in auto insurance market and the possibilities of company loss because of customer churning, insurer company should put more concern in customer relationship management. Moreover, there is fact of acquiring new costumers is more expensive than retaining one. Fortunately, due to current advancement in CRM and vast growth of data provided, the possibilities to learn customer behavior from the data is becoming feasible to retain the customer. This research purpose is to used machine learning algorithm to build model provide best accuracy to predict customer churn. We use 27.013 transaction data from XYZ Insurance Ltd, one of major auto-insurer in Indonesia. After exploring the data with the descriptive analysis, we conduct predictive analysis model with logistic regression, decision tree, and random forest to determine which algorithm give the best accuracy. This research found that random forest model has highest accuracy score (87,74%) followed by decision tree and logistic regression. Furthermore, tenure, percentage of commision, and amount of premium are the most feature that impacting customer churn. This result could help insurer company to reducing customer churn by creating right marketing campaign to retain customers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>