Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aspiah Mahmud
"Kekurangan berat badan merupakan salah satu indikator utama gizi pada anak dan permasalahan pertumbuhan yang merupakan ketidakseimbangan gizi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi atau konsumsi, penyerapan, dan konsumsi makanan. Kejadian berat badan kurang pada balita cukup tinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan program EMANIREST dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 40 ibu balita dan 10 keluarga binaan di Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil penerapan program menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai pre dan post-test terkait pengetahuan, sikap, keterampilan, berat badan dan status gizi balita (p value <0,05). Hasilnya merekomendasikan agar perawat komunitas menggunakan inovasi EMANIREST sebagai intervensi yang komprehensif dalam mengatasi masalah berat badan kurang pada balita di setting komunitas dan keluarga.

Underweight is one of the main indicators of nutrition in children and growth problems which are nutritional imbalances caused by an imbalance between intake and nutritional needs or consumption, absorption, and consumption of food. The incidence of underweight in children under five is quite high both in the world and in Indonesia. The purpose of this paper is to provide an overview of the implementation of the EMANIREST program in family and community care. The samples were 40 mothers of children under five years old and 10 assisted families in Curug Village, Depok City. The results of the program implementation showed a significant difference in pre and post-test scores related to knowledge, attitudes, skills, weight and nutritional status of children under five (p value <0.05). The results of the recommendation that community nurses use the EMANIREST innovation as a comprehensive intervention in overcoming the problem of malnutrition in children under five in the community and family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Farhanah
"Latar Belakang: Underweight merupakan masalah gizi yang dapat dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun yang jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan wasting dan stunting (WHO, 2019). Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ketahanan pangan dan faktor lainnya dengan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan pengumpulan data primer pada Juni 2023 dan teknik simple random sampling dengan total sampel sebanyak 184 anak usia 24-59 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran antropometri, wawancara kuesioner, Semi Quantitative Food Frequency dan food recall 1x24 jam. Analisis data yang dilakukan berupa analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Ganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17,4% anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok mengalami underweight. Berdasarkan analisis bivariat, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 variabel yang berhubungan signifikan dengan underweight pada anak usia 24-59 bulan, yaitu asupan energi (p-value = 0,001), asupan lemak (p-value = 0,000), asupan karbohidrat (p-value = 0,011), riwayat BBLR (p-value = 0,010), ketahanan pangan rumah tangga (p-value = 0,023), dan pengetahuan gizi ibu atau pengasuh (p-value = 0,026). Selain itu, hasil multivariat menunjukkan bahwa riwayat BBLR (OR=5,1; 95%CI=1,564 – 16,866) sebagai faktor dominan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok. Kesimpulan: Secara analisis statistik, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, ketahanan pangan rumah tangga dan pengetahuan ibu atau pengasuh berhubungan signifikan dengan kejadian underweight anak usia 24-59 bulan.

Background: Underweight is a nutritional problem that can be experienced by children under 5 years old. If it persists for a long time and not treated immediately,underweight can result in wasting and stunting (WHO, 2019). Objective: This study aims to determine the relationship between food security and other factors with the incidence of underweight in children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict, North Jakarta. Method: This research uses a cross-sectional study design with primary data collection in June 2023. The sampling technique used is simple random sampling with a total sample of 184 children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict. Data collection is conducted through anthropometric measurements, questionnaire interviews, Semi Quantitative Food Frequency and 24-hour food recall. The data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the Chi-Square test, and multivariate analysis using the Multiple Logistic Regression test. Results: This research show that 17,4% of children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict experience underweight. Based on bivariate analysis, this study indicates that there are six variables significantly associated with underweight in children aged 24-59 months, namely energy intake (p-value = 0,001), fat intake (p-value = 0,000), carbohydrate intake (p-value = 0,011), history of low birth weight (p-value = 0,010), household food security (p-value = 0,023), and maternal or caregiver nutrition knowledge (p-value = 0,026). Furthermore, the multivariate results show that a history of low birth weight (OR=5,1; 95%CI=1,564 – 16,866) is the dominant factor for underweight in children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict. Conclusion: Based on statistical analysis, energy intake, fat intake, carbohydrate intake, household food security, and maternal or caregiver nutrition knowledge are significantly associated with underweight in children aged 24-59 months."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Devi Qirani
"Underweight merupakan salah satu masalah kekurangan gizi yang rentan dialami oleh anak-anak. Karakteristik anak, orangtua, dan lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada anak, terutama pada anak usia 24-59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Pulau Jawa. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder dari IFLS 2014. Total responden pada penelitian ini sebanyak 1270 anak usia 24-59 bulan yang tinggal di Pulau Jawa. Perhitungan dan klasifikasi nilai z-score BB/U menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus, sedangkan aplikasi SPSS digunakan untuk mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 20,2% anak yang mengalami underweight di Pulau Jawa. Variabel yang berhubungan secara signifikan (p-value <0,05) antara lain BBLR, ISPA, diare, frekuensi makan susu dan olahannya, tingkat pendidikan ayah dan ibu, dan status gizi ayah. Sedangkan variabel jenis kelamin, umur kehamilan, pemberian imunisasi dasar, status anemia, riwayat asi eksklusif, semua frekuensi makan selain susu dan olahannya, status gizi ibu, kebiasaan merokok ayah dan ibu, serta wilayah tempat tinggal tidak berhubungan secara signifikan (p-value >0,05) dengan kejadian underweight. Berdasarkan analisis multivariat, frekuensi makan susu dan olahannya menjadi faktor dominan kejadian underweight pada penelitian ini (OR=1,798).

Underweight is one form of undernutrition that is often experienced by children. Characteristics of children, parents, and the environment were factors affecting the incidence of underweight in children, especially aged 24-59 months. This study aimed to find out the dominant factors affecting underweight in children aged 24-59 months in Java Island. This cross-sectional study used secondary data from IFLS V (2014). Total respondents of this study were 1,270 children aged 24-59 months who lived in Java Island. Z-scores for weight-for-age was determined and classified using WHO AnthroPlus software, while SPSS software was used to process the data. This study found that 20.2% children in Java were underweight. Variables that significantly associated (p-value <0.05) with underweight were LBW, ARI, diarrhea, frequency of eating milk and its products, education level of father and mother, and underweight father. While gender, gestational age, basic immunization, anemia status, exclusive breastfeeding history, other eating frequencies, maternal nutritional status, smoking habits of fathers and mothers, and area of residence were not significantly associated with underweight (p-value >0.05). Based on multivariate analysis, low frequency of eating milk and dairy product was the dominant factor in this study (OR=1.798)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Tasya
"Gizi kurang merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena kekurangan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Kasus nyata terjadi pada Anak A (3 tahun) memiliki gejala yang meunjukkan gizi kurang seperti nafsu makan menurun, berat badan tidak kunjung meningkat, rewel, kurus serta hasil BB/U pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) berada di bawah garis hijau atau berada di wilayah garis kuning. Pada kondisi ini sangat diperlukan adanya penanganan. Implementasi dilakukan selama 9 hari. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu pengaturan porsi makan gizi seimbang dan pembuatan jadwal aktvitas harian. Hasil dari intervensi terlihat adanya peningkatan berat badan pada balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 0,3 kg dan terjadi peningkatan nafsu makan pada anak, anakpun mulai meyukai beberapa sayuran dan buah. Evaluasi tingkat kemandiriankeluarga juga mengalami peningkatan dari tingkat I menjadi tingkat III. Penulis merekomendasikan agar perawat keluarga atau komunitas dapat melakukan intervensi pengaturan porsi makan gizi seimbang dan pembuatan jadwal aktivitas harian guna mengatasi masalah gizi kurang pada balita.

Malnutrition is a health problem that occurs due to lack of nutrients needed by the body. The real case occurred in Child A (3 years old) who had symptoms that showed poor nutrition such as decreased appetite, weight did not increase, fussy, thin and the results of BB/U on the Chart Towards Healthy (KMS) were below the green line or in the yellow line. In this condition, treatment is needed. Implementation was carried out for 9 days. Superior nursing interventions given to families to overcome the problem of malnutrition in toddlers are setting a balanced nutritional meal portion and making a daily activity schedule. The results of the intervention showed an increase in body weight in undernourished toddlers as much as 0.3 kg and an increase in appetite in children, children began to like some vegetables and fruit. Evaluation of the level of family independence also increased from level I to level III. The author recommends that family or community nurses can intervene to regulate portions of balanced nutrition and make a daily activity schedule to overcome the problem of malnutrition in toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Handayani
"Balita menjadi salah satu fase dalam tumbuh kembang seorang anak. Balita merupakan seorang anak yang telah memasuki usia diatas satu tahun ataupun dibawah lima tahun. Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dipengaruhi oleh status gizi. Perawat komunitas mempunyai peran dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai permasalahan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada balita. Salah satu intervensi yang dilakukan dalam upaya mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada balita adalah dengan melakukan modifikasi makanan. Intervensi diberikan kepada keluarga dengan gizi kurang di Kelurahan Curug Kota Depok selama 2 minggu. Evaluasi didapatkan hasil peningkatan berat badan dan nafsu makan. Sehingga intervensi modifikasi makanan dapat digunakan perawat keluarga maupun perawat komunitas sebagai salah stau upaya untuk mengatasi permasalahan gizi kurang pada balita.

Toddlers become one of the phases in child development. A toddler is a child who has entered the age of more than one year or under five years. Toddlers development can be affected by nutritional status. Community nurses have a role in providing nursing care to families who have problems with imbalanced nutrition less than body requirements. One of the intervention made to overcome the problem of nutritional imbalances less than the needs of the body in toddlers is to make food modifications. Intervention was given to families with underweight in Curug Village of Depok City for 2 weeks. Evaluation obtained the results of increased weight and appetite. In conclusion, food modification interventions can be used by family and community nurses as one to overcome the problem of underweight in toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Ayu Mahendra
"Permasalahan pangan dan malnutrisi pada usia anak masih banyak terjadi di Indonesia. Kedua masalah tersebut memiliki hubungan dimana ketika seseorang mengalami kekurangan pangan maka ia akan berpotensi mengalami masalah gizi. Penelitian ini akan melihat dampak jangka panjang dari bantuan pangan Raskin terhadap kesehatan anak. Anak yang diteliti dalam penelitian ini adalah anak usia 7-12 tahun dan berada pada rumah tangga miskin. Kesehatan anak akan diukur menggunakan pendekatan antropometri berupa nilai z. Status gizi anak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain stunting yang berasal dari indikator height-for-age, underweight dari indikator weight-for-age, dan wasting dari indikator BMI-for-age. Penelitian ini menggunakan data IFLS 4 dan 5 dan metode regresi logit. Hasil penelitian ini menemukan bahwa anak yang mengonsumsi Raskin memiliki status gizi yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak mengonsumsi Raskin. Hubungan yang signifikan ditemukan pada status gizi stunting, sedangkan untuk status gizi underweight dan wasting tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik.
Hunger and malnutrition problems on children are still common in Indonesia. Both of these problems have a relationship, when a person experiences food shortages then he will have a potential to experience nutritional problems. This research will look at the long-term impact of Raskin on children's health. The age of children, that are studied in this study, is 7 until 12 years old and also live in poor household. Children's health will be measured using an anthropometric approach in the form of z-score. The nutritional status of children that used in this study are stunting which is derived from the height-for-age indicator, underweight from the weight-for-age indicator, and wasting from the BMI-for-age indicator. This study uses IFLS 4 and 5 data and logit regression method. The results of this study found that children who consume Raskin has better nutritional status than children who do not consume Raskin. A significant relationship is found in stunting nutritional status, while for underweight and wasting status has no statistically significant relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Husnul Hotima
"Gizi kurang menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering ditemukan di wilayah perkotaan yang disebabkan karena faktor sosial ekonomi, lingkungan dan pengetahuan ibu. Balita merupakan salah satu kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan balita yang memiliki masalah ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh. Implementasi unggulan yang telah dilakukan yaitu edukasi gizi seimbang tinggi energi dan tinggi protein selama 3 minggu dan dilakukan kunjungan 4 kali dalam satu minggu. Edukasi diet tinggi energi dan tinggi protein ini dimana menjelaskan bahwa dalam 1 kali pemberian makan mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Evaluasi yang didapatkan yaitu meningkatnya kepatuhan dalam memberikan makan tinggi energi dan protein secara konsisten memberikan sumber protein tinggi (susu, telur, daging) dan adanya peningkatan berat badan anak sebanyak 500 gram dari 9 kg menjadi 9,5 kg. Intervensi edukasi gizi seimbang tinggi protein dan energi dapat meningkatkan berat badan anak. Peningkatan pengetahuan ibu dalam penyusunan menu makanan anak sesuai dengan tinggi energi dan tinggi protein untuk balita gizi kurang perlu ditingkatkan agar mendapatkan peningkatan berat badan lebih signifikan.

Malnutrition is one of the health problems that are often found in urban areas caused by socioeconomic, environmental and maternal knowledge factors. Toddlers are one of the age groups that are prone to nutritional problems. This Ners' Final Scientific Work describes the nursing care of families with toddlers who have nutritional imbalance problems from the needs of the body. Featured implementation that have been carried out is education of balanced nutrition high in energy and high in protein for 3 weeks and visits 4 times in one week. This high-energy and high-protein diet education explains that in 1 feeding contains energy and protein above normal needs. The evaluation obtained was an increase in compliance in providing high-energy and protein foods consistently providing high protein sources (milk, eggs, meat) and an increase in children's body weight by 500 grams from 9 kg to 9.5 kg. The intervention in balanced-nutrition education high in protein and energy can increase children's weight. Increasing maternal knowledge in the preparation of children's food menus in accordance with high energy and high protein for undernourished toddlers needs to be improved in order to get a more significant weight increase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Irfani Aisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan dengan kejadian underweight pada anak berusia 24-30 bulan berdasarkan faktor
resikonya, seperti: asupan gizi, riwayat penyakit infeksi, riwayat BBLR, pola asuh, dan
karakteristik keluarga di Kelurahan Jatinegara dan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Kota
Jakarta Timur pada tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan desain studi potong lintang
dan menggunakan data sekunder yang diambil pada bulan Mei 2019 dengan jumlah
responden sebanyak 221 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi
square untuk data kategorik dan uji mann whitney untuk data numerik tidak terdistribusi
normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16,7% anak berusia 24-30 bulan
mengalami underweight. Analisis bivariat dengan menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kejadian underweight dengan asupan energi, asupan
protein, dan asupan vitamin A pada anak berusia 24-30 bulan di Kecamatan Cakung
Jakarta Timur pada tahun 2019.

This study aims to determine the description and factors associated with the incidence of underweight in children aged 24-30 months based on risk factors, such as: nutritional intake, history of infectious diseases, history of low birth weight, feeding practices, and family characteristics in Jatinegara and Pulogebang Villages, Cakung Subdistrict, East Jakarta in 2019. The research was conducted with a cross-sectional design and used secondary data taken in May 2019 with a total of 221 respondents. Data analysis was performed using the chi square test for categorical data and the Mann Whitney test for non-normally distributed numerical data. The results showed that as many as 16.7% of
children aged 24-30 months were underweight. Bivariate analysis showed that there was
a significant relationship between the incidence of underweight and energy intake, protein intake, and vitamin A intake in children aged 24-30 months in Cakung District, East Jakarta in 2019.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanti Maranata
"Prevalensi obesitas pada anak usia sekolah terus mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan global. Obesitas meningkatkan risiko penyakit kronis dan penurunan kualitas hidup anak usia sekolah saat ini hingga dewasa. Perilaku konsumsi dan gaya hidup menjadi penyebab utama terjadinya obesitas. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan SEGAR dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 10 keluarga kelolaan dan 51 anak usia sekolah dengan obesitas di SDN Curug 2 dan SDN Curug 3 Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil penerapan SEGAR pada 10 keluarga menunjukkan adanya peningkatan proporsi pengetahuan dari kurang menjadi baik (100%), sikap (70%) dan keterampilan (50%), penurunan IMT AUS (70%) dan peningkatan kemandirian keluarga (100%) antara nilai pre dan post tes. Penerapan SEGAR pada komunitas anak usia sekolah menunjukkan peningkatan proporsi pengetahuan yang baik terkait obesitas dan zat-zat makanan, peningkatan proporsi sikap yang baik dan peningkatan proporsi keterampilan yang baik terkait konsumsi sayur dan buah, sarapan, konsumsi camilan, aktivitas dan latihan fisik serta terjadinya peningkatan proporsi rentang IMT yang lebih rendah. Inovasi SEGAR menjadi rekomendasi bagi perawat komunitas dalam mencegah dan mengendalikan obesitas anak usia sekolah serta mengembangkan inovasi lain dalam lingkup asuhan keperawatan keluarga dan komunitas.

The ever-increasing prevalence of obesity in school-age children has become a global health one. Obesity augments the risk of chronic diseases and decreases school-age children’s current and future quality of life. Consuming behaviors and lifestyles are two principal causes of obesity. The research focuses on implementing SEGAR as regards community and family nursing. The research samples were ten managed families and 51 school-age children with obesity in SDN Curug 2 and SDN Curug 3 in Curug, Depok. After the implementation of SEGAR, the ten families demonstrated an increase in knowledge from poor to excellent (100%), attitude (70%), and skills (50%). Additionally, they exhibited a decrease in IMT AUS (70%) and an increase in family independence (100%), as featured in the pre and post-test scores. Implementing SEGAR in the school-age child community bred an increase in knowledge of obesity and food substances, attitude, and skills attributed to consuming vegetables and fruit, snacks, physical activities, and training. In addition, it also lessened the IMT range. The SEGAR innovation was a recommendation for community nurses to prevent and control obesity in school-age children and develop other innovations bearing on family and community nursing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspita Sari
"Gizi kurang pada balita menjadi masalah kesehatan perkotaan hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya balita pemilih makanan. Perawat komunitas berperan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dalam membantu mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan adalah modifikasi makanan. Intervensi diberikan kepada keluarga dengan balita gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar, Depok selama 6 minggu. Evaluasi didapatkan hasil peningkatan berat badan dan nafsu makan. Sehingga intervensi modifikasi makanan dapat digunakan perawat  komunitas atau keluarga sebagai salah satu upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan.

Malnutrition among children under five hada become urban health problem, this can be caused by various factors, one  of which is picky eater. Community nurse have a role as care provider in nursing care to helping families with the problem of malnutrition. One of the nursing interventions is food variation. Intervention provided to families with children under five malnutrition in Cisalak Pasar, Depok for 6 weeks. The evaluation results of nursing care plan effective to made preschool gain weight. So, the food modifications could be used by the community nurses as one of efforts to solve malnutrition in child with picky eater problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>