Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafa Alya Firdausya
"Tujuan dari pemasaran influencer adalah untuk memanfaatkan pengaruh dan kekuatan individu untuk mempromosikan merek. Namun, penelitian mengenai hubungan parasosial pada niat beli masih sedikit, terutama pada konteks influencer media sosial. Penelitian ini menganalisis bagaimana atribut konten dan strategi interaksi influencer memengaruhi niat beli konsumen melalui mekanisme hubungan parasosial. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk pengolahan data dari 337 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pengguna YouTube minimal satu jam per hari yang merupakan subscriber youtuber lifestyle yang berada di Indonesia yang merupakan generasi Z, pernah membeli produk yang direkomendasikan dalam satu tahun terakhir dan pernah berkomentar setidaknya satu kali pada youtuber lifestyle tersebut. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa parasocial relationship berpengaruh secara positif terhadap purchase intention. Selain itu, prestige, interactivity, dan self-disclosure berpengaruh secara positif terhadap parasocial relationship. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

The purpose of influencer marketing is to leverage the influence and power of individuals to promote a brand. However, research on parasocial relationships on purchase intention is still scant, especially in the context of social media influencers. This study analyzes how content attributes and influencer interaction strategies affect consumers' purchase intentions through the mechanism of parasocial relationships. This research is quantitative and uses Structural Equation Modeling (SEM) for data processing from 337 respondents obtained through distributing questionnaires to active YouTube users at least one hour per day, lifestyle youtubers subscribers who are in Indonesia and are Generation Z, who at least once have purchased the endorsed product in the past year and have commented at least once on the lifestyle youtuber. This study shows the results that parasocial relationships have a positive effect on purchase intention. In addition, prestige, interactivity, and self-disclosure have a positive effect on parasocial relationships. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonitah Arya Sulthanah
"Kemajuan teknologi dan berkembangnya berbagai bentuk media baru yang lebih interaktif telah mengubah cara audiens dalam menjalin hubungan dengan karakter media favoritnya. Media Sosial sebagai salah satu bentuk media baru kini digunakan oleh berbagai publik figur, salah satunya adalah
Social Media Influencer untuk membangun Personal Brand dan
berkomunikasi dengan audiensnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pengaruh dari Hubungan Parasosial yang terjalin dalam diri pengikut akun media sosial Instagram @ariefmuhammad sebagai seorang Social Media Influencer, terhadap salah satu aspek Personal Branding dari Arief Muhammad yaitu Relationship yang
merupakan hubungan baik yang terjalin antara seseorang dengan orang lain
sebagai hasil dari praktik Personal Branding yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan sifat eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan Parasosial yang dirasakan audiens
berpengaruh signifikan secara positif terhadap Relationship antara audiens dengan Social Media Influencer. Variabel Hubungan Parasosial berpengaruh sebesar 51,4% terhadap Relationship, dengan Friendship sebagai dimensi paling berpengaruh menurut responden."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Dwi Praramadhanti
"

Keterlibatan figur publik dalam skandal dapat membuat hubungan antara penggemar dan publik figur melemah. Beberapa cara dapat dilakukan figur publik untuk tetap mempertahankan hubungan tersebut dengan penggemarnya, salah satunya adalah permintaan maaf. Studi eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh efek moderasi permintaan maaf dan hubungan parasosial terhadap parasocial breakup dan pemaafan parasosial setelah terjadinya skandal seorang idol K-Pop. Partisipan merupakan individu yang mengidentifikasikan diri sebagai penggemar K-Pop dan dibagi ke dalam kelompok eksperimen (n = 97) dan kelompok kontrol (n = 96). Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hubungan parasosial tidak memoderasi pengaruh permintaan maaf terhadap parasocial breakup dan pemaafan parasosial.


Scandals involvement of public figures may weaken the relationship between the public figures and their fans. Various ways can be done by public figures to maintain those relationships, one of which is an apology. This experimental study was conducted to determine the moderation effects of apology and parasocial relationships on parasocial breakup and forgiveness after the scandal of a K-Pop idol. Participants are individuals who identify themselves as a K-Pop fan and were divided into experimental (n = 97) and control groups (n = 96). Multiple regression analysis shows that parasocial relationship do not moderate the effects of apology on parasocial breakup and parasocial forgiveness.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadelia Dwiphala
"Sudah ada beberapa penelitian yang berfokus pada bagaimana kredibilitas sumber dan keadilan mempengaruhi hubungan parasosial dan ketertarikan produk , serta bagaimana ketertarikan produk berdampak terhadap niat membeli konsumen terhadap produk baru. Tapi hanya sedikit yang meneliti faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi niat membeli dan eWOM, maka penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut, berfokus pada beauty influencer Indonesia di Instagram. Dengan 492 responden, penelitian ini menggunakan SPSS 26 (pre-test) dan SmartPLS 4 untuk analisis data.
Di penelitian ini ditemukan bahwa: variabel-variabel attractiveness, similarity, dan trustworthiness memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap parasocial relationship; similarity yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap product interest. Interpersonal fairness dan informational fairness berpengaruh positif dan signifikan terhadap parasocial relationship; dan distributive fairness berpengaruh positif dan signifikan terhadap product interest. Variabel parasocial relationship berpengaruh signifikan dan positif terhadap product interest, purchase intention, dan eWOM. Product interest berpengaruh signifikan dan positif purchase intention dan eWOM.

Few studies have focused on how source credibility and fairness influence parasocial relationships and product interest, and how product interest impacts consumers' purchase intentions towards new products. But few have examined how these factors can influence purchase intention and eWOM, so this study aims to fill the gap, focusing on Indonesian beauty influencers on Instagram. With 501 respondents, this study used SPSS 26 (pre-test) and SmartPLS for data analysis. The results show that:
This study found that: the variables of attractiveness, similarity, and trustworthiness have a significant and positive effect on parasocial relationships; similarity has a significant and positive effect on product interest. Interpersonal fairness and informational fairness have a positive and significant effect on parasocial relationship; and distributive fairness has a positive and significant effect on product interest. Parasocial relationship has a significant and positive effect on product interest, purchase intention, and eWOM. Product interest has a significant and positive effect on purchase intention and eWOM.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Yasmin Nur Adawiyah
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran dari interaksi parasosial, transportasi naratif
pada pemutusan hubungan parasosial. Partisipan dalam penelitian ini adalah 267
penonton dari drama televisi Korea berjudul Crash Landing on You. Penelitian ini
merupakan penelitian non-eksperimental korelasional kuantitatif. Partisipan mengisi
kuesioner penelitian berisi alat ukur interaksi parasosial, transportasi naratif, dan
pemutusan hubugan parasosial melalui form daring. Hasil analisis mediasi menunjukkan
bahwa mereka yang mudah terbawa arus dalam narasi akan mudah juga untuk
membentuk interaksi satu arah dengan karakter drama dan kemudian membuat mereka
merasakan guncangan emosional ketika drama selesai tayang dan mereka tidak bisa
melihat karakter tersebut lagi. Implikasi lanjutan dari hasil ini akan dibahas lebih dalam

This study was conducted to see the roles of parasocial interaction, narrative
transportation, and parasocial breakup. The participants in this study were 267 viewers of
Korean television drama titled Crash Landing on You. This is a correlational nonexperimental
quantitative research. Participant filled questionnaire that measured
parasocial interaction, narrative transportation, and parasocial breakup. The result using
mediation PROCESS by Hayes showed that individuals’ transportation to narrative
predicted one-way interaction with the character from narrative which then predicted their
feeling of loss after said narrative had ended. Implications from these findings will be
discussed"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harya Vandika Daniswara
"Penelitian ini menganalisis pengaruh interaksi parasosial dalam ulasan TikTok terhadap niat beli Generasi Z di Jakarta, dengan fokus pada aspek hedonis (perceived enjoyment dan Transparency) dan utilitarian (Informativeness dan Credibility). Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, menggunakan data primer dari 195 responden yang merupakan pengguna aktif TikTok. Responden adalah Generasi Z yang lahir antara 1996 dan 2004 di Jakarta. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa interaksi parasosial berpengaruh positif signifikan terhadap perceived enjoyment, Transparency, Informativeness, dan Credibility. Selain itu, perceived enjoyment dan Transparency signifikan mempengaruhi niat beli, menekankan pentingnya pengalaman positif dan informasi yang jelas dalam ulasan produk di TikTok.

This study analyzes the influence of parasocial interaction in TikTok reviews on the purchase intention of Generation Z in Jakarta, focusing on hedonic (perceived enjoyment and Transparency) and utilitarian aspects (Informativeness and Credibility). The methodology used is a correlational quantitative study, utilizing primary data from 195 active TikTok users. Respondents are Generation Z, born between 1996 and 2004 in Jakarta. The study uses Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the data. Findings indicate that parasocial interaction significantly positively influences perceived enjoyment, Transparency, Informativeness, and Credibility. Additionally, perceived enjoyment and Transparency significantly affect purchase intention, emphasizing the importance of positive experiences and clear information in TikTok product reviews."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Maharani
"Dalam era pemasaran saat ini, pemasaran influencer di media sosial telah mengubah strategi pemasaran secara keseluruhan, menjadi alat yang sangat efektif, terutama dalam konteks pemasaran destinasi wisata. Para influencer media sosial merupakan individu yang memiliki saluran atau halaman media sosial yang digunakan untuk membentuk persepsi pengikut mereka terhadap berbagai produk atau destinasi. Di samping itu, terjadi peningkatan aktivitas wisatawan nusantara yang mulai kembali berlibur. Meskipun demikian, masih ada destinasi wisata di Indonesia yang belum merata dalam mendapatkan jumlah wisatawan yang optimal. Oleh karena itu, studi penelitian ini menganalisis kredibilitas sumber dari influencer perjalanan dan niat perjalanan para wisatawan ke Pulau Timor Barat. Kelima dimensi source credibility yang diukur dalam penelitian ini meliputi daya tarik (attractiveness), kepercayaan (trustworthiness), keahlian (expertise), nilai hiburan (entertainment value), dan kesamaan (similarity). Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan mendistribusikan kuesioner untuk pengolahan data lebih lanjut. Metode purposive sampling digunakan, dengan kuesioner disebarkan kepada pengikut Instagram Leonardo Edwin di DKI Jakarta, dan berhasil mengumpulkan 100 responden. Analisis data dilakukan menggunakan SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 20 dan SmartPLS 3.2.9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas sumber memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat berwisata (travel intention). Lebih lanjut, interaksi parasosial mampu berperan sebagai mediasi positif dan signifikan antara kredibilitas sumber dan minat berwisata. Temuan ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana kredibilitas dari seseorang travel influencer dapat membentuk ikatan dengan menumbuhkan minat untuk mengunjungi tempat wisata melalui interaksi parasosial. Studi ini memberikan beberapa implikasi akademis dan praktis baik pemerintah daerah ataupun destinasion planner.

In the current era of marketing, influencer marketing on social media has fundamentally transformed marketing strategies, emerging as a highly effective tool, particularly in the context of destination marketing. Social media influencers are individuals who possess channels or pages on social media platforms used to shape their followers' perceptions of various products or destinations. Additionally, there is a resurgence in the activities of domestic tourists who are gradually returning to leisure travel. Despite this, there are still uneven distributions of tourists to various destinations in Indonesia, hindering them from achieving optimal visitor numbers. Hence, this research aims to analyze the source credibility of travel influencers and the travel intentions of tourists to West Timor Island. The five dimensions of source credibility measured in this study include attractiveness, trustworthiness, expertise, entertainment value, and similarity. Employing a quantitative approach, the research distributed questionnaires for further data analysis. The purposive sampling method was utilized, with questionnaires distributed to followers of Instagram's Leonardo Edwin in DKI Jakarta, successfully gathering responses from 100 participants. Data analysis was conducted using SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) with IBM SPSS Statistics 20 and SmartPLS 3.2.9 software. The study's findings indicate that source credibility significantly and positively influences travel intention. Moreover, parasocial interaction serves as a positive and significant mediating factor between source credibility and travel intention. These results offer insights into how the credibility of a travel influencer can foster a connection by cultivating interest in visiting tourist destinations through parasocial interaction. The study provides both academic and practical implications for local governments and destination planners.""
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pratiwi
"Ikatan sosioemosional tidak hanya terjadi antara individu dalam hubungan sosial dua arah, namun juga dapat terjadi pada hubungan satu arah atau parasosial dengan karakter fiksi. Pola kelekatan individu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi individu dalam membentuk hubungan sosial dan juga parasosial. Penelitian ini mengukur efek utama dan efek interaksi dari dua dimensi kelekatan dewasa, yaitu kecemasan dan penghindaran terkait kelekatan, terhadap hubungan parasosial pada kelompok penggemar manga di Indonesia (N = 373, 76,7% perempuan). Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kecemasan terkait kelekatan, penghindaran terkait kelekatan, dan interaksi antara kedua dimensi kelekatan secara signifikan dapat menjelaskan hubungan parasosial, F(3,369) = 3,948, p < 0,009, R2 = 0,031, R2adjusted = 0,023, f2 = 0,031. Namun, hanya kecemasan terkait kelekatan yang secara signifikan memprediksi hubungan parasosial (β = 0,314, t(372) = 2,096, p < 0,037). Sementara penghindaran terkait kelekatan (β = 0,170, t(372) = 1,099, p > 0,05) dan hasil efek interaksi (β = -0,228, t(372) = -1,052, p > 0,05) tidak signifikan memprediksi hubungan parasosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan terkait kelekatan secara signifikan memengaruhi hubungan parasosial yang mana semakin tinggi kecemasan terkait kelekatan individu maka semakin kuat hubungan parasosial yang dialami individu.

Socioemotional ties not only can occur between individuals in a two-way social relationship, but can also occur in parasocial or a one-way relationship with fictional character. Attachment style is one of the important factors that influence people in forming social as well as parasocial relationships. This study measured the main effect as well as interaction effect of two dimensions of adult attachment, attachment anxiety and attachment avoidance, to parasocial relationships among Indonesian manga fans (N = 373, 76,7% female). The results of multiple regression analysis showed that attachment anxiety, attachment avoindance, and interaction of both dimensions significantly can explain parasocial relationships, F(3,369) = 3,948, p < 0,009, R2 = 0,031, R2adjusted = 0,023, f2 = 0,031. But, only attachment anxiety significantly predicted parasocial relationships (β = 0,314, t(372) = 2,096, p < 0,037). Meanwhile, attachment avoidance (β = 0,170, t(372) = 1,099, p > 0,05) and interaction of both dimensions (β = -0,228, t(372) = -1,052, p > 0,05) were not significantly predict parasocial relationships. This results indicated that only attachment anxiety significantly affect parasocial relationships where the higher attachment anxiety level, the stronger parasocial relationships experienced."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praditya Pratama
"Penelitian ini ingin meneliti hubungan parasocial interaction dari pembuat konten Youtube dan khalayaknya terhadap persepsi sebuah merek dan minat pembelian. Subjek penelitian ini adalah para pengguna media sosial yang mengikuti Arief Muhammad di Youtube dan mengetahui merek MS Glow. Hasil dari penelitian ini tidak dapat membuktikan hubungan antara parasocial interaction dengan persepsi terhadap sebuah merek dan minat pembelian dikarenakan model dalam penilitian ini tidak fit sehingga tidak dapat dilakukan uji hipotesis. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan dan mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 18-24 tahun. Kebanyakan dari responden dalam penelitian ini setuju bahwa Arief Muhammad memiliki daya tarik secara fisik dan sosial. Responden dalam penelitian ini juga setuju bahwa Arief Muhammad memiliki kesamaan sifat dengan mereka. Selain itu responden juga setuju bahwa mereka merasa memiliki parasocial interaction dengan Arief Muhammad. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif terhadap merek MS Glow dan kebanyakan dari mereka setuju jika ingin melakukan pembelian terhadap produk perawatan tubuh mereka berminat membeli produk MS Glow.

This research wants to investigate connections between parasocial interactions, brand perception and purchase intention. Unit of analysis is social media users who follow Arief Muhammad on YouTube and are also aware of the MS Glow brand. The results of this study cannot prove the influence of parasocial interaction on brand perception and purchase intention because the model in this study is not fit for hypotheses testing. However, this research indicates that women dominated the respondents in this study among respondents aged 18-24 years old. Most of the respondents in this study agree that Arief Muhammad has physical and social attractiveness. Respondents in this study also agree that they have similar characteristics with Arief Muhammad. In addition, respondents also agree that they have a parasocial interaction with Arief Muhammad. This study also shows that respondents have a positive perception of the MS Glow brand, and most of them agree that they have intention to buy MS Glow products for their body care needs."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T57252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfrida Dwiyanti
"Penelitian ini mengeksplorasi bentuk interaksi parasosial yang terjadi pada penggemar musik K-Pop yang berusia dewasa muda (26 – 39 tahun). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, strategi fenomenologi, serta wawancara mendalam terhadap 4 perempuan dewasa muda untuk pengambilan data. Data dianalisis melalui coding dan ditulis dengan teknik analisis naratif. Pada penelitian ini, interaksi parasosial dilihat dari aktivitas penggemar yang dilakukan dan memasukkan perspektif usia dewasa muda, sehingga dapat terlihat bagaimana interaksi parasosial berperan dalam kehidupan penggemar. Karakteristik individu dewasa muda turut melatarbelakangi bentuk interaksi parasosial yang dialami penggemar. Hasil analisis menemukan adanya keterbatasan sebagai individu dewasa muda yang berpotensi menghentikan interaksi parasosial pada diri penggemar. Namun, keterbatasan tersebut diatasi dengan penggunaan media digital dan fandom. Penelitian ini menemukan interaksi parasosial pada penggemar dewasa muda digunakan sebagai sarana media enjoyment.

This research explores forms of parasocial interactions that occur in K-Pop music fans who are young adults (26-39 years). This study uses a qualitative approach, phenomenological strategy, and in-depth interviews with 4 young adult women. The data were analyzed through coding process and written with narrative analysis techniques. Parasocial interaction in this study are seen from the fan activity and include the age perspective as young adults (life course perspectives), so the study can see how parasocial interactions have a role in the fans’ life. Characteristics of young adult individuals also contribute to the form of parasocial interactions experienced by the fans. The results of this research found that young adult fans have limitations that potentially stop parasocial interactions in fans. However, these limitations are overcome by the use of digital media and fandom. This study found interactions in young adult fans are used as media enjoyment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>