Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rapiko Anggraini
"Bekerja merupakan aktivitas untuk memenuhi fungsi ekonomi keluarga. Memahami masalah kesehatan pekerja di dalam ruang lingkup keluarga dapat meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Pekerja merupakan bagian dari komunitas masyarakat yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja seringkali disebabkan oleh bahaya/hazard di lingkungan kerja. Nyeri merupakan gangguan pada muskuloskeletal dan seringkali disebabkan oleh hazard ergonomi. Nyeri telapak kaki pada pekerja biasanya disebabkan oleh posisi berdiri yang lama dan salah satu keadaan yang mendasarinya adalah plantar fasciitis. Massage dengan teknik Deep Tissue Massage merupakan salah satu penanganan pada nyeri telapak kaki yang berhubungan dengan plantar fasciitis. Intervensi Deep Tissue Massage diberikan kepada Bapak S seorang pekerja petugas keamanan dengan masalah nyeri akut yang berhubungan dengan plantar fasciitis. Intervensi dilakukan sebanyak 7 kali dengan durasi 10 menit. Intervensi Deep Tissue Massage efektif untuk mengatasi masalah nyeri akut pada Bapak S dengan penurunan skor FFI dan skala nyeri VAS setelah diberikan 7 kali intervensi. Intervensi Deep Tissue Massage dapat diterapkan pada pekerja dengan masalah nyeri akut.

Work is an activity to fulfill the family's economic function. Understanding workers' health problems within the family scope can improve the health status of workers. Workers are part of the community at risk of experiencing health problems. Accidents and occupational diseases are often caused by hazards in the work environment. Pain is a musculoskeletal disorder and is often caused by ergonomic hazards. Foot pain in workers is usually caused by a long standing position and one of the underlying conditions is plantar fasciitis. Massage with the Deep Tissue Massage technique is one of the treatments for foot pain associated with plantar fasciitis. The Deep Tissue Massage intervention was given to Mr. S, a security worker with acute pain problems related to plantar fasciitis. The intervention was carried out 7 times with a duration of 10 minutes. Deep Tissue Massage was effective in dealing with the acute pain problem in Mr. S with a decrease in the FFI score and the VAS pain scale after being given 7 interventions. Deep Tissue Massage can be applied to workers with acute pain problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Intan Widyasari
"Mayoritas populasi produktif di Indonesia merupakan pekerja dengan lebih dari setengah populasi di Kota Depok merupakan pekerja yang bergerak di sektor formal. Pekerja diharapkan melakukan aktivitas pekerjaannya dengan kondisi sehat. Namun, pada kenyataannya pekerja menjadi populasi yang rentan mengalami penurunan kesehatan yang dibuktikan dengan tingginya angka cedera dan gangguan otot tulang rangka akibat kerja. Masalah tersebut disebabkan oleh berbagai macam yang salah satunya yaitu bahaya ergonomis. Gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja menyebabkan ketidaknyamanan fisik seperti nyeri terutama pada leher dan punggung. Bersama dengan pemerintah, perawat ikut andil dalam peningkatan pelayanan kesehatan pekerja melalui pendekatan keluarga dengan pemberian asuhan keperawatan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran penerapan intervensi latihan peregangan dan mekanika tubuh untuk mengatasi masalah keperawatan nyeri akut pada keluarga dengan pekerja sektor formal. Intervensi latihan peregangan dan mekanika tubuh dilakukan selama 3 minggu sebanyak 9 kali pertemuan. Pemeriksaan tingkat nyeri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) yang diukur pada sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi latihan peregangan dan mekanika tubuh dapat menurunkan skala nyeri sebanyak 7 skala yaitu dari skala nyeri 8 menjadi 1. Penerapan latihan peregangan dan mekanika tubuh harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal. Latihan peregangan dan mekanika tubuh dapat digunakan sebagai alternatif bagi pekerja sebagai upaya untuk menurunkan keluhan nyeri.

The majority of the productive population in Indonesia are workers with more than half of the population in Depok working in the formal sector. Workers are expected to carry out their work activities in a healthy condition. However, in reality, workers are a population that is vulnerable to declining health as evidenced by the high number of injuries and skeletal muscle disorders due to work. This problem is caused by various kinds of hazards, one of which is the hazard of ergonomics. Work-related musculoskeletal disorders cause physical discomfort such as pain, especially in the neck and back. Together with the government, nurses take part in improving workers' health services through a family approach by providing nursing care. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the application of stretching exercises and body mechanics interventions to overcome acute pain nursing problems in families with formal sector workers. The intervention of stretching exercises and body mechanics was carried out for 3 weeks in 9 meetings. Examination of the level of pain using the Visual Analogue Scale (VAS) which was measured before and after the intervention. The evaluation results show that the intervention of stretching and body mechanics exercises can reduce the pain scale as much as 7 scales, from a pain scale of 8 to 1. The application of stretching and body mechanics exercises must be done regularly to get optimal results. Stretching and body mechanics exercises can be used as an alternative for workers as an attempt to reduce pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Budi Utama
"Industri informal lis gipsum rentan terhadap risiko ergonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko musculoskeletal disorders. Penelitian ini merupakan penelitian semi kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan metode Quick Exposure Check (QEC) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan QEC ditemukan level tindakan 3 (investigasi lebih lanjut dan perubahan) pada 1 proses yaitu pengukuran dan level tindakan 4 (laksanakan investigasi dan perubahan segera) pada 4 proses kerja yaitu pencampuran, pencetakan, pengiriman, serta pemasangan. Berdasarkan REBA ditemukan level tindakan 4, yaitu risiko tinggi, harus dilakukan investigasi dan perubahan pada kelima proses yang diteliti. Rekomendasi yang diberikan adalah merubah desain tempat kerja, peregangan, sebelum dan setelah bekerja serta setiap 2 jam bekerja, dan promosi tentang ergonomi.

Gypsum list informal industry is susceptible to ergonomic risk. This study aims to describe the level of musculoskeletal disorders risk. This study is a semiquantitative and cross-sectional study design using Quick Exposure Check ( QEC) and Rapid Entire Body Assessment (REBA ) methods. The results showed that by QEC found action level 3 (further investigation and change soon) in one work process that is measurement proses and action level 4 (investigations change immediately) in 4 process those are mixing, stamping, delivery, and installation. Then by REBA found all working process are at action level 4 (high risk, investigate and implement change). The recommendation given those are change the design of the workplace, stretching before and after work and on the sidelines every 2 hours, and the promotion of ergonomic."
2014
S53551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Ivan Adrian
"Pengemudi sepeda motor ojek online bekerja tanpa mengenal shift atau jam kerja. Mereka juga bekerja pada posisi statis dalam waktu yang lama, ditambah lagi berada pada kondisi lingkungan jalan raya yang suhunya cenderung berubah-ubah dari panas ke dingin, juga perubahan waktu kerja dari siang ke malam hari. Pengemudi ojek online juga terkena getaran dari sepeda motor, juga ukuran dan berat helm, jenis baju yang dipakai dapat meningkatkan risiko terkena WMSDs. Faktor usia, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, indeks massa tubuh juga berpengaruh terhadap risiko terkena WMSDs. Tesis ini membahas tentang risiko terkena WMSDs pada pengemudi ojek online di Monas, Jakarta Pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran WMSDs pada pengemudi ojek online di Monas, Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional potong lintang menggunakan kuesioner, Nordic Body Map, dan Rapid Entire Body Assessment REBA. Hasil penelitian adalah sebanyak 13 orang responden mengeluhkan keluhan subjektif WMSDs dengan skor REBA sebesar 7 dimana risiko pekerjaan berada pada tingkat menengah dan membutuhkan penanganan dan penelitian lebih lanjut.

Online motorcycle taxi drivers work without knowing shifts or working hours. They also work in static positions for a long time, plus they are in a highway environmental condition where temperatures tend to change from hot to cold, as well as changes in working time from day to night. Online motorcycle taxi drivers are also exposed to vibrations from motorcycles, as well as the size and weight of helmets, the type of clothing worn that can increase the risk of WMSDs. Age factors, smoking habits, exercise habits, body mass index also affect the risk of exposure to WMSDs. This thesis discusses the riskof exposure to WMSDs on the online motorcycle taxi drivers in Monas, Central Jakarta. The purpose of this study is to see the description of WMSDs on the online motorcycle taxi drivers in Monas, Central Jakarta. The research method used was survey with cross sectional approach using questioner, Nordic Body Map, and Rapid Entire Body Assessment REBA. The results of the study were 13 respondents complained about subjective complaints of WMSDs with REBA score of 7 where the occupational risk wasat intermediate level and required treatment and further research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Thifal Ariqoh Iriandi
"ABSTRAK
Masyarakat perkotaan memiliki pola hidup yang mengutamakan kemudahan dalam banyak kegiatan. Pola hidup yang tidak sehat seperti dalam pengkonsumsian makanan atau minuman cepat saji dan aktifitas fisik yang rendah. Pola hidup yang tidak sehat tentunya dapat menjadikan masyarakat perkotaan memiliki risiko tinggi terkena masalah kesehatan seperti peningkatan risiko terjadinya masalah gizi obesitas. Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat perkotaan dapat dilakukan dengan pendekatan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan. Karya ilmiah akhir ini memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga yang dilaksanakan pada keluarga Bapak H dengan masalah obesitas pada anak usia sekolah. Implementasi asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan pendekatan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi keperawatan unggulan yang dilakukan adalah pengaturan pola makan, yang terdiri dari jadwal makan dan porsi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak. Tujuan dari intervensi yang diberikan yaitu untuk meningkatkan status gizi pada anak usia sekolah dengan pemberian edukasi kesehatan terkait nutrisi yang tepat untuk anak obesitas. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi penurunan berat badan pada anak.

ABSTRACT
Urban people have a lifestyle that focuses on eas in many activities. Unhealthy lifestyle such as the consumption of fast food or beverage and low physical activity. Unhealthy lifestyles can certainly make urban communities have a high risk of health problems such as increased risk of obesity. Solution for dealing with urban community health issues using urban community health nursing rsquo s approach. This final assigntment describes the nursing care process of Mr. H rsquo s family with obesity problem on school aged children. Implementation of family nursing care focused on the fulfillment of five family health tasks. The superior nursing intervention is dietary adjustments, which consist of feeding schedules and the corresponding portion of the child rsquo s body needs. The purpose of the intervention is to improve the nutritional status of school aged children by providing appropriate nutrition related health education for obese children. The evaluation results show weight loss in children."
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Viesca Ayu Vandila
"Pekerja sebagai agregat berisiko rentan mengalami bahaya kesehatan seperti Gangguan Otot Tulang dan Rangka. Perawat kesehatan kerja mempunyai peran untuk mencegah terjadinya masalah tersebut. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan intervensi pengaturan mekanika tubuh dengan latihan posisi ergonomi untuk mengatasi masalah nyeri akut pada pekerja di keluarga Ibu D di Cimanggis, Depok. Hasil intervensi menunjukan bahwa terjadi penurunan keluhan nyeri secara signifikan, penurunan nyeri terjadi 1-2 poin dengan visual analogue scale (VAS) dan sampai tidak ada keluhan lagi. Hasil tersebut membuktikan bahwa penerapan latihan posisi ergonomi terbukti dapat membantu mencegah munculnya nyeri punggung bawah pada pekerja. Intervensi ini disarankan menjadi program pengembangan upaya kesehatan bagi perawat komunitas di Puskesmas dan perawat kesehatan kerja di Klinik tempat kerja.

Workers as aggregates are at risk of experiencing health hazards such as bone and skeletal muscle disorders. Occupational health nurses have a role to prevent the occurrence of these problems. This final scientific work aims to provide an overview of the application of body mechanics regulation interventions with ergonomics position exercises to overcome acute pain problems for workers in Ms. D family in Cimanggis, Depok. The results of the intervention showed that there was a significant decrease in pain complaints, a decrease in pain was measured around 1-2 points using the visual analogue scale (VAS) and until there were no more complaints. These results prove that the application of ergonomics position exercises can help prevent the emergence of low back pain in workers. This intervention is suggested to be a health effort development program for community nurses at Puskesmas and occupational health nurses in workplace clinics."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Innosensius Ibnu Ishwara
"ABSTRAK
Nama :Innosensius Ibnu IshwaraProgram Studi :Magister Kedokteran Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaJudul :Hubungan Gerakan Berulang Lengan Atas Terhadap Intensitas Nyeri Bahu Pada Pekerja Pengemasan Bagian Produksi Manufaktur Dengan Belt ConveyorLatar Belakang :Nyeri muskuloskeletal menjadi penyebab utama gangguan kerja pada usia produktif. Nyeri bahu merupakan penyebab terbanyak ketiga penyakit nyeri muskuloskeletal. Keluhan nyeri bahu kebanyakan bersifat simptomatik tanpa diagnostik secara klinis, namun menurut beberapa penelitian lain hal tersebut dapat menjadi prediktor terhadap suatu dampak terjadinya penyakit bahu di masa depan. Kriteria nyeri bahu yang dipakai oleh peneliti adalah keluhan nyeri bahu subyektif dan pengukuran nyeri dengan Visual Analogue Scale.Metode :Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pangan di Bekasi pada bulan Desember 2016. Sampel dihitung menggunakan uji dua proporsi dengan kelompok terpapar dipilih secara total sampling dan kelompok tidak terpapar dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, pemeriksaan fisik dan rekaman video. Variabel yang diteliti adalah umur, tinggi badan, panjang lengan, kebiasaan merokok, olahraga, masa kerja, lama kerja, frekuensi gerakan berulang lengan atas, posisi sudut lengan atas terhadap bahu.Hasil :Dari total 80 orang responden, didapatkan prevalensi kejadian nyeri bahu sebanyak 38 responden 47,5 . Faktor masa kerja ge; 1 tahun OR=3,30 dengan 95 CI 1,25 ndash;8,74 , lama mini breaks < 5 menit dalam 1 jam OR=2,70 dengan 95 CI 1,07 ndash;6,81 dan gerakan berulang lengan atas dengan median 1140 180-4800 OR 1,002 dengan 95 CI 1,001 ndash;1,003 memiliki hubungan bermakna dengan kejadian nyeri bahu.Kesimpulan dan saran :Faktor risiko paling dominan terhadap kejadian nyeri bahu adalah gerakan berulang lengan atas dengan p=0,002 dan nilai OR 1,002 95 CI 1,001 ndash; 1,003 . Perlu dilakukan pengaturan terkait dengan rolling kerja dalam tim pada pekerja dengan gerakan berulang. Pekerja dianjurkan dan diajarkan mengenai gerakan relaksasi setelah bekerja.Kata kunci :Nyeri bahu, gerakan berulang

ABSTRACT
Name Innosensius Ibnu IshwaraStudy Program Postgraduate Program Occupational Medicine, Faculty of Medicine, University of IndonesiaTitle The relation of repetitive motion of upper arm with the intensity of shoulder pain among packing workers at manufacture company that using belt conveyor. Background Muscle pain is the most caused of disruption due to work relation at productive ages. Shoulder pain is the third common in muscle pain. Mostly, the shoulder pain is symptoms only without specific diagnostic. But in many researches, that symptom can be useful for shoulder pain predictor in the future. The shoulder pain criteria is subjective symptom and self pain measurement with Visual Analogue Scale.Method This study uses cross sectional design with total sampling and simple random sampling. It was conducted in manufacture company in Bekasi during December 2016. Data collection was conducted by interview with subject, questionnaire, physical examination and video recording. Variables studied are age, height, length of arm, smoking habit, sport habit, phase of work, duration of work, repetitive motion of upper arm and the maximum angle of upper arm to shouder. Result The studied recruited 80 workers, with the prevalence of shoulder pain is 38 workers 47,5 . A risk factor identified, were length time of work ge 1 years OR 3,30 , minibreaks duration "
2017
T55699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Anne
"The ability to deliver an exceptional and satisfying spa treatment is a special skill for which massage therapists are particularly well suited. Spa treatments today are multi-layered, multi-textured works of art that combine many elements of holistic practice. They are fun to deliver and offer the therapist a creative outlet. Knowledge of spa treatments not only allows massage therapists to offer their clients more options; it gives them a competitive advantage when seeking work in the spa industry. This textbook guides the massage therapist through each step of delivering a treatment—from a consideration of the indications and contraindications to scope of practice issues, the supplies needed, how to set up the room and practical tips on the specific steps involved. It also provides ideas for massage therapists on how to integrate massage techniques, spa products and enhancing accents, so you can create and deliver unique services. While wet-room equipment and techniques are discussed throughout the book, the focus is on the delivery of spa treatments in a dry-room setting. This approach allows for the use of spa services in a variety of settings such as a classroom, private practice, and massage clinic or day spa without the need for expensive wet-room equipment."
London: Lippincott Williams & Wilkins, 2007
615.822 WIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salvo, Susang G.
St. Louis Missouri: Elsevier Saunder, 2012
615.822 SAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian diseluruh dunia dan dapat diderita oleh kelompok usia mana saja, salah satunya lansia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi hipertensi usia 55-64 tahun sebanyak 55,2%; usia 65-74 tahun sebanyak 63,2%; dan usia ≥ 75 tahun sebanyak 69,5%. Hipertensi dapat terus meningkat pada tahun 2050 karena jumlah lansia diperkirakan mencapai 2 milyar jiwa. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga yang memiliki agregat lansia dengan hipertensi. Intervensi foot massage diberikan dengan tujuan memberikan rasa rileks, menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kenyamanan, dan memperlancar aliran darah sehingga tekanan darah menurun. Intervensi foot massage dilakukan 6 hari berturut-turut selama 15 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan 5-10 menit sebelum dan sesudah diberikannya intervensi foot massage untuk melihat stabilisasi tekanan darah sesuai dengan target yang ingin dicapai. Hasil evaluasi mendapatkan adanya penurunan darah, yaitu sebelum terapi foot massage menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik 145,16 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 69,67 mmHg, namun setelah dilakukan terapi foot massage rata-rata tekanan darah sistolik 134 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 68,83 mmHg. Pembatasan garam harian, mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengelola stres perlu dilakukan keluarga dalam mengontrol tekanan darah. Tindakan foot massage tidak memberatkan perekonomian keluarga dan gerakannya dapat diikuti masyarakat luas.

Hypertension is one of the causes of death worldwide and can be suffered by any age group, one of which is the elderly. Based on Riskesdas data for 2018, the prevalence of hypertension aged 55-64 years was 55.2%; aged 65-74 years as much as 63.2%; and age ≥ 75 years as much as 69.5%. Hypertension can continue to increase in 2050 because the number of elderly people is estimated to reach 2 billion people. This scientific work aims to describe nursing care with foot massage as an effort to reduce blood pressure in families that have an aggregate of elderly people with hypertension. Foot massage interventions are given with the aim of providing a sense of relaxation, reducing pain, increasing comfort, and facilitating blood flow so that blood pressure decreases. The foot massage intervention was carried out 6 days in a row for 15 minutes. Blood pressure measurements were carried out 5-10 minutes before and after the foot massage intervention was given to see blood pressure stabilization according to the target to be achieved. The evaluation results found a decrease in blood pressure, namely before foot massage therapy showed an average systolic blood pressure of 145.16 mm Hg and an average diastolic blood pressure of 69.67 mm Hg, but after foot massage therapy the average systolic blood pressure was 134 mm Hg and the average diastolic blood pressure was 68.83 mm Hg. Restricting daily salt, taking antihypertensive drugs regularly, doing physical activity, and managing stress needs to be done by the family in controlling blood pressure. The act of foot massage does not burden the family's economy and the movement can be followed by the wider community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>