Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joseph Edwin
"Pemberitaan Covid-19 penting khususnya agar masyarakat mendapatkan informasi dan membuat keputusan tepat untuk menghindari paparan virus corona. Akan tetapi penelitian terdahulu mengatakan pesan negatif (undesirable) seperti berita Covid-19 yang tersebar di media sosial atau social networking sites (SNS) dapat menimbulkan third-person perception (TPP), yakni khalayak berpersepsi bahwa berita tersebut lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri mereka sendiri. Hal ini penting diperhatikan karena TPP digagaskan mempengaruhi intensi melakukan perilaku preventif protokol kesehatan 6M yaitu: 1.) memakai masker; 2.) mencuci tangan; 3.) menjaga jarak; 4.) menghindari kerumunan; 5.) mengurangi mobilitas; 6.) dan mengindari makan bersama. Penelitian terdahulu menemukan bukti empiris bahwa cara khalayak menggunakan berita Covid-19 di SNS (konsumsi, kontribusi dan kreasi konten berita Covid-19) dapat mengurangi TPP dan juga memiliki hubungan dengan intensi perilaku preventif. Selain itu, relevansi pribadi khalayak terhadap berita Covid-19 (seberapa penting, bermakna dan berkonsekuensi berita pandemi terhadap khalayak) juga digagaskan dapat mengurangi TPP dan berhubungan positif dengan intensi perilaku preventif. Maka digagaskan bahwa tipe penggunaan SNS dan relevansi pribadi memiliki hubungan langsung dengan intensi perilaku preventif; dan hubungan tidak langsung dengan TPP berperan sebagai mediator. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilaksanakan penelitian berjenis eksplanatif dengan paradigma positivistik dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan quota sampling untuk memperoleh 400 responden dengan karakteristik berdomisili di lima kotamadya DKI Jakarta, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dewasa usia produktif 17-64 tahun dan menggunakan media sosial (Whatsapp, Line, Telegram, Twitter, Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook, dan Linkedin) baik untuk aktivitas sehari-hari maupun mendapatkan berita Covid-19. Data diperoleh melalui survei daring dan diolah dengan program SPSS untuk analisis deskriptif dan partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) untuk analisis model serta pengujian hipotesis. Berdasarkan paired sample t-test, nilai rata-rata indikator pengaruh berita Covid-19 terhadap ‘orang lain’ lebih besar daripada indikator pengaruh terhadap ‘saya’ sehingga menandakan adanya TPP. Berdasarkan analisis model struktural, TPP tidak mempengaruhi intensi perilaku preventif secara signifikan. Meski begitu, secara umum responden ‘setuju’ berniat menjalankan protokol kesehatan 6M. TPP juga tidak terbukti memediasi hubungan konsumsi, kontribusi dan kreasi dengan intensi perilaku preventif. Selain itu TPP juga tidak memediasi hubungan relevansi pribadi terhadap perilaku preventif. Relevansi pribadi didapati sebagai variabel penting karena memiliki hubungan negatif signifikan dengan TPP dan memiliki hubungan positif dengan intensi perilaku preventif
News coverage on Covid-19 is of public importance as it provides people with important updates as well as information crucial for avoiding infection. Previous studies have shown undesirable messages such as Covid-19 news that circulates in social networking sites (SNS) can trigger ‘third-person perception’, which is a phenomenon in which audiences presume a message exerts more influence upon people other than themselves. It is crucial to examine whether audiences experience TPP during consumption of pandemic news – especially when there is a possible negative correlation between TPP and protective behavior intentions. In the case of Covid-19 pandemic, preventive behavior is 6M health protocol that includes: 1.) wear masks; 2.) wash hands; 3.) keep physical distance; 4.) avoid crowds; 5.) decrease mobility; 6.) avoid eating together public spaces. Previous studies showed empirical evidence that how users use Covid-19 news in SNS (consume, contribute or create) could reduce TPP and also is correlated with preventive behavior intentions. Furthermore, personal relevance of pandemic news (important, meaningful & has consequences) is said to have negative relationship with TPP but has positive relationship with preventive behavior intentions. This suggests that three types of SNS usage and personal relevance have direct relationship with protective behavior intentions, as well as indirect relationship with TPP as mediator. To test these hypotheses, explanatory research of a positivistic paradigm and a quantitative approach is administered. This research utilizes quota sampling to collect data from 400 respondents through online questionnaire. Samples have the characteristics of living in five DKI Jakarta municipalities, of both sexes, between 17-64 years of age and uses SNS for daily activities as well as receiving news on Covid-19 (Whatsapp, Line, Telegram, Twitter, Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook & Linkedin). SPSS is used to perform descriptive analysis and paired sample t-test, while partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) is used to analyze inner & outer model. Through paired sample t-test, respondents experience TPP as is evidenced by the mean value of influence of Covid-19 news towards ‘others’ is larger than that of influence towards ‘self’. However, based on structural analysis, there is no significant relationship between TPP and preventive behavior intentions despite respondents having to ‘agree’ to have intentions to follow 6M health protocol. Analyses also presented no support for the hypotheses that TPP mediates the indirect correlation of consumption, contribution and creation with preventive behavior intensions. There is also no evidence that TPP mediates indirect relationship of personal relevance and preventive behavior intensions. Personal relevance is found to be an important construct as it has a positive influence toward preventive behavior intentions and has a negative relationship with TPP.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmah Audina
"Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet, semakin banyak konsumen yang menikmati pembelian secara online. Salah satu dampak dari fenomena ini adalah munculnya pembelian kompulsif secara online. Seperti yang telah disebutkan dalam literatur sebelumnya, pembelian kompulsif secara konvensional maupun online merupakan salah satu aspek negatif dari perilaku konsumen yang perlu diantisipasi. Sehingga perlu diketahui anteseden pada pembelian kompulsif secara online. Adapun anteseden yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan situs jejaring sosial yang berlebihan, kebingungan identitas, materialisme, religiositas Islam, dan selfitis. Kuisioner disebarkan secara online ke wilayah-wilayah di Indonesia dan diperoleh 558 responden. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan perangkat lunak LISREL 8.8. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kebingungan identitas, materialisme, dan selfitis terhadap pembelian kompulsif secara online. Selain itu terdapat peran mediasi serial dari kebingungan identitas dan materialisme antara penggunaan situs jejaring sosial yang berlebihan terhadap pembelian kompulsif secara online. Penelitian ini juga menemukan pengaruh negatif antara materialisme dan religiositas Islam.

As the internet penetration increases, more consumers are enjoying online purchases. One of the effects of this phenomenon is the emergence of online compulsive buying. As mentioned in the previous literature, compulsive buying in conventional as well as online, is one of the negative aspects of consumer behaviour that needs to be anticipated. So the antecedents of online compulsive buying should to be analysed. The antecedents of online compulsive buying that used in this study are excessive use of social networking sites, identity confusion, materialism, Islamic religiosity, and selfitis. Questionnaires were distributed online to regions in Indonesia and obtained 558 respondents. This study uses structural equation modeling methods with LISREL 8.8 software. This study found that there were positive and significant influences between identity confusion, materialism, and selfitis towards online compulsive buying. In addition, there is a serial mediating role of identity confusion and materialism between excessive use of social networking and online compulsive buying. This study also found a negative influence between materialism and Islamic religiosity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifany Faulina
"ABSTRAK
Saat ini penyebaran berita bernada negatif ke media sosial sangat sering terjadi. Hal
ini dapat memunculkan persepsi bahwa berita daring negatif lebih mempengaruhi orang
lain dibandingkan diri sendiri, atau disebut Third Person Perception. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat pengaruh media sosial Instagram yang ditampilkan bersama
dengan berita daring negatif dalam membentuk persepsi terhadap konten dan
pengaruhnya. Eksperimen dilakukan dengan memberikan partisipan (n=281) paparan
terhadap berita daring negatif yang dihadirkan dalam Instagram dan situs berita daring.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berita daring negatif yang dipaparkan dalam penelitian
dirasakan lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri sendiri. Selanjutnya, hasil
analisis menggunakan GLM ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara penyisipan berita daring negatif dengan Third Person Perception.
Membaca berita daring melalui Instagram ataupun membaca berita melalui situs berita daring tidak meningkatkan Third Person Perception."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Santoso
"Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, pertumbuhan pinjaman online berbasis peer-to-peer (P2P) lending di tanah air mengalami kemajuan pesat. Sayangnya, hal ini memunculkan ancaman teror dengan kekerasan, penghinaan, pencemaran nama baik dari perusahaan P2P lending, seperti yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Inovasi Milik Bersama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penyidikan yang dilakukan oleh Ditipideksus Bareskrim Polri dan alasan para tersangka dalam kasus pinjaman online ilegal KSP Inovasi Milik Bersama tidak dijerat hukum tindak pidana korporasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kasus terhadap kasus KSP Inovasi Milik Bersama. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada personel Dittipideksus Bareskrim Polri dan OJK dan studi dokumentasi terhadap peraturan perundang-undangan serta berita acara hasil penyidikan kasus tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penyidikan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana dimana saat ini proses penyidikan sudah sampai penyerahan tersangka dan barang bukti ke pengadilan. Berdasarkan hasil penyidikan tersebut, korporasi ini diidentifikasi sebagai crime corporation atau perusahaan yang secara sengaja didirikan untuk tujuan kejahatan. Kasus KSP Inovasi Milik Bersama tidak dikenakan pertanggungjawaban korporasi karena di dalam KUHP belum menganggap korporasi sebagai subjek hukum serta belum tercapainya kesepahaman antara penegak hukum terkait hal tersebut.

Along with the rapid advances in technology, the growth of online lending based on peer-to-peer (P2P) lending in the country is progressing rapidly. Unfortunately, this raises the threat of terror with violence, humiliation, and defamation from P2P lending companies, such as KSP Inovasi Milik Bersama. This study aims to analyze the investigation process carried out by the Ditipideksus Bareskrim Polri and the reasons the suspects in the case of the illegal online loan of KSP Inovasi Milik Bersama were not charged with corporate criminal law. This study uses a qualitative method through a case study of the case of the KSP Inovasi Milik Bersama. Data was collected by interviewing the personnel of the Dittipideksus Bareskrim Polri and OJK and studying documentation of the laws and regulations as well as the minutes of the results of the investigation of the case. The results of this study indicate that the investigation process carried out is in accordance with the procedures in force in the National Police Chief Number 6 of 2019 concerning Criminal Investigations where currently the investigation process has reached the submission of suspects and evidence to court. Based on the results of the investigation, this corporation is identified as a crime corporation or a company that is intentionally established for criminal purposes. The case of the KSP Inovasi Milik Bersama is not subject to corporate responsibility because the Criminal Code does not yet consider corporations as legal subjects and an understanding has not been reached between law enforcement regarding this matter. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amia Luthfia R. Koestoer
"Internet telah menjadi bagian integral bagi kehidupan manusia di era digital saat ini. Remaja Indonesia cukup banyak menggunakan Internet, terutama remaja di kota seperti DKI Jakarta. Dari berbagai studi tentang penggunaan Internet pada remaja, menunjukkan hasil bahwa Internet bagai pedang bermata dua, di satu sisi bermanfaat tapi di sisi lain mengandung berbagai risiko. Manfaat dan risiko online sulit untuk dipisahkan dengan tegas karena keduanya saling berkaitan dan terjalin sangat halus. Online risk risiko online dapat berdampak merusak remaja, apalagi usia remaja selain masih rentan akan pengaruh negatif, juga jiwa eksplorasi dan dorongan melakukan tindakan berisiko juga tinggi. Sedangkan online opportunity manfaat online memberikan banyak kesempatan untuk remaja berkreasi dan berelasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat dan risiko online yang dialami remaja Indonesia ketika mereka menggunakan Internet dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya manfaat dan risiko online untuk menghasilkan model teoritik baru. Penelitian ini menggunakan metode survei multistage random sampling dengan responden sebanyak 756 siswa SMP dan SMA di DKI Jakarta. Teknik analisis data menggunakan analisis Struktural Equation Model SEM . Online opportunity yang diperoleh remaja melalui Internet yaitu manfaat belajar, manfaat untuk berpartisipasi kreatif, manfaat berpartisipasi sosial, berelasi sosial, manfaat hiburan, memperoleh manfaat komersial dan manfaat personal. Online risk yang dialami remaja yaitu risiko konten ndash; remaja sebagai penerima konten buruk; risiko kontak ndash; remaja sebagai partisipan; risiko tindakan ndash; remaja sebagai pelaku tindakan berisiko di Internet. Online opportunity dan online risk terbukti dipengaruhi oleh lingkungan sosial remaja orangtua, teman sebaya dan sekolah , status sosial demografi remaja, motif berinternet dan aktivitas pengguna. Kedekatan remaja dengan lingkungan sosialnya orangtua, teman sebaya dan perhatian sekolah ternyata dapat mengurangi terjadinya online risk. Kedekatan orangtua dan teman sebaya berpengaruh pada motif berinternet dan aktivitas pengguna. Intended consequences konsekuensi yang diharapkan dan unintended consequences konsekuensi yang tidak diharapkan menjadi satu kesatuan karena online opportunity ternyata mempengaruhi terjadinya online risk. Remaja pada dasarnya akan memperoleh manfaat-- intended consequences -- dari Internet terlebih dahulu, baru mereka bisa mengalami online risk -- unintended consequences. Penggunaan Internet tidak serta merta akan menghasilkan online risk tapi berpengaruh secara tidak langsung melalui online opportunity.

The Internet has become an integral part of human life in today 39;s digital age. Many Indonesian adolescents use the Internet, especially those who are living in big cities. From myriad studies on Internet usage in adolescents, showing the result that the Internet is a double-edged sword, on the one hand is useful but on the other hand holds various risks. Online opportunities and risks are difficult to separate as they are intertwined very subtly.Online risk can harm adolescents, as they are highly exploratory on the new things hence could be vulnerable to negative influences as well as risky behavior. On the other side, the online opportunity provides many benefits indeveloping creativity and building relationships. Therefore, this study aims to identify the online opportunities and risks experienced by Indonesian adolescents and analyze the factors that influence online opportunities and risks to generate a new theoretical model. This research uses multistage random sampling survey method with 756 students of junior and senior high school in Jakarta while Structural Equation Model SEM is used for data analysis. The benefits for adolescents from online opportunities are learning benefits, creative participation, social participation, social relationships, entertainment, commercial benefits, and personal benefits. On the other side, the online risks for adolescents are content risk adolescents as recipients of bad content ; contact risk adolescents as participants and conduct risk adolescents as risky actors on the Internet .Online opportunity and online risk are proven to be influenced by the adolescents rsquo; social environment such as parents, peers, and school; adolescents rsquo; social demographic status; Internet motives; and user activities. The proximity of adolescents to their social environment parents rsquo; attachment, peers rsquo; attachment, and school attention can reduce online risk. The attachment of parents and peers affects the Internet motives and user activity.Intended consequences and unintended consequences become a solid intertwined entity as online opportunity affects to online risk. Adolescents will obtain online opportunity first, then they potentially experience online risk. Internet usage does not directly affect online risk but indirectly influences through online opportunity."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Aini Bestari
"Studi ini mencoba menjelaskan bagaimana hegemoni budaya dominan dalam bentuk praktik gaya hidup urban dilanggengkan melalui penggunaan jejaring sosial oleh remaja. Menggunakan paradigma kritis, studi ini akan berfokus untuk melihat bagaiamana gaya hidup urban menjadi budaya dominan dan menciptakan hegemoni melalui penanda kelas dan berbagai bentuk kapital dalam jejaring sosial. Untuk menjawabnya, studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dengan lima informan remaja. Studi ini menemukan bahwa gaya hidup urban memiliki arti penting bagi remaja di Kota Bekasi terkait identitas dan penerimaan sosial. Studi ini juga menemukan bahwa terdapat upaya mobilitas sosial ke atas di antara remaja kelas menengah Kota Bekasi dengan menjadikan kaum muda Jakarta dalam Ask.fm sebagai panduan nilai dan gagasan.

This study will try to describe how cultural hegemony in the form of lifestyle practices are maintained through the use of social networking sites among teenagers. Using the critical paradigm, this study will focus to see how urban lifestyle becomes dominant culture and create hegemony through class symbols and various forms of capital in social networking sites. To answer them, this study used a qualitative approach and data collection techniques through indepth interviews with five informants. The study found that the urban lifestyle has significance for teenagers in Bekasi related to identity and social acceptance. The study also found an effort for upward social mobility among middle class teenagers in Bekasi by following lifestyle related values and ideas of Jakarta youth in Ask.fm.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S58738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Widiarini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bagaimana pemaknaan kelompok dewasa muda
tentang konsep trust dalam konteks hubungan percintaan yang menggunakan
Facebook. Saat ini Facebook merupakan situs jejaring sosial yang banyak
digunakan kelompok dewasa muda untuk membina hubungan interpersonal,
termasuk hubungan percintaan. Kondisi ini menjadi unik karena identitas
pasangan hanya terbatas pada informasi di facebook. Penelitian ini menggunakan
paradigma konstruktivis dengan strategi penelitian fenomenologi. Sedangkan
metode penelitian adalah wawancara mendalam dan observasi kemudian
dianalisis dengan metode analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dewasa muda memaknai trust dalam konteks diatas secara negotiated dan
oppositional.

Abstract
This research focus on reception toward trust concept among young adult who
conduct love relationship by using Facebook. Nowadays, Facebook is one the
most popular social networking site which is used by young adult to build
interpersonal relationship, particularly love relationship. This case is unique
because partner?s identity is very limited (merely rely on profile on Facebook).
The research paradigm is constructivist and research strategy in phenomenology.
Meanwhile the research methods use are observation and in-depth interview and
use thematic analysis. The researcher found that young adult perceive trust in
negotiated and oppositional ways."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajrin Rimadhyani Firdaus
"Pandemi Covid-19 mendorong perubahan perilaku konsumen semakin cepat. Banyak konsumen melakukan belanja secara online dibandingkan belanja offline. Salahsatu kategori belanja online yang mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19 adalah belanja bahan makanan. Salah satu bahan makanan yang menjadi pilihan konsumen adalah produk segar (buah, sayur, daging, frozen food). Penelitian ini mengintegrasikan peran pengalaman online pasca pembelian yang dimiliki konsumen (post-purchase online customer experience) dengan menganalisis persepsi yang dimiliki konsumen untuk mengintensifikasi pembelian kembali yang dimiliki konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui niat pembelian ulang yang dipengaruhi oleh post-purchase online customer experience, customer satisfaction dan trust yang dimiliki pelanggan terhadap e-commerce. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner secara online untuk menjangkau konsumen produk segar di Indonesia. SEM-PLS digunakan untuk menguji dan menganalisis model penelitian dengan sepuluh hipotesis dan 605 responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa lima dimensi post-purchase online customer experience yaitu “delivery”, “product in hand”, “packaging”, “customer support”, dan “return and exchange” berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap customer satisfaction sedangkan “benefits” tidak berpengaruh. Customer satisfaction berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap trust, begitu juga trust terhadap repurchase intention. Trust juga memiliki peran memediasi secara parsial customer satisfaction dengan repurchase intention. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa e-commerce perlu memperhatikan aspek post-purchase online customer experience untuk dapat mempertahankan pelanggan yang dimiliki.

Covid-19 has shifted Indonesia consumer’s shopping behavior, it shifted from offline shopping to online shopping. One of the online shopping categories that has increased during Covid-19 pandemi is grocery shopping. This study integrates the role of post purchase online customer experience by analyzing consumer perception to intensify their repurchase. This study aims to investigate how repurchase intention influenced by post purchase online customer experience, customer satisfaction and trust on e-commerce. An online survey was conducted in Indonesia to capture fresh food online shopper as participants. SEM PLS was utilized to test research model with ten hypothesis and analyzed data collected from 605 respondents. This study shows that five post-purchase OCE dimensions “delivery”, “product in hand”, “packaging”, “return and exchange”, and customer support significantly drive customers’ satisfaction. “Benefits” is not influential. Customer satisfaction found as significant contributor to trust. Trust revealed has significant impact to repurchase intention. Additionally, customer satisfaction partially mediated by trust to repurchase intention. The result of this study suggest that seller in e-commerce need to consider delivery, product in hand, packaging, ease of return and exchange, and responsive customer support to retain their customer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muhammad Islaha
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji dua model yang digabung dari penelitian Sherry et al. (2006) dan Kim et al. (2011). Model tersebut mencoba untuk menjelaskan perilaku penggunaan Social Networking Games (SNG) game yang terintegrasi dengan platform jejaring sosial. Enam jenis motivasi mengapa orang bermain game diuji. Motivasi dilihat hubungannya terhadap kesenangan yang didapatkan dan kontinuitas penggunaan game. Metode path analysis digunakan dalam menguji model terkait. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa tantangan dan kompetisi adalah predikor positif yang menentukan apakah seseorang terpuaskan atau tidak dengan bermain. Berdasarkan hasil, aspek sosial dari social networking game justru sangat minim. Maka penelitian selanjutnya harus melihat SNG dari jenis game dan mediumnya.

ABSTRACT
This study investigates two models combined two prior studies from Sherry et al. (2006) and Kim et al. (2011). The model attempts to explain behavioral intention to use Social Networking Games - games that are integrated with social networking platforms. 6 types of motivations why people play games tested. Relation between motivation, obtained pleasure and game usage continuity were examined. Path Analysis methods used in testing related models. Regression analysis showed that challenge and competition is positive predictor that determines whether a person is satisfied or not with the play. Based on the results, it is precisely the social aspect of social networking games was minimal. SNG has to be seen from the type of game and the medium."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Aidha Salsabila Mulsi
"Artikel ini membahas pola perundungan siber (cyber bullying) yang terjadi pada selebriti di media sosial Instagram. Berfokus pada pemberitaan di media online pada tahun 2021, artikel ini juga mempelajari praktik digital yang destruktif seperti pidato kebencian dan konten berbahaya. Sebagai dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020, media sosial telah menjadi platform alternatif dimana interaksi sosial bergeser ke jaringan daring. Peristiwa ini meningkatkan aktivitas daring seluruh masyarakat yang terpaksa untuk mengisolasi diri serta telah mengembangkan cara komunikasi dan interaksi baru. Sering kali, interaksi di dunia maya dapat mendorong pengguna untuk berbuat kasar, berbahaya, ataupun mengintimidasi. Dengan menggunakan teori Online Disinhibition Theory, artikel ini membahas kontradiksi seputar kasus perundungan siber terhadap selebriti melalui data sekunder di media online. Ditemukan terdapat tiga kategori perundungan siber pada selebriti yakni, harassment (gangguan), flaming (berapi-api), dan denigration (pencemaran nama baik) dan sesuai dengan empat dari faktor disinhibisi daring yakni invisibility, anonymity, asynchronicity, dan minimisation of status and authority. Dengan memahami hal ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengantisipasi perbuatan berbahaya di media sosial.

This article discusses the patterns of cyberbullying that occur on social media platform Instagram, focusing on online media coverage in the year 2021. The article also examines destructive digital practices such as hate speech and harmful content. Due to the COVID-19 pandemic in 2020, social media has become an alternative platform where social interactions have shifted to the digital realm. This event has increased online activities for individuals forced to isolate themselves and has led to the development of new communication and interaction methods. Often, interactions in the virtual world can prompt users to behave aggressively, dangerously, or intimidatingly. Utilizing the Online Disinhibition Theory this article delves into the contradictions surrounding cases of cyberbullying against celebrities through secondary data from online media. The data found three categories of cyberbullying towards celebrities; harassment, flaming, and denigration. In accordance with the online disinhibition factors, the data correspond with four factors; invisibility, anonymity, asynchronicity, and minimisation of status and authority. Understanding this topic may increase public awareness and help them navigate social media avoiding harmful acts towards anyone, including public figures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>