Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atika Suri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dianggap Opinion Leaders Ahli Kesehatan sebagai disinformasi dan apa yang dilakukan untuk melawan Disinformasi online COVID-19 di masa PPKM Darurat I. Konsep Opinion Leaders di media sosial dan konsep Melawan Disinformasi pada masa pandemi menjadi pisau analisis penelitian ini. Untuk mengamati komunikasi dan budaya online di media sosial, penelitian ini menggunakan metode Netnografi dan menjaring enam Opinion Leaders sebagai subyek penelitian melalui unggahan mereka di media sosial Twitter. Perlawanan terhadap disinformasi dilakukan Ahli Kesehatan dalam 6 tema besar, yakni: percaya COVID-19 bukan flu biasa, dokter tidak mengambil untung dari COVID-19, Jalankan Protokol Efektif, Gunakan obat rekomendasi medis, bijak memilih pengobatan dan segera vaksin. Narasi konsultasi dokter-pasien memperkuat posisi mereka dalam menyampaikan rekomendasi, termasuk mampu melengkapinya dengan data di lapangan, jurnal dan referensi ilmiah terkini. Sebagai ahli kesehatan mereka juga mampu mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah agar sesuai dengan rekomendasi sains. Meski begitu  metode pengobatan COVID-19 yang cepat berubah, menjebak mereka dalam debat terbuka sesama ahli kesehatan yang justru memperbesar infodemi dan berpotensi disinformasi baru. Teknologi digital memungkinan informasi  datang dari berbagai arah, merubah konsep komunikasi Opinion Leaders Ahli Kesehatan yang awalnya mengacu pada teori two way step menjadi multi steps.

This study aims to find out what Opinion Leaders consider as online disinformation and what they have been done to fight COVID-19 disinformation during the enforcement of Social Restrictions (PPKM Darurat) I. The concept of Opinion Leaders in social media and Combating Disinformation during a pandemic is the key analytical method of this research. To observe online communication and culture on social media, this research uses the Netnographic method to capture six Opinion Leaders as the subjects through their postings on  Twitter. There are 6 major postings themes: COVID-19 exists, doctors do not gain profit from COVID-19, Effective Protocols Implementation, Medically recommended drugs usage, choosing of treatment wisely and get vaccinated immediately. The narrative angle of doctor-patient consultation has strengthen their position in relaying recommendation, including providing the latest supplementary field data, scientific journals, and academic reference. Their presence has also been able to observe and criticize government policies that are not suitable with scientific recommendations. Even so, the fast changing COVID-19 treatment methods has trapped them into a debate against each other which then amplified the infodemic and has the potential to generate new disinformation. Through digital technology, information could come from various directions, changing the communication concept of Opinion Leaders which initially referred to the two way step to multi steps theory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kusumaningtyas
"Walaupun pendidikan di berbagai wilayah di Indonesia sudah dapat berlangsung secara tatap muka, bukan berarti ancaman terhadap paparan COVID-19 pada warga sekolah telah hilang. Hal tersebut terlihat dari tingginya kasus positif COVID-19 di Indonesia, di mana Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia. Selain itu, keberadaan klaster penularan COVID-19 di sekolah-sekolah juga menunjukkan pentingnya penerapan protokol kesehatan COVID-19 di sekolah. SDN Ujung Menteng 02 merupakan salah satu sekolah yang harus ditutup selama dua minggu akibat terdapat beberapa warga sekolah yang positif COVID-19. Dalam penelitian ini dibahas mengenai implementasi protokol kesehatan COVID-19 di SDN Ujung Menteng 02 dengan melihat variabel yang terdapat pada Model Implementasi Edward III. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Metode pengambilan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Berdasarkan data yang diperoleh, SDN Ujung Menteng 02 telah cukup baik dalam mengimplementasikan protokol kesehatan COVID-19. Namun, masih terdapat perilaku warga sekolah yang harus dibenahi, seperti penggunaan masker, menjaga jarak, dan lain sebagainya. Sumber daya, komunikasi, dan disposisi (sikap) warga sekolah sudah baik dalam mengimplementasikan protokol kesehatan COVID-19 di SDN Ujung Menteng 02. Namun, struktur birokrasi pada Satgas COVID-19 SDN Ujung Menteng 02 masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Although schools in various regions in Indonesia have been opened, the threat of exposure to COVID-19 for the school residents has not disappeared. This can be seen from the number of positive cases of COVID-19 in Indonesia, where DKI Jakarta Province is the province with the highest positive cases of COVID-19 in Indonesia. The COVID-19 transmission clusters in schools also show the importance of implementing COVID-19 health protocols in schools. SDN Ujung Menteng 02 was one of the schools that had to be closed due to several school residents who were positive for COVID-19. This study discusses the implementation of the COVID-19 health protocol at SDN Ujung Menteng 02 by looking at the variables from Edward III Implementation Model. The type of research used is qualitative research with case study design, using in-depth interviews and observation. Based on the data obtained, there are still behaviors of school residents that must be addressed, such as the use of masks, physical distancing, etc. Resources, communication, and disposition of school residents are good in implementing the COVID-19 health protocol at SDN Ujung Menteng 02. However, the bureaucratic structure of the Satgas COVID-19 SDN Ujung Menteng 02 still needs to be improved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur
"Tesis ini meneliti pengaruh kredibilitas sumber dan kualitas informasi yang dibagikan opinion leaders terhadap terhadap kepercayaan informasi kebijakan publik di media sosial dalam konteks isu APBN di media sosial Kementerian Keuangan. Hubungan kausal tersebut dianalisis menggunakan kerangka konsep Two-Step Flow of Communication atau Opinion Leadership melalui uji ANOVA. Pengumpulan data dilakukan terhadap 140 partisipan yang di random assignment dari 311 subjek yang direkrut secara online experiment. Penelitian ini menggunakan desain faktorial eksperimen 2x2.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum temuan empiris dalam penelitian ini sejalan dengan kerangka konseptual Two-Step Flow of Communication atau Opinion Leadership yang masih relevan diterapkan pada konteks media sosial. Meski demikian, terdapat sedikit perbedaan dalam temuan empiris penelitian ini yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kredibilitas sumber yang signifikan antara pejabat publik dan selebritis dalam mempengaruhi kepercayaan informasi kebijakan publik di media sosial. Partisipan sama-sama memberikan penilaian yang relatif tinggi kepada kedua kategori opinion leaders tersebut selaku sumber informasi yang kredibel dalam hal kebijakan APBN di media sosial. Sementara itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara informasi berkualitas dan informasi tidak berkualitas dalam mempengaruhi kepercayaan informasi kebijakan publik di media sosial. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti merekomendasikan bahwa organisasi pemerintah perlu mempertimbangkan penggunaan opinion leaders sebagai salah satu bentuk strategi komunikasi kebijakan publik di media sosial dengan memperhatikan tokoh yang akan digunakan/ditunjuk sebagai opinion leaders dan menjaga kualitas informasi yang dibagikan oleh para opinion leaders tersebut.

This thesis examines the effect of the sources credibility and the quality of information shared by opinion leaders on the trustworthiness of public policy information on social media in the context of the State Budget issue on the Ministry of Finance's social media. The causal relationship was analyzed using the conceptual framework of Two Step Flow of Communication or Opinion Leadership through the ANOVA test. Data collection was carried out on 140 participants who were randomly assigned from 311 subjects who were recruited in the online experiment. This study used a 2x2 factorial experimental design.
However, there is a slight difference in the empirical findings of this study which states that there is no significant difference in source credibility between public officials and celebrities in influencing the trust of public policy information on social media. Participants both gave relatively high ratings to the two categories of opinion leaders as sources of credible state budget policy information on social media. Meanwhile, there is a significant difference between quality information and unqualified information in influencing the trust of public policy information on social media. Based on these findings, the researcher recommends that government organizations consider the use of opinion leaders as a form of public policy communication strategy on social media by paying attention to the figures to be used/appointed as opinion leaders and maintaining the quality of information shared by these opinion leaders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rossari Farmashinta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beauty vlogger sebagai opinion leaders dalam pembelian kosmetik, khususnya merek lokal. Beauty vlogger dianggap sebagai opinion leaders karena mereka memiliki kredibilitas dalam memberikan ulasan tentang produk kosmetik. Source credibility yang terdiri dari attractiveness, expertise, dan trustwothiness yang secara positif mempengaruhi sikap konsumen terhadap vlogger kecantikan. Kemampuan vlogger kecantikan dalam menggunakan kosmetik dan memberikan ulasan meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga konsumen menyukai vlogger kecantikan dan memiliki efek untuk menonton lagi. Selain itu, daya tarik beauty vlogger, baik dari segi fisik atau penyampaian, membuat konsumen lebih tertarik dan membangun hubungan yang lebih personal. Sikap positif konsumen terhadap beauty vlogger memiliki dampak positif pada brand credibility dan brand attitude produk kosmetik yang ditinjau. Kepercayaan yang diberikan kepada beauty vlogger juga dapat mempengaruhi kepercayaan pada merek. Selain itu, sikap konsumen terhadap merek juga dipengaruhi oleh beauty vlogger karena konsumen merasa produk atau merek yang diulas memiliki kualitas yang baik sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Sikap konsumen yang positif juga secara langsung mempengaruhi purchase intention mereka pada merek kosmetik yang diulas oleh beauty vlogger. Beauty vlogger dengan kredibilitas mereka sendiri dapat secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi minat beli konsumen pada merek kosmetik yang diulas. Perusahaan kosmetik dapat menggunakan beauty vlogger sebagai salah satu media komunikasi mereka untuk meningkatkan minat beli konsumen.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of beauty vloggers as opinion leaders purchasing cosmetics, especially local brands. Beauty vloggers are considered as opinion leaders because they have credibility in providing reviews about cosmetic products. Source credibility consisting of attractiveness, expertise, and trustworthiness positively affects consumers' attitudes toward beauty vloggers. The ability of beauty vloggers in using cosmetics and providing reviews enhances consumer confidence so that consumers love the beauty vloggers and have the effect of watching again. In addition, the attractiveness of beauty vloggers, both in terms of physical or delivery, makes consumers more interested and build a more personal relationship. Positive attitudes of consumers to beauty vloggers have a positive impact on brand credibility and brand attitude of cosmetic products reviewed. The belief given to beauty vloggers is also able to influence the belief in the brand. In addition, consumer attitudes toward the brand is also influenced by beauty vloggers because consumers feel cosmetic products or brands are reviewed to have good quality so that consumers are interested to buy. Positive consumer attitudes also directly affect their buying interest in cosmetic brands reviewed by beauty vloggers. Beauty vloggers with their own credibility are able to directly and indirectly affect consumers' buying interest on cosmetic brands reviewed. Cosmetics companies can use beauty vloggers as one of their communications media to increase consumer buying interest."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Dina Amri
"Pelayanan gizi pada bayi dan balita tidak dapat dilaksanakan selama masa pandemi COVID-19 dengan adanya Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Angka kunjungan ke POSYANDU di empat wilayah kerja Puskesmas se-Kota Solok mengalami penurunan signifikan pada bulan April hingga bulan Mei tahun 2020. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Pedoman Pelayanan Gizi pada Bayi dan Balita di Masa Tanggap Darurat COVID-19 pada tanggal 4 Mei 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Pedoman Pelayanan Gizi pada Bayi dan Balita di Masa Tanggap Darurat COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kota Solok dari perspektif kebijakan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus pada bulan Mei sampai Agustus 2021 di wilayah kerja Puskesmas se-Kota Solok dan Dinas Kesehatan Kota Solok. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, telaah dokumen dan wawancara mendalam terhadap 11 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal (Kebijakan Kepala Puskesmas, SDM, dana dan fasilitas) serta faktor eksternal (Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Solok dan kondisi-sosial ekonomi masyarakat) yang dimiliki oleh Puskesmas se-Kota Solok tidak sepenuhnya mendukung untuk pelaksanaan Pedoman Pelayanan Gizi pada Bayi dan Balita di Masa Tanggap Darurat COVID-19. Keadaan penduduk di wilayah kerja masing-masing Puskesmas yang masih banyak tidak memiliki smartphone dan tidak bisa akses media sosial menyebabkan konseling gizi secara daring tidak dapat dilaksanakan oleh Petugas Gizi. Kegiatan pelayanan gizi di POSYANDU tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik dikarenakan kurang memadainya sarana dan prasarana kesehatan. Kegiatan pelayanan gizi pada bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas se-Kota Solok pada masa tanggap darurat COVID-19 tidak dilaksanakan sepenuhnya sesuai Pedoman Pelayanan Gizi pada Bayi dan Balita di Masa Tanggap Darurat COVID-19. Kepala Puskesmas dan Petugas Gizi diharapkan bekerjasama dengan Tokoh Masyarakat (Ketua RT/RW), Kepala Kelurahan dan Pemerintah Daerah Kota Solok dalam meningkatkan swadaya masyarakat dengan cara mengadakan rapat lintas sektor dan memanfaatkan dana kelurahan untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di Posyandu berbasis gotong royong seperti yang telah diatur oleh Pemerintah Daerah Kota Solok.

Nutrition services for infants and children under-five cannot be carried out during COVID-19 pandemic because of the Large-Scale Social Restriction Policy (Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB). POSYANDU visit rate in the four working areas of Public Health Centers (Puskesmas) in Solok City showed significant decrease from April to May 2020. To overcome this, the Ministry of Health of Indonesian Republic issued Nutrition Services Guidelines for Infants and Children Under-Five during COVID-19 Emergency Response Period on May 4th, 2020. This study aims to analyze the implementation of Nutrition Services Guidelines for Infants and Children Under-Five during COVID-19 Emergency Response Period in Public Health Centers in Solok City from policy perspective. This study was conducted with qualitative approach and case study design from May to August 2021 in Public Health Centers in Solok City. Data was collected by using observation, document review and in-depth interviews with 11 informants. The results showed that internal factors (Internal Policy, HR, funds and facilities) as well as external factors (Solok City Government Policy and community socio-economic conditions) of Public Health Centers in Solok City did not fully support the implementation of Nutrition Services Guidelines for Infants and Children Under-Five during COVID-19 Emergency Response Period. Population condition which still does not have a smartphone and cannot access social media, causes online nutrition counseling cannot be carried out by Nutrition Officers. Nutrition service activities at POSYANDU did not properly implement health protocols due to inadequate health facilities and infrastructure. Nutrition service activities for infants and children under-five in ​​Public Health Centers in Solok City during COVID-19 were not fully implemented according to Nutrition Services Guidelines for Infants and Children Under-Five during COVID-19 Emergency Response Period. Heads of Public Health Centers and Nutrition Officers are expected to cooperate with Community Leaders and Local Government of Solok City in increasing community self-reliance by holding cross-sectoral meetings and utilizing village funds to support the development of health facilities and infrastructure in POSYANDU based on mutual cooperation as regulated by the Local Government of Solok City."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Indra Wijaya
"Sejak tahun 2020 dan selama pandemi COVID-19, Indonesia mewajibkan pemakaian masker di semua aktivitas kerja termasuk di dalam perusahaan. Oleh karena itu, PT.X mewajibkan semua pekerjanya menggunakan masker termasuk pekerjaan fisik dan sesuai dengan standar pemerintah dan kemudahan bernapas maka dipilihlah masker medis 3 lapis. Melalui observasi pendahuluan menunjukkan dari 12 pekerja fisik, 92% merasakan keluhan cepat lelah dan sesak napas ketika bekerja, sehingga penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL (cardiovascular load) dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik. Hasil dari penelitian melalui analisis tabel silang/crosstab antara variabel “jenis keluhan kesehatan subjektif” dengan “%CVL” menunjukkan terdapat hubungan antar variabel “jenis keluhan kesehatan subjektif” dan variabel “%CVL” dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin tinggi risiko negatif terhadap keluhan kesehatan subjektif (seperti keluhan cepat lelah sampai sesak napas). Kemudian, untuk analisis tabel silang/crosstab antara variabel “waktu mengalami keluhan kesehatan subjektif” dengan “%CVL” menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin semakin cepat pekerja merasakan keluhan kesehatan subjektif tersebut. Sedangkan, untuk parameter lain seperti karakteristik pekerja dan kondisi lingkungan kerja di PT.X tidak menunjukkan hubungan dan interpretasi yang bermakna terhadap keluhan kesehatan subjektif pekerja fisik ketika penggunaan masker. Sehingga, dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik, semakin besar nilai %CVL (atau semakin lelah) maka semakin berat keluhan kesehatan subjektif yang dialami (cepat lelah sampai sesak napas) dan semakin cepat pekerja fisik mengalami keluhan kesehatan subjektif dalam 1 putaran pekekerjaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penilaian kembali bahaya dan risiko pemakaian masker pada pekerjaan fisik di perusahaan untuk menemukan pengendalian yang lebih memadai.

Since year 2020 and during COVID-19 pandemic period, in Indonesia, mask usage is mandatory for every working activites including in industry. Hence, mask usage is mandatory in PT.X including for physical activities and based on local/government regulation also breathability aspect, PT.X decided to use 3 ply medical mask as standard mask. From pre observation that had already been conducted revealed that from 12 physical workers as respondent, 92% were experiencing health issue during wearing the mask. Then, this condition proves that wearing the mask during physical activity resulting new hazard that need to be mitigated properly. The purpose of researcher in this thesis is to find relation between 3 ply medical mask usage through %CVL (cardiovascular load) measurement with subjective health issue of physical workers. The result of this research from crosstab analysis between variable “health issue type” vs “%CVL” shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will impact to higher risk of negative health issue (tired quickly until shortness of breath). Then, for crosstab analysis between variable “experiencing health issue times” vs “%CVL” shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will make respondent feel subjective health issue faster. While, for other parameters (worker characteristic and workplace area characteristic in PT.X) vs variable of “health issue type” and “experiencing health issue times” show no meaningfull relation and interpretation. Hence, in general, we can conclude that there is meaningfull relation between 3 ply mask usage through %CVL measurement with health issue of physical workers. The higher of %CVL value or more tired condition of the physical worker resulting more severe for the health issue such us feel tired quickly until shortness of breath and in term of the time, worker will get this health issue faster in one work cycle. Considering this condition, the %CVL value can be as refference/baseline to do reassessment regarding hazard and risk for mask usage during physical work/activity in the workplace area to find further sufficient mitigation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iisgindarsah
"Thesis ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa terdapat defisit keamanan dalam pengelolaan keamanan nasional di negara-negara berkembang. Secara lebih spesifik, thesis ini bermaksud untuk menerangkan penyebab terjadinya defisit keamanan dalam penanganan konflik bersenjata di Aceh pada masa implementasi Cessation of Hostilities Agreement dan pemberlakuan keadaan darurat militer I. Untuk itu, thesis ini mengkaji apakah terdapat kesenjangan dalam pelaksanaan praktik (de)sekuritisasi selama dua periode waktu tersebut.
Thesis ini menerapkan dua metode utama dalam analisanya. Metode analisa data base dilakukan untuk membangun data kuantitatif tentang kasus masalah keamanan dan penugasan aparat keamanan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun metode studi kasus instrumental untuk menjelaskan data kualitatif mengenai pelaksanaan pendekatan (de)sekuritisasi. Thesis ini dapat membuktikan bahwa defisit keamanan di Aceh pada masa implementasi COHA dan pemberlakuan keadaan darurat militer I, terjadi sebagai akibat adanya kesenjangan antara pernyataan ancaman dengan kebijakan yang ditempuh pemerintah Indonesia dan langkah-langkah operasional yang diterapkan aparat keamanan.

The purpose of this thesis is to explain why security deficit occurs in the management of national security in developing countries. Specifically, this thesis portrays the causes of security deficit during armed conflict in Aceh in the period of the implementation of Cessation of Hostilities Agreement and the imposition of martial law L Therefore, this thesis assessed whether (de)securitization gap is present during both time period
This thesis utilizes two methods in its analysis. Data base analysis is employed to build quantitative data conceming security problems and the performance security actors to cope those problems. Meanwhile instrumental case study is used to explain qualitative data regarding the implementation of (de)securitization approach. This thesis finds out that security deficit in Aceh during the implementation of Cessation of Hostilities Agreement and the imposition of martial law I, is caused by the gap between threat speech act and the policy outcome as well as operational measures carried out by security actors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26205
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Leaders Magazine,
050 LEAD
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Devi Indriastuty
"Selama pandemik, tenaga kesehatan mempunyai peran penting untuk memberikan pelayanan kesehatan. Akibat tingginya kasus Covid-19 dapat menambah beban kerja serta risiko tertular mereka yang berakibat tidak hanya memberikan dampak fisik namun juga kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stressor, persepsi terhadap stressor, coping yang digunakan, gejala yang dirasakan, dan hasil dari coping. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment procedures. Teori yang digunakan adalah teori Lazarus. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam pada 5 orang informan utama dan 2 orang informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pandemik Covid-19 pada tenaga kesehatan terdapat sumber stres (stressor) dari internal dan eksternal. Sebagian besar tenaga kesehatan mempersepsikan bahwa stressor menjadi hambatan. Sedangkan informan lainnya menyatakan stressor tidak menjadi hambatan justru menjadi tantangan. Sebagian besar informan mempersepsikan mampu mengatasi atau mengurangi stressor. Mereka juga merasa mendapat dukungan sosial dari keluarga, orang tua, dan rekan kerjanya. Berbagai macam gejala stres yang muncul berupa perubahan secara psikologis meliputi semangat untuk produktif berkurang, susah tidur, merasa jenuh, dan mudah marah. Sedangkan perubahan secara fisiologis meliputi gejala maag atau asam lambung meningkat, kelelahan, menggigil, dan banyak makan. Sebagian besar informan cenderung menggunakan Emotion Focused Coping dimana setelah melakukan coping tenaga kesehatan merasakan perasaan yang positif.

During the pandemic, health workers have an important role in providing health services. Due to the high number of Covid-19 cases, it certainly adds to both the workload and the risk of contracting the disease among them. This was not only had a physical impact but also impact on mental health. This study aims to identify stressors, perception of stressors, coping strategies used to deal with stressors, symptoms felt by health workers, and outcomes of coping in health workers. This study used a qualitative method and a rapid assessment procedures design. The theory used was the theory of Lazarus. Data were collected through in-depth interview among 5 main informants and 2 key informants. This study found that there were internal and external stressors during the Covid-19 pandemic among the health workers. The majority of the health workers perceived that stressors are obstacles while some other informants perceived them neither as obstacle nor a threat, but as a challenge. Most of the informants perceived that they are able to overcome or reduce stressors. They also felt that they have social support from their family, parents, and coworkers. Various kinds of stress symptoms that appeared in the form of psychological changes include reduced enthusiasm for productivity, difficulty sleeping, feeling bored, and irritated. Meanwhile, physiological changes include symptoms of ulcers or increased stomach acid, fatigue, chills, and eating a lot. Most of the informants tend to use Emotion Focused Coping which after doing so, they felt positive feelings."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mustikawati
"Penelitian ini merupakan usaha menggambarkan dan menjelaskan peran pemimpin dalam adopsi inovasi pengelolaan sampah di Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah partisipatif dengan turut serta dalam pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan ujicoba-ujicoba yang dilakukan oleh pemimpin pengelolaan sampah. Hasil penelitian membuktikan bahwa peran pemimpin dalam adopsi inovasi mengenai pengelolaan sampah di Kelurahan Cililitan mengalami penerimaan yang lambat. Hal itu disebabkan karena kemampuan pemimpin dalam menerapkan inovasi dan memengaruhi warga lainnya dipengaruhi oleh struktur sosial masyarakat setempat.

This study is an attempt to describe and explain the role of the opinion leaders in innovation adoption of waste management in the Village Cililitan, District Kramat Jati, East Jakarta. This research was conducted using qualitative methods. The approach used is participatory and participated in training conducted by nongovernmental organizations (NGOs) and trial by the leader of waste management. The research proves the role of opinion leaders in the innovation adoption on
waste management in Sub Cililitan experiencing a slow acceptance. This is because the ability of a opinion leaders in applying innovation and influence other residents are depends on the social structure of society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>