Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Senalda Defa Viani
"Pendidikan profesi merupakan pendidikan yang perlu ditempuh oleh mahasiswa keperawatan guna menjadi perawat professional. Namun, selama masa pandemik COVID-19 terdapat beberapa perubahan yang mengharuskan mahasiswanya mengalami adaptasi. Hal ini erat kaitannya dengan efikasi diri mahasiswa profesi ners selama menjalani pendidikan profesi. Objective: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, kecemasan dan stres mahasiswa profesi ners FIK UI dengan efikasi diri di masa pandemik COVID-19.
Metode: metode yang digunakan yaitu cross-sectional dengan pengambilan seluruh sampel sebanyak 107 mahasiswa profesi ners FIK UI baik dari program S1 Reguler maupun S1 Ekstensi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner GSES dan DASS 42 bagian kecemasan dan stres
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik jenis kelamin dengan efikasi diri (p = 0,014). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan efikasi diri (p< 0,001). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan efikasi diri (p< 0,001). Rata-rata efikasi diri mahasiswa profesi ners FIK UI yaitu 30,06 dari nilai maksimum 40.
Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara karakertistik jenis kelamin, kecemasan dan stress dengan efikasi diri. Mahasiswa profesi ners FIK UI laki-laki memiliki efikasi diri yang lebih tinggi daripada mahasiswa profesi perempuan. Semakin tinggi efikasi diri mahasiswa profesi maka semakin rendah tingkat kecemasan dan stress yang dirasakan. Rata-rata efikasi diri mahasiswa profesi ners FIK UI baik. Meskipun demikian, tingkat kecemasan dan stress mahasiswa profesi dalam menjalani proses pembelajaran profesi masih tinggi.

Professional education is an education that nursing students need to take to become professional nurses. However, during the COVID-19 pandemic, there were several changes that required students to adapt. This is closely related to the self-efficacy of nursing profession students during their professional education. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics, anxiety and stress of nursing profession students at FIK UI with self-efficacy during the COVID-19 pandemic.
Methods: the method used is cross-sectional with a total sample of 107 nursing professional students from FIK UI, both from the Regular S1 program and the Extension S1 program. Data were collected using a GSES and DASS questionnaire part anxiety and stress.
Results: There was a significant relationship between gender characteristics and self-efficacy (p = 0.014). There was a significant relationship between the level of anxiety and self-efficacy (p < 0.001). There was a significant relationship between stress levels and self-efficacy (p < 0.001). The average self-efficacy of FIK UI nursing professional students is 30.06 out of a maximum score of 40.
Conclusion: there is a significant relationship between the characteristics of gender, anxiety and stress with self-efficacy. Male FIK UI nursing professional students have higher self-efficacy than female professional students. The higher the self-efficacy of professional students, the lower the level of anxiety and stress felt. The average self-efficacy of FIK UI nursing professional students is good. However, the level of anxiety and stress of professional students in undergoing the professional learning process is still high.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Ramadhania Mumtaz
"Kegiatan akademik yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi mengalami perubahan sebagai bentuk adaptasi Pasca Pandemi COVID-19. Salah satunya yaitu metode pembelajaran hybrid. Perubahan ini sangat mempengaruhi mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi yang dapat memicu rasa cemas dan stres bagi mahasiswa tingkat akhir.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara  kecemasan dan stres dengan self-efficacy mahasiswa tingkat akhir pasca pandemik COVID-19. Metode yang digunakan yaitu cross-sectional dengan pengambilan seluruh sampel sebanyak 100 mahasiswa sarjana FIK UI tingkat akhir dengan menggunakan kuesioner GSES dan DASS 42. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kecemasan dan stress dengan efikasi diri (r = -0,323 dan -0,277). Stres dan kecemasan mahasiswa keperawatan tingkat akhir termasuk kategori yang memprihatinkan dan perlu diperhatikan institusi pendidikan. Stres dan kecemasan ini juga membuat efikasi diri yang kurang pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir.

Academic activities carried out by universities have changed as a form of adaptation to the COVID-19 pandemic. One of the learning methods is hybrid learning. This change affects final year students who are completing their thesis, furthermore it can trigger anxiety and stress. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and stress with the self-efficacy of final year students after the COVID-19 pandemic. The method used is cross-sectional with a total sample of 100 undergraduate students at the final level of FIK UI, using the GSES and DASS 42 questionnaires. The result of the Spearman correlation has indicated a significant relationship (p < 0.05) between anxiety and stress and self-efficacy (r values = -0.323 and –0.277), respectively. It can be concluded that the level of stress and anxiety among final year nursing students can be categorized on a concerning level, this issue needs to be noticed by educational institutions. Furthermore, stress and anxiety have also resulted in low self-efficacy among final year nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Bahtiar
"Pembelajaran yang efektif perlu dibentuk selama perubahan sistem menjadi jarak jauh karena hal tersebut dapat memengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan profesi ners. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan untuk melanjutkan pendidikan profesi ners. Desain yang digunakan yaitu deskriptif korelasional, dengan sampel 100 Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia. Instrumen yang digunakan yaitu efektivitas pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19 dan Zung Self-rating Anxiety Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan untuk melanjutkan pendidikan profesi ners (p = 0,002; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar mahasiswa dapat meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri dalam menghadapi lingkungan baru di jenjang pendidikan profesi dengan mengembangkan program yang dapat menurunkan angka kecemasan untuk melanjutkan pendidikan profesi. Penelitian lebih lanjut yang menghubungkan minat dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan profesi disarankan.

Effective learning needs to be established during the system change to distance because it can affect the anxiety level of students to continue their professional nursing education. This study aims to identify the relationship between the effectiveness of distance learning and the level of anxiety of nursing students to continue nursing professional education. The design used is descriptive correlational, with a sample of 100 Nursing Students, University of Indonesia. The instruments used are the effectiveness of online learning during the COVID-19 pandemic and the Zung Self-rating Anxiety Scale. The results showed that there was a significant relationship between the effectiveness of distance learning and the anxiety level of nursing students to continue nursing professional education (p = 0.002; = 0.05). This study recommends that students can increase readiness and confidence in facing a new environment at the level of professional education by developing programs that can reduce anxiety levels to continue professional education. Further research linking interest and motivation to continue professional education is suggested."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Elsa Hedia
"Latar belakang: Mahasiswa kedokteran telah menunjukkan tingkat ansietas yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Hal ini memiliki berbagai implikasi negatif sehingga dibutuhkan usaha untuk menanggulanginya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menilik resiliensi sebagai salah satu faktor protektif terhadap ansietas. Namun, belum ada penelitian yang menguji hubungan antara resiliensi dan ansietas pada mahasiswa kedokteran di Indonesia terkhususnya pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara resiliensi dengan ansietas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tingkat 3 di masa pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada mahasiswa FKUI tingkat 3 dengan menggunakan kuesioner CD-RISC25 untuk menilai tingkat resiliensi dan kuesioner K10 untuk menilai ansietas subjek. Analisis hubungan kedua variabel dilakukan menggunakan uji Mann Whitney.
Hasil: Hasil uji Kolmogorov-Smirnov terhadap data resiliensi dibandingkan dengan faktor ansietas menunjukkan distribusi tidak normal (p<0,05), dengan rerata nilai 69,39 ± 14,11. Berdasarkan uji Mann Whitney, resiliensi dan ansietas menunjukkan hubungan yang signifikan (asymp. sig. (2-tailed) = 0,00) di mana tingkat resiliensi yang lebih rendah berhubungan dengan ansietas.
Kesimpulan: Resiliensi memiliki hubungan signifikan yang berbanding terbalik dengan ansietas pada mahasiswa FKUI tingkat 3.

Introduction: Medical students have shown higher anxiety levels compared to the general population. As this has many negative implications, so efforts are needed to overcome it. Previous studies have looked into resilience as one of the protective factors for anxiety. However, there have been no studies that examine the relationship between resilience and anxiety in medical students in Indonesia, especially during the era of COVID-19 pandemic. This study aims to determine the relationship between resilience and anxiety in third year medical students of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia during the COVID-19 pandemic.
Method: This study used a cross-sectional design on third year medical students of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia using CD-RISC25 questionnaire to see resilience and K10 questionnaire to see subject’s anxiety. Analysis of the two variables was conducted using the Mann Whitney test.
Result: The result of the Kolmogorov-Smirnov test for resilience data compared to the anxiety factors showed that the data is not normally distributed (p<0.05), with a mean score of 69,39 ± 14,11. According to the Mann Whitney test, resilience and anxiety showed a significant relationship (asymp. sig. (2-tailed) = 0.00) in which lower resilience level is correlated with anxiety.  
Conclusion: Resilience has significant and inverse relationship with anxiety in third year medical students of Faculty of Medicine Universitas Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmah
"Adanya situasi pandemi Covid-19 membuat isu keterbatasan lowongan kerja yang dapat membuat para mahasiswa tingkat akhir mengalami kecemasan dan kebimbangan dalam keputusan kariernya. Kondisi ini membuat mereka perlu mencaricara untuk menghadapi kecemasan dan kebimbangan dalam keputusan karier mereka. Peran strategi coping diketahui dapat membantu mahasiswa dalam mengurangi tingkat kecemasan karier dan juga kebimbangan dalam keputusan karier.Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat peran strategi coping dalam memoderasi hubunganantara kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier pada mahasiswa tingkat akhir.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental. Partisipan pada penelitian ini sebanyak 400 mahasiswa tingkat akhir dari berbagai rumpun ilmu dan kota di Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Career Decision Scale, Career Anxiety Scale dan Ways of Coping Checklist Revised.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi coping terbukti memoderasi hubungan antara kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa strategi coping dapat menurunkan tingkat kecemasan karier dan kebimbangan dalam keputusan karier pada mahasiswa tingkat akhir. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi praktisi pengembangan karier di perguruan tinggi

The Covid-19 pandemic situation gives impact of the uncertain conditions on the working world that make senior year college students causing anxiety and career indecision. This condition makes them need to find ways to deal with the anxiety and career indecisions. The role of coping strategies is apparently known to help students reduce the career anxietylevels as well as career indecision. The purpose of this study was to investigate the role of coping strategies in moderating the relationship between career anxiety and career indecision amongsenior year college students. This research was a quantitative study with a non-experimental research design. Participants in this study were 400 senior year college students from various faculties and cities in Indonesia. Research instruments such as Career Decision Scale questionnaire, Career Anxiety Scale and Ways of Coping Checklist revised were used in this study. The results indicated that coping strategies had a moderation in the relationshipbetween career anxiety and career decisions in senior year college students. This study had the implication that coping strategies can reduce career anxiety and also career indecision among senior year college students. In addition, the results of this study provided several benefits for career development practitioners in higher education."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Yulia Puspitasari
"Kualitas tidur individu di masa pandemi COVID-19 cenderung memburuk dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kecemasan yang meningkat dan dukungan sosial yang dipersepsikan berbeda oleh individu di masa pandemi ini. Padahal, tidur memiliki peran penting untuk kesehatan fisik dan juga kesejahteraan psikologis individu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19 yang dipengaruhi oleh kecemasan dan dukungan sosial. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah State-Trait Anxiety Inventory, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Terdapat 452 mahasiswa berusia 18-25 tahun yang terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis multiple regression yang dilakukan, kecemasan dan dukungan sosial secara simultan berperan secara signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (F (2,450) = 59.320, R2 = 0.209, p = <0.05). Akan tetapi, secara parsial hanya kecemasan saja yang berperan secara signifikan (β = 0.450, p < 0.05), sedangkan dukungan sosial tidak memiliki peran yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingginya kecemasan dan rendahnya dukungan sosial secara bersamaan memprediksi kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa peran dukungan sosial saja tidak cukup untuk memprediksi kualitas tidur mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil analisis tambahan untuk setiap dimensi pada dukungan sosial, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan significant others secara simultan berperan signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (F (3, 450) = 15.538 R2 = 0.094, p = < 0.05), akan tetapi secara parsial hanya dukungan sosial dari keluarga saja yang memiliki peran yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk (β = -0.290, p < 0.05). Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi dukungan sosial dari keluarga berperan terhadap kualitas tidur yang baik di masa pandemi COVID-19.

Individual's sleep quality during the COVID-19 pandemic tends to get worse compared to the previous time. This condition is affected by the increase of anxiety and social support which is seen differently by the individual during the COVID-19 pandemic. Apparently, sleep has an important role to the individual's physical health and psychological well-being. Therefore, this research is aimed to examine the sleep quality of college students during the COVID-19 pandemic which is affected by the anxiety and social support. The instruments used in this research are State-Trait Anxiety Inventory, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, and Pittsburgh Sleep Quality Index. There are 452 college students between 18-25 years old involved in this research. Based on the result of the multiple regression analysis, the anxiety and social support given simultaneously had a significant role to the poor sleep quality (F(2,450) = 59.320, R2 = 0.209, p = <0.05). However, it was only anxiety that had significant role (β=0.450, p<0.05), whereas the social support did not have significant role to the poor sleep quality. The result indicates that the increase of anxiety and the decrease of social support that occurs at the same time predicted the poor sleep quality of college students. Furthermore, the analysis showed that only social support was not enough to predict the sleep quality of college students during the COVID-19 pandemic. Based on additional analysis for each dimension of social support, social support from family, friends, and significant others given simultaneously had a significant role to the poor sleep quality (F (3, 450) = 15.538 R2 = 0.094, p = < 0.05), but partially it was only social support from family that had significant roles to the poor sleep quality (β = -0.290, p < 0.05). The result indicates that the increase of social support from family predicted the good sleep quality during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Amaliyah
"Anak usia sekolah rentan mengalami kecemasan diakibatkan karena kurangnya kehadiran orang tua dalam mendampingi anaknya dalam tahap tumbuh kembangnya termasuk dalam masa sekolahnya. Hal ini semakin parah akibat adanya situasi pandami COVID-19 yang menyebabkan semua anak usia sekolah harus melakukan segala kegiatan pembelajaran melalui daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan kecemasan anak usia sekolah pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 di kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah metode cross-sectional yang dilakukan pada anak usia sekolah berusia 9-12 tahun di SD Negeri Depok Jaya 1 sebanyak 333 sampel yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan anak usia sekolah pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 Di Depok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa melalui skrining kesehatan mental secara berkala dan mengadakan penyuluhan mengenai peran pendampingan orang terhadap kecemasan anak.

School-aged children are susceptible to experiencing anxiety caused by the limited presence of parents in accompanying their children in their growth and development stages, including during their school years. It has deteriorated due to the COVID-19 pandemic situation which has caused all school-aged children to carry out all learning activities online or through distance learning (PJJ). The study aimed to determine the relationship between parents’ assistance and school-aged childrens’ anxiety in distance learning during the COVID-19 pandemic in Depok City. This research used a cross-sectional method. The samples weref 333 school-aged children aged 9-12 years at SD Negeri Depok Jaya 1 which was selected using purposive sampling. The results showed a positive relationship between parents’ assistance and school-aged children’s anxiety in distance learning during the COVID-19 pandemic in Depok City. The results of this study are expected to improve mental health services through periodic mental health screening and conduct counselling regarding the role of parents’ assistance towards school-aged children’s anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiveni Elisabhet
"Masa Pandemi COVID-19 menjadi masalah serius dan berdampak pada kehidupan terutama di dunia pendidikan. Adanya perubahan metode belajar dari tatap muka menjadi daring menimbulkan efek yang beragam pada mahasiswa keperawatan terutama pada masalah kesehatan jiwa dan kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri dalam pembelajaran mahasiswa keperawatan dimasa transisi pandemi COVID-19. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang paling berhubungan pada efikasi diri adalah tingkat kecemasan dan dukungan sosial. Variabel tingkat kecemasan menjadi peluang terbesar untuk meningkatkan efikasi diri mahasiswa keperawatan dengan nilai odd ratio 112,316. Pihak pendidikan perlu menambahkan mata kuliah elektif manajemen stress menjadi mata kuliah dasar pada mata kuliah konsep dasar keperawatan. Peneliti berikutnya dapat melihat dukungan sosial yang lebih bermanfaat dalam 3 dimensi seperti dukungan sosial keluarga, dukungan sosial teman dan orang penting terhadap penurunan tingkat kecemasan dan meningkatkan efikasi diri mahasiswa keperawatan semester II di Fakultas Ilmu Keperawatan Indonesia.

The COVID-19 pandemic has become a serious problem and has an impact on life, especially in the world of education. The change in learning methods from face-to-face to online has various effects on nursing students, especially on mental health problems and their ability to cope with the challenges that occur. The purpose of this study was to determine the factors most related to self-efficacy in nursing student learning during the COVID-19 pandemic transition. The research method uses a quantitative descriptive correlational design using a cross sectional approach and multiple logistic regression. The results of this study indicate that the variables most related to self-efficacy are the level of anxiety and social support. The anxiety level variable is the biggest opportunity to increase nursing students' self-efficacy with an odd ratio value of 112,316. The education sector needs to add stress management elective courses to be basic courses in basic nursing concepts. The next researcher can see that social support is more useful in 3 dimensions such as family social support, social support from friends and important people to reduce anxiety levels and increase self-efficacy of second semester nursing students at the Indonesian Faculty of Nursing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Su
"Latar Belakang: SARS-CoV-2 menyebabkan pandemi COVID-19 yang telah menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pandemi membuat masyarakat umum menderita masalah psikologis, salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan dapat terjadi sebagai akibat dari pembatasan sosial serta paparan media yang berlebihan. Kecemasan sendiri merupakan salah satu
Tujuan: Menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan terhadap SARS-CoV-2 dengan gangguan sendi temporomandibula di masa pandemi COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek dan menganalisis hubungan antara faktor sosiodemografi (usia dan jenis kelamin) dengan tingkat kecemasan terhadap SARS-CoV-2 dan gangguan sendi temporomandibula di masa
Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang pada 421 masyarakat Jabodetabek. Partisipan mengisi kuesioner Coronavirus Anxiety Scale bahasa Indonesia untuk mengukur kecemasan terhadap SARS-CoV-2 serta Indeks Diagnostik Temporomandibular Disorder untuk mengukur gangguan sendi temporomandibula. Pengambilan data dilakukan secara daring melalui google form pada bulan November 2021 hingga Desember 2021.
Hasil Penelitian: Uji Chi-Square menunjukkan tingkat kecemasan terhadap SARS-CoV-2 tidak memiliki hubungan bermakna dengan gangguan sendi temporomandibula di masa pandemi COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek (p=0.151). Uji Chi-Square juga menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara usia dengan tingkat kecemasan terhadap SARS-CoV-2 (p=1) serta jenis kelamin dengan tingkat kecemasan terhadap SARS-CoV-2 (p=0.719). Uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara usia dengan gangguan sendi temporomandibula (p=0.008), namun tidak pada hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan sendi temporomandibula (p=0.137).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecemasan terhadap SARS-CoV-2 dengan gangguan sendi temporomandibula di masa pandemi COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek. Tidak terdapat hubungan antara faktor sosiodemografi (usia dan jenis kelamin) dengan kecemasan terhadap SARS-CoV-2 di masa pandemi COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek. Terdapat hubungan antara usia dengan gangguan sendi temporomandibula, namun tidak antara jenis kelamin dengan gangguan sendi temporomandibula di masa pandemi COVID-19 pada masyarakat Jabodetabek.

Background: SARS-CoV-2 causes the COVID-19 pandemic which has spread throughout the world, including Indonesia. The pandemic makes the general public suffer from psychological problems, one of which is anxiety. Anxiety can occur as a result of social impact as well as excessive media exposure. Anxiety is one of many risk factors for temporomandibular joint disorders.
Objective: This study aims to analyze the association between anxiety levels against SARS-CoV-2 and temporomandibular joint disorders during the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek population and analyzing the association between sociodemographic factors (age and gender) and anxiety levels against SARS-CoV-2 as well as temporomandibular joint disorders in the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek population.
Methods: Cross-sectional study was conducted to 421 Jabodetabek population. Participant filled out the Indonesian Coronavirus Anxiety Scale questionnaire to assess the anxiety levels against SARS-CoV-2 and the Indeks Diagnostik Temporomandibular Disorder to assess the temporomandibular joint disorder. Data were collected online via google form in November 2021 until December 2021.
Result: The Chi-Square test showed that the anxiety levels against SARS-CoV-2 did not have a significant association with temporomandibular joint disorders during the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek population (p=0.151). The Chi-Square test also showed a non-significant association between age and anxiety levels against SARS-CoV-2 (p=1) as well as gender and anxiety levels against SARS-CoV-2 (p=0.719). The Chi-Square test showed a significant association between age and temporomandibular joint disorders (p=0.008), but not on the association between gender and temporomandibular joint disorders (p=0.137).
Conclusion: There was no association found between anxiety levels against SARS-CoV-2 and temporomandibular joint disorders during the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek Population. There was no association found between sociodemographic factors (age and gender) and anxiety levels against SARS-CoV-2 during the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek population. There was an association found between age and temporomandibular joint disorders, however no association was found between gender and temporomandibular joint disorders during the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek population.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Putri Nisrina
"Kecemasan dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat terjadi pada siapapun. Kecemasan dapat membuat seseorang bertingkah laku di luar akal sehat mereka. Pada kasus pandemi COVID-19 salah satu kecemasan yang terjadi adalah kecemasan akan tertular oleh virus COVID-19. Untuk mengurangi penularan COVID-19 dilakukan tindakan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Protokol kesehatan tersebut harus dipatuhi untuk menghindari penyebaran virus yang semakin meluas, tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kecemasan terhadap pandemi COVID-19 dan tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan COVID-19 dan korelasi diantara keduanya. Diduga ada perbedaan pada tingkat kecemasan, tingkat kepatuhan dan korelasi antara keduanya pada mahasiswa antar rumpun ilmu di Universitas Indonesia. Karena itu perbedaan rata-rata skor dari tingkat kecemasan, tingkat kepatuhan dan korelasi keduanya akan dianalisis untuk rumpun ilmu yang ada di Universitas Indonesia. Hal ini akan membantu pihak terkait untuk membuat kebijakan yang lebih efisien dan tepat sasaran untuk mengurangi tingkat kecemasan dan menaikkan tingkat kepatuhan secara umum maupun di setiap rumpun ilmu. Metode utama yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis dan korelasi Spearman. Penelitian dilakukan pada 306 mahasiswa Universitas Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan mengenai kecemasan dan 25 pertanyaan mengenai kepatuhan dengan skor 1-5. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kecemasan antar rumpun ilmu dan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kepatuhan antar rumpun ilmu di Universitas Indonesia. Untuk Rumpun Ilmu Kesehatan terdapat korelasi negatif antara tingkat kecemasan dan tingkat kepatuhan. Untuk Rumpun Ilmu Sains dan Teknologi maupun untuk Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora didapatkan bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat kecemasan dan tingkat kepatuhan.

Anyone can experience anxiety as a result of the COVID-19 pandemic. Anxiety can cause a person to act in ways that are contrary to their common sense. One of the concerns that arises in the case of the COVID-19 pandemic is the fear of becoming infected with the virus. To reduce COVID-19 transmission, the 5M health protocol is followed, which includes wearing masks, washing hands, maintaining a safe distance, avoiding crowds, and limiting mobility. These health protocols must be followed to prevent the spread of the virus, which appears to be spreading but is not. The goal of the study was to look at the COVID-19 pandemic's anxiety levels and the COVID-19 health protocol's compliance levels, as well as the relationship between the two. It is suspected that students in the Universitas Indonesia knowledge group have different levels of anxiety, compliance, and correlations between the two. As a result, for the existing science group at Universitas Indonesia, the difference in average scores from anxiety levels, compliance levels, and correlations will be examined. This will assist the relevant parties in developing more effective and targeted policies to reduce anxiety and increase compliance across the board, as well as in each knowledge group. The Kruskal-Wallis test and the Spearman correlation are the most commonly used methods. The research involved 306 students from Universitas Indonesia. Questionnaires with 15 anxiety questions and 25 complince questions were used to collect data, with scores ranging from 1 to 5. According to the findings of this study, at the Universitas Indonesia, there is a difference in average anxiety level score between the knowledge group and no difference in average compliance level score between the knowledge group. Anxiety levels and compliance levels are negatively correlated in the Health knowledge group. There is no correlation between anxiety levels and compleance levels in Science and Technology, as well as the Social Sciences and Hummanities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>