Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trout, Jack
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer Gramedia, 2004
658.8 TRO tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ries, Al
New York: McGraw-Hill, 1986
658.8 RIE m (1);658.8 RIE m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Syukur Yasin
"Penelitian ini bertujuan untuk menduga jumlah produksi penangkapan dan jumlah upaya penangkapan kerapu sunu yang dapat memberikan keuntungan optimal baik secara ekonomi maupun secara biologi. Parameter ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga, biaya input dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan parameter biologi seperti pertumbuhan biologi, koefisien daya tangkap, daya dukung lingkungan yang diestimasi dengan menggunakan Surplus Produksi Walters dan Hilborn yang mengikuti pertumbuhan logistik dan Surplus Produksi CYP yang mengikuti pertumbuhan Gompertz. Alat tangkap yang dioperasikan adalah pancing dan bubu lipat.
Hasil perhitungan pada tingkat bunga 34 persen pertumbuhan logistik menunjukkan bahwa biomassa optimal (x*) 47,09 ton per tahun, penangkapan optimal (h*) 52,37 ton per tahun dan upaya optimal (E*) 44.776 per trip per tahun, rente ekonomi diperoleh sebesar Rp 3,648 milyar per tahun, sedangkan model pertumbuhan Gompertz menunjukkan bahwa biomassa optimal (x*) 9,09 ton per tahun, penangkapan optimal (h*) 43,92 ton per tahun dan upaya optimal (E*) 36.379 per trip per tahun, sedangkan rente ekonomi atas sumberdaya kerapu sunu diperoleh sebesar Rp 3,108 milyar per tahun. Persentase tingkat pemanfaatan JTB (jumlah tangkapan yang dibolehkan) sebesar 90,57% dengan effort JTB sebesar 50,85%.

This study aims to predict the amount of production, arrests and number of coral trout grouper fishing effort that can provide optimal benefit both economically and biologically. Economic parameters used in this study are prices, input costs by using the consumer price index (CPI) southeast Sulawesi province. In addition, in this study also uses biological parameters such as growth biology, capture power coefficient, the estimated carrying capacity of the environment by using surplus production Walters and Hilborn who follow logistic growth and the surplus production CYP follow Gompertz growth. Fishing gear is fishing and fish traps operated folding.
The results of calculations at an interest rate of 34 percent growth in logistics show that optimal biomass (x*) 47,09 tons per year, optimal harvest (h*) 52,37 tons per year and the optimal effort (E*) 44.776 per trip per year with economic resources rent Rp 3,648 billion by logistic growth of model and Gompertz growth of model showed optimal biomass (x*) 9,09 ton, optimal harvest (h*) 43,92 ton and optimal effort (E*) 36.379 per trip with economic resources rent Rp 3,108 billion. JTB percentage utilization rate (the number of attempts allowed) of 90,57 % with 50,85 % of JTB effort.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olga A. Adjiputro
"ABSTRAK
PT OW adalah salah satu produsen keramik Indonesia dengan pola manajemen yang bercirikan kekeluargaan. Produk yang dihasilkan adalah ubin/dinding keramik bermerek dengan ukuran dan variasi warna serta motif yang menarik.
Selain dipasarkan di Indonesia, produk PT OW juga dipasarkan ke beberapa negara lain, meskipun dalam jumlah relatif kecil bila dibandingkan dengan pemasaran di dalam negeri. Masalah yang dihadapi oleh PT OW adalah menurunnya pangsa pasar didalam negeri, yang disebabkan oleh kualitas produk, struktur organisasi dan kinerja finansiil perusahaan yang kurang baik.
Untuk menghindari masalah yang ada, harus segera dibentuk pola manajemen profesional.
PT OW pernah menduduki pangsa pasar terbesar pada tahun 1986, namun sekarang kedudukannya telah tergeser oleh produsen ubin/dinding keramik lain.Penurunan pangsa pasar ini antara lain disebabkan oleh banyaknya produsen baru serta perluasan produksi oleh produsen lama.
Kebijakan uang ketat yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1991, berpengaruh pada sektor bangunan dan konstruksi yang merupakan konsumen ubin/dinding keramik.
Hal ini menyebabkan penawaran lebih besar dari permintaan. Maka PT OW berusaha untuk meningkatkan volume penjualan produknya ke manca negara yang semula hanya 5% menjadi 40 % dari total penjualan. Berarti PT OW harus memiliki strateji bersaing untuk menghadapi pasar global. Pesaing terberat adalah produsen dari Italia, Spanyol dan Thailand.
Tekad untuk meningkatkan volume penjualan produk dipasar global harus diimbangi dengan perbaikan dalam segala hal yang berkaitan dengan produk tersebut. Dengan mempelajari beberapa teori bisnis/perdagangan internasional, maka dilakukan beberapa analisis guna pengambilan keputusan untuk membentuk strateji bersaing PT OW dalam era globalisasi pasar. Metode analisis yang digunakan dalam tulisan ini adalah analisis lingkungan makro, analisis industri keramik dan analisis pasar.
Sesuai analisis lingkungan makro, PT OW harus berani menghadapi faktor ekonomi, sosial politik, teknologi,budaya dan demografi dari suatu negara yang mungkin akan menghambat pemasaran produknya. Strateji menerobos masuk kepasar internasional dilakukan melalui ekspor langsung.
Melalui analisis industri keramik, PT OW harus mampu menciptakan desain yang menarik dengan ukuran dan kualitas yang baik, sesuai dengan kecenderungan kebutuhan konsumen diluar negeri. Hal ini harus juga disesuaikan dengan tujuan dan sumber daya perusahaan yang ada.
Dengan mengobservasi analisis pasar, diketahui bahwa impor keramik negara OECD cukup besar. Selain itu, Hong Kong dengan "New Territory" nya akan membutuhkan banyak ubin/dinding keramik. Produk PT OW dapat bersaing dengan produk China karena PT OW mampu melayani berbagai pesanan khusus.
Pada akhimya, strateji bersaing PT OW dalam era globalisasi pasar ,dengan menggunakan keunggulan komparatif serta pelayanan yang baik, akan memungkinkan peningkatan volume penjualan produknya dipasar global.
Dalam melakukan strateji bersaing global yang market driven, sebaiknya PT OW menentukan :
- Arena yaitu pemilihan pasar sasaran khususnya di negara maju OECD, Australia, Hongkong dan Singapura.
Ø Sasaran segmentasi produk :
Ø Kualitas I : 30 - 40 % untuk ekspor sisanya untuk konsumsi lokal
Ø Kualitas II : untuk konsumsi kota besar dan kota kecil
Ø Kualitas III : dipasarkan dipedesaan.
- Manfaat :
Ø PT OW sebaiknya membuat program yang berfungsi untuk memberikan kombinasi. - kualitas produk yang lebih baik
- pelayanan lebih cepat dan memuaskan
- menjalin hubungan baik dengan konsumen tujuan.
- Akses :
Ø Saluran distribusi diperluas sehingga produk dapat lebih dikenal di pasar global.
- Kegiatan :
Ø Dalam menentukan kegiatan sebaiknya PT OW membentuk suatu manajemen yang profesional dan penggunaan sumber dana yang lebih efisien dan efektif. Dan sebaiknya mempertimbangkan pembentukan aliansi industri keramik baik secara global maupun domestik untuk memasuki pasar baru. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunmas Widamunti
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa dan mengukur volatilitas serta risiko pasar komoditas pada Bursa timah dunia: London Metal Exchange (LME), Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) dan Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) pasar spot dan futures. Pendekatan Value at Risk (VaR) digunakan untuk pengukuran risiko pasar dengan model volatilitas GARCH dikarenakan data return pada seluruh Bursa yang diobservasi memiliki karakteristik heteroskedastik.
Hasil pengukuran volatilitas menunjukkan bahwa Bursa LME spot memiliki nilai volatilitas terbesar yaitu 0.01353, kemudian KLTM dengan nilai volatilitas 0.01111, kemudian LME futures dengan nilai volatilitas 0.00997 dan ICDX dengan nilai volatilitas terkecil yaitu 0.00349. Dari hasil pengukuran VaR ditunjukkan bahwa Bursa timah yang memiliki risiko pasar terbesar dapat diurutkan menjadi: LME spot, KLTM, LME futures dan ICDX. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai volatilitas maka semakin besar nilai VaR dan semakin besar risiko pasar di dalamnya.
Hasil uji validasi model VaR dengan backtesting membuktikan bahwa model VaR dapat digunakan sebagai alat ukur risiko pasar pada LME spot, LME futures dan KLTM pada confidence level 5% dan ICDX valid pada confidence level 10%.

ABSTRACT
This study analyzes and measures the volatility and market risk of the World Tin Exchanges: London Metal Exchange (LME), Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) and Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) spot and futures markets. Value at Risk (VaR) method is used to measure the market risk with GARCH volatility models due to the data returns at all of the observed Exchanges had hetheroschedastic characteristics.
Volatility measurement results showed that the LME spot is the market with the biggest volatility amounted 0.01353, then KLTM with volatility amounted 0.01111, LME futures volatility amounted 0.00997 and ICDX had the lowest volatility amounted 0.00349.
VaR measurement results showed that tin Exchanges which has the biggest market risk can be sorted into: LME spot, KLTM, ICDX and LME futures. Thus it is concluded the greater volatility, the greater VaR value. Backtesting validation test results proved that the VaR model can be used as a market risk measurement on LME spot, LME futures and KLTM at 5% confidence level and ICDX validity is at 10% confidence level.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Rita Rosiana
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2014
650 ESENSI 4:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Devanna
"ABSTRAK
Gaya pembuatan keputusan konsumen didefinisikan sebagai suatu
orientasi terpola, mental dan kognitif terhadap belanja dan pembelian, yang terusmenerus
mendominasi pilihan konsumen. Gaya belanja yang digunakan dalam
penelitian ini menyesuaikan Consumer Style Inventory (CSI) yang awalnya
dikembangkan oleh Sproles dan Kendall (1986) dengan adaptasi dimensi gaya
belanja dalam penelitian Tai (2005) yaitu quality consciousness, brand
consciousness, fashion style entuism, personal style entuism, price & value
consciousness, environmental & health consciousness, time & convenience
consciouness, reliance on the mass media, shopping influences, dan brand &
store loyalty.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengukuran gaya
pembuatan keputusan dengan sepuluh alat ukur gaya pembuatan keputusan
konsumen dapat diterapkan pada konsumen muda suku Jawa dan Tionghoa-
Indonesia di Jakarta, dan mengetahui gaya berbelanja konsumen muda suku Jawa
dan Tionghoa-Indonesia serta perbedaannya yang diukur berdasarkan sepuluh alat
ukur gaya pembuatan keputusan. Sampel penelitian berjumlah 180 responden
yang terdiri dari konsumen muda suku Jawa dan Tionghoa-Indonesia. Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan
teknik judgement / purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner dan dianalisis dengan software LISREL 8.7 untuk mengetahui
hubungan masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan dari 30
hipotesis yang diajukan 25 diantaranya ditolak, diantaranya pada dimensi quality
consciousness, brand consciousness, fashion style entuism, personal style
entuism, price & value consciousness, environmental & health consciousness,
time & convenience consciouness, shopping influences, dan brand & store loyalty.
Selebihnya, tidak ada perbedaan dimensi gaya belanja lainnya antara konsumen
suku Jawa dan Tionghoa-Indonesia.

ABSTRACT
A consumer decision-making style is defined as a patterned, mental,
cognitive orientation towards shopping and purchasing, which constantly
dominates the consumer’s choices. Shopping styles that used in this research
adopted Consumer Style Inventory (CSI) that initially developed by Sproles and
Kendall (1986) with adaptation shopping styles in Tai’s research (2005) i.e.
quality consciousness, brand consciousness, fashion style entuism, personal style
entuism, price & value consciousness, environmental & health consciousness,
time & convenience consciouness, reliance on the mass media, shopping
influences, dan brand & store loyalty.
The objective of this research is to find out whether the measurement of
decision-making styles with ten decision-making styles measuring instrument can
be implemented to young Javanese and Chinese consumers in Jakarta, and to find
out the decision-making styles of young Javanese and Chinese consumers along
with the differences which measured by ten decision-making styles measuring
instrument. The samples comprise of 180 respondents, consist of young Javanese
and Chinese-Indonesia consumers. The samples collected using nonprobability
sampling with judgement/ purposive sampling as its technique. This reasearch
used questionnaire as reaserch instrument and analize by using LISREL 8.7 to
determine the relationship of each variable. The result of this research showed
from 30 hypothesis submitted, 25 of them were rejected, including quality
consciousness, brand consciousness, fashion style entuism, personal style
entuism, price & value consciousness, environmental & health consciousness,
time & convenience consciouness, shopping influences, dan brand & store
loyalty. While there is no differences in other decision-making styles."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lupita
"ABSTRAK
Mall tidak lagi menjadi suatu yang asing di mata masyrakat terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Mall yang dapat bertahan sampai sekarang adalah yang dapat memenuhi keinginan dan ekspektasi dari para pengunjungnya. Salah satu faktor yang dapat membangun penilaian mall yang positif adalah suasana dari mall itu sendiri, namun penilaian akan suasana di dalam mall dapat dipandang berbeda
oleh konsumen remaja dan dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh mall atmosphere terhadap mall evaluation melalui functional congruity dan self congruity dari konsumen remaja dan dewasa. Data hasil penelitian menunjukkan bawa mall atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap functional congruity dan self congruity yang tentunya juga berdampak pada penilaian yang positif terhadap mall tersebut, namun ditemukan juga bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan

ABSTRACT
Mall is not a new thing in the eyes of society, especially for those who lives in urban areas. Mall that can survive untill now is the one thant can fulfill the needs and expectations of the visitors. One of the factors that can build a mall positive evaluation is the atmosphere of the mall itself, but the evaluation of the atmosphere in the mall can be perceived differently by teenagers and adults shopper. The purpose of this research is to analyze the effect of the mall atmosphere on mall evaluation through functional evaluation and self congruity of teenager and adult consumers. The result of this research shows that mall
atmosphere positively and significantly affect functional congruity and self congruity which would also result in a positive evaluation to the mall, but it was also found that there was no significant difference between teenager and adult consumers in making the evaluation."
2015
S58366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Wijayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh sikap konsumen terhadap perluasan merek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dalam satu kali dalam satu periode. Responden penelitian ini adalah 165 konsumen yang berbelanja di Indomaret dan mengetahui Indomaret Convenience Store Point sebagai perluasan merek Indomaret, yang berdomisili di Jabodetabek. Hipotesis pada penelitian pada model penelitian diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesamaan persepsi dari merek induk memiliki pengaruh secara signifikan terhadap perluasan merek. Perluasan merek memiliki pengaruh secara signifikan terhadap perubahan ekuitas merek induk. Hasil penelitian ini menyarankan Indomaret dan Indomaret Convenience Store Point membangun hubungan dengan pelanggan. Indomaret Convenience Store Point sebagai perluasan merek harus melakukan upaya promosi gerai dan meningkatkan kualitas pelayanan.

The purpose of this study is to analyze the influence customer attitude toward brand extension. This research applied quantitative approach in one time periode. The sample of research are 165 customer Indomaret and awarness Indomaret Convenience Store Point as a brand extension from Indomaret, in Jabodetabek. The hypotesis of this research model are tested with Structural Equation Modelling (SEM). This result show that for perceived fit from parent brand significantly infuence toward brand extension. Brand extension exert direct influance on change in brand equity of parent brand. The study makes key contribution towards the managerial practice of Indomaret and Indomaret Convenience Store Point build relationship with customer. Indomaret Convenience Store Point should be introduce as brand extension from Indomaret and increase service quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Mudjiandoko
"ABSTRAK
Dengan perkembangan kodisi pasar keuangan selama lima tahun terakhir akibat
dari krisis subprime mortgage, pelaku pasar yakin bahwa pengukuran risiko pasar
nilai VaR masih harus dilengkapi dengan analisis stress testing nilai VaR.
Penelitian ini akan melakukan stress testing atas nilai VaR nilai tukar dolar AS
dan euro yang dihitung dengan metode Historical Simulation (HS), Volatility-
Weighted Historical Simulation (VWHS), dan Extreme Value Theory – Historical
Simulation (EVT-HS). Atas perhitungan nilai VaR yang didapat, akan dilakukan
stress testing berdasarkan scenario analysis yang mengikuti ketentuan dari Bank
Indonesia terkait dengan besaran perubahan dari nilai tukar yang dimaksud.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari ketiga model stress testing yang
disebut di atas, didapati bahwa model EVT-HS merupakan model yang terbaik
untuk digunakan dalam kondisi ekstrim. Dengan demikian, estimasi nilai stress
testing dengan menggunakan EVT-HS diharapkan dapat diaplikasikan dalam
pengawasan potensi risiko pihak perbankan karena akan berdampak pada
besarnya beban modal yang harus dicadangkan.

ABSTRACT
The progress of recent financial market in the last two years as a result of
subprime mortgage crisis, leads to the belief of the market players that value at
risk should be complemented with stress testing analysis. This research will run
stress testing analysis on VaR for US dollar and euro exchange rates which is
calculated by Historical Simulation (HS), Volatility Weighted Historical
Simulation (VWHS), and Extreme Value Theory – Historical Simulation (EVTHS).
Based on VaR calculation, stress testing will be conducted using scenario
analysis that will refer to Bank Indonesia provision related to the changes of such
exchange rates. Based on the research that has being carried out, from the three
stress testing models mentioned above, it is found that EVT-HS model is the best
model to be used for extreme condition. Thus, the estimated stress testing figures
using the EVT-HS model is expected to be applied in the banking sector for
capital adequacy calculation."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>