Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Slamet Sudaryo
"Melakukan pengukuran produktifitas karyawan untuk dunia industri adalah hal yang biasa. Tetapi mengukur produktifitas tenaga dosen dilingkungan perguruan tinggi (swasta) adalah sesuatu yang jarang dilakukan; meskipun pada dasarnya pendekatan yang digunakan untuk mengukur produktifitas bidang industri ataupun pendidikan tidak berbeda. Sesungguhnya yang membedakan keduanya hanyalah masukan/input dari kedua sistem tersebut. Pendekatan pengukuran produktifitas yang berkaitan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut memakai pendekatan pengukuran Minnesota Kuesioner (Wesley & Yulk, dalam Hartono, 2000) yang dimodifikasi sesuai dengan tujuan penelitian tesis ini.
Permasalahan mendasar yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah sejauh manakah tingkat produktifitas dosen di ingkungan Unika Atma Jaya dilihat dari indikator pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian pada masyarakat lingkungannya. Juga upaya-upaya pengembangan karir dosen, dicermati dari aspek jenjang kepangkatan akademik (JKA) dan jabatan struktural. Sedangkan tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis dengan melakukan analisis data primer melalui jawaban responden diukur berdasarkan Skala Linkert (linkers scale). Selanjutnya dilakukan pembobotan terhadap masing-masing indikator penelitian untuk mengetahui tingkat produktifitas dosen Unika Atma Jaya.
Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa tingkat produktifitas mengajar dosen Universitas Atma Jaya (UAJ) dilihat dari aspek pendidikan dan pengajaran hasilnya sangat produktif (sebesar 4,0 % (109,75). Dicermati dari aspek penelitian dan pengembangan produktifitasnya cult-up baik (sebesar 2,0 % (70,28). Dari segi pengabdian pada masyarakat hasilnya adalah cukup produktif juga (sebesar 2,0 % (66,40). Sementara dilihat dari pola pengembangan karir dosen terdapat pendapat yang sangat menarik yakni, bahwa karir tertinggi dosen UAJ adalah jika dosen tersebut berhasil menduduki jabatan struktural atau kelembagaan di lingkungan universitas dan pendapat lain justru menyatakan bahwa puncak karir seorang dosen adalah adanya pengakuan secara nasional atau internasional atas kemampuan dan kepakaran di bidang ilmu yang ditekuninya. Pendapat pertama didukung oleh 51 % responden, sedangkan pendapat kedua dijawab oleh 49 % responden. Jawabannya sangat seimbang.
Oleh karena itu untuk meningkatkan produktifitas dosen dan pola pengembangan karir yang terbuka - sehingga memungkinkan setiap dosen memiliki kesempatan yang sama untuk meraih karir yang tertinggi - maka diperlukan dukungan dan tersedianya fasilitas pengajaran yang memadai serta adanya peraturan yang senantiasa memberi kepastian hukum dan rasa keadilan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T7259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachruddin Zuhri
"Keberadaan perguruan tinggi swasta dalam sistem pendidikan tinggi nasional memegang peran penting dalam menampung mahasiswa. Data terakhir menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia terdapat 1.370 perguruan tinggi 77 (5,6%) diantaranya adalah perguruan tinggi negeri sedangkan 1.293 (94,4%) adalah perguruan tinggi swasta (PTS). Usaha pemerintah dalam melakukan pembinaan terhadap PTS dibagi dalam dua belas wilayah kerja yang disebut Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), daerah khusus ibukota (DKI) Jakarta disebut Kopertis Wilayah III dengan binaan saat ini 209 PTS.
Penelitian ini mengkaji secara mendalam kekuatan dan kelemahan Universitas Mercu Buana dalam aspek internal, di sisi lain mengkaji peluang dan ancaman dalam aspek eksternal, dengan harapan hasil analisis dari kedua aspek tersebut dapat diperoleh alternatif strategi pemasaran yang efektif.
Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus dengan analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi, dalam pelaksanaan penelitian dipakai metode deskriptif analitik dengan tiga instrumen yaitu wawancara analisis data meja dan pengamatan lapangan.
Hasil analisis SWOT membuktikan bahwa Universitas Mercu Buana ada pada kuadran 3 (tiga), artinya Universitas Mercu Buana menghadapi peluang pasar yang sangat besar akan tetapi ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah mengembangkan program studi yang ada dengan cara membuka kelas-kelas baru dan khusus seperti ; S.1 Eksekutif pada Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Industri dan atau menambah program baru seperti : D.3 Kehumasan, D.3 Periklanan dan D.3 Jurnalistik pada Fakultas Ilmu Komunikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. A. Kundewi Yudiati
"ABSTRAK
Peningkatan keunggulan kualitas pendidikan tinggi, sangat tergantung dari pada pengajarnya. Salah satu strategi pokok pembangunan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam GBHN 1993 adalah peningkatan keunggulan kualitas pendidikan tinggi, sesuai dengan UU Perguruan Tinggi Nomor 22 Tahun 1961, yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur dari 12 sampel PTS yang diambil secara purporsive dan 74 staf pengajar sampel diambil dari stratifikasi random sampling. Dan temuan hasil penelitian dihitung dengan Cara statistik model regresi linier berganda.
Kesimpulan dari hasil pengujian secara statistik adalah sebagai berikut :
1. Bahwa komponen-komponen : Kemampuan staf pengajar Upaya professional Kesesuaian waktu dengan tugas Kesesuaian keahlian dengan tugas Masa kerja dan kepangkatan Upah dan insentif serta Kebijaksanaan pemerintah Berpengaruh terhadap produktivitas Tenaga Pengajar PNS pada PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah III Jakarta.
2. Bahwa sebesar 30,68 % produktivitas tenaga pengajar PNS pada PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah III DKI Jakarta dipengaruhi oleh kemampuan staf pengajar (kinerja), upaya profesional (motivasi), kesesuaian waktu dengan tugas, kesesuaian keahlian dengan beban tugas, masa kerja dan kepangkatan, upah dan insentif serta kebijaksanaan pemerintah.
Perlunya mengadakan langkah-langkah penyesuaian kebijaksanaan pemerintah tentang kewenangan menguji Ujian Negara bagi PNS pada PTS di Lingkungan Wilayah III DKI Jakarta."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradewi Iedarwati
"Implikasi apa atas peningkatan peran ganda wanita terhadap kedudukan wanita dalam rumah tangga menjadi ide yang mendasari penulisan thesis ini. Dengan dimilikinya peran ganda berarti wanita memiliki dua fungsi yaitu reproduksi dan produksi. Bagaimana peran kontribusi yang diberikan istri terhadap posisinya dalam mengambil keputusan menjadi tujuan dalam penelitian ini.
Teori pertukaran Blau digunakan untuk menjelaskan proses pertukaran yang terjadi pada tingkat mikro sehingga dapat mengungkap peran kontribusi pribadi dalam pengambilan keputusan. Pendekatan AGIL dari Parsons dipilih sebagai suatu upaya untuk menjelaskan bagaimana suatu mekanisme pertukaran berjalan dalam suatu sistim/struktur. Penelitian ini cenderung bersifat kualitatif yang didukung oleh pendekatan kuantitatif sederhana maka dipilih metode survei untuk memperoleh gambaran umum atas kelompok yang diteliti. Metode studi kasus dengan wawancara mendalam digunakan untuk memberikan penjelasan khusus atau untuk mengungkap ciri-ciri tertentu.
Hasil penelitian mengungkap bahwa ternyata besar kecilnya sumber pribadi yang disumbangkan tidak mempengaruhi terhadap besar kecilnya pecan pengambilan keputusan, karena sumber pribadi bukanlah satu-satunya faktor yang melandasi pertukaran dan bukan satu-satunya faktor yang dipertukarkan. Faktor intrinsik yaitu dukungan.sosial sangat mewarnai terjadinya keseimbangan dalam proses pertukaran antara suami istri. Keseimbangan pertukaran dapat dilihat melalui pecan pengambilan keputusan dimana baik istri maupun suami dalam mengambil keputusan dilakukan atas dasar kesepakatan bersama. Hal ini dilakukan oleh hampir sebagian besar responden dalam membuat keputusan yang menyangkut masalah alokasi dana, reproduksi, kekerabatan.
Untuk masalah aktualisasi diri dan pembagian atas penyelesaian tugas-tugas rumah tangga ternyata hampir separuh responden masih belum memiliki keseimbangan dalam proses pertukaran karena karir pribadi masih menjadi urutan yang terakhir dan porsi penyelesaian togas rumah tangga hampir seluruhnya masih diselesaikan oleh istri. Namun demikian secara rata-rata sebagian besar istri memperoleh keseimbangan dalam proses pembuatan keputusan sehingga dapat diartikan bahwa kelompok dosen wanita cukup memiliki otonomi yang diartikan memiliki pecan pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri maupun keluarganya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyuni Prabawanti
"ABSTRAK
Uang bisa berdampak positif maupun negatif terhadap manusia sebagai
sarana pemuas kebutuhan yang akan memberikan kepuasan dalam
kehidupannya. Dampak tersebut akan menimbulkan sikap terhadap uang yang
berbeda-beda. Oleh karena itu sikap terhadap uang akan berdampak pada
kepuasan hidup seseorang.
Berkaitan dengan sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan
sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup dosen tetap pada Perguruan
Tinggi swasta di Jakarta.
Sampel penelitian adalah 100 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi
swasta di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan
instrumen penelitian berupa kuesioner skala sikap yang diadaptasi dari Money
ethic scale (Tang & Tang, 2002).
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup. Berdasarkan
dimensi sikap terhadap uang dari Tang (2002), hubungan yang signifikan
terjadi pada 2 dimensi , yaitu dimensi Good (uang adalah faktor yang penting
dalam kehidupan) dan Make money (perilaku menghasilkan uang). Jika sikap
terhadap uang dianalisis berdasarkan analisis faktor, hubungan yang signifikan
terjadi pada 4 dimensi, yaitu dimensi Good, Make money, Consumerism(uang
digunakan untuk membeli barang dan jasa) dan lnvestment{\x2x\g digunakan
untuk investasi).
Peneliti menyarankan, untuk penelitian selanjurnya bisa dikembangkan
dimensi sikap terhadap uang yang secara signifikan berpengaruh pada
kepuasan hidup, penelitian terhadap kelompok kerja lain, dan
mengikutsertakan variabel lain yang tidak langsung berhubungan dengan uang,
seperti nilai/etika kerja, iklim etis Perguruan Tinggi."
2004
S3321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Krisnawati
"Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang, dalam menunjang karir dan rnasa depan adalsh menjadi fenomena yang patut menjadi perhatian. Salah satu konsekuensinya adalah berdampak pada penyelenggara pendidikan di tanah air, yaitu tuntutan untuk mampu berta.han menghadapi arus kompetisi yang sangat kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penunjang dari seorang sisvva rnemberikan pengaruh dalam menentukan pliihan terhadap Perguruan Tinggi Swasta "XYZ". Selain itu juga, adalah untuk mengetahui faktor mana yang paling dorninan bagi konsumen dalam memilih Perguruan Tinggi Swasta "XYZ". Sehingga pada akhirnya, dtharapkan dapat memberikan input bagi suatu Perguruan Tinggi Swasta "XYZ" dalam mengembangkan strategi pemasaran pada masa yang akan datang. Adapun keterbatasan penelitian ini meliputi beberapa kondisi seperti bahwa dalam knsus ini, penulis hanya ingin mengetahui apakah faktor eksternal siswa (pekerjaan orang tua dan jenis sekolah) serta. Popularitas PTS "XYZ" berhubungan dengan Pilihan maupun minat konsumen terhadap PTS "XYZ". Untuk itu, uji signifikansi chi-kuadrat hanya dilakukan pada ke dua variabel tersebut Penelitian ini juga hanya terbatas pada segmen konsumen pelajar kelas III (tiga) sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arita Marini
"ABSTRAK
Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh jenis pekerjaan, imbalan, kondisi kerja dan teman sekerja sebagai variabel independen terhadap kepuasan kerja dosen pegawai negeri sipil perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah III DKI Jakarta sebagai variabel dependen. Tingkat pekerjaan yang ditentukan berdasarkan jabatan akademik yang dimiliki digunakan sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan antara jenis pekerjaan, imbalan, kondisi kerja dan teman sekerja dengan kepuasan kerja. Dan dengan tingkat pekerjaan bawah adalah dosen dengan jabatan akademik Asisten Ahli Madya, Asisten Ahli, Lektor Muda dan Lektor Madya, sedangkan dosen dengan tingkat pekerjaan atas adalah dosen dengan jabatan akademik Lektor, Lektor Kepala Madya, Lektor Kepala, Guru Besar Madya dan Guru Besar.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jenis pekerjaan, imbalan, kondisi kerja dan teman sekerja terhadap kepuasan kerja dosen pegawai negeri sipil perguruan tinggi swasta dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas di lingkungan Kopertis Wilayah III DKI Jakarta. Sejalan dengan itu, maka penelitian ini menggunakan sampel acak stratifikasi sesuai dengan jumlah populasi dosen pada setiap jabatan akademik yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan individu tidak terdapat pada dosen dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas dikaitkan dengan pengaruh jenis pekerjaan, imbalan atau teman sekerja terhadap kepuasan kerja.
Antara desen dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas tidak terdapat perbedaan individu yang berarti, sehingga respon yang diberikan mengenai jenis pekerjaan, imbalan atau teman sekerja terhadap kepuasan kerja juga tidak terdapat perbedaan.
Jenis pekerjaan dan imbalan tidak berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja dosen dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas. Selain itu juga dapat dinyatakan bahwa pengaruh variabel jenis pekerjaan dan imbalan terhadap kepuasan kerja dosen dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas tidak dapat dijelaskan melalui persamaan regresi linear. Sedangkan teman sekerja berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja dosen dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas. Griffin dan Moorhead menyatakan teman sekerja merupakan faktor kelompok yang mempengaruhi kepuasan kerja. Herzberg melalui Teori Dua Faktornya menyatakan bahwa teman sekerja merupakan faktor higiene yang juga mempengaruhi tingkat kepuasan kerja. Dikaitkan dengan Hierarki Kebutuhan Maslow bahwa teman sekerja merupakan faktor organisasi yang dapat memuaskan adanya defisiensi kebutuhan harga din dan kebutuhan merailiki.
Perbedaan individu terdapat pads dosen dengan tingkat pekerjaan bawah dan atas mengenai pengaruh kondisi kerja terhadap kepuasan kerja yang menyebabkan respon yang diberikan juga berbeda. Dosen dengan tingkat pekerjaan bawah lebih memperhatikan kondisi kerja dibandingkan dosen dengan tingkat pekerjaan atas. Lebih tingginya motivasi yang terdapat pada dosen dengan tingkat pekerjaan bawah dalam usaha meningkatkan jabatan akademik menyebabkan tingkat keberadaan dosen dengan tingkat pekerjaan bawah pada perguruan tinggi yang menjadi institusi tetapnya lebih tinggi dibandingkan dosen dengan tingkat
pekerjaan atas: Sedangkan dosen dengan tingkat pekerjaan atas tidak begitu memperhatikan kondisi kerja bahkan pengaruhnya negatif Hal ini disebabkan karena ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang dicari oleh dosen dengan tingkat pekerjaan atas yang digunakan untuk memuaskan defisiensi kebutuhan yang sudah lebih tinggi diband.ingkan dosen dengan tingkat pekerjaan bawah.
Jenis pekerjaan, imbalan dan kondisi kerja yang merupakan faktor-faktor organisasi serta teman sekerja yang merupakan faktor kelompok secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja. Fred Herzberg melalui Teori Dua Faktor menyatakan bahwa jenis pekerjaan yang merupakan faktor motivasi; imbalan, kondisi kerja dan teman sekerja yang merupakan faktor-faktor higiene secara bersama-sama mempengaiuhi tingkat kepuasan kerja. Dikaitkan dengan Hierarki Maslow, jenis pekerjaan yang merupakan faktor organisasi dapat memuaskan adanya defisiensi kebutuhan aktualisasi diri. Imbalan dan kondisi kerja yang merupakan faktor organisasi dapat memuaskan adanya defisiensi kebutuhan fisiologi. Teman sekerja yang merupakan faktor kelompok dapat memuaskan adanya defisiensi kebutuhan memiliki dan kebutuhan harga diri.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nowadays the existence of foundations are assessed inadequate anymore with their original aims, that are social and human ones. Now the operation of many foundations are intented to get profit/advantage that is commonly called profit oriented. That's why this research will discuss about the commercial characteristic of foundations among private universities. According to the assumption developing in the society, foundations of private universities established with the social aim in the education field have carried out many violations in their operations. But in the reality profits and advantages received by private universities are solely used for the sake of operational fee in the operation of those educational foundations, in other words the money collected from students are returned to students."
2004
340 JEPX 24:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>