Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176874 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Sudja
"Melalui pengembangan fungsi penelitian, diharapkan terjadi suatu proses ilmiah yang menghasilkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan/kebidanan khususnya pada lembaga pendidikan akademi keperawatan dan akademi kebidanan. Perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan/kebidanan yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi mutu pelayanan/asuhan yang diberikan.
Rendahnya kegiatan pengembangan proposal penelitian di beberapa akademi keperawatan dan akademi kebidanan di Jawa Barat, menyebabkan rendahnya kegiatan penelitian yang dilakukan. Dampak dari keadaan tersebut, adalah lembaga pendidikan tidak dapat secara optimal menopang perkembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan keperawatan dan kebidanan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kegiatan pengembangan proposal penelitian dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya keterampilan staf akademik, motivasi, tingkat pendidikan, masa kerja, imbalan, komitmen atasan, beban kerja, struktur,dan biaya.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang gambaran kegiatan pengembangan proposal penelitian staf akademik Akper dan Akbid DepKes Se-Jawa Barat, dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini dilakukan pada delapan dari sepuluh Akademi Keperawatan dan Adademi Kebidanan DepKes yang ada di Jawa Barat, pada bulan April sampai dengan Juni 2001.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan cross-sectional terhadap 88 orang staf akademik. Hasil yang didapat menunjukkan kegiatan pengembangan proposal yang dilakukan staf akademik selama periode 1998 sampai 2001 hanya sebesar 26,1 %., Variabel yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proposal penelitian adalah variabel keterampilan, tingkat pendidikan, dan variabel struktur. Variabel yang dominan paling berhubungan adalah variabel tingkat pendidikan.
Dari hasil penelitian tersebut direkomendasikan kepada pihak Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) DepKes RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan institusi pendidikan Adademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan DepKes Se-Jawa Barat, untuk meningkatkan jenjang pendidikan, keterampilan staf akademik dalam pengembangan proposal penelitian melalui peningkatan pelatihanpelatihan, peningkatan pendidikan, pembinaan pengembangan proposal, dan peningkatan manajemen kualitas unit penelitian lembaga pendidikan.
Penelitian lebih lanjut kepada peneliti lain, disarankan selain melakukan penelitian kuantitatif juga didukung oleh penelitian kualitatif yang menyangkut manajemen kualitas pada unit penelitian institusi pendidikan akademi keperawatan/akademi kebidanan.
Kepustakaan ; 50 (1973 - 2001)

Factors Related to the Academic Staff Activity on Research Proposal Development in Nursing and Midwivery Academy, Ministary of Health, in West Java 2000/2001By developing the research function in expected reveals the scientifical process which produces the development of science and technology in nursing and midwivery especially in the institution of nursing and midwivery education. The development of science and technology in nursing and midwivery ascertains the quality of nursing and midwivery education with directly or not influences the quality of service or guidance being given. The low activity of research proposal development causes the low research activity being done. It effects the istitution of education be unable to support optimally the development, application of science and technology especially in the field of nursing and midwivery as the effort to increase the quality of education.
The activity of research proposal development can be influenced by various factor, among other things are the skill of academical personnel, motivation, education grade, job experience, repayment, superior's commitment, work burden, position structure, and cost.
The aim of this research is to get the information about the description of activity in developing the research proposal of the academical staff in nursing and midwivery, Departement of health, West Java on April till June 2001. This research used the quantitative approach by cross-sectional to as many as 88 person of academical staff.
The final result showed that the activity of the research proposal development being done by the academical staff during the period of 1998 to 2001 is as many as 26,1 %. Variable test related to this proposal development is the education grade, skill variable and structure variable. The education grade variable is dominantly most related.
The mentioned research is recommended to the center for Health Personnel Education (Center For Health Porsonnel, The Republic of Indonesia, The Head of Health Ministary, Province of West Java and the institution nursing and midwivery academy, West Java) to increase the education grade, skill of the academical staff in developing the research proposal, training and management improvement on the research unit quality of the education institution.
For doing further research, the other researcher are suggested to do research not only quantitatively but also qualitatively on the object of quality management on the research unit on nursing and midwivery academy.
References : 50 (1973 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pendidikan tenaga kesehatan salah satu faktor yang berperan adalah tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar di institusi pendidikan tenaga kesehatan masih rendah, hal ini dapat dilihat sebanyak 43% tenaga pengajar berpendidikan DM. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja tenaga pengajar dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tenaga pengajar. Yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan dosen dalam melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan proses belajar mengajar.
Disain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 4 Akademi Keperawatan di Jakarta Utara. Sebagai subyek penelitian adalah semua dosen tetap yang mengajar di institusi pendidikan tersebut. Jumlah seluruhnya 33 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden untuk diisi. Penilaian kinerja dosen dilakukan oleh Mahasiswa dari Akademi Keperawatan yang bersangkutan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa kinerja rata-rata dosen sebesar 69,45 dengan standar deviasi 14,69, nilai kinerja terendah sebesar 44 dan nilai kinerja tertinggi sebesar 92. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dosen, pendidikan Akta mengajar, pelatihan, pengalaman mengajar, fasilitas pendidikan, pembinaan dengan kinerja dosen (p<0,05). Sedangkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendapatan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja dosen (p>0,05).
Untuk meningkatkan kinerja dosen, perlu peningkatan pendidikan bagi para dosen, memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan Akta mengajar dan pelatihan-pelatihan serta pembinaan kepada dosen-dosen.

Factors Related with Work Performance of Nursing Academy Lecturers in North Jakarta in 2001In enhancing quality of health personal graduate, one of factors plays significant role in the lecturers, Quality of lecturers / instructors in educational institution of health personal is still low, it can be seen as 43 % of instructors were only graduated of Diploma III/Academy certificate. It is urgent to known their work performance and factors connected with the performance. The work performance itself is defined as lecturer's competency in teaching-learning process.
The design of this research was survey with cross sectional approach. The research took place at 4 nursing academies in North Jakarta. The subject of this research was all of 33 permanent lecturers who teach at the institutions. The primer data collecting was conducted by distributing questionnaire to the respondents. Students of nursing academies carried as respondents out grading work performance of their lecturers using work evaluation instrument.
The univariat analysis indicated that in average, their performance were 69,45 out of 100 scales, with deviation standard 14,69, the lowest work was 44 and the highest one was 92. The bivariat analysis implied that there was a significant relation between lecturers' educational level, education of teaching diploma, training, teaching experience, educational facility, and guiding with work performance of lecturers (p<0,05). Meanwhile type of sex, age, marital status, and income level did not have significant connection with lecturers' work (p>0,05).
To improve lecturers' work performance, it is urgent to increase lectures' education and to grant them an opportunity to attend education of teaching diploma and training as well as to guide them.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzie Z. Abidin
"Program pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian dari pengembangan tenaga kesehatan dengan tujuan untuk tetap meningkatkan jumlah dan mutu tenaga kesehatan yang mampu untuk mengemban tugasnya kearah perubahan, pertumbuhan dan pembaharuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti yang tertuang dalam SK Menkes Nomor. 558/Menkes/ SK/84. mempunyai togas dan fungsi melaksanakan, mengkoordinasikan dan membuka pendidikan tenaga kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan. Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan kualitas masukan dan kualitas proses pembelajaran. Upaya untuk peningkatan kualitas lulusan lembaga pendidikan tenaga kesehatan hendaknya mencakup peningkatan kualitas masukan dan kualitas proses pembelajaran. Masukan utama mencakup mahasiswa, dosen, kurikulum dan perangkat pembelajarannya. Dosen memiliki peran penting dalam meningkatkan prestasi mahasiswa, dan untuk itu doses haruslah yang berkualitas. Peran, fungsi dan tanggung jawab dari profesi dosen dalam mengajar menuntut kompetensi yang tinggi dalam tugasnya. Penelitian ini secara umum bettujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja dosen dalam mengajar di Akademi Kesehatan Depkes Palembang tahun 2001. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan (Akper), Akademi Gizi (Akzi), Akademi Kebidanan (Akbid) Depkes Palembang. Sampel penelitian adaiah seluruh dosen tetap yang mengajar di Akademi Kesehatan Depkes Palembang sebanyak 66 orang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengalaman kerja, pelatihan dan sumber daya mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja dosen dalam mengajar. Dan basil analisis multivariat dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pengalaman kerja merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan kinerja dosen dalam mengajar di Akademi Kesehatan Depkes Palembang tahun 2001 (OR= 4,69 dan 4,53). Berdasarkan basil penelitian, ada berbagai saran yang perlu ditindak lanjuti. Agar pihak Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan perlu meningkatkan pelatihan bagi dosen terutama yang sesuai dengan materi kuliah yang diajarkan; selain itu perlunya meningkatkan penyediaan saran prasarana yang menunjang dalam proses belajar mengajar. Bagi pihak institusi Akademi Kesehatan Depkes Palembang hendaknya mengaktifkan peran dosen senior dalam membimbing dosen yunior selain itu agar staf dosen diberi kemudahan untuk mengikuti pelatihan secara bergantian. Perlunya penelitian lanjutan terhadap faktor-faktor yang ada diluar faktor-faktor dalam penelitian ini.

Factors Related to the Performance of Lecturers within The Academy of Health Minister of Health Palembang in The Year 2001.Educational program for health professional is a part of human resource for Health (HRH) development, which have objectives to add its quantity and also to improve their quality. So that, they contribute significantly to health service changes, growth and innovations (Minister of Health Decree Number: 158/MenKes/SK/84). Quality of education is very much related with quality of input and process factors. It is therefore, input and process factors should always be considered in any effort to improve learning process. Factor within input are the students, lecturers, curriculum and educational infra structures. Lecturers are believed to have significant roles in improving students achievements, and therefore, their quality should always be monitored and improved. Their roles, functions and responsibilities demand high competencies. This study has objective to describe factors related to the performance of lecturers within the Academy of health , Ministry of Health Palembang in the Year 2001. The study used cross sectional design, which covered lecturers within Nurse, Nutrition, and Midwives Academics, Ministry of Health Palembang_ (Total population = 66 ).
The study showed that work experience, previous training and education resources variables have significant relationship with the performance. Furthermore using multivariate statistic, it is shown that previous training and work experience variables are dominantly related to performance (OR =4.69 and = 4.53 respectively). This study reccomrnends to The Central for Health Professional Education (Pusdiknakes) to add more training for lecturers especially training that are related to courses teached by them. Furthermore, Pudiknakes should always maintain and improve education resources in supporting learning process in each Academy. This study also suggest that the Academy of Health Ministry of Health Palembang should develop a system of young lecturers mentoring and support strongly and open widely any training opportunity for them. At last this study recommends to continue the study to explore others than factors examined."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Farouk
"Salah satu faktor yang menentukan mutu dari pendidikan keperawatan adalah faktor tenaga pengajar/dosen yang mengelola mata ajaran atau proses pendidikan secara keseluruhan. Jika dosen dapat melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang ada, maka diyakini kualitas pendidikan ditempat tersebut dapat meningkat. Kurang/tidak berjalannya fungsi dosen dapat disebabkan oleh beberapa faktor pula, diantaranya ketidakpuasan terhadap pekerjaannya atau terhadap lingkungan dari pekerjaan itu sendiri. Oleh karena itu masalah kepuasan kerja perlu mendapat perhatian dari pengelola/pemilik institusi pendidikan keperawatan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja staf pengajar tetap akper swasta dan pemda di Propinsi Jambi. Desain yang digunakan adalah desain Cross Sectional dengan metoda survey dan analisa kuantitatif. Beberapa variabel yang diduga berhubungan dengan kepuasan kerja dibatasi pada faktor karakteristik demografi yaitu umur, jenis kelamin, dan status perkawinan, serta faktor pekerjaan yang terdiri dari status kepegawaian, masa kerja, sumber penghasilan dan beban kerja. Pengumpulan data mempergunakan alat ukur berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup baik terhadap variabel independen maupun variabel dependen, dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Populasi penelitian ini adalah semua dosen tetap pada ketiga akademi keperawatan, karena jumlah populasi hanya 55 orang maka sampel yang diambil adalah semua dosen tersebut (total populasi).
Analisa bivariat mempergunakan analisa statistik berupa uji regresi linear sederhana dan uji-t independen, sedangkan analisa multivariat dengan uji regresi linear ganda. Dan analisa univariat ditemukan responden yang paling muda berusia 23 tahun dan paling tua 52 tahun, 41,8 % laki-laki dan perempuan 58,2% serta yang sudah kawin 61,8%. Sedangkan yang berstatus PNS 52,7% dan bersumber penghasilan banyak 54,5% serta beban kerja berat 63,6% Dari analisa bivariat terdapat hubungan antara umur, masa kerja, sumber penghasilan dan beban kerja dengan kepuasan kerja. Tetapi secara analisa multivariat hanya umur dan masa kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja. Dari kedua variabel tersebut yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja staf akper swasta dan pemda Propinsi Jambi adalah variabel masa kerja, karena memiliki nilai koefisen regresi (b) atau nilai beta yang lebih tinggi.
Disarankan kepada pengelola/pemilik akper swasta dan pemda di Propinsi Jambi agar menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran dalam rangka pemenuhan kebutuhan staf, sehingga tercipta tingkat kepuasan kerja yang tinggi dari staf yang bersangkutan.

One of the factors that determines the quality of nursing education is teaching staffllecturers who organize the courses in particular or educational process in general. If lecturers can do their tasks in compliance with the existing stipulation, it is believed that the quality of education in the concerned place will be improved. The fact that the function of lecturers does not work is also due to a number of factors, one of which is the dissatisfaction of the lecturers to their job and work environment. The concern of this work satisfaction, therefore, need to be paid strong attention by the organizerslowners of the nursing educational institutions.
The objective of this research is to figure out the level of work satisfaction and to identify factors related to work satisfaction of permanent teaching staff of private and regional government-owned nursing academies in Jambi province. The design applied is cross sectional design through survey and quantitative analysis. Some variables that were hypothesized to have correlation with work satisfaction were limited to those of demographic characteristics, that is: age, sex, and marital status as well as work factors consisting of employment status, working years, source of income and work burden. Data were collected through questionaire with closed questions both to independent variables and dependent variables. Prior to this, validity and realibility test was carried out. The population of this research is all permanent lecturers at the three nursing test was carried out. The population of this research is all permanent lecturers at the three nursing academies. Because the population number is only 55 lecturers, so all of them were taken as samples. Statistical analysis applied in bivariat analysis are simple linear regression test and independent T-test while multivariat analysis applies double linear regresion test.
From univariat analysis, it is identified that the youngest respondent is 23 years old and the oldest is 52 years old. 41,8% of respondent are male and 58,2% are female and 61,8% are married, 52,7% are government employees, 54,5% have many sources of income and 63,6% of respondent have heavy work burden. Bivariat analysis shows that there is significant correlation between age, working years, source of income and work burden and work satisfaction, while multivariate analysis shows that only age and working years have correlation with work satisfaction. And from the two variables, working years has the bigger influence on work satisfaction of teaching staff of private and regional government-owned nursing academies in Iambi province, because it has higher regresion co-efficient as and Beta values.
It is suggested that organizer/owner of private and government - owned academy make use of the result of this research as means of consideration and thought in the framework of fulfilling staff needs so as to realize the establishment of high level of work satisfaction of the concerned staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PS Kurniawati A.
"Remaja dapat menjadi sumber daya manusia yang sangat berharga disuatu negara khususnya bila mereka dapat tumbuh dengan baik secara fisik dan psikologis. Dari hasil penelitian terhadap remaja jalanan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan lebih dari separuh (54%) responden dilaporkan bahwa mereka pernah melakukan hubungan seksual sesama temannya (n=657). Di Kota Bengkulu melalui evaluasi proyek Youth Center, 17% dari responden (n=341) menyatakan boleh melakukan hubungan seksual sebelum menikah, sebagian kecil (5,9%) dan mereka sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja diantara mahasiswa Akademi Kesehatan di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini mahasiswa Akademi Kesehatan dengan rentang usia 18-24 tahun dan belum menikah. Sebanyak 238 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang terpilih menjadi responden yang diambil secara acak sederhana dengan alokasi proporsional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengukur aspek pengetahuan, sikap dan perilaku seksual dilakukan dengan mengisi kuesioner oleh mahasiswa Akademi Kesehatan yang sebelumnya telah dilakukan uji coba pada mahasiswa Akademi lain yang tidak terpilih sebagai lokasi penelitian. Dari hasil penelitian ini ditemukan tiga dari sepuluh mahasiswa (29%) mempunyai perilaku seksual relatif berisiko (berciuman mulut dan meraba organ sensitif dari pasangannya). Sebagian kecil (5, 08%) dari responden pernah melakukan hubungan seks dengan pasangannya.
Dari hasil analisis data ditemukan bahwa kedua variabel yaitu jenis kelamin dan sikap mahasiswa terhadap kesehatan reproduksi mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku seksual mereka. Mahasiswa laki-laki mempunyai kecenderungan yang lebih besar dalam perilaku seksual relatif berisiko dibandingkan dengan mahasiswa perempuan (Odd Ratio : 3,06). Kesimpulan dua dari enam hipotesis dalam penelitian ini diterima. Disarankan agar pihak ademi membuat kegiatan ekstra kurikuler dengan muatan khusus kesehatan reproduksi dan kepada BP3 agar dapat menggunakan powernya untuk merangkul orangtua mahasiswa, dan dilakukan upaya untuk peningkatan kemampuan para orangtua dalam membicarakan masalah-masalah kesehatan reproduksi remaja kepada anak remajanya.

Factors Related To The Adolescent Reproductive Health Behavior Among Health Academies Students In The City of Bengkulu, 2001In a country, the adolescents could be an invaluable human resource especially if they grow well both physically and psychologically. Based on results the research among the street adolescents conducted by Department of Health, it was shown that more than a half of respondents (54%) reported having sexual intercourse with their own friends (n = 657). In the city of Bengkulu, the results of the evaluation project of the youth center, indicated 17% of the respondents (n = 341) a great having premarital sexual intercourse, a small proportion of them (5,9%) actually had premarital sex.
The purpose of this research was to get information about factors related to the adolescent reproductive health behavior among Health Academies students in city of of Bengkulu. This research used a cross sectional study design. The population of the study was Health Academic students, aged 18-24 years of age and single. Through allocation proportional to size Simple Random Sampling 238 with male and female students were selected as respondents. Both validity and reliability of the instrument of the study was assessed.
The instrument which was intended to asses the several aspects of the knowledge, attitude and sexual behavior was pre tested. The self admistered questionnaires were Hied-up by the students. The results showed that three out ten (29%) the students indicated relatively high risk sexual behavior i.e. (mouth-kissing and touching sensitive organs of their partners). A small proportion (5,08%) respondents having sexual relationship with their partners. The results of the data analysis showed that both sex and attitude of students indicated a significant relationship with the sexual behavior. The male students were highly had a risky sexual behavior than that of their female countern parts (Odd Ratio : 3, 06).
In conclusion, out of six hypotheses two of them were accepted. Recommendations were made to enrich both the extra curricular activities and the role of Parent-Teacher Association (BP3) to entrance the communication between parents and students relevant to reproductive health issues.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T 3698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trini Nurwati
"Dosen sebagai tenaga pengajar dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dosen sebagai bagian dari proses belajar mengajar dan dosen sebagai individu. Sebagai bagian dari proses belajar mengajar dituntut untuk menjadi tenaga profesional pendidikan dengan segala kompetensi yang dipersyaratkan, termasuk didalamnya mampu mengelola proses belajar mengajar dengan balk. Sebagai seorang individu dosen tak lepas dari adanya faktor-faktor yang akan selalu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor tersebut meliputi umur, jenis kelimin, latar belakang pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, akta mengajar yang pernah diikuti, pengalaman mengajar dan beban mengajarnya.
Sesuai dengan tugas dan peranannya seorang dosen harus mempunyai kompetensi mengajar sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, handal dan profesional. Para dosen akademi keperawatan swasta juga memiliki berbagai keanekaragaman faktor-faktor yang dimilikinya dan berdasarkan hasil wawancara dan catatan hasil ujian semesteran MK 105, MK 213, MK 217, MK 320 temyata masih banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah nilai kelulusan sehingga harus ikut ujian ulang (her). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan inforrnasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi mengajar dosen akademi keperawatan swasta di kota Bandung.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional . Lokasi penelitian adalah di Bandung, di Akper Borromeus, Akper Bhakti Kencana, Akper Bidara mukti dan Akper Achmad Yani. Pola penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel karena semua dosen yang mengajar 4 mata kuliah keahlian sebanyak 75 orang dijadikan responden. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada dosen yang mengajar MK 105, MK 213, MK 217, dan MK 320 clan kepada mahasiswa tahun ke I, II, III yang terpilih untuk melakukan penilaian kompetensi mengajar dosen . Analisis data terdki dari analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 62,7% dosen memiliki kompetensi mengajar cukup baik. Dari basil analisis bivariat diketahui latar belakang pendidikan dengan nilai p value = 0,020, beban mengajar dengan nilai p value = 0,030 dan umur dengan nilai p value = 0,020 mempunyai hubungan bermakna dengan kornpetensi mengajar. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan hanya latar belakang pendidikan yang berhubungan bermakna dengan kompetensi mengajar dengan nilai OR 4,88 setelah dikontrol oleh variabel akta mengajar, beban mengajar, dan umur.
Disarankan kepada Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan agar membuat suatu kebijakan bagi tenaga pengajar yang akan mengikuti pendidikan lanjut harus relevan dengan bidang keahliannya. Bagi Kanwil Depkes Propinsi agar melakukan pembinaan intensif kepada, institusi swasta. Bagi pimpinan Akademi Keperawatan agar disusun suatu program untuk meningkatkan kompetensi mengajar dengan menambah penguasaan pengetahuan/bahan pengajaran melalui pendidikan lanjut, pelatihan bidang studi dan pendidikan akta mengajar. Bagi dosen akademi keperawatan agar berusaha meningkatkan kompetensi mengajarnya melalui pendidikan lanjut, pendidikan akta mengajar atau latihan mengajar sendiri. Bagi peneliti lain agar diadakan penelitian sejenis dengan cakupan populasi yang lebih leas dan variabel penelitian yang lebih banyak.
Daftar Pustaka : 40 (1974 -1999)

Factors Related to Lecturer's Teaching Competence in Teaching Expertise Subject at Private Nurse Academy, Bandung, 2000Lecture as a teaching instructor can be seen from two dimensions, i.e. lecturer as a part of teaching-learning interaction and as an individual. As a part of teaching-learning interaction, lecturer is demanded to be a professional educator with all competence required, including teaching-learning management. As an individual, lecturer depends on some factors which differ from one another such as age, gender, education background, training, teaching certificate (AKTA), teaching experience and his/her teaching load.
A lecturer has to have teaching competence in order to bear high quality, reliable and professional graduates. Lecturers at private nurse academy also have various factors and based on interview and semester-test result of MK 105, MK 213, MK 217, MK 320 turned out that many students had. scores below passing grades. Therefore they have to makeup exam. Moreover this research has objective to obtain information about some factors related to lecturer's teaching competence at private nurse academy in Bandung.
The research were carried out in Bandung at Akper Borromeus, Akper Bhakti Kencana, Akper Bidara Mukti, and Akper Achmad Yani by using cross sectional design. This research didn't take sample for there are 75 respondents who teach four expertise subjects. Primary data is carried out by givings questioners to lecturers who teach MK 105, MK 213, MK 217, and MX 320 and to students from first, second and third year who are chosen to evaluate lecturer's teaching competence.
Analysis is carried out with univariat to find out frequency distribution. Bivariat analysis with simple logistics regression to find out the relation between independent variable and dependent variable; and confounding variable and dependent variable. Multivariat analysis with logistic regression to find out at the sometime some independent variables and confounding variables which is estimated influence dependent variable.
The result showed 62,7% lecturers have good teaching competence. The result of bivariat analysis was found out education background with score p value = 0.020; teaching load with score p value = 0,030 and age with score p value = 0.020 had correlation with teaching competence. The result of multivariat analysis with logistic regression was found out education background had correlation with teaching competense with score Odds Ratio or OR 4.88 after controlled by teaching certificate variable (AKTA), teaching load and age.
Based on the result of this research, we suggest the Center for Education for Health Personnel (Pusdiknakes) make a policy for teaching staffs who are going to take further education should be relevant to their competencies. Provincial Health Department (Kanwil Depkes) should give intensive assistance to private institutions especially for quantity and qualification of permanent and part-time teaching staffs. Nurse academy director should design programs to increase teaching competence by adding the mastery of knowledge/teaching material through further education, subject material training. Lecturer at nurse academy should try to upgrade his/her teaching competence through further education or self-practice teaching. Other researchers should carry out similar research in the future with larger respondents and variables.
References : 40 (1974 -1999)"
2000
T5142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waryuzal
"Mutu Institusi pendidikan dapat dilihat dari scjauh mana institusi tersebut mewujudkan visinya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan kebutuhan profesional. Salah satu faktor yang menentukan mutu institusi pendidikan adalah kinexja sumber daya dosen dalam melaksanakan persiapan pengajamn, pelaksanaan pengajaran dan evaluasi pengajaran.
Akaderni Keperawatan Pemerintah Pnopinsi Riau merupakan konversi dari SPK pada tahun 2003, dari basil evaluasi bagian wdemik tahun 2005/2006 terdapat bcbcrapa permasalahan yang ditemui antara lain: Dosen Penanggung jawab mata ajaran yang tidak mempunyai silabus 30%, doscn tidak tetap yang tidak memhuat Rencana Pengajaran (RP) 90%, tingkat kehadiran dosen 75%, dan ketidak puasan mahasiswa terhadap nilaj hasil cvaluasi.
Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dimana sampel penelitian adalah seluruh dosen yang meliputi 34 orang (total sampling). Variabel independen meliputj : umur, jenis kelamin, status kepcgawaian, tingkat pendidikan, alcta mengajar, pelatihan, motivasi, persepsi, kenampilan, fasilitas pendidikan, imbalan, beban mengajar dan supen/isi. Sedangkan variabcl dependen adalah kinelja dosen yang meliputi : pcrcncanaan, pcngajaran, pelakbunaan pengajaran dan evaluasi pengajaran. Untuk melengkapi hasil cross sectional maka dilakukan juga EDOM dan wawancara.
Penelitian ini bertujuan Lmtuk memperoleh gambaran kinerja doscn di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Riau serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Instrumen yang digunakan bempa checklist dan pedoman wawancara. Pengolahan data hasil penelitian menggunakan program SPSS dan dianalisa secara univariat, bivaxiat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan secara umum kinerja dosen di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Riau masih nendah dimana 47,1 % mempunyai k.i.11Clja baik dan 52,9 % mempunyai kinegia kurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signiiikan adalah akta menggiar, pelatihan dan imbalan. Sedangkan faktor yang paliug dominan adalah faktor pelatihan.
Disarankan untuk meningkatkan kinexja dosen di Akademi Keperawatan Pemerlntah Propinsi Riau agar mengirim dosen-dosen untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti pendidikan akta, disamping itu dilakukan pemberian insentif untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteman dosen.

The quality of an educational institution can be appraised from how succeed that institution to accomplish its visions in order to fulfill the community demand, working world, and professional needs. One of factor that determining the quality of an educational institution is the performance of its human resources, in this case is the teachers, on managing the planning, implementation, and teaching evaluation.
A public nursing college of Riau Province, which is a conversion of health nursing school (SPK) in 2003, based the academic affair evaluation has found some problems, such as: 30% of teacher that responsible to the teaching subject has no have syllabus, 90% of temporary teacher is never create a Teaching Planning (TP), level of presence of the teacher is 75%, and student's un-satisfactory towards the result of evaluation.
The study is using a cross-sectional design where sample are all 34 teachers at the college (total sampling). The independent variables are consist of: age, sex, employment status, level of education, teaching certification, training, motivation, perception, skill, teaching facilities, reward, teaching load, and supervision. Meanwhile, the dependent variable is the teacher's performance which consists of: planning, teaching, teaching implementation, and teaching evaluation. To complete the study, a result of EDOM (Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa/Teacher Evaluation by the Student/TES) and interviews are also included.
The study has a purpose to describe the teachers' performance of the public nursing college of Riau Province, as well as its factors related. The instruments are a checklist and interview guidance. Data will analym by using a statistical analysis software to produce a univariate, bivariate, and multivariate analysis.
In general, the result ofthe study showed that the teachers' performance is still low, where 47.1% of teachers have a good performance, and 52.9% has poor performance. Factors that significantly related arc: teaching certification, training, and reward. And the most dominant f8Ot01' is training.
It is suggested that in order to increase the teachers' performance, a training and acquiring teaching certilication is needed, as well as providing an incentive for increasing the teacher's payment and welfare.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evino Sugriarta
"Tujuan pendidikan tenaga kesehatan pada Akademi Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, dan Gizi (Akademi Kesehatan) Depkes Padang adalah menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan kemampuan akademik (Ali madya) dalam bidang kesehatan lingkungan, keperawatan, dan gizi. Tenaga-tenaga kesehatan ini diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi.
Salah satu elemen pendukung dalam kegiatan belajar mengajar pada Akademi Kesehatan Depkes Padang adalah perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar pada Akademi Kesehatan Depkes Padang, belum dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa dalam proses belajar. Sebagai pusat informasi, baru sekitar 19 % mahasiswa yang memanfaatkan layanan perpustakaan. Rendahnya tingkat pemanfaatan perpustakaan pada Akademi Kesehatan Depkes Padang, dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah minat membaca mahasiswa, pemberian tugas oleh dosen dalam kegiatan belajar, ketersediaan waktu oleh mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar, persepsi mahasiswa terhadap layanan dan koleksi perpustakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa pada Akademi Kesehatan Depkes Padang. Jenis penelitian adalah cross sectional. Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara systematic random sampling sehingga responden tersebar secara merata pada tingkat I, II, dan III.
Hasil penelitian menunjukkan, hanya sekitar 47,5 % responden yang memanfaatkan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar dengan kategori tinggi. Secara bivariat, variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan adalah minat membaca, tugas dosen, ketersediaan waktu, dan persepsi terhadap koleksi perpustakaan. Sedangkan variabel persepsi terhadap layanan perpustakaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan.
Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik terhadap empat variabel sebagai prediktor, terdapat tiga variabel yang berhubungan, yaitu minat membaca, tugas dari dosen dan ketersediaan waktu . Variabel yang paling berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa adalah tugas dari dosen, kemudian ketersediaan waktu, dan minat membaca.
Untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa dalam kegiatan belajar pada Akademi Kesehatan Depkes Padang, adalah dengan pemberian tugas oleh dosen kepada mahasiswa harus lebih ditingkatkan, jadual layanan diperpanjang, meningkatkan minat membaca mahasiswa.
Perpustakaan harus memiliki tenaga fungsional (pustakawan). Kemudian perlu dilakukan pembinaan terhadap mahasiswa sebagai pemakai, melengkapi koleksi perpustakaan dengan buku-buku terbaru yang relevan dengan pembelajaran, dan meningkatkan kualitas layanan dari perpustakaan. Saran-saran tersebut diharapkan dapat memperbaiki citra perpustakaan Akademi Kesehatan Depkes Padang dimata pemakai, yaitu mahasiswa.

The Utilization of Library by Students at Environmental Health, Nursing and Nutritional Academy Health Department Padang 2001Health staffs education in environmental health, nursing and nutritional academy aims to produce graduation that have knowledge, skill and academic capability in those sciences. Those health human resources are expected to give health service to the people optimally according to the peoples need and demand, and also knowledge and science progress.
The other element to carry on in activity learning at Health Academy Health Department Padang is library. Library as one of studying source in those institution has not been used maximally yet by the students. As information centre, there are only 19 % of the students who use this. This phenomenon can be caused by many factors, such as intention to read, task by the lectures, time, and students perception to library services and collections.
This research aims to explore some information related to the factors that correlate to library utilization by the students in the institution mentioned above. It used cross sectional approach. Sampling technique was systematic random sampling, so that the respondents is distributed equally in level I, II, and III.
The result showed that only 47,5 % respondents who use library in the high category. In the bivariate analysis, the variables which correlate to library utilization are intention to read, time, and perception to library collections. The perception to library service has no correlation.
The results of multivariate analyze using logistic regressions for to four variables as predictor, showed three variables significantly, are intention to read, task by the lectures, and time. The variable very significant with utilization of library by students are task by the lectures, and then time, intention to read.
To increase library utilization in activity learning at Health Academy Health Department Padang, with task by the lectures for students, time service longer, the students must be increased the intention to read. The library must have librarians. Beside that educate students as user, and library collection must be completed by new books that is relevant to learning process. Those suggestions is expected repairing library image in sight of students as user.
"
2001
T8281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasihin
"Di Jawa Barat, sejak tahun ajaran 1998/1999 telah berdiri enam institusi akademi kebidanan dengan tugas utama untuk menghasilkan tenaga profesional pemula dibidang kebidanan dalam jumlah serta mum yang memadai. Secara umum, kondisi hampir diseluruh institusi masih dihadapkan kepada sejumlah kendala khususnya yang berkaitan dengan belum tersedianya sumber daya yang memadai. Oleh karena itu agar institusi dapat melakukan timgsinya dengan baik, diperlukan pimpinan yang berkompeten sehingga mampu menentukan arah, kebijaksanaan serta stfategi untuk mewujudkan kinexja organisasi yang dipimpirmya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek kompetensi kepemimpinan para direlcmr akademi kebidanan di Jawa Barat dalam hubungannya dcngan kinexja organisasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu dalam studi ini , peneiiti melibatkan dua variabel utama yaim variabel kompetensi kepemimpinan sebagai independent variable dan variabei kinelja organisasi yang diperlalmkan sebagai dependent variable.
Independen variabel tersediri dari delapan aspek kompetensi kepemimpinan yang terdiri dari 1. Kemampuan pimpinan dalam memelihara standar akademik, 2. Kemampuan pimpinan dalam memilih staf edukatif maupun staf administrasi, 3. Kemampuan pimpimm dalam membina moral kerja staf; 4. Kemampuan pimpinan dalam membina hubungan organisasi dengan pihak lain , 5. Kemampuan intelektual pimpinan, 6. Kemampuan pimpinan dalam mcnggali dan memanfaatkan dana organisasi, 7. Keteladanan, 8. Pengalaman dalam mengelola pendidikan D-III kesehatarm Adapun dependent variable terdiri dari tiga indikator yaitu 1. lldim organisasi, 2. Prestasi kerja dosen dan 3. Prestasi belajar mahasiswa.
Metoda yang digunakan melalui pendekatan cross sectional dengan pengolahan data menggunakan program Epi Info V. 6.0 dan SPSS For Windows V.9.0_ Populasi sebanyak 57 dosen tetap yang bekerja pada lima Akbid Depkes di Jawa Barat. Sampling tidak dilakukan karcna jumlah responden hanya sedikit. Adapun pengumpulan data untuk setiap aspek variabel kompetensi kepemimpinan, iklim organisasi dan prestasi kexja dosen dengan wawancara melalui kuesioner sedangkan prestasi belajar mahasiswa berupa data sekunder yang diperoleh dari setiap dosen yang menjadi responden dalam penclitian ini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima aspek kompetensi yang berhubungan dengan klnerja organisasi yairu l. Kemampuan pimpinan dalam mcmelihara standar akademilg 2. Kemampuan pimpinan dalam memilih staf edukatif maupun staf administrasi, 3. Kemampuan pimpinan dalam membina moral lcerja stat; 4. Kemampuan intelektual pimpinan, 5. Pengalaman pimpinan dalam mengelola pendidikan D-IH kesehatan.
Rekomendasi yang bisa diberikan adalah apabila pihak direktur Akademi kebidanan, pihak Kanwil Depkes Provinsi Jawa Barat maupun pihak Pusdiknakes Depkes RI mengharapkan kinerja organisasi Akbid berkembang secara optimal, dapat dilakukan melalui meningkatan kemampuan para direktumya baik melalui pelatihan, peningkatan peudidikan dan lain-lain yang fokusnya diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan para direktur dalam kelima aspek kompetensi kepemimpinan tersebut.

Since 1998/1999, in West Java, there are six institutions of midwifery academy have main goal to produce midwife in appropriate quality and quantity. Generally, the common problems faced institution is the lack of good human resources . Therefore, to make the institution has good fimction, it must have competent leader who is able to point out and to decide the directions, and the strategies to create his organization achievement.
The research is intended to know midwifery academy director?s leadership competency aspect in West .lava related to his organization achievement. Therfore, in this study , researcher involved two main variables leadership competency as independent variable, and organizations as dependent variable.
Independent variable consists of eight competency aspects : l. Leader`s competency in maintaining standard of academy, 2. Leader?s competency in selecting educative of administrative staff; 3. Leader?s competency in guiding his moral work stnif , 4. Leader?s competency in making good relation with other institutions, 5 Leader?s intelectual competency , 6. Leader?s competency in earning and making use of tinance , 7. Leader?s competency in making good axarnple of behavior , 8. His expeience in managing D-lll health institution Dependent variable consists of three indicators, 1. Organitation climate , 2. Leactures? achievement , and 3. Students achievement.
In this research , the researcher used cross sectional approach. In processing the data , the reasearcher us efi info V.6.0 program and SPSS for windows V.9.0. Population in this research was S7 lecrures who worked in five midwifwry academies in West Java. The researcher did not use sampling as a small number of respondents in this research.
The result of the research defined that there are tive competency aspects relate to organization achievement , namely : l. Leader,s competency in maintaining standard of academy, 2. Leader,s competency in selecting educative or administrative staii 3. Leader,s competency in guiding his moral work staff , 4. Leader,s competency in intellectual competency , 5. Leader,s competency in managing D-III health institution. From this research _ the researcher can suggest recommendation as follow : if the director of midwifery academy or regional ofhce intends to develop organization achievement , it can be applied by developing director?s capability through training , continuiting study , and others program that focus on improving and developing director`s capability in the Eve aspects of competency."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T5267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsuddin
"Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan keperawatan di lingkungan Departemen Kesehatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan peserta didik Akademi Keperawatan menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar peserta didik yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka dimasa mendatang sebagai perawat. Permasalahan yang terjadi di Akper Depkes Banda Aceh adalah adanya kesenjangan IP diantara peserta didik terutama antara peserta didik kelas khusus dengan peserta didik regular. Adanya kesenjangan IP di antara peserta didik ini mendorong peneliti untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan kesenjangan prestasi belajar peserta didik Akademi Keperawatan Banda Aceh. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang variabel-variabel yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik Akper Depkes Banda Aceh tahun 1999.
Desain penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah Cross Sectional. Populasi dan sampel penelitian adalah peserta didik Tingkat III (semester V dan VI) Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan Banda Aceh tahun akademik 1998/1999 yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir yang seluruhnya berjumlah 110 peserta didik.
Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner yang berisi semua variabel dalam penelitian. Pengolahan dan analisa data baik univariat, bivariat maupun multivariat dilakukan secara statistik.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa indeks prestasi peserta didik kelas regular lebih tinggi daripada indeks prestasi kelas khusus. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik kai kuadrat (x2) menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, umur ijazah, jenis kelas, dan nilai masuk Akper mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap prestasi belajar, sedangkan variabel motivasi belajar tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar peserta didik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin dan jenis kelas secara bersama-sama mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan prestasi belajar peserta didik.
Saran yang dapat peneliti berikan dari hasil penelitian ini adalah:
1) bagi Akper Depkes Banda Aceh agar lebih memberikan perhatian yang lebih tinggi kepada peserta didik kelas khusus dan peserta didik laki-laki, serta menetapkan batas umur calon peserta didik yang bisa diterima sebagai peserta didik;
2) bagi Kanwil Depkes seharusnya menetapkan aturan bahwa yang boleh mendaftar sebagai calon peserta didik adalah staf yang berusia di bawah 35 tahun;
3) bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang berhubungan dengan prestasi belajar peserta didik.

The Factors Related to the Study Achievement Index of Students of Nursing Academy of Department of Health - Banda Aceh, 1999Nursing Academy is one of the education institutes under the Department of Health, having a strategic role to educate students of Nursing Academy to become beginner professional nurses through a studying and teaching process. The success of study is indicated in Study Achievement Index, will picture their capability to become professional nurses in the future. The problem faced by the Nursing Academy - Department of Health, Banda Aceh that there is a gap of Study Achievement Index between the students of regular and special classes. Due to the gap of Study Achievement Index between those students, it encourages the writer to analyze several factors, which related to the gap of study achievement among the Nursing Academy students - Banda Aceh. The final aim of research is to get some information on variables which influence study achievement of students in Nursing Academy - Department of Health, Banda Aceh, 1999.
The design of research used in this study is Crass Sectional. Populations and Samples research are the Third Grade Students (semester V and VI) from Nursing Academy, Department of Health - Banda Aceh the year study of 199811999 who have fulfilled the condition to take final examination, totaling 110 students.
The quantitative data collected through questionnaires, which consist of all variables in the research. The processed and analyzed data univariat, bivariat as well as multivariat are done statistically.
The results of univariat analysis showing that study achievement index of regular class are higher than those from special class. The result of bivariat analysis by using statistical test of (X2) showing that age, sex, year of certificate, class type, and entrance Point of Nursing Academy have significant statistical correlation with achievement of study, meanwhile variable of motivation study do not show statistical correlation with achievement study of students. The result of multivariate showed that sex and type of class have significant statistical correlation with achievement of study of students.
Suggestions given based on the result of this research are:
1. Nursing Academy, Department of Health - Banda Aceh should pay more attention to students of special class and male students;
2. Regional Office of Department of Health should make regulation that for those who can enroll to be students are staff under the age of 35 year old;
3. Suggested to other researcher in order to study further other factors that have correlation with achievement study of students."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T8011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>