Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sal Prima Yudha
"Pengompleksan Fe2+, Co2+, Ni2+ dengan ligan-ligan 2,2-bipiridin dan 2,9-dimetil-1,10-fenantrolin telah diteliti dengan memuaskan. Subtitusi ligan lain ke dalam senyawa kompleks. M(bipy) 2 (H20)22+ dan M(phen)2(H2D)22+ akan mempengaruhi simetri dan struktur senyawa kompleks. Penentuan konstanta stabilitas (pembentukan) senyawa kompleks menjadi begitu penting untuk memprediksikan hal ini. Melalui metode yang dikenal dengan Scatchard Plot diperoleh konstanta stabilitas senyawa-senyawa kompleks [M(bipy)2(H20) (bipy')]2+ dan (M(phen)2(H2Q)(bipy')j2+ yang secara umum mengikuti deret Irving Williams. Pada senyawa kompleks dengan kerangka 2,2-bipiridin secara berurutan diperoleh konstanta untuk Fe(lI),Co(II), dan Ni(I1) yaitu (skala log K) : 3,940, 3,504, 3,522. Fenomena khusus yang terjadi pada Fe(bipy)2(H20)2z+ menjelaskan kemungkinan terjadinya perubahan spin dari spin tinggi ke spin rendah. Hal ini ditunjukkan dengan harga kosntanta yang cukup besar. Pada senyawa kompleks dengan kerangka 2,9-dimetil-1,10-fenantrolin mengikuti deret Irving Williams yang ditunjukkan dengan harga konstanta secara berurutan dari Fe(II), Co(1l) dan Ni(ll) yaitu (skala log K) : 2,601, 4,240 dan 4,505. Interaksi kuat-kuat dan lunak-lunak asam basa serta besarnya pemecahan energi oleh medan ligan dapat menjawab fenomena yang terjadi. Selain itu efek sterik juga memainkan peranan yang penting dari data konstanta stabilitas dapat dianalisa bahwa 4,4-bipiridin berperan sebagai ligan jembatan dan dapat digunakan untuk sintesis senyawa kompleks inti ganda."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Komalasari
"Pengalaman mcngikuti program DIR(M), diperoleh dengan mewawancarai empat keluarga dari empat anak SA yang telah mengikuti program tersebut lcbih dari enam bulan. Wawancara, menunjukkan bahwa keluarga yang cocok untuk mengikuti program DIR(M) adalah keluarga yang sepakat untuk mengikuti program dan dapat mengalokasikan waktu untuk mengerjakan program rumah yang tercakup dalam program. Menerapkan Floortime yang merupakan bagian intl dari pendekatan DIR, dilaporkan sebagai bagian tersulit. Keberhasilan melakukan Floorrime lebih didukung oleh kemampuan berempati pada anak dari pada kemampuan memahami teorinya.
Pembahan pertama yang diperlihatkan semua anak dalam penelitian ini adalah perbaikan atensi dan konlak mata, timbulnya pcrilaku lebih akrab dan hangat dcngan caregiver Serta minat untuk rnemulai interaksi sosial. Semua responden mcngekspresikan kegembiraan mereka atas perubahan perilaku anak-anak terscbut. Mereka menyatakan bahwa hubungan dengan anak SA menjadi lebih akrab, mcrcka lebih memahami anak SA ini dan mcngasuhnya menjadi lebih mcnyenangkan.
Kcbutuhan keluarga, yang bclum dapat dipenuhi oleh program DIR(M), adalah pcnjelasan teori dan praktek dari DIR secara rutin dan herulang, juga kunjungan rumah secara rutin oleh salah seorang anggota lim DIR(M). Teori dan praktek DTR pcrlu disebarluaskan pada profesi lain yang bekerja dengan anak dan kcluarga untuk memperbaiki pelayanan pada keluarga yang ingin mengikuti program DTR(`M).

Experiences of parents with DlR(M) program was obtained by interviewing families with children on the Autism Spectrum (AS) who have been with the DIR(M) program. Analysis showed that the program was suitable for families who were in agreement about doing the program and were able to allocate their time to do the home programs. Applying the Floorrime which is an important part of the DIR approach was reported as the most difficult part ofthe program.
Behavior changes showed by children in the study were: improvements in attention and eye contacts, wanner attachment with their caregivers, and initiating social interactions. All parents expressed their happiness about changes in their children’s behavior. They also said that their relations with their AS child became more intimate, they could understand their children better and caring for them became more enjoyable.
The interviews revealed some needs which had not been met by the DIR(M) program. These are: routinely repeated explanations ofthe DIR theories and the home program, also routine home visits by someone from the DIR(M) team. DIR theories and practices should be spread out to other professionals who work with children and families to improve servicw for families who want to take the DIR(M) program.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34051
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Arif Wicaksono
"Peneliti dr. Jenny Bashirudin SpTHT, dan Moch.Arif Wicaksono SSi. Objek penelitian Supir Bajaj dan kendaraannya. Tempat Penelitian RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jalan sekitar Jalan Diponegoro, Jalan Salemba Raya, Jalan Raden Saleh dan Jalan Cikini Raya serta gedung Pasca Sarjana Program Studi Opto Elektroteknika dan Aplikasi Laser Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat, membuat manusia menjadi sangat terbantu dalam menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang cukup sulit jika dilakukan dengan cara manual. Salah satu contoh adalah pemanfaatan komputer dalam menyelesaikan masalah DSP (Digital Signal Processing).
Tanpa bantuan komputer, masalah ini akan sulit diselesaikan. Dari pencuplikan, filtering sampai pada pembuatan spektrum komputer sangat berperan penting, tentunya semua ini juga harus didukung oleh Algoritma yang efisien dan efektif.
Dalam penyelesaian mencari spektrum dari kendaraan Bajaj ini, dibuat sebuah aplikasi dengan memanfaatkan algoritma FFT (Fast Fourier Transform). Algoritma ini diyakini cepat sekali dalam mengubah domain waktu menjadi domain frekuensi. Dari hasil penelitian didapat bahwa spektrum kendaraan Bajaj mempunyai intensitas dominan pada frekuensi 4000 Hz. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T9961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lena
"Tingginya angka penggunaan media elektronik pada anak tipikal dan autism spectrum disorder (ASD) di Indonesia sudah tergolong pada level mengkhawatirkan. Hal ini berkontribusi terhadap penurunan performa executive function (EF). Meskipun demikian, sejumlah penelitian terkini menemukan hubungan yang positif antara penggunaan media elektronik dan performa EF.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kondisi perkembangan anak (tipikal dan ASD) dan durasi penggunaan media elektronik terhadap performa EF, dengan sebelumnya melakukan uji regresi antara kondisi perkembangan anak dan durasi penggunaan media elektronik. Partisipan terdiri dari 24 anak tipikal dan 9 anak ASD yang berusia 48-96 bulan dan memiliki tingkat inteligensi ≥ 70.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perkembangan anak yang mengalami gangguan ASD berasosiasi secara signifikan dengan peningkatan durasi penggunaan media elektronik dan penurunan performa EF, namun durasi penggunaan media elektronik tidak berkontribusi dengan performa EF. Penelitian ini menekankan pentingnya mengatur penggunaan waktu media elektronik pada anak, baik tipikal maupun ASD, untuk mengoptimalkan EF mereka.

The high rate of electronic media usage in typical and autism spectrum disorder (ASD) children in Indonesia were highly concerning, which could contribute to the lowering executive function (EF) performance. However, recent studies found positive association between the use of electronic media and childrens EF performance.
This study aims to determine of the contribution of childrens development state (typical and ASD) and duration of electronic media use in childrens EF performance, with prior measurement using regression analysis for childrens development state and their duration of electronic media use. The participants of this study were 24 typical children and 9 children with ASD, which were 48-96 months of age and had IQ score of ≥ 70.
The results showed that childrens development state with ASD significantly associated with increasing in duration of electronic media use and decreasing in childrens EF performance. However, the duration of electronic media use was not contributed in childrens EF performance. This study emphasized in the importance of managing the duration of electronic media use in typical and ASD children, to promote optimum EF development.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambros Magnus Rudolf Mekeng
"ABSTRAK
Indonesia saat ini sedang mengalami spektrum crunch atau krisis spektrum, di mana kebutuhan akan spektrum terus meningkat, sementara ketersediaan spektrum semakin terbatas. Salah satu solusi dari persoalan tersebut adalah dengan menambahkan bandwith spektrum. Spektrum yang berpotensi sebagai tambahan ada pada frekuensi 2520-2670 MHz (Band frekuensi 2.6 GHz ) dengan lebar pita sebesar 150 MHz. Hal yang mendasari ini adalah adanya target peningkatan penetrasi broadband di Indonesia dan rekomendasi ITU bahwa Frekuensi 2.6 GHz sudah diidentifikasi sebagai band IMT yang disetujui hampir semua negara untuk digunakan sebagai terrestrial data, serta adanya keinginan dari operator telekomunikasi Indonesia untuk menyelenggarakan layanan LTE pada frekuensi 2.6 GHz sebagaimana direkomendasikan oleh ITU.
Melihat fenomena di atas, penulis mengajukan penelitian tentang implementasi metode spektrum redeployment pada frekuensi 2.6 GHz di Indonesia karena saat ini frekuensi tersebut digunakan untuk layanan televisi satelit berbayar. Model redeployment dirancang dalam tesis ini agar frekuensi 2.6 GHz dapat dimanfaatkan untuk layanan broadband, khususnya LTE. Perhitungan dilakukan dengan pendekatan Net benefit terhadap model spektrum redeployment untuk mengetahuai berapakah nilai ekonomi dari metode ini bila diterapkan di Indonesia, dan apakah terdapat kondisi win-win solution jika diterapkan model tersebut. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa, angka positif paling besar terdapat pada altrnatif dua yaitu dengan skenario pemberian subsidi pada LNB. Dimanauntuk lima tahun masa studi didapat net benefit sebesar 1,92 ? 2,13 trilyun yang berarti alternatif ini memiliki nilai keekonomian yang tinggi bagi pendapatan negara. Model Spektrum redeployment juga bersifat win-win solution karena terdapat kompensasi berupa spektrum pengganti untuk layanan eksisting (Spektrum KU-Band) dan subsidi LNB, sehingga penyedia layanan eksisting tidak perlu mengeluarkan biaya redeployment.

ABSTRACT
Indonesia is currently "spectrum crunch" or spectrum crisis, where demand for spectrum continues to increase, while the more limited availability of spectrum. One solution of the problem is to add bandwidth spectrum. Additional spectrum potentially is the frequency of 2520-2670 MHz (2.6 GHz frequency band) with a bandwidth of 150 MHz. The basis of this is the target of increasing broadband penetration in Indonesia and ITU that the frequency of 2.6 GHz has been identified as a band IMT approved almost all the countries to be used as terrestrial data, and the desire of the Indonesian telecommunications operators to conduct LTE services at a frequency of 2.6 GHz as recommended by the ITU.
Above the phenomenon, We propose a research model of redeployment frequency of 2.6 GHz in Indonesia because the frequencies currently used for satellite pay television services. Redeployment models designed in this thesis that the frequency of 2.6 GHz can be used for broadband service, particularly LTE. Calculations of the Net benefit approach to the model of spectrum redeployment to know what is the economic value of this method when applied in Indonesia , and whether there is a win-win condition when applied the model. Results of this study found that , most large positive number contained in altrnatif two with the scenarios of subsidies to LNB . Where for five -years study period obtained a net benefit of 1.92 to 2.13 trillion, which means that this alternative has a high economic value to country income. Model of Spectrum redeployment is also win- win solution because the model makea spectrum of replacement compensation for the existing services ( KU - Band Spectrum ) and subsidies LNB , so that existing service providers do not need to pay redeploymenteployment.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryn Cahyono
"Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan kelainan perkembangan yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, komunikasi, dan tingkah laku. Penelitian ini bertujuan melihat apakah ada hubungan antara jenis kelamin dan PB/U dengan risiko autisme pada balita. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder dari studi cross-sectional yang melibatkan 90 balita di Kelurahan Gajahmekar dan Kelurahan Andir yang diperoleh melalui metode clustered random sampling. Seluruh subjek telah menyetujui lembar informed consent untuk dilakukan pengambilan data dengan metode kuesioner. Kuesioner data diri digunakan untuk memperoleh data pribadi, termasuk jenis kelamin, panjang badan, dan usia balita. Kuesioner M-CHAT digunakan untuk memperoleh risiko autisme pada balita. Data yang telah memenuhi kriteria diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 dan hubungan antar variabel diuji menggunakan uji chi-square dengan tabel 2x2. Hasil yang diperoleh adalah proporsi risiko medium-tinggi autisme pada balita perempuan sebanyak 40% dan laki-laki sebanyak 37,1%. Proporsi risiko medium-tinggi autisme pada balita berperawakan pendek-sangat pendek sebanyak 46,3% dan berperawakan normal sebanyak 27,8%. Uji chi-square hubungan jenis kelamin dengan risiko autisme menunjukkan nilai p=0,786 dan hubungan PB/U dengan risiko autisme menunjukkan nilai p=0,077. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jenis kelamin dan PB/U dengan risiko autisme pada balita di Kelurahan Gajah Mekar dan Kelurahan Andir dengan kelompok jenis kelamin perempuan dan perawakan pendek-sangat pendek yang lebih banyak memiliki risiko medium-tinggi autisme. Namun hubungan jenis kelamin dan PB/U dengan risiko autisme pada balita tidak bermakna secara statistik dengan nilai p berturut- turut 0,786 dan 0,077.

Autism Spectrum Disorder (ASD) is a developmental disorder that can affect cognitive abilities, communication, and behavior. This study aims to see whether there is a relationship between gender and Height/Age with the risk of autism in children under five. The method used is secondary data from a cross-sectional study involving 90 children under five in Gajahmekar and Andir villages obtained through clustered random sampling method. All subjects had agreed to the informed consent sheet for data collection using a questionnaire method. The personal data questionnaire was used to obtain personal data, including gender, body length, and age of children under five. The M-CHAT questionnaire was used to determine the risk of autism in children under five. Data that met the criteria were processed using the IBM SPSS 20 application and the relationship between variables was tested using the chi-square test with a 2x2 table. In this study, the results obtained from the proportion of medium-high risk of autism in girls as much as 40% and boys as much as 37.1%. The proportion of medium-high risk of autism in toddlers with short-very short stature was 46.3% and normal stature was 27.8%. Chi-square test for the relationship between gender and the risk of autism showed p value = 0.786 and the relationship between Height/Age and the risk of autism showed p value = 0.077. The conclusion of this study is there is a relationship between gender and Height/Age with the risk of autism in children under five in Gajah Mekar and Andir villages with the female sex group and very short-short stature, have more medium-high risk of autism. However, the relationship between gender and Height/Age and the risk of autism in children under five was not statistically significant with p values of 0.786 and 0.077, respectively."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imtiaz Amrinusantara Surapaty
"

Kelainan kemampuan bicara dan interaksi sosial merupakan gejala yang sering timbul pada anak-anak Autism Spectrum Disorder.  Akupunktur sebagai terapi tambahan diketahui dapat membantu memperbaiki kemampuan bicara dan interaksi sosial pada anak Autism Spectrum Disorder.  Salah satu modalitas akupunktur dengan efek samping minimal dan aman untuk anak-anak adalah laserpunktur.  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh laserpunktur terhadap kemampuan bicara dan interaksi sosial pada pasien Autism Spectrum Disorder.  Desain penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar ganda dengan kontrol.  Melibatkan 46 pasien Autism Spectrum Disorder yang dibagi menjadi dua kelompok.  Tidak terdapat subyek penelitian yang dinyatakan gugur (drop out).  Kelompok perlakuan sebanyak 23 pasien mendapatkan terapi sensori integrasi dan laserpunktur, kelompok kontrol sebanyak 23 pasien mendapatkan terapi sensori integrasi dan laserpunktur plasebo, kemudian pada kedua kelompok dilakukan penilaian kemampuan bicara dan interaksi sosial menggunakan kuisioner WeeFIM dan penilaian laporan orang tua menggunakan sensori profile sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan.  Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbaikan nilai kemampuan bicara, interaksi sosial yang lebih baik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok laserpunktur dibandingkan laserpunktur plasebo.  Skala pemahaman (p<0,001), OR: 18,8, 95%IK: 4,09-87,17.  Ekspresi (p<0,001), OR:  50,2, 95%IK: 5,61-450,2 dan interaksi sosial (p=0,005), OR:7,2, 95%IK: 1,68-31,42 dan nilai laporan orang tua (p=0,765).  Dapat disimpulkan bahwa laserpunktur terbukti efektif terhadap perbaikan nilai kemampuan bicara dan interaksi sosial yang lebih baik dibandingkan laserpunktur plasebo pada anak Autism Spectrum Disorder


Disorder of speech ability and social interaction are the most common symptom in children autism spectrum disorder.  Acupuncture as an adjunctive therapy is knowm to help repair speech ability and social interaction in children autism spectrum disorder.  One of the acupuncture modalities with minimal side effects and safe for children is laser acupuncture or laserpuncture.  This study aims is to determine the laserpuncture effects to speech ability and social interaction in autism spectrum disorder.  The study design is a randomized double-blinded clinical trial, involving 46 patients divided into two groups.  There is no respondent who did not qualify (drop out).  The treatment group (23 patients) received sensory integration and laserpuncture therapy, and the control group (23 patients) received sensory integration and  laserpuncture placebo.  Both of groups evaluated for speech ability and social interaction using WeeFIM questionare and parental report using sensory profile before and after treatment.  The result showed an Improvement of speech ability and social interaction on laserpuncture group better than placebo group before and after treatmet.  Perception score (p<0,001), OR: 18,8, 95%CI: 4,09-87,17. Ekspresion score (p<0,001), OR:  50,2, 95%CI: 5,61-450,2, social interaction score (p=0,005), OR:7,2, 95%CI: 1,68-31,42, and parental report score (p=0,765).  In can be concluded that laserpuncture therapy more better effectively improve speech ability and social interaction score in autism spectrum disorder compared to laserpuncture placebo.

 

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T55587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khariza Nararya
"Tujuan penelitian ini adalah melihat efek moderasi dari kedua faktor common dyadic coping terhadap hubungan antara kepuasan pernikahan dengan parenting stress pada orang tua dari anak dengan spektrum autisme di Indonesia. Penelitian dilakukan kepada 131 partisipan di Jabodetabek, Bali, dan Lampung. Penelitian menggunakan alat ukur Couples Satisfaction Index–Short Form, Parenting Stress Index, dan Dyadic Coping Inventory. Analisis data dilakukan dengan korelasi Pearson, analisis regresi linear, dan Hayes Macro Process. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress serta tidak ditemukan efek moderasi dari kedua faktor common dyadic coping terhadap hubungan kepuasan pernikahan dan parenting stress.

The aim of this study is to evaluate the moderating effect of the two factors of common dyadic coping in the relationship between marital satisfaction and parenting stress for parents of individuals with autism spectrum disorder in Indonesia. The study was conducted to 131 participants in Jabodetabek, Bali, and Lampung area. This study uses Couples Satisfaction Index–Short Form, Parenting Stress Index, and Dyadic Coping Inventory to measure the variables. Data is analyzed using Pearson correlation, linear regression analysis, and Hayes Macro Process. Findings of the study showed that there is a significant negative correlation between marital satisfaction and parenting stress, and there is no moderating effect from the two factors of common dyadic coping to that relationship."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Riska Nizam
"Masyarakat Belanda telah mengenal dongeng-dongeng populer sejak lama. Pada tahun 2008, sebuah buku kumpulan dongeng terbit di Belanda. Buku ini terdiri dari tujuh dongeng populer yang kisahnya telah dimodifikasi oleh Naema Tahir dengan memberikan sentuhan-sentuhan Islami pada tiap kisahnya. Analisis terhadap karya Tahir ini bertujuan untuk menemukan dan memaknai simbol dan tanda-tanda Islami yang terdapat dalam ketujuh dongeng tersebutdengan menggunakan pendekatan semiotika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Kurniasih
"Penelitian ini merupakan penelaahan linguistik dan psikologi mengenai bagaimana orang dewasa dengan gangguan spektrum autisme ASD menggunakan pelesapan dalam tuturan yang dihasilkan. Penelitian yang menggunakan pembanding dengan anak-anak normal sebagai grup control ini menggunakan narasi untuk melihat fenomena penggunaan pelesapan dengan teknik cerita tanpa alat bantu dan dengan alat bantu. Penelitian ini menunjukkan bahwa fenomena pelesapan yang hadir dalam tuturan orang dewasa dengan ASD dan anak-anak sebagai grup control secara kuantitatif tidak terlalu jauh berbeda namun secara kualitatif memiliki ciri yang dapat dijadikan pembanding. Ciri khusus tersebut berhubungan dengan permasalahan gangguan spectrum autisme mengenai kemampuan komunikasi dalam memberikan respons terhadap lawan tutur. Pada akhirnya, hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai langkah awal diagnosis gangguan kebahasaan bagi orang dengan ASD.

This research is a linguistics and psychology research about how adults suffering from Autism Spectrum Disorder ASD use omissions in the utterances produced. Normal children are included in the control group as a comparison to see the omission phenomenon with story telling technique with or without aid. This research shows that the omission phenomenon taking place in the utterances of adults suffering from ASD and in children as the control group is quantitavely not sigfinicantly different however, qualitatively it has symptoms that can be used to compare the two groups. Such certain characteristics are related to the issues of autism spectrum disorder on the communication ability in giving responses to the partners in speaking. Finally, the result of this research can be the first step in diagnosing language disorders experienced by people suffering from ASD."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>