Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Mulyana
"Perubahan semakin cepat terjadi dan orientasi usaha juga menjadi berubah. Rumah sakit sebagai produsen layanan kesehatan harus mampu mengantisipasi perubahan dan mengetahui posisinya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan menjauhi ancaman-ancaman yang akan datang. Rumah sakit yang memiliki rencana strategis akan memimpin dalam persaingan dengan rumah sakit lain dan sesuatu yang diharapkan dimasa depan dapat terwujud.
Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini disusun. Penelitian tentang perencanaan strategi pengembangan RSU. Bayu Asih tahun 2004-2008 telah dilakukan Penelitian ini meliputi analisis lingkungan, eksternal dan internal, menentukan alternatif strategis dan menetapkan strategi yang sesuai dengan kondisi RSU.Bayu Asih.
Tujuan penelitian ini adalah menyusun suatu perencanaan strategis RSU.Bayu Asih periode tahun 2004-2008. Penelitian dilakukan dengan metode Operational research dengan analisis data dan pengamatan langsung terhadap kondisi RSU.Bayu Asih.
Penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama (Tahap input) meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal, evaluasi faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal dengan menggunakan matriks EFE dan IFE dan meninjau utang pernyataan visi dan misi RSU. Bayu Asih. Tahap kedua (Tahap pencocokkan) menggunakan matriks TOWS dan matriks IE.
Hasil penelitian ini, dengan matriks TOWS didapatkan posisi RSU.Bayu Asih pada posisi kuadran kedua, dinamakan Kuadran Penguatan Internal. Dengan menggunakan matriks IE, ditemukan posisi RSU.Bayu Asih berada pada sel V, yaitu Pertahankan dan Pelihara. Setelah dilakukan penyesuaian, didapat strategi yang direkomendasikan oleh kedua matriks tersebut adalah Strategi Pengembangan Produk. Dan pada tahap ketiga (Tahap keputusan) dilakukan penetapan strategi terpilih RSU. Bayu Asih untuk tahun 2004-2008 dengan menggunakan matriks QSPM Pengambilan keputusan dengan menggunakan metoda CDMG (Consensus Decision Making Group).
Agar strategi terpilih dapat diimplementasikan dan berjalan sesuai dengan perencanaan, penting untuk menjabarkannya ke dalam program tahunan yang lebih spesifik, serta didukung dengan program sosialisasi kepada seluruh karyawan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, sebagai pemilik Rumah Sakit Umum Bayu Asih.
Kepustakaan : 20 (1995 -- 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hawik Pudjohastuti
"Akibat peningkatan pendidikan serta pengaruh globalisasi maupun kemampuan ekonomi maka tuntutan masyarakat berubah, apalagi dalam situasi persaingan menuntut Rumah Sakit Umum Kabupaten Demak menentukan sikap dengan pemilihan strategi.
Bertolak dari visi dan misinya maka dilakukan penelitian operasional dengan analisis strategik melalui dua tahapan yaitu:
1. The Input Stage terdiri dari identifikasi External Factor Evaluation dan internal factor evaluation.
2. The Matching Stage menggunakan Strenght-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix dan Internal-External Matrix serta Grand Strategy Matrix.
Pengumpulan data lewat observasi data sekunder dan analisa faktor lingkungan dengan intuisi terbaik dalam fokus group serta indepth interview pada sampel.
Dari penelitian didapatkan bahwa RSU Kabupaten Demak mempunyai kekuatan sedikit diatas rerata dan internal sedikit dibawah rerata, dengan posisi kompetisi yang kuat dalam pertumbuhan pasar yang cepat, setelah melalui berbagai cara matching direkomendasikan strategi caranya adalah product development dan market penetration. Melalui berbagai analisa maka direkomendasikan strategi mengoptimalkan kinerja staf medik, renovasi fisik, pemasaran aktif serta pengembangan tenaga. Dicoba dibahas keterkaitan antar strategi dan disimpulkan bahwa peningkatan kinerja SDM rumah sakit merupakan strategi terpenting, dan renovasi fisik adalah strategi yang penting.

The increasing level of education, The globalization, and also the ever strengthening of economic sector have, anyway, changed the public demand. In this competitive situation, Demak General Hospital should determine its proper strategy .
Based on its vision and mission this operational research is conducted trough 2 stages of strategic analysis as follows :
1. The Input stage consisting of identification of External Factor Evaluation and Internal Factor evaluation besides competitive profile matrix.
2. The matching stage using SWOT matrix, Internal External matrix and grand strategy matrix.
Data collection is done by observing secondary data and analyzing enviromental factor with the good intuitive judgment in group focus, and indepth interview to purposive samples.
Based on the research, it is known that Demak General Hospital has a little bit strength above the average, with strong competitive position in a fast growing market, thus its recommended grand strategies are the product development and market penetration. Through various analyses, it is strategically recommended to make improvement the performance of medical staff, new service, physical renovation, and active marketing and also development of human resources. This Thesis also tries to show the inter correlation of the strategies and it is concluded that improvement the performance is the most urgently strategy needed and optimization on the physical renovation is urgently strategy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamka Hasan
"Perencanaan strategis adalah yang harus dilakukan untuk menciptakan masa depan suatu perusahaan. Masalah di poliklinik Depok adalah perencanaan strategis yang belum ada. Strategi yang bagaimana untuk poliklinik Depok masih berupa pertanyaan. Dengan demikian timbul tujuan penelitian yaitu untuk menemukan strategi yang terbaik.
Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis poliklinik Depok. Ruang lingkup penelitian meliputi analisis. lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, dan analisis misi, visi, nilai, dan tujuan jangka panjang menemukan beberapa strategi pilihan, menetapkan strategi terpilih, dan menyusun rencana strategis.
Metode yang dipergunakan adalah jenis kualitatif. Tahapan penelitian ini meliputi pengumpulan data lingkungan eksternal dan internal, penentuan trend, analisis data tersebut dengan TOWS Matrix, IE Matrix, QSPM, membuat rencana strategis, dengan berdasarkan pada perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, koheren, seimbang dan terukur.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi terpilih untuk poliklinik Depok adalah meningkatkan upaya pemasaran. Faktor peluang adalah jumlah penduduk, pemasok, kesadaran berobat, dan tehnologi tersedia. Faktor ancaman terdiri atas jumlah sarana kesehatan, ancaman pesaing baru, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Faktor kekuatan terdiri atas misi, visi, nilai, tujuan, kualitas SDM, upaya pemasaran, profit margin, dan SIM terpadu. Faktor kelemahan terdiri atas tingkat kepuasan pelanggan, gedung, ambulan, dan ketebatasan ambulan.
Saran yang sebaiknya adalah melakukan implimentasi, evaluasi dan pengendalian strategi yang telah terpilih yang berkerangka Balanced Scorecard.
Daftar pustaka: 38 (1980 - 2003)

The Strategic Plan of Depok Clinic of Jakarta Health Service Pertamedika A strategic plan is essential to uphold the future of a company. The issue concerning Depok Clinic is that the strategic plan has not been planned. The strategy for the clinic is still a question. Due to those circumstances, the purpose of this research is to find the ideal strategy for the clinic.
A research has been conducted to find out the strategic plan for Depok Clinic. The scope of this research covered external factors, internal factors, analysis of mission, vision and value as well as the long term goal that identifies the chosen alternative strategy and strategic planning.
A qualitative approach was implemented in this research. The stages in this research were collecting internal and external data; determining trend; analyzing data using TOWS Matrix, IE Matrix, QSPM; creating strategic plan based on financial prospective, costumer, internal bisnis process, empowerment and growth, coherent, balanced and measurable.
The outcome of this research concluded that the chosen alternative for Depok Clinic is to intensify marketing effort. The opportunity factors are the number of population, provider, and the awareness to seek medication and the available technology. Factors that can be a threat are the number of health service facilities, threats from new competitors, economic growth, and inflation. The strength is mission, vision, value, goals, and the quality of human resource, marketing effort, profit margin and integrated information system. The factors that are considered the weaknesses are the costumer's level of satisfaction, the building, ambulance, and its limitation.
It is advisable that Depok Clinic implement evaluate and control the selected alternative.
Bibliography 32 (1980 - 2003)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Widiartini
"Penyusunan Rencana Strategis bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Kementrian Kesehatan merupakan salah satu langkah pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan adanya Renstra diharapkan UPT dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dalam rangka mewujudkan good governance. Tujuan penelitian adalah memberi masukan tentang kesesuaian dan kesenjangan antara Perencanaan Strategis RSAB Harapan Kita dengan Renstra Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010-2014 melalui analisis yang mendalam terhadap Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan StrategiRSAB Harapan Kita terhadap Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kementrian Kesehatan denganmetodekualitatifmelaluistudikepustakaan, telaahdokumen danwawancara mendalam dengan para informan.
Hasil penelitian : Visi RSAB Harapan Kita sejalan dengan Visi Kementrian Kesehatan namun belum memberikan gambaran sebagai rumah sakit pendidikan. Misi sejalan dengan Misi kementrian kesehatan, perlu dipertajam dengan mencantumkan program unggulan yang akan membuat RSAB Harapan Kita menjadi Rumah Sakit terkemuka. Tujuan RSAB Harapan Kita sejalan dengan Tujuan Kementrian Kesehatan, perlu dipertajam juga dengan program unggulan yang akan dikembangkan. Sasaran belum menggambarkan kondisi yang akan dicapai namun merupakan kegiatan yang dilakukan. Strategi RSAB Harapan Kita belum diuraikan secara jelas sehingga program dan kebijakan yang ditetapkan tidak mengacu pada strategi tertentu sesuai posisi RSAB Harapan Kita pada diagram SWOT. Dari 23 Program RSAB Harapan Kita, sebagian sudah sejalan dengan program Kementrian Kesehatan dan sebagian program kementrian Kesehatan belum terakomodir meskipun dalam implementasinya sudah dilaksanakan. Indikator kinerja yang dibuat belum dapat memberikan gambaran terhadap kinerja Harapan Kita yang sebenarnya.
Saran untuk manajemen agar melakukan penyempurnaan Renstra terutama pada perumusan strategi perlu dibuat dengan perumusan strategi yang rinci dan jelas agar program yang ditetapkan dapat lebih operasional dan memiliki indikator kinerja yang dapat diukur. Manajemen mulai mempersiapkan rancangan renstra untuk periode selanjutnya dengan merujuk kepada renstra Kementrian Kesehatan dan peraturan yang berlaku terkait penyusunan renstra.

Preparation of the Strategic Planning for the Technical Implementation Unit (UPT) within the Ministry of Health is one step in the implementation of the Government Performance Accountability System (SAKIP). The Strategic Planning of the UPT is expected to performa the duties properly in order to achieve good governance. The research objective is to provide input about the suitability and the gap between the Strategic Planning of RSAB Harapan Kita to theMinistry of Health's Strategic Planning in 2010-2014 through a deep analysis of the Vision, Mission, Goals, Objectives and Strategies RSAB Harapan Kita to Vision, Mission, Goals, Objectives and Strategy of The Ministry of Health with qualitative methods through literature study, document review and in-depth interviews with informants.
The results: Vision RSAB Harapan Kita in line with the vision of the Ministry of Health but has yet to provide an overview of the teaching hospital. The mission is in line with the mission of the ministry of health, need to be sharpened by including the flagship program that will make RSAB Harapan Kita Hospital became prominent. RSAB Harapan Kita?s objectives in line with the purpose of the Ministry of Health, also need to be sharpened with a flagship program that will be developed. Not describe the condition of the target to be achieved but is an activity undertaken. The strategy of RSAB Harapan Kita has not been spelled out clearly so that the programs and policies set does not refer to a particular strategy according to the position at the RSAB Harapan Kita SWOT diagram. Of the 23 programs RSAB Harapan Kita, partly in line with the Health Ministry program and most programs have not been accommodated despite the Health Ministry in its implementation have been conducted. Performance indicators made yet to provide an overview of the actual performance of the RSABHarapan Kita.
Suggestions:for management to improve strategic planning, especially in the formulation of the strategy to be made with a detailed strategy formulation and clear so that the program can be operationally defined and have measurable performance indicators. Management began preparing a draft strategic plan for the next period with reference to the Ministry of Health strategic plan and regulations related strategic planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahmayani W.J.
"Sejak tahun 2000 berdasarkan PP No. 125 / 2000 tentang Perusahaan Jawatan (PERJAN), Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo (RSWH) selain sebagai rumah sakit pendidikan juga sudah menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan (PERJAN). Berarti dengan status ini RSWSH diberi kewenangan penuh untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit dengan mengutamakan efisiensi, efektivitas juga mutu layanannya.
Unit Rawat Jalan adalah unit fungsional yang memberikan sumbangan pendapatan paling rendah dibandingkan unit lainnya. Selain itu, dari tahun ketahun juga peningkatan pendapatannya masih lebih rendah dari unit lain. Dengan demikian kinerja Unit Rawat Jalan RSWSH perlu segera merespon-nya dengan memperbaiki kinerjanya selama ini dengan mengaplikasikan Konsep Manajemen Strategis dengan membuat Perencanaan Pengembangan Unit Rawat jalan menjadi Unit Bisnis Strategis.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan strategi yang paling baik dan paling cocok/relevan untuk Pengembangan Unit Rawat jalan RSWSH di masa yang akan datang sehingga dapat menjadi Unit Bisnis Strategis di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dengan pendekatan penelitian operasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (1) faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang mendukung pengembangan unit rawat jalan menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : demografi, ekonomi, peraturan/regulasi, pelanggan, pemasok, teknologi, sumber daya manusia, produk/jasa, keuangan, manajemen, organisasi dan pemasaran. (2) faktor-faktor yang lingkungan eksternal dan internal menghambat pengembangan unit rawat jalan menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : sosial pendidikan, pesaing, sarana dan prasarana, sistem informasi manajemen. (3) strategi yang paling cocok dan aplikatif untuk digunakan unit rawat jalan dalam upaya pengembangannya menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : strategi integrative dengan memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi, memberikan insentif dokter, penelitian dan pengembangan, dan strategi intensif dengan memberikan pelayanan berorientasi mutu, optimalisasi kapasitas, pemasaran aktif dan SIMRS berbasis komputer.
Melihat hasil ini maka Unit Rawat Man RSWSH disarankan untuk melaksanakan strategi yang menjadi prioritas berdasarkan hasil analisis matriks QSPM dan rencana operasionl yang ada sampai tahun 2009.

The Ambulatory Care Development Planning to Become Strategic Business Unit in Dr Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar 2005 - 2009Since the year of 2000 based on "PP No.125/2000" about the state enterprise (PERJAN). The DR Wahidin Sudirohusodo Hospital ( RSWSH ) beside as a education hospital also become a state enterprise (PERJAN). With this status the hospital is given full authority to do the hospital service activities with efficiency, effectively, and service quality as priorities.
Ambulatory Care is a functional unit that give the lowest revenue comparing the other unit. The Ambulatory Care year revenue also lower than the other unit. We need to response this by applying a strategic management concept by making the Ambulatory Care plan become a strategic business unit.
The purpose of this research is to get the best strategy for the Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWSH) Ambulatory Care development in years to come, so it can become a strategic business unit in Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWSH) with an operational research approach.
The research shows that; (1) The external and internal factors that supporting the development of Ambulatory Care to become a strategic business unit is: demography, economic, regulation, customers, supplier, technology, human resources, product, finance, management, organization and marketing. (2) The external and internal factors that stagnant the development of Ambulatory Care to become a strategic business unit is: social education, competitor, infrastructure, and management information system (SIMRS)_ (3) The best strategy to use in the Ambulatory Care development for becoming a strategic business unit in Wahidin Sudirohusodo Hospital is: integrative strategies by expanding the market, increase the efficiency, giving doctor incentives, research and development, and intensive strategies by giving services that orientated on quality, capacity optimally, active market and SIMRS based on computer.
The result shows that the Wahidin Sudirohusodo Hospital Ambulatory Care is suggested to apply the strategy that become the priority based on the result of Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) and operational planning that exist into the year of 2009.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdoel Rasim
"ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B2/ Rumah Sakit Pendidikan sejak tahun 1981, namun kenyataannya sampai tahun 1991 masih di bawah standar.
Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dibidang kesehatan antara lain deregulasi investasi rumah sakit oleh pihak swasta dan asing, serta Rumah Sakit Pemerintah diarahkan sebagai unit swadana, maka agar Rumah Sakit Umum Pemerintah pada umumnya dan RSUD Dr. Moewardi pada khususnya tetap bertahan dan berkembang dalam mencapai misinya, serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermutu, maka rumah sakit harus dikelola secara profesional.
Atas dasar alasan-alasan di atas, maka RSUD Dr. Moewardi Surakarta perlu menetapkan Pengembangan Perencanaan Strategik RSUD Dr. Moewardi untuk kurun waktu 5 tahun mendatang.
Melalui analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal RSUD Dr. Moewardi Surakarta, maka akan dapat diketahui kondisi saat ini serta kondisi yang diinginkan dalam mencapai misi rumah sakit, yang selanjutnya dapat diketahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan rumah sakit serta hambatan-hambatan dan kesempatan untuk mengembangkan rumah sakit, dan dapat ditetapkan sasaran yang ingin dicapai RSUD Dr. Moewardi sebagai langkah awal untuk penyusunan pengembangan perencanaan strategik RSUD Dr. Moewardi.
Dari hasil penelitian tersebut maka pengembangan perencanaan strategik RSUD DR. Moewardi yang dilaksanakan adalah upaya agar RSUD Dr. Moewardi :
a. harus mengembangkan pusat unggulan pelayanan.
b. harus dikembangkan sebagai rumah sakit swadana.
c. harus segera diselesaikan fasilitas fisik bangunan sesuai rencana induk, dan dilengkapi peralatan medik dan non medik yang memadai serta didukung sumber daya manusia dengan motivasi kerja yang tinggi.
d. harus mampu menarik pasien segmen atas dengan dibangun pavilyun yang mampu bersaing dengan rumah sakit swasta

ABSTRACT
The General Hospital (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta was established by the government as Teaching hospital since 1981, but in realty up to 1991, it does not fully meet the required standard.
According to the deregulation in the government policy in health, private an foreign investment on hospital one promoted. Because the government hospital was directed as a swadana (self Funding) unit, in common for the government general hospital including RSUD Dr. Moewardi have to be able to develop for reaching up the mission, and for answering the society need about the health services, for better and has excellent quality. Therefore the general hospital should be managed professionally.
For reasons mentioned above, RSUD Dr. Moewardi Surakarta has to established a strategic planning development program for the next 5 years.
Through the analysis of external and internal environment of RSUD Dr. Moewardi Surakarta, we will understand about condition, and the condition needed to reach up the hospital mission, then we will know the strength and the weaknesses of the hospital and also the threats and opportunity to develop the hospital. We can established the main target needed to reached up by RSUD Dr. Moewardi, as the first step for arranging strategic planning development program of RSUD Dr. Moewardi.
From the result of the research above, strategic planning development program of RSUD Dr. Moewardi should to be these following steps below :
1. To develop a center of excellent service.
2. It should be developed to become a swadana hospital.
3. To finish the physical building according to the masterplan and furnished with the excellent medical and non medical equipment, and also supported by the dedication of human resources with high motivation.
It should be able to attract the upper class patients with special facility which is able to compete with the private hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandana Purwana
"ABSTRAK
Globalisasi dan liberalisasi perdagangan adalah kenyataan yang harus diterima, pengaruhnya besar sekali terhadap bidang kesehatan terutama untuk rumah sakit yang tadinya merupakan lembaga sosial, berubah menjadi lembaga sosioekonomik Transisi demografi, tingkat kesejahteraan penduduk yang meningkat akan menyebabkan berbagai tuntutan terhadap jasa pelayanan kesehatan.
Dalam rangka persiapan rumah sakit swadana, RSUD Majalengka bermaksud untuk mengembangkan instalasi rawat jalan dan menambah pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu perencanaan untuk pengembangan instalasi rawat jalan RSUD Majalengka dengan tujuan khusus mengetahui keinginan masyarakat terhadap jenis pelayanan di instalasi rawat jalan serta mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancamannya.
Penelitian akan menganalisa harapan dari dalam, harapan dari masyarakat, analisa pola penyakit di instalasi rawat jalan, rawat nginap dan pola penyakit yang ada di masyarakat dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan studi kasus pendekatan masalah secara kualitatif dan bertujuan menghasilkan suatu analisis deskriptif.
Dari penelitian ini diperoleh informasi dan gambaran perencanaan yang akan dilakukan serta. strategi pengembangan yang akan dilaksanakan untuk menaikan angka cakupan di instalasi rawat jalan RSUD Majalengka.
The Planning Development of Out Patient Department in Majalengka District Hospital, 1997Globalization and liberalization of trade are reality to will be acceptance, influential to health care, emphasized for non profit hospital becomes profit hospital.
Demographic transition, prosperity stage of public increased will through to require of health care service.
In preparation with self financing ( Swadana ), Majalengka district hospital to intend with out patient department care and to addition health care service according to demand and market request.
Purpose of examination are make planning of out patient care development in Majalengka district hospital with special aim to know wish public demand health care in out patient department and identification of opportunities, threaths, strengths and weaknesses.
This examination will analyzing of expectations of mayor outside interest, expectations of mayor inside interest, the data base design of diseases in Majalengka District Hospital and public district of Majalengka, and evaluation of environment : Opportunities and treats , and company : strengths and weaknesses.
This examination will to invent information and planning for development strategic in out patient department, in Majalengka district hospital."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Sakura Rini
"Sampai saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan memanfaatkan kemampuannya. Jumlah kunjungan pasien untuk pelayanan diagnostik secara keseluruhan memperlihatkan pola yang datar dari tahun ke tahun. Meskipun RSKD adalah rumah sakit khusus milik pemerintah dan berstatus non profit, namun dalam operasionalnya tetap memerlukan pembiayaan.
Tujuan penelitian adalah agar diperoleh suatu disain perencanaan manajemen pemasaran untuk rumah sakit khusus/spesialistik, serta memperoleh gambaran mengenai mekanisame kerja dari komponen yang ada pada setiap sistem dalam manajemen pemasaran, melalui permasalahan yang dihadapi bagian pelayanan diagnostik.
Untuk memperoleh model yang sesuai dilakukan perbandingan antara manajemen pemasaran dari rumah sakit swasta yang berorientasi profit dan rumah sakit khusus milik sebuah yayasan yang telah menerapkan manajemen pemasaran sejak beberapa tahun lalu.
Metode penelitian yang dipakai adalah disain studi kasus dan datanya dianalisa dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa RSKD memerlukan model pemasaran tersendiri karena memiliki berbagai karakteristik selaku rumah sakit khusus. Untuk itu diusulkan beberapa alternatif dari organisasi dan pengembangan sistem pemasaran. Hasil akhir dari model yang ada merupakan gabungan dan model-model pembanding dan analisa kebutuhan dari pihak yang berkepentingan yaitu pihak direksi selaku sumber konsep, Instalasi Radiodiagnostik, Patologi klinik dan Prosedur Diagnostik selaku pemberi jasa serta Tim Kerja Kanker selaku pemakai jasa. Pemasaran internal terutama bagi tenaga dokter perlu mendapat perhatian khusus, selain didukung oleh sistem informasi yang baik untuk pengambilan keputusan manajemen pemasaran.
Implementasi dari sistem pemasaran yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi acuan bagi RSKD untuk meningkatkan kinerja pelayanannya, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

The Development of a Marketing Plan for the Diagnostic Services of Rumah Sakit Kanker Dharmais (Dharmais Cancer Hospital) At this point in time, not many people know about the existence of Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) nor have many people utilized it's services and capabilities. Over the past few years, the total number of patients utilizing RSKD's diagnostic services has not shown any significant growth. Even though RSKD is a non-profit government owned cancer hospital, significant revenues are still required to fund it's operations.
The objective of this research is to design a marketing plan that addresses the challenges faced by specialist hospitals and to identify the procedures that must be performed within the various marketing functions. This marketing plan was developed by studying the challenges and problems faced by the Diagnostic Services Section at RSKD.
In developing an appropriate marketing model for RSKD, comparisons were made between the marketing strategies of profit oriented privately owned hospitals and the marketing strategies of specialist hospitals owned by foundations.
The method of research utilized in this thesis is the design of case studies and qualitative analysis of the data.
Based on the results of this research, it has been determined that due to the unique characteristics of a specialist hospital, RSKD requires a unique marketing model. Several alternatives for how RSKD's marketing organization should be structured and developed are presented. The resulting marketing model has been based on the merging of applicable concepts from several comparative marketing models and an analysis of the requirements of the key stakeholders including: the Board of Directors - as the conceptualizes; the Radiology Section, the Pathology Section, and the Diagnostic Procedure Section - as the service providers; and the Cancer Team - as the user of the marketing services. Internal marketing, especially for the physicians, requires special attention and must be supported by proper management information systems that can support the marketing function in decision-making.
Through the implementation of the marketing plan developed here, it is hoped that RSKD will be able to improve the quality of services it provides to it's patients and thereby can assist the organization in achieving its goals and objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinny Rafiah Sechan
"Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu terus meningkat sejalan dengan keberhasilan pembangunan. Berdasarkan analisis organisasi Rumah Sakit Waled dengan SK Menkes 1 1150 / Men Kes /1993 tentang klasifikasi rumah sakit dari kelas B menjadi kelas C. Maka perlu adanya penataan kedudukan, fungsi susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Waled. Rumah Sakit Waled sebagaimana rumah sakit lainnya melayani pasien dengan promotif, kuratif, preventif dan rehabilitatif, hanya pemanfaatan rumah sakit belum maksimal , terbukti dari BOR yang dinilai masih rendah dari angka Nasional, yang paling rendah dari semua ruangan rawat inap adalah bangsal bedah (31 % ), dan kenaikan BOR pertahunnya (1 %) dibandingkan dengan kenaikan bangsal dibagian lainnya.
Tujuan penelitian ini untuk membuat perencanaan strategik pengembangan hunian bangsal bedah di RSUD Waled, mengingat lokasi rumah sakit sebagai kekuatan karena terletak di daerah perbatasan dengan 3 kabupaten selain itu juga sebagai peluang karena disekitar rumah sakit Waled ada 3 pabrik gula yang masih aktif beroperasi. Dengan mengetahui kekuatan, kelemahan yang ada, peluang, ancaman dari luar rumah sakit dan membuat kuesioner pada pasien-pasien yang sedang dirawat di bangsal bedah juga wawancara mendalam dengan staf medik/para medik di bangsal bedah, akhirnya dapat diketahui harapan dari luar, dari dalam, penampilan rumah sakit, dan analisa SWOT.
Yang perlu diperhatikan yaitu peningkatan pendekatan pada personalia pabrik gula, koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan supaya sistem rujukan dapat berjalan dengan balk, sesuai harapan dari pemerintah juga meningkatkan keterampilan tenaga perawat, menambah peralatan bedah dan membentuk bank darah.

Public Health Service demand has increased and it is related with government developing progress it is based 5K Menkes No. 1150 / MENKES /1993 about classification hospital change from D type to C type. Therefore it is necessary to have position system, organization function and hospital ordering system. Waled hospital as other hospitals serves patients with promotion, curration, prevention and rehabilitation, but the hospital has not yet used maximally. It is proved that BOR value is still under national standard. The lowest BOR is the surgery inner-patients. It is 31% and the incensement is only I% per year compare with others.
The purpose of the research is to make a strategic planning how to increase the surgery hospitalized on RSUD Waled Cirebon Regency. Since the hospital location is among the three Regencies The sugar-cane factories have lots of employees, it is very potential and three sugar-cane factories which are still in operation. By SWOT analyzes have been found many internal and external factors that influenced the hospital conditions. Besides SWOT it is also used questionnaires for inner patients and deep interview with the staff medic ( the surgeon, the chief of medics committee, the nurses ).
The important things of the result are increasing the personal approach to the sugar-cane factories, coordinating with the Dinas Kesehatan Cirebon Regency to make good consultation between the RSUD Waled and Primary Health Care increasing the skill nurses and completing the surgery equipments and also providing the blood bank."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Rondang
"Suatu organisasi atau perusahaan agar berhasil secara efektif harus selalu mengatur perubahan. Rumah bersalin Yadika mengalami perubahan menjadi Rumah sakit wanita (Yadika RSW Yadika), yang memberikan pelayanan khusus untuk bayi dan wanita. Untuk itu diperlukan perencanaan strategi sebagai perangkat untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh RSW Yadika.
Perencanaan strategi adalah bagian dari manajemen strategi yang memfokuskan bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang. Perencanaan strategi adalah merupakan tahap formulasi strategi.
Dilakukan penelitian kualitatif dengan disain cross-sectional pada RSW Yadika untuk membuat perencanaan strategi. Pada penelitian ini dilakukan analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, penetapan tujuan jangka panjang, dan penetapan startegi. Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk menentukan peluang atau ancaman RSW Yadika dan analisis lingkungan internal untuk menentukan kekuatan atau ancaman. Pada penetapan strategi dilakukan melalui tahapan-tahapan. Input stage: memakai matrik EFE (External Factor Evaluation) dan matrik IFE (Internal Factor Evaluation); Matching stage: memakai matrik IE (Internal Factor Evaluation) dan matrik TOWS (Threats-Opportunity-Weakness-Strength); Decision stage: memakai matrik QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix). Berdasarkan analisa tersebut posisi RSW Yadika berada pada posisi Future Quadrant. Kemudian dengan melalui matching antara matrik IE dan TOWS diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan Market development dan market penetration. Strategi yang terpilih sebagai prioritas dari hasil menggunakan mat & QSPM adalah market development.
Strategi market development masih merupakan perencanaan strategi yang harus dituangkan dalam bentuk perencanaan operasional.
Kepustakaan :19(1996-2003)

Strategic Planning of Yadika Woman Hospital, Year 2003-2008 An organization or corporation should be managing the changes to gain success effectively. Yadika delivery hospital has changed to Yadika Woman Hospital (RSW Yadika), which giving special services for infant and woman. Need strategic planning to achieve expecting goals of RSW Yadika.
Strategic planning is a part of strategic management which focusing on how the top management determine vision, mission, philosophy, company strategy to achieve long term goals. Strategic planning is stage of strategy formulation.
This study is qualitative study with cross sectional design in RSW Yadika to make strategic planning. This study performs external environment analysis, internal environment analysis, long term goal setting, and strategy setting. The external environment analysis in order to identify opportunity and threats, internal environment analysis in order to identify strengths and weaknesses. Determining strategy performed through some stage. Input Stage using External Factor Evaluation (EFE) matrix and Internal Factor Evaluation (IFE), Matching Stage using WE matrix and TOWS (Threats-Opportunity-Weakness-Strength) matrix, Decision Stage using QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix) matrix. Based on these analysis RSW Yadika position is in Future Quadrant position and then by matching between IE and TOWS matrix resulting Market Development and Market Penetration as alternative strategy. Priority strategy selected by QSPM matrix is Market Development.
Market Development strategy still remains as strategic planning which presented in operational strategic from.
Bibliografy: 19 ( 1996-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>