Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muaeni
"Peningkatan konflik antar perawat pelaksana dan kecenderungan penurunan kualitas mutu pelayanan perawatan di rumah sakit. Kondisi ini dimungkinkan karena pengelolaan konflik yang terjadi di ruang rawat inap kurang dilaksanakan dengan baik oleh kepala ruang sehingga berdampak pada penurunan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kemampuan manajemen konflik kepala ruang dan karakteristik perawat pelaksana terhadap produktivitas waktu kerja perawat. Penelitian dilakukan di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada bulan Juli 2003. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 114 dari 160 responden perawat pelaksana di rawat inap. Pengumpulan data menggunakan 2 jenis instrumen yang telah diuji coba, terdiri dari kuesioner karakteristik individu perawat dan kemampuan manajemen konflik kepala ruang yang dipersepsikan perawat pelaksana.
Log harian untuk produktivitas waktu kerja perawat. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment, sedangkan teknik pengambilan data menggunakan metode random sampling. Hasil penelitian mendapatkan adanya korelasi positif antara kemampuan manajemen konflik kepala ruang yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dengan produktivitas waktu kerja (r = 0,251, p = 0,021) dan usia dengan produktivitas waktu kerja (r = 0,1995, p = 0,039). Tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas waktu kerja (p = 0,001), serta ruang perawatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas waktu kerja (p = 0,000). Penelitian ini juga mendapatkan model produktivitas waktu kerja yang merupakan fungsi dari variabel kemampuan manajemen konflik kepala ruang (β = 0,162), umur (β = 0,315), tingkat pendidikan (β = 5,089), status pernikahan (β = 0,315) dan konstanta (6,626).
Dampak dari temuan ini adalah produktivitas waktu kerja dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam manajemen bangsal khususnya manajemen konflik serta melaksanakan penyegaran atau peningkatan pendidikan kepada perawat pelaksana yang semakin bertambah usia agar selalu sesuai dengan perkembangan IPTEK.

Relationships between Ability of Conflict Management of Ward Manager Preceived by Nurses and Characteristic of Nurses and Productivity of Working Hour in Gunung Jati Hospital, CirebonThe increasing of conflict among nurses influences the decrease of service quality in hospital. This condition could be happened because conflict happened in patient unit is not managed effectively by ward managers, therefore it influences to the decrease of nurses performance of work.
The research's goal to identify the ability of ward manager in managing conflict and relationship with productivity of work hour of nurses. This research is done in Gunung Jati Hospital, Cirebon, July 2003. Research design use correlation descriptive by using cross sectional as a method. 114 respondents were chosen as samples from 160 nurses in patient unit. Collecting data is done by using questionnaire with random sampling method and daily log method. Correlation test use Pearson Product Moment Research result revealed that there is positive correlation between ability of conflict management perceived by nurses and work hour productivity (r=0,251, p =0,021). Variable of individual characteristic that has a significant relationships with hour productivity age (r=0,1995, p=0,039), level of education(p= 0,001) and ward unit (p=0,0001). This research has a regression model from work hour productivity which is function of conflict management ability of ward manager (β=0, 315) and constanta(6,626).
The impact of this finding is productivity of work hour could be increased by increasing the ability in implementing refreshing program or education of nurses in order to up date their knowledge and technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Marliany
"Tujuan penelitian cross sectional ini untuk mengidentifikasi hubungan peran kepala ruang dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di RSUD Tasikmalaya. Hasil penelitian pada 112 perawat menunjukkan peran decisional berhubungan signifikan dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien (p=0,002). Peran kepala ruang secara komposit berhubungan signifikan dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien (p=0,008) dan peran decisional merupakan peran kepala ruang yang paling berhubungan (p=0,005). Karakteristik perawat yang terbukti sebagai confounding adalah umur, lama kerja dan jenis kelamin. Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh pimpinan Rumah Sakit dengan penyusunan pedoman pelaksanaan etik keperawatan.

The aim of this cross sectional research was to identify the relationship between the role of head nurse and nurse`s ethical attitude to client which perceived by nurse`s in Tasikmalaya Public Hospital. Result of the research on 112 nurse`s indicated that the decisional role of head nurse is significantly associated with nurse`s ethical attitude to client (p=0,002). The role of headnurse in composite significantly associated with nurse`s ethical attitude to client (p=0,008) and the decisional role has most relationship with nurse`s ethical attitude to client (p=0,005). Nurse?s characteristic as confounding is age, working experience, and gender. It`srecommended for hospital leaders to develop a nursing ethic guidance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delis Susilowati
"Kepala ruangan sebagai salah satu manajer keperawatan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan. Sebagai seorang manajer keperawatan, kepala ruangan harus memiliki kemampuan dalam manajerial, salah satunya kemampuan manajemen waktu. Manajemen waktu adalah menggunakan waktu yang tersedia secara optimal untuk menghasilkan aktivitas yang berguna sebesar mungkin dalam rangka meningkatkan produktivitas waktu kerja. Produktivitas waktu kerja perawat pelaksana di Perjan RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar ditunjukkan oleh fenomena perawat pelaksana yang tidak tepat waktu untuk memulai dan mengakhiri aktivitas. Hal ini yang menimbulkan minat peneliti untuk melakukan penelitian mengenai hubungan kemampuan manajemen waktu kepala ruangan dengan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap, sebab penelitian mengenai ini belum ada khususnya di Perjan RS. Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Perjan RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar sebagai tempat penelitian memiliki 17 ruang rawat inap, dengan 17 kepala ruangan dan 200 perawat pelaksana yang menjadi responden dan 70 diantaranya diamati mengenai waktu kerja yang digunakan selama dinas pagi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis, pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan kemampuan manajemen waktu kepala ruangan sebagai variabel independent dan karakteristik kepala ruangan, karakteristik perawat pelaksana serta motivasi kerja perawat pelaksana sebagai variabel confounding dengan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana sebagai variabel dependent.
Penelitian ini dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat yang hasilnya menunjukkan bahwa 1) kemampuan manajemen waktu kepala ruangan dalam kategori baik dan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana dalam kategori rendah. 2) kemampuan manajemen waktu kepala ruangan dan karakteristik perawat pelaksana serta motivasi kerja perawat pelaksana tidak berhubungan dengan produktivitas waktu kerja. 3) karak- teristik kepala ruangan tidak berhubungan dengan kemampuan manajemen waktu kepala ruangan. Namun demikian dengan uji analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor usia perawat pelaksana dan lama kerja perawat pelaksana berhubungan dengan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana yang mampu dijelaskan sebesar 9,4%, sedangkan 90,6%nya dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Analisis multivariat ini menghasilkan model bahwa produktivitas waktu kerja perawat pelaksana di ruang rawat map = 82,102 - 1,238 usia perawat pelaksana + 1,312 lama kerja perawat pelaksana.
Penelitian ini merupakan masukan bahwa kemampuan manajemen waktu kepala ruangan masih perlu ditingkatkan melalui diklat yang berkelanjutan dengan disertai evaluasi yang terencana. Tidak berhubungannya karakteristik kepala ruangan dengan kemampuan manajemen waktunya menunjukkan bahwa Pimpinan RS harus bijaksana untuk menentukan kriteria kepala ruangan dengan memberikan kesempatan kepada staf keperawatan yang berusia muda dan belum memiliki masa kerja namun memiliki tingkat pendidikan S1 keperawatan untuk menjadi kepala ruangan. Masih rendahnya produktivitas waktu kerja perawat pelaksana menjadi tanggung jawab Pimpinan RS dan stafnya untuk meningkatkan produktivitas waktu kerja dengan melakukan pemeliharaan motivasi kerja melalui diklat untuk memelihara motivasi intrinsik dan memperhatikan kesejahteraan staff; insentif yang memadai, suasana kerja yang menyenangkan, aman dan nyaman, serta memenuhi rasa keadilan untuk memelihara motivasi ekstrinsik. Dengan demikian dapatlah diharapkan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana dapat ditingkatkan.

The head nurse of ward as one of the nursing managers, takes the responsibility ofthe successfull nursing service. Being the nursing manager, the head nurse should has managerial skill, including time management skill. Time management is use time availability with optimal of the successful activities make useful to time work productivity for the productivity staf nurse can be improved. Time work productivity for the productivity staf nurse at the state hospital of Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar applied showing is the staf nurse phenomena with the activity wasnot timely. The researcher would like to conduct the research on correlations study of head nurse's time management skill with time work productivity for the productivity stat' nurse of ward because no research about it yet, especially at the state hospital of Dr, Wahidin Sudirohusodo Makassar.
The state hospital of Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar consists of 17 in patient wards with total 17 head nurse and 200 staf nurse who were involved in this study as responden, about 70 ofthe staf nurse are observed on time work productivity at morning. This study is descriptive analysis research with a cross sectional design to examine correlation between head nurse?s time management skill as independent variable, the characteristic of head nurse and stat' nurse including the nurse motivation as confounding variable and time work productivity for the productivity stef nurse as dependent variable.
Uni-varied and bi-varied analyses are conducted for this research, which is result in 1) the head nurse's management skill is in good category and the time work productivity of productivity staf nurse is in low category. 2) the head nurse's management skill, the characteristic and motivation of staf nurse has no correlation with the time work productivity of staf nurse. 3) the characteristic head nurse has no correlation with the head nurse?s time management skill. However, the multi-varied analysis test applied showing that the age factor and the working period of the staf nurse is correlated with the time work productivity of productivity staf nurse about 9,4% while the 90,6% of it caused by others. This type of analysis can delivered the model of time productivity of productivity staf nurse of ward that is 82,102 - 1,238 the age of staf nurse + 1,312 working period of staf nurse.
By conducting the research, it is known that the time management skill of head nurse needs to be improved through the continuing education and training, and planned evaluation. Since there is no correlation of the characteristic of head nurse with the head nurse's time management skill, the hospital manager needs to be wise in determining the head nurse criteria by giving the opportunity to the younger and new nursing stat; who graduated in nursing science to be the head nurse. It is the responsibility of hospital manager and its stat' in order to improve the time work productivity of productivity staf nurse by maintaing working motivation through education and training. It is conducted to maintain intrinsic motivation also to consider the prosperity of stat; the appropriate incentive, the safe, comfortable and oonvinient working atmosphere in order to keep the extrinsic motivation. Hopelixlly, the time productivity of productivity staf nurse can be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kodri
"Pelaksanaan rotasi tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan antara lain masih ada perawat yang terlalu cepat dirotasi dan ada yang sudah lama disatu ruangan belum mengalami rotasi serta kondisi ini berdampak terjadinya kecemburuan sosial, hubungan yang tidak kondusif pada lingkungan kerja yang akhirnya menurunkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya waktu rotasi dan karakteristik perawat dengan produktivitas kerja.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Juni 2003. Desan penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 169 dari 289 orang perawat di ruang rawat inap yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan angket yang mencakup lamanya waktu rotasi, karakteristik perawat dan produktivitas kerja. Analisa data menggunakan uji Chi Squre dan regresi logistik untuk memperoleh fakior yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil penelitian didapatkan karakteristik perawat pelaksana yaitu; umur dengan rentang 31- 40 tahun 43,2 %, jenis kelamin perempuan 60,9 %, pendidikan D III dan S 1 Keperawatan 69,8 %, lama kerja dengan waktu 5 - 15 tahun 57,4 %, sikap perawat kurang mendukung 57,5 %. yang belum pernah mengikuti pelatihan 80,5 %, lamanya waktu rotasi lebih dari 3 tahun 43,2 % dan produktivitas kerja perawat yang produktif 54,4 %. Dari uji korelasi didapatkan hubungan yang bermakna adalah variabel umur, lama kerja terhadap produktivitas kerja (p = 0,042), (p = 0,036).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlu desain ulang tentang rotasi kerja pada Bidang Keperawatan, bahwa waktu rotasi menjadi tidak bermakna, oleh karena itu rotasi lebih menekankan pada peminatan staf, menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan pada perawat yang berusia dibawah 30 tahun dan diatas 41 tahun serta melaksanakan refresing keperawatan terhadap perawat yang mempunyai lama kerja lebih dari 15 tahun.
Daftar Pustaka 54 ( 1980-2003)

The Relationship between Rotation Schedule, Nurses Characteristics and Nursing Productivity of Staff Nurses at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province Public Hospital 2003 The Implementations of rotation nurses has not been worked to schedule on the hospital. This conditions produced some problems for the hospital management system. Some staff nurses were too fast to be rotated and other side some were also being maintained in on clinical area. The felling of jealous produce is not conducive work place an indirectly it leads to increment of work productivity.
The research was using descriptive correlation design and cross sectional approach. The samples are taken from 169 respondent of 289 nurses. Data collecting by questionnaire has been spread directly to the chosen nurses in the random sampling methods. A questionnaire that consist of rotations periods, a questionnaire an individuals characteristic data, and a questionnaire of work productivity nursing. Analysis data was using Chi Square on bivariate, and logistic regression on multivariate.
The research result respondent of age 31-40 years are 43,2%, sex proportion of females are 60,9%, Diploma and Bachelor graduates are 69,8%, working periods 5 - 15 years are 57,4%, unsupportive nurses attitude are 57,5%, the nurses who not got training are 80,5%, rotation periods > 3 years are 43,2% and nurses work productivity are 54,4%. The correlation test showed that there significant correlation between age and work productivity (p= 0,042) and working periods and work productivity (p= 0,036).
The impact of this finding is necessary to redesign the rotation program at the nursing division regarding to the interest of the nurse, protection and increasing work productivity through the implementation training program for nurses the 41 years old and implementation the refreshing program for nurses working period the more than 15 years.
Bibliography 55 (1980 - 2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Azharini
"Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan dapat memengaruhi lingkungan kerja perawat, khususnya stres kerja.
Studi deskriptif korelasional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya kepemimpinan menurut Gillies dan Occupational Stress Inventory-Revised yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil studi terhadap 89 responden didapatkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana, sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
Studi ini menyarankan diterapkannya gaya kepemimpinan demokratik oleh kepala ruangan untuk menurunkan stres kerja perawat pelaksana, serta adanya studi lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan stres kerja perawat.

Leadership style is a behavioral norm which is used by a leader to pursuade others. The leadership style used by the head nurse can affect the work environment in hospital ward, especially the work stress of the nurse staffs.
The aim of this descriptive correlational study is to investigate relationship between nurse's characteristics and head nurse's leadership style and nurse staff's occupational stress in hospital ward. The instruments used are the Gillies' leadership style questionnaire and Occupational Stress Inventory-Revised which have been modified.
The results from 89 respondents found that nurse's characteristics are not related to nurse staff's occupational stress, while the head nurse's leadership style is significantly related to nurse staff's occupational stress (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
This study recommends the implementation of head nurse's democratic leadership style and further examination of factors contributing to nurse occupational stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S58052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Sumarni
"Kepala ruangan sebagai penanggung jawab ruang rawat inap mempunyai peranan yang sangat menentukan di dalam menciptakan pelayanan keperawatan yang profesional, dengan mengarahkan, menggerakkan, memberi kemudahan dan memberi teladan yang baik bagi perawat pelaksana agar mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja secara produktif.
RSUD Kabupaten Tasikmalaya merupakan rumah sakit umum kelas B yang mempunyai tenaga perawat mayoritas lulusan SPK (66,22%), sehingga memerlukan kepala ruangan yang mempunyai kemampuan, baik asuhan keperawatan maupun manajemen keperawatan, agar perawat pelaksana dapat melaksanakan tugasnya secara produktif. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan diketahuinya hubungan antara efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Tasikmalaya.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebagai unit analisis adalah 142 orang. Analisis terdiri dari: Analisis univariat untuk deskripsi setiap variabel; analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mencari hubungan antar variabel, dan regresi linier sederhana untuk mencari hubungan sub variabel independen dengan variabel dependen; analisis multi variat menggunakan regresi linier ganda untuk melihat sub variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menggambarkan adanya hubungan yang bermakna baik antara efektivitas kepemimpinan dengan produktivitas kerja maupun antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Dari enam komponen efektivitas kepemimpinan masing-masing komponen mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas kerja, dan komponen yang paling berhubungan yaitu komunikasi. Begitu juga dan tiga komponen motivasi kerja masing-masing komponen berhubungan secara bermakna dengan produktivitas kerja dan yang paling berhubungan adalah kebutuhan akan otonomi dan kebutuhan akan afiliasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu bahwa para pengelola di RSUD Tasikmalaya, terutama kepala bidang keperawatan perlu berupaya untuk meningkatkan kepemimpinan kepala ruangan melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan manajemen keperawatan serta menyusun standar asuhan keperawatan di setiap unit. Bagi kepala ruangan diharapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan menetapkan tujuan dalam mengarahkan kegiatan asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana diupayakan agar tercipta lingkungan yang kondusif, kerjasama yang kohesif, peningkatan kemandirian serta suasana kompetitif yang sehat diantara semua tenaga perawat.

The Correlation between Both Affectivity of Nurse Manager Leadership and Work Motivation with Productivity of Executing Nurses at Inpatient Unit of Regional Public Hospital Tasikmalaya Nurse Manager as in charge at inpatient unit has not determining role in creating professional care service, directing, activating, facilitating and giving good example to executing nurses in order that they have high motivation to work productively.
Regional public hospital (RSUD) Tasikmalaya, B-classed hospital, has most of them graduated form nursing school (66,22 %), and they need nursing manager who has capability either nursing care or care management, so that the executing nurses could run their duty productively. Base of those cases above, the purpose of this research was to think correlation between both of unit manager's leadership and work motivation with productivity of executing nurses at inpatient unit in regional public hospital Tasikmalaya.
The method of this research was quantitative with descriptive correlation and cross sectional approach. The number of the respondent was 142 people. Analysis were consist: univariate analysis was run to describe each variable; bivariate analysis used chi square test to look for some relations among variables and the simple liner regression was utilized to search relation of independent sub variable and dependent variable; the multivariate analysis used double liner-regression to seek independent sub variable and the most related with the dependent variable.
The results indicated that there was significant relation either between affectivity of leadership with work productivity, or between work motivations with work productivity. Of the six components of leadership affectivity, each has relation with work productivity, and the most related were communication. And of the three work motivation components, each was significant connected with work productivity, and the most related were need of power and need affiliation. Based on the research, the research conductor deliver some advise: The management of the regional public hospital Tasikmalaya especially the head of care unit division should improve leadership of unit manager through continuing education and nursing management training as well as compose standard of nursing care at every unit. And the unit manager should improve his/her communication competence and decided the aim in directing the nursing care activities. To enhance work motivation, cohesive cooperation, independence improvement, the executing nurses should create conducive environment as well as healthy competitive situation among them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T7093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suciati
"Kepala ruangan pada unit rawat map rumah sakit adalah pemimpin pelayanan keperawatan pada lini pertama, bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan berdasarkan standar dan etika profesi untuk mencapai tujuan organisasi.
Keberhasilan tersebut sangat tergantung dengan kemampuan kepala ruangan memotivasi perawat pelaksana untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai analisis hubungan antara kompetensi kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSU Kabupaten Belitung. Tujuannya adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara karakteristik kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana.
Penelitian dilakukan di 7 ruang rawat inap, UGD, dan OK Rumah Sakit Umum Kabupaten Selitung, terhadap 68 orang perawat pelaksana sebagai responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional, dengan tujuan mengetahui hubungan antara variabel kompetensi kepemimpinan kepala ruangan dengan variabel motivasi kerja perawat pelaksana. Dilakukan analisis univariat, bivariat dengan uji Pearson korelasi dan uji t, dan analisis multivariat dengan uji regresi linier ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai motivasi kerja perawat perlaksana rata-rata 2,98. Terdapat hubungan yang bermakana antara kompetensi kepemimpinan kepala ruangan {kemampuan mengenai diri sendiri, kemampuan berkomunikasi, kemampuan memiliki energi, kemampuan menyusun tujuan, dan kemampuan melaksanakan tindakan) dengan motivasi kerja perawat pelaksana.
Dari hasil multivariat dengan uji regresi liner ganda diketahui dua variabel independen yang berhubungan bermakna dengan motivasi kerja perawat pelaksana, yaitu variabel kemampuan kepala ruangan berkomunikasi dan variabel kemampuan kepala ruangan melaksanakan tindakan. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kemampuan melaksanakan tindakan.
Disarankan kepada direktur untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi kepemimpinan kepala ruangan dan motivasi kerja perawat pelaksana melalui perbaikan beberapa sistem antara lain sistem rekrutmen, sistem reward, sistem penilaian, sistem peningkatan karir, juga sistem penggajian dan insentif perawat.
Daftar pustaka 56 (1983 -- 2001)

Analysis of Correlation between the Leadership Competencies of Head Nurse that is Perceived by Staff Nurse and this Working Motivation at Public Hospital Kabupaten BelitungHead nurses as leader in the first level of nursing services, in the ward have responsibility for achieving good nursing services in accordance to the profession standards and ethics to obtain the gaols of organization. The achievement depends on the head nurses capability in motivating her/his staff nurses to reach the goals of organization. Based on the statement above the researcher would like to explore the analysis of correlation between the leadership competencies of head nurses which was perceived by staff nurses and their working motivation at Public Hospital Kabupaten Belitung. The purpose was to explore the correlation between the leadership characteristics of head nurses and working motivation of staff nurse.
The research was conducted in 7 general wards, emergency department, and theatre room in Public Hospital Kabupaten Belitung, on 68 staff nurses as respondents. The research used a quantitative method specifically correlation description with cross sectional design. The purpose of the research is to seek univariate, bivariate with correlation Pearson's and West analysis, and multivariate analysis with double linear regression test are done in this research where applied to analysis the data obtained
The results showed that the average of the staff nurses' motivation was 2,98. There was a significant correlation between the head nurse's leadership competencies (save awareness, communication, energy, goals, action) and the staff nurse's working motivation.
There were two independent variables of the competencies of head nurses, providing direct care and professional's communication the staff nurses working motivation to influence. However, providing nursing cares was the most significant independent variable in motivating the staff nurses.
It was suggested to director of hospital, to maintain and improve the head nurse's competencies and staff nurses' working motivation through the improvement the system such as recruitment, reward, evaluation, carrier enhancement, and remuneration system
Bibliography 56 (1983-2001)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 8245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Kepuasan kerja yang dirasakan perawat diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan pada bulan Januari 2004 dengan melibatkan 216 perawat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan faktor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu faktor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah faktor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000).

The Relationships of Nurse's Characteristics, Job Content and Job Context to Levels of Work Satisfaction in the Inpatient Care of Gunung Jati Cirebon General Hospital. The nurses work satisfaction is an important factor to achieve high quality of services. This study aimed at finding out the relationships between Nurse's Characteristics, Job Content, and Job Context with the levels of work satisfaction in the Inpatient facilities of RSUD Gunung Jati Cirebon. This is a descriptive quantitative research with cross sectional approach. The data were analyzed using Univariate, Bivariate, and Multivariate analyses. This study was conducted involving 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities.
The results showed that the levels of work satisfaction ranged between 30%-62.9%. Salary and Policy were dissatisfaction factors of the nurses. Corcerning Job Content, Awards, Appointment and Otonomy were dominant satisfaction factors, and concerning Job Context were Relationship with Colleague, Relationship with Supervisor and Work Place Condition. Marietal Status had a significant relationship with work satisfaction (p<0.01). There were significant relationships between Nurse's Characteristic, Job Content, Job Context with Work Satisfaction, i.e.: Career Development with p = 0.282 (sig 0.000) and Relationship between Nurse and Supervisor with p = 0.254 (sig 0.000)."
Rumah Sakit Muhammadiyah ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>