Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S. Purwa Malaysianto
"Permasalahan pengangguran di negara-negara berkembang seperti Indonesia, baik pengangguran terbuka maupun setengah pengangguran, muncul sebagai akibat dari jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibanding dengan jumlah penduduk yang ingin bekerja. Bagi penduduk yang berhasil memperoleh pekerjaan akan terlepas dari masalah pengangguran yang diharapkan mereka akan mampu meningkatkan taraf hidupnya dibanding dengan mereka yang menganggur. Namun kenyataan dari penduduk yang bekerja masih terdapat pekerja-pekerja yang hidup di bawah garis kemiskinan. Artinya, bahwa upah/gaji yang diperoleh pekerja tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Jumlah orang miskin dan distribusinya secara periodik dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dengan salah satu pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan jumlah orang miskin adalah melalui pendekatan konsumsi rumah tangga, yang didasarkan pada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Hal yang menarik adalah dari sejumlah 37,1 juta penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2001, belum diketahui berapa banyak di antaranya yang sebenarnya memiliki pekerjaan atau berstatus bekerja atau mereka bekerja tetapi miskin.
Untuk itu, dalam penelitian ini akan dianalisis latar belakang dan karakteristik ketenagakerjaannya, meliputi lapangan usaha, jenis pekerjaan, status pekerjaan hingga sejauhmana produktivitas mereka yang didekati dengan jumlah jam kerja selama seminggu, dan kualitas sumber daya manusianya, misalnya melalui tingkat pendidikan yang dimiliki pekerja miskin tersebut.
Dengan demikian, analisa dalam 'penelitian ini dapat melihat seberapa besar pekerja di sektor pertanian perdesaan yang mempunyai produktivitas rendah dan tingkat pendapatan rendah yang termasuk dalam kelompok penduduk miskin. Sehingga diperoleh gambaran di mana kelompok penduduk miskin berada, yang sekaligus hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalammenentukan arah dan strategi penanggulangan kemiskinan khususnya pekerja miskin yang berada di sektor pertanian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maabuat, Rolex L.
"Penelitian ini bertolak dari dugaan bahwa produktivitas pekerja ditentukan oleh dua variabel utama yaitu kemampuan dan motivasi kerja para pekerja. Variabel-variabel yang menentukan motivasi kerja antara lain karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi. Produktivitas pekerja sebagai perbandingan antara keluaran dengan masukan dalam satuan waktu kerja tertentu setiap pekerja. Karakteristik pekerjaan sebagai sifat-sifat yang terdapat pada pekerjaan operator yaitu variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Kehadiran kelima dimensi inti karakteristik pekerjaan ini dapat menimbulkan kondisi psikologis kritis pada individu pekerja yang menuntun pada pencapaian produktivitas. Sedangkan iklim organisasi sebagai suatu lingkungan internal perusahaan dalam bentuk peraturan, kebijakan pimpinan, prosedur serta cara pelaksanaan kegiatan perusahaan, relatif bersifat tetap dan dialami setiap pekerja dalam dimensi-dimensi otonomi individual, tinggi rendahnya posisi berdasarkan struktur, orientasi imbalan, perhatian dan kehangatan serta dukungan, serta perkembangan dan kemajuan. Sebagai lingkungan internal perusahaan, maka iklim organisasi dapat mempengaruhi produktivitas pekerja.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi berdasarkan data empiris mengenai besaran dan arah pengaruh karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi terhadap produktivitas pekerja. Penelitian ini bersifat "ex post facto", dengan subyek penelitian sebanyak 99 orang pekerja operator Bagian Linking PT Big Star Knitting di Jakarta. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan Panduan Observasi Produktivitas, kuesioner Job Diagnostic Survey, dan kuesioner Iklim Organisasi. Kedua macam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan dan analisis data menggunakan komputer Program SPSS/PC+4.0, untuk analisis varians, analisis korelasi, dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan:
1. Terdapat pengaruh karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap produktivitas pekerja. Karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dapat memberi sumbangan efektif secara bersama yang bermakna terhadap produktivitas pekerja. Secara sendiri-sendiri karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dapat berpengaruh positif dan bermakna terhadap produktivitas pekerja, di mana karakteristik pekerjaan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan pengaruh iklim organisasi terhadap produktivitas pekerja.
2. Terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara karakteristik pekerjaan dan kondisi psikologis kritis. Dimensi variasi ketrampilan, identitas tugas, dan signifikansi tugas berhubungan secara positif dan bermakna dengan kondisi keberartian pekerjaan. Ketiga dimensi karakteristik pekerjaan tersebut dapat memberikan sumbangan efektif secara bersama yang bermakna terhadap munculnya kondisi keberartian pekerjaan. Tidak terdapat hubungan yang positif antara dimensi otonomi dan kondisi tanggungjawab pekerjaan. Sedangkan dimensi umpan balik berhubungan positif dan bermakna dengan kondisi pengetahuan hasil kerja.
3. Terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara kondisi psikologis kritis dan produktivitas pekerja.
4. Terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara karakteristik pekerjaan dan produktivitas pekerja. Terbukti dimensi umpan balik mempunyai hubungan yang positif dan bermakna dengan produktivitas pekerja. Sedangkan variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, dan otonomi, masing-masingnya tidak ada hubungan yang bermakna dengan produktivitas pekerja.
5. Dimensi-dimensi karakteristik pekerjaan secara bersama-sama dapat berpengaruh positif dan bermakna terhadap produktivitas pekerja. Kelima dimensi karakteristik pekerjaan dapat memberikan sumbangan efektif secara bersama yang bermakna terhadap produktivitas pekerja. Hanya dimensi umpan balik yang dapat berpengaruh positif terhadap produktivitas pekerja, sedangkan dimensi variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, dan otonomi, masing-masing tidak berpengaruh secara positif terhadap produktivitas pekerja.
6. Terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara iklim organisasi dan produktivitas pekerja. Dimensi orientasi imbalan, dan dimensi perhatian, kehangatan serta dukungan, masing-masing berhubungan secara positif dengan produktivitas pekerja. Sedangkan dimensi otonomi individual, tinggi rendahnya posisi berdasarkan struktur, dan perkembangan serta kemajuan, masing-masingnya tidak berhubungan secara positif dengan produktivitas pekerja.
7. Dimensi-dimensi iklim organisasi secara bersama-sama dapat berpengaruh positif dan bermakna terhadap produktivitas pekerja. Kelima dimensi iklim organisasi dapat memberi sumbangan efektif secara bersama yang bermakna terhdap produktivitas pekerja. Dimensi orientasi imbalan, dan dimensi perhatian, kehangatan serta dukungan, masing-masing dapat berpengaruh secara positif dan bermakna terhadap produktivitas pekerja. Sedangkan dimensi otonomi individual, dimensi tinggi rendahnya posisi berdasarkan struktur, dan dimensi perkembangan dan kemajuan, masing-masing tidak berpengaruh secara positif terhadap produktivitas pekerja.
8. Hasil penelitian ini membawa implikasi, antara lain, karakteristik pekerjaan operator Linking dan iklim organisasi PT Big Star Knitting di Jakarta perlu dikendalikan untuk mempertahankan ataupun meningkatkan produktivitas pekerja. Dalam penelitian selanjutnya, perlu mengkodisikan proses produksi untuk pengamatan produktivitas pekerja; serta mengembangkan Job Diagnostic Survey dan kuesioner Iklim Organisasi agar kedua kuesioner ini bisa reliabel dengan keofisien alpha yang lebih tinggi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T4228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reda Rizal
"ABSTRAK
Faktor fisik di lingkungan kerja merupakan parameter pokok yang menjadi pusat studi ini yaitu meliputi; kebisingan, suhu ruangan, iluminasi atau pencahayaan dalam ruangan kerja, serta masalah produktivitas pekerja pada pabrik pemintalan. Pada penelitian ini diteliti pula bagaimana hubungan atau pengaruh kerja shift yaitu; shift kerja pagi, shift kerja siang dan shift kerja malam terhadap produktivitas pekerja, serta meneliti atau mengukur jumlah jam kerja efektif (effective working hours) pekerja pada pabrik pemintalan.
Sebagai sampel telah dipilih 3 (tiga) pabrik pemintalan yang berada dalam satu kawasan indutri tekstil PT. Argo Pantos, Tbk, yang berlokasi di Tangerang, Jawa Barat.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara variabel lingkungan fisik kebisingan, suhu ruang kerja, dan iluminasi ruangan kerja dengan produktivitas pekerja pada pabrik pemintalan.
Melalui metode penetitian ekspos fakto dengan pendekatan korelasional akan dapat diketahui sejauhmana hubungan antara variabel-variabel lingkungan fisik ruangan kerja dengan produktivitas pekerja.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa; terdapat korelasi antara faktor kebisingan dengan produktivitas pekerja (yang ditinjau dari aspek kuantitas produk) pada ketiga pabrik pemintalan yang diteliti. Terdapat korelasi antara faktor suhu atau tekanan panas dalam ruangan kerja dengan produktivitas pekerja (yang ditinjau dari aspek kuantitas produk) pada ketiga pabrik pemintalan yang diteliti. Tidak terdapat korelasi antara faktor iluminasi dengan produktivitas pekerja yang ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas produk pada ketiga pabrik pemintalan yang diteliti. Tidak terdapat korelasi antara variabel lingkungan fisik dengan produktivitas pekerja (yang ditinjau dam aspek kualitas produk) pada ketiga pabrik pemintalan yang diteliti. Selain itu dari hasil penelitian ini terlihat pula bahwa nilai produktivitas pekerja berbanding terbalik dengan nilai kebisingan dan nilai produktivitas berbanding terbalik dengan nilai suhu ruangan kerja.
Tidak terdapat hubungan antara kerja shift dengan produktivitas pekerja pada pabrik pemintalan-1 maupun pekerja pada pabrik pemintalan-2. Tetapi terdapat hubungan shift kerja dengan produktivitas pekerja pada pabrik pemintalan-3.
Rata rata jumlah jam kerja efektif (effective working hours) pekerja pada pabrik pemintalan yang diteliti adalah sebesar 72,99 %. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan atau pengaruh komponen lingkungan fisik khususnya variabel kebisingan dan suhu ruangan kerja terhadap produktivitas pekerja.

ABSTRACT
The research was carried out to study the significant correlation between variables of both working environment (noise, temperature, illumination) and work-shift system (day-shift, afternoon-shift, night-shift) and workers' productivity as well as to measure effective working hours spent by workers in their working place. Three spinning mills under PT Argo Pantes, Tbk. which are located in an industrial area in Tangerang (West lava) were selected as the main subjects on which the research should shed some light.
Main objectives of the research were to examine the correlation between physical environment variables (such as noise, temperature and illumination) and workers' productivity in spinning mill.
The research identified that there were a number of interrelation discoveries in all three spinning mills studied (in terms of product quantity aspect) as per following results; Noise factor and workers' productivity correlated with one another significantly. Temperature factor or heat pressure in working area affected workers' productivity. There was not a significant correlation between illumination factor and workers' productivity. Workers' productivity did not correlate with work-shift both in spinning mill-1 and mill 2, but it correlated positively with work-shift in null-3. A portion of effective working hours studied, reached a total of 72.99% on the average.
To sum up, there is a significant correlation between working environment especially noise variable and temperature variable with workers' productivity.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuraya, Rumenta
"ABSTRAK
Era globalisasi, yang berorientasi pada liberalisasi Perdagangan dan Investasi yang pelaksanaannya dimulai pada tahun 2003 oleh anggota AFTA, dan selambat-lambatnya pada tahun 2020 sesuai dengan kesepakatan World Trade Organization (WTO), akan menciptakan persaingan yang semakin ketat dalam menarik investasi maupun memasuki pasar global. Presiden Soeharto mengingatkan bahwa Indonesia tidak mempunyai pilihan lain selain ikut terlibat langsung dalam persaingan yang ketat tersebut. Oleh karena itu era globalisasi yang berbarengan dengan rencana relokasi industri dari negera-negara industri maju tersebut haruslah dipandang sebagai peluang dan momentum yang hares dimanfaatkan demi pengembangan kemajuan industri dalam negeri. Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional merupakan langkah yang sangat strategis dan efektif dalam rangka meningkatkan daya saing produk industri dalam negeri untuk memenangkan persaingan memasuki pasar domestik, regional maupun global.
Penulis memilih PT XYZ , yaitu salah satu industri dalam negeri dengan misi melakukan alih teknologi dalam rangka menguasai teknologi menuju terbentuknya Pusat Keunggulan Teknologi (Center of Excellence), sebagai obyek penelitian baik dalam rangka mengevaluasi sejauh mana kegiatan pengukuran produktivitas telah dilakukan maupun dalam rangka perancangan model pengukuran produktivitas yang akan diterapkan. Untuk maksud tersebut penulis menggunakan metode Quick Productivity Appraisal Approach yang mencakup Company Performance Analyses (CPA) dan Qualitative Assessment untuk menentukan area prioritas yang memerlukan perbaikan produktivitas. Kemudian dibentuk Nominal Group Technique (NGT) untuk menyusun program peningkatan produktivitas yang akan diiaksanakan, sedangkan Objective Matrix Model digunakan sebagai alat dalam merancang model pengukuran dan mengevaluasi hasil yang dicapai.
Priority Area Improvement yang berhasil diidentifikasi dengan menggunakan QPA temyata sejalan dengan langkah-langkah yang diambil oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka meningkatkan produktivitas perusahaan, di mana kerugian terbesar yang dialami perusahaan pada tahun 1991 sebesar kurang lebih Rp. 38 milyar akhimya berhasil diatasi menjadi keuntungan sebesar Rp. 2,5 milyar pada tahun 1995 dalam jangka waktu 4 tahun.
Akhirnya Direksi perusahaan memutuskan agar unit P6 (Pusat Pengkajian Pertumbuhan Produktivitas Prestasi Perusahaan) menerapkan metode QPA yang dikombinasikan dengan Objectiive Matrix Model tersebut di seluruh unit organisasi sebagai alat dalam melaksanakan Peningkatan Produktivitas secara menyeluruh dan berlanjut di perusahaan tersebut.

ABSTRACT
Globalization in the form of trade and investment liberalization which will be implemented in 2003 by the AFTA members and, at the latest 2020 as has been agreed by World Trade Organization (WTO), will create an intense competition not only in attracting investment but also in entering global market. President Soeharto has said that Indonesia does not have any other choice but to participate in the competition. Therefore the globalization with industrial relocation plan by industrial countries must been seen as opportunities and momentum to be utilized in developing domestic industries. National Productivity improvement Movement is a strategic and effective step toward improving domestic industrial product competitiveness in order to win the competition in entering domestic, regional and global market.
The author chose PT XYZ, one of domestic industries whose mission is to conduct technology transfer in order to acquire technology to develop center of excellence, as the research object not only to evaluate how far the productivity measurement activities have been conducted but also to design productivity measurement to be implemented.
In this thesis, the author used Quick Productivity Appraisal Approach (QPAA) method including the Company Performance Analyses (CPA) and Qualitative Assessment (QA) to determine the areas of priority which need productivity improvement. Then, Nominal Group Technique was established to formulate productivity improvement program; and Objective Matrix Model was used as a tool in designing measurement model and evaluating the result.
Priority Area improvement identified using QPA is actually in accordance with steps taken by Board of Commissioner and Directors in improving corporate productivity which have turned 38 billion rupiah loss in 1991 into 2,5 billion rupiah in profit in 1995.
Finally the Board of Directors had decided that the Pusat Pengkajian Pertumbuhan Produktivitas Prestasi Perusahaan (P6) should implement QPA method which would be combined with Objective Matrix Model at all organizational units as a mean to improve productivity integratedly and sustainably in the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Puspitasari
"Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada kondisi perekonomian dunia yang penuh dengan ketidakpastian saat ini. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusianya agar kinerja perusahaan dapat unggul dalam daya saing industri, baik di pasar domestik maupun di pasar global. Masalah produktivitas sebenarnya merupakan salah satu fokus utama permasalahan sumber daya manusia karena didalamnya sudah meliputi efisiensi, efektivitas, relevansi dan kualitas sesuai yang dihasilkan oleh manusia, namun semua ini dapat tercapai dengan memperhatikan kompensasi karyawan dan budaya perusahaan diterapkan dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kompensasi dan budaya perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Bridgestone Tire Indonesia di pabrik Bekasi Jawa Barat. Populasi adalah karyawan pada perusahaan tersebut di Pabrik Bekasi yang berjumlah 396 responden untuk bagian produksi III. Teknik pengontrolan data menggunakan data primer melalui angket/kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS for Windows dan komputer Excell. Uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara variabel Y dan X. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah Analisis Korelasi Bivariate, Koefisien Korelasi Pearson (r), Korelasi Ganda (R), Uji Signifikansi Hipotesis Penelitian.
Secara umum hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kompensasi mempunyai hubungan yang kuat, positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Bridgestone Tire Indonesia, budaya perusahaan mempunyai hubungan yang sangat kuat, positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Bridgestone Tire Indonesia, serta secara bersama-sama kompensasi dan budaya perusahaan mempunyai hubungan yang sangat kuat, positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Bridgestone Tire Indonesia.
Bagi pengambil kebijakan di PT.Bridgestone Tire Indonesia agar memperhatikan faktor kompensasi dan faktor nilai budaya perusahaan dalam kaitannya dengan faktor produktivitas kerja."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T5493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudwidjo Kuspriyo Murdono
"Dalam era globalisasi dewasa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat mendasar diberbagai bidang kehidupan, sehingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelopor dan penggerak roda pembangunan harus mampu memberikan contoh dalam peningkatan produktivitas kerjanya yang tercermin dalam citra etos kerjanya, kreativitas, disiplin dan profesionalisme datam melaksanakan tugas pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Disini penulis mencoba mengkaji dan meneliti mengenai upaya peningkatan produktivitas kerja PNS dilingkungan Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dengan mengajukan variabel training dan variabel molivasi kerja sebagai independen variabel dan peningkatan produktivitas kerja yang dalam hal ini berfungsi sebagai dependen variabel.
Penelitian ini diawali dengan penyusunan kerangka dasar teori yang merangkum pendapat para ahli dan teori-teori yang menyatakan bahwa training dan motivasi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja. Kemudian dari rangkuman tersebut dapatlah'ditarik indikator-indikator yang merupakan ukuran dari masing-masing variabel.
Untuk menguji instrumen yang digunakan telah dilakukan uji validitas dan uji reliabelitas yang berdasarkan basil dari uji validitas dan reliabelitas tersebut adalah signfikan yang berarti instrumen yang digunakan adalah merupakan alat ukur yang sesuai dan konsisten.
Dari hasil penelitian ini setelah dilakukan analisis variabel dan test hipotesa dengari menggunakan analisis statistik yaitu melalui korelasi product moment, korelasi parsial, koefisien determinasi dan analisis regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dari analisa variabel dapat diketahui bahwa variabel training adalah variabel positif, sedangkan variabel peningkatan produktivitas kerja juga merupakan variabel positif, Oleh karena itu korelasinya adalah korelasi positif, sehingga tinggi, sedang ataupun rendahnya pelaksanaan training akan diikuti oleh tinggi, rendahnya peningkatan produktivitas kerja pegawai. Demikian pula dengan variabel motivasi jugs merupakan variabel positif, sehingga korelasi antara variabel motivasi dan variabel peningkatan produktivitas kerja adalah merupakan korelasi positif yang berarti bahwa tinggi, sedang, atau rendahnya motivasi pegawai akan diikuti dengan tinggi, sedang dan rendahnya peningkatan produktivitas kerja.
2. Di dalam analisa korelasi tunggal atau korelasi product moment, maka terlihatlah bahwa masing-masing variabel yaitu variabel training (Xl) dan variabel motivasi (X2) mempunyai hubungan yang signfkan dengan variabel peningkatan produktivitas kerja (Y). Demikian pula pada analisa korelasi parsial, dimana independen variabel dikorelasikan dengan dependen variabel, dikonlrol dengan variabel babas lainnya, temyata variabel training (X1) dan variabel motivasi (X2) mempunyai hubungan yang signilkan. Hal ini berarti bahwa korelasi antara variabel training (X1) dan variabel produktivitas kerja (Y) adalah merupakan korelasi murni. Demikian juga dengan korelasi antara variabel motivasi (X2) dengan variabel peningkatan produktivitas kerja (Y) juga merupakan korelasi murni.
3. Pada analisa regresi yaitu mengenai penganah dari tiap-tiap independen variabel terhadap dependen variabel, maka basil perhitungan menunjukan bahwa setelah melalui uji tt,st maka baik variabel training (Xl) maupun variabel motivasi (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel peningkatan produktivitas kerja (Y) yaitu dengan diterimanya hipotesa alternatif (Hi) dan ditolaknya hipotesa nol (H0).
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesa yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti secara empiris yaitu setelah melalui perhitungan analisis koefisien delerminasi mullipel diperoleh basil bahwa antara variabel training (X1) dan motivasi (X2) secara bersamaan mempengaruhi variabel peningkatan produktivitas kerja (Y) sebesar 30%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 70 % dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini terlihatlah bahwa diluar variabel yang telah diteliti yaitu traning (X1) dan motivasi (X2) masih terdapat variabel lain yang berpengaruh terhadap variabel peningkatan produktivitas (Y) kerja dan untuk itu masih perlu dilakukan penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novitasari H.
"Instalasi rawat jalan merupakan salah satu unit produksi yang potensial bagi rumah sakit, sehingga produktivitas dokter di instalasi rawat jalan akan mempengaruhi kinerja rumah sakit. Selama ini di Badan RSUD Waled belum dilakukan evaluasi dan analisa terhadap produktivitas dokter.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi, deskripsi dan analisa mengenai produktivitas dokter di Instalasi Rawat Jalan dan faktor yang berkaitan dengan hal tersebut dianalisa dengan melihat jumlah kunjungan pasien rawat jalan dalam kurun waktu tertentu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dalam bentuk studi kasus. Yang menjadi populasi adalah seluruh dokter umum dan dokter spesialis yang melakukan pelayanan di instalasi rawat jalan Badan RSUD Waled Kabupaten Cirebon menggunakan kuisioner dengan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam dengan beberapa dokter yang dipilih secara purposif . Data lain diambil dari laporan kunjungan pasien rawat jalan serta pengamatan langsung.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produktivitas dokter umum dan dan dokter spesialis di instalasi rawat jalan tanpa tindakan Badan RSUD Waled Kabupaten Cirebon tahun 2003 baru sekitar 10 pasien perhari atau sekitar 62,5%. Sedangkan waktu produktif yang digunakan dalam pelayanan rawat jalan tanpa tindakan adalah 36,5%. Sikap kerja dokter dan iklim kerja kurang berpengaruh terhadap produktivitas kerja dokter, sedangkan faktor manajemen produktivitas tampaknya cukup berpengaruh terhadap produktivitas dokter. Selain itu faktor eksternal RS yaitu faktor sosioekonomi masyarakat, faktor demografi dan faktor kebijakan di tingkat regional dan nasional, ikut pula mempengaruhi produktivitas dokter.
Saran yang dikemukakan adalah manajemen melakukan pembenahan pada sistem rewards yang berlaku saat ini dan mengajak para fungsional untuk bersama-sama secara proaktif mengupayakan peningkatan kinerja RS serta mengembangkan kerja sama dan komunikasi yang efektif antara manajemen dan fungsional.
Daftar bacaan 27 (1996 - 2003)

Evaluation of Medical Doctors and Doctor Specialist productivity at The Out Patient Department (Case Study at Waled General Hospital Sub-Province of Cirebon) in Year 2003Out patient department represent one of the potential production units to hospital, so that medical doctors productivity at out patient department will have an effect on to performance of hospital.
This research aim at obtaining information, description and analysis concerning medical doctors productivity at out patient department and factors related to the mentioned analysis seen the amount of out patient visiting in certain range of time.
This research models is the qualitative and quantitative research, in the form of a case study. As the population are general practitioners and specialists are conducting services at out patient department of Waled General Hospital Sub-Province of Cirebon use the questioner with open ended question and in-depth interview with a few selected doctors pursuant to consideration of researcher. Taken away from other data of out patient visiting report and direct observation.
From result of research can be concluded that general practitioners and specialists productivity at out patient department of Waled General Hospital Sub-Province of Cirebon in year 2003 are about 10 patient of per day or about 62,5%. While productive time which used in out patient services without medical action is 36,5%. Attitude and work climate of doctors less having an effect on medical doctors productivity, while productivity management factor seems enough have an effect on medical doctors productivity. Besides external factors of hospital that is social-economic factors, demography factors and policy factors in level of regional and national, follow influence medical doctors productivity.
The suggestions are management to do correction at system of rewards going into effect in this time and to invite all functional to be together by proactive strive improvement of hospital performance and develop the cooperation and also communication between management and functional.
Bibliography : 27 (1996 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunarso
"Perkembangan perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada saat ini sedang mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya perusahaan telekomunikasi baru yang berdiri. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang ada, maka akan membuat persaingan bisnis semakin ketat. Untuk itu agar perusahaan tetap bertahan, maka perlu mencari solusi-solusi untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain tersebut. Perusahaan akan tetap dapat bertahan di dalam bisnisnya, apabila perusahaan dapat menawarkan harga penjualan ke pelanggan yang kompetitif. Salah satu yang dapat ditawarkan ke pelanggan adalah harga service atau jasa pelayanannya, yaitu harga yang terlihat pada jasa implementasi proyeknya. Untuk mendapatkan harga yang bersaing, tentunya perusahaan harus tahu tingkat produktivitas dan performa kerja dari tenaga kerjanya, sehingga perusahaan dapat mengukur biaya dan lama waktu yang real untuk melakukan pekerjaannya. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kerja dan studi waktu. Banyak metode yang dapat dipakai dalam melakukan pengukuran kerja dan studi waktu, namun dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode dengan pendekatan data historis proyek. Dari metode ini akan didapatkan persamaan waktu standar yang dapat menjadi representasi dari produktivitas dan performa kerja para pekerjanya dan dapat berfungsi sebagai perencanaan dalam menentukan anggaran biaya, tenaga kerja dan lama bekerja.

The telecommunication business in Indonesia is rocketing higher and higher, as many new telecommunication enterprises entering the market. This phenomenon, in greater aspect means the increasing of market competition, where each of the business player must find its' end solutions to beat the other players. One of the most effective tools in winning the competition is through competitive offer, where price is the focus.
The foot-stand of price leverage which is relatively flexible to be approached is the service price, reflected in the implementation service of a project. This item needs a vast knowledge on level of productivity and work performance of the project where cost and duration in completing a project could be measured. One among other method to measure is by using project's historical data approach, putting standard measurement as a parameter for scaling level of productivity, work performance, budgeting and posting, man hour and human resource needed."
2000
T2024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Zulkarnain
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara iklim organisasi dan insentif terhadap produktivitas kerja tenaga pemasaran PT. Internusa Hasta Buana. Produktivitas mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan bakk secara nasional, perusahaan maupun pada level individu. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang dapat memberikan jasa dan produk secara langsung dibandingkan faktor produksi lainnya.
Penelitian ini melibatkan 59 responden yang dipilih sebagai sample dari tenaga pemasaran pada PT. Internusa Hasta Buana. Teknik pengumpulan data menggunakan Quistionaire yang diisi oleh responden sesuai dengan skala liked yang dikembangkan dalam kuesioner. Analisis data menggunakan tabulasi silang untuk menguji produktivitas ditinjau dari unsur-unsur karakteristik individu. Di samping itu analisis regresi dilakukan untuk menguji hubungan antara insentif, iklim organisasi dan produktivitas kerja.
Berdasarkan analisis data, penelitian ini menemukan bahwa insentif mempunyai hubungan yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (r0.507;p"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Jimmy
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Jakarta secara langsung berdampak terhadap tata kota, penataan dan perencanaan yang meliputi sarana dan prasarana umum. Salah satu penyedia sarana dan prasana bagi penduduk adalah penyediaan pasar dan fasilitas perpasaran. PD Pasar Jaya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemda DKI Jakarta diharapkan dapat memberikan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu PD Pasar Jaya di samping berfungsi sebagai pelaku dan pendorong perekonomian daerah sekaligus membawa misi sosial.
PD Pasar Jaya Memiliki aset 152 pasar yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala pasar. Kualitas sumber daya manusia merupakan masalah bagi kinerja PD Pasar Jaya dalam berkiprah mengingat pegawai yang ada dengan pendidikan formal pada jenjang tingkat SLTP dan SLTA 25,1%, tidak lulus dan tamat SD 71,2%, sedangkan pada tingkat akademik hanya 3,7%. Dengan demikian dapat dikatakan 71,2% dari seluruh karyawan PD Pasar Jaya berada pada tingkat kualitas sangat rendah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksplanatif. Selain itu penelitian ini juga menggunakan dua alat analisis statistik kualitatif, yaitu : teknik analisis uji tanda dan analisis korelasi Rank's Spearman. Dari metode penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Secara umum kondisi variabel kinerja pegawai (Y) dan kondisi variabel (berikut indikannya) pengembangan SDM yang ditunjukkan kondisi manajemen karir (X1), pendidikan dan pelatihan (X2) dan sistem kompensasi (X3) diterapkan di PD Pasar Jaya cenderung masih negatif dan perlu dibenahi.
2. Terdapat hubungan korelasi yang sangat nyata antara kinerja pegawai PD Pasar Jaya (Y) dengan kondisi variabel X1, X2 dan X3. Hasil ini menunjukkan bahwa rendahnya kondisi kinerja pegawai (Y) berkorelasi langsung dengan rendahnya kondisi ketiga variabel pengembangan SDM-nya (X1, X2 dan X3).
3. Faktor-faktor yang dominan untuk diupayakan perbaikannya adalah meliputi seluruh indikan yang dianalisis, kecuali Kecukupan Gaji(X31) dan Kesetaraan Gaji dan Jabatan (X35) yang relatif masih dapat diterima oleh Pegawai PD Pasar Jaya meskipun tidak sepenuhnya memuaskan.
Dengan demikian atas kondisi-kondisi ini manajemen PD Pasar Jaya harus melakukan upaya pembenahan dan sekaligus upaya pembaharuan manajemen yang terkait dengan manajemen pegawainya agar kinerja pegawai PD Pasar Jaya meningkat dan berdaya saing tinggi.
Selanjutnya dilaksanakan pembenahan organisasi yang mengarah pada business oriented untuk mendukung tuntutan perkembangan jaman dan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan dengan metode yang dapat langsung diterima serta diaplikasikan karyawan PD Pasar Jaya mulai dari level bawah sampai dengan level menengah.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>