Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rustam Effendi
"ABSTRAK
The International Organization for Standarization (ISO) atau Organisasi Standarisasi Internasional, anggotanya terdiri dari Badan-badan Standarisasi Nasional dari berbagai negara, bermarkas di Geneva, Swiss, pada tahun 1987 bersepakat dan menyetujui suatu standar sistem mutu yang sekarang disebut Standar ISO Seri 9000 sebagai Standar Intemasional bidang mutu. ISO 9000 bukan standar produk, akan tetapi ISO 9000 adalah standar sistem dan diterapkan terhadap sistem yang memproduksi produk (Bambang H, 1996).
Philip Kotler (1995) mengatakan bahwa perusahaan agar dapat unggul memerlukan filosofi Baru yaitu; hanya perusahaan yang berwawasan pelanggan yang akan hidup, karena mereka bisa memberikan nilai lebih baik dari pada saingannya kepada pelanggan sasarannya. Sedangkan mutu adalah pendekatan utama untuk mendapatkan kepuasan pelanggan dan selanjutnya akan dicapai keunggulan daya saing perusahaan.
AMP PT Jaya Konstruksi MP dalam situasi pasar dengan persaingan yang sangat ketat, maka untuk dapat keluar sebagai pemenang dalam persaingan tersebut perusahaan meinilih strategi inutu dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 di AMP PT Jaya Konstruksi MP menjamin tercapainya mutu hotmix yang diinginkan pelanggan (Frank Voeht - Peter Jackson and David Ashton, 1994). Hal ini akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan, dan selanjutnya bila pelanggan selalu dapat dipuaskan, maka akan memberikan pengaruh terhadap Keunggulan Daya Saing perusahaan.
Untuk mengetahui sampai berapa erat hubungan antara variabel jaminan mutu, kepuasan pelanggan dan keunggulan daya saing, serta seberapa besar pengaruh antara variabel di atas dimana jaminan mutu merupakan variabel yang dipengaruhi, kepuasan pelanggan merupakan variabel antara dan keunggulan daya saing bertindak sebagai variabel yang dipengaruhi, diadakan penelitian dengan menggunakan analisa regresi linear individual.
Dari hasil penelitian koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa antara jaminan mutu dengan kepuasan pelanggan begitu pula antara kepuasan pelanggan dengan keunggulan daya saing mempunyai hubungan yang cukup erat. Sedangkan dari koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh jaminan mutu (ISO 9002) terhadap kepuasan pelanggan yang dapat dijelaskan oleh garis regresi liniernya adalah sebesar 53,0 % dan besarnya pengaruh kepuasan pelanggan terhadap keunggulan daya saing yang dapat dijelaskan oleh garis regresi liniernya adalah sebesar 55,8 %."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Iriana
"Dalam mempersiapkan diri memasuki era globalisasi, dimana peluang dan tantangan begitu kompetitif, industri konstruksi khususnya kontraktor perlu turut mempersiapkan diri untuk dapat turut mengarnbil bagian dalam persaingan tersebut. Salah satu cara yang dituntut adalah standar sertifikasi manajemen mutu yang bersifat Internasional. Yaitu dengan memberlakukan sistem manajemen mutu ISO 9002. Sertifikasi ISO 9002 merupakan satu bagian dari ISO 9000 dari yang banyak digunakan pada kalangan industri konstruksi. Dengan sistem manajemen mutu ISO 9002 diharapakan dapat menghasilkan produk yang konsisten. Untuk itu peneliti mencoba untuk menganalisa lebih jauh hubungan yang terjadi antara pengalaman waktu pelaksanaan ISO 9002 terhadap kinerja proyek pada industri konstruksi di Indonesia. Untuk menunjang analisa yang akan dilakukan, penulis memilih PT. Waskita Karya yang telah memberlakukan sistem manajemen mutu ISO 9002 sejak tahun 1995, sebagai sumber informasi yang akan digunakan sebagai sampel penelitian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fanshurullah Asa
"Memasuki Melinium ke tiga, pada hakekatnya adalah era penjelajahan kompetisi pada tingkat global pada hampir semua bidang kehidupan, tidak terkecuali didalamnya industri konstruksi. Dimana parameter keunggulannya terformulasi pada kata kunci "asas profesionalisme" atau dalam kata lain "mutu" . Realitas ini semakin terpacu secara akseleratif & eksponensial oleh kemajuan yang pesat pada bidang teknologi terutama informasi dan komunikasi serta transportasi. sehingga pada gilirannya mencairkan sekat - sekat ekonomi, budaya, geografi, politik bahkan ideologi. Singkatnya, kita sedang menuju tatanan "masyarakat dunia".
Fenomena di atas pada perspektif ekonomi diperkuat dengan munculnya kesepakatan berbagai negara atau kelompok dalam membentuk blok ekonomi baru, seperti APEC, AFTA, NAFTA serta Masyarakat Ekonomi Eropa yang bersatu menjadi pasar tunggal.
Upaya Indonesia mengantisipasi era "competitive advantage" itu haruslah dengan meningkatkan mutu serta daya saing baik dalam sistem manajemen mutu maupun produk. Di mana parameter dalam era globalisasi, tentunya selalu menggunakan standar mutu dan sertifikasi mutu yang bertaraf internasional pula termasuk di dalamnya dunia konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidiq Wacono
"Era globalisasi telah melahirkan gala kompetisi yang sangat ketat pada berbagai sektor komoditi dunia usaha baik produk maupun jasa, karenanya hanya produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi yang dapat melakukan kompetisi. Begitu pula untuk sektor industri konstruksi, dalam menghadapi era globalisasi maka perusahan industri konstruksi hams mempersiapkan diri, salah satu caranya adalah dengan mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002.
Tuntutan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 yang memiliki daya saing sehingga perusahaan industri konstruksi dapat melakukan kompetisi dengan baik menjadi begitu penting. Penelitian mengenai biaya mutu ( quality cost atau cost of quality ) yang dikaitkan dengan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 merupakan salah satu cara untuk mendapatkan daya saing tersebut.
Biaya mutu yang terdiri dari tiga kelompok yaitu biaya pencegahan ( prevention cost ), biaya penilaian ( appraisal cost ) dan biaya kegagalan ( failure cost) dalam penilitian ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya mutu.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat adanya hubungan melalui analisa regresi berganda pengaruh kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 terhadap kinerja biaya mutu pada pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisa statistik terhadap sampel proyek memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai pengaruh 74.1 % terhadap kinerja biaya mutu dengan model regresi linier dengan variabel penentunya adafah bahan yang disuplai oleh pihak pemilik dan persyaratan kerja dalam kontrak yang sesuai dengan keinginan pihak pemilik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 akan meningkatkan kinerja biaya mutu pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T10136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Permata Kusumah
"Agar dapat bersaing dalam era globalisasi nanti.diperlukan sistem standar mutu yang diterima dan dilalui oleh masyarakat Internasional. Sistem standar mute yang diterapkan tersebut adalah ISO 9000. Penerapan sistem standar mutu ISO 9000 pada perusahaan pengembang akan menaikkan daya saing perusahaan tersebut baik di dalam maupun luar negeri.
PT Metropolitan Land sebagai perusahaan pengembang yang membangun perumahan Menteng Metropolitan di daerah Cakung - Jakarta Timur telah menerapkan sistem standar mutu ISO 9090. Hal ini merupakan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kualitas mute demi memenuhi kepuasan konsumen yang pada akhimya akan meningkatkan daya saing perusahaan. Sistem standar mute yang diterapkan perusahaan pengembang PT Metropolitan Land adalah ISO 9002.
Salah satu elemen dari sistem standar mutu ISO 9002 adalah prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan. Tindakan perbaikan dan pencegahan merupakan bagian dari proses pengendahan proyek dalam usaha mencapai mutu yang diinginkan. Tindakan perbaikan dilakukan guna mengatasi terjadinya penyimpangan atau ketidaksesuaian sehingga mute yang diharapkan akan tercapai. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau ketidaksesuaian sehingga tidak perlu lagi, melakukan perbaikan. Prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan yang diterapkan pads PT. Metropolitan Land bertujuan untuk memastikan kekurangan dan ketidaksesuaian yang tedadi pada masa pembangunan rumah dan mass perawatan, khususnya keluhan dari pembeli pada masa tersebut, agar dapat segera diatasi dan dicegah terulang kembali. Prosedur tindakan perbaikan mencakup : Penanganan secara efektif atas keluhan pembeli dan laporan ketidaksesuaian produk. Penyelidikan atas sebab-sebab ketidaksesuaian yang berkaitan dengan produk, proses dan sistem mute, dan perekaman hash-hasil penyelidikan. Penentuan tindakan perbaikan yang diperlukan. Pelaksanaan pengendahan untuk menjamin bahwa tindakan perbaikan diambil dan bahwa tindakan perbaikan itu efektif. Prosedur tindakan pencegahan mencakup : Pengunaan sumber informasi yang tepat seperti misalnya proses atau operasi kerja yang mempengaruhi mutu produk, hasil audit, rekaman mutu, laporan jasa, dan keluhan pembeh guna mendeteksi, menganalisis, dan. menghilangkan sebab-sebab ketidaksesuaian yang potensial. Penentuan langkah-langkah yang diperlukan yang berkaitan dengan setiap masalah yang memerlukan tindakan pencegahan. Memulai tindakan pencegahan dan pelaksanaan pengendaban untuk menjamin bahwa tindakan ini efektif. Menjamin bahwa informasi yang tepat tentang tindakan yang diambil disampaikan untuk dikaji oleh manajemen."
2001
S35642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Suskito Nugroho
"Dalam rangka mengantisipasi tuntutan pasar global menyangkut perihal mutu, hingga awal 1998 sekitar 466 industri di Indonesia, baik industri manufaktur maupun jasa, telah memenuhi dan memperoleh sertifikat Standar Sistem Mutu ISO sari 9000 melalui Badan Sertifikasi ISO. Sertifikasi tersebut diharapkan dapat menjadi instrumen pendukung bagi perusahaan dalam menjamin konsistensi mutu produk/ jasa. Akan tetapi sejak pertengahan tahun 1997 hingga saat ini, industri Indonesia dihadapkan gelombang krisis ekonomi serta stabilitas politik yang tidak terkendali berdampak mempengaruhi kinerja organisasi menyeluruh dari Industri yang bersangkutan.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai usaha mendapatkan profit kinerja Quality Management System (QMS) dari sektor Industri yang bersertifikat ISO 9002 dalam memenuhi persyaratan QMS, dan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel krisis ekonomi terhadap kinerja QMS kelompok industri kayu lapis (plywood), tekstil serta elektronik dan komponennya. Penelitian didekati berdasarkan hasil rata-rata ketidaksesuaian (non-conformance) terhadap persyaratan standar sistem mutu SO 9002: 1994 selama periode tahun implementasi 1994 - 1998, analisa gap defisiensi kinerja QMS selama periode krisis tahun 1997 -- 1998, serta menguji tingkat korelasi defisiensi kinerja QMS terhadap 8 prinsip Manajemen mutu berbasis ISO/ TC 1761 SC2/ WG15: 1997 serta indikator ekonomi.
Hasil dari penelitian ini, diperoleh adanya defisiensi kinerja QMS dari industri bersertifikat ISO 9002 terhadap 8 prinsip manajemen mutu selama krisis ekonomi, dimana berkorelasi pada pencapaian hasil yang diinginkan secara lebih efisien ketika sumber dan aktifitas yang berhubungan dikelola sebagai sebuah proses (Process Approach), serta keputusan dan tindakan efektif yang diambil berdasarkan pada analisa data dan informasi (factual approach to decission making).

Anticipating the global market requirements on quality, up to 1998, 466 Indonesia's manufacture and service industries have met and obtained the ISO 9000 Quality System Standard certifications through Certification Bodies of the standards. The certification is intended to be a support instrument of the company in assuring the consistency of product quality. Unfortunately, since July 1997 up to now, economic crisis and uncertain political stability have been shaking Indonesia's industry and influencing the overall organizational performance of related industries.
This research is proposed to be an effort in collecting the Quality Management System (QMS) performance profile of ISO 9002 certified industrial sectors. The profile reflects how these industries meet the QMS qualifications, and how deep economic crisis influences the QMS performance of plywood, textile, and electronics industrial sectors, respectively. Approaches used in the study are based on the average of non-conformance findings in standard ISO 9002: 1994 requirements during 1994 until 1998, QMS deficiency gap analysis during economic crisis, and the examination of QMS performance deficiency based on eight Quality Management Principles qualifications (1SOfTC 176/SC 21WG15: 1997) and economic indicator correlation.
As the result, during the crisis, there is QMS performance deficiency of ISO 9002 certified industries among eight Quality Management Principles, especially in process approach and factual approach to decision making.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Lestari
"Era globalisasi dan pasar bebas membuat perguruan tinggi menata diri dengan menerapkan penjaminan mutu internal untuk menjamin kualitas pendidikan dan layanan di dalamnya. Selain penjaminan mutu internal, perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia juga diminta menerapkan penjaminan mutu dari badan sertifikasi di luar instritusi. Beberapa penelitian terdahulu hanya meneliti pengaruh antara penjaminan mutu internal dengan kinerja atau pengaruh manajemen mutu ISO terhadap kinerja. Dalam penelitian yang dilakukan di Fakultas Teknik dan Fakultas Teknobiologi ini kedua cara penjaminan mutu itu sama-sama dilihat pengaruhnya terhadap kinerja. Metode korelasi product moment Pearson digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap hipotesis penelitian yang dibangun. Hal itu menunjukkan bahwa penerapan sistem penjaminan mutu internal dan sistem manajemen mutu ISO memiliki pengaruh bagi peningkatan kinerja Unika Atma Jaya. Untuk penelitian selanjutnya dapat diuji sistem penjaminan mutu eksternal yang lain untuk dilihat pengaruhnya terhadap kinera perguruan tinggi.

Globalization and free trade area has caused all organization change their paradigm, including the higher education sector. To make sure that the process within a university has matched the proposed criterias, every university try to develop an internal quality management system and complete it with standardized quality such as ISO. Previous research were only try to find the correlation between internal quality management starndard and performance or ISO quality standar and performance. This research was held on Atma Jaya Catholic University Indoenasia, Faculty of Engineering and Faculty of Biotechnology. This research tries to answer the questions about wether internal quality manamgemt and ISO standard impacting the university performance. An analisis using Product Moment Perason corelation was used to see the effect and resulted on a positive and significant relation between internal quality management system and performance and also between ISO and performance. Other external quality management standard could be used for forther research."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaputra
"Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui dampak penerapan TQM dan standar kriteria ISO 9000 terhadap mum produk yang dihasilkan perusahaan. Persaingan bebas yang berlangsung sangat ketat telah memaksa perusahaan untuk memilih strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan ini. Di dalam pasar yang dikendalikan oleh konsumen, produsen harus memilih strategi yang tepat, yaitu dengan cara membuat prduk yang berkualitas. Pendekatan TQM dan ISO 9000 menawarkan sesuatu yang barn dan bersifat komprehensif bagi peningkatan mutu produk. Penelitian menyimpulkan bahwa TQM telah berhasil meningkatkan mutu produk perusahaan. Oleh karena perusahaan tempat melakukan penelitian belum menerapkan ISO 9000 disarankan untuk segera menerapkannya karena hal ini merupakan sesuatu yang mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matulandi, Ramona Irene Margriet
"Pada era pasar global dengan persaingan usaha yang sangat kompetitif, penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja yang efektif untuk meningkatkan produktlvitas karyawan merupakan salah satu strategi pemisahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Adanya penerapan ISO 9001:2000 dan budaya kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivltas kerja karyawan sehingga akan mendorong terciptanya kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk yang dihasilkan untuk kepuasaan pelanggan.
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001, budaya kerja dan produktivitas kerja karyawan mempunyai hubungan sebab akibat (kausal). Dalam tesis ini penulis menggunakan Multi Linier Regresion (Analisa Regresi Berganda) untuk menganalisis pengaruh tersebut.
Dalam tesis ini akan dianalisa bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tirta Cisadane. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 94 pertanyaan untuk 76 responden. Teknis pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh antara variabel bebas yaitu efektivitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja dengan variabel terikat yaitu produktivitas karyawan, adalah Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
Dari penelitian di Iapangan diperoleh hasil bahwa penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja, masing-masing dengan nilai t sebesar 2,250 dan 2,093. Dari nilai t sebesar 2,250, maka sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 menjadi variabel yang paling berpengaruh dibandingkan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil pengamatan di lapangan dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di PT Tirta Cisadane sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari adanya penetapan batasan kualitas produk di atas batasan yang ditetapkan Depkes untuk kualitas air minum, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk operator produksi, sehingga tidak terjadi kesalahan pengoperasian alat yang menyebabkan stop produksi, terdapat instruksi kerja di semua area proses, improvement sasaran mutu setiap departemen, terpenuhinya kepuasan pelanggan (kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk) berdasarkan survei kepuasan pelanggan yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

In the globalization era with a high business competition, the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 and effective corporate culture increasing the employee's performance is one of the corporate strategies in the frame of facing the tight competition. Implementing ISO 9001: 2000 and work culture are expected to increase the employee's performance, so it will support the creation of quality, quantity and continuity of output product for the customer's satisfaction. Implementing ISO 9001: 2000 and corporate culture and employee's performance have a causal relation. In this thesis researcher uses the Multi Linier Regression to analyze the variable's effects.
In this thesis will be analyzed on how big the effects of the implementation of quality management system ISO 9001:2000 and employees' work culture PT Tirta Cisadane. The sampling method used is stratified random sampling. The questioners disseminated consisted of 94 questions for 76 respondents. The techniques of processing data is meant to analyze the form and effect between the independent variable, namely; the effectiveness of the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 and corporate culture with the dependent variable, namely; the employees ?performance, is SPPS.
Based on the field research has been obtained the results that the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 and corporate culture have a significant effect toward the work performance, respectively with t value in the amount of 2.250 and 2.093. From t value in the amount of 2.250, so the quality management system ISO 9001: 2000 becomes the variable having the bigger effect compared to the corporate culture to the employees' performance.
Due to the observation in the field, it may be summarized that the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 at PT Tirta Cisadane has been effectively implemented. This may be seen from the product limit beyond the limit determined by the Department of Health in the quality of drink water, division of duties and responsibilities for operator of production, so that it will not happen the equipment operational mistakes which may stop the production, having the work instruction in any process area, improvement of quality goals in any department, having customer's satisfaction (quality, quantity, and continuity of product) based on the survey of customer's satisfaction conducted once a year.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>