Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119654 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Nugroho
"Kepedulian pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia dalam menjembatani kebutuhan pasar kerja dengan kemampuan angkatan kerja, salah satunya adalah dengan membangun 153 Balai Latihan Kerja (BLK). Balai Latihan Kerja ini dikelola oleh Depnaker dan berfungsi melaksankan berbagai kegiatan pelatihan dalam rangka menyediakan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai kejuruan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja yang ada.
Dari studi penelusuran lulusan Balai Latihan Kerja yang bekerja di industri, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tenaga Kerja Depnaker mengungkapkan bahwa pekerja lulusan BLK tidak jauh berbeda ketrampilannya dibandingkan dengan pekerja bukan lulusan BLK di tempat kerja, sehingga ditengarai oleh berbagai pihak bahwa hal ini sebagai akibat dari rendahnya kualitas lulusan BLK.
Keadaan tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian tentang pelaksanaan pengajaran praktek bengkel di Balai Latihan Kerja Singosari. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan subyek penelitian semua instruktur yang mengajar praktek bengkel di BLK Singosari. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ada tiga macam, yaitu metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil analisis data menggambarkan pada kesimpulan sebagai berikut :
1. Ditinjau dari proses penyusunannya, kurikulum yang dipergunakan dalam kegiatan pelatihan institusional atau regular di Balai Latihan Kerja. Singosari tidak didasarkan pada analisa kebutuhan pekerjaan yang ada di daerah maupun analisa target populasinya.
2. Berdasarkan kriteria pengukuran pendayagunaan instruktur latihan kerja, dan pedoman standar fasilitas pelatihan, selain kejuruan otomotif instruktur latihan kerja dan fasilitas pelatihan di BLK Singosari belum terdaya gunakan secara maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T5092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawa Nurwahyudi
"Peran BLKI yang penting adalah dalam rangka menyiapkan tenaga kerja yang mampu menghadapi tantangan di abad yang penuh dengan perubahan dan persaingan. Disamping itu adanya pertumbuhan angkatan kerja yang jauh lebih cepat dan pada pertumbuhan lapangan kerja yang tersedia, serta adanya kekurangsesuaian antara keluaran pendidikan dan pelatihan dengan keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan di pasar kerja. Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kebutuhan pelatihan, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program pelatihan yang akan datang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktorial dengan menggunakan metode ekstraksi Pincipal Component Analysis, Eigenvalues sebesar 1, Maximum Iterations for Convergence sebesar 25 serta menggunakan Rotated Method: Varimax with Kaizer Normalization. Dari populasi sejumlah 55 orang responden instruktur diambil secara random sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Selanjutnya dari penelitian ini ditemukan faktor-faktor kebutuhan pelatihan sebagai berikut, faktor-faktor yang termasuk variabel perencanaan program pelatihan adalah: faktor materi pelatihan, faktor analisis kebutuhan pelatihan, faktor rekrutmen, faktor instrumen evaluasi, faktor tujuan evaluasi dan faktor tujuan pelatihan. Adapun faktor-faktor yang termasuk dalam variabel pelaksanaan program pelatihan adalah faktor kompetensi instruktur, faktor fasilitas pelatihan, faktor peningkatan kemampuan instruktur, faktor media pengajaran, faktor metode motivatif, faktor metode isi dan faktor metode sasaran.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka disarankan kepada pihak BLKI khususnya instruktur, dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan program pelatihan memperhatikan faktor-faktor kebutuhan pelatihan seperti yang telah disebutkan di atas. Selain dari itu untuk mendukung saran pertama, disarankan pula supaya instruktur selalu meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan kondisi kerja di perusahaan. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barkah Sunarjo
"BLK Idustri Singosari Malang dengan Politeknik Negeri Malang dan BLK Industri Pasar Rebo Jakarta dengan Politeknik Negeri Jakarta telah menyelenggarakan kerjasama pendidikan dan pelatihan teknisi jenjang Diploma III. Tujuan kerjasama ini adalah untuk menyiapkan dan mengisi tenaga kerja profesional tingkat menengah pada masa mendatang dan dalam menghadapi era globalisasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana hubungan kompetensi teori, indeks prestasi akhir, jumlah jam kehadiran (presensi) dan usia mahasiswa dengan kompetensi praktek mahasiswa secara parsial maupun simultan, selain itu, dapat diketahui pula perbedaan kelima variabel di kedua BLKI tersebut.
Penelitian ini merupakan deskriptif korelasional yang bersifat ex-post facto sedang lokasi penelitian adalah BLKI Singosari Malang dan BLKI Pasar Rebo Jakarta, sedangkan sebagai subyek penelitian seluruh mahasiswa politeknik angkatan pertama yang lulus tahun 2000 dan mengikuti uji kompetensi sejumlah 95 orang, karena itu penelitian ini disebut juga "panelitian populasi".
Perolehan data seluruh variabel menggunakan metode dokumentasi memakai data skunder. Adapun teknik analisis data yang dipakai adalah "correlation analisis" untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial, untuk melihat perbedaannya dengan "mean analisis", sedangkan "multiple regression stepwise" digunakan melihat prediksi hubungan semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pada uji signifikansi koefisien korelasi, taraf signifikansi yang digunakan a 5%, yang diolah dengan program (computer SPSS versi 10.0.)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara variabel kompetensi teori, indek prestasi akhir, presensi dan usia mahasiswa denganlterhadap kompetensi praktek secara regresi stepwise hanya indek prestasi akhir saja yang ada hubungan signifikan dengan nilai R = 0.225 (koefisien stadar Beta) dan kontribusinya rendah yaitu 5 %. Sehingga perlu hati-hati dalam mempredeksi nilai prestasi akhir diploma III. Sedangkan untuk nilai kompetensi teori, jumlah jam kehadiran / presensi dan usia mahasiswa tidak ada hubungan yang signifikan.
Nilai rerata kompetensi praktek (78.25) dan indek prestasi (2.70) mahasiswa di BLKI Pasar Rebo lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai mahasiswa BLKI Singosari, dan hasil korelasinya pun tidak ada yang signifikan. Sedangkan di BLKI Singosari nilai rerata yang menonjol adalah kompetensi teori (65.53) dan sangat signifikan terhadap kompetensi praktek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswatiningsih MB
"Instuktur latihan kerja merupakan jabatan fungsional atau merupakan suatu profesi, oleh karena itu di dalam penyelenggaraan pelatihan di BLK, peranan dan kedudukan instruktur latihan kerja cukup strategis. Tolok ukur yang sering dijadikan indikator keberhasilan pelatihan utamanya di dalam menyiapkan dan meningkatkan tenaga terampil di bidangnya seperti yang dipersyaratkan oleh pasar kerja adalah kualitas dari instruktur mengemukakan instruktur dapat dikatakan berkualitas apabila instruktur tersebut (1) mempunyai kemampuan profesional, (2) mempunyai upaya-upaya profesional, (3) waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional, (4) kesesuaian antara keahlian dengan pekerjaannya_ Artinya untuk menjadi seorang instruktur latihan kerja yang berkualitas maka, instruktur harus kompeten di bidangnya yaitu pelatihan. Oleh karena itu mensyaratkan bahwa instruktur latihan kerja harus mampu melaksanakan tugastugas pokoknya sebagai instruktur latihan kerja.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran sejauhmana instruktur latihan kerja kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo telah melaksanakan tugas-tugas pokok sebagai instruktur latihan kerja dalam pelaksanaan program pelatihan. Fokus penelitian ini adalah tugas-tugas pokok yang dilaksanakan instruktur latihan kerja kejuruan listrik. Metode yang digunakan adalah analisa data kualitatif deskriptif yaitu mendeskripsikan kualitas instruktur latihan kerja kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo.
Hasil temuan penelitian ini adalah gambaran mengenai instruktur kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo pada umumnya belium melaksanakan seluruh tugas-tugas pokoknya sebagai instruktur. Hal ini tercermin hanya empat butir tugas pokok yang telah dilaksanakan dari tiga belas butir-harus dilaksanakan. Ini mencem-iinkan bahwa instruktur kejuruan listrik di BLKI Pasar Reba masih rendah kualitasnya. Rendahnya kualitas instruktur akan berpengaruh terhadap keterampilan yang diberikan kepada siswa peserta program latihan sehingga tujuan program pelatihan tidak tercapai. Dengan kata lain kualitas keterampilan siswa peserta program pelatihan kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Renanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2221
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnah Hidayati
"Balai Latihan Kerja merupakan unit pelaksana teknis berupaya untuk mempersiapkan calon tenaga kerja dengan memberikan pelatihan agar peserta mempunyai bekal untuk bersaing di dunia kerja. Agar hasil pelatihan sesuai dengan kebutuhan pelatihan, maka perlu dievaluasi pelaksanaan pelatihannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini berusaha untuk menguji efektifitas pelatihan yang diselenggarakan oleh BLKKP Yogyakarta yang diperoleh dari penilaian peserta pelatihan.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menguji penilaian responden terhadap pelaksanaan pelatihan dan pengarah pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Unit analisis penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan responden selama mengikuti pelatihan. Peningkatan pengetahuan atas keterampilan responden dengan menggunakan indikator skor prates dan pastes yang diperoleh responden selama mengikuti pelatihan.
Analisis statistik t - test dipergunakan untuk menguji pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan responden. Analisis frekuensi prosentase digunakan untuk mengkaji penilaian responden terhadap pelaksanaan pelatihan. Sedangkan analisis regresi dipergunakan untuk mengkaji hubungan masing - masing variabel prediktor. F - test dipergunakan untuk menguji signifikansi hubungan masing - masing variabel. Sedangkan analisis regresi berganda dipergunakan untuk menganalisis sumbangan keempat variabel terhadap peningkatan efektifitas pelatihan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap pelaksanaan pelatihan cukup baik sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan pelatihan oleh BLKKP Yogyakarta cukup efektif. Dari hasil analisis diperoleh hasil masing - masing variabel prediktor mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan efektifitas pelatihan. Sedangkan dari hasil regresi berganda diperoleh hasil bahwa keempat variabel prediktor mempunyai hubungan yang sangat signifikan yaitu sebesar R = 0,785 dengan nilai koefisien determinasi R2 -- 0,617 yang berarti keempat variabel prediktor memberikan kontribusi sebesar 61,7 % terhadap peningkatan efektifitas pelatihan. Dengan demikian peningkatan efektifitas pelatihan yang dapat dijelaskan oleh keempat variabel prediktor sebesar 61,7 % sedangkan sisanya sebesar 38,3 % dijelaskan oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subianto
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui peran Kepala Balai terhadap disiplin kerja instruktur. Selain itu jugs untuk mengetahui perbedaan peran Kepala Balai dan disiplin kerja instruktur pada beberapa BLKI di Jawa Tengah. Latar belakang dari penulisan tesis ini karena masih adanya gejalagejala ketidakdisiplinan Instruktur dan peran kepala balai yang tidak mendukung produktivitas kerja dan profesionalisme dalam penanganan pelatihan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis korelasi terhadap 90 sampel instruktur dari tiga BLK industri di Jawa Tengah.
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah : 1). Bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama dalam membangun disiplin sumber daya manusia, 2). Berdasarkan teori X dinyatakan bahwa manusia X menuntut keterlibatan peran kepala/pemimpin organisasi untuk mengarahkan, mengontrol, membina dan memaksa bawahan agar mau bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, kelompok manusia Y yang menuntut peran kepala/pimpinan untuk mendorong, mendukung, melibatkan dan memberi motivasi bawahan kearah tujuan organisasi, 3). Keterlibatan peran dari kepala/pemimpin adalah dalam wujud kepala sebagai administrator, supervisor dan motivator dalam mengarahkan disiplin bawahannya kearah yang menunjang tujuan organisasi.
Hasil dari penelitian ini adalah Peran Kepala Balai sebagi administrator, supervisor dan motivator berkoretasi dengan disiplin kerja instruktur. Sementara itu dalam komparasi kedua variabel itu di tiga BLKI di Jawa Tengah terdapat hasil analisis ANOVA sebagai berikut : 1). Tidak ada perbedaan peran kepala Balai sebagai pada beberapa BLKI dengan nilai F hitung = 0,83 dan 2) Tidak ada perbedaan disiplin beberapa BLKI dengan nilai F hitung = 0, 06.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1 }. Terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara peran kepala balai sebagi administrator, supervisor, dan motivator dengan disiplin kerja instruktur. 2). Tidak terdapat perbedaan peran Kepala Balai dan disiplin kerja instruktur pada ketiga BLKI di Jawa Tengah.
Berdasarkan penelitian tersebut perlunya peran Kepala Balai pada Balai Latihan Kerja Industri ditingkatkan dengan jalan memberikan otonomi dan Kepala Balai diberi pendidikan dan pelatihan, mengikuti seminarlpenataran serta memberi buku referensi mengenai peran yang diembannya. Dan juga disarankan bagi peneliti lain yang berminat untuk meneliti disiplin kerja instruktur agar alat ukur disempurnakan dan untuk menambah variabel lain agar disiplin kerja instruktur dapat lebih banyak lagi dijelaskan oleh variabel yang mempengaruhinya."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surini Santoso
"Hubungan gaya kepemimpinan kepala dengan kinerja instruktur latihan kerja di BLK Malang. Gaya kepetnimpinan (leadership Style) adalah merupakan pola perilaku yang dilakukan oleh pemimpin (dalam hal ini kepala BLK) dalam upaya mempengaruhi perilaku (memodifikasi perilaku) bawahannya (dalam hal ini instruktur). Beberapa masalah yang hendak diteliti dirumuskan sebagai berikut: (1). setiap kepala BLK melakukan suatu macam gaya kepemimpinan yang bervariasi tergantung pada yang dipimpinnya, dimana dapat dikenali melalui pola perilaku tugas dan pola perilaku tenggang rasa, dan (2). tingkat kinerja instruktur BLK berbeda-beda satu sama lainnya.
Sesuai dengan masalah penelitian sebagaimana yang telah dirumuskan, beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1).mengetahui apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala BLK dengan kinerja instruktur, dan (2). mengentahui apakah ada perbedaan efektivitas, antara gaya kepemimpinan laissez faire, gaya kepemimpinan partispatif, gaya kepernimpinan demokratis, dan gaya kepemimpinan otokratis terhadap kinerja instruktur.
Hasil penelitian ini sangat berguna: (1). sebagai masukan kepada kepala BLK, khususnya kepala BLK di Malang dalam upaya meningkatkan kinerja instruktur melalui aplikasi gaya kepemimpinan, dan (2) sebagai masukan kepada pihak yang berwenang akan arti pentingnya semakin ditingkatkan pelaksanaan program in-service training bagi kepala BLK guna pernantapan fungsi kepemimpinan kepala BLK.
Atas dasar analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1). tinggi rendahnya kinerja instruktur di BLK Malang di pengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala BLK yang bersangkutan, dan (2). gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan demokratis lebih efektif daripada gaya kepernimpinan laissez faire dan gaya kepemimpinan otokratis dalam meningkatkan kinerja instruktur. Dalam arti bahwa gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan demokratis yang sama-sama efektif; sebaliknya gaya kepemimpinan laissez faire dan gaya kepemimpinan otokratis merupakan dua gaya kepemimpinan yang kurang efektif dalam meningkatkan kinerja instruktur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidar Dwirganis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2228
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>