Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Surojo
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tokoh Anoman yang terdapat di dalam Novel wayang Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata dan Ramayana, karya Sunardi DM dilihat dari segi budaya masyarakat Jawa.
Penelaahan dalam tesis ini dilihat dari metode diskriptif, yaitu metode yang menguraikan peristiwa atau keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari atau hal yang sebenarnya di dalam masyarakat yang telah diamati sendiri oleh peneliti.
Tujuan metode diskriptif ini adalah untuk menghubungkan peristiwa nyata di dalam masyarakat dengan gambaran fiktif yang diuraikan di dalam buku bacaan yang sedang diteliti. Dengan demikian metode diskriptif ini berupaya membuka tabir ideologi dalam suatu teks sehingga nampak betul-betul nyata terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya keadaan dalam kehidupan sehari-hari dapat berpedoman pada teks suatu bacaan, terutama dalam hal meneladani tokoh-tokoh di dalam suatu teks.
Di dalam novel wayang Anak Bajang Menggiring Angin terdapat seorang tokoh yaitu Anoman yang pantas untuk menjadi teladan dalam pelaksanaan kewajiban atau tugas sehari-hari karena sikap pengabdian Anoman yang menonjol. Sikap pengabdian Anoman yang tanpa pamrih ini sangat cocok jika dikaitkan dengan tugas hidup sehari-hari terutama bagi tugas seorang guru atau pengajar dan pendidik masyarakat. Namun jangan dilupakan bahwa seorang guru atau pendidik atau pengajar ini adalah seorang manusia biasa yang selalu terdapat hal-hal yang tidak sempurna di dalam dirinya.
Ketidaksempurnaan pada diri seorang ini tergambar di dalam tokoh Anoman yang berwujud setengah manusia dan setengah kera walaupun nampak gagah dan perkasa serta berwibawa.
Tetapi gambaran tokoh Anoman dewasa tersebut sebenarnya merupakan pengembangan dari tubuhnya yang sangat tidak sempurna pada waktu kecilnya sebelum mengenal siapa dirinya termasuk di dalamnya saudara-saudara ghaibnya yang di dalam masyarakat Jawa disebut sedulur papat lima pancer.
Anoman kecil oleh Sindhunata dilukiskan sebagai anak bajang, yaitu seorang anak kecil yang semua anggota tubuhnya tumbuh tidak sempurna dan penuh cacat cela. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi sempurna dalam hidup, kita harus selalu menyadari bahwa diri kita ini adalah tidak sempurna. Sebaliknya orang yang merasa dirinya sudah sempurna akan bersikap sombong yang pada gilirannya akan membawa kehancuran dalam dirinya seperti yang telah dialami oleh Sukesi dan Wisrawa dalam Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata.
Dengan membaca dan memahami teks novel Sindhunata tersebut diharapkan orang akan menjadi lebih mawas diri dan mau memperbaiki ketidaksempurnaannya terutama dalam hidup berkarya. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada saat ini mengakibatkan betapa semakin tidak sempurnanya kita jika. tidak terus menerus mengikuti perkembangan iptek tersebut lebih-lebih jika kita adalah seorang pengajar atau guru.

ABSTRACT
This thesis study the Anoman figure in the novel of Anak Bajang Menggiring Angin by Sindhunata and Ramayana by Sunardi DM from the perspective of the Javanese community culture.
The study in this thesis is from the perspective of the descriptive method that describes the event or condition in daily life Qr the reality observed by the researcher.
The purpose of the descriptive method is to relate the real events in the community with the fictive description narrated in the readings studied. As result, the descriptive method try to open the ideological screen in a text that is really can be seen in daily life. Or in contrast, in the daily life a text in a reading can be used as a guide, especially in following the figures in a text.
In the novel of Anak Bajang Menggiring Angin there is a figure called Anoman who can become a model in the performance of obligation or daily routines due to the outstanding dedication of Anoman.
Anoman's self-less dedication is very suitable with daily lives especially for teachers or educators and community leader. However, do not forget that a teacher or educator is a common people that they are also not perfect. The imperfection of a person is described in the Anoman figure that is a semi human and semi ape, eventhough he is handsome and gentle and influential.
However, the description of the mature Anoman is a development of an invalid person during his childhood before he knows himself and his mystic brothers which in the Javanese culture is called the sedulur papat lima pancer.
The little Anoman is described by Sindhunata as a bajang child, i.e. an infant whose limbs grow imperfectly and full of weaknesses, which means that to become perfect in this life, we must always realize that ourselves are imperfect. On the contrary, people who feel that they have become a perfect ones will become arrogant which in turn will bring to their destruction as experienced by Sukesi and Wisrawa in the Anak Bajang Menggiring Angin by Sindhunata.
By reading understanding the text of the Sindunata's novel it is expected that one will become more introspective and willing tq improve his imperfection especially in a productive life. The increasing science and technology presently will make how imperfect we are if we do not following the science and technology especially if ones are teachers and educators.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
899.221 3 SIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas penokohan Laksmana dalam novel Anak Bajang
Menggiring Angin karya Sindhunata dan Ramayana karya P. Lal yang telah
diindonesiakan oleh Djokolelono. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sastra bandingan. Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan citra tokoh
Laksmana dalam kedua novel tersebut melalui perbandingan penokohan. Unsur
intrinsik lainnya, meliputi tokoh, alur, tema dan amanat, latar, dan sudut pandang
juga dibahas sebagai unsur yang menunjang penokohan. Dari penelitian ini
ditemukan persamaan dan perbedaan citra tokoh Laksmana yang ditampilkan
dalam kedua novel tersebut.

ABSTRACT
This thesis concerns about the characterization of Laksmana in Anak Bajang
Menggiring Angin by Sindhunata and Ramayana by P. Lal which has been
translated to Bahasa Indonesia by Djokolelono. The comparative literature theory
is used as the analysis method. The purpose is to show the image of Laksmana in
both novels through the comparison of characterization. The other intrinsic
elements, such as characters, plot, theme and moral message, setting, and point of
view, are also discussed as supporting elements in analyzing the characterization.
As results, there are some similarities and differences of image of Laksmana the
both novels show.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
899.221 3 SIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019
899.221 SIN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Rucita
"Skripsi ini membahas tokoh dan penokohan Anoman dalam cerita Lakon Anoman Cariyos Banjaran (LACB). Lakon ini dipergelarkan oleh Ki Timbul Cermamanggala. Rekaman suara pergelaran wayang ini diperoleh dari rekaman Radio Suara Kenanga Yogyakarta. Rekaman suara tersebut kemudian dibuat transkripsi ke dalam 140 halaman teks. Anoman adalah tokoh sentral dalam lakon tersebut. Anoman adalah anak dari Dewi Anjani.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori unsur-unsur cerita rekaan Prof. Panuti Sudjiman. Unsur-unsur cerita rekaan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah alur, tema, tokoh, dan penokohan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tokoh dan penokohan Anoman dalam LACB. Hasil analisis menyatakan bahwa Anoman memiliki watak sakti, berani, pemberi ketentraman dunia, loyal dan terhormat.

This undergraduate theses discusses about the character of Anoman and his characterization as implicitly told in the story of Lakon Anoman Cariyos Banjaran (LACB). This story brought by Ki Timbul Cermamanggala. The record of this story in an audio has been broadcasted by Radio Suara Kenanga Yogyakarta. This audio record is then being transferred to a 140 pages of written text. Anoman is a central character in that story. Anoman is Dewi Anjani's son.
The theory which applied in this research is the fiction's elements theory by Professor Panuti Sudjiman. The fiction or stories' elements which will be analyzed here are the plot, theme, character, and characterization. The aim of this research is to describe and analyze the character of Anoman and his characterization as showed in the story of LACB. The result of this research showed us that Anoman's characters are powerful, brave, loyal, and honourable, and also give the spirit of calmness and peace for the world.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Yudanilesta Sheikh Hasina
"Penelitian ini berisi tentang analisis pembuktian altruisme pada salah satu tokoh novel Mat (Ibu) karya Maxim Gorky, yaitu Pavel Vlasov. Data yang digunakan oleh penulis merupakan kutipan-kutipan teks pada novel yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analitis dan mengaitkannya dengan teori tokoh dan penokohan dan teori cinta altruistik. Menurut Stephen G. Post, cinta altruistik merupakan ekspresi tertinggi pada altruisme yang berkaitan erat dengan kepedulian, perasaan kasihan, simpati, kemurahan hati, serta rasa persahabatan. Penelitian ini berargumen bahwa tokoh Pavel memiliki altruisme di dalam dirinya yang diekspresikan melalui tindakan cinta altruistiknya dalam memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh. Dengan demikian, penulis berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai altruisme, tokoh Pavel, serta melengkapi rumpang penelitian tentang novel Mat (Ibu) karya Maxim Gorky melalui cara pandang yang berbeda tentang Pavel.

This research consists of the proof analysis of altruism in one of the characters in the novel Mat (Mother) by Maxim Gorky, named Pavel Vlasov. The data used by the author are quotations from the text in the novel which are analyzed using descriptive analytical methods and connect them to the theory of characters and characterizations and the theory of altruistic love. According to Stephen G. Post, altruistic love is the highest expression of altruism which is closely related to caring, compassion, sympathy, generosity, and a sense of friendship. This study argues that Pavel's character has altruism in him which is expressed through his acts of altruistic love in fighting for the welfare of the workers. Thus, the writer hopes that this research can increase the reader's knowledge about altruism, Pavel's character, and complete the research space on the novel Mat (Mother) by Maxim Gorky through a different perspective on Pavel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aquarini Priyatna Prabasmoro
"Tesis ini merupakan kritik sastra yang mempergunakan perspektif feminis dan pascakolonial terhadap tiga novel karya Nh. Dini, yaitu Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Hirolco. Analisis dalam tesis ini menyoroti konstruksi seksualitas dan subjektivitas perempuan dalam budaya patriarki yang saya lakukan melalui kajian struktur dan kajian wacana yang saya fokuskan pada wacana tubuh dan penubuhan, serta wacana berahi, seks dan cinta.
Simpulan yang saya dapatkan adalah pada ketiga novel Nh. Dini meresistensi konstruksi patriarki atas seksualitas dan subjektivitas perempuan melalui penghadiran tokoh perempuan yang menginternalisasi dan mendekonstruksi, mengartikulasi dan/atau melebih-lebihkan konstruksi patriarkal terhadap seksualitas/ subjektivitas perempuan sebagai bagian dari proses menjadi Diri/Subjek sebagaimana Diri itu ingin dibangun oleh tokoh-tokoh tersebut

Representation of Women's Sexuality in Three Novels by Nh. DiniThis thesis is a piece of literary criticism using feminist and postcoionial perspective on Nh. Dini's three novels, namely Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Himko. The analysis of this thesis highlights the construction of women's sexuality and subjectivity through structural and discursive analysis, which I focus on the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as well as based on the discourse of passion, sex and love.
The conclusion I can draw is that in the three novels, Nh. Dini resists the patriarchal construction on women's sexuality and subjectivity by presenting women characters that internalize and deconstruct, articulate and/or magnify the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as a part of a process of becoming Self/ Subject as the Self wishes to be constructed by the characters.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 10863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Nuraeny
"Karya tulis telah lama menjadi media bagi manusia untuk mengungkapkan imajinasinya. Melalui ruang imajinasi yang dikembangkan begitu intens dan kaya, pembaca dibawa ke dalam interioritas cerita. Namun, di balik interioritas si cerita tersimpan simbol-simbol interioritas sang pengarang. Dengan mengambil tiga contoh karya Edgar Allan Poe, skripsi ini akan membahas tidak hanya interioritas cerita, namun mencoba untuk menelisik lebih mendalam simbol dibalik interioritas cerita dengan mengolah data menggunakan genius loci (Norberg Schulz,1991) dan Poetics of Space (Gaston Bachelard,1994).

Literature has been the media for people to tell others their imagination. Through abstract space of imagination, which is developed intensively and rich, has taken the readers to feel the interiority of the story. But behind all stories, lay symbols which rooted to the author's interiority. With three cases from Edgar Allan Poe's stories, this script will not just talked about interiority in story, but it also tried to analyzes further behind the symbols in the stories by using theories of genius loci (Norberg Schulz, 1991) and Poetics of Space (Gaston Bachelard, 1994)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42971
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Wulandari
"Ibu adalah orang tua perempuan bagi anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Sosok ibu dalam keluarga tidak hanya berperan sebagai ibu bagi anak-anak, tetapi juga sebagai istri untuk suaminya. Novel Ibu karangan Poerwadhie Atmodihardjo ini mencerminkan peran sosok ibu Jawa dalam menjalani hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan representasi peran perempuan Jawa dalam novel Ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini tertuju pada penokohan para perempuan Jawa yang telah menikah yang diperankan oleh Raden Ayu Brata, Minarni dan Mbok Marta Ranti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga tokoh tersebut mencerminkan perempuan Jawa terkait kedudukan dan peranan (peran kodrat dan peran gender) sebagai istri sekaligus ibu dalam mengurus keluarga. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang perempuan Jawa berdasarkan peran ketetapan kodrat dan peran gender dapat dijadikan solusi atas ketimpangan gender yang terjadi di masyarakat saat ini.

Mothers are the female parent of a child, both through biological or social relationships. The mother figure in the family not only play a role as a mother for children, but also as a wife for her husband. Ibu novel by Poerwadhie Atmodihardjo reflects the role of the Javanese mother figure in life. This research aims to see how the role of Javanese womens are represented in Ibu. This research uses objective approach and the method used is descriptive qualitative. This research is focussing on the characterization of married Javanese women which played by Raden Ayu Brata, Minarni and Mbok Marta Ranti. Result show that the three figures has successfully represented Javanese women in terms of their position and roles (nature roles and gender roles) as wives and mothers when taking care of her family. Based on the analysis, it can be concluded that the comprehension of the nature roles and gender roles of Javanese women, can be used as a solution to the gender inequality that occurs in society nowadays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>