Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifullah Syukri
"Language Loyalty Among Arab Descendants: A Case Study in Kecamatan Pasar Kliwon Rota Nadia SurakartaThis study discusses the language loyalty among Arab descendants on the Arabic language. It aimed to describe the level of language loyalty among them on the language. Besides, this study also describes their linguistic use and linguistic choice in general in relation to their competence on three languages. Those are Arabic, Indonesian, and Javanese. In order to handle such problems, this study refers to Fishman's theory (1986) about language loyalty and other related theories, such as bilingualism, language choice, and language attitude theories.
Three techniques have been used to collect the data. Those are interview, observation, and questionnaires. In the data collection, 120 people were involved. They were broken down into three groups. The first group consisted of forty people who were fifty-one or more years of age. The second group consisted of forty people who were twenty-six to fifty years of age. The third group consisted of forty people who were less than twenty-six years of age.
This study concludes that practically Arab descendants show low loyalty to the Arabic language. For religious purposes, however, they show a high loyalty on the language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henov Iqbal As Sidiq
"Otonomi Daerah di Indonesia memaksa kepala daerah untuk terus memperbaiki kualitas layanan pemerintah. Dalam upayanya melakukan pembenahan terkadang birokrat tidak mampu mengikuti ritme kerja kepala daerah dan menunjukkan kuragnya loyalitas. Hal ini membuat agenda pembenahan terhambat. Penelitian kualitatif ini menggambarkan loyalitas terhadap pasangan kepala daerah yang fenomenal, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait dan studi terhadap konsepkonsep terkait. Penelitian ini menemukan bahwa loyalitas terhadap kepala daerah menjadi optimal jika diberikan secara proporsional, tidak personal, dan berdasarkan keinginan untuk melakukan perubahan.

Regional autonomy in Indonesia forces district heads to keep improving public services quality. Alongside with improvement efforts, often times bureaucrat can’t keep up with distric head’s maneuver and show lack of loyalty. This qualitative research describes loyalty to the phenomenal district heads, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Data have been collected from in-depth interviews with related parties and reviewing related concepts. This research finds that loyalty to the distric head can reach optimalization when it given with proportional amount, impersonal, and based on will to make a changes."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S56235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purbo Hariyanto
"Era perdagangan bebas semakin memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memilih produk-produk yang berkualitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, di sisi lain keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian di Indonesia ke arah mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan usahanya dan merebut pangsa pasar (market share). Demikian juga dalam hal produk oli/minyak pelumas, sejumlah minyak pelumas import yang telah teruji di tingkat dunia kini menyerbu ke pasaran Indonesia. Minyak pelumas mempunyai peran yang sangat penting dalam jalannya perekonomian suatu negara, khususnya di Indonesia, minyak pelumas tersebut digunakan pada semua mesin-mesin, baik itu untuk transportasi atau alat angkutan maupun mesin industri.
Dari uraian tersebut diatas, sebuah produk minyak pelumas mempunyai consumption value (nilai konsumsi) bagi konsumen yang menggunakannya, sebab konsumen dalam memilih suatu produk biasanya dipengaruhi oleh lima hal, yaitu nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional, nilai epistemik, dan nilai kondisional. Consumption value merupakan suatu kondisi dimana konsumen mempersepsikan kegunaan suatu produk, baik secara individual maupun kolektif yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk memilih produk minyak pelumas. Penelitian ini mahsudkan untuk mengetahui consumption value sebuah produk pelumas dan program komunikasi pemasaran yang tengah di jalankan, program komunikasi pemasaran yang bagairriana, yang mempengaruhi kesadaran merek suatu prkeputusan konsumen untuk menggunakan minyak pelumas tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif ekplanatif, data diolah dengan program SPSS 12.0 dan dianalisa dengan tabel distribusi frekwensi untuk analisis diskriptif, sedangkan untuk analisis inferensial, dilakukan uji validitas dan reliabilitas, yang selanjutnya menganalisa ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan Pearson Correlation dan regresi linear sederhana dan regresi. linear ganda. Populasi penelitian adalah konsumen pengguna minyak pelumas Pertamina Enduro 4T di wilayah DKI Jakarta, dengan sampel penelitian yang berjumlah 137 responden dengan teknik porposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program komunikasi pemasaran minyak pelumas Enduro 4T sangat banyak membantu dalam membentuk loyalitas konsumen penggunanya, khususnya kegiatan sponsorship, exhibition dan komunikasi dari mulut ke mulut, serta hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan consumption value yang signifikan terhadap loyalitas pengguna minyak pelumas Pertamina Enduro 4T yang kebanyakan dipakai oleh kalangan pelajar mahasiswa di kota Jakarta. Namun, dengan demikian hasil dari penelitian ini tidak dapat di generalisasi pada populasi yang lebih besar, karena data yang didapat hanya berlaku untuk penelitian ini saja, dan untuk kepentingan akadamik hasil penelitian ini merupakan penerapan dari ilmu manajemen komunikasi pemasaran, yang didapat selama perkuliahan sebagai landasan pemikiran untuk mengetahui dan mengamati suatu permasalahan tertentu dalam bidang komunikasi pemasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan menonton tayangan iklan Rinso di televisi dengan loyalitas para ibu rumah tangga dalam penggunaan deterjen merek Rinso. Beberapa teori yang digunakan untuk membahas masalah tersebut meliputi teory A I D C A (Rhenald Kasali), teory Hierarchy of Effect Model (Lavidge), teori perilaku konsumen (William Wells), dll yang pada dasarnya menyatakan bahwa agar iklan di televisi efektif, maka iklan tersebut harus ditonton oleh banyak orang, jelas, menyolok, memberi informasi tentang produk dan keunggulan produk. Iklan yang menarik akan diperhatikan dan ditonton oleh khalayak, mendorong orang untuk membeli produk yang ditawarkan, dan jika produk tersebut baik maka loyalitas konsumen terhadap produk tersebut akan tinggi.
Berdasarkan kajian teoritik tersebut penulis merumuskan beberapa hipotesis, untuk membuktikan kebenarannya secara empirik maka penulis melakukan penelitian lapangan. Penelitian dilakukan dalam bentuk survei terhadap 84 orang ibu rumah tangga di RW 04 Kelurahan Rawajati sebagai responden dan instrumennya menggunakan kuesioner, analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitin menunjukkan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitin menunjukkan bahwa intensitas menonton tayangan iklan Rinso di televisi mempengaruhi pemahaman terhadap isi iklan, pengetahuan dan kepercayaan terhadap produk Rinso. Responden percaya bahwa Rinso merupakan deterjen berkualitas baik, sehingga mereka loyal terhadap produk Rinso sebagai direpresentasikan dengan sering membeli dan sering menggunakan Rinso ketika mereka mencuci pakaian keluarga.
Hasil penelitian ini cukup lemah apabila digeneralisasikan pada populasi target, karena populasi terjangkaunya hanya pada tingkat RW yang berjumlah 512 orang. Kelemahan lain adalah dalam mengukur loyalitas produk juga tidak dibandingkan dengan penggunaan produk lain.
Namun demikian hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian lainnya yang berkaitan dengan iklan dan loyalitas produk, serta untuk mencari model komunikasi pemasaran lainnya yang lebih cocok."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Graciel Megalen
"Dalam upaya memperoleh loyalitas pelanggan, loyalty program atau program loyalitas merupakan suatu strategi pemasaran yang umum ditawarkan oleh pelaku usaha, tidak terkecuali oleh perusahaan maskapai penerbangan berjadwal (airlines) pada industri penerbangan. Pada awal tahun 2000-an, otoritas penegak hukum persaingan usaha Swedia meneliti suatu kasus yang secara langsung berkaitan dengan loyalty program yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan maskapai penerbangan, kemudian memutuskan bahwa perilaku perusahaan tersebut merupakan suatu praktek anti-persaingan. Tulisan ini menganalisis penanganan kasus tersebut dan membandingkan apakah pemberlakuan loyalty program oleh suatu perusahaan maskapai penerbangan juga berpotensi menjadi suatu praktek anti-persaingan berdasarkan perspektif hukum persaingan usaha Indonesia. Bentuk penelitian dalam penulisan skipsi ini adalah yuridis-normatif, dengan metode kualitatif, dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan seperti bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Penulis memperoleh kesimpulan bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu, pemberlakuan loyalty program oleh perusahaan maskapai penerbangan berpotensi menjadi suatu praktek anti-persaingan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini diberikan pula batasan-batasan yang mungkin dilakukan, dalam hal otoritas penegak hukum persaingan usaha Indonesia menghadapi kasus yang serupa dengan kasus yang terjadi di Swedia.

In an effort to gain customer loyalty, loyalty programs are a common marketing strategy offered by business actors, including airlines in the airline industry. In the early 2000s, the Swedish competition law authorities examined a case related to the loyalty program offered by an airline company, then decided that the company's behavior was an anti-competitive practice. This paper analyzes the handling of the case and compares whether the implementation of the loyalty program by an airline company also has the potential to become an anti-competitive practice based on the perspective of Indonesian competition law. The form of research in writing this thesis is juridical-normative, with qualitative methods, and uses library materials such as primary, secondary, and tertiary legal materials. The author concluded that under certain conditions, the application of loyalty programs by airline companies has the potential to become an anti-competitive practice. Therefore, this paper also provides possible limitations in terms of the Indonesian competition law authorities facing a case similar to the case that occurred in Sweden."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dora Pristina
"Saat ini, modal utama dari perusahaan atau bisnis adalah merek. Selama beberapa dekade, perusahaan dinilai berdasarkan aset, modal, peralatan yang dimiliki, margin yang didapat, dll. Namun sebenarnya real value yang dimiliki perusahaan adalah terdapat di luar perusahaan itu sendiri, yakni dalam pikiran calon-calon pelanggan potensial mereka (Kapferer, 1992). Hal ini disebabkan persaingan saat ini sebenarnya tidak lagi tentang produk apa yang dihasilkan perusahaan, melainkan apa yang perusahaan tambahkan pada output tersebut dalam hal kemasan, pelayanan, advertising, nilai ekonomis dan aspek-aspek lain yang dinilai oleh pelanggan (Levitt, 1960). Dari sisi perusahaan, secara fundamental, merek bertujuan sebagai alat identilikasi dalam hal memudahkan penanganan produk, sebagai sinyal kualitas produk untuk kepuasan konsumen dan modal perusahaan agar unggul dalam persaingan. Oleh karena itu merek yang kuat tidak hanya bermanfaat bagi produk tapi juga bagi korporat. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengelola merek dengan baik sebab merek yang kuat merupakan benteng dan salah satu kekuatan menghadapi serangan pesaing.
Mengingat pentingnya manfaat yang dapat diberikan oleh sebuah merek maka kesetiaan merek dari pelanggan merupakan modal utama yang harus dimiliki pemasar dan dikelola dengan baik agar unggul dalam persaingan. Oleh karena sulit dipastikan faktor apa yang paling signifikan mengukur kesetiaan merek, seringkali pemasar memprediksi kesetiaan merek dari faktor kepuasan keseluruhan yang dirasakan pelanggan. Namun pada kenyataannya banyak ditemukan kasus dimana secara keseluruhan pelanggan menyatakan puas namun ternyata ia berpndah (switching) ke merek lain. Lain halnya bila kesetiaan merek diprediksi oleh diskonfirmasi atas ekspektasi pelanggan. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa diskonfirmasi negatif ekspektasi lebih akurat menilai kesetiaan merek pelanggan dengan pembelian kembali (repeat purchase) sebagai representasinya.
Pemilihan kesetiaan pelanggan terhadap merek MPV sebagai objek penelitian dilatarbelakangi adanya suatu fenomeria dimana tidak dapat dipastikannya apakah memang faktor merek yang menjadi jawaban terjadinya gap sales volume yang cukup jauh antara merek MPV yang satu dengan MPV merek lainnya, seperti Toyota Kijang yang sales volumenya jauh diatas MPV merek-merek lainnya. Terlalu terburu-buru jika menyimpulkan dari Fenomena tersebut dikarenakan kebesaran nama brand parent Kijang yakni Toyota yang menyebabkan Kijang menjadi jawara dikelasnya. Sebab, andai memang demikian, tentu menjadi pertanyaan, mengapa persaingan di kelas sedan cenderung sempurna, yakni meski sama-sama banyak pesaing seperti di kelas MPV, namun tidak terjadi perbedaan penjualan yang terlalu tajam antara sedan Toyota dengan sedan dengan brand parents lainnya seperti sedan Mitsubishi atau sedan Daihatsu misalnya, Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran ekspektasi dan kepuasan keseluruhan dari konsumen atas 4 merek MPV yang berukuran medium (mid) size yang mencatat penjualan terbanyak dibandingkan penjualan MPV dad kelas lainnya yakni Toyota Kijang, Isuzu Panther, Mitsubishi Kuda dan Daihatsu Taruna. Pengukuran pengaruh diskonfirmasi ekspektasi pada kepuasan keseluruhan dilakukan dengan multiple regression. Sedangkan untuk mengetahui diskonfirmasi atas atribut apa yang paling signifkan berpengaruh pada kesetiaan merek dilakukan dengan factor analysis yang dilanjutkan dengan logistic regression. Selanjutnya bagaimana perbandingan antara pengaruh diskonfirmasi ekspektasi dan pengaruh kepuasan keseluruhan terhadap kesetiaan merek dilakukan dengan analisis logistic regression.
Memprediksi kesetiaan merek dengan diskonfirmasi atas ekspektasi khususnya diskonfirmasi negatif diharapkan lebih dapat dijadikan pegangan bagi sebagaimana pembuktian yang dihasilkan penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam penyusunan rancangan atribut merek MPV mereka agar sesuai sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan. Selanjutnya terpenuhinya ekspektasi pelanggan kiranya dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan terhadap merek dan menjadi modal utama perusahaan agar unggul dalam persaingan."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T19330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Nadhila Sardadi
"Karya ilmiah ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetiaan pelanggan terhadap pedagang elektronik konsumen di Australia, yang diaplikasikan melalui salah satu merek pedagang terbesarnya, JB Hi-Fi. Data yang dikoleksi berisi gabungan dari tinjauan pustaka juga dari hasil online survey 70 responden yang didapatkan menggunakan convenience sampling dengan beragam anggota University of Queensland. Karya ilmiah ini juga bertujuan untuk mencari apakah adanya segmen pasar yang dapat terbentuk melalui kesamaan karakteristik dari responden yang telah diulas dari survey, dan bagaimana JB Hi-Fi dapat menggunakan faktor-faktor yang ditentukan tersebut untuk melayani segmen pasar tersebut dan membentuk keputusan-keputusan manajerial yang lebih baik kedepannya. Faktor yang diuji di dalam karya ilmiah ini adalah kesadaran/pengetahuan terhadap merek, kredibilitas, strategi penetapan/kebijakan harga, kualitas pelayanan, juga kepuasan pelanggan.Karya ilmiah ini menemukan bahwa kebijakan harda dan kesadaran atau pengetahuan terhadap JB Hi-Fi adalah kedua faktor terbesar yang mempengaruhi kesetiaan pelanggan perusahaan elektronik konsumen, sementara faktor lainnya tidak. Menggunakan pertanyaan demografis dan psikografis di dalam survey juga dapat menghasilkan dua segmen pasar paling menguntungkan untuk JB Hi-Fi. Dengan segala informasi yang ditemukan, peneliti dapat membuat beberapa rekomendasi strategis untuk JB Hi-Fi agar dapat memperkuat posisi mereka di dalam pasar industry elektronik konsumen.

This research aims to determine the factors that influence the customer loyalty of consumer electronics retailers in Australia, applied through one of the country’s biggest retailers, JB Hi-Fi. The data collected will be comprised of literature reviews and 70 online survey responses collected through a convenience sampling of university members. This research also aims to determine any segments possibly formed through latent characteristics of respondents, and how the company may utilize the factors to cater to those segments and make better managerial decisions moving forward. Factors tested in this research were brand awareness, brand credibility, pricing strategy, service quality, and customer satisfaction. The findings achieved by this research show that pricing strategy and brand awareness contributed most to the customer loyalty of JB Hi-Fi, meanwhile the other factors have no significant impact on the matter. Through demographic and psychographic survey items, this research was also able to identify two major segments most profitable for JB Hi-Fi. Using this information the researcher is able to make strategic recommendations for the company in order for them to hopefully strengthen their market position."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Griffin, Jill
Jakarta: Erlangga, 2005
658.812 GRI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal
"Perilaku mengkonsumsi kopi instant menjadi menarik untuk diamati dimana konsumen yang benar-benar setia terhadap suatu merek akan memiliki penilaian tersendiri atas merek tersebut. Penilaian tersebut dapat berupa kesetiaan sikap ataupun pembelian sebagai representasi kesetiaan merek konsumen. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk melihat seberapa jauh kinerja (performance) merek yang dikelolanya. Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa merek dengan pangsa pasar yang besar bukan hal yang mutlak mempunyai kinerja merek yang baik pula. Ini disebabkan karena adanya atribut lain yang juga turut menentukan baik buruknya kinerja merek seperti misalnya positive word of mouth, harga relatif, dan sebagainya.
Penelitian ini mencoba untuk melihat dampak hubungan dari kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap kinerja merek yang dimediasi oleh kesetiaan sikap dan kesetiaan pembelian. Pada penelitian ini penulis mengambil 4 merek kopi instant yang paling populer di kalangan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga FISIP UI seteiah melakukan penelitian pendahulan secara tidak terstruktur dengan jumlah responden sebanyak 216.
Tujuan penelitian ini metiputi:
1. Untuk mengetahui dampak kepercayaan merek terhadap kesetiaan merek (sikap dan pembelian).
2. Untuk mengetahui dampak afeksi merek terhadap kesetiaan merek (sikap dan Pembelian).
3. Untuk mengetahui dampak dari kesetiaan merek terhadap kinerja merek.
4. Untuk megetahui secara keseluruhan damp[ak hubungan dari kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap kinerja merek.
Sebelum melakukan pengujian penulis pertama-tama melakukan penelitian terhadap indikator-indikator mana saja yang dapat digunakan sebagai ukuran untuk masing-masing variabel yang akan diteliti.
Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling dengan menggunakan bantuan program LISREL 8,30 dan memilih Maximum likelihood sebagai metode estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa afeksi merek lebih memiliki kontribusi yang berarti bagi kesetiaan merek (sikap dan pembelian) dan sebaliknya kepercayaan merek menjadi tidak berarti. Hasil lainnya diperoleh bahwa kesetiaan sikap lebih memiliki kontribusi yang berarti dibanding kesetiaan pembelian dalam hubungannya dengan kinerja merek. Ini tentunya berbeda dengan dengan basil penelitian Chaudhuri dan Hobrook (2001) yang menyatakan bahwa kepercayaan merek berhubungan positif terhadap kesetiaan pembelian dan kesetiaan sikap.
Dari penelitian ini juga diperoleh bahwa nilai utilitarian dan hedonik tidak banyak berarti untuk membentuk kepercayan merek dan afeksi merek. Hal ini juga disebabkan adanya variabel lain yang memiliki kontribusi yang iebih dominan dalam membentuk kepercayaan merek dan afeksi merek seperti kualitas, ketersediaan, dan keunikan. Penelitian ini tentunya bukan hal yang mutlak karena pengukuran dilakukan untuk 1 kategori produk saja dengan 4 merek (Nescafe, ABC, Kapal Api, dan Torabika), sehingga hal ini hanya dapat menjelaskan 4 merek dari kategori produk kopi instant."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>