Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukowinarto
"Dewasa ini yang menjadi tolok ukur unsur penilaian kelas hotel berbintang di Indonesia adalah unsur fasilitas yang tersedia di setiap hotel. Unsur standar kualitas keterampilan belum menjadi tolok ukur penilaian. Untuk ini tujuan dari penelitian tesis ini adalah pertama menganalisis mengenai standar pelayanan yang diterapkan di hotel berbintang di Jakarta, kedua menganalisis mengenai perbedaan standar pelayanan di hotel-hotel berbintang di Jakarta serta ketiga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan Room Boy pada hotel-hotel berbintang di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara empirik tentang standar kualifikasi ketrampilan sebagai mekanisme penentu untuk pelayanan hotel berbintang di Jakarta.
Populasi penelitian adalah Room Boy yang ada di hotel Atlantic (bintang dua), hotel Wisata (bintang tiga), dan hotel Presiden (bintang empat).
Instrumen Penelitian dikembangkan dari masalah yang telah dirumuskan yaitu teknik obvervasi, dokumentasi, dan angket sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah penelitian ini adalah teknik kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa standar pelayanan yang digunakan di hotel berbintang di Jakarta dewasa ini berdasarkan manual, pengalaman penyelia dan briefing, penerapan standar pelayanan di hotel-hotel berbintang berbeda antara bintang dua, tiga dan empat. Penerapan Standar Kualifikasi Keterampilan di hotel bintang tiga dan empat lebih memenuhi sasaran dibanding dengan hotel bintang dua."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik S. Pudjiastuti
"NAM Centre (Non Alignment Movement Centre for South South Technical Cooperation) adalah bukti nyata bahwa Indonesia tak terlepas kaitannya dengan Gerakan Non Blok (GNB). Organisasi NAM Centre bisa dikatakan unik karena fungsi utamanya adalah sebagai tempat pendidikan bagi negara-negara yang tergabung dalam GNB yang non profit oriented, namun untuk membiayai operasinya (self sustainable) dikomersilkan untuk memperoleh penerimaan.
NAM Centre merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang MICE (Meeting, Intensive, Conference, Exhibition) dengan pelayanan seperti hotel bintang tiga. Usaha di bidang pelayanan tersebut memerlukan penanganan yang cukup serius agar survive sehingga pada akhirnya memenangkan persaingan yang makin berat seiring dengan keadaan perekonomian yang terpuruk dewasa ini.
Penelitian ini berfokus pada kualitas pelayanan yang ada di NAM Centre menurut persepsi karyawan dan harapan pelanggan dalam penyajian pelayanan pada NAM Centre.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian kualitas pelayanan NAM Centre, sejauh mana tingkat harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang disajikan NAM Centre.
Alat analisis statisitik yang digunakan untuk mengetahui kondisi setiap variabel adalah Analisis Rentang Kriteria yaitu untuk mengetahui pada rentang manakah keputusan itu ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat serta mengevaluasi dimensi kualitas pelayanan NAM Centre. Penelitian dilakukan dengan menggunakan lima dimensi kualitas jasa yaitu tangible, reliability, assurance, responsiveness dan emphaty. Dengan model kesenjangan 1 yaitu antara persepsi karyawan dan harapan pelanggan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi nyata (persepsi) menurut karyawan terhadap kelima dimensi tersebut dengan keputusan tinggi, sedangkan menurut harapan pelanggan sangat tinggi. Disini dijumpai gap diantara keduanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Standar pelayanan menunjukkan jumlah dan mutu kerja yang dapat dihasilkan oleh seorang pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Standar pelayanan harus dapat menunujukkan bentuk dari proses kegiatan pelayanan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh pelanggan maupun pegawai yang terlibat dalam pemberian pelayanan. Organisasi yang baik dan sehat pasti mempunyai standar dalam rangka melaksanakan pelayanan administrasi.
Seperti pelaksanaan pelayanan antar unit pada Kantor Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah perlu ditingkatkan. Selama ini pelaksanaan pelayanan antar unit belum berjalan dengan baik dan efektif, hal ini terjadi karena belum ada standar pelayanan yang baku untuk dijadikan landasan operasional dan para pegawai belum memahami visi organisasi. Untuk itu pengembangan standar pelayanan antar unit pada Kantor Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah merupakan kebutuhan yang mendesak dan segera dipenuhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan antar unit pada Kantor Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah belum optimal karena belum ada standar yang baku untuk dijadikan landasan operasional. Dengan keadaan yang demikian maka sangat perlu sekali segera dibuat standar yang baku tersebut agar pelaksanaan pelayanan dapat meningkat lebih baik.
Standar pelayanan antar unit yang telah dibuat agar mempunyai kekuatan hukum maka maka perlu dibuatkan Peraturan Daerah dan yang sangat penting adalah diamalkan oleh seluruh pegawai yang terlibat. Dengan demikian standar tersebut tidak hanya hitam di atas putih saja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaret, Corry
"Skripsi ini membahas tentang hubungan antara kualiats pelayanan, nilai yang rasakan, kepuasan pelanggan dalam mempengaruhi niat pembelian kembali layanan nilai tambah selular atau yang lebih dikenal Value Added Services (VAS) pengguna Telkomsel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap nilai yang dirasakan pelanggan, kepuasan pelanggan dan niat pembelian kembali. Untuk variabel Nilai yang dirasakn pelanggan juga dinyatakan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan kemudian berpengaruh positif tetapi hubungannya negatif atau tidak signifikan terhadap niat pembelian kembali dari pelanggan VAS Telkomsel. Hubungan kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif terhadap niat pembelian kembali dari pelanggan VAS Telkomsel. Hasil penelitian ini menyarankan agar peningkatan nilai yang dirasakan atau diterima pelanggan harus selalu ditingkatkan dan diperbaiki, sehingga bisnis yang berkelanjutan dan perolehan laba akan tetap stabil cenderung meningkat melalui pembelian kembali oleh pengguna VAS Telkomsel.

This thesis studies about the relationship between service quality, perceived value, customer satisfaction affects post-purchase intentions mobile value added services or better known as Value Added Services (VAS) of the Telkomsel users. Results showed that service quality has a positive impact on the perceived value by customers, customer satisfaction and post-purchase intentions. For perceived value by the customer variables also stated positively affect customer satisfaction and have a positive but a negative relationship or no significant effect on post-purchase intentions of customers VAS Telkomsel. Relationships positively affect customer satisfaction on post-purchase intentions of customers VAS Telkomsel. These results suggest that increasing the perceived value the customer receives should always be upgraded and improved, so that a sustainable business and profitability will remain stable is likely to increase through the repurchase by the user VAS Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Bayontha K.W.A.
"Pengiriman barang merupakan salah satu faktor panting di dalam perusahaan. Suatu sislem pengiriman barang dapat dikatakan baik apabila permintaan/pesanan dari konsumen dapat terpenuhi tepat waktu. Selain itu faktor biaya dari pengiriman tersebut juga perlu diperhatikan. Karena faktor pengiriman (delivery) sangat penling untuk menunjukkan kinerja perusahaan di mate konsumen dan berhubungan dengan biaya yang cukup besar. pengkajian yang mendalam mengenai pengiriman produk perlu dilakukan. Dalam penelitian ini dibahas pengiriman produk dari PT MSP ke PT Inti. PT MSP langsung melakukan pengiriman ke cabang-cabang PT Inti di daerah. Disini pihak PT Inti adalah konsumen dari proses pengiriman tersebut. Dalam mengirimkan produk-produknya PT MSP selain menggunakan armada sendiri unluk cabang utama PT Inti di daerah Jakarta, Tangerang, Bekasi, PT MSP juga menggunakan jasa perusahaan jasa transportasi unluk mengirirnkan produknya ke cabang di Iuar Jakarta, Tangarang, Bekasi. Pemilihan perusahaan jasa transportasi harus berdasarkan performa yang ditampilkan oleh perusahaan tersebut.
Metode yang digunakan adalah weighted point plan, dimana penilaian berdasarkan faktor ketepatan waktu, faktor harga, dan faktor keadaan barang yang diberi bobot secara relatif menurut tingkat kepentingannya. Berdasarkan keperluan PT MSP dan PT Inti, maka tingkat kepentingan untuk faktor ketepatan waktu adalah 50%, faktor harga adalan 30%, faktor keadaan muatan adalah 20%. Dengan metode ini penilaian akan menjadi lebih obyektif karma didasarkan olen data-data kuantitatif dan tidak berdasarkan sudut pandang individu yang dapat menjadi bias.
Hasil akhir dari skripsi ini adalah analisis dari performa masing-masing perusahaan jasa transportasi, dan pemilihan perusahaan-perusahaan jasa transportasi yang Iayak digunakan jasanya. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 6 perusahaan jasa transportasi yang dianalisa, PT Bentoel merupakan perusahaan jasa transportasi yang paling Iayak digunakan, selain itu PT Mahendra dan CV Rapi merupakan pilihan alternatif utama untukjalur yang tidak dapat dilayani PT Bentoel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Zukri
"Persaingan di antara industri jasa pelayanan kalibrasi saat ini semakin meningkat. Hal ini salah satu disebabkan adanya kebijakan pemerintah di bidang penerapan Sistem Standarisasi dan Pengawasan SNI, sehingga memberikan peluang kepada pihak lain di luar instansi pemerintah untuk lebih terlibat dalam penerapan Sistem Standarisasi tersebut. Pihak lain di luar instansi pemerintah misalnya Perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN) ataupun perusahaan swasta murni baik perusahaan dalam negeri ataupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan-¬perusahaan tersebut ikut memperebutkan pasar yang sudah ada, sehingga produsen/pemberi jasa kalibrasi akan bersaing baik dalam harga maupun kualitas yang harus di berikan kepada pelanggan.
Di samping itu, makin meningkatnya pengetahuan dan tuntutan pembeli menyebabkan posisi pertawaran pembeli menjadi lebih kuat dibanding produsen. Hal ini menuntut produsen untuk terus berusaha mencari cara agar pembeli tetap masih bisa dipengaruhi. Salah satu cara untuk mempengaruhi pembeli dapat dilakukan dengan menerapkan strategi mute, yaitu membuat mutu produkljasa yang sesuai dengan harapan pembeli atau bahkan melebihi harapan pembeli, sehingga pembeli menjadi loyal dan tidak berpaling ke produsen lain.
Untuk dapat menghasilkan mutu produk/jasa yang memiliki daya saing, diperlukan suatu sistem untuk memenangkan persaingan. Perusahaan dituntut untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik dan kepuasan kepada pembeli/pelanggan. Salah satu cara Balai Kalibrasi Dit. PPMB dalam memberikan pelayanan yang baik adalah dengan Sistem Manajemen Mutu yang saat ini banyak diadopsi adalah ISO 17025. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian mengetahui kualitas jasa pelayanan kalibrasi Balai Kalibrasi Dit. PPMB yang mengacu pada model SERVQUL-nya Zeithaml, Parasuraman dan Berry meliputi dimensi : reliability, assurance, tangible, emphaty serta responsiveness.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing. Penelitian dilakukan di Balai Kalibrasi Dit. PPMB Departemen Perdagangan Jakarta. Penelitan dilakukan dengan cara metode survey lapangan. Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui persepsi pelanggan, yaitu dengan memberikan pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang berkaitan dengan penilaian responden atas diterapkannya sistem pelayanan kalibrasi oleh Balai Kalibrasi Dit. PPMB yang berhubungan dengan penilaian terhadap kualitas pelayanan kalibrasi dan keunggulan daya saing.
Untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara kualitas pelayanan kalibrasi, keunggulan daya saing, dilakukan penelitian yang bersifat ekplanatif yaitu dengan menguji sainpai seberapa jauh pengaruh hubungan di antara variabel variabel tersebut. Pengujian pengaruh variabel kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing digunakan analisis korelasi yang langsung diolah dengan Program Statistical Package for Social Science (SPSS 12.0) yang sudah terintegrasi pada komputer sehingga diperoleh koefisien korelasi dan pengujian signifikansi statistik.
Dari hasil pengolahan data secara statistik melalui proses komputasi mengenai pengaruh kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing menghasilkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,920 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan kalibrasi dengan keunggulan daya saing. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kalibrasi berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap keunggulan daya saing.

The competition among calibration service industries currently has increased. One of the reasons why it happens is the existence of the government policy in the implementation of SNI (Industrial National Standard) Standardization and Control System which makes it possible for other parties outside the government institutions to be more involved in the Standardization. System implementation. The examples of other parties outside the government institutions are state-owned companies (BUMN) or private companies, both domestic and international companies. The competition among companies has resulted in the struggle to penetrate the existing market; as a result, the producer/provider of calibration service will compete both in price and in quality which they offer to the customers.
In addition, the increasing buyer's knowledge and demand has caused their bargaining position to become stronger than the producer's. Consequently the producers have to do their best to find a way in order that the buyer can still be influenced. One way to influence buyer can be conducted by applying the quality strategy, that is to make the quality of the product/service match with or even exceeds the buyer's expectation; as a result the buyer becomes loyal and not switch to other producers.
To be able to produce competitive product/service quality, a system is required to win the competition. Companies are required to give good service quality and satisfaction to customers. One way that the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control can give good service is with Quality Management System, such as ISO 17025, which is currently adopted by many companies. It is for this reason that the writer conducts a research to discover the service quality of the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, with reference to SERVQUL model of Zeithaml, Parasuraman and Berry, which covers the dimensions of reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness.
The objective of this research is to explain the effects of the quality of calibration service on the competitive advantage. The research is conducted at the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, the Ministry of Trade, Jakarta. The research is conducted by means of field survey method. The field survey is conducted to find out the customer's perception, by giving structured questions (questionnaire) related to the respondent's evaluation on the implementation of the calibration service system by the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, which is connected with the evaluation on the quality of calibration service and the competitive advantage.
To find out about the cause and effect relation between the quality of calibration service and the competitive advantage, a research is conducted which is explanative in larure. i.e. by testing the extent of the effect of the correlation between the variables. The testing of the effect of the variable of calibration service quality on the competitive advantage is conducted by means of the direct correlation analysis which is processed with the Program of Statistical Package for Social Science (SPSS 12.0) integrated with the computer so that the correlation coefficient is obtained and the statistical significance testing can be conducted.
From the result of the statistical data processing through the computation process on the effect of the quality of calibration service on the competitive advantage, the correlation coefficient (R) is obtained equal to 0.920 indicating the existence of strong correlation between the quality of calibration service and the competitive advantage. It shows that the quality of calibration service has a significant effect on the competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sukmawati Rahardjo
"Tesis ini membahas mengenai analisa efektivitas kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terhadap perusahaan Penanaman Modal Asing di sektor perdagangan penjualan langsung. Dengan adanya kebijakan tersebut, perusahaan melewati 5 (lima) tahapan perizinan dan melalui 4 (empat) institusi untuk dapat memulai kegiatan usahanya di Indonesia secara komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan tersebut belum efektif karena walaupun terjadi penurunan biaya dan waktu namun penurunan tersebut tidak signifikan dan persepsi pelaku usaha bernilai cukup. Untuk mendukung kebijakan tersebut harusnya dilakukan pelimpahan kewenangan dari berbagai macam instansi dan didirikannya lembaga pemantau kebijakan.

This thesis discusses about the analysis of the effectiveness of One Stop Service Policy towards foreign investment in direct selling sector. With this policy, the company through 5 (five) stages of licensing and through the 4 (four) institutions to be able to start its business in Indonesia. The results showed that the policy is not effective because the decreasing of cost and time was not significant and the perception of the business is worth enough. To support this policy should be total delegation of authority from various agencies and the establishment of a policy monitoring agency."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Madi Sumardi
"Mengetahui lembaga Keuangan yang memberikan KPR yang lebih agresif, untuk dapat menghasilkan produk KPR baru yang lebih menarik dalam arti menguntungkan kedua belah pihak. Studi Kepustakaan dengan membaca buku-buku, harian serta majalah-majalah yang berhubungan dengan skripsi ini dan mengumpulkan data dan informasi baik berupa prosedur maupun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkan oleh lembaga Keuangan tersebut serta wawancara dengan pihakpihak yang memahami masalah KPR. Masing-masing Bank atau Lembaga Keuangan menggunakan metode-metode angsuran yang berbeda yang disesuaikan dengan sumber dana dan sistim yang digunakan. Pada hakekatnya dalam memilih lembaga keuangan untuk KPR adalah yang memiliki real interest yang terkecil dan yang memberikan pelayanan yang terbaik dalam hal ini adalah metode Annuitas bulanan atau yang sering disebut effective rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhika Dhany Perwira
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang membangun kualitas pelayanan
Biro Perjalanan Wisata.. Penelitian ini menggunakan metode survey (kuesioner)
yang dilakukan terhadap pengguna Biro Perjalanan Wisata. Teknik sampling yang
digunakan adalah judment sampling atau nonrandom. Metode analisis data adalah
dengan menggunakan model regresi yaitu summary, anova dan coefficients
dengan SPSS 16. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi reliability
dan empathy berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. Sedangkan
dimensi responsiveness, assurance, tangible dan technology tidak berpengaruh
signifikan terhadap customer satisfaction

Abstract
The focus of the thesis is about analysis the factors that build a quality service
Travel Agency . The research is using survey method (questionnaire) conducted
on the user's Travel Agency. Sampling technique used is judgment or nonrandom
sampling. Methods of data analysis is to use the summary regression model,
ANOVA, and coefficients with SPSS 16. The results of this research shows that
reliability and empathy dimensions significantly influence customer satisfaction.
While the dimensions of responsiveness, assurance, tangible and technology no
significant effect on customer satisfaction."
2012
T32213
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arila Suriosasti
"Perkembangan teknologi telah membawa dampak pada berkembangnya komunitas online di Indonesia. Penilaian terhadap kualitas layanan yang dipersepikan menjadi salah satu faktor yang dapat dipengaruhi oleh pengalaman berinteraksi anggota dalam komunitas. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa dimensi pengalaman komunitas online memiliki hubungan dengan kualitas layanan yang dipersepikan. Penelitian ini didesain untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara pengalaman komunitas online, sikap pada produk, perusahaan dan kualitas layanan yang dipersepikan dalam konteks komunitas online. Responden dalam penelitian ini berjumlah 290 orang yang merupakan anggota dari komunitas online milik Majalah Femina, Cita Cinta, Cosmopolitan dan Cleo. Sebuah model penelitian dengan tiga besar hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui pengaruh pengalaman komunitas online terhadap sikap pada produk, perusahaan dan kualitas layanan yang dipersepikan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh pengalaman komunitas online terhadap sikap pada produk, perusahaan dan kualitas layanan yang dipersepikan melalui dimensi dan nilai yang berbeda-beda.

Technological developments have an impact on the development of online communities in Indonesia. Assessment of perceived service quality is one factor that has a positive association with the members’ interaction experience in the community. Previous research has shown that the dimensions of online community experience affect perceived service quality. This study was designed to determine the relationship and influence between the online community experience, attitude towards the product, attitude towards company and perceived service quality in the context of online communities. Respondents in this study amounted to 290 people who are members of the Femina, Cita Cinta, Cosmopolitan and Cleo magazine’s online community. A model with three major research hypotheses were tested using Structural Equation Modeling (SEM) to determine the influence of online community experience on attitude towards the product, attitude towards company and perceived service quality. The study states that the online community experience can influence the attitude towards the product, company and perceived service quality through the different dimensions and values.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>