Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theodorus B. Hanandaka
"Competitive Intelligence (CI) merupakan sebuah program sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang aktivitas kompetitor dan trend bisnis untuk kepentingan tujuan perusahaan. Bagaimana melakukan dan menerapkan CI sehingga menjadi informasi yang memberikan nilai tambah dalam perencanaan strategi perusahaan seringkali masih menjadi permasalahan tersendiri di dalam perusahaan. Menemukan fokus dan prioritas CI agar tercapai pelaksanaan operasi intelijen yang efektif pada dasarnya merupakan tugas pertama bagi mereka yang ingin menerapkan CI, sebelum dilakukan pengumpulan dan analisa informasi dengan berbagai pilihan teknik dan metode.
Penelitian ini mengambil monitor Thin Film Transistor-Liquid Crystal Display (TFT -LCD) sebagai pilot project pelaksanaan CI di sebuah perusahaan pemasaran. Melalui metode Nominal Group Technique (NGT), berhasil teridentifikasi tiga topik intelijen yang dibutuhkan perusahaan dalam kaitannya dengan program pemasaran dan lingkungan kompetitif yang dihadapi. Tujuh Alat Manajemen Kualitas (The New Seven QC New Tools) digunakan dalam mengolah dan menganalisa informasi yang dikumpulkan secara legal dan etis. Hasil yang diperoleh menjawab kebutuhan perusahaan akan gambaran situasi kompetisi pemasaran yang dihadapi perusahaan, prioritas program promosi yang diperlukan, dan penilaian terhadap kompetitor bisnis.

Competitive Intelligence (CI) represents a systematic program in collecting and analyzing information about competitor's activities and the business trends for the sake of company's objectives. How to conduct and apply CI so that become information giving adds value in the company strategy planning oftentimes still become separate problems in the company itself. Finding priority and focus of CI so that effectiveness of intelligence operation is reached basically represent first duty for anyone who wishes to apply CI, before information gathering and analysis conducted by using various technique and method.
This research takes Thin Film Transistor-Liquid Crystal Display (TFTLCD) monitor as a pilot project of CI execution in a marketing company. By using Nominal Group Technique (NGT) method, three key intelligence topics were successfully identified, in relation with marketing program and competitive environment faced by the company. The Seven New QC Tools were conducted in processing and analyzing information collected ethically and legally. The result obtained answering the company requirements of competition situation picture will face by the company, promotion program need to be prioritized, and business competitor assessment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus B. Hanandaka
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T41047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ramadhan
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Oktavia
"Industri otomotif Indonesia tidak lepas dari pengaruh perubahan yang ditimbulkan oleh semakin diterimanya prinsip perdagangan bebas di hampir seluruh negara di dunia. Dengan demikian, industri otomotif Indonesia harus mampu melakukan perubahan dan penyesuaian dalam merebut peluang pasar. Kemudian pada perkembangannya, potret persaingan produk otomotif di Indonesia tak lebih dari pergulatan sejumlah pabrikan yang memang dari tahun ke tahun tidak dapat dipungkiri selalu mendominasi pasar, seperti PT. Toyota Astra Motor, PT. Krama Yudha Tiga Berlian (Mitsubishi), PT. Indomobil Niaga Internasional (Suzuki), dan PT. Pantja Motor (Isuzu). Menyebut nama Toyota sebagai Produsen Kendaraan Bemiotor di Indonesia tentulah tidak dapat dipisahkan dengan salah satu kendaraan produksinya yang merajai pasar dan hati masyarakat-KIJANG-. Secara teoritik, keberhasilan suatu perusahaan otomotif, tidak terkecuali PT. Toyota-Astra Motor (TAM), dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satu diantaranya adalah strategi promosi dan pemasaran yang diterapkan.
Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer. Nara sumber berasal dari pihak internal PT. Toyota Astra Motor (Public Relation, Staf Marketing, dan Staf Promosi PT. Toyota Astra Motor), sedangkan nara sumber eksternal merupakan konsumen produk Toyota yang diambil secara acak atau random yang berdomisili di wilayah Jabotabek. Dokumen internal dan eksternal digunakan dalam rangka pengumpulan data sekunder.
Bagi PT. TAM kepuasan pelanggan atau konsumen adalah segalanya, dan mutlak harus selalu ditingkatkan. Tekad yang selalu dipegang teguh ini selaras dengan komitmen PT. TAM bahwa setelah membeli produk Toyota tidak berarti 'putus hubungan' namun tetap akan terus-menerus disempurnakan. Sejalan dengan itu langkah-langkah strategi promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh PT. TAM senantiasa diprioritaskan pada kepuasan dan kenyaman konsumen. Pembentukan image seperti di atas selalu menjadi sasaran utama PT. TAM agar dapat harming di tengah maraknya kompetisi industri otomotif nasional.
PT. TAM menerapkan strategi promosi yang berdasarkan pada potential market sesuai dengan jenis produk yang dihasiikan oleh PT. TAM. Secara umum program promosi yang dilakukan oleh PT. TAM dibagi dalam 3 periode dalam satu tahun, yaitu : Program Promosi pada awal tahun (early year), Program Promosi pada pertengahan tahun (mid year), Program Promosi pada akhir tahun (year end). Sementara program pemasaran PT. TAM diarahkan pada pasar potensial bagi produk otomotifnya.
Hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa secara umum program strategi promosi dan pemasaran PT. TAM telah berjalan dengan sistematis dan terarah sehingga dapat menghasilkan prospek penjualan secara maksimal, walaupun masih ada langkah-langkah yang mungkin dapat dioptimalkan agar hal di atas dapat digali secara lebih optimal lagi.
PT. Toyota Astra Motor dalam menjalankan kebijakan strategi promosi dan pemasaran produk otomotifnya, sebaiknya selalu melakukan pendekatan dengan konsep-konsep promosi dan pemasaran. Faktor pengalaman hendaknya menjadi faktor komplementer yang saling mendukung. Sementara itu, para staf PT. TAM yang menangani riset dan survei bagi kebijakan-kebijakan strategi promosi dan pemasaran sebaiknya terus-menerus dibekali dengan pengetahuan akan konsep-konsep dan teori-teori promosi dan pemasaran beserta paduannya. Selain itu, juga perlunya pengkajian secara lebih mendalam terhadap konsep-konsep dan teori-teori strategi promosi dan pemasaran, agar para praktisi promosi dan pemasaran semakin kaya wawasannya mengenai aspek-aspek strategi promosi dan pemasaran, khususnya dalam proses penggalian unsur-unsur yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
xii + 117 + lampiran-lampiran
Bahan bacaan 25 buku, 11 artikel dan lain-lain"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rewoldt, Stewart H.
Jakarta: Rineka Cipta, 1995
658.8 REW it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Helfida M. Affan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Febrianto
"Pasar barang konsumsi rumah tangga (consumer goods) sangat menarik dan besar. Hal ini dapat dilihat pada PT. Unilever Indonesia Tbk. sebagai pemimpin pasar, di tahun 2005 mencatat nilai penjualan sebesar Rp. 9,99 triliun, dan laba bersih sebesar Rp. 1,44 tritium Lalu PT. Sayap Mas Utama (Grup Wings) mencatat nilai ekspor sebesar US$ 58 juta yang merupakan sekitar 30% dari nilai total penjualannya. Besarnya pasar ini juga diiringi dengan tingkat persaingan sangat ketat yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk membedakan dengan nyata atribut produk-produk tersebut.
Wilayah Jabodetabek merupakan pasar yang potensial dengan jumlah penduduk yang besar, tingkat pendidikan yang tinggi, dan tingkat pendapatan yang cukup tinggi telah menarik perhatian para pelaku usaha sejak lama, termasuk PT. Megasurya Mas. Hal ini diwujudkan dengan mendirikan PT. Mikie Oleo Nabati lndustri sebagai saudara perusahaan (sister company) dengan tujuan utama untuk dapat lebih meraih konsumen di wilayah tersebut melalui ketersediaan produk-produknya, baik yang diproduksi sendiri maupun miliki principal, di pasar sehingga pada saat konsumen membutuhkan dan menginginkannya dapat segera memperolehnya, baik dari segi jumlah maupun jenis produk.
Dengan nilai penjualan hingga Agustus 2006 sebesar Rp. 33 miliar yang merupakan penjualan di 127 outlet chain group supermarket/hypermarket atau disebut dengan Key Account Outlet (ICAO), 86 outlet local group supermaket/minimarket, dan 525 outlet independent minimarket atau keduanya disebut dengan High Class Outlet (FICO), serta lebih dari 1.000 gerai pasar tradisional yang tersebar di wilayah Jabodetabek, dan Banten. Namun ternyata pada tahun 2005 tercatat bahwa dan jumlah HCO yang ada hanya sekitar 25% yang mencatat nilai penjualan diatas Rp. 10 juta per tahun, dan sekitar 27% yang mencatat nilai penjualan dibawah Rp. 500 ribu per tahun.
Masalah pendistribusian produk merupakan sesuatu yang kompleks yang membutuhkan penanganan yang serius dan tepat, karena ketidaktersediaan produk pada saat dihutuhkan dan diinginkan oleh konsumen, balk jumlah maupun jenisnya, akan dapat mengakibatkan konsumen beralih ke produk kompetitor. Ditambah lagi dengan predikat sebagai "pendatang baru" dimana sebagain besar produknya belum memiliki citra dagang yang kuat di pasar. Oleh karenanya, dibutuhkan strategi distribusi yang tepat yang dapat mewujudkan visi, misi dan kebijakan mutu perusahaan.
Model Strategi Operasi Slack-Lewis digunakan sebagai pendekatan dalam merumuskan strategi distribusi perusahaan. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa strategi ini melalui keempat perspektifnya akan memberikan acuan yang lebih komprehensif dalam perumusan strategi, dan juga matriks strategi operasi Slack-Lewis dimana elemen¬elemen area keputusan strategik sangat erat hubungannya dengan masalah distribusi, yaitu kapasitas, jaring pemasok, teknologi proses, serta pengembangan dan organisasi. Adapun keempat perspektif tersebut adalah perspektif top-down (visi, misi, dan kebijakan mutu perusahaan), perspektif bollom-up (pengalaman operasional harian), perspektif inside-out (sumber daya internal), serta perspektif outside-in (kebutuhan dan keinginan pasar). Dan perspektif sumber daya operasi dihasilkan performa obyektif yang hendak dicapai, yaitu meningkatkan kualitas, kecepatan, ketergantungan, fleksibilitas, dan menekan biaya-biaya. Sebagai perusahaan yang berada pada tahap pengenalan, maka yang menjadi prioritas utama adalah melakukan pengendalian pengeluaran secara ketat, dan selektif. Adapun area keputusan strategik yang terkait dengan biaya adalah kapasitas, jaring pemasok, dan teknologi proses.

Consumer goods' market is very attractive and big. This matter can be seen by sale value in 2005 of PT. Unilever Indonesia Tbk. was equal to Rp. 9, 99 trillion, and the net profit was equal to Rp. 1,44 trillion. In other side, export value of PT. Sayap Mas Utama (Group Wings) was noting equal to US$ 58 billion representing about 30% from total value its sale. Level of this market is also accompanied with tighten competition level which because of disability to differentiate in full view of product attributes.
Region of Jabodetabek is potential market with amount of big resident, high education level, and earnings level which high enough have drawn attention many company, including PT. Megasurya Mas. It is realized by founding PT. Mikie Oleo Nabati Industri as sister company with a purpose to be able to more reach consumer in the region through the availability of its products in the market, so that at the time of consumers require it, they can get it immediately.
With sale value till August 2006 equal to Rp. 33 billion representing sales on 127 supermarket/hypermarket chain group outlet or Key Account Outlet (KAO), 86 supermarket/minimarket local group outlet and 525 independent minimarket outlet or High Class Outlet (HCO), and also more than 1.000 outlet in traditional market which spread over in region of Jabodetabek, and Banten. Base on Sales value in 2005, there was only about 25% of HCO that noting sales value above Rp. 10 million/year, and about 27% noting sales value below Rp. 500.000,00.
Hence problem of product distribution is so complex, something that which require right and serious handling, because availability of product at the time when consumers need and want it is so critical, because if there is no our products in the market, it will be able to result consumer change over to competitor's product. And more as "new player" where almost all of the products' brand image have not strong enough-yet. For this reason, required right distribution strategy that able to realize vision, mission and policy of company quality.
Operation strategy model of Slack-Lewis used as approach in formulating company distribution strategy. This matter is constituted by idea that this strategy through in fourth perspective will give more comprehensive reference in formulation of strategy, and also the operation strategy matrix of Slack-Lewis where strategic decision area elements have tight relation with problem of distribution, such as capacity, supply network, process technology, and also organization and development. As for the fourth perspective is top-down perspective (vision, mission, and policy of company quality), bottom-up perspective (experience of daily operational), inside-out perspective (internal resource), and outside-in perspective (market requirement). From perspective of operation resource is yielded by objective performance which wills reaches, such as rising quality, speed, dependability, flexibility, and costs control. As company residing in recognition phase, hence becoming especial priority is to control operation of expenditure tightly, and selectively. As strategic decision area which related to expenses are capacity, supply network, and process technology."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goh, Sunny T.H.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2003
658.8 SUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nur Fadilla
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kegiatan Business Coaching yang dilakukan kepada PT Anugrah Bersama Sejahtera yang merupakan UMKM yang bergerak di bidang plastik komponen, metal komponen, dan autolathe bubutan . UMKM yang berlokasi di Depok ini memiliki produk unggulannya yakni tongkat pentungan. Strategi promosi dari tongkat pentungan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan hanya bergantung pada pemesanan dari dua distributor rekanan serta mengandalkan media komunikasi seperti company profile, brosur, dan materi presentasi saja. Hal ini menjadikan perusahaan tidak dapat memaksimalkan kegiatan penjualan tongkat pentungan. Maka, tujuan dari kegiatan Business Coaching dan penulisan tesis ini adalah untuk membantu mengimplementasikan strategi promosi baru pada PT Anugrah Bersama Sejahtera agar dapat meningkatkan penjualan dari produk tongkat pentungan.

ABSTRACT
This thesis discusses about Business Coaching process at PT Anugrah Bersama Sejahtera, an Micro Small Medium Enterprise in manufacturing plastic component, metal component, and autolathe. The company that located in Depok has the best selling product which is security stick baton . Promotional strategy from security stick baton that has been done by the company only rely on orders from two distributor partner as well as relying on company profile, brochures, and presentation materials. This makes the company cannot maximize sales activities of the product. Thus, the purpose of the Business Coaching activities and the writing of this thesis is to help PT Anugrah Bersama Sejahtera implement the new promotion strategy in order to maximize the sales of security stick baton products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muki Adinugroho
"Perubahan metode pemasaran yang dilakukan PT X untuk mengatasi persaingan yang, semakin tajam diantara perusahaan-ptrusahaan percetakan membuahkan Iahirya jabatan baru, yaitu Account Executive (AE). AE bertugas secara proaktif mencari pelanggan bagi PT X. Pemilihan individu untuk jabatan AE tidak disertai dengan adanya model kompetensi untuk jabatan ini, sehingga sangatlah menarik untuk membuat model kompetensi bagi jabatan AE. Selain itu peneliti juga tertarik untuk membuat rancangan proses seleksi berdasarkan kompetensi yang dapat digunakan untuk menyeleksi jabatan AE dan jabatan-jabatan Iainnya agar PT X dapat memiliki Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas di masa yang akan datang.
Hasil analisa peneliti menunjukkan bahwa jabatan AE sudah mempunyai deskripsi dan persyaratan jabatan, namun belum mempunyai model kompetensi. Selain itu peneliti juga melakukan analisa terhadap proses seleksi yang dilakukan PT X dan menemukan bahwa PT X melakukan wawancara yang menggali kemampuan dan keterampilan kandidat sebelum melakukan psikotes. Hal ini dapat membuat efektifitas wawancara berkurang, karena minimnya data yang dipunyai oleh pewawancara. Keadaan ini juga menimbulkan beban tambahan kepada pewawancara unluk menggali apakah kandidat mempunyai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Berdasarkan analisa tersebut peneliti memberikan rancangan proses seleksi yang terdiri dari pemeriksaan surat lamaran/formulir aplikasi, tes psikologi yang mengukur kecerdasan umum, kemampuan khusus, kecepatan kerja dan konsentrasi, sikap kerja dan kepribadian, dan kemampuan berbahasa inggris. Kemudian dilakukan Behavioral untuk mengukur lebih jauh apakah kandidat mempunyai kompetensi yang dibutuhkan untuk jabatan AE. Setelah itu dilakukan penilaian akhir untuk memastikan kandidat-kandidat yang akan diterima. Model kompetensi yang diusulkan peneliti untuk jabatan AE adalah sebagai berikut.
Kompetensi lnti: Orientasi Pelayanan Pelanggan, Keterandalan, dan Pengetahuan Spesifik mengenai Pekerjaan. Kompetensi Spesifik-Pekerjaan; Keterampilan Mendengar, Keterampilan Presentasi, Orientasi pada Target Orientasi Kelompok, dan lnisiatif Model ini disusun berdasarkan model-model kompetensi yang dikembangkan oleh LOMA (l998) dan Spencer & Spencer (1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>