Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rieska Dwi Mayasari
"The objective of this research is to explore what types of interpretations exist regarding premarital sexual intercourse in Virgin among its female late teenagers audience. This research also aims to describe the cultural contexts, social settings, and personal experiences that surround those interpretations. Reception studies theory and the encoding -decoding model were used in this research. Employing the constructivist paradigm., it applied the qualitative approach, ethnographic method, and it is therefore descriptive in nature. Findings of this research suggests that female late teenagers possess different interpretations toward the contents of Virgin, and those interpretations are based upon cultural contexts, social settings and personal experiences."
2006
TJPI-V-2-MeiAugust2006-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Pangastuti
"Remaja merupakan tonggak suatu bangsa, jumlah remaja Indonesia mencapai seperempat jiwa penduduk Indonesia. Masa remaja terjadi banyak sekali perubahan karakteristik. Perubahan karakteristik ini jika tidak diimbangi dengan pengetahuan, maka akan menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang bisa muncul akibat perubahan karakteristik pada remaja adalah masalah kesehatan reproduksi yang mengarah pada seks pranikah. Maka diperlukan metode untuk meingkatkan pengetahuan mengenai seks dalam pencegahan perilaku seks pranikah remaja. Edukasi sebaya terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahua, sikap, dan perilaku pencegahan seks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, perbedaan perilaku seks pranikah remaja yang melaksanakan program edukasi sebaya dan tidak. Metode descriptive komparatif dengan jumlah sampe 120 responden, menggunkan Teknik sampling purposive sampling. Analisa data menggunkan Chi Square. Kesimpulan terdapat perbedaan perilaku(pengetahuan, sikap, tindakan) seks pranikah. Rekomendasi Edukasi sabaya yang telah dilaksanakan bisa dilanjutkan, dengan metode yang lebih menyenangkan, serta materi yang disesuaikan dengan kebutuhan remaja.

Adolescents are the pillar of the nation which the number of Indonesian adolescents reaches a quarter of the Indonesian population nowadays. Adolescence occurs a lot of characteristic changes. Inadequacy of knowledge will cause health problems related to this phenomenon. One of the examples of health problems that can emerge due to characteristic changes in adolescents are reproductive health problems leading to premarital sex behavior. Therefore, peer education has been proven to be effective method in enriching knowledge, attitudes and behavior in preventing premarital sex. The purpose of this study is to determine the relationship between peer education and premarital sex behavior among adolescents implementing peer education programs. The method of this study is cross sectional design method and uses purposive sampling technique with the sample of 120 respondents. Data analysis uses Chi Square. In conclusion, there are differences in behavior including knowledge, attitudes, and actions. Peer education recommendations that have been implemented can be continued, with more fun methods, as well as materials adapted to the needs Adolescents of aso that information can be completely understandable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian berjudul Peran Keluarga dalam Pendidikan Seks pada Anak Pra Remaja untuk menghadapi Menstruasi awal bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam pendidikan seks pada anak pra-remaja dalam menghadapi menstruasi awal....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Surtiretna
Bandung Remaja Rosdakarya 2000,
613.907 Sur b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Handayani
"Abstrak
Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII) adalah lembaga yang bergerak di bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, penyandang disabilitas, dan masyarakat yang inklusif. Kegiatan yang dilakukan oleh YWII adalah memberikan layanan yang meliputi layanan konseling, pengembangan program pembelajaran individual (PPI), layanan pendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus, pemberian pelatihan kepada pendidik, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kegiatan pendidikan dan pelatihan diberikan dengan memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Magister Profesi Psikologi Anak dan Remaja Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya membantu memberikan intervensi berbasis pelatihan guna meningkatkan pengetahuan siswa, guru, dan orang tua mengenai perilaku seksual pada lingkungan YWII. Sebelum memberikan intervensi, penulis melakukan asesmen guna mengetahui penyebab masalah perilaku seksual tidak sopan yang terjadi di lingkungan YWII. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode asesmen yang meliputi wawancara, observasi, dan FGDyang dilakukan kepada seluruh guru YWII dan beberapa perwakilan orang tua siswa YWII secara terpisah. Metode analisis data yang digunakan adalah pohon masalah dan pohon tujuanguna memetakan kebutuhan berdasarkan data primer. Berdasarkan hasil asesmen, dapat disimpulkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh pihak YWII saat ini terkait dengan pemberian pendidikan seksual kepada siswa/anak. Siswa remaja ABK belum memiliki kesadaran mengenai perkembangan mereka dari anak-anak menjadi remaja yang diikuti dengan perubahan atau perkembangan seksual dan bagaimana sikap yang tepat terkait perubahan yang mereka rasakan. Hal itu menyebabkan perilaku mereka sering kali dianggap tidak sopan dan rentan terhadap pelecehan seksual. Intervensi berbasis pelatihan diberikan kepada lima belasorang tua siswa dan enam guru di YWII guna memberikan pengarahan dan pendampingan bagi siswa ABK yang bersekolah di YWII
"
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Javanese literature contains many sex education. Having sex in the conception of Javanese society should be performed bay a married couple status. The sex purpose done is to have children or a children or a child...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arbania Fitriani
"ABSTRAK
Penyandang Tunagrahita mampu didik, dalam pertumbuhannya
menuju kedewasaan juga mengalami perkembangan dalam aspek seksual
(www.Bandung Raya.com edisi 01 September 2001). Hal ini kemudian
melahirkan sebuah tuntutan akan informasi yang benar mengenai perubahan yang
akan teijadi. Pihak yang paling berperan dan bertanggung jawab dalam pemberian
pendidikan seks adalah orang tua. Informasi seks akan berpengaruh positif
khususnya jika diberikan oleh orang tua (Schneiders, dalam Aini, 2001).
Kebutuhan akan pemberian pendidikan seks kepada penyandang tunagrahita
mampu didik semakin diperkuat dengan adanya kenyataan akan hendaya yang
dimiliki anak dalam fungsi adaptifnya. Ditambah lagi bahwa menurut berbagai
hasil penelitian ditemukan bahwa penyandang tunagrahita memiliki kemungkinan
yang lebih besar dari orang normal untuk mengalami pelecehan seksual dan
resiko tertular penyakit menular seksual.
Dari fenomena tersebut di atas, akhirnya timbul permasalahan yang
kemudian menjadi tujuan diadakannya penelitian ini. Permasalahan yang akan
diteliti adalah bagaimana peran orang tua penyandang tunagrahita mampu didik
dalam upaya pemberian pendidikan seks. Selain itu peneliti juga ingin melihat
bagaimana perkembangan seksual dari penyandang tunagrahita mampu didik serta
permasalahan yang timbul sehubungan dengan aspek tersebut. Peneliti juga ingin
mengetahui bagaimana bentuk pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua kepada
penyandang tunagrahita mampu didik dan bentuk dukungan yang dibutuhkan oleh
mereka terhadap orang tuanya terutama dukungan dalam aspek seksual. Di sini
juga ingin dilihat siapa yang paling berperan dalam pemberian pendidikan seks
dan faktor apa yang membuat orang tua bersedia menerapkan pendidikan seks
tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah teknik wawancara dan
observasi. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara,
lembar observasi, dan tape recorder. Jumlah subyek sebanyak 4 orang yakni 3
dari subyek merupakan pihak ibu dan 1 merupakan pihak significant others. Penyandang tunagrahita yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari pria dan
wanita.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa semua subyek telah menerapkan
pendidikan seks dalam batasan American Associalion of Pediatrics tanpa mereka
sadari. Rata-rata subyek menerapkan pola asuh yang demokratis dan terkadang
bersikap over protected. Semua anak subyek mengalami perkembangan seksual
yang normal. Dalam aspek seksual, dukungan yang dibutuhkan pada anak yang
beijenis kelamin wanita lebih besar dibandingkan pria. Pihak yang paling
berperan dalam pemberian pendidikan seks adalah ibu. Faktor yang membuat
subyek bersedia menerapkan pendidikan seks adalah ketakutan jika anak
mengalami hal yang tidak menyenangkan dalam aspek seksualitasnya."
2003
S3292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Trikusuma Putri
"Pendidikan seksual kepada remaja merupakan salah satu metode dalam melakukan promosi kesehatan, namun pelaksanaannya belum optimal karena perawat belum berperan secara optimal sebagai edukator dalam memberikan pendidikan seksual kepada remaja. Tujuan dari systematic review ini adalah untuk menganalisis faktor yang memengaruhi perawat dalam melaksanakan perannya sebagai pemberi pendidikan kesehatan kepada remaja. Penelitian yang digunakan dalam systematic review ini dicari dengan 8 database (Clinical Key, Proquest, Science Direct, Wiley Online, Springerlink, Scopus, Oxford Journal, dan Sage journal) pada bulan April-Juni 2020. Terdapat 11 artikel dari berbagai negara yang dianalisis. Sampel penelitian ini mulai dari 9 sampai dengan 394 partisipan. Terdapat lima sub tema mengenai faktor yang memengaruhi perawat dalam melaksanakan pendidikan seksual yaitu pengetahuan, sikap, keyakinan, budaya, dan kebijakan. Kelima sub tema tersebut dikategorikan menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Perawat perlu diberikan pelatihan dan dukungan terkait pelaksanaan pendidikan kesehatan seksual kepada remaja guna mencegah terjadinya perilaku seksual berisiko dan meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi kepada remaja.
Sexual education for adolescents is one of methods of health promotion, but its implementation is inadequate because nurses have not played an optimal role as educators in providing sexual education to adolescents. The purpose of this systematic review was to analyze the factors that influence nurses in carrying out their role as health education providers to adolescents. The research articles used in this systematic review was searched from 8 databases (Clinical Key, Proquest, Science Direct, Wiley Online, Springerlink, Scopus, Oxford Journal, and Sage journal) during April-June 2020. There were 11 research articles from various countries being analyzed. The sample of this study ranged from 9 to 394 participants. There are five sub-themes regarding the factors that influence nurses in implementing sexual education, namely knowledge, attitudes, beliefs, culture, and policies. The five sub-themes are categorized into two categories, namely internal factors and external factors. Nurses need to provided training and support related to the implementation of sexual health education to adolescents to prevent risky sexual behavior and improve sexual and reproductive health in adolescent."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Stefanie
"Skripsi ini membahas mengenai pemaknaan mahasiswi di Jakarta terhadap premarital sexual intercourse di dalam film porno Indonesia. Latar belakang dari penelitian ini yaitu peredaran film porno Indonesia di Jakarta ternyata juga dikonsumsi oleh mahasiswi di Jakarta. Mereka memberikan pemaknaan yang berbeda-beda terhadap aktivitas premarital sexual intercourse di dalam film porno Indonesia dan pemaknaan tersebut ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode penelitian konstruktivis.
Hasil penelitian ini melihat bahwa film porno Indonesia dimaknai secara berbeda-beda dimana sebagian besar informan mahasiswiwi menganggap hal tersebut tidak sesuai dengan realita dalam masyarakat. Selain itu, faktor seperti agama, orang tua, budaya, lingkungan, kelompok pertemanan, serta pengalaman pribadi khalayak memberikan pengaruh terhadap pemaknaan yang diberikan. Penelitian ini menyatakan bahwa mahasiswi di Jakarta memaknai bahwa apa yang ada di dalam film porno Indonesia tidak sesuai dengan realita dan tidak pantas untuk dilakukan.

Focus of this thesis is reception analysis of female college students in Jakarta againts premarital sexual intercourse in Indonesian porn film. Background of this research is that Indonesian porn actually consumed by female college students. They gave different reception to premarital sexual intercourse in Indonesian porn and those reception affected by many factors. This is a qualitative research with constructivist research method.
Result of this research is that Indonesian porn got mixed reception with majority of female college students said that it doesn?t fit reality in society. Besides, factors like religion, parents, culture, nurture, peer, and individual experience affect the reception they gave. This research pointed that reception analysis of female college students in Jakarta to Indonesian porn film is that it doesn't fit reality and inappropriate to do."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>