Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ardiansyah
"Penelitan ini bertujuan untuk mencari suatu model estimasi imbal hasil yang sesuai untuk kondisi pasar seperti di Bursa Efek Jakarta. Hal ini menjadi penting mengingat dalam penilaian sekuritas seperti saham dibutuhkan suatu tingkat imbal hasil yang wajar, yang mencerminkan semua risiko yang relevan.
Salah satu model estimasi imbal hasil yang diharapkan adalah Arbitrage Pricing Theory (APT). Konsep APT didasari oleh hukum satu harga (the law of one price), yaitu bahwa dua sekuritas yang memiliki karakteristik yang sama tidak dapat ditransaksikan pada harga yang berbeda. Jika sekuritas tersebut ditransaksikan dengan harga yang berbeda maka akan terjadt abitrage dengan membeli sekuritas yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga akan diperoleh tingkat imbal hasil tanpa menanggung risiko. Hukum satu harga diasumsikan berlaku karena sekuritas-sekuritas di bursa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama (common factors), yang bersumber dari berbagai variabel makro ekonomi seperti, suku bunga, inflasi* fluktuasi kurs, perkembangan harga minyak, dan sebagainya. Dengan demikian, penelitian mengenai APT pada prinsipnya berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor makro ekonomi yang diduga mempengaruhi imbal hasil saham di suatu bursa.
Pada penelitian ini, proses identifikasi faktor dilakukan secara intuitif yang bersumber dari berbagai referensi dan penelitian-penefitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian, diidentifikasi sebanyak delapan belas variabel ekonomi makro yang diduga mempengaruhi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ selama periode waktu Januari 2001 sampai dengan September 2002. Faktor-faktor tersebut adalah : suku bunga SBI, suku bunga deposito bank pemerintah, suku bunga kredit, suku bunga investasi, tingkat produksi agregat (PDB), jumlah uang beredar, inflasi, pembelian bersih oleh investor asing, tingkat diskonto bank sentral Amerika dan Jepang, nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang dan Dollar Amerika, indeks Nikkei, indeks Hanseng, dan indeks Dow Jones, perkembangan harga emas dunia, serta perkembangan harga minyak dunia.
Kemudian dilakukan analisis cross-sectional dan uji statistik (/ test dan F test) untuk memverifikasi atau menolak ke-delapan belas variabel tersebut sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ.
Hasil akhir menyebutkan hanya lima faktor yang signifikan (dimana t hitting lebih besar dari ( tabel, dan F hitting lebih besar dari F tabel) yaitu, suku bunga deposito bank pemerintah, tingkat diskonto bank sentral Amerika, perkembangan harga emas dunia, perkembangan harga minyak dunia, dan pembelian bersih investor asing di BEJ. Kemampuan menjelaskan faktor-faktor yang diidentifikasi (R2) sebesar 35,5%, sehingga 64,5% dari variasi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ disebabkan oleh faktor-faktor lain yang belum diidentifikasi.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pengujian APT pada penelitian ini sangat tergantung pada sejauh mana variabel-variabel ekonomi yang digunakan mampu menjelaskan variasi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ. Dengan semakin banyaknya saham yang diamati (268 saham), dan semakin panjangnya periode waktu pengamatan maka akan semakin banyak variabel yang harus di dipertimbangkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahdi Purnomo
"Index harga saham gabungan (IHSG) yang merupakan indikator bursa di Bursa Efek Jakarta telah menunjukkan penurunan terus menerus sampai minggu kedua bulan Juni 1996 sebesar 14,570 point. Keadaan ini menyebabkan para Investor melakukan aksi penjualan secara besar-besaran sehingga terjadi over supply di Bursa Efek Jakarta.
Disisi lain investor menunggu adanya initial Public Offering (IPO) dari 8 (delapan) Perusahaan Publik dengan harapan dengan membeli saham -saham baru pada harga perdana dapat menjualnya di pasar sekunder dengan selisih harga yang cukup memadai.
Investor hanya akan membeli saham jika harga saham adalah lebih rendah daripada nilai intrinsiknya yaitu nilai sekarang dari seluruh penerimaan investor yaitu dividen yang diharapkan dan selisih harga saham yang terjadi pada waktu saham tersebut dijual dengan harga saham pada waktu saham tersebut dibeli sebagai capital gain yang didiskontokan pada tingkat bunga dengan risiko tertentu.
Tesis ini meneliti untuk melihat sejauh mana harga saham di Bursa Efek Jakarta telah mencerminkan nilai intrinsiknya. Dengan menggunakan dividen discount model (DDM) dari model Gordon pada pertumbuhan dividen perusahaan konstan yang dirumuskan sebagai :
Do (I+g) Dl
P6 = vQ = = dengan syarat k8 > g.
ks -g ks ?g
Berdasarkan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya dianggap tetap, maka hipotesa kerja untuk penelitian tesis ini adalah:
Semakin besar dividen tunai yang diberikan emiten semakin tinggi harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Semakin besar return yang diharapkan investor yang dicerminkan dengan beta sebagai risiko pasar semakin rendah harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan dividen emiten yang di ukur dengan dividen per share (DPS) semakin tinggi harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian yang diperoleh dengan paket Statistical Analysis system 65A 5) menunjukkan bahwa :
Harga saham di Bursa Efek Jakarta belum sepenuhnya mencerminkan nilai intrinsiknya karena hanya terdapat 2 (dua) variabel yang memenuhi hipotesa hipotesa kerjanya yaitu dividen dan tingkat pertumbuhan dividen saja. dimana kedua independen variabel ini mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Untuk variabel independen beta yang mewakili risiko pasar yang diharapkan mempunyai hubungan negatif ternyata mempunyai hubungan positif dengan harga saham.
Melihat hasil penelitian tersebut kemungkinan besar telah terjadi; kesalahan pengukuran dari variabel beta dan tingkat pertumbuhan dividen, atau asumsi penggunaan model tingkat pertumbuhan konstan dalam penelitian dengan model Gordon ini belum tentu dapat diterapkan untuk 100 Perusahaan publik yang diambil sebagai sampel. cemungkinan lain jika melihat pada adjusted R2 yang bernilai kecil sekitar 24,25% ` 39,30% terdapatnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham yang tidak dapat dikendalikan seperti : risiko politik, isu-isu politik, fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap U.S. dollar, peraturan Pemerintah mengenai perpajakan, Adanya penjualan saham-saham emiten pada Perusahaan asing yang dianggap sebagai capital flight."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kebijakan deviden dan pengaruhnya pada perusahaan otomotif."
657 MANDIRI 9:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Sulistia Sriwulandari
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang empengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ-45 dengan mempertimbangkan pengaruh non-investor stakeholders terhadap kebijakan dividen perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode data panel. Faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada penelitian ini didasarkan pada stakeholder theory. Faktor-faktor tersebut yaitu, focus of the firm, tingkat penjualan, jumlah pemegang saham biasa, jumlah arus kas bebas perusahaan, serta pertumbuhan penjualan. Focus of the firm, jumlah pemegang saham biasa, dan arus kas bebas signifikan mempengaruhi dividend payout ratio dengan arah hubungan yang positif.. Sedangkan tingkat penjualan dan pertumbuhan penjualan tidak signifikan mempengaruhi dividend payout ratio dengan arah hubungan yang negatif. Penelitian ini membuktikan bahwa non-investor stakeholders memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan. Penelitian ini juga menguji relevansi model penelitian dalam periode krisis keuangan tahun 2008. Hasi penelitiannya menunjukkan bahwa non-investor stakeholder tidak lagi mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan.

The purpose of this research is to investigate the determinants of dividend payout ratio of companies included in LQ-45 with the consideration of non-investor stakeholders' influences on companies' dividend policies. This research uses panel data method. The dividend payout ratio determinants used in this research are based on stakeholder theory. The determinants are focus of the firm, sales, number of common shareholders, free cash flow, and sales growth. Focus of the firm, number of common shareholders, and free cash flow significantly influence dividend payout ratio in terms of positive relationships. While sales and sales growth insignificantly influence dividend payout ratio and have negative relationships with dividend payout ratio. This research found that there is a significant influence of non-investor stakeholders on companies' dividend policies. This research also investigates the relevancy of the model in financial crisis period in 2008. The result shows that in financial crisis period, non-investor stakeholders no longer have influence on companies' dividend policies."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
6569
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Hartono
"Penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan imbal hasil saham dan laba telah mengidentifikasi beberapa faktor yang sifatnya spesifik perusahaan yang diyakini mempengaruhi hubungan imbal hasil saham-labs. Namun nampaknya laba yang dilaporkan hanya mampu menjelaskan sebagian kecil dari variasi imbal basil saham.
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis sebagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan imbal hasil saham dan laba. Regresi berstruktur pohon yang mampu melakukan analisa penyekatan secara rekursif mengindikasikan bahwa perubahan laba per saham dasar, rasio book to market dan total akmal yang mempengaruhi imbal hasil saham dan mempengaruhi hubungan imbal hasil saham dan laba.
Hasil analisis regresi linear dengan melibatkan variabel-variabel yang diidentifikasi oleh regresi berstruktur pohon ternyata mampu menerangkan variasi dari imbal hasil saham dengan lebih baik daripada model tanpa variabel-variabel tersebut.
Dalam penelitian ini juga dianalisis kemampuan regresi berstruktur pohon dalam melakukan segmentasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa regresi berstruktur potion mampu mengelorapokkan observasi ke dalam kelompok-kelompok observasi sehingga memudahkan bagi analis untuk mengenali karakteristik dan tiap saham.
Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian ini cukup konsisten dengan mengubah cara pengukuran imbal hasil saham. Hasil uji konsistensi menunjukkan bahwa hasil penelitian ini cukup konsisten."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Phohan
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh dividen tunai terhadap imbal hasil saham dengan memperhitungkan faktor kondisi pasar yaitu pada saat kondisi pasar menguat dan kondisi pasar melemah. Penelitian ini ditujukan untuk melihat apakah ada perbedaan imbal hasil saham pada perusahaan dengan dividen dan perusahaan tanpa dividen, selain itu untuk melihat apakah ada perbedaan jika dividen dibagikan pada kedua kondisi pasar tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan dengan dividen ternyata memiliki imbal hasil saham yang kurang menguntungkan dibanding perusahaan tanpa dividen dan dividen hanya berpengaruh pada saat kondisi pasar sedang menguat.

This thesis mainly discusses about the effect of cash dividends on stock returns affected by market conditions, whether at the time of advancing market and declining market. This study aimed to see if there is a difference in the company's stock returns that with dividends and firms without dividend, furthermore to see if there is a difference if the dividend distributed either on advancing market or declining market. The research concludes that companies with dividend yields turns out to have a disadvantage stock return compared to companies without dividends and dividends only affect when the market is at advancing conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfan Rizki Prabowo
"Studi ini bertujuan menganalisis faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, leverage, potensi pertumbuhan, profitabilitas, dividen tahun sebelumnya, likuiditas, arus kas bebas, dan risiko bisnis yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan konstruksi dan infrastruktur di Indonesia pada periode 2015 hingga 2019. Penelitian ini menggunakan 28 sampel perusahaan konstruksi dan infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta data yang digunakan bersifat balanced panel data. Metode yang digunakan untuk penelitian yaitu regresi data panel dengan teknik estimasi common effect model atau pooled least square. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya variabel potensi pertumbuhan, dividen tahun sebelumnya, dan risiko bisnis yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan, variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, likuiditas, dan arus kas bebas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

This study aims to analyze factors such as firm size, leverage, growth opportunities, profitability, past dividend, liquidity, free cash flow, and business risk that affect the dividend policy of construction and infrastructure companies in Indonesia within the period of 2015-2019. This study uses a sample of 28 construction and infrastructure companies listed on the Indonesia Stock Exchange and the data used are balanced panel data. The method used for this research is panel data regression with the estimation technique of common effect model or pooled least square. This study concludes that only the variables of growth opportunities, past dividend, and business risk have a significant influence on the dividend policy. Meanwhile, the variables of firm size, leverage, profitability, liquidity, and free cash flow have no significant effect on dividend policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"ABSTRAK
Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai menampakkan gairah pada tahun 1988, setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian paket kebijaksanaan. Namun karena pasar modal masih merupakan hal yang baru bagi investor maka keputusan beli mereka kurang didasari oleh analisis-analisis fundamental tentang prospek perusahaan. Hal ini mengakibatkan harga saham tidak mencerminkan kondisi obyektif perusahaan.
Di pasar modal yang sudah mapan, harga akan mencerminkan kondisi obyektif perusahaan. Jika ada informasi baru, maka harga akan dengan cepat menyesuaikan. Misalnya, jika perusahaan memberi informasi akan menaikkan besar dividen maka harga saham dengan cepat mengalami kenaikan. Demikian jugs sebaliknya jika perusahaan mengumumkan penurunan dividen, maka harga saham akan turun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku dividen antara pasar modal yang sudah mapan(efisien) dengan perilaku dividen di BEJ yang belum mapan.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan perilaku dividen. Perusahaan-perusahaan di BEJ cenderung tidak berusaha mempertahankan besar dividen tahun sebelumnya, dimana di pasar modal yang sudah mapan berupaya mempertahankan besar dividen. Faktor laba dan dividen sebelumnya memang merupakan faktor-faktor yang signifikan menentukan besar perubahan dan besar dividen. Namun kalau hanya faktor-faktor tersebut ternyata belum cukup besar untuk menjelaskan besar perubahan dan besar dividen. Masih banyak faktor selain laba dan dividen tahun lalu yang mempengaruhi dividen. Perusahaan-perusahaan di BEJ juga tidak memanfaatkan sinyal pengumuman dividen ketika akan menawarkan saham baru, seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Pasar modal yang sudah mapan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Eko Togi
"Dividen sebagai salah satu dari bentuk keuntungan investor di pasar modal memerlukan suatu pola kebijakan pembayaran yang tepat, baik bagi kepentingan perusahaan maupun investor. Namun, selain berhubungan dengan kebijakan manajemen, dividen berkaitan erat dengan keuntungan perusahaan sebagai sumber utama pembayarannya. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang dividen menunjukkan adanya hubungan yang berkorelasi positif dengan keuntungan pada periode setelah terjadinya pembayaran dividen. Hubungan ini sering disebut information content atau signaling dividen tentang keuntungan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat perubahan dividen pada suatu periode dengan tingkat perubahan keuntungan pada periode sebelumnya, yang sama dan berikutnya pada emiten-emiten BEJ yang membayar dividen pada tahun 2003 dan LQ-45 balk secara umum maupun secara individual dengan menggunakan 2 proxy dividen yaitu Dividend Per Share (DPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) serta 2 proxy keuntungan perusahaan yaitu Earning Per Share (EPS) dan Earning Before Income and Taxes (EBIT) dalam 4 range waktu perubahan keuntungan dari t-1 hingga t+2 terhadap periode t perubahan dividen.
Kesimpulan yang didapatkan ialah information content dividen mengenai perubahan keuntungan perusahaan baik secara umum maupun individual secara umum hanya didapati hanya pada periode yang sama (periode t) dengan perubahan dividen. Selain itu didapati bahwa DPS menjadi proxy terbaik untuk dividen, dan perubahan keuntungan secara umum lebih rendah dari pada perubahan dividen. Dan tidak ditemui adanya hubungan antara perubahan keuntungan di masa lalu dengan perubahan dividen. Serta tidak ditemui adanya signaling dividen mengenai perubahan keuntungan di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Fairuz Munzir Busnia
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penurunan tarif pajak dividen terhadap peningkatan dividend payout per saham perusahaan. Selain itu, penelitian juga bertujuan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap probabilitas perusahaan untuk meningkatkan dividend payout per saham pada saat terjadi penurunan tarif pajak. Penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing dengan menggunakan 141 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dan 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tarif pajak berpengaruh positif terhadap probabilitas perusahaan meningkatkan dividend payout di Indonesia. Struktur kepemilikan juga memiliki pengaruh terhadap probabilitas perusahaan meningkatkan dividend payout. Perusahan dengan kepemilikan publik yang tinggi memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan dividend payout perusahaan, sedangkan kepemilikan asing sebaliknya.

This study aims to analyze the impact of the dividend tax reduction to increase the dividend payout per share of the company. In addition, the study also aims to analyze the effect of ownership structure on the probability of firms to increase dividend payout per share at the time of dividend tax reduction. This study uses hypothesis testing method by using 141 samples of listed companies in Indonesia Stock Exchange in 2008 and 2009.
The results showed that dividend tax reduction has a positive effect on the probability of the company increased the dividend payout in Indonesia. Ownership structure also has an impact on the probability of the company increased the dividend payout at the time dividend tax reduction occur. Companies with higher public ownership have a higher probability to increase the dividend payout, while foreign ownership otherwise."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>