Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Mega Desiana
"Komitmen organisasi secara umum dapat diabikan sebagai keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan tersebut bekerja. Komitmen dibutuhkan oleh organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Komitmen organisasi dalam penclitian ini terbagi ke dalam tiga komponen, yaitu: komitmen afektif, komitmen kontinuan dan komitmen normatif.
Salah satu yang dapat dijadikan prediktor komitmen organisasi adalah kepuasan kerja, yang berkorelasi positif dengan komitmen organisasi. Hal ini berarti untuk dapat meningkatkan komitmen organisasi karyawan, perusahaan harus mampu memenuhi dan meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.
SeIanjutnya dalam teori mengenai role, dijelaskan bahwa role ambiguity, role conflict dan role overload dikonsepkan sebagai penekan (stressor) yang bisa menghantbat kepuasan kerja seseorang, sehingga dengan semakin rendah role stressor dalam sebuah organisasi, maka kepuasan kerjanya akan semakin meningkat.
Senada dengan role stressor, persepsi mengenai dukungan organisasi (Perceived Organizational Support) juga menjadi saiah satu prediktor bagi kepuasan kerja. Persepsi mengenai dukungan organisasi (POS) ini mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif, sehingga POS yang semakin tinggi akan berdampak pada semakin meningkatnya kepuasan kerja dan komitmen afektif.
Peran asisten dosen tidak dapat diabaikan dalam proses pengajaran di perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena selain waktu yang terbatas bagi dosen dalam menjelaskan materi, peran asisten juga dibutuhkan untuk menjembatani hubungan antara mahasiswa dan dosen ataupun dengan pihak departemen. Universitas Indonesia adalah perguruan tinggi yang bertugas untuk menyediakan jasa pendidikan bagi masyarakat sehingga kebutuhan akan sumber daya manusianya, dalam hal ini staf pengajar, sangat tinggi. Oleh karena itu Universitas Indonesia, termasuk di dalamnya FEU], perlu mempertahankan staf pengajar yang kompeten dibidangnya agar tidak pindah ke universitas lain.
Hal-hal tersebut di atas membuat peneliti tertarik melihat seberapa jauh komitmen asisten dosen di FEUI, sehingga peneliti mengangkat "Bagaimana pengaruh role stressor dan persepsi mengenai dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen asisten dosen di FEUT" sebagai isu utama dalam penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh asisten dosen FEU1 yang terdiri dari tiga departemen, dengan total responden berjuinlah 112 orang dan Cara pengambilan sampel melalui convinience sampling. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan Structural Equation Modeling (SEM).
DaIam penelitian ditemukan bahwa ternyata kepuasan kerja memang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen asisten dosen, baik komitmen afektif, kontinuan maupun normatif. Demikian Pula dengan role stressor yang berpengaruh negatif pada kepuasan kerja, kecuali role overload yang memang tidak dapat dimasukkan ke dalam model penelitian karena memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang buruk. POS terbukti berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasan kerja, namun tidak demikian halnya dengan hubungan langsung POS ke komitmen afektif organisasi.
Adanya pengaruh tidak langsung dari role ambiguity, role conflict dan persepsi mengenai dukungan organisasi terhadap komitmen asisten dosen di FEU], yaitu melalui kepuasan kerja, menunjukkan bahwa persepsi asisten dosen terhadap role ambiguity, role conflict dan persepsi mengenai dukungan organisasi akan membentuk kepuasan kerja.
Kepuasan kerja inilah yang akan mempengaruhi komitmen asisten dosen, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan komitmen mereka pada FFL1I.
Untuk tetap mempertahankan role ambiguity yang rendah, departemen/FEUI hares dapat memberikan job description yang jelas bagi setiap asisten dosen, terutama untuk mereka yang baru direkrut, sehingga mereka tidak bingung tentang apa yang harus d i lakukan.
Meskipun nilai persepsi mengenai dukungan organisasi memiliki nilai yang cukup baik, namun hal ini masih dapat ditingkatkan sehingga komitmen organisasi yang dipengaruhi secara tidak Iangsung, yaitu melalui kepuasan kerja juga dapat ikut meningkat. Dukungan organisasi dapat ditingkatkan melalui reward yang diberikan pada asisten dosen. Reward yang dimaksud mencakup faktor ekonomi, pengakuan sosial, penghargaan, rasa aman, dan lain-lain.

Generally, organization commitment can be defined as an employee attachment to the organization where the employee works. This commitment is needed to create and maintain competent human resources. It is divided into three components, namely: affective commitment, continuant commitment and normative commitment.
One predictor of organization commitment is job satisfaction, which is correlated positively with organization commitment. It has implication if that one company want to improve employee's organization commitment they have to fulfill and enhance employee job satisfaction.
The theory of role identifies role ambiguity, role conflict and role overload as stressors which may constraint job satisfaction. Ilence, the lower the role of stressors in one organization the higher the job satisfaction would be.
Aligned with role stressor, perceived organizational support (POS) is also one of job satisfaction predictors. This perception is related with job satisfaction and affective commitment positively. In other words, the higher the POS the higher the job satisfaction and affective commitment would be.
The involvement of lecture assistant cannot be ignored in university teaching process. This is not only because of lecture time limitation to explain the subject, it is also needed to bridging the relationship between students and lecture or even with department staffs. The University of Indonesia as a higher education institution is assigned to provide education service for the society. Consequently, the demand for academic staff resources is very high. Thus, The University of Indonesia, including Faculty of Economics, needs to maintain competent academic staffs in order to motivate them to be loyal to the university.
Those arguments led the writer to investigate critically about how high the lecture assistant commitment in FEUI is. This study will examine a research question: "What is the relationship between role ambiguity, role conflict, role overload, perceived organizational support, and job satisfaction with organization commitment such as affective commitment, continuant commitment and normative commitment?"
The total population in this research is the total numbers of lecture assistant from three departments in FEUI, which was totally 112 respondents. The sample collection method is convenience sampling. The data is analysed using Structural Equation Modeling (SEM).
in summary, the results of this study are as follows. Firstly, this study found that job satisfaction has a positive and significant impact to lecture assistant commitment, either affective, continuant and/or normative. Secondly, role stressor affects job satisfaction negatively. An exception is for role overload which cannot be included in the model because of poor validity and reliability. Finally, POS is proven affects positively and significantly to job satisfaction. However it is not directly related to affective organization commitment.
The fact that there is indirect impact from role ambiguity, role conflict and POS to lecture assistant commitment in FEUI which is through job satisfaction, shows that lecture assistant perception to role ambiguity, role conflict and POS would create job satisfaction, This job satisfaction would affect lecture assistant commitment and as a result increases their commitment to FEUI.
To maintain a low level of role ambiguity. the Department/FEU l must show a clear job description for each lecture assistant, particularly for a new recruiter to avoid confused job description.
Even though perception value about organization support has relatively good value, this may still be improved. As a result, organization commitment which is affected indirectly from job satisfaction is also improved. Organization supports can be enhanced through compensation or reward for lecture assistant. Rewards can be economical/ financial factor, social acceptance, respect, security, and others.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Mega Desiana
"Literature considers commitment and job satisfaction as two important determinants of human resource and corporate performance. It therefore becomes critical to study the antecedents of the aforementioned factors, two of which are presented here. The following study demontrates that role stressors (i.e. role ambiquity and role conflict) and perceived organization support indeed affects commitment via job satisfaction."
2006
MUIN-XXXV-5-Mei2006-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwina Laksmi Suntari
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara persepsi akan dukungan organisasi (P05), kepuasan kerja (JS), komitmen terhadap organisasi (OC), dan kemauan untuk ke luar dari organisasi (ITL) pada tenaga penjual. Secara spesifik, dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk melihat hubungan dan pengaruh antar dimensi dalam model yang digunakan, serta peran OC sebagai mediator penghubung antara PO5 dan JS dengan ITL. Hal ini panting untuk diketahui, mengingat tenaga penjual merupakan ujung tombak dalam suatu organisasi, dan turnover pada kelompok ini akan berpengaruh terhadap kinerja bisnis dan operasionalisasi organisasi sehari-hari.
Secara teoritis dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu, diketahui bahwa jika tenaga penjual memiliki komitmen terhadap organisasi tempatnya bekerja; baik komitmen afektif, komitmen kontinyuitas, maupun komitmen normatif; maka kemauannya untuk ke luar dari organisasi pun rendah. Seiring dengan rendahnya ITL, maka kemungkinan terjadinya turnover aktual pun akan menurun. Adanya komitmen ini dapat terwujud bila tenaga penjual di organisasi merasa puas dengan berbagai aspek dalam pekerjaannya dan mempersepsikan bahwa organisasi memberikan dukungan.
Penelitian yang menggunakan metode eksplanatif ini dilakukan pada buian Februari sampai dengan Juni 2004, dengan cara menyebarkan kuesioner. Pemilihan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampel purposif (purposive sampling). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 104 orang tenaga penjual, dari 48 perusahan di 10 bidang usaha di Jakarta.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 10.0 dan teknik structure equation modeling (SEM) dalam LISREL 8.30, guna memperoleh statistik deskriptif, melihat hubungan dan pengaruh antar dimensi, serta menguji model hubungan struktural yang digunakan dalam penelitian ini.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa POS dan JS secara signifikan mempengaruhi terbentuknya komitmen afektif dan normatif pada tenaga penjual yang menjadi responden penelitian. Kedua komponen komitmen ini secara signifikan juga mempengaruhi ITL dari tenaga penjual. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga penjual yang mempersepsikan organisasi mendukung dirinya dan merasa puas dengan berbagai aspek dalam pekerjaannya, akan memiliki keterikatan emosional ataupun kewajiban moral, yang menyebabkan ITL menjadi rendah. Namun, penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa tenaga penjual yang mempersepsikan organisasi tidak memberikan dukungan dan merasa tidak puas dengan pekerjaannya, akan tetap bertahan di organisasi karena takut kehilangan hal-hal yang selama ini menguntungkan.
Melalui pengujian kecocokan model, diketahui bahwa model awal yang diajukan peneliti belum dapat dikatakan sesuai dengan data. Dari pengujian mediasi, ditemukan pula bahwa OC bukan merupakan mediator yang menghubungkan POS dan JS dengan ITL dari tenaga penjual. Adapun model yang sesuai dengan data, baik melalui pengujian kecocokan model maupun pengujian mediasi, adalah alternatif model II, yang menempatkan OC sebagai prediktor dari JS, dan JS berperan sebagai mediator penghubung antara QC dan ITL dari tenaga penjual di Jakarta. POS yang secara signifikan memiliki pengaruh terhadap OC maupun JS dalam penelitian ini, temyata kurang sesuai untuk dimasukkan dalam model.
Mengacu pada altematif model II, teriihat bahwa tenaga penjual yang memiliki keterlibatan emosional atau kewajiban moral untuk tetap tinggal di organisasi, akan merasa puss dengan pekerjaannya, yang selanjutnya akan mempengaruhi kemauan tenaga penjual untuk ke luar dari organisasi. OC jugs memiliki pengaruh terhadap ITL, namun bersifat tidak langsung, dan dimediasi oleh JS.
Untuk organisasi, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya OC pada tenaga penjual, karena dimensi ini memiliki pengaruh terhadap kemauan untuk ke luar dari organisasi. Namun, karena pengaruh ini bersifat tidak langsung, melainkan dimediasi oleh JS, maka pihak manajemen juga harus memperhatikan kepuasan tenaga penjual akan berbagai macam aspek yang ada dalam pekerjaan, terutama aspek penghargaan, upah, dan supervisi. Untuk pengembangan penelitian, ada baiknya bila dilakukan penelitian mengenai peran POS dan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya OC pada tenaga penjual."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sylvia
"ABSTRAK
Penelitian ini akan menguji pengaruh dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh adaptabilitas karier. Subjek dan populasi dalam penelitian ini adalah para dosen yang mengajar di Jabodetabek. Menggunakan metode convenience sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 227 dosen. Uji statistik yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM), menggunakan program Amos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan langsung variabel independen (dukungan organisasi) berpengaruh terhadap variabel dependen (kepuasan kerja) dengan dimediasi adaptabilitas karier."
Tangerang: Business School Universitas Pelita Harapan, 2019
338 DEREMA 14:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Junior, aurthor
"Pihak manajemen seringkali kurang memperdulikan aspek persepsi dalam
penilaian kinerja. Padahal, persepsi dapat menyebabkan reaksi negatif yang
berpotensi menggagalkan tujuan penilaian kinerja. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dampak diskonfirmasi ekpektasi terhadap keadilan
prosedural, kepuasan terhadap nilai EDOM, sebagai nilai kinerja, dan
kepuasan terhadap mahasiswa yang memberikan nilai EDOM, sebagai penilai
kinerja. Metode eksperimen digunakan dalam studi ini dengan melibatkan 37
dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Kampus Baru Depok sebagai
responden. Penelitian ini menemukan bahwa diskonfirmasi negatif
memberikan dampak negatif terhadap keadilan prosedural, kepuasan terhadap
nilai EDOM, dan kepuasan terhadap penilai EDOM. Juga sebaliknya ketika
diskonfirmasi bersifat positif, keadilan prosedural, kepuasan terhadap nilai
EDOM, dan kepuasan terhadap penilai EDOM juga mendapat dampak positif.
Penelitian ini juga menemukan bahwa keadilan prosedural, kepuasan terhadap
nilai EDOM, dan kepuasan terhadap penilai EDOM memiliki korelasi yang
positif.

It is not rare for management to dismiss the issue of employee’s perception on
the performance appraisal, though negative perception can potentially thwart
the purpose of performance appraisal. This study aims to explore the
disconfirmation effect on perception of procedural justice, satisfaction toward
rating, and satisfaction toward rater. Experiment method is chosen for this
study and 37 lecturers of FEUI Depok are involved. This study found that
disconfirmation affects perception of procedural justice, satisfaction toward
rating, and satisfaction toward rater positively. Thus, when the
disconfirmation is positive, the three variables are also positively affected,
while when the disconfirmation is negative, the three variables are also
negatively affected. This study also found that perception of procedural
justice, satisfaction toward rating, and satisfaction toward rater are positively
related."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Amsal Idola
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh role stressor dan budaya
organisasi terhadap komitmen perubahan afektif perawat RSIA Budhi Jaya, RS
Medistra dan RS PMI Bogor dengan metode regresi berganda terhadap 119
perawat. Role stressor diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Rizzo
et al. (1970) untuk bagian role ambiguity dan role conflict. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur role overload dikembangkan oleh Beehr, Walsh dan
Taber (1976). Budaya organisasi diukur dengan instrument yang dikembangkan
oleh Daniel R. Denison dan Aneil K.Mishra (1995) yang terdiri dari sub variabel
involvement, consistency, adaptability, dan mission. Komitmen perubahan afektif
diukur oleh instrument yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer.
Penelitian ini membuktikan bahwa role conflict memiliki pengaruh signifikan dan
langsung terhadap komitmen perubahan afektif perawat RSIA Budhi Jaya, RS
Medistra dan RS PMI Bogor sementara consistency memiliki pengaruh tidak
langsung terhadap perawat melalui mediasi role conflict.

ABSTRACT
This study is to analyze the influence of role stressor and organizational culture
toward nurse?s affective commitment to change in Budhi Jaya mother and child
hospital , Medistra hospital and PMI Bogor hospital using multiple regression
toward 119 nurse in those three hospital. Role Stressor was measured with
instrument that developed by Rizzo et al. (1970) for role ambiguity and role
conflict, meanwhile for role overlaod used instrument that developed by Beehr,
Walsh and Taber (1976). Organizational culture was measured with an
instrument developed by Daniel R. Denison and Aneil K.Mishra which consist as
sub-variables such as involvement, consistency, adaptability and mission.
Affective commitment to change was measured with instrument developed by
Herscovitch and Meyer (2002). The result has shown role conflit has significant
influence toward nurse?s affective commitment to change consistency also has
indirect influence toward nurse?s affective commitment to change with role
conflict as mediator;This study is to analyze the influence of role stressor and organizational culture
toward nurse?s affective commitment to change in Budhi Jaya mother and child
hospital , Medistra hospital and PMI Bogor hospital using multiple regression
toward 119 nurse in those three hospital. Role Stressor was measured with
instrument that developed by Rizzo et al. (1970) for role ambiguity and role
conflict, meanwhile for role overlaod used instrument that developed by Beehr,
Walsh and Taber (1976). Organizational culture was measured with an
instrument developed by Daniel R. Denison and Aneil K.Mishra which consist as
sub-variables such as involvement, consistency, adaptability and mission.
Affective commitment to change was measured with instrument developed by
Herscovitch and Meyer (2002). The result has shown role conflit has significant
influence toward nurse?s affective commitment to change consistency also has
indirect influence toward nurse?s affective commitment to change with role
conflict as mediator, This study is to analyze the influence of role stressor and organizational culture
toward nurse’s affective commitment to change in Budhi Jaya mother and child
hospital , Medistra hospital and PMI Bogor hospital using multiple regression
toward 119 nurse in those three hospital. Role Stressor was measured with
instrument that developed by Rizzo et al. (1970) for role ambiguity and role
conflict, meanwhile for role overlaod used instrument that developed by Beehr,
Walsh and Taber (1976). Organizational culture was measured with an
instrument developed by Daniel R. Denison and Aneil K.Mishra which consist as
sub-variables such as involvement, consistency, adaptability and mission.
Affective commitment to change was measured with instrument developed by
Herscovitch and Meyer (2002). The result has shown role conflit has significant
influence toward nurse’s affective commitment to change consistency also has
indirect influence toward nurse’s affective commitment to change with role
conflict as mediator]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) membuktikan bahwa masa kerja dan trait kepribadian sebagai faktor pribadi bersama dengan kepuasan kerja dan ikllim organisasi sebagai faktor lingkungan mempengaruhi komitmen dosen terhadap universitas, dan (2) untuk membandingkan komitmen organisasi pada dosen yang bekerja di universitas dengan karyawan yang bekerja di bidang lain. Penelitian ini dilakukan pada dosen Universitas Indonesia yang telah bekerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja, trait kebaikan hati, dan kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung terhadap komitmen organisasi, sedangkan iklim psikologis memberikan pengaruh tidak langsung melalui kepuasan kerja. Temuan-temuan penelitian ini memperkuat penelitian-penelitian lain yang menunjukkan bahwa faktor pribadi dan faktor lingkungan mempengaruhi komitmen organisasi.

The objective of this research are: (1) to verify that tenure and personality trait as personal factors along with job satisfaction and psychological climate as environmental factors affect organizational commitment, and (2) to compare the organizational commitment of lecturers with that of employees in other fields. Respondents of this research are lecturers of Universitas Indonesia who have been working more than one year. Research findings show that tenure, kindness trait, and job satisfaction have direct effects on organizational commitment, while psychological climate has an indirect effect through job satisfaction. These findings strengthen other researches that show how personal and environmental factors affect organizational commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Situmorang, Nina Zulida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja dosen PTN dan PTS. Kepuasaan kerja adalah sikap atau penilaian positif/negatif seseorang atau hasil pekerjaannya. Iklim suatu organisasi sebagai gambaran kualitas lingkungan suatu organisasi yang relatif tahan lama dialami anggotanya, mengambarkan nilai-nilai tertentu yang merupakan ciri-ciri seperangkat karakteristik organisasi yang bersangkutan dan mempengaruhi perilaku anggotanya.
Penelitian ini bersifat ex post facto dengan subyek penelitian sebanyak 100 orang dosen Universitas Cenderawasih dan Sekolah Tinggi Teknik di Jayapura. Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS/PC 7.5, untuk analisis regresi, analisis varians, uji t dan analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Iklim organisasi dan komitmen organisasi secara bersama memberi sumbangan efektif yang bermakna terhadap kepuasaan kerja dosen. Namun bila dilihat sendiri-endiri hanya iklim organisasi yg memberikan sumbangan signifikan terhadap kepuasaan kerja dosen, sedangkan komitmen organisasi tidak memberikan sumbangan signifikan.
2. Terdapat efek yang signifikan dari masa kerja dosen terhadap kepuasaan kerja dosen.
3. Tidak terdapat efek yang signifikan antara masa kerja dosen terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi.
4. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara dosen laki-laki dan perempuan dalam hal dimensi gaji/pembayaran."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T37897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Kartati Nugroho
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stress peran dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi perawat di RS Sulianti Saroso. Ambiguitas peran, konflik peran dan kelebihan peran adalah indikator stress peran, sementara internal dan eksternal menjadi indikator kepuasan kerja. Subjek penelitian menggunakan 120 orang perawat. Penelitian ini dilakukan menggunakan 2 tahap penelitian yaitu tahap penelitian ekploratori dengan menyediakan presentasi terlebih dahulu di Instalasi Penelitian RSPI Sulianti Saroso yang menjadi subjek penelitian dan tahap survei menggunakan kuesioner. Data diolah menggunakan analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi, sementara stress peran memiliki pengaruh negatif terhadap komitmen organisasi.

The motivation for this study was to investigate how role stress and job satisfaction among nurses could affect their organizational commitment. Role stressors (role ambiguity, role conflict and role overload) is used as indicator for role stress and internal job satisfaction (internal and external factors) is used to indicate the job satisfaction. Subject of this study were 120 nurses. The research consists of two stages of research, which is exploratory qualitative research by provide presentation overview of this study to Research Installation of RSPI Sulianti Saroso as research subject, and quantitative surveys using questionnaires processed by using multiple regression analysis. In this study, it was revealed that the effect of job satisfaction is positive to organizational commitment and the effect of role stress is negative to organizational commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>