Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Sylviana
"Reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaannya berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Hampir sama dengan reksa dana konvensional, yang membedakan reksa dana syariah adalah adanya proses selcksi (screening process) dalam pemilihan instrumen investasi. Di samping itu, dalam pengelolaannya khususnya reksa dana yang dikelola secara aktif (active management), ada aturan-aturan yang membatasi aktivitas perdagangannya terutama adanya larangan terhadap transaksi yang mengandung unsur gharar (spekulasi) dan maysir (judi).
Perusahaan-perusahaan reksa dana syariah dalam menentukan imbal hasilnya sangat sensitif terhadap perubahan makro ekonomi apalagi jika kondisi makro ekonomi tidak stabil. Dalam penelitian ini digunakan metode data panel untuk mengetahui pengaruh dari variabel makro ekonomi dalam hal ini adalah suku bunga SBI, kurs dan IHSG terhadap pertumbuhan imbal hasil reksa dana syariah dengan periode November 2004 sampai dengan Juni 2006.

Sharia Mutual Fund is a kind of mutual fund managed at the core of Islamic principles. Indeed, at some points, there are quite similarities between Sharia and non-Sharia (conventional) mutual fiord. What makes it differs from the second, merely, concerning screening process in choosing the units of investments, while there are also certain general laws enunciated from time to time in proceeding active management, particularly, in accordance with the prohibition of riba, gharar and gambling (maysir). Exiling all of them in Sharia mutual fund has major essence differ form the conventional ones.
The fund manager, then the Sharia fund manager is pre-eminently so, predetermining the profit share based on actual macroeconomics condition. It will quite sensitive if expected macroeconomics conditions turn out unwell. The following research project undertaken panel data models concerning to comprehend the implication of macroeconomics variables (SBI rate and exchange rate) into determining yields of Sharia mutual fund taken from November 2004 to June 2006
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Nugraha Sutanto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti metode investasi manakah yang akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik diantara metode lump sum dan metode dollar-cost averaging. Penelitian ini juga meneliti apakah metode dollarcost averaging dapat dimodifikasi dengan cara menggunakan kinerja IHSG dan/atau nilai tukar USD/IDR sebagai penentuan waktu investasi untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih baik.
Dari hasil pengujian backtesting, jika mempertimbangkan faktor time value of money, metode dollar-cost averaging akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik daripada metode lump sum untuk periode investasi 5, 8 dan 10 tahun.

This research intends to examine which investing method that will generate better return between the lump sum method and dollar-cost averaging method. This research also examined whether the dollar-cost averaging method can be modified using JCI and/or the exchange rate of USD / IDR as timing selection to invest to produce better return.
From the backtesting results, if one considers the time value of money factor, dollar-cost averaging method will generate better return than the lump sum method for 5, 8 and 10 years of investment period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai kinerja reksadana syariah campuran yang terdapat di Indonesia dan Malaysia selama November 2004 - Mei 2007 dengan menggunakan risk-adjusted return. Metode pengukuran kinerja ini memperhitungkan faktor risiko dan tingkat pengembalian (return) dari portofolio. Dalam penilaian kinerja dengan risk-adjusted return, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Sharpe, Treynor, Jensen dan Modigliani. Penelitian ini menggunakan sampel 4 reksadana syariah Indonesia dan 18 reksadana syariah Malaysia, dimana seluruhnya adalah reksadana syariah dengan jenis investasi campuran antara saham obligasi (Asset Allocation - Unit Trust Fund di Malaysia). Sebagai benchmark, reksadana syariah Indonesia menggunakan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SBI) sebagai risk-free asset dan Jakarta Islamic Index sebagai pasar investasi syariah. Sedangkan reksadana syariah Malaysia menggunakan Government Investment Issue (GII) sebagai risk-free asset dan Kuala Lumpur Shariah Index (KLSI) sebagai instrumen pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja harian reksadana syariah Indonesia unggul dalam metode Sharpe dan Modigliani dan Malaysia unggul dalam indeks Treynor dan Jensen. Hal ini menunjukkan bahwa secara harian, portofolio reksadana Indonesia individu relatif mengungguli Malaysia. Namun, bila mempertimbangkan sensitivitas terhadap pasar, reksadana syariah Malaysia lebih unggul. Untuk jangka waktu yang lebih panjang, reksadana syariah Malaysia memiliki kinerja relatif lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar reksadana Indonesia lebih aktif dalam arti lebih banyak mengambil keuntungan jangka pendek dibanding Malaysia.

This research aims to give the overview of asset allocation - Islamic mutual funds? performance in Indonesia and Malaysia for the period November 2004 - May 2007 using risk-adjudted return method. This performance measurement method consider the risk and return factors of portfolio. In performance measurement using risk-adjusted return, methods used in this research are Sharpe Ratio, Treynor Index, Jensen Index, and Modigliani Ratio. This research is using sampels consist of 4 Indonesia Islamic Mutual Funds and 18 Malaysia Islamic Mutual Funds whereas all of the sampels are asset allocation type which consist of equity mutual fund and fixed income mutual fund. For benchmark, Indonesia Islamic Mutual Fund use Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) as risk-free asset and Jakarta Islamic Index (JII) as Islamic Investment Market. Otherwise, Malaysia Islamic Mutual Fund use Government Investment Issue (GII) as risk-free asset and Kuala Lumpur Shariah Index (KLSI) as market instrument.The results show that in daily performance of Indonesia Islamic Mutual Funds are relatively better than Malaysia for Sharpe Ratio and Modigliani Ratio but Malaysia Islamic Mutual Funds are relatively better for Treynor Index and Jensen Index. This case shows that in daily, Indonesia Islamic Mutual Funds are relatively better individually than Malaysia has. But, when we consider the market sensitivity, the Malaysia Islamic Mutual Funds are better than Indonesia. In longer period, Malaysia Islamic Mutual Funds have better performance than Indonesia. It means that Indonesia Mutual Fund market relatively more active which is more get return in the short term period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6109
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Ulfa
"Salah satu produk reksa dana syariah adalah Exchange Traded Fund (ETF) syariah. Saat ini, di Indonesia terdapat tiga jenis ETF syariah yaitu XPES, XIJI, XSSI dan Malaysia terdapat empat jenis ETF syariah yaitu MyETF-DJIMS25, MyETF-US50, MyETF-MMID, MyETF-MSEAD. Baik di Indonesia maupun Malaysia mempunyai regulasi masing-masing terkait ETF syariah. Maka peneliti akan melakukan penelitian untuk membandingkan regulasi antara dua Negara tersebut. Metode penelitian dengan menggunakan penelitian kualitatif dan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa regulasi ETF syariah di Indonesia belum diatur khusus pada POJK maupun DSN, yakni masih berada pada regulasi reksa dana syariah di POJK No. 33/POJK.04/2019, fatwa DSN No. 20/DSN-MUI/IV/2001 dan perdagangan saham pada fatwa DSN No. 80/DSN-MUI/III/2011, sedangkan di Malaysia regulasi ETF syariah sudah diatur khusus pada Guidelines on Exchange Traded Fund dan fatwa MPS. Hal ini menunjukan bahwa regulasi ETF syariah yang ditetapakan oleh Negara Malaysia lebih jelas dibandingkan Indonesia, namun pada regulasi antara dua Negara tersebut sama-sama mengatur terkait operasional ETF syariah. Dalam penelitian ini juga dapat ditemukan bahwa pada operasional ETF syariah yaitu pada manajer Investasi di Indonesia dikelola oleh masing-masing manajer investasi sedangkan semua ETF syariah di Malaysia dikelola oleh satu manajer investasi, pada bank kustodian hanya terdapat satu ETF syariah yang menggunakan perbankan syariah yaitu di Malaysia pada MyETF-US50, pada metode screening kuantitatif antara Indonesia dan Malaysia berbeda dikarenakan melihat kondisi Negara masing-masing dan pada mekanisme perdagangan ETF syariah di Indonesia dan Malaysia sama-sama harus jauh dari manipulasi, spekulasi dan tindakan lain yang didalamnya terdapat riba, gharar dan sebagainya.

One of the sharia mutual fund products is the sharia Exchange Traded Fund (ETF). Currently, in Indonesia there are three types of sharia ETFs namely XPES, XIJI, XSSI and Malaysia there are four types of sharia ETFs namely MyETF-DJIMS25, MyETF-US50, MyETF-MMID, MyETF-MSEAD. Both Indonesia and Malaysia have their own regulations related to sharia ETFs. Then researchers will conduct research to compare regulations between the two countries. Research methods using qualitative research and normative juridical approaches. Research methods using qualitative research and normative juridical approaches. The results showed that sharia ETF regulations in Indonesia have not been specifically regulated in POJK or DSN, namely still in sharia mutual fund regulations in POJK No. 33/POJK.04/2019, fatwa DSN No. 20/DSN-MUI/IV/2001 and stock trading in fatwa DSN No. 80/DSN-MUI/III/2011, while in Malaysia sharia ETF regulations have been specifically regulated in the Guidelines on Exchange Traded Fund and MPS fatwas. This shows that the regulation of sharia ETFs set by the State of Malaysia is clearer than Indonesia, but the regulations between the two countries both regulate the operations of sharia ETFs. In this study it can also be found that in sharia ETF operations, namely in investment managers in Indonesia managed by each investment manager while all sharia ETFs in Malaysia are managed by one investment manager, in custodian banks there is only one sharia ETF that uses Islamic banking, namely in Malaysia on MyETF-US50, the quantitative screening method between Indonesia and Malaysia is different because it looks at the conditions of their respective countries and on Islamic ETF trading mechanisms in Indonesia and Malaysia must both be away from manipulation, speculation and other actions in which there is usury, gharar and so on."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bety Rosalina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang ada antara biaya reksa dana dengan kinerja dalam industri reksa dana saham di Indonesia. Secara khusus penelitian ini membahas kinerja reksa dana dengan menggunakan metode 4 faktor milik Carhart yang dipengaruhi oleh market portofolio, size, book to market, dan momentum.
Metode Carhat akan menghasilkan nilai konstanta intercept ( ) yang akan menjelaskan apakah sebuah reksa dana menghasilkan (tidak menghasilkan) excess return. Nilai konstanta intercept ( ) ini yang dipakai untuk melihat hubungan yang ada antara biaya dengan kinerja pada reksa dana saham. Penelitian ini menggunakan 27 produk reksa dana saham yang terdaftar di BAPEPAM selama periode 2009-2013.
Berdasarkan data analisis, penelitian ini menemukan adanya hubungan negatif antara biaya reksa dana dengan kinerja yang dihasilkan oleh masing-masing reksa dana saham. Hubungan negatif antara biaya dengan kinerja pada reksa dana dapat dijadikan referensi bagi para investor dalam memilih produk reksa dana untuk berinvestasi berdasarkan biayanya.

The objective of this research is to study the relation between fee and performance in Indonesia?s equity mutual fund industry. In particular this research examines how to investigate mutual fund performance using four factors
Carhart method influenced by market portfolio, size, book to market and momentum. This method generates the intercept () which explain whether the value of () will generate (or not generate) the excess return in a mutual funds. The value of intercept () will be used to correlate the relation between fee and performance in equity mutual funds. This research uses 27 equity mutual funds listed in BAPEPAM from 2009-2013.
Based on analysis, this study found there is a negative relation between fee and performance of each equity mutual funds. The negative relation between fee and performance in mutual fund can be used as reference for investors to choose which mutual fund product for investment based on their fee.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Trisna Handaka
"ABSTRAK
Reksa Dana yang merupakan mesin penggerak pertumbuhan pasar modal di banyak negara
maju merupakan suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal dan selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek. Kendala dalam
pertumbuhan pasar modal indonesia selain hanya memiliki jumlah dana dan waktu yang
terbatas adalah keterbatasan pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses informasi tentang
pasar modal itu sendiri. Sehingga diharapkan perkembangan Reksa Dana di Indonesia dapat
mengatasi kendala tersebut.
Reksa Dana Syariah adalah salah satu jenis dari Reksa Dana yaitu Reksa Dana Saham. Karya
Akhìr ini meneliti tentang kinerja dan ukuran resiko dari Reksa Dana Syariah dibandingkan
dengan Reksa Dana Konvensional dengan menggunakan pemodelan Arch/Garch. Reksa Dana
yang dijadikan objek penelitian adalah Reksa Dana Danareksa Syariah dan pembandingnya
adalah Reksa Dana Danareksa Mawar. Kedua Reksa Dana tersebut merupakan produk Reksa
Dana dari PT. Danareksa dan termasuk dalam kategori Reksa Dana Saham. Perbandingan
kinerja kedua Reksa Dana tersebut menggunakan dua model yaltu model Perfomance single
Index, dimana IHSG merupakan benchmark dan kedua Reksa Dana, dari Multiple Index
dengan Ill sebagai bénchmark dan Reksa Dana Syaniah dan IHSG sebagal benchmark Reksa
Dana Mawar.
Metodologi penelitian dan karya akhir ini diawali dengan pengambilan data. Langkah
selanjutnya adalab mengkonversikan data NAB dan IHSG serta Jll kedalam bentuk return.
Kemudian data return tersebut di uji kestationerannya dengan menggunakan pengujian unit
root-Augment Dickey Fueller (ADF). Langkah berikutnya adalah melakukan pemodelan
dengan metode Arch/Garch Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Persamaan regresi
antara NAB Reksa Dana Syariah dengan IHSG, NAB Reksa Dana Syariah dengan Jll dan
NAB Reksa Dana Mawar dengan IHSG. Kemudian persamaan-persamaan tersebut diuji
kembali dengan menggunakan pengujian ADF dan Correlogram Setelah melewati kedua
pengujian tersebut maka hasiInya dapat dipergunakan untuk menganalisa ukuran resiko dan
kinerja dari kedua Reksa Dana tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Reksa Dana Mawar mempunyai tingkat volatilitas
yang cukup tinggi. Sedangkan Reksa Dana Syariah dengan mengunakan JII sebagai
benchmark menduduki peringkat ketiga setelah Reksa Dana Syariah dengan benchmark
IHSG. Hasil perbandingan kinerja dengan menggunakan perfomance single index dan
multiple index memperlihatkan keunggulan dari Reksa Dana Syariah dibandingkan Reksa
Dana Mawar.
Terjadinya Variance clustering pada kedua Reksa Dana tersebut mengindikasikan bahwa
penggunaan pemodelan Arch/Garch pada penelitian ini cukup tepat. Sehingga diharapkan
apabila Variance Clustering yang sama teijadi dimasa datang, pengalokasian asset investasi
oleb investor dapat disesualkan dengan jangka waktu investasi tersebut.
Sebagai saran bagi investor, balk yang sangat memperhatikan kaidah syaniah maupun tidak,
kinerja Reksa Dana Syaniah dimasa lalu ini dapat dijadikan acuan untuk dijadikan asset
dimasa datang Kami mengharapkan bahwa dimasa datang penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam penelitian lanjutan profil resiko Reksa dana Syariah. Mengingat bahwa
investasi Reksa Dana termasuk dalam kategori investasi jangka menengah dan panjang, maka
penelitian lanjutan mengenai profil resiko Reksa Dana dengan jangka waktu periode
pengamatan sepanjang 5 tahun atau lebih akan sangat berguna bag investor untuk melihat
bagaimana profil resiko dan Reksa dana Syaniah dibandingkan Reksa dana konvensional
lainnya.
"
2002
T2384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianti Pradipta
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas pengukuran waktu pasar dan penyeleksian pada reksa dana syariah di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode Henriksson Merton (HM) dengan menggunakan pendekatan penilaian aset model capital asset pricing model (CAPM). Rentang waktu penelitian adalah dari tanggal 3 Januari 2005 sampai 31 Desember 2007 dengan menggunakan data harian. Hasil analisis aktivitas penyeleksian aset menunjukkan bahwa pada tahun 2005, hanya ada 1 reksa dana dengan aktivitas seleksi yang signifikan. Tahun 2006 dan 2007, ada 3 reksa dana dengan aktivitas seleksi yang signifikan. Semua aktivitas seleksi yang signifikan bernilai positif. Hasil analisis aktivitas pengukuran waktu pasar menunjukkan bahwa tidak ada reksa dana syariah yang melakukan pengukuran waktu yang positif dan berhasil. Penulis menemukan adanya indikasi aktivitas pengukuran waktu yang negatif sehingga dianggap tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Derian Raditya
"ABSTRACT
Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat untuk kemudian diinvestasikan kembali dalam pasar modal atau pasar uang. Seiring berjalannya waktu, untuk semakin mempermudah akses masyarakat terhadap reksa dana, maka dilakukan berbagai inovasi, seperti dengan memperluas pihak-pihak yang dapat menjadi Agen Penjual Efek Reksa Dana dan juga memberikan kesempatan bagi pihak lain yang memiliki jaringan luas untuk menjual reksa dana dengan bekerja sama dengan Manajer Investasi, sebagaimana diatur dalam POJK RD-KIK, atau dengan bekerja sama dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana sebagaimana diatur dalam POJK RD-KIK. Dengan adanya peraturan baru tersebut, maka dibuatlah tulisan ini dengan tujuan untuk mengetahui peran dan fungsi agen dalam penjualan reksa dana setelah adanya POJK RD-KIK dan POJK APERD, dan juga untuk mengetahui bagaimana kedudukan hukum pihak lain yang memiliki jaringan luas dalam penjualan reksa dana melalui gerai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pihak lain yang memiliki jaringan luas merupakan agen dalam hal melakukan kerja sama dengan Manajer Investasi secara langsung dan merupakan sub-agen apabila bekerja sama dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana. Selain itu, walaupun penjualan dilakukan oleh pihak lain, pihak yang diawasi secara langsung oleh OJK adalah tetap Agen Penjual Efek Reksa Dana atau Manajer Investasi yang bersangkutan.

ABSTRACT
Market or money market. Over time, to make public access easier to mutual funds, innovations are made, such as by expanding the parties that can become Mutual Fund Sales Agents and also provide opportunities for other parties who have a wide network to sell mutual funds in cooperation with Investment Manager, as regulated in POJK RD KIK, or in cooperation with Mutual Fund Sales Agent as regulated in POJK RD KIK. This thesis is written with the objective of knowing the role and function of Investment Manager and Sales Agent for Mutual Fund Securities in the sale of mutual funds after the POJK RD KIK and POJK APERD, and also to know the legal position of other party with a broad network in the sale of mutual funds through mutual fund outlets. This research uses normative juridical research method. The results revealed that the other party with a broad network is an agent when working directly to with the Investment Manager and is a sub agent when working with Mutual Fund Sales Agents. In addition, even if the sale is done by another party, the party directly supervised by OJK is still the Investment Fund Selling Agent or the Investment Manager concerned."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, David
"Prinsip keterbukaan merupakan dasar kepercayaan dalam melakukan investasi di pasar modal. Munculnya kasus Reksa Dana PT.ADI pada tahun 2008 menjadi perhatian, mengingat kejadian tersebut berlangsung dalam waktu yang lama yakni sejak tahun 2001 sehingga banyak pihak yang mempertanyakan apakah pengaturan, penerapan dan pengawasan prinsip keterbukaan Reksa Dana telah berjalan dengan baik.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti mencoba menganalisis apakah prinsip keterbukaan telah dijabarkan dalam peraturan baik dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, PP No.46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal maupun dalam Peraturan Ketua Bapepam-LK dan PT.KSEI. Selanjutnya dilakukan analisis kasus dengan menggunakan peraturan yang ada untuk menilai apakah telah terjadi pelanggaran prinsip keterbukaan dari sudut peraturan pasar modal dan UU PT Tahun 2007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam kasus Reksa Dana PT.ADI menunjukkan walaupun aturan dalam menjamin prinsip keterbukaan dalam Reksa Dana telah diatur dengan baik, namun penerapan dan pengawasan Bapepam-LK dan PT.KSEI belum berjalan dengan optimal. Hasil penelitian juga menunjukkan telah terjadi pelanggaran prinsip keterbukaan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menyarankan agar dilakukan revisi atas UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Bapepam-LK, meningkatkan penerapan prinsip keterbukaan dengan mempublikasikan kinerja Reksa Dana sebagai bentuk prinsip keterbukaan, mengembangkan skema perlindungan investor dan memberikan investor education lebih gencar melalui media massa, media internet atau lewat berbagai organisasi dan melakukan pengawasan terpadu antara Bapepam-LK, PT.KSEI dan Bank Indonesia.

Disclosure principle is the basic trust in investing in capital market. The emerge of PT. ADI Mutual Fund case in early 2008 became the center of attention to public, considering the incident had occurred in quite some time since 2001 thus many parties? questioning whether the management, implementation, and surveillance of Mutual Fund disclosure principle had run well.
Based on the condition, the writer is trying to analyze whether the disclosure principle has been regulated in our rules and regulations, such as in Act No. 8 Year 2005 regarding Capital Market, Government Regulation No. 46 Year 1995 regarding Rites in Examination/Investigation in Capital Market, and also Rules of Bapepam Chairman-LK and PT. KSEI. Furthermore, the writer is also analyzing the case by applying the existing rules and regulations of capital market and act of limited corporation year 2007 to assess whether the disclosure principle had been breached so far. In this research, the writer is using the descriptive normative law research method by applying secondary data.
The analysis result shows that PT. ADI Mutual Fund indicates, even though the rules and regulations that ensure the disclosure principle had been regulated well, the implementation and surveillance of Bapepam-LK and PT. KSEI have not been optimally enforced. The other analysis result also indicates the breach of disclosure principle had occurred.
Based on those problems, the writer is suggesting to revise the Act No. 8 Year 1995 regarding Capital Market by giving more authority to Bapepam-LK, enhancing the implementation of disclosure principle by publicizing the Mutual Fund performance as one the media for disclosure principle, developing investor protection scheme , providing investor education more often through mass media, internet, or many organizations, and also having integrated surveillance among Bapepam-LK, PT. KSEI, and Bank Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28913
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Hiza
"Penelitian inimenganalisisindikasi praktek window dressingpada reksa dana saham di Indonesia menggunakan metoderolling style analysis. Rolling style analysisdapat digunakan untuk melihat perubahan komposisi portofolio secara historis.Dalam penelitian ini, teknik rolling style analysisdigunakan untuk melihat apakah terjadi penambahan komposisi aset berkinerja baik dan penurunan komposisi aset berkinerja buruk secara serentak di akhir tahun pada saat praktek window dressing terjadi. Penelitian ini menggunakan sampel data 4 (empat) reksa dana saham di Indonesia padatahun 2014.
Penelitian ini menemukan bahwa rolling style analysis dengan indeks-indeks sektoral sebagai kelas-kelas aset pembentuknya (bersama kelas aset risk-free asset) dapat digunakan untuk mendeteksi indikasi window dressing.Hasil rolling style analysis tersebut juga tidak jauh berbeda dengan data laporan komposisi portofolio aktual. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada indikasi window dressing pada 4 (empat) reksa dana saham yang menjadi sampel.

This research analyzes the window dressing practice indication in selected Indonesian equity mutual fund with an alternate technique called rolling style analysis. Rolling style analysis can be used to see portfolio allocation changes historically. In this research, this technique was used to see if there was shifting from underperformed assets tooutperformed assets simultaneously at the end of the year. This research used 4 data samples of Indonesian equity mutual fund for the period of 2014.
This research found that rolling style analysis with sectoral indices as the asset classeses (includingrisk-free asset) can be used to detect window dressing. The results of the analysis are similar to actual portfolio composition reported. This research also found that there is no window dressing indication from 4 samples of mutual fund analyzed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>