Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nainggolan, Clarita I.
"Pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara kurang lebih dua tahun, telah memberikan dampak negatif terutama pada sektor kesehatan dan ekonomi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan investor di Pasar Modal. Salah satu teknologi yang dapat membantu peningkatan jumlah investor di pasar modal adalah platform investasi pasar modal online. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat penggunaan platform investasi pasar modal online dengan menggabungkan teori Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penelitian ini menggunakan mixed method yaitu menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara online dan berhasil mengumpulkan data sebanyak 1074 yang kemudian diolah dengan menggunakan Covariance Based-Structural Equation Modelling (CB-SEM). Sementara data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara dan kemudian dianalisis menggunakan thematic analysis. Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian, penulis menemukan bahwa attitude, perceived ease of use, perceived behavioral control, subjective norm, dan national pride adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat penggunaan platform investasi pasar modal online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di lingkungan pasar modal untuk dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam menciptakan lingkungan yang aman dan menarik bagi pertumbuhan dan peningkatan minat investasi pasar modal di Indonesia.

The COVID-19 pandemic, which has been affecting several countries for almost two years, has had a damaging effect, particularly on the health and economic sectors. Increasing capital market investors is one of the initiatives that can be undertaken to restore economic growth. An online capital market investment platform is one technology that can help increase the number of investors in the capital market. Based on these conditions, the purpose of this study is to analyze and recommend factors that may influence the intention to use online capital market investment platforms by combining the theories of Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), and Unified Theory of Acceptance and Use (UTAUT). This study uses a mixed method, which combines quantitative and qualitative research methods. Quantitative data was acquired via distributing questionnaires online, and 1074 data were collected and processed using Covariance Based-Structural Equation Modeling (CB-SEM). While qualitative data were collected through interviews and then analyzed using thematic analysis. Based on the analysis of research data, the authors discovered that attitude, perceived ease of use, perceived behavioral control, subjective norms, and national pride are factors that can influence the intention to to use online capital market investment platforms. The findings of this study are aimed to assist all stakeholders involved in the capital market environment in creating a safe and attractive environment for growth and increasing interest in capital market investment in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Septa Muharram
"Exchange-traded fund (ETF), sebagai alternatif produk investasi selain saham dan reksa di pasar modal, mengalami perkembangan yang pesat dalam periode lima tahun (2016-2020). Penelitian ini menggunakan pendekatan risk-adjusted measurement melalui sharpe ratio dalam menganalisis kinerja ETF dalam periode 5 tahun sejak 2016 sampai dengan 2020. Analisis regresi data panel digunakan untuk menguji pengaruh kemampuan stock selection dan market timing terhadap kinerja ETF. Hasil penelitian menunjukkan hanya 16,67% ETF yang memiliki kinerja lebih baik dari pasar. ETF yang dikelola secara pasif atau yang memiliki indeks acuan memiliki kinerja yang terbaik. Penelitian juga menemukan kemampuan market timing dan stock selection berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja ETF.

Exchange-traded fund (ETF) as an alternative for stocks and mutual fund for investment option, has an exponential growth in the last four years since 2017 to 2020. The research used risk-adjusted measurement to analyse the ETF’s performance of 42 ETF in the five years period from 2016 until 2020. The study also used to explore the influences of the stock selection and market timing ability on ETF’s performances. The results show that 16.67% of the ETF outperform the market, where the passive ETF had better performances than the active ETF. The regression analysis show that both market timing and stock selection ability had a positive and significant influence on ETF’s performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Septa Muharram
"Exchange-traded fund (ETF), sebagai alternatif produk investasi selain saham dan reksa di pasar modal, mengalami perkembangan yang pesat dalam periode lima tahun (2016-2020). Penelitian ini menggunakan pendekatan risk-adjusted measurement melalui sharpe ratio dalam menganalisis kinerja ETF dalam periode 5 tahun sejak 2016 sampai dengan 2020. Analisis regresi data panel digunakan untuk menguji pengaruh kemampuan stock selection dan market timing terhadap kinerja ETF. Hasil penelitian menunjukkan hanya 16,67% ETF yang memiliki kinerja lebih baik dari pasar. ETF yang dikelola secara pasif atau yang memiliki indeks acuan memiliki kinerja yang terbaik. Penelitian juga menemukan kemampuan market timing dan stock selection berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja ETF.

Exchange-traded fund (ETF) as an alternative for stocks and mutual fund for investment option, has an exponential growth in the last four years since 2017 to 2020. The research used risk-adjusted measurement to analyse the ETF’s performance of 42 ETF in the five years period from 2016 until 2020. The study also used to explore the influences of the stock selection and market timing ability on ETF’s performances.  The results show that 16.67% of the ETF outperform the market, where the passive ETF had better performances than the active ETF. The regression analysis show that both market timing and stock selection ability had a positive and significant influence on ETF’s performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aninditya Wibawa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kinerja edukasi pemasaran Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam meningkatkan investasi di pasar modal. BEI berupaya meningkatkan literasi masyarakat di pasar modal melalui edukasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana kualitas edukasi BEI dengan melihat kesenjangan antara ekspektasi dan persepsi masyarakat terhadap edukasi tersebut. Selain itu, peneliti juga menganalisa bagaimana strategi komunikasi BEI dalam meningkatkan investasi di pasar modal. Penelitian ini berupa kombinasi dengan sequential explanatory atau model urutan pembuktian. Penelitian ini dimulai dari metode kuantitatif dan diperkuat dengan kualitatif.
Hasil penelitian menyatakan ada kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi investor terhadap edukasi pasar modal BEI. Kemudian, penerapan strategi komunikasi BEI dalam meningkatkan investasi pasar modal tidak sesuai dengan tingkat literasi masyarakat.

ABSTRACT
This thesis is about educational marketing performance of Indonesia Stock Exchange (IDX) in increasing capital market investment. IDX seeks to improve people literacy in capital market through education. Therefore, researcher wanted to know how the IDX education quality by looking at the gap between public expectations and perceptions. In addition, researcher also analyzed how IDX communication strategy to increase investment in the capital market.
This research uses mix method with sequential explanatory model, by starting from quantitative and reinforced with qualitative method. The research concludes there is a gap between investor?s perception and expectations for IDX education about the capital market. Then, IDX communication strategy to improve capital market investment is not in accordance with the level of people literacy in capital market.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calvinia Cristovalin Paat
"Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) adalah suatu sistem perdagangan di luar bursa yang baru diperkenalkan melalui POJK No. 8/POJK.04/2019 untuk mengakomodasi perdagangan efek bersifat utang dan/atau sukuk di luar bursa dengan regulasi yang relatif minim terkait prinsip keterbukaan. Adapun transparansi pasar merupakan elemen penting pada pasar modal karena dapat mempengaruhi integritas pasar dan kepercayaan investor terhadap pasar. Meskipun begitu, meregulasi penerapan dari prinsip keterbukaan tidaklah mudah sebab harus mempertimbangkan beberapa faktor yang berkaitan dengan transparansi, di antaranya yaitu pembentukan harga, likuiditas pasar, dan disrupsi pasar. Di Uni Eropa, regulasi atas Multilateral Trading Facility (MTF) dan Organized Trading Facility (OTF) mengenal pengecualian terhadap kewajiban keterbukaan informasi pada transparansi pra-perdagangan atas informasi-informasi tertentu yang dinilai dapat mengancam likuiditas pasar. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas dan menganalisis mengenai penerapan dari prinsip keterbukaan pada PPA di Indonesia dengan perbandingannya kepada regulasi MTF dan OTF di Uni Eropa. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif yang didukung oleh studi kepustakaan dan wawancara narasumber untuk mengumpulkan data. Adapun kesimpulan dari skripsi ini adalah regulasi mengenai prinsip keterbukaan pada PPA di Indonesia masihlah minim dalam mengakomodasi risiko pasar yang berkaitan dengan keterbukaan informasi apabila dibandingkan dengan regulasi pada MTF dan OTF di Uni Eropa. Oleh sebab itu, disarankan bagi regulator di Indonesia untuk dapat membuat peraturan yang menerapkan level keterbukaan informasi yang beragam dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan pasar.

Alternative Market Organizer (PPA) is a trading venue outside of exchange that is newly introduced by POJK No. 8/POJK.04/2019 to accommodate debt securities and/or sukuk trading with a relatively minimum provision regarding disclosure principle. Market transparency is a principal element in the capital market because it affects market integrity and investors’ confidence with the market. However, regulating the implementation of disclosure principle can be challenging because there are various factors related to transparency to consider, such as price discovery, market liquidity, and market disruption. In European Union, regulations regarding Multilateral Trading Facility (MTF) dan Organized Trading Facility (OTF) acknowledge waivers concerning disclosure obligation upon pre-trade transparency for MTF and OTF if disclosing certain information can potentially harm the market liquidity. This thesis will discuss and analyze the implementation of disclosure principle of PPA in Indonesia and in comparison to regulations regarding disclosure principle that are implemented for MTF and OTF in European Union. The research method used in this thesis is juridical-normative supported by literature studies and interview to collect data. This study concludes that provisions in Indonesia concerning disclosure principle in PPA is still minimal in accommodating market risks related to information disclosure when compared to regulations on MTF and OTF in the European Union. Therefore, it is recommended for regulators in Indonesia to be able to make regulations that apply various levels of disclosure by taking into account market needs and conditions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Anggitawati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Kausalitas Granger antara pergerakan nilai tukar dan arus masuk bersih asing di pasar modal Indonesia, menggunakan data harian untuk periode 2011 hingga 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah vektor autoregresi VAR . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan imbal hasil nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS dan arus masuk bersih asing pada pasar modal. Penelitian ini juga membedakan arus masuk bersih asing pada pasar modal menjadi pasar saham dan pasar surat utang. Hasil VAR menunjukkan respon pergerakan nilai tukar terhadap guncangan transaksi asing pada pasar surat utang adalah negatif dan signifikan, sedangkan respon terhadap guncangan transaksi asing pada pasar saham lebih rendah. Di sisi lain, hasil menunjukkan repon yang lebih lambat pada arus transaksi asing terhadap guncangan pada pergerakan nilai tukar.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the causality between the movement of the exchange rate and net foreign inflow in capital market Indonesia, using daily data for the period 2011 to 2016. The research method used is the vector autoregression VAR . Variables used in this study is the return movement of the Rupiah against the US Dollar and net foreign inflow in capital market. This Research also distinguish net foreign inflow into stock market and bond market. The VAR results show that the response of the exchange rate movement to the shock in the foreign transaction flows in bond market is a negatif and significant, while the response to the shock in the foreign transaction flows in stock market is low. On the other side, the result show slower response of the foreign transaction flows to the shock in the exchange rate movement."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Althaf Yoga Dana Aristodemos
"Penegakan terhadap kejahatan pasar modal di Indonesia masih sangatlah lemah. Fakta dari lemahnya penegakan ini adalah sudah lebih dari 20 tahun, belum ada satupun tindak pidana pasar modal yang berhasil masuk ke ranah persidangan. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka OJK dan juga Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pasar modal di Indonesia. Adapun tugas pengawasan yang diemban oleh OJK meliputi pemeriksaan dan juga penyidikan terhadap pelanggaran-pelanggaran dan juga dugaan kejahatan pasar modal yang mungkin terjadi, sedangkan tugas pengawasan yang diemban oleh BEI merupakan tugas untuk mengawasi perdagangan secara langsung, melalui pembuatan peraturan-peraturan BEI yang mengizinkan BEI untuk menetapkan suspensi, memberi sanksi administratif, dan juga menerbitkan Unusual Market Activity (UMA). UMA merupakan pengumuman yang dibuat oleh BEI disaat terdapat suatu efek yang mengalami ketidakwajaran dalam aktivitas perdagangannya. Dalam penelitian ini, Penulis menganalisis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum kedua jenis pengawasan tersebut, dan menemukan korelasi di antara keduanya berupa unsur UMA yang identik dengan sinyal-sinyal terjadinya kejahatan pasar modal. Penulis juga menganalisis mengapa sebuah UMA tidak bisa dinyatakan sebagai kejahatan pasar modal, beserta analisis mengenai kasus diterbitkannya UMA yang diikuti oleh sanksi Kejahatan Pasar Modal.

The enforcement of laws regarding prevention of capital market crimes in Indonesia is staggeringly low. This is supported by the fact that there has been no case regarding capital market crime that has been bought to the court of justice in over 20 years. As an effort to combat these practices, several laws and regulations are made, these are Law Number 8 of 1995 concerning Capital Market and Law Number 21 of 2011 concerning Otoritas Jasa Keuangan (OJK). These regulations allow \several institutions to regulate and supervise the securities trade, two of which are the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (BEI). The supervisory duties carried out by the OJK include examination and investigation of administrative violations as well as allegations of capital market crimes that may occur, whereas the supervisory duties carried out by the BEI involves supervising the securities trade through the regulations issued by BEI, which allows them to suspend trades, hand out administrative sanctions, and also publish Unusual Market Activities (UMA). UMA is an announcement made by BEI in the case of an abnormality is detected in the trade activities of a particular stock or instrument. In this research, the author analyzed the regulations regarding both of these supervisory functions, and found the correlations between the two, in the form of similarities between the indicator of UMA and the signals of capital market crime activity. This research also analyzed why an UMA can not be stated as a practice of capital market crime, through the analysis of a case in which a formal UMA is announced, followed by a sanction from OJK regarding capital market crimes."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Banyu Adipura K.U.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ETF. ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek dan telah
banyak diperdagangkan di bursa efek di seluruh dunia. Tidak seperti reksa dana
saham yang bertujuan untuk melampaui kinerja indeks, ETF bertujuan untuk
mereplikasi kinerja indeks acuannya. Model yang digunakan pada penelitian ini
adalah model yang diperkenalkan oleh Rompotis (2012) yang menyatakan bahwa
return ETF dipengaruhi oleh risiko, tracking error, expense ratio, dan Nilai
Aktiva Bersih. Penelitian ini menganalisa kinerja 30 ETF berbasis saham yang
dikelola secara pasif. Hasilnya disimpulkan bahwa secara rata-rata kinerja ETF
berada di bawah kinerja acuannya. Selain itu, penelitian ini juga menemukan
bahwa risiko, expense ratio, dan tracking error mempengaruhi kinerja ETF,
sedangkan Nilai Aktiva Bersih tidak terbukti mempengaruhi kinerja ETF.

ABSTRAK
The purpose of this study is to analyze the determinants of ETF performance. ETF
is an exchange traded mutual fund and traded in the stock exchange around the
world. Unlike equity fund which has objective to outperform the index, ETF try to
replicate the benchmark index performance. This study uses model implemented
by Rompotis (2012) who find that the ETF return is determined by its risk,
tracking error, expense ratio, and net asset value. This study examines the
performance of 30 passively managed equity ETFs over the period 2011-2014.
The result indicates that the ETF underperforms its benchmark index.
Additionally, this study finds that risk, tracking error, and expense ratio determine
the ETF performance, while net asset value does not."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhayani Mentari Paramata
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keadaan ekonomi regional dengan cara menganalisis hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di masing-masing negara ASEAN 5 untuk mempelajari teori Flow Oriented Model dari Dornbusch dan Fischer (1980) dan teori Portofolio Balanced Effect dari Frankel dan Branson (1983). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat derajat integrasi internasional antar kelima pasar modal di ASEAN 5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina menuju Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test dan Johansen Test merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data harian dari Januari 2004-Desember 2014.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di beberapa negara ASEAN dan tidak terdapat kointegrasi antar keduanya, serta tidak ada derajat integrasi antar pasar modal dari kelima negara tersebut. Kemudian dilakukan pengujian kembali dengan menambahkan pasar Amerika Serikat untuk melihat potensi hubungan internasional, dan ditemukan terdapat satu vektor kointegrasi yang berarti ASEAN terkointegrasi dengan pasar yang lebih besar.

The research aims to study the state of the regional economic by analyzing the reciprocal relationship between stock price index and the exchange rate in ASEAN 5 countries to learn the theory of Flow Oriented Model of Dornbusch and Fischer (1980) and the theory of Portofolio Balance Effect by Frankel and Branson (1983). In addition, this study also aimed to look the degree of integration between the fifth international capital markets in ASEAN 5 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philipines towards the Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test and Johansen test is the method used in this study using daily data from January 2004-December 2014.
The study found that there is a reciprocal relationship between stock price index and exchange rate in some ASEAN countries and there is no cointegration between them, and no degree of integration between the capital markets of five countries. Then this study adding the United States market to see the potential of international relations, and found there is a significant cointegration vector its mean that ASEAN cointegrated with larger markets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S24241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>