Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikstena, Nora
"Sang ibu, seorang ginekolog yang tidak memiliki rasa keibuan terhadap anaknya, diasingkan ke sebuah pedesaan di Latvia karena insiden di Riga. Anaknya yang tumbuh dengan kasih sayang kakek dan neneknya, harus berpisah dengan mereka karena ikut ibunya. Dengan keadaan Latvia yang sedang dijajah Soviet, kehidupan di desa membuat sang ibu merasa semakin terasing, sementara si anak merindukan neneknya karena sang ibu tidak memberikan perhatian yang cukup. Mampukah mereka kembali ke Riga saat segalanya membaik? Air Susu Ibu mengisahkan tiga generasi perempuan melalui dua sudut pandang berbeda. Melalui hubungan ibu-anak yang bergejolak dan kondisi sosial pada masa penjajahan tersebut, Nora Ikstena merangkai kisah tentang cinta, kerinduan, kehilangan, dan keinginan untuk merdeka dengan gamblang."
Ponorogo: Spring (PT Haru Media Sejahtera), 2022
808.23 IKS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhie Nur Radityo S
"Latar Belakang: Air susu ibu (ASI) merupakan asupan yang direkomendasikan pada semua bayi baru lahir. ASI pada bayi yang menjalani perawatan intensif diberikan dalam bentuk ASI perah (ASIP). Akan tetapi, berbagai penelitian menunjukkan bahwa serangkaian proses persiapan ASIP merupakan sumber kontaminasi dan penularan infeksi. Infeksi pada bayi baru lahir merupakan salah satu masalah serius yang belum terpecahkan dalam perawatan bayi baru lahir, termasuk pada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Meskipun alur pengelolaan ASIP yang digunakan sudah sesuai dengan standar WHO, belum pernah dilakukan evaluasi terhadap kejadian kontaminasi ASIP sebelumnya.
Tujuan: Mengetahui angka kejadian kontaminasi ASIP di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode: Dilakukan penelitian potong lintang terhadap 60 sampel ASIP di divisi Neonatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Sampel penelitian merupakan ASIP yang didapatkan dari proses pemerahan oleh ibu dengan bayi yang dirawat di ruang perawatan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSCM. Ibu dengan riwayat penyakit yang menular lewat ASI, mengalami mastitis, atau sedang mengonsumsi antibiotik dan probiotik dieksklusi dari penelitian. Dilakukan pemeriksaan kultur terhadap ASIP sebanyak dua kali yaitu pertama kali maksimal dua jam setelah ASI diperah dan kedua kali setelah disimpan di lemari pendingin dengan suhu <4oC selama 48 jam, selesai dilakukan pemrosesan dan siap diberikan pada bayi.
Hasil: Didapatkan hasil angka kontaminasi ASIP di NICU RSCM adalah sebesar 66,67%. Profil kuman terbanyak sebagai kontaminan ASIP di NICU RSCM adalah Staphyloccocus epidermidis (ASIP setelah diperah 46,7%, ASIP sebelum pemberian 40%), Acinetobacter baumanii (ASIP setelah diperah 18,3%, ASIP sebelum pemberian 16,7%) dan Staphylococcus haemolyticus (ASIP setelah diperah 13,3%, ASIP sebelum pemberian 6,7%). Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kontaminasi ASIP di NICU RSCM diantaranya adalah tindakan cuci tangan ibu sebelum memerah ASI dan penggunaan masker oleh petugas saat memproses ASIP untuk bayi.

Background: Breast milk is the recommended nutrient for every newborn. Newborn in neonatal intensive care unit is also provided in form of expressed breast milk. However, various studies have shown that expressed breast milk preparation is prone to contamination and infection transmission. Infection in newborn is a serious problem which has not been solved in newborn care, including in Cipto Mangunkusumo National Hospital (CMH). In spite of its expressed breast milk process correspond with World Health Organization guideline, evaluation has never been thouroughly done for expressed breast milk contamination rate.
Objective: To investigate expressed breast milk contamination rate in Cipto Mangunkusumo National Hospital and its affecting factors
Method: Cross sectional study was done to 60 expressed breast milk samples in Neonatology division, Child Health Department, Faculty of Medicine Universitas Indonesia (FKUI) - Cipto Mangunkusumo National Hospital (CMH) on December 2018 to January 2019. Samples for the study were expressed breast milk taken from mother whose baby was admitted to Neonatal Intensive Care Unit (NICU) of CMH. Mothers with breast milk transmission infection, having mastitis, or consuming antibiotic or probiotic were excluded from the study. Culture from samples was done two times, the first time was at maximum of two hours after breast milk was expressed and the second time was after the breast milk had been stored in freezer with temperature below 4o Celsius for 48 hours, processed, and ready to be taken by newborn.
Result: It is shown that the contamination rate of expressed breast milk in NICU of Cipto Mangunkusumo Hospital was 66,67%. Most prevalent bacteria for expressed breast milk contaminant were Staphylococcus epidermidis (1st sampling 46,7% , 2nd sampling 40%), Acinetobacter baumanii (1st sampling 18,3%, 2nd sampling 16,7%), and Staphylococcus haemolyticus (1st sampling 13,3%, 2nd sampling 6,7%). Risk factors affecting expressed breast milk contamination in NICU of Cipto Mangunkusumo Hospital were mother handwashing before breast milk expression and the use of mask for officers processing expressed breast milk.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992
612.664 AIR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000
613.33 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raphael Kosasih
"Penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya korelasi negatif antara kadar asam lemak trans (TFA) dan DHA ASI. Penelitian pada fibroblas manusia menunjukkan bahwa TFA dapat menurunkan availabilitas DHA dengan menghambat proses biosintesis DHA dari alpha-linolenic acid dan inkorporasinya pada lemak membran, termasuk ASI. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui korelasi asupan TFA ibu menyusui terhadap kadar DHA ASI. Studi potong lintang dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 80 orang subjek ibu menyusui sehat pada 1-6 bulan postpartum berusia 20-35 tahun di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara, dan Puskesmas Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada bulan Februari-April 2019 Asupan asam trans, DHA, asam lemak jenuh, dan asam lemak omega-3 dinilai dengan menggunakan food frequency questionnaire semi kuantitatif dan dihitung rasio asupan TFA-DHA. Spesimen ASI diambil secara post-feed pada pagi hari. Kadar DHA ASI diukur dengan menggunakan gas kromatografi tandem spektrometri massa. Korelasi TFA terhadap kadar DHA ASI dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan median asupan TFA adalah 167 (29-849) mg/hari atau >0,08 (0,01-0,38)% total energi. Asupan TFA seluruh subjek masih memenuhi rekomendasi American Heart Association (< 1% total energi). Median asupan DHA adalah 158,5 (13,9-719,7) mg/hari, 67,5% subjek berada dibawah rekomendasi Food and Agriculture Organization (200 mg/hari). Median rasio asupan TFA-DHA adalah 1,08 (0,17-18,06) dan median kadar DHA ASI subjek penelitian adalah >242 (89-865) µmol/l. Tidak didapatkan korelasi antara asupan TFA terhadap kadar DHA ASI (r=0,056, p=0,309), asupan DHA didapatkan memiliki korelasi positif sedang bermakna terhadap kadar DHA ASI (r=0,479, p <0,001), dan terdapat korelasi negatif lemah bermakna rasio asupan TFA-DHA terhadap kadar DHA ASI (r=-0,396, p <0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kadar DHA ASI tidak berkorelasi dengan asupan TFA, namun terdapat korelasi negatif lemah antara rasio asupan TFA-DHA terhadap kadar DHA ASI.

Previous research has shown an inverse correlation between TFA and DHA in breast milk. Experimental data on human fibroblast showed that TFA could decrease the availability of DHA by inhibiting its biosynthesis from alpha-linolenic acid and incorporation to lipid membrane, including human milk. This study was designed to determine the correlation between maternal TFA intake and DHA content of mother's breast milk. This cross-sectional study was conducted at Cilincing Public Health Centre, North Jakarta, and Grogol Petamburan Public Health Centre, West Jakarta, from February to April 2019. Consecutive sampling method was used, 80 healthy lactating mothers at 1-6 postpartum ranging from >20-35 years old, participated in this study. Maternal TFA, DHA, saturated fat, and omega-3 intake was assessed using a semiquantitative food frequency questionnaire, and TFA-DHA intake ratio was calculated. Breast milk specimens were collected post-feed in the morning then breast milk DHA content was analyzed by Gas Chromatography with Mass Spectrometry. Correlation between maternal TFA intake and breast milk's DHA content was assessed using Spearman's test. Data showed the median value of TFA intake was 167 (29-849) mg/day, all subjects TFA intake still below the recommendation of AHA (<1% total energy) Median value of DHA intake was 158.5 (13.9-719.7) mg/day, 67,5% of subject was below Food and Agriculture Organization recommendation (200mg/day). The median value of TFA-DHA ratio was 1.08 (0.17-18.06), and a median value of breast milk's DHA content was 242 (89-865) µmol/l. This study showed no correlation between maternal TFA intake and breast milk's DHA content >(r=0.056, p=0.309), Maternal DHA intake showed a moderate positive correlation with breast milk DHA (r=0.479, p <0.001). There was a weak negative correlation between TFA-DHA intake ratio and breast milk DHA (r=-0.396, p <0.001). This study concluded that the DHA content of the mother's breastmilk was not correlated with maternal TFA intake alone, but it was negatively correlated with TFA-DHA intake ratio."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sandra Fikawati
"Menyusui eksklusif kurang dari 6 bulan berkontribusi terhadap 1,4 juta kematian bayi dan 10% angka kesakitan balita. Persepsi Ketidakcukupan Air Susu Ibu (PKA) yang memengaruhi kepercayaan diri untuk menyusui menjadi salah satu penyebab utama kegagalan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia. Salah satu faktor penyebab PKA adalah ketidakmampuan ibu hamil untuk mencapai kenaikan berat badan (BB) yang direkomendasikan sehingga ibu berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan memiliki cadangan lemak rendah untuk memproduksi ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu dan PKA. Penelitian ini merupakan kajian terhadap 3 studi yang menganalisis di Kabupaten Karawang, Kecamatan Cilandak, dan Kecamatan Tanjung Priok pada tahun 2010 dan 2011. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara status gizi ibu dan PKA dengan odds ratio (OR) masing-masing 3,7 (1,470 _ 9,081); 3,9 (1,551 ? 9,832); dan 4,5 (1,860 ? 11,008). Disimpulkan bahwa PKA dialami oleh ibu menyusui yang selama hamil tidak mencapai kenaikan BB yang direkomendasikan menyebabkan ibu berhenti memberikan ASI eksklusif. Penemuan yang penting ini dapat digunakan untuk mengubah anggapan para pakar ASI dan masyarakat bahwa semua ibu, apapun kondisi status gizinya, mampu menyusui ekslusif. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi penentu kebijakan untuk memerhatikan status gizi ibu menyusui.

Exclusive breastfeeding for less than 6 months contributed to the 1,4 million deaths of infants and 10% toddlers? morbidity. Perceived Insufficient Milk (PIM) became one of the main causes of exclusive breastfeeding failure in the world. PIM could occured by inability of pregnant women to achieve the recommended weight gain thus mothers have the risk of giving birth of low birth weight (LBW) infants and have low fat reserves to produce milk. Low production of breast milk will negatively affect the confidence of mothers to breastfeed. This study aimed to examine three studies that analyzed the relationship between maternal nutritional status and PIM. The study was conducted in three places Karawang district, Tanjung Priok subdistrict, and Cilandak sub district in 2010 and 2011. The results of this study showed significant associations between maternal nutritional status and PIM with odds ratio (OR) 3,7 (1,47 to 9,08); 3,9 (1,55 to 9,83); and 4,5 (1,86 to 11,01) respectively. It concluded that PIM was experienced by breastfeeding mothers whose maternal weight gain during pregnancy did not achieve the recommendation and caused the mother to stop exclusive breastfeeding. This discovery is important and useful to change the existing perception among
breastfeeding experts and communities all mothers, regardless their nutritional status, are able to breastfeed exclusively. The study is expected to provide input for policy makers to pay more attention to the nutritional status of breastfeeding mothers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imawati Warastuti
"Penyediaan fasilitas khusus menyusui dan/atau memerah ASI atau Ruang ASI merupakan salah satu upaya meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif yang cenderung menurun. Tata cara penyediaan Ruang ASI diatur dengan Permenkes No 15 tahun 2013 yang merupakan amanat Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Permenkes No 15 tahun 2013 mengharuskan semua tempat kerja dan tempat sarana umum menyediakan Ruang ASI sesuai standar atau menurut kemampuan. Saat ini, satu tahun berjalan Permenkes tersebut masih banyak tempat kerja dan tempat sarana umum belum menyediakan Ruang ASI, Hal ini menunjukkan implementasi Permenkes belum berjalan baik. Implementasi suatu kebijakan dipengaruhi proses-proses kebijakan sebelumnya, yaitu agenda setting, formulasi dan adopsi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis agenda setting, formulasi, adopsi dan implementasi Permenkes tentang Tata cara Penyediaan fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah ASI dari sisi konteks, aktor dan content kebijakan.
Hasil penelitian menunjukkan Permenkes diinisiasi Pemerintah dengan melibatkan berbagai pihak. Proses penyusunan sesuai dengan tata cara penyusunan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan. Isi Permenkes ditinjau dengan Undang-Undang No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan masih perlu perbaikan. Implementasi Permenkes belum bisa diukur secara kuantitatif, tetapi bisa dilihat, tidak semua tempat kerja dan tempat sarana umum telah menyediakan fasilitas khusus menyusui dan/atau memerah ASI.

The provision of special facilities for breastfeeding and/ or breastmilk pumping is one of some efforts made to increase the declining number of exclusive breastfeeding coverage. Procedures for providing breastfeeding rooms are regulated by Permenkes (Ministerial Regulation) No. 15 of 2013, an amendment to Peraturan Pemerintah (Government Regulation) No. 3 of 2012 concerning Exclusive Breastfeeding. Permenkes No. 15 of 2013 requires every work place and public place to provide breastfeeding rooms according to proper standards or as good as the management?s capacity. Nonetheless, at the moment, one year after the bill was passed, many work and public places have not provided breastfeeding rooms. This indicates that the implementation of the regulation has not been well achieved. The implementation of such policy is influenced by the preceding policies, namely: agenda settings, formulation, and adoption.
This study aims at analyzing these agenda settings, formulation, adoption, as well as the implementation of this Permenkes concerning the procedures for providing breastfeeding facilities and/ or breast milk pumping through its context, policy actors, and content.
Results show that the government has initiated Permenkes together with several other parties. The formulation process was in accordance with the health legislation procedures. The content of Permenkes reviewed by Undang-Undang (Act) No. 5 of 2011 concerning Legislation Procedures, needs revision. The implementation of Permenkes is quantitatively immeasurable, however, the fact that not all work places and public places provide breastfeeding facilities is identifiable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaniyyatul Khudri
"Air Susu Ibu tidak hanya mengandung nutrisi namun juga sel-sel imun untuk melindungi bayi dari patogen pada awal kehidupannya. Salah satu sel yang berperan penting adalah makrofag (CD14+ mononuclear cells), sebagai komponen dari sistem kekebalan bawaan bagi bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan populasi, viabilitas serta kemampuan fagositosis CD14+ mononuclear cells ASI dan darah tepi. Total 20 subjek dianalisis populasi CD14+ mononuclear cells, M1 (CD86) dan M2 (CD206) dengan flow cytometry. Viabilitas sel dianalisis dengan CCK assay dan kemampuan fagositosis dengan sheep red blood cell (SRBC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi CD14+ mononuclear cells ASI lebih tinggi 20% dibanding darah tepi (38,93 ± 5,29% versus 1,88 ± 0,55%, p=0.0005). Populasi CD14+ mononuclear cells ASI terbukti memiliki kemampuan polarisasi yang ditandai dengan ekspresi M1 (CD86) dan M2 (CD206). Ratio M1/M2 pada ASI adalah < 1, namun tidak memiliki perbedaan signifikan dengan darah tepi (p=0,238). Viabilitas dan kemampuan fagositosis CD14+ mononuclear cells ASI secara signifikan lebih tinggi dibandingkan darah tepi (viabilitas, p=0,0032; kemampuan fagositosis, p=0,0001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CD14+ mononuclear cells ASI mempunyai populasi yang lebih tinggi dengan polarisasi dominan M2, serta mempunyai viabilitas dan kemampuan fagosistosis yang lebih baik daripada CD14+ mononuclear cells yang berasal dari darah tepi.

Breast milk contains nutrients and immune cells that protect infants from early-life pathogens. Macrophages (CD14+ mononuclear cells), play a crucial role as a component of the innate immune system in infants. This study compared the populations, viability, and phagocytic ability of CD14+ mononuclear cells derived from breast milk and peripheral blood in 20 subjects. The population of CD14+ mononuclear cells, M1 (CD86), and M2 (CD206) were analyzed using flow cytometry. Cell viability was assessed using the CCK assay, and phagocytic ability was measured with sheep red blood cells (SRBC). The results showed that the CD14+ mononuclear cell population in breast milk was 20% higher than in peripheral blood (38.93 ± 5.29% versus 1.88 ± 0.55%, p=0.0005. Breast milk CD14+ mononuclear cells exhibit M1 (CD86) and M2 (CD206) polarization, with an M1/M2 ratio <1, compared to peripheral blood (p=0.238). The viability and phagocytic ability of CD14+ mononuclear cells in breast milk were significantly higher compared to those in peripheral blood (viability, p=0.0032; phagocytic ability, p=0.0001). These findings indicate breast milk CD14+ mononuclear cells have a higher population with dominant M2 polarization, viability, and phagocytic ability compared to those from peripheral blood."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Karomah Putri
"Air susu ibu adalah makanan bayi yang terbaik karena mengandung komposisi nutrisi yang lengkap dan mengandung faktor-faktor penting untuk kekebalan tubuh bayi termasuk leukosit. Pemberian ASI ekslusif kepada bayi banyak mengalami hambatan, akibat ibu yang harus bekerja kembali  setelah cuti melahirkan. Berbagai upaya dilakukan agar bayi tetap mendapatkan ASI pada saat ibu bekerja, salah satunya adalah dengan cara penyimpanan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses penyimpanan ASI pada wadah plastik terhadap jumlah, viabilitas dan morfologi leukosit. Sampel penelitian ini adalah ASI yang diperoleh dari 7 ibu menyusui selama periode bulan September tahun 2022 hingga Februari tahun 2023, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan berdasarkan suhu, lama penyimpanan dan metode pencairan ASI beku berdasarkan  rekomendasi CDC. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya penurunan yang signifikan pada jumlah total dan viabilitas sel  pada ASI yang disimpan pada wadah plastik. Walaupun terjadi perubahan pada gambaran morfologi leukosit namun proses penyimpanan dan pencairan tidak mempengaruhi populasi CD45+ secara keseluruhan.  Tetapi, perubahan yang signifikan ditemukan pada jumlah monosit dan basofil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekomendasi penyimpanan berdasarkan rekomendasi CDC dengan menggunakan wadah plastik tidak memengaruhi kuantitas leukosit. Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah perubahan morfologi ini mempengaruhi fungsional dari sel tersebut.

Mother's milk is the best baby food because it contains a complete nutritional composition and contains important factors for the baby's immune system including leukocytes. Exclusive breastfeeding for babies is increasingly experiencing obstacles, due to social changes that affect women who work after maternity leave. Various efforts have been made so that the baby continues to get breast milk when the mother is working, one of which is by storing breast milk. This study aims to determine the effect of the storage process on the number, viability and morphology of breast milk leukocytes. The sample for this study was breast milk obtained from 7 breastfeeding mothers during the period September 2022 to February 2023, then divided into 4 treatment groups based on temperature, storage time and method of thawing frozen breast milk from the recommendation guide at the CDC. The results showed that there was no significant decrease in the total number and viability of cells in breast milk. Although there was a change in the leukocyte morphology, the storage and thawing processes did not affect the CD45+ population as a whole. However, there were significant changes in the number of monocytes and basophils. The results of this study indicate that the storage recommendations from the CDC do not affect the quantity of leukocytes. Nevertheless, further research is still needed to understand whether these morphological changes affect the function of these cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>