Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Youhan Pratama Febrianto
"Manajemen Portofolio Proyek (Project Portfolio Management/PPM) terbukti mampu meningkatkan keunggulan melalui mekanisme yang secara dinamis mendukung organisasi untuk mengatur basis sumber daya mereka untuk menghadapi perubahan lingkungan. PPM Maturity Model adalah alat untuk menilai tingkat kemampuan dalam proses, alat, dan orang-orang yang terlibat dalam mengelola proses portofolio proyek. Mengelola kematangan portofolio adalah proses penting untuk memastikan bahwa organisasi mengembangkan proses yang tepat berdasarkan kebutuhan organisasi. Penelitian ini akan membuat PPM Maturity Model dan menentukan PPM Maturity Level untuk perusahaan Jasa Konstruksi BUMN. Diawali dengan menganalisis parameter PPM apa saja yang berpengaruh pada PPM Maturity Model, lalu memetakan PPM maturity level dan terakhir menentukan parameter yang paling berpengaruh dalam PPM Maturity Level pada Perusahaan Jasa Konstruksi BUMN di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 5 variabel dan 40 indikator pada PPM Maturity Model yang dapat untuk mengukur PPM Maturity Level. Indikator paling berpengaruh adalah kemampuan beradaptasi dan ketahanan perusahaan.

Project Portfolio Management (PPM) is proven to be able to increase excellence through mechanisms that dynamically support organizations to manage their resource base to deal with environmental changes. The PPM Maturity Model is a tool for assessing the level of proficiency in the processes, tools, and people involved in managing the project portfolio process. Managing portfolio maturity is an important process to ensure that the organization develops the right processes based on the needs of the organization. This research will create a PPM Maturity Model and determine the PPM Maturity Level for BUMN Construction Services companies. It begins with analyzing which PPM parameters affect the PPM Maturity Model, then maps the PPM maturity level and finally determines the most influential parameters in the PPM Maturity Level in BUMN Construction Service Companies in Indonesia. The results of this study were found to be 5 variables and 40 indicators in the PPM Maturity Model which can be used to measure the PPM Maturity Level. The most influential indicators are the company's adaptability and resilience."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benson
"Perusahaan jasa konstruksi BUMN publik Indonesia adalah perusahaan jasa konstruksi yang jumlah kepemilikan saham perusahaannya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan jumlah minimal 51%. Saat ini, terdapat 4 BUMN konstruksi yang telah menjadi perusahaan publik. Kinerja BUMN konstruksi publik pada tahun 2018 yang diukur dengan mengadopsi dan modifikasi Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) menempatkan 2 BUMN konstruksi publik pada kelas industry leader, 1 pada kelas emerging industry leader, dan 1 pada kelas good performance. Salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja pada perusahaan konstruksi adalah perencanaan yang kurang baik. Manajemen portofolio proyek (MPP) dapat meningkatkan perencanaan sehingga kinerja perusahaan juga dapat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi keberhasilan portofolio proyek untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan objek BUMN konstruksi publik. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap direksi BUMN konstruksi publik dimana data kemudian diolah untuk mendapatkan strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah skala prioritas dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah strategi bisnis, persiapan masa depan, keseimbangan portofolio, kinerja proyek, sinergi antar proyek, pemangku kepentingan, dan aspek bisnis perusahaan.

Indonesia public construction state owned enterprise (SOE) is construction company that owned by the government of Indonesia by 51% or more. Currently there are 4 Indonesia state owned public construction company. These companies’ performance in 2018 are measured by adapting and modifying Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) and putting 2 companies as industry leader, 1 as emerging industry leader, and another as good performance. One of the main reasons for low company performance is poor planning. Project portfolio management (PPM) can increase the planning quality and followed by increasing company performance. The purpose of this study is to analyze the critical success factors for PPM to increase company performance with Indonesia public construction SOE as object. This research is done by doing interview with directors from Indonesia public construction SOE and the data will be analize in order to know the strategy to improve company performance. The result of this research is that to improve company performance, the priority is business strategy, future preparedness, balance portfolio, project performance, project synergy, stakeholders, and company business aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Strong, Robert A
Mason, Ohio: Thomson/South-Western, 2006
332.6 STR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremmy Erickson
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk.mengetahui pengaruh perpindahan modal atau net equity flows yang dipicu oleh flight-to-quality terhadap korelasi return pasar saham dengan return currency market negara maju dan berkembang selama tahun 2002 ? 2015 dengan menggunakan metode regresi panel. Hal tersebut akan digunakan sebagai dasar dari analisis pair-wise correlation pasar saham dan currency market negara maju dan berkembang di dunia dan terutama Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa perpindahan modal yang dipicu oleh flight-to-quality memberikan pengaruh positif terhadap korelasi antara return pasar saham dengan return currency market, namun negatif pengaruhnya untuk Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa negara maju yang berinvestasi di negara berkembang akan mendapatkan efek diversifikasi berupa tambahan volatilitas, dan negara berkembang yang berinvestasi di negara maju akan mendapatkan pengurangan varians portofolio.

ABSTRACT
This research objective is to explain the effect of net equity flows induced by flight-to-quality on correlation between stock market return and currency market return, especially in Inonesian investor perspectives on 2002 ? 2015 period using panel regression. This research also provide comprehensive explanation on pair-wise correlation between stock market return and currency market return. This research finds that net equity flows induced by flight-to-quality have a significant positive effect on correlation between stock market return and currency market return, but from Indonesian perspectives, net equity flows generate negative correlation between stock market return and currency market return. This research finds that for developed country investor, investing in emerging countries will gives an increased return volatility of their portfolio, and for emerging country investors, investing in developed countries will give a reduced varians effect to their portfolio."
2016
S66485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriawan Nikmaturrahman
"ABSTRAK
Untuk membuat suatu portofolio investasi yang efisien, kita dapat melakukan analisis portofolio dengan menggunakan teori modern portofolio oleh Markowitz. Teori portofolio optimal Markowitz adalah teori portofolio modern yang digunakan untuk menganalisa pembentukan dan proporsi kombinasi dari instrument investasi menjadi portofolio yang efisien pada garis efficient frontier. Perhitungan dilakukan berdasarkan teori portofolio optimal Markowitz dan dibantu program solver pada Microsoft Excel menggunakan data triwulan 2004 -2006, kemudian dihasilkan 65 kombinasi dari aktiva produktif PT. Bank Rakyat Indonesia pada garis efficient frontier. Dari 65 kombinasi portofolio akan dipilih satu kombinasi portofolio yang paling optimal yang terdiri dari 46,8% kredit yang diberikan (Rp); 27,34% efek-efek (Rp); 7,61% kredit yang diberikan (valas); 7,36% efek-efek (valas) and 10,9% penempatan pada bank lain (valas) dengan return dan deviasi standar 10,8% dan 26,5%.

ABSTRAK
To perform the investment portfolio efficiently, we could conduct a portfolio analysis which used the theory of modern portfolio by Markowitz. The theory of optimal portfolio by Markowitz is a modern portfolio theory used for analyzing the construction of proportional combinations from some investment instruments to form efficient portfolio points at efficient frontier lines. Based on the application Markowitz?s optimal portfolio theory calculation and assisted by solver program of excel program using data per three month from 2004 through 2006, it had been resulted 65 proportional combination from asset given by BRI financial report at efficient frontier lines. From all 65 portfolio combinations, it will be elected one portfolio, which is the most optimal portfolio combination consists of 46,8% for Loans (Rp); 27,34% for Securities (Rp); 7,61% for Loans (Foreign Currencies); 7,36% for Securities (Foreign Currencies) and 10,9% for Placements with other banks (Foreign Currencies) with both return and standard deviation is 10,8% and 26,5% respectively.
"
2007
T22918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iggi Haruman Achsien
"Tulisan ini ditujukan untuk pemahaman dan pengembangan Islamic Finance. Penelitiannya dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang manajemen portfolio yang dijalankan sebuah Islamic unit t-ust dibandingkan dengan unit trust konvensional. Penelitian menggunakan metode studi lapangan pada sebuah unit trust di Kuala Lumpur, Malaysia dengan setting Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) dan Securities Commission Malaysia. Metode tersebut ditunjang juga dengan penggunaan data sekunder melalui studi literatur. Temuan yang diperoleh dari penelitian tersebut meliputi perbedaanperbedaan manajemen portfolio antara unit trust yang Islami dan yang konvensional. Sebuah Islamic unit trust menjalankan manajemen portfolionya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Yang paling tampak adalah adanya screening pada proses alokasi asset untuk Islamic unit trust Screening membuat sebuah Islamic unit trust hanya boleh menggunakan instrumen-instrumen yang dinyatakan halal. Ditemukan juga adanya proses cleansing untuk membersihkan pendapatan yang dianggap Udak halal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja Islamic unit trust yang diteliti terbukti lebih unggul dari pembanding-pembandingnya; sebuah unit trust konvensional, RHB Islamic Index, dan KLSE Composite Index. Ukuran yang digunakan untuk pemeringkatan tersebut adalah dengan menggunakan indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen berdasarkan kalkulasi return dan resiko harlan untuk satu periode tertentu. Tulisan ini memberikan kesimpulan bahwa sebuah Islamic unit trust sudah semestinya menjalankan prinsip-prinsip syariah secara konsisten dalam proses manajemen portfolionya. Prinsip syariah yang dijalankan secara konsisten akan memenuhi harapan dan tujuan muslim investor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrell, James L.
Singapore: McGraw-Hill, 1997
332.6 FAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lora Ayuda Minerva
"Mengutip pernyataan bahwa "pertumbuhan ekonomi pada 2006 akan terus melambat dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya" (Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, Bisnis Indonesia, 22 November 2005), maka pembuatan karya akhir ini ditujukan untuk melihat sisi terbaik yang harus dicapai dari pencarian dua macam jenis kinerja portfolio yang tergolong saham teraktif dan saham defensive stocks diakhir tahun 2005 melalui pendekatan teori Efficient Frontier dan Single Index Model.
Pembahasan menitikberatkan pada pencarian saham portfolio yang akan dibentuk pada awal tahun 2005 untuk dapat mencerminkan kekonsistensian terhadap perhitungan kinerja portfolio yang baik diakhir tahun 2005. Saham portfolio yang dibentuk pada awal tahun tersebut merupakan hasil analisis saham terpilih dari data historikal tahun-tahun sebelumnya, dan perhitungan kinerja portfolio tersebut merupakan hasil atau prestasi berinvestasi selama satu tahun di 2005,yang nilai akhirnya dapat diterima sebagai alternatif kelanjutan ataupun sebagai strategi untuk berinvestasi diawal tahun 2006.
Periode penelitian yang dipakai adalah dari bulan .lanuari 2002 sampai dengan bulan Desember 2005, di mana data yang diperoleh dari pihak-pihak terkait merupakan data sekunder, scperti adjusted closing price dari JSX weekly statistic dan data suku bunga periode satu bulanan yang diambil dari website Bank Indonesia.
Data-data tersebut diolah dan menghasilkan beberapa alternatif saham portfolio pada awal tahun 2005 dan satu kinerja portfolio terbaik pada akhir tahun 2005. Nilai yang didapat dari dua model pembentukan portfolio dan model Sharpe bagi perhitungan kinerja dua portfolio terscbut,adalah merekomendasikan pemakaian saham portfolio LQ45 dengan dasar perhitungan teori Single Index Model. Bilamana keadaan yang akan datang adalah sama dengan keadaan 2005, dimana ramalan pergerakan ekonomi yang tetap melambat terjadi, maka hasil pemilihan portfolio dan perhitungan kinerja LQ45 tersebut merupakan rekomendasi yang dapat diusulkan kepada para investor untuk melakukan pendekatan diversitikasi sahamnya sebagai bentuk investasi diawal tahun 2006, dengan harapan keuntungan yang optimal tetap dapat diperoleh lewat hasil analisis tersebut.
Kecenderungan untuk dapat diterimanya rekomendasi diatas, dapat diasumsikan dari perhitungan hipotesis yang menjelaskan bahwa kinerja saham portfolio LQ45 memang memiliki cukup bukti untuk dapat dikatakan lebih besar dari kinerja saham portfolio consumer goods.Dengan mengasumsikan nilai interval keyakinan 95% maka anggapan tersebut dapat diperhitungkan.

According to the Central Bank Governor's statement, the economic growth during 2006 will continue to slow down compared to past projection". The purpose of this thesis is to seek which portfolio, between stocks that are classified in LQ45 (considered as most liquid stocks) and consumer goods (considered as defensive stock), could come out with the best performance taking into account the current macro economic situation using the Efficient Frontier and Single Index Model Theory.
The main of focus of this study is to elucidate the stock portfolio originated during the beginning of 2005 and seeks the outcome it will achieve by the end of the year. This portfolio of 2005 consists of stocks with the best performance based on its historical data, where as the portfolio performance based on the investment during 2005. Meanwhile it would be used for investment during 2006 as an investment strategic.
The data's used in this research consists of the stocks adjusted closing price quoted from JSX weekly statistics and the monthly interest rate quoted from Bank Indonesia's website during the period from January 2002 until December 2005. The data that were scrutinized resulted a solution that the stock portfolio with the best performance and considered for the 2006 investment portfolio are the stocks classified in LQ 45 using the single index model theory as an approach.
The recommendation to investors who plans to invest during the beginning of 2006 is to focus on LQ 45 stock portfolio. Therefore considering the dawdling economic growth that economist has forecasted this portfolio could come up with the optimum investment during 2006. The reception of this recommendation can be assumed from the hypothesis that vindicates LQ 45's performance resulted in a better performance compared to consumer goods portfolio. Considering the 95% confidential level, this assumption could be accountable."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pembentukan portofolio saham
di PT Taspen (Persero) supaya dapat meningkatkan kinerja investasinya. Alternatif
model tersebut adalah dengan mengkombinasikan seleksi saham model Graham
dengan model pembentukan portofolio optimal yaitu model Markowitz dan model
indeks tunggal. Hasil seleksi saham menggunakan model Graham investor defensif,
investor agresif dan Graham-Rea adalah masing-masing 10, 13 dan 3 saham dari 45
saham yang terdapat pada indeks LQ45. Dari saham-saham yang terpilih kemudian
dibentuk portofolio optimalnya menggunakan model Markowitz dan model indeks
tunggal.
Dari portofolio optimal yang terbentuk kemudian dilakukan perbandingan kinerja
antara keduanya dan dengan indeks LQ45 sebagai benchmark-nya. Hasil
menunjukkan bahwa portofolio hasil optimasi model Markowitz memberikan kinerja
(reward to variability ratio) ekspektasi lebih baik dibandingkan portofolio hasil
optimasi model indeks tunggal dengan selisih di kisaran 0,15% - 0,96%. Selain itu,
kinerja portofolio optimal tersebut, baik secara ekspektasi dan aktual memberikan
kinerja lebih baik dibanding indeks LQ45 dengan selisih di kisaran
9,12% - 21,03%. Walaupun secara reward to variability ratio, kinerja metode Taspen
lebih tinggi dibanding lainnya tetapi secara return ekspektasi dan aktual masih di
bawah portofolio optimal dengan selisih 0,04% - 1,40%. Dengan demikian model
kombinasi pembentukan portofolio optimal bertahap ini layak dipertimbangkan untuk
diaplikasikan oleh PT Taspen (Persero) sehingga diharapkan dapat meningkatkan
hasil investasi saham.

ABSTRACT
This study aims to provide an alternative method to form stock portfolio in
PT Taspen (Persero) in order to improve the investments performance. Alternative
models is to combine stock selection Graham model with optimal portfolio
conformation model which is Markowitz model and single index model. Using
defensive investor, aggressive investor and Graham-Rea criteria resulted in 10, 13
and 3 stocks selected from 45 available stocks that contained in LQ45 index. From
these selected stocks then to be formed to it’s optimal portofolio.
From established optimal portfolio, the peformance is compared between the two
models and to the LQ45 index as its benchmark. The results showed that the portfolio
from Markowitz model optimization provide better expected performance (reward to
variability ratio) than the single index model optimization with spread of
0.15% - 0.96%. In addition, the performance of portfolio in expectations and actual
are better than LQ45 index, with spread of 9.12% - 21.03%. Although Taspen
method’s reward to variability is higher compared to others, it’s expected and actual
return still below optimal portfolio with a spread of 0.04% - 1.40%. Thus the gradual
optimal portfolio formation is worth to be considered to be applied by PT Taspen
(Persero) which is expected to increase stock investment returns."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio dengan menggunakan model Fama-French Lima Faktor dengan modifikasi pada variabel profitabilitas. Pembentukan portofolio yang berbeda akan dilakukan untuk tiga macam variabel, yaitu berdasarkan laba operasional tahunan per total ekuitas RMW, laba operasional bulanan per total ekuitas ROE, dan laba operasional tahunan per total aset ROA. Portofolio jenis pertama ditujukan untuk variabel RMW, portofolio jenis kedua untuk variabel ROE, dan jenis ketiga untuk variabel ROA. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbasiskan model Fama-French Lima Faktor 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan pembentukan portofolio untuk variabel RMW memiliki pengaruh yang paling tinggi terhadap return saham. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Fama-French 2015.

This study aims to analyze the portfolio formations using Fama French five factors model with modification on profitability variable. Different portfolio formations are performed for three kinds of profitability variables, which are annual operating profit per total equity RMW, monthly operating profit per total equity ROE, and annual operating profit per total assets ROA. The first portfolio formation type is for RMW variable, the second portfolio formation type is for ROE variable, and the third portfolio type is for ROA variable. The method used in this study is based on the Fama French Five Factor Model 2015. The result shows portfolio formation for RMW variable has the highest impact on stock return. This result is consistent with the results of the Fama French 2015. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>