Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sipahutar, Monalisa
"Peran individu yang tinggal bersama lansia memiliki implikasi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Hasil tinjauan literatur menyatakan hasil yang bervariasi antara tinggal bersama mendampingi lansia dengan partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia. Penelitian ini berkontribusi dengan melihat kaitan antara tinggal bersama lansia dilihat dari status dan tingkatan kesulitan/gangguan fungsional tubuh lansia dengan partisipasi bekerja individu usia kerja yang tinggal bersama lansia. Penelitian ini juga mempelajari seberapa besar kecenderungan individu yang tinggal bersama lansia menjadi pekerja informal. Dengan menggunakan data SUSENAS Maret 2021, pada model probit tahap pertama metode Two Step Heckman ditemukan bahwa tinggal bersama lansia yang mengalami kesulitan akan meningkatkan partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia. Namun, ketika lansia semakin memiliki kesulitan/gangguan fungsional tubuh yang berat sampai sama sekali tidak mampu (sudah dikatakan lansia disabilitas) maka partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia juga ikut berkurang. Pada tahap kedua model regresi logistik biner menunjukkan tinggal bersama lansia yang mengalami kesulitan berpengaruh terhadap peningkatan kecenderungan individu menjadi pekerja informal. Penelitian ini juga menemukan tinggal bersama lansia tua dapat menurunkan partisipasi bekerja dan meningkatkan kecenderungan individu yang tinggal bersama lansia untuk menjadi pekerja informal. Pemerintah perlu memikirkan langkah yang baik untuk membantu individu yang tinggal bersama lansia disabilitas atau tinggal bersama lansia tua terutama pada status ekonomi yang rendah agar mereka tidak keluar dari pasar kerja ketika tetap harus mendampingi lansia.

The role of individuals living with the elderly has important implications for health and elderly’s welfare. The results of the literature review stated that the results varied between living with the elderly and work participation of individuals living with the elderly. This study aims to analyze the relationship between living with the elderly as seen from the status and level of functional impairment of the elderly and the work participation of working-age individuals living with the elderly. The study also studied how much the tendency of individuals living with the elderly become informal workers. Using SUSENAS 2021 data, in the first phase of the Probit model of the Two Step Heckman method, it was found that living with elderly people who have functional impairments will increase the work participation of individuals living with the elderly. However, when the elderly have functional impairments that are getting worse to the point of being unable (elderly with disabilities), the work participation of individuals who live with the elderly also decreases. In the second stage, the binary logistic regression model shows that living with the elderly who have functional impairments influences the increased tendency of individuals to become informal workers. The study also found living with elderly people aged 80 years over can reduce work participation and increase the tendency of individuals who live with the elderly to become informal workers. The government needs to help individuals who live with elderly people with disabilities or live with elderly people aged 80 years over, especially those with low economic status, so that they do not leave the job market when they still must accompany the elderly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawaty
"Living arrangement atau pengaturan tempat tinggal pada lanjut usia (lansia) menunjukkan ketersediaan sumber dukungan sosial. Pada lansia yang tinggal bersama keluarga kemungkinan memiliki kesehatan yang baik karena ada anggota keluarga yang merawat, mendapat perhatian, serta dukungan sosial lainnya. Sementara lansia yang tidak memiliki ketersediaan dukungan keluarga akan mengalami kesepian yang berdampak pada kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kesulitan fungsional pada lansia, serta untuk mempelajari hubungan living arrangement terhadap gangguan fungsional. Sumber data yang digunakan adalah Susenas September 2018 dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial (Regresi Logistik Ordinal). Hasil skor gangguan fungsional menunjukkan secara rata-rata lansia di Indonesia berada pada kelompok lansia muda yang masih memiliki kemampuan fungsional yang baik. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa lansia yang tinggal sendiri cenderung mengalami gangguan fungsional dalam berjalan/naik tangga, mengingat/berkonsentrasi, maupun perilaku/emosional lebih buruk dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga. Begitu juga, lansia yang tinggal berdua pasangan cenderung mengalami gangguan fungsional dalam berjalan/naik tangga, mengingat/berkonsentrasi, maupun perilaku/emosional lebih buruk dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga.

Living arrangements of the elderly indicates the availability social support sources. The elderly who live with family are more likely to be healthier due to the availability of familial care, attention, and other social supports. On the other hand, the elderly who do not have the availability of family support will experience loneliness which will in turn affect their health. This study aims to obtain an overview of the level of functional impairment in the elderly, as well as to study the relationship between living arrangements and functional impairment. The September 2018 National Socio-Economic Survey (Susenas) was used as the data source by using descriptive and inferential analysis (Ordinal Logistic Regression). The functional impairment score results indicated that, on average, the elderly in Indonesia were in young elderly age group who still have the ability to function well. This study also found that the elderly who live alone tend to experience functional impairment in walking/climbing the stairs, remembering/concentrating, and worse behaviours/emotions than the elderly who live with family. Similar tendency was also found in elderly who only live with spouse. They were likely to experience functional impairment in walking/climbing the stairs, remembering/concentrating, and worse behaviours/emotions than the elderly who live with family."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Maylasari
"Tujuan penelitian mempelajari pengaruh pengaturan tempat tinggal, yaitu tinggal sendiri, berdua dengan pasangan dan bersama terhadap perilaku pencarian pengobatan lansia dengan memperhitungkan variabel jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, status ekonomi dan akses pelayanan kesehatan dengan menggunakan data Susenas 2012 dan Podes 2011. Hasil regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa pengaturan tempat tinggal secara signifikan memengaruhi perilaku pencarian pengobatan lansia, baik mengobati sendiri maupun berobat jalan. Setelah memperhitungkan faktor klasifikasi, ketika tidak tinggal sendiri, lansia laki-laki memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengobati sendiri maupun berobat jalan, dan sebaliknya pada lansia perempuan. Setelah memperhitungkan pengaturan tempat tinggal dan jenis kelamin, faktor terkuat dalam menentukan perilaku pencarian pengobatan lansia adalah umur dan status ekonomi, terutama untuk berobat jalan.

This study examines the effect of living arrangement, which are living alone, couple and with others on health seeking behavior of elderly, both self-treatment and outpatient treatment by controlling variables such as sex, age group, education level, rural urban, economic status and access to health services. Results of multinomial logistic regression analysis using Susenas 2012 and Podes 2011 data show that living arrangement affect health seeking behavior of elderly, both self-treatment and outpatient treatment. According control variables, if the elderly not living alone, men more likely than women to has self-treatment and outpatient treatment, and vice versa if they living alone. According to living arrangement and sex, the strongest determinants of health seeking behavior of elderly, are age group and economic status, especially for outpatient treatment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Ropik
"[ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi lansia bekerja menurut lapangan pekerjaan di Indonesia dengan menggunakan data Susenas kor 2013 Hasil regresi multinomial logit menunjukkan bahwa tempat tinggal upah dan pendidikan merupakan faktor paling berpengaruh terhadap keputusan bekerja di sektor pertanian sedangkan keberadaan jaminan kesehatan tidak memiliki pengaruh signifikan Sementara itu variabel upah pendidikan dan status sebagai kepala rumah tangga merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi lansia untuk bekerja di sektor non pertanian

ABSTRACT
This study aims to find out factors those affect elderly to work by sector in Indonesia using the 2013 Susenas core data The result of multinomial logistic regression shows that place of living wage and level of education are the most influential factors for the elderly to work in the agricultural sector while availability of health insurance does not have significant effect For comparison wage level of education and the status as a head of household are the influential factors behind decision of elderly to work in non agricultural sector ;This study aims to find out factors those affect elderly to work by sector in Indonesia using the 2013 Susenas core data The result of multinomial logistic regression shows that place of living wage and level of education are the most influential factors for the elderly to work in the agricultural sector while availability of health insurance does not have significant effect For comparison wage level of education and the status as a head of household are the influential factors behind decision of elderly to work in non agricultural sector , This study aims to find out factors those affect elderly to work by sector in Indonesia using the 2013 Susenas core data The result of multinomial logistic regression shows that place of living wage and level of education are the most influential factors for the elderly to work in the agricultural sector while availability of health insurance does not have significant effect For comparison wage level of education and the status as a head of household are the influential factors behind decision of elderly to work in non agricultural sector ]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Financy Ramadhani
"Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perawatan anggota rumah tangga lansia yang mengalami disabilitas dan membutuhkan long-term care lebih banyak dilakukan oleh perempuan dan berpotensi mempengaruhi alokasi waktu yang dimiliki perempuan tersebut antara untuk perawatan anggota keluarga termasuk lansia, dan berperan aktif dalam angkatan kerja. Perempuan, terutama perempuan kawin, biasanya akan keluar dari pasar kerja atau mengurangi jam kerja mereka apabila terdapat lansia yang membutuhkan perawatan di dalam rumah tangganya. Menggunakan data SUSENAS Kor 2018 dan regresi multinomial dan regresi tobit, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara skor gangguan fungsional lansia, yang merupakan pendekatan kebutuhan long-term care, dengan status bekerja (formal dan informal) dan jam kerja perempuan kawin yang ada di Indonesia.
Penelitian ini menemukan bahwa lansia yang tinggal bersama dengan perempuan kawin di Indonesia secara rata-rata masih berada pada kelompok lansia "muda" dan dalam taraf belum membutuhkan long-term care. Dengan kondisi demikian, penelitian ini belum dapat menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan antara peningkatan skor gangguan fungsional lansia dan status bekerja (formal dan informal) serta jam kerja perempuan kawin yang tinggal bersama dengan lansia tersebut.

Previous studies showed that the caregiving to disabled and requiring long-term care elderly is mostly performed by women. The caregiving women, especially the married ones, often facing the problem of time allocations, between work and caring for family members and disabled elderly. Using SUSENAS Kor 2018 data, this study investigates the relationship between the score of functional impairment of the elderly, which is an approach to long-term care needs, with working status (formal and informal) and working hours of married women co-residing with the elderly in Indonesia.
This study found that the elderly who co-reside with married women in Indonesia are, on average, still in the "young old" age group and at the stage where they do not need long-term care yet. Consequently, this study provides no evidence of the negative and significant relationship between the increasing scores of functional impairment of the elderly and working status (formal and informal) and the working hours of married women living in the same household with the elderly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylan Wulandari
"Tingginya presentase keluhan kesehatan pada lansia di Indonesia pada tahun 2014 yaitu52,67 . Hal tersebut menunjukkan bahwa keluhan kesehatan di Indonesia masihmerupakan masalah kesehatan masyarakat. Adanya penurunan fungsi berbagai sistemorgan pada lansia dan akibat dari faktor lain memperburuk keluhan kesehatan pada lansia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankeluhan kesehatan pada lansia di Indonesia tahun 2015. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis lanjut data sekunder Susenas Kor 2015. Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan jumlah sampel 94.326 lansia. Sampel diambil secara totalsampling.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui lansia yang mengalami keluhankesehatan sebesar 46.202 lansia 49. Faktor yang berhubungan dengan kejadian keluhan kesehatan pada lansia yaitu usia ge; 80 tahun POR=1,17, usia 70-79 tahun POR=1, 18; jenis kelamin perempuan POR=0,82, status perkawinan hidup tanpa pasangan POR=1,08; pendidikan tidak pernah bersekolah/tidak tamat SD POR=1,68, pendidikan rendah POR=1,41, pendidikan sedang POR=1,12; sudah tidak bekerja POR=1,38; daerah tempat tinggal perdesaan POR=1,04 ; merokok POR=0,89 danmemiliki jaminan kesehatan POR=1,24. Status ekonomi tidak berhubungan denganterjadinya keluhan kesehatan pada lansia. Nilai EF tertinggi pada faktor pendidikan tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD 38,56 dan berpendidikan rendah 26,78 dan faktor pekerjaan sudah tidak bekerja 14,78. Sedangkan nilai PF tertinggi padafaktor pendidikan tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD 59,65 dan berpendidikanrendah 35,02 dan faktor pekerjaan sudah tidak bekerja 14,38.

The high percentage of health complaints in Indonesian elderly in 2014 is 52.67 .This shown that health complaints in Indonesia still be a public health problem.Decreased of multiple organ systems in the elderly and the consequences of other factorsmaked health complaints increased in the Indonesian elderly. The purpose of this studywas to determine the factors associated with health complaints in the Indonesian elderlyviiiUniversitas Indonesiain 2015. This study was analyze the secondary data of Susenas Kor 2015. This study useda cross sectional design with 94,326 sample. Samples were taken in total sampling.
The result showed that 46,202 elderly 49 the elderly had health complaints. Factorsassociated with the incidence of health complaints in the elderly are age ge 80 years POR 1.17, age 70 79 years POR 1.18 sex female POR 0.82, life without spouse POR 1.08 education never attended school did not complete primary school POR 1.68, low education POR 1.41, medium education POR 1.12 is not working POR 1.38 rural area POR 1.04 smoking POR 0.89 and have health insurance POR 1.24. Economic status is not related to the occurrence of health complaints inthe elderly. The highest EF were education factor never attended school or did notcomplete elementary school 38.56 and low educated 26.78 and work factor notworking 14.78. While the highest PF were education factor never attended schoolor did not complete primary school 59.65 and low education 35.02 and work factors already not working 14.38.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Fadillah
"Depresi adalah masalah atau penyakit mental yang seringkali terjadi pada lansia namun tidak terdeteksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat depresi yang dialami lansia di Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Jawa Barat. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik consecutive sampling pada 100 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah Geriatric Depression Scale (GDS).
Hasil penilitian menunjukkan bahwa 77,0 % lansia yang mengalami depresi ringan, 4,0 % lansia mengalami depresi berat dan yang tidak mengalami depresi ada 19,0 %. Penelitian ini menyatakan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga pun rentan mengalami depresi. Hasil penelitian menyarankan agar pihak keluarga dan lingkungan meningkatkan dukungan terhadap lansia.

Depression is a problem or mental disorder that always happens in elderly however it can’t be detected. This study purposed to know elderly depression level in elderly at Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Jawa Barat. This is a descriptive research designed using consecutive sampling technique in 100 elderly respondents living with family. Research instrument used Geriatrics Depression Scale (GDS).
The results showed that 77,0 % elderly with minor depression, 4,0% elderly with mayor depression, and 19,0 % elderly without depression. This research means that the elderly who live with family also have risk for getting depression. The results suggest that the family and environment should increase the supports for elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Melinda
"Kesepian merupakan perasaan yang umum terjadi pada lansia yang tinggal di suatu institusi. Kesepian adalah perasaan yang bersifat subjektif. Tujuan dari literatur review ini yaitu untuk mengetahui kesepian yang terjadi pada lansia yang tinggal di institusi perawatan lansia. Literature review ini dicari dengan menggunakan 4 database (Scholar, Ebsco, ProQuest, Science Direct). Penelusuran literatur dilakukan pada bulan Juni-Juli 2020. Metode PRISMA digunakan dalam literature review ini untuk menilai judul, abstrak, full-text, juga metodologi. Terdapat 10 studi dari literatur yang ditemukan yang sesuai dengan kriteria inklusi. Studi dilakukan diberbagai negara. Sampel pada penelitian ini minimal 11 dan maksimal 250. Lansia yang tinggal di Panti merasa kesepian. Kesepian digambarkan sebagai perasaan sedih, sendiri, bosan, tidak menyenangkan. Faktor yang mempengaruhi kesepian terdiri dari usia, jenis kelamin, tempat tinggal, status pernikahan, kontak sosial, keterlibatan sosial, kepuasan hidup, status pekerjaan, penyakit atau gangguan fungsional, serta dukungan sosial.

Loneliness is a feeling that is common in the elderly who live in nursing homes, feelings that are subjective. The purpose of this review literature is to find out the loneliness that occurs in the elderly who live in the nursing homes. This literature review was searched four online databases (Scholar, Ebsco, ProQuest, Science Direct). Literature search was conducted in June-July 2020. The PRISMA method guided review, title, abstract, full-text, and methodology. There are 10 studies from the literature found which met inclusion criteria. Studies conducted in various countries. The sample in this study is a minimum of 11 and a maxium of 227. Elderly describes loneliness as feeling sad, alone, bored, not a lot of fun. Factors affecting loneliness include age, sex, residence, marital status, social contact, social involvement, life satisfaction, work status, illness or functional impairment, and social support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litha Almira Hediati
"Hubungan yang terjalin antara lansia dan anaknya yang tinggal bersama akan lebih kuat dan terlihat interaksinya sehingga dapat berdampak pada psychological well-being-nya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi kualitas hubungan lansia dan anaknya yang tinggal bersama dengan psychological well-being pwb lansia. Kualitas hubungan terdiri dari kualitas hubungan positif dan negatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah convenience sampling dengan sampel sebanyak 102 orang lansia. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas hubungan lansia dan anaknya adalah Positive and Negative Social Exchanges PANSE dan Ryff's Scale of Psychological Well-Being RSPWB untuk mengukur pwb pada lansia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kualitas hubungan positif dengan pwb lansia. Kemudian, terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara kualitas hubungan negatif dengan pwb lansia r = -0,335, N = 102, p < 0,01, one-tailed . Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar perilaku tidak simpatik, sikap ikut campur, kegagalan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan, serta pengabaian/penolakan yang diperoleh dari anak, maka semakin rendah psychological well-being lansia, dan begitu pula sebaliknya.

The relationship that exists between older parent and their child in co residence living will have a salient and stronger interaction so that it may affect their psychological well being. This research was conducted to find the correlation of older parent their child relationship quality in co residence living and their psychological well being pwb. Relationship quality consists of positive and negative quality. The sampling technique used in this research was convenience sampling and sample counted were 102 participants. Older parent their child relationship was measured by using Positive and Negative Social Exchanges PANSE Measurement and psychological well being was measured by using Ryff's Scale of Psychological Well Being RSPWB.
The main result indicated positive and not significant correlation between positive quality and pwb. Then, negative and significant correlation between negative quality and pwb r 0,335, N 102, p 0,01, one tailed . The result showed that the greater the unsympathetic behavior, intrusion, failure to provide needed help, and rejection reglect from the child, then the lower the psychological well being of older parent, and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S70059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qori Fitria Nur A.
"Lingkungan tempat lansia tinggal dapat mempengaruhi kemandirian lansia karena memiliki beberapa perbedaan suasana, aktivitas, interaksi sosial, dan aturan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran perbedaan tingkat kemandirian pada lansia yang tinggal di panti dan lansia yang tinggal bersama keluarga.
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan studi deskripsi. Sampel dalam penelitian ini adalah 218 lansia yang tinggal di panti dan tinggal bersama keluarga yang dipilih secara purposive sampling.
Hasil analisis menggambarkan proporsi lansia mandiri yang tinggal di panti lebih tinggi dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga yaitu sebesar 86,2 . Disarankan bagi petugas kesehatan untuk menyediakan fasilitas yang mendukung lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

The environment in which the elderly live could affect the independence of the elderly because it has some differences in atmosphere, activity, social interaction, and regulation. This study aimed to identify the description of difference of independence level in elderly living in the retirement houses with elderly living with families.
This study used cross sectional design with description studies. The samples are 218 elderly living with family and elderly living in the retirement houses selected by purposive sampling.
The Result showed that the proportion of independent elderly living in the retirement houses is higher than the elderly living with families with the result of 86,2 . It is recommended for health workers to provide facilities that support the elderly in performing daily activities independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>