Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faisal Arief Kamil
"Studi ini menggali tanggapan dari pemilik/manajer UMKM yang merupakan pelanggan dari layanan jasa profesional point-of-sales (POS) berbasis awan di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji apakah purchase engagement memediasi pengaruh customization, virtual community, dan loyalty to account manager terhadap dependence dan willingness to pay for price premium. Temuan menunjukkan bahwa purchase engagement sebagian memediasi pengaruh customization, virtual community, and loyalty to account manager terhadap dependence dan willingness to pay for price premium.

The study recruited responses from SME owners and managers, current customers of a subscription-based point-of-sales (POS) service in Indonesia. The analysis used Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) to examine whether purchase engagement mediates the effect of customization, virtual community, and loyalty to account manager toward dependence and willingness to pay for price premiums. The findings showed that purchase engagement partially mediates the effect of customization, virtual community, and loyalty to account managers toward dependence and willingness to pay for price premiums."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Agustiyanti Mulyadi
"Pandemi Covid-19 yang menimbulkan kehawatiran secara global tidak hanya di Indonesia namun juga diseluruh dunia. Hal ini akibat virus corona yang mudah menyebar secara cepat terutama di akhir tahun 2019 yang menimbulkan kontaminasi cukup tinggi dan berdampak terhadap fenomena perubahan perilaku konsumen. Untuk mengatasi dampak dari Covid-19 itu sendiri, pelaku bisnis berupaya membuat terobosan dengan menu online yang menawarkan produk usaha mereka namun berpegang pada protocol kesehatan dengan meminimalisir risiko Covid-19, efek kontaminasi dan hygiene terhadap sentuhan produk yang ditawarkan untuk menarik minat beli konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari stimulus yang terdapat pada menu online terhadap keinginan membeli konsumen dan kaitannya dengan kontaminasi dimasa pandemi. Penelitian ini dilakukan pada industry makanan dan minuman di Indonesia dengan menggunakan model Stimulus Organism Response melalui metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan confirmatory. Teknik pengumpulan melaui purposive sampling sebanyak 357 responden. Subjek penelitian adalah konsumen yang mengunjungi restoran dan melihat layanan menu online pada restoran selama pandemi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perception of covid-19 risk, hygiene, ease of app use, menu visual appeal, dan menu informativeness sebagai stimulus serta perceived uncontamination, perceived convenience dan desire for food sebagai organism yang menjadi pertimbangan konsumen akan purchase intention sebagai response. Diharapkan penelitian ini dapat mengungkapkan bahwa yang mempengaruhi orang sekarang itu bukan hanya kecanggihan, tapi lebih memperhatikan hygiene dan kontaminasi.

The Covid-19 pandemic is causing global concern, not only in Indonesia but also throughout the world. This is due to the corona virus which spreads quickly, especially at the end of 2019 which causes quite high contamination. The perceived impact also highlights the phenomenon of changes in consumer behaviour. To overcome the impact of Covid-19 itself, marketer is trying to make breakthroughs with online menus that offer their business products but adhere to the health protocol by minimizing the risk of Covid- 19, the effects of contamination and hygiene on the touch of the products offered to attract consumer buying interest. The purpose of this study is to analyse the effect of online menu which used in businesses circumstances in restaurants by analysing the influence of the stimulus covid-19 risk, hygiene through perceived contamination, ease of app use through on perceived convenience and menu visual appeal and informativeness that effect desire for food to the consumer's purchase intention. This research was conducted in the food and beverage industry in Indonesia using the Stimulus Organism Response model through quantitative research methods with confirmatory research. Data collection techniques by electronic survey with convenience sampling technique as many as 357 respondents which consumers who shop for food using online menu at restaurants, especially during the pandemic. Based on the results of the study, it can be concluded that perception of covid-19 risk, hygiene, perceived contamination, perceived convenience, and desire for food are considered by consumers in their buying interest in food (purchase intention)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Pratiwi
"ABSTRAK
Industri otomotif semenjak krisis yang lalu mengalami kenaikan harga yang
sangat tinggi sebagai akibat depresiasi rupiah. Meskipun demikian hal ¡ni tidak
menyurutkan minat masyarakat untuk memiliki mobil. Hal ¡ni terbukti denga.n makin
naiknya tingkat penjualan mobil golongan I dan sedan sepanjang tahun 1999 hingga
2001. Peta industri otomotif Indonesia juga mengalami kemajuan yang sangat berarti
dengan keluarnya SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan no. 192/MPP/Kep/612000
yang mengijinkan impor mobil secan utuh atau Completely Bulk Up (CBU). Hal ini
merupakan peluang yang sangat balk juga bagi industri jasa pembiayaan mobil.
PT. X Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan campuran dengan
komposisi Bank SB dari Jepang dan Bank R dari Indonesia. Perusahaan berkeinginan
untuk meningkatkan penerimaannya di sektor pembiayaan mobil karena ternyata
semenjak krisis terbukti bahwa sektor pembiayaan menunjukkan performance yang
sangat baik dibanding sektor pembiayaan lainnya. Mengingat tingkat persaingan yang
makin ketat dalam sektor ini maka perlu kiranya dipahami unsur-unsur yang berperan di
dalam jasa pembiayaan mobil yaitu melalul pengamatan terhadap perilaku konsumen
pengguna jasa Leasing mobil itu sendiri.
Tujuan dalam penelitian ¡ni adalah menganalisa perilaku konsumen pada industri
jasa pembiayaan mobil, menganalisa tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa
pembiayaan mobil PT. X Finance serta memberikan alternatif bagi penìngkatan kualitas
pelayanan jasa pembiayaan mobil PT, X Finance Adapun dalam penelitian ini digunakan
instrumen kuesioner untuk menggali lebib ¿islam spa yang diharapkan oleh konsumen
terhadap jasa pembiayufl mobil serta pendapat mereka tentang kualitas peayanan jasa
pembtayaafl mobil yang telah mereka rasakan pada PT. X Fínancc. Kuesioner diajukan
kepada para pelanggan PT. X Finance sejak tahun 1999 hingga MeL 2001 dengan
menetapkan suatu quota sampling Selain itu juga digwiakan instrumen analisa
kepenti ngan-kinerja (importance-performance analysis) untuk melihat atribut-atribut
mana yang sangat perlu memperoleh perhatian dan tindakan perbaikan.
Di dalam menganalisa perilaku konsumen ini terdapat 5 (lima) tahapan proses
pengamatan yaitu: tahap pengenalan masalah, taliap pencarían informasi, tahap evaluasi
a1tematif tahap pemilihan dan tahap pasca pemilihan
"
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"ABSTRAK
Keberadaan begitu banyaknya brand di sekitar kita yang semakin hari
semakin bertambah, baik jumlah maupun variasinya terutama bila brand tersebut
memiliki unsur kesamaan terkadang dapat menimbulkan kebingungan dalam
membedakan antara satu brand dengan brand lainnya. Untuk mengatasi hal
tersebut maka pemasar dalam hal ¡ni dapat melakukan diferensiasi terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen, salah satunya adalah dengan
memasukkan pendekatan experiential marketing.
Dengan pendekatan ¡ni pemasar menciptakan produk atau jasa dengan
mencoba menyentuh panca indra konsumen, menyentuh hati dan mer angsang
pikiran konsumen sehingga hal tersebut menciptakan pengalaman dalam diri
konsumen dan akhirnya dapat menjadi sesuatu yang dapat dikenang dan
diceritakan kepada orang-orang terdekat.
Tujuan dan penulisan Karya Akhir ini adalah akan membuktikan bahwa
soto yang memiliki pendekatan experiential akan lebih lama memberikan utility
dibandingkan soto ayam biasa, Teori yang digunakan daiam penulisan ini adalah
teori yang awalnya dikembangkan oleh Holbrook dan Hirchman pada tahun 1982-an dan kemudia dikembangkan dalam bukunya yang berjudul Marketing Aesthetic dan Experential Marketing.
Fakta yang ditemukan dalam penelitian karya akhir ini adalah bahwa darí
pengujian t yang dilakukan untuk tiap pernyataan sense dan fed pada kedua
kelompok terlíhat bahwa dan 10 pernyataan hanya 4 pernyataan yang memiliki
perbedaan mean yang positif dan sesuai dengan hipotesa pertama. sedangkan
untuk pengujian t pada total sense dan feeL per haii ditemukan hanya terdapat 3
hari yang memiliki kesesuaian dengan hipotesa pertama.
Lalu pada pengujian t untuk selisih post dan pre utiIiiy per bali kedua
kelompok ternyata untuk keenipat haii penelitian hanya ditemukan 2 hari yang
sesuai dengan hipotesa 2a. Akhirnya pada pengujian selisih hari 1 dan hari 4 tiap
penyataan sence dan feel per bali untuk kedua kelompok dali 10 pernyataan
ditemukan hanya 4 pernyataan yang bernilai positif dan sesuai dengan hipotesa 2b,
walau pun hasilnya tidak signifikan, sedangkan bila diihat dali pengujian selisih
total hali 1 dan han 4 tiap pernyataan sense dan feel kedua kelompok sama sekali
Lidak ditemukan kesesuaiafl dengan hipotesa 2b
Dari temuan yang ada dapat disimpulkan bahwa ternyata uji hipotesa
pertama untuk aspek sense dan feel secara keseluruhan ditolak karena nílainya
tidak signifikan. Selanjutnya untuk pengujian hipotesa 2a untuk penurunan post
dan pre utility meskipun ditemukan adanya kesesuaian dengan hipotesa namun
karena nilainya tidak signifikan maka disimpulkan bahwa hipotesa 2a ditolak.
Akhirnya untuk menguji hipotesa 2b yaitu selisih hari 1 dan hari 4 karena hanya
ditemukan 4 pernyataan yang sesuai dengan hipotesa namun karena pernyataan
tidak signifikan maka disimpulkan bahwa hipotesa 2b juga ditolak.
Untuk konsumen yang merasa terganggu dengan suara gebrakan yang
didengarnya dan agar konsumen tersebut mau datang lagi untuk mengkonsumsi
maka penjual sebaiknya menerapkan strategi diskon sehingga konsumen mau
datang lagi karena untuk konsumen yang memiliki pengalaman negatif seperti ini
baru akan merasakan utility setelah kunjungan kedua.
"
2001
T6337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Kurniawati Hadi
"Pertumbuhan bisnis ritel semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah peritel yang ada di Indonesia. Kehadiran para peritel ini memunculkan produk private label di Indonesia. Private label merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh peritel agar dapat bersaing. Skripsi ini membahas mengenai persepsi nilai konsumen terhadap perilaku pembelian private label. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode uji reliabilitas, analisis faktor, regresi berganda, dan uji chi square. Data yang dikumpulkan berasal dari survei terhadap pembeli private label Giant. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan, persepsi harga, pengenalan, dan persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian private label. Sementara itu, loyalitas merek dan persepsi kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian private label.

The growth of retail business has increased with the improvement of the number of retailers in Indonesia. These retailers emerge private label in Indonesia. Private label is one of the retailer?s strategy to compete in the business. This thesis examines about the influence of consumer?s perceived value toward buying behavior of private label. This research are quantitative and using reliability test, factor analysis, multiple regression, and chi square. The data were collected by survey of Giant?s private label consumer. The result shows that involvement, price perception, familiarity, and perceived risk have influenced buying behavior of private label. Meanwhile, brand loyalty and quality perception have not influenced buying behavior of private label."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Jeann Baris
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
S26012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adi Nugraha
"ABSTRACT
Tantangan pemasar dalam persaingan merek adalah meningkatkan ekuitas
mereknya, karena ekuitas merek yang tinggi bisa menciptakan keuntungan yang tinggí
pula dan juga akan menciptakan loyalitas serta memberi peluang bagi perusahaan untuk
menawarkan produk dengan barga yang sesuai dengan perceived quality dari konsumen.
Merek juga dapat diasosiasikan dengan country of origin (negara asal), dimana
negara asal ini berpengaruh dalàm menilai suatu produk. Konsumen cenderung
mempunyai kesan tertentu pada produk yang dihasilkan oleh suatu negara, seperti Jerman
dengan kemajuan teknologinya, atau Perancis dengan fashion-nya.
Penelitian ini difokuskan urituk memberikan gambaran yang mendekati mengenai
pengaruh negara asal terhadap penilaìan kesan atrihut kualitas dan barga untuk kategori
produk otomotif.
Bentuk penelitian yang dilakukan dengan descripflve analysis. Survei dilakukan
dengan metode self-administrated survey di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah
responden 140 orang. Variabel utama yang diukur adalah tingkat kesesuaian mobil
dengan negara asal, perceived quality perceived price asal negara Korea, Jepang, Eropa
dan Amerika Serikat
Dalam tingkat kesesuaian, produk Eropa memiliki persepsi kesesuaian yang tinggi
diikuti Amerika Serikat, Jepang dan Korea. Untuk atribut kualilas produk Eropa juga
memiliki posisi tertinggi diikuti oleh Amerika Serikat, Jepang dan Korea. Sedangkan
persepsi responden terhadap harga yang sesuai dan mobil Korea yang terendah, disusul
oleh Amerika Serikat, Jepang dan yang tertinggi adalab Eropa.
Dalam penelitian dengan uji paired sample i-Test dihasilkan antara lain
perbedaan yang signifikan terhadap negara asal, kecuali persepsi antara Korea dengan
.Jepang yang tidak ada perbecIa yang signifikan. Kemungkiflan dikarenakan kedua
negara tersebut berada di Asia, atau adanya perpsi bahwa Korea merupakan ?plagiat?
dari Jepang dalam industri otomotif.
Pada atribut kualitas dengan uji paired sample t-Test, produk Korea dengan
produk Eropa memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal teknologi. Sedangkan antara
produk Jepang dengan Eropa seria antara Jepang dengan Anierika Serikat tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang signifikan juga terjadi antara mobil Eropa
dengan mobil Amerika Serikat dalam kineija mesin dan teknologi yang canggih. Hal ¡ni
menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap atribut kualitas dan setiap negara asal
cenderung sama, kecuali dalam hal teknologi.
Pada segi harga yang sesuai cenderung memiliki perbedaan yang nyata antar
setiap negana asal kecuali untuk harga mobil Jepang dengan Amerika Serikat.
Dari perceptual map tentang atribut kualitas terlihat bahwa Eropa masih unggul
dalam atribut kualitas kendaraan bennotor secara umum dibandìngkan ketiga negara
pesaingnya. Sedangkan untuk Korea masih relatif rendah dibandingkan dengan negara
lainnya, akan tetapi ?gap? yang terjadi tidak terlalu jauh.
Terdapat implikasi strategis bagi marketer otomotif dan setiap negara asal Bagi
produk Korea yang menempati urutan terendah daLam segala hal (penilaian persepsi
negara asal, atribut kualitas serta harga, sebaiknya dalam jangka pendek untuk tema
komunikasi kepada konsumen para pemasar mobil Korea dapat menciptakan suatu
asosiasi positif negara asalnya dimata konsumen Sedangkan rencana jangka panjang,
Korea Iebih memperhatikan dalam hal kualitas jangan sampai mereka mendapat cap
sebagai produk ?plagiat? Jepang. Bagi produk Jepang dapat mengevaluasi tentang tema
komunikasi produk mereka, karena persepsi terhadap produk mereka yang sudah
berubah.
Sedangkan produk Eropa untuk rencana jangka pendek sebaiknya dalam
melakukan tema komunikasi lebih menonjolkan keunggulan dalam hal teknologi, kinerja
mesin, akselerasi & kecepatan dan eksterior, sehingga dapat menawarkan premium price
terhadap produk mereka ke pasar.
Terakhir bagi produk Amerika Serikat yang memiliki keunggulan persepsi dalam
hal perlengkapan keselamatan harus tetap dapat dipertahankan, disamping juga hams
mengkomunikasikan bahwa atribut kualitas secara keseluruhan kendaraan Amerika
Serikat tidak jauh berbeda dengan kualitas kendaraan Eropa. Hal ini dapat dilihat dan
hasil persepsi responden terhadap atribut kualitas kendaraan secara keseluruhan, dimana
Amerika Serikat menempati urutan kedua dibawah Eropa.
"
2003
T5275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Nugroho
"ABSTRACT
Perkembangan teknologi komunikasi khususnya yang berkaitan dengan internet
terjadi sangat cepat dan Iangsung mampu mempengaruhi manusia untuk sedikit banyak
mengubah gaya hidupnya. Internet mulai merambah berbagai kalangan dan umur, mulai dari
anak SD hingga kakek-kakek sudah terbiasa menggunakan Internet untuk mencari sesuatu
yang ia butuhkan, baik itu kebutuhan yang berupa barang maupun yang berupa kepuasan
saja yang bisa la dapatkan secara mudah melalui jaringan global tersebut.
Suatu fenomena yang sangat unik mungkin sedang terjadi di kalangan netters di
Indonesia. Internet secara Iangsung maupun tidak langsung pasti akan melibatkan e-
commerce (kegiatan jual beli) di dalamnya. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia
yang demikian cepat ini apakah memang disebabkan karena para netters tersebut ingin
teijun dalam e-commerce (bertransaksi secara on-line) ataukah mereka itu hanya mencari
kesenangan sesaat saja secara mudah, murah dan cepat? Banyak sekali manfaat yang kita
dapatkan melalui internet sebanyak dampak baik positif maupun negatif yang mungkin akan
ditimbulkannya.
Pada awal kehadiran handphone, kebanyakan orang menganggapnya sebagai suatu
barang yang mewah dan belum begitu dibutuhkan karena telah mempunyai sambungan
telpon di rumahnya. Tetapi apa yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa dalam waktu yang
singkat persepsi tersebut segera berubah dan mereka berbondong-bondong ingin memiliki
handphone (tingkat adopsinya tinggi). Hal semacam ini juga terjadi pada ATM dan kartu
kredit. Lalu mengapa subyek e-commerce ini menjadi begitu signifikan dan banyak
dibicarakan dimana-mana? Sebabnya adalah Internet. Jaringan publik yang murah dengan
jangkauan global Dengan adanya Internet, e-commerce menjadi suatu hal yang penting
karena dimungkinkan membangun suatu infrastruktur dan model ekonomi baru yang
mengaburkan batas-batas negara, institusional, birokrasi dan sistem untuk siapa saja.
Kita semua dengan jelas mengetahul berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh
Internet melalui e-commereenya, tetapi dengan budaya yang berkembang di tanah air,
apakah kita telah slap untuk ikut terjun didalamnya? Apakah kita mau melakukan transaksi
dengan penjual yang tidak jelas (maya)? Bagairnana sistem kearnanan di dalamnya? Lebih
fokus lagi, sebenarnya berapa persenkah perbandingan jurnlah netters yang mais melakukan
transaksi secam on-line dengan netters yang hanya melihat-lihat atais sekedar menead
infimnasi dan kesenangan saja.
hasil riset menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen (87%) tidak pernah
berbelanja secan on-line walaupun mereka itu adalah pengguna aktif internet. Pata netters
lebih banyak menggunakan internet untuk kebutuhan lainnya seperti berkomunikasi dengan
teman dan partner kerja, menead berita aktual dan informasi serta sebagai satana hiburan.
Kecilnya tingkat adopsi terhadap transaksi secam on-line ini di sebabkan karena konsumen
temyata lebih rnenyukai untuk melihat serta memegang langsung produk yang ingin
díbelinya. Disamping itti konsurnen juga merasa khawatir mengenai segala sesuatunya,
terutama masalah keamanan (79% responden menganggap keamanan di internet sangat
mengkhawatirkan) dan jaminan pengantaran barang. Kendala utama lainnya sebab
konsumen tidak melakukan transaksi on-line adalah karena mereka tidak atau belum
memiliki kartu kredit sebagai sarana utama transaksinya.
Diluar sernua itu ternyata sebagian besar konsumen yang belum pernah belanja on
line (57%), menyatakan tertarik untuk segera melakukannya. Alasan-alasan mengapa
mereka itu tertarik antara lain adalah: untuk mendapatkan barang yang tidak ada di
toko/mall, sekedar ingin coba-coba, dapat menghemat waktu belanja, ada yang
menganggapflYa lebih praktis dan sebagian lainnya berpendapat barga yang ditawarkan di
internet temyata lebih murah daripada di toko/mall.
Sedangkan bagi konsumen yang pernah melakukan transaksi secam on-line, juga
mengatakan bahwa atribut keamanan kartu kredit serta kerahasiaan jati cliii adalah atribut
yang sangat penting yang harus dimiliki oleh situs-situs belanja di internet.
"
2001
T5273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>