Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktaviyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang didasari oleh dukungan organisasi terhadap prestasi kerja dan dalam membangun ketahanan serta pemberdayaan dari karyawan. Dalam penciptaan sustainable competitive advantage kemampuan manajemen sangat diperlukan. Pengalaman dan kompetensi serta konsistensi dengan lingkungan eksternal dapat sebagai hal yang penting dalam membentuk kesuksesan dalam perusahaan. Menurut Barney (1991), SCA memiliki atribut tertentu, seperti nilai, kelangkaan, ketidakmampuan untuk diduplikasi, dan non-substitusi. Seiring dengan perkembangan “organized” mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi sumberdaya atau kapabilitasnya. Selain itu juga sebaiknya didukung dengan praktik stratejik manajemen sumberdaya, yang terarah untuk pengelolaan sumberdaya manusia dari dalam. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui apakah dukungan organisasi dapat mempengaruhi resilience sumberdaya manusia serta empowerment dalam meningkatkan kinerja. Industri garmen saat ini merupakan salah satu industri dengan sumber daya manusia yang kompleks serta massive dalam jumlahnya. Tentunya sumber daya manusia merupakan tonggak utama dalam perusahaan agar tetap dapat berjalan, pengaruh kecil dapat memberikan harapan yang besar. Perusahaan garmen harus dapat mengeksploitasi sumber daya manusia dengan baik, dan memberikan keuntungan terhadap karyawan dan juga perusahaan, dengan tata kelola perusahaan yang baik, dan manajemen yang mempunyai kapabilitas. Studi ini didasarkan pada penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, Tufts University dan Realtime Analytics Vietnam. Ada 540 pekerja garmen dari 52 perusahaan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data diolah menggunakan Structural Equation Modeling PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting untuk perusahaan melihat situasi kerja terhadap resiliensi dan pemberdayaan dan untuk meningkatkan produktifitas dari karyawan, sangat bagus diketahui bahwa semakin banyak pekerjaan justru menurunkankan kinerja.

This study aims to determine the effect of work environment based on organizational support performance and building resilience and empowerment of employees. To create sustainable competitive advantage, management capabilities are indispensable. Experience and competence as well as consistency with the external environment can be important to shape the success of the company. According to Barney (1991), SCA has certain attributes, such as value, rarity, inability to be duplicated, and non-substitution. Along with the development of "organized" refers to the company's ability to exploit its resources or capabilities. In addition, it must also supported by strategic practice of resource management, which is directed at managing human resources from within. The purpose of this study is to determine whether organizational support can affect the resilience of human resources and empowerment to improve performance. The garment industry on the industries with complex and massive human resources. Of course, human resources are the main core of the in the company so that it can continue to run, a small influence can give big change. Garment companies must be able to exploit human resources well, and provide benefits to employees as well as the company, with good corporate governance, and capable management. This study based on quantitative research conducted by the University of Indonesia, Tufts University and Realtime Analytics Vietnam. There were 540 garment workers from 52 companies who participated in this study. The data was processed using Structural Equation Modeling PLS. The results show that it is important to look at the work situation for resilience and empowerment and to increase the productivity of employees, it is good to know that more work decreases performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Damaryanti
"Tujuan penelitian yaitu memberikan bukti empiris mengenai faktor kondisi kerja, dan faktor karakteristik organisasi yang mempengaruhi kinerja dengan peran mediasi dukungan organisasi, pemberdayaan dan kepuasan kerja pada industri garmen di Indonesia dan Vietnam. Perilaku organisasi dan lingkungan merupakan fenomena dengan aspek yang multidimensi dalam menentukan kesuksesan perusahaan. Dukungan organisasi, pemberdayaan, dan kepuasan kerja merupakan jembatan antara faktor kondisi kerja dan faktor karakteristik organisasi dan pekerjaan dengan kinerja. Hasil menunjukkan dukungan organisasi dan kepuasan kerja memediasi kondisi kerja dengan kinerja pada data gabungan, Indonesia dan Vietnam. Begitu pula, mediasi pemberdayaan
dan kepuasan kerja terhadap karakteristik organisasi dan pekerjaan dengan kinerja ditemukan pada data gabungan, Indonesia dan Vietnam.

The research objective is to provide empirical evidence regarding factors of work conditions, and factors of organizational characteristics that affect performance with the mediating role of organizational support, empowerment and job satisfaction in the garment industry in Indonesia and Vietnam. Organizational behavior and the environment
are phenomena with multidimensional aspects in determining company success. Organizational support, empowerment, and job satisfaction are bridges between work condition factors and organizational and work characteristics factors and performance. The results show organizational support and job satisfaction mediate working conditions with performance on combined data, Indonesia and Vietnam. Likewise, empowerment mediation and job satisfaction with organizational and work characteristics with performance are found in the combined data, Indonesia and Vietnam.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nimas Alief Alfianita
"Turnover intention merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian khusus bagi industri garmen di Indonesia. Fakta kurangnya pekerja di industri ini dapat memperburuk kondisi apabila pihak manajemen tidak mampu mencegah turnover intention pekerja garmen yang dapat berakibat pada actual turnover. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh work-family conflict dan resilience terhadap turnover intention dengan peran mediasi emotional exhaustion. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI), Tufts University, dan Real-Time Analytics (RTA) Vietnam dengan melibatkan 127 pabrik garmen dan 3.800 responden dari enam provinsi di Indonesia. Namun, jumlah data yang valid dan dapat digunakan dalam penelitian adalah 2.897 responden. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menguji hubungan variabel melalui Structural Equation Model (SEM). Hasil membuktikan bahwa pengaruh work-family conflict dan resilience terhadap turnover intention secara penuh dimediasi oleh emotional exhaustion. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat work-family conflict dan rendahnya resilience pekerja akan mendorong munculnya turnover intention apabila pekerja mengalami emotional exhaustion. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak manajerial untuk terus memperbaiki kondisi lingkungan kerja di industri garmen Indonesia dengan cara memahami faktor apa saja yang menimbulkan emotional exhaustion.

Turnover intention is one of problems faced by garment industries in Indonesia while this condition becomes worse because of workers shortage occured in Indonesia. This research aims to examine the effect of work-family conflict and resilience on turnover intention through the mediating role of emotional exhaustion. This research is a part of collaborative study conducted by Universitas Indonesia (UI), Tufts University, and Vietnam Real-Time Analytics (RTA) which involves 127 selected garment factories with a sample of 3.800 garment workers from six provinces. However, the valid data that can be used in this research are only 2.897. Structural Equation Model (SEM) is used to proved the hypotheses. The results show that the effect of work-family conflict and resilience on turnover intention are fully mediated by emotional exhaustion. In conclusion, the higher level of work-family conflict and the lower level of resilience can lead to the higher level of turnover intention only if the workers are emotionally exhausted. This research gives insight for management to provide better working condition in garment industry by identifying factors of emotional exhaustion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Thohiroh
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran employee voice dan resilience terhadap turnover intention dengan mediasi emotional exhaustion. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh tim riset Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU), dan Real-Time Analytics (RTA) Vietnam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan kuesioner dengan total responden 2.781 pekerja garmen pada lima provinsi di Indonesia. Setelah reliabilitas dan validitas alat ukur dikonfirmasi, pemodelan persamaan struktural dilakukan untuk memeriksa hubungan yang dihipotesiskan. Temuan utama dalam penelitian ini adalah: emotional exhaustion memediasi komplementer hubungan employee voice dengan turnover intention dan memediasi kompetitif hubungan resilience pekerja dengan turnover intention.

ABSTRACT
This study aims to examine the roles of employee voice and resilience to turnover intention through emotional exhaustion as mediator. This study is a part of research project between Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU), and Real-Time Analytics (RTA) Vietnam. Data were collected using surveys to 2.867 garment workers in five provinces in Indonesia. The measurement in this study were confirmed valid and reliable before the researcher conducted structural equation modelling to examine the hypothesized relationships. The main finding were: emotional exhaustion complementary mediated the relationship between employee voice and turnover intention, and competitively mediated the relationship between employee resilience and turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Earnest Viceroy
"ABSTRAK
Industri garmen merupakan industri padat karya sehingga memiliki bentuk pengelolaan sumber daya manusia yang berbeda karena sebagian besar operasional kerja menggunakan tenaga tradisional atau manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerja dan upaya yang perlu dilakukan dalam mengelola dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan di industri garmen Indonesia. Variabel kualitas kehidupan kerja yang diteliti adalah kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang, dasar sumber daya manusia, keikutsertaan dalam perserikatan, dan komunikasi dengan pengaduan keluhan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif single cross section. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perusahaan di bidang garmen masih kurang memperhatikan pada aspek kesempatan karyawan untuk bertumbuh, dan berkembang. Selain itu, perlu ditingkatkan kegiatan komunikasi antara atasan dan karyawan dalam menyelesaikan masalah kerja. Hal ini didukung dengan tingginya minat karyawan untuk mengetahui informasi tentang masalah ketenagakerjaan.

Abstract
The garment industry is classified as a traditional industry. This fact explains why its human resources management has to differ from other kinds of industry, since most of its operation is solely powered by human. This study aims to observe the work conditions as well as to evaluate how to improve the quality of worker?s life (QWL) in Indonesian garment industry. The QWL mentioned above comprises of the chances of growth and development, participation in unions and ability to communicate and resolution of conflicts. This study was conducted using the descriptive single cross section method. Based on this research, it was found that companies that run in the garment industry have not paid enough attention on the growth and development of their workers. Another issue that needs to be highlighted is the fact that the companies still have to improve the quality of communication between supervisors and workers in order to solve problems that occur in the workplace. This research has shown that workers commonly have a high intention to be well-informed about human resources management issues"
2012
T32214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rizkya Hanifa
"Tingginya tingkat keluar masuk (turnover) pekerja merupakan salah satu tantangan yang dapat memengaruhi produktifitas dari industri garmen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel apa saja yang dapat mengurangi turnover intention pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder yang diambil oleh Universitas Indonesia, Tufts University dan Realtime Analytics Vietnam serta didukung oleh IDRC Canada. Sampel penelitian ini melibatkan 3632 responden valid dari Indonesia dan Vietnam. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan Lisrel 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resilience, empowerment dan life satisfaction dapat mengurangi tingkat turnover intention pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Sementara promotion hanya dapat menurunkan turnover intention pekerja garmen di Vietnam, namun tidak pada pekerja di Indonesia. Resilience ditemukan dapat memediasi secara parsial hubungan antara growth mindset dan empowerment. Penelitian ini juga membuktikan pentingnya peran growth mindset dan resilience yang dimiliki pekerja dalam memaksimalkan efektivitas dari upaya pemberdayaan oleh perusahaan.

The high rate of employee turnover is one of challenges that can affect the productivity of garment industry. The purpose of this study is to see what are the important variables that can reduce the turnover intention level of garment workers in Indonesia and Vietnam. This study based on quantitative methods using secondary data taken by University of Indonesia, Tufts University and Realtime Analytics Vietnam and supported by IDRC Canada. The sample of this study involved 3632 valid respondents from Indonesia and Vietnam. The data were analysed using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.8. The results showed that resilience, empowerment, and life satisfaction can reduce the turnover intention of garment workers in Indonesia and Vietnam. While promotion can only reduce the turnover intention of garment workers in Vietnam, but not for workers in Indonesia. Resilience was found to partially mediate the relationship between the growth mindset and empowerment. This research also proves the importance of the employees’ growth mindset and resilience in maximizing the effectiveness of the employee empowerment implemented by the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rizka Dani Anggita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa elemen dari work characteristics (konidisi kerja yang buruk, kesempatan pertumbuhan karir dan dukungan sosial) terhadap turnover intention pada pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Selain itu, penelitian ini juga menguji efek mediasi burnout terhadap kondisi kerja yang buruk dan turnover intention serta efek mediasi kepuasan hidup terhadap dukungan sosial dan turnover intention. Total sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2897 pekerja garmen Indonesia dan 2840 pekerja garmen Vietnam. Hasil dari penelitian menemukan bahwa kondisi kerja yang buruk berpengaruh signifikan terhadap burnout dan mengarah pada turnover intention pekerja di dua negara. Untuk kesempatan pertumbuhan karir, hasil pada pekerja Indonesia menunjukkan bahwa dengan adanya kesempatan promosi, hal tersebut tidak membuat turnover intention pekerja menurun. Kondisi ini berbeda dengan Vietnam, dimana dengan adanya promosi, hal tersebut berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention pekerja. Sedangkan untuk dukungan sosial, kedua negara menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dari dukungan sosial terhadap kepuasan hidup. Namun, adanya dukungan sosial yang diterima dari beberapa pihak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention di dua negara.

This study aims to examine several elements of work characteristics (poor working conditions, career growth opportunity and social support) on turnover intention of garment workers in Indonesia and Vietnam. In addition, this study also examines the mediating effects of burnout on poor working conditions and turnover intention as well as mediation of life satisfaction with social support and turnover intention. The total sample in this study consisted of 2897 Indonesian workers and 2840 Vietnamese workers. The results of the study found that poor working conditions affect worker burnout and leads to turnover intention in two countries. For career growth opportunity, the results for Indonesian workers show that with the presence of promotion opportunities, this does not make their intention to move to decline. This condition is different from Vietnam, where promotion has a negative and significant effect on employee turnover intention. As for social support, both countries show that there is a positive effect of social support on life satisfaction. However, the existence of social support received from several parties did not have a significant effect on turnover intention in both countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Athaya Chairunnisa
"ABSTRAK
Persaingan yang ketat dari industri garmen dunia menyebabkan permintaan tinggi untuk produksi di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, yang bisa menyediakan tenaga kerja dengan fleksibel peraturan untuk mengurangi biaya produksi. Biaya fleksibilitas itu menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan pekerja. Upah rendah, jam kerja panjang, dan hubungan buruk dengan penyelia beberapa dampak buruk yang dirasakan oleh pekerja terkait kondisi kerja mereka. Miskin kondisi kerja dapat menghasilkan niat turnover yang tinggi di antara pekerja garmen. Sejak 2011, Better Work Indonesia, organisasi kolaboratif antara Internasional Organisasi Buruh (ILO) dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC), diluncurkan untuk memecahkan masalah kondisi kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia industri garmen, dengan menyediakan program dan pelatihan untuk pabrik garmen di Indonesia. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi kerja dan niat berpindah antar perusahaan garmen yang telah berpartisipasi dalam Better Work Indonesia (BWI) program dan mereka yang belum berpartisipasi dalam program ini BWI). Data penelitian diperoleh dengan melakukan diskusi kelompok fokus pada 93 pekerja garmen di Jawa yang bekerja untuk perusahaan BWI dan Non BWI. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan BWI cenderung memiliki kepatuhan yang lebih tinggi terhadap berbagai tenaga kerja peraturan daripada perusahaan Non BWI, tetapi tingkat turnover intention ditemukan tinggi di kedua jenis perusahaan. Hasil analisis lebih lanjut akan dibahas dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Persaingan yang ketat di industri garmen dunia menyebabkan permintaan tinggi untuk produksidi negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, yang bisa menyediakan tenaga kerja dengan peraturan yang fleksibel sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tekanan biaya ini menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan pekerja. Upah rendah, jam kerja yang panjang dan hubungan dengan majikan yang tidak baik adalah
beberapa efek buruk yang dirasakan oleh pekerja terkait dengan kondisi kerja. Kondisi kerja perilaku buruk dapat mengakibatkan tingginya turnover intention di kalangan pekerja garmen. Sejak 2011, Better Work Indonesia, sebuah organisasi kolaborasi antara Internasional Organisasi Buruh (ILO) dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC), hadir untuk memecahkan masalah kondisi kerja dan meningkatkan daya saing industri garmen Indonesia, dengan memberikan program dan pelatihan kepada pabrik garmen di Indonesia. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaannya
kondisi kerja dan niat berpindah antar perusahaan garmen yang telah mengikuti Program Better Work Indonesia (BWI) dan mereka yang belum berpartisipasi dalam program (Non BWI). Data penelitian diperoleh dengan melakukan diskusi kelompok fokus dari 93 pekerja garmen di Jawa yang berfungsi untuk perusahaan BWI dan Non BWI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan BWI cenderung memiliki kepatuhan peraturan tenaga kerja yang lebih tinggi daripada perusahaan Non BWI, Namun, tingkat turnover intention ditemukan tinggi di kedua jenis perusahaan. Hasil
Analisis lebih lanjut akan dibahas dalam penelitian ini"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfianti Zakia
"Seperti negara berkembang lainnya, industri garmen merupakan salah satu industri andalan bagi perekonomian Indonesia. Namun, disamping menjadi industri andalan, industri garmen masih mengantongi banyak masalah terutama terkait kondisi kerja. Kondisi kerja yang buruk ini kemudian mempengaruhi kehidupan pribadi para pekerjanya, hingga menimbulkan konflik dan berbagai pengaruh negatif lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk memahami bagaimana work-family conflict yang dialami oleh pekerja di industri garmen di Indonesia diakibatkan oleh kondisi kerja yang buruk, dan bagaimana dukungan sosial berperan dalam hubungan antara keduanya. Data dikumpulkan dari 10 kelompok FGD yang melibatkan 93 responden yang berasal dari lima kota pusat industri garmen di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui proses coding manual dibantu dengan Qualitative Data Analysis Software (QDAS) berupa Nvivo 12. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa pekerja pada industri garmen masih merasakan kondisi kerja yang buruk berupa target harian yang berlebih dan jam kerja yang panjang. Akibat dari kondisi tersebut, banyak pekerja mengalami work-family conflict terutama yang berkaitan dengan anak-anak. Dukungan sosial dari pasangan dan rekan kerja ditemukan dapat mengurangi work-family conflict yang dirasakan pekerja. Perusahaan dapat membuat kebijakan untuk mengurangi beban kerja dan jam kerja menjadi lebih masuk akal. Dengan jam kerja dan target kerja harian yang lebih sedikit, work-family conflict dan efek negatif dari work-family conflict yang dirasakan pekerja akan berkurang

Garment industry is one of the mainstay industries for the Indonesia economy. However, despites being a mainstay industry, garment industry still holds many problems, especially related to its working conditions. These poor working conditions then affect the personal lives of workers, causing conflicts and other negative effect. This research was conducted to understand how work-family conflict which was experienced by workers in the garment industry in Indonesia derived from poor working condition and how social support plays a role in the relationship between the two. Data from 10 focus group discussion, wich involved 93 participants from five major garment industry cities in Indonesia, were gathered. The analysis was carried out using qualitative methods trough manual coding process assisted with Qualitative Data Analysis Software (QDAS) in the form of Nvivo 12. The analysis found that workers in the garment industry still experience poor working conditions in the form of excessive daily targets and long working hours. As a result of these conditions, many workers experience work-family conflicts, especially related to children. Social support from spouses and coworkers was found to reduce work-family conflict felt by workers. Companies can create policies that will reduce workload and work hours and make it more sensible. With fewer work hours and daily targets, work-family conflict and negative effects of work-family conflict felt by workers will decrease"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>