Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Hutami Hariyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti mengenai efek dari dilakukannya akuisisi yang dijalankan PT. Hakaaston terhadap 3 anak perusahaan yaitu terhadap PT. Bhirawa Steel, PT. Semen Indogreen Sentosa dan PT. Catur Armindo Putra yang dimulai pada tahun 2019. Akuisisi yang dijalankan umumnya memberikan ekspektasi keuntungan bagi perusahaan pengakuisisi, namun pasca 3 tahun dijalankannya akuisisi belum terjadi perubahan yang signifikan sehingga memunculkan pertanyaan apakah akuisisi yang dijalankan telah disusun berdasarkan strategi yang tepat serta pertimbangan yang matang. Peneliti melakukan analisis mendalam mengenai kondisi ini menggunakan metode campuran (mix method) untuk mengetahui akuisisi yang dijalankan apakah  dapat menimbulkan Financial synergies atau Operational Synergies. Temuan empiris berdasarkan data laporan keuangan perusahaan pasca akuisisi menemukan bahwa 2 dari 3 anak perusahaan mengalami peningkatan dari segi keuangan perusahaan namun perusahaan induk selaku pengakuisisi mengalami penurunan pasca akuisisi perusahaan. Analisis atas hasil wawancara dari narasumber menjelaskan bahwa akuisisi yang dijalankan tidak hanya mengacu kepada Financial Synergies, namun juga terhadap Operational synergies dimana perusahaan memiliki peranan untuk membantu pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. Hasil temuan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai kebijakan dalam Merger & Akuisisi (M&A) yang tidak hanya bersifat menguntungkan bagi satu pihak namun lebih kepada manfaat ekonomi.

This study aims to obtain evidence regarding the effect of the acquisition carried out by PT. Hakaaston towards 3 subsidiaries namely towards PT. Bhirawa Steel, PT. Cement Indogreen Sentosa and PT. Catur Armindo Putra which began in 2019. Acquisitions carried out generally provide expected profits for the acquiring company, but after 3 years of acquisitions there have been no significant changes, raising the question of whether the acquisitions carried out have been prepared based on the right strategy and careful consideration. Researchers conducted an in-depth analysis of this condition using a mixed method (mix method) to determine whether the acquisitions carried out could lead to Financial synergies or Operational Synergies. Empirical findings based on post-acquisition company financial statement data found that 2 out of 3 subsidiary companies experienced an increase in the company's finances, but the parent company as the acquirer experienced a decline after the company's acquisition. Analysis of the results of interviews with informants explained that the acquisitions carried out did not only refer to Financial Synergies, but also to Operational synergies where the company has a role in helping the construction of the Trans Sumatra Toll Road. The findings of this study can become the basis for further research regarding policies in Mergers & Acquisitions (M&A) which are not only beneficial for one party but more for economic benefits."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Gitasari
"ABSTRAK
Perusahaan telekomunikasi mencapai titik kritis. Tingginya tingkat investasi, kompetisi dari perusahaan teknologi dan keinginan pelanggan yang dinamis membuat perusahaan harus  melakukan strategi agar perusahaan dapat tetap tumbuh dan dapat menjalankan bisnisnya. Peningkatan pendapatan diiringi dengan efisiensi pada beban operasional yang mendasari PT XL Axiata Tbk (XL) untuk melakukan merger dan akuisisi terhadap PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) di tahun 2014. Penelitian ini menganalisis dampak dari bergabungnya dua perusahaan melalui analisis sinergi serta melihat apakah ada peluang tumbuh bagi XL setelah terjadinya akuisisi. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada kinerja keuangan XL periode sebelum akuisisi 2011-2013 hingga lima tahun setelah akuisisi 2014-2018.
Berdasarkan hasil evaluasi sinergi dengan menggunakan metode DCF menunjukan bahwa nilai transaksi akuisisi lebih tinggi dari harga pasar wajar. Sinergi pendapatan dan sinergi beban untuk beberapa aspek menunjukan nilai yang positif. Sedangkan sinergi finansial dengan pengukuran nilai tambah pada perusahaan setelah akuisisi ditemukan rata-rata negatif. Growth opportunity XL memiliki nilai positif pada saat masa integrasi akuisisi namun menunjukan nilai negatif pasca akuisisi.

ABSTRACT
Telecommunication companies reach a critical point. The high level of investment, competition from technology companies, and dynamic customer behavior make the company have to make a strategy so that the company can continue to grow and be able to run its business. PT XL Axiata Tbk (XL) to conduct merger and aqcuisition towards PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) in 2014. This research links it with connecting it with two companies engaged in the analysis field post-aqcuisition. Evaluations carried out in this study were published in the XL period before aqcuisition (2011-2013) up to five years after aqcuisition (2014-2018).
Based on the results of the synergy effects using the DCF method, the value of the acquisition transaction is higher than the fair market price, the results of revenue synergies and the synergy of cost for several aspects (semi-variable cost & fixed cost) showed positive values, while financial synergy found a negative value (on average).  The opportunity for XL's growth was positive during integration but shows negative post-aqcuisition."
2019
T54644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herudi Kandau Nugroho
"ABSTRAK
Dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan dan cross selling transaction serta memperkuat posisi BUMN dalam menghadapi persaingan bebas dan era globalisasi, diperlukan sinergi BUMN di segala lini. Salah satu bentuk sinergi tersebut adalah sinergi transaksional dimana sumber pembiayaannya berasal dari bank umum syariah perusahaan anak BUMN. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa frekuensi dan nilai transaksi sinergi BUMN berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Financing to Debt Ratio FDR dan Non Performing Financing NPF bank umum syariah perusahaan anak BUMN. Secara parsial, dari sisi pengaruhnya terhadap FDR: semakin banyak number of account sinergi transaksional BUMN, semakin tinggi FDR bank umum syariah perusahaan anak BUMN. Semakin besar nilai sinergi transaksional BUMN, semakin rendah FDR bank umum syariah perusahaan anak BUMN. Secara parsial, dari sisi pengaruhnya terhadap NPF: semakin banyak number of account sinergi transaksional BUMN, semakin tinggi NPF bank umum syariah perusahaan anak BUMN. Semakin besar nilai sinergi transaksional BUMN, semakin tinggi NPF bank umum syariah perusahaan anak BUMN. Dalam pelaksanaan sinergi transaksional tersebut, PT BNI S berada pada batas efisiensi, sedangkan PT BSM dan PT BRIS tidak efisien.

ABSTRACT
In order to support accelerated growth and cross selling transaction as well as strengthening the position of state owned enterprises to face free competition and globalization, synergy in all of the lines business are needed. One of them is the transactional synergy where the source of financing came from Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The research concluded that both frequency and value of transactions are significantly influence Financing to Debt Ratio FDR and Non Performing Financing NPF Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. Partially, from the side of its influence on FDR the more number of synergy transactional accounts of SOE, the higher FDR Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The larger the value of synergy transactional SOEs, the lower the FDR Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. Partially, from the side of its effects on the NPF the more number of synergy transactional accounts of SOEs, the higher NPF Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The larger the value of synergy transactional SOEs, the higher NPF Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. In the implementation of synergy transactional , PT BNI S is at level of efficiency, while PT BSM and PT BRIS are not."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Yulianto
"Pesatnya perkembangan teknologi perangkat pendukung menyebabkan tingginya dinamika industri telekomunikasi. Teknologi dan perangkat baru yang semakin eepat bermunculan menimbulkan semakin pendeknya siklus hidup produk telekomunikasi.
Di sisi lain, tingkat persaingan juga meningkat karena dipicu regulasi yang semakin terbuka, ekspansi para pemain besar, dan pendatang bare. Pemain-pemain bare makin banyak bermunculan karena didukung adanya regulasi yang semakin mudah dan skala ekonomi yang makin rendah.
Untuk menghadapi tantangan dari luar seperti tersebut di atas maka perusahaan komunikasi data (PT. XYZ) perlu mempersiapkan strategi portfolio usaha. Salah satu alternatif strategi yang bisa dikembangkan adalah strategi akuisisi dalam rangka perluasan portfolio dan sinergi anak perusahaan dalam grup.
Dalam memilih bisnis apa yang cocok untuk diakuisisi, PT. XYZ perlu mempertimbangkan kemungkinan sinergi yang bisa dihasilkan dengan anak perusahaan yang diakuisisi. Sinergi yang dapat dilakukan adalah sinergi pasar, sinergi jasa, dan sinergi infrastruktur.
Bisnis Internet Service Provider (ISP) dipandang merupakan jenis bisnis yang cocok untuk diakuisisi, yaitu ISP yang kuat penguasaan pasarnya di daerah dan memiliki segmen pasar yang komplementer dengan PT. XYZ.
Sinergi pasar dan jasa didasarkan pada pembagian pasar dan pengelolaan jasa berdasarkan kompetensi yang sudah dikuasai. Sinergi infrastruktur didasarkan pada pembagian investasi dan pengelolaan berdasarkan tingkat skala ekonomi yang dimiliki induk maupun anak perusahaan.
Untuk menjamin terrealisasinya tujuan sinergi dari akuisisi anak perusahaan, maka diperiukan pengendalian kinerja strategis anak perusahaan dalam jangka menengah - panjang dalam bentuk target-target usaha yang memiliki tingkat goal congruence tinggi dengan strategi korporasi/grup usaha.

ICT (Infommation, Communication, and Telecommunication) industry has been growing quite rapidly for these decades due to massive innovations in infrastructure technology behind it. New technologies and new products appear more frequently. This condition has been shortening average life cycle of telecommunication products or services.
Market competition, on the other side, has been increasing significantly. Deregulation policy from the government, big companies expansion, and new players entering the market are the drivers of the market competition level. New regulation and less economies of scale has attracted new players from other countries and encourage new players from local to enter the market, aiming at the same market with existing players in the industry.
PT. XYZ as one of incumbent players in Indonesian telecommunication industry, especially data communication industry, has to prepare a strategy to survive and still grows in this dynamic situation. Market competition increase has an immediate impact in the decrease of market share. In order to maintain business growth, PT. XYZ should try to find new growth opportunities. One of the alternatives for PT. XYZ to develop is takeover strategy as a part of business portfolio and synergy within the corporation/group.
The basic question for PT. XYZ would be "what business should they takeover". Business selection should consider strategic synergy that can be built once the takeover has take place. Synergy possibilities for PT. XYZ and its group would be market synergy, service synergy, and infrastructure synergy.
Based on strategic considerations, Internet Service Provider (ISP) viewed as a good line of business to takeover. ISP will have many synergy potentials with PT. XYZ as its parent company. To maximize the synergy, ideal takeover candidate would be an ISP with complementary market penetration with market segments PT. XYZ currently penetrate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frengki C.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai wajar akuisisi PT Holcim yang diakuisisi oleh PT Semen Indonesia pada tanggal 13 November 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian Discounted Cash Flow dengan menggunakan pendekatan top-down. Studi ini juga melakukan analisis mendalam terhadap fundamental perusahaan mulai dari analisis makro ekonomi, analisis industri, analisis perusahaan, penilaian perusahaan pengakuisisi dan target akuisisi sebelum terjadi akuisisi dengan penilaian kedua perusahaan saat akuisisi telah terjadi. Pada 13 November 2018, PT Semen Indonesia mengakuisisi 80,64% kepemilikan PT Holcim Indonesia seharga Rp. 13,68 T sedangkan hasil penilaian menunjukkan nilai Rp. 8,16 T yang artinya Semen Indonesia membayar harga premium sebesar Rp. 5.52. Setelah akuisisi, penulis melakukan penilaian dan hasilnya menunjukkan bahwa akuisisi ini menciptakan sinergi sebesar Rp. 7.16 T. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keputusan akuisisi PT Semen Indonesia kepada PT Holcim Indonesia terjadi sinergi karena hasil penilaian nilai wajar kedua perusahaan setelah akuisisi lebih besar dari total nilai perusahaan. dua perusahaan sebelum akuisisi.

This study aims to analyze the fair value of the acquisition of PT Holcim which was acquired by PT Semen Indonesia on November 13, 2018. The method used in this research is the discounted cash flow assessment using a top-down approach. This study also conducts an in-depth analysis of the company's fundamentals, from macroeconomic analysis, industry analysis, company analysis, assessment of the acquirer company and acquisition targets prior to the acquisition with the assessment of the two companies when the acquisition has occurred. On 13 November 2018, PT Semen Indonesia acquired 80.64% ownership of PT Holcim Indonesia for Rp. 13.68 T while the results of the assessment showed a value of Rp. 8.16 T, which means that Semen Indonesia pays a premium price of Rp. 5.52. After the acquisition, the authors conducted an assessment and the results indicated that this acquisition created a synergy of Rp. 7.16 Q. The conclusion of this study is that the decision to acquire PT Semen Indonesia to PT Holcim Indonesia occurs in synergy because the results of the assessment of the fair value of the two companies after the acquisition are greater than the total company value. two companies prior to the acquisition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Putri
"ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa kinerja perusahaan melalui perspektifbalance scorecard yang terdiri dari perpektif finansial, perspektif pelanggan, perspektifproses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hal ini jugamembantu perusahaan untuk lebih mengembangkan KPI key performance indicator tidakhanya dari sekedar sisi keuangan tetapi dari semua faktor yang bisa di manfaatkan secaraefisien.

ABSTRACT
The purpose of this report is to examine the performance of the company by analyzing itwith balance scorecard perspective which consist of financial perspective, customerperspective, internal business process perspective and learning and growth perspective. Itis also helping the company to further develop the KPI key performance indicator morethan just the financial side but all of the supporting factors that can be utilized efficiently."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, Deny Christian
"Pada 2017,PT Elnusa mengakuisisi PT CALE dengan tujuanuntuk meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam bisnis Engineering,Procurement,Construction (EPC). Diversifikasi bisnis yang dilakukan PT Elnusa dalam bidang EPC menemui kendala dari sisi Engineering karena perusahaan tidak memiliki kapabilitas tersebut meskipun telah menguasai sisi Procurement dan Construction. Akuisisi tersebut  diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah dari sisi kapabilitas tetapi juga penghematan biaya.Akuisisi perusahaan Engineering pada dasarnya adalah perusahaan berbasis jasa, sehingga penilaian perusahaannya tidak bisa hanya menggunakan penilaian berdasarkan penilaian aset berwujud tetap tetapi juga penilaian terhadap aset takberwujudnya.

In 2017, PT Elnusa acquired PT CALE with the aim of increasing the companys capability in the Engineering, Procurement, Construction (EPC) business. The business diversification carried out by PT Elnusa in the EPC field encountered obstacles in terms of Engineering because the company did not have these capabilities despite having mastered the Procurement and Construction side. The acquisition is expected to not only provide added value in terms of capability but also cost savings. The acquisition of Engineering companies is basically a service-based company, so that the companys valuation cannot only use valuation based on the assessment of fixed tangible assets but also the valuation of intangible assets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Beta Rosani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan akuisisi sebagai salah satu bentuk strategi yang dijalankan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Dalam penelitian ini juga menganalisis kewajaran nilai akuisisi, motivasi yang mendorong dilakukannya akuisisi, analisis risiko-risiko terkait dengan aktivitas akuisisi serta penerapan manajemen risiko stratejik yang dilakukan perusahaan.Berdasarkan hasil penelitian terhadap salah satu bank swasta terbesar di Indonesia diperoleh bahwa motivasi utama dalam melakukan akuisisi adalah untuk diversifikasi produk (ekspansi) dan juga faktor pertumbuhan (growth). Risiko melekat pada aktivitas akuisisi, namun apabila penerapan manajemen risiko dilakukan dengan memadai maka risiko dapat dikelola dengan baik.

ABSTRACT
This study aims to analyze the feasibility of the acquisition as a form of corporate-run strategy in the face of environmental change. In the present study also analyzed the reasonableness of the acquisition, motivation encourage the acquisition, analysis of the risks associated with acquisition activity as well as the implementation of strategic risk management of the company. Based on the results of a study of one of the largest private bank in Indonesia found that the main motivation in making the acquisition is for product diversification (expansion) as well as growth factors (growth). Risks inherent in acquisitions activity, but where the application of adequate risk management conducted by the risk can be managed well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32234
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarpi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak merger dan akuisisi terhadap sinergi keuangan pada perusahaan publik dan BUMN di Indonesia. Untuk mengukur nilai sinergi keuangan tersebut menggunakan nilai profitabilitas, efisiensi, likuiditas, solvabilitas, dan kapasitas pendanaan. Periode waktu pengamatannya satu tahun sebelum dan lima tahun setelah merger dan akuisisi dengan data sampel terdiri dari 84 perusahaan selama tahun 2005-2015 dengan periode laporan keuangan tahun 2004-2020. Metode pengujian menggunakan wilcoxon signed rank test untuk menghitung rata-rata sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dampak sinergi keuangan antara sebelum dan setelah dilakukan merger dan akuisisi dengan adanya penurunan terhadap biaya modal baik cost of debt, cost of equity dan weighted average cost of capital, dan dampak negatif dengan adanya penurunan terhadap profitabilitas berupa ROIC dan efisiensi berupa TAT. Manjemen perusahaan, investor, dan regulator yang akan melakuan transaksi merger dan akuisisi selain berfokus meningkatkan sinergi keuangan dalam bentuk peningkatasan kapasitas pendanaan juga harus menyiapkan perencanaan sinergi yang dapat meningkatkan profitabilitas dan efisiensi serta solvabilitas dan likuiditas. Untuk menyempurnakan penelitian berikutnya, perlu menghitung secara khusus nilai inkrimental sinergi keuangan yang diciptakan setelah transaksi merger dan akuisisi dan penciptaan nilai dari hasil sinergi operasinya.

This study aims to analyze the impact of mergers and acquisitions on financial synergies in public companies and state-owned enterprises in Indonesia. Measuring the value of financial synergies of the effects of mergers and acquisitions uses the value of profitability, efficiency, liquidity, solvency, and funding capacity. The observation period of one year before and five years after mergers and acquisitions with 84 companies as data sample that carried out merger and acquisition transactions during 2005-2015 with the financial statement period of 2004-2020. The test method uses the Wilcoxon signed-rank test to calculate the average before and after mergers and acquisitions. This research shows the impact of financial synergy through decrease in the cost of capital, both cost of debt, cost of equity, and a weighted average cost of capital, and negatif impact that profitability in the form of ROIC and efficiency in the form of TAT tends to decrease after mergers and acquisitions. Therefore, company managers, investors, regulators, who will carry out merger and acquisition transactions can focus on increasing financial synergy in the form of growing funding capacity after mergers and acquisitions and also prepare synergy plans that can increase profitability and efficiency as well as solvency and liquidity. To perfect the following study, that is necessary to calculate precisely the incremental value of the financial synergies created after merger and acquisition transactions and the value creation of the results of the synergy of its operations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alsha Alexandra Kartika
"Skripsi ini membahas tentang rencana pelaksanaan akuisisi saham di sebuah perusahaan penanam modal asing (PMA) yang usahanya bergerak di bidang pertambangan batu bara, bernama PT X. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur yang seharusnya dilakukan PT X dalam rangka melakukan akuisisi saham yang tidak hanya harus mengikuti ketentuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, melainkan juga harus mengikuti beberapa ketentuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Kehutanan. Namun dalam merencanakan prosedur akuisisi saham tersebut, PT X juga mengalami permasalahan terkait persyaratan yang harus dipenuhi dari beberapa instansi tersebut.

This thesis discusses about the implementation plan of share acquisition of a foreign investment company (PMA) which is dealt with its business in coal mining, namely PT X. The result of this study is to determine the procedure that should be performed by PT X accordingly, in order to acquire shares not only following the provisions from Ministry of Law and Human Rights, but also certain provisions from Investment Coordination Board, Ministry of Energy and Mineral Resources, and the Ministry of Forestry. However in planning such procedure of share acquisition, PT X is facing problems to fulfill the requirements of those above mentioned related agencies."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>