Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sartika
"Tuberkulosis (TBC) di Indonesia mencapai jumlah penderita terbanyak kedua di dunia pada tahun 2021 menyebabkan risiko penularan semakin tinggi. Saat ini, peningkatan kasus TBC anak mencapai hampir tiga kali lipat jika dibandingkan jumlah kasus di tahun 2021. Salah satu upaya pencegahan penularan adalah dengan pengembangan inovasi dalam memberikan asuhan keperawatan di komunitas serta untuk memudahkan dalam penerapannnya, dibuat dalam bentuk media berbasis aplikasi android “Gempita” yang diujikan pada praktik residensi keperawatan komunitas. Tujuan: Penerapan inovasi GErakan Masyarakat PedulI Tuberkulosis Anak bertujuan untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan dari orang tua selaku caregiver anak dengan tuberkulosis. Inovasi Gempita terdiri dari beberapa intervensi keperawatan yaitu melalui pendekatan dukungan kelompok, edukasi kesehatan, demonstrasi dan keterampilan dalam pencegahan penularan dan perawatan TB pada anak. Pada media aplikasi yang dibuat, Gempita memiliki sajian menu berupa materi edukasi kesehatan, diskusi interaktif, pengingat jadwal minum obat dan makanan bergizi, sharing experience dan demonstrasi keterampilan dalam pengobatan dan pencegahan penularan TBC. Metode: Desain yang digunakan adalah studi kasus dengan menerapkan asuhan keperawatan komunitas. Pendekatan dukungan kelompok menjadi strategi pada 32 partisipan. Hasil inovasi menunjukkan peningkatan rerata tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Gempita; peningkatan berat berat badan anak sebelum dan setelah intervensi Gempita dan perbedaan bermakna pada rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam upaya pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Gempita (p Value < 0,05). Kesimpulan ada pengaruh pelaksanaan inovasi Gempita pada perilaku pencegahan penularan pada kelompok caregiver anak. Inovasi Gempita yang dikembangkan sebagai aplikasi berbasis teknologi diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perilaku pencegahan TBC dan menekan peningkatan kasus TBC, khususnya TBC anak

Tuberculosis (TB) in Indonesia reached the second highest number of patients in the world in 2021, causing a higher risk of transmission. Currently, the increase in pediatric TB cases has almost tripled when compared to the number of cases in 2021. One of the efforts to prevent transmission is to develop innovation in providing nursing care in the community and to facilitate its application, it is made in the form of an android application-based media "Gempita" which is tested in community nursing residency practice. Objective: The application of the Gempita innovation aims to improve the transmission prevention behavior of parents as caregivers of children with tuberculosis. Gempita innovation consists of several nursing interventions, namely through a group support approach, health education, demonstrations and skills in preventing transmission and treating TB in children. In the application media created, Gempita has menu offerings in the form of health education materials, interactive discussions, reminders of medication schedules and nutritious food, sharing experiences and demonstrations of skills in the treatment and prevention of TB transmission.
Methods: The design used was a case study by applying community nursing care. Group support approach was the strategy for 32 participants. The results of the innovation showed an increase in the average level of knowledge, attitudes and skills in preventing TB transmission before and after the Gempita intervention; an increase in child weight before and after the Gempita intervention and a significant difference in the average knowledge, attitudes and skills in preventing TB transmission before and after the Gempita intervention (p value <0.05). It is concluded that there is an effect of the implementation of the Gempita innovation on transmission prevention behavior in the child caregiver group. The Gempita innovation developed as a technology-based application is expected to be used to improve TB prevention behavior and reduce the increase in TB cases, especially childhood TB.
"
Depok: Fakultas ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Putu Desy Rohana
"TB Paru dinyatakan sebagai kedaruratan global bagi kemanusiaan oleh WHO.Keluarga yang tinggal serumah dengan klien TB Paru merupakan population atrisk. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pretest and posttest withcontrol group, dan metode consecutive sampling. Intervensi edukasi kesehatanterstruktur meliputi pemberian materi TB Paru dan pencegahannya, fungsiperawatan kesehatan, dan penyusunan kegiatan harian yang diberikan selama 5minggu, dengan besaran sampel 62 responden.
Hasil penelitian menunjukkanbahwa karakteristik responden didominasi oleh perempuan 93,6, usia 18-40tahun 64,5, tingkat pendidikan dasar 61,3, penghasilan keluarga dibawahUMK Bogor 74,2, dan lama pengobatan >6 bulan 48,4. Penelitian inimembuktikan adanya peningkatan yang bermakna pada pelaksanaan fungsiperawatan kesehatan keluarga p value 0,00 dan perilaku pencegahan penularanTB Paru p value 0,00 pengetahuan, p value 0,01 sikap, dan p value 0,00keterampilan di kelompok intervensi. Edukasi kesehatan terstruktur terkait TBParu dapat menjadi alternatif pilihan intervensi keperawatan untuk keluarga dikomunitas.

Behavior of Pulmonary Tuberculosis Transmission in Family atBogor RegencyPulmonary TB is stated as global emergency for humanity by WHO. Families wholive at home with Pulmonary TB clients are population at risk. This study usedquasi experimental pretest and posttest with control group design, and consecutivesampling method. Structured health education interventions included thepresentation of materials on Pulmonary TB and its prevention, health care functionand daily activities preparations. Intervention was given for 5 weeks with samplesize 62 respondents.
The result of study showed that the characteristics ofrespondents were dominated by women 93.6, age 18 40 64.5, primaryeducation level 61.3, low family income UMK Bogor regency 74.2, andtreatment duration 6 months 48.4. This study proved significant increases inthe implementation of family health care functions p value 0.00 and the preventionbehavior of Pulmonary TB transmission p value 0,00 knowledge, p value 0,01attitude, and p value 0,00 skill in intervention group. Structured health educationrelated to Pulmonary TB could be an alternative choice of nursing intervention forfamilies in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamikar Baridwan Syamsir
"TB paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat tidak hanya di level nasional tetapi juga di level global. Usia dewasa merupakan salah satu kelompok yang memiliki resiko terkena TB. Bahkan WHO menyebutkan bahwa sebagian besar penderita TB banyak menyerang kelompok usia produktif. Kepatuhan pengobatan dan perilaku pencegahan penularan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien TB sehingga dapat menekan laju penularan dan mencegah terjadinya resistensi obat. Tujuan disusunnya Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh residen ners spesialis keperawatan komunitas kepada kelompok dewasa dengan TB paru. Sampel yang digunakan pada program inovasi ini yakni 32 pasien. Pengambilan sampe menggunakan teknik total sampling. Upaya yang diinisiasi oleh perawat bernama Program Menu STOP TB (Mencegah Penularan Melalui Upaya Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan Pengobatan) yang terdiri dari 8 sesi, diantaranya sesi selection of participans, sesi intervensi psikoedukasi, sesi restrukturisasi kognitif, sesi latihan pernapasan, sesi activity scheduling, sesi problem solving, sesi tutorial aplikasi web menu stop tb; sesi maintain health behaviours. Pelaksanaan inovasi ini menggunakan pendekatan terapi dukungan kelompok. Hasil dari pelaksanaan program inovasi ini, sebagai berikut : (1) adanya rerata peningkatan rerata tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Menu STOP TB; (2) adanya rerata peningkatan tingkat persepsi dan efikasi diri dalam pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Menu STOP TB; (3) adanya perbedaan yang bermakna pada rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan, persepsi dan efikasi diri dalam upaya pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Menu STOP TB dengan nilai p Value < 0,05. Pelaksanaan program Menu STOP TB efektif meningkatkan perilaku dan persepsi pencegahan penularan pada kelompok dewasa TB. Perawat dapat menggunakan pendekatan terapi dukungan kelompok untuk meningkatkan perilaku dan persepsi pada klien.

Pulmonary tuberculosis (TB) is still a public health problem not only at the national level but also at the global level. Adult age is one of the groups that have a risk of developing TB. In fact, WHO states that most TB sufferers attack the productive age group. Treatment adherence and transmission prevention behavior are factors that contribute to increase the cure rate for TB patients so that they can reduce the rate of transmission and prevent drug resistance. The purpose of this scientific paper is to provide an overview of the implementation of nursing care for communities carried out by community nurses to groups of adults with pulmonary TB. The sample used in this innovation program is 32 patients through total sampling technique.The effort initiated by the nurse was called the Menu STOP TB Program (Preventing Transmission Through Efforts to Examine, Find, Treat and Maintain Treatment) which consisted of 8 sessions, including selection of participants, psychoeducational intervention session, cognitive restructuring session, breathing exercise session, activity scheduling session, problem solving session, menu stop tb web application tutorial session; maintain health behavior session. The implementation of this innovation uses a support group therapy approach. The results of the implementation of this innovation program are as follows: (1) an increase in the average level of knowledge, attitudes and skills in preventing TB transmission before and after the Menu STOP TB intervention; (2) the average increase in the level of perception and self-efficacy in preventing TB transmission before and after the Menu STOP TB intervention; (3) there is a significant difference in the average knowledge, attitudes and skills, perceptions and self-efficacy in preventing TB transmission before and after the Menu STOP TB intervention with p-value <0.05. The implementation of the Menu STOP TB program is effective in increasing the behavior and perception of prevention of transmission in the TB adult group. Nurses can use a support group therapy approach to improve client behavior and perceptions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Supriatun
"ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian yang tinggi. Penemuan kasus tuberkulosis semakin meningkat pada anak usia sekolah. Namun, upaya promosi kesehatan pada setting sekolah masih belum gencar dilakukan. Role play merupakan salah satu metode edukasi kesehatan yang memberdayakan anak usia sekolah dengan bermain peran secara aktif untuk memahami materi yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh metode role play terhadap perilaku pencegahan penularan tuberkulosis pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperiman jenis pre dan post test dengan kelompok kontrol, pada 100 anak. Hasil uji t menunjukkan peningkatan perilaku pencegahan tuberkulosis pada kelompok intervensi lebih tinggi daripada kelompok kontrol (pvalue= 0,000). Metode role play disarankan untuk diterapkan di sekolah dalam pemberian edukasi kesehatan sebanyak minimal 6 sesi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[TB (Tuberkulosis) merupakan penyakit menular yang menjadi masalah utama di negara-negara berkembang, dan menjadi penyebab utama kematian . Sampai saat ini penemuan kasus BTA(+) belum dilakukan maksimal di Puskesmas Baja,hanya berdasarkan pasien yang berobat.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor predisposisi dan faktor penguat pada penderita TB terhadap perilaku pencegahan penularan TB. Desain penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 49 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner pada bulan Oktober hingga November 2014. Data dianalisis menggunakan univariat dan bivariat (menggunakan uji Chi-square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pencegahan penularan penderita TB tergolong cukup baik, dan faktor yang berhubungan dengan perilaku adalah pengetahuan dan pendidikan, sehingga semakin baik pengetahuan dan pendidikan seseorang maka semakin baik pula perilaku pencegahan penularannya. Diperlukan upaya promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan penderita TB dalam upaya pencegahan penularan., Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is a major problem in developing countries, and a major cause of death. Until now the discovery cases of BTA (+) has not performed optimally in Puskesmas Baja, based only on patients who getting treatment. The purpose of this study to find the relationship between predisposing and reinforcing factors in patients with TB to TB transmission- prevention behaviors. This study design use quantitative with cross-sectional approach, and sample size of 49 people. Data were collected through questionnaire to patient of TB from October to November 2014. Data analysis using univariate and bivariate (using the Chi-square test). The results of this study indicate that the behavior of preventing transmission of TB patients is quite good, and the factors associated with the behavior are knowledge and education, so the better a person's knowledge and education they have, the better transmission- prevention behaviors. Health promotion is needed to improve knowledge of TB patients in the prevention of transmission.]"
Universitas Indonesia, 2014
S58437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verra Widhi Astuti
"ABSTRAK
Nama : Verra Widhi AstutiProgram Studi : Magister Ilmu KeperawatanJudul Tesis : Pengaruh Edukasi Kesehatan Terstruktur Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan TB Paru dan Stigma Masyarakat Tuberkulosis TB merupakan penyakit infeksi yang sangat mudah menular melalui percikan dahak. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan TB paru sangat penting karena kurangnya pengetahuan tentang TB paru dapat berakibat pada kurangnya perilaku pencegahan dan menimbulkan kesalahpahaman mengenai cara penularannya yang berdampak pada munculnya stigma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap perilaku pencegahan TB paru dan stigma masyarakat di kabupaten Bogor, Indonesia. Desain penelitian kuasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group. Penelitian dilakukan pada 41 responden untuk masing-masing kelompok yang diseleksi dengan purposive sampling. Intervensi ini diberikan dalam 4 sesi yang dilaksanakan 2 kali seminggu. Setelah 10 hari, analisis t-test menunjukkan peningkatan rerata pengetahuan, sikap, dan keterampilan yaitu sebesar 1,56; 3,73; dan 9,61, serta penurunan rerata stigma masyarakat sebesar 6,97. Edukasi terstruktur dapat meningkatkan perilaku pencegahan penularan TB paru p value = 0,000 dan menurunkan stigma masyarakat p value = 0,000 . Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan alternatif pilihan intervensi keperawatan komunitas yang dapat diberikan kepada masyarakat berisiko TB paru.

ABSTRACT
Name Verra Widhi AstutiStudy Program Master in Nursing, Community Health Nursing SpecializationJudul Tesis The Effect of Stuctured Health Education to Pulmonary Tuberculosis Transmission Preventive Behavior and Public Stigma in Bogor Regency Tuberculosis TB is a common infectious disease that easily transmitted through sputum splashes. Community knowledge and awareness of pulmonary TB transmission is very important. It may result in a lack of prevention behavior and it leads to misconceptions about the mode of transmission that affects the emergence of stigma. This study aims to determine the effect of structured health education intervention on pulmonary TB prevention behavior in the Bogor district of Indonesia. A quasi experimental research design applied with pre and post test with control group types. The study involved 41 respondents for each group selected by purposive sampling. Intervention consisted of 4 sessions that was held 2 times a week. After 10 days, the t test analysis showed an average increase of knowledge, attitude, and skill were 1.56 3.73 and 9.61, and a decrease in average stigma was 6.97. Structured health education can improve the prevention behavior of pulmonary tuberculosis transmission p value 0,000 and reduce the public stigma p value 0,000 . The results are expected to provide an alternative choice of community nursing interventions that can be given to people at risk of pulmonary TB."
2017
T48520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika
"Tuberkulosis merupakan salah satu penyumbang kematian tertinggi di beberapa negara-negara maju dan berkembang termasuk Indonesia. Selain berdampak kepada kesehatan, penyakit tuberkulosis juga menjadi penyakit yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup tinggi di tanah air. Upaya yang saat ini banyak dilakukan meliputi promosi edukasi pencegahan penularan tuberkulosis dengan berbagai media berbasis paper dan audiovisual yang terbukti efektif namun masih perlu adanya inovasi yang lebih kompleks lagi dari media sebelumnya. Media video explainer merupakan jenis video promosi yang memadukan gambar, animasi, serta audio narasi dengan sajian materi yang singkat namun informatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi video explainer terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dalam pencegahan penularan tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen jenis pre test dan post test dengan kelompok kontrol, pada pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden pada masing-masing kelompok kontrol dan intervensi sebanyak 39 responden. Analisis data menggunakan paired t test dan pooled t test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan antara pemberian edukasi video explainer terhadap pengetahuan (p value < 0,05), Sikap (p value < 0,05), dan keterampilan (p value < 0,05). Media video explainer disarankan dapat digunakan menjadi media edukasi alternatif di puskesmas pada awal pengobatan dan kunjungan rumah untuk dapat memaksimalkan asuhan keperawatan melalui edukasi kesehatan dalam pencegahan penularan tuberkulosis.

Tuberculosis is one of the third highest contributors of death in several developed and developing countries including Indonesia. In addition, tuberculosis impacted on health, it was also a disease caused high economic losses in the country. Efforts that are currently being carried out including the promotion of tuberculosis transmission prevention by various education media such as paper-based and audiovisual media. Explainer video as a media education typed promotional video that combines images, animations, and audio narration with a short presentation of material. This study aimed to see the influence of explainer video education on the level of knowledge, attitudes and skills of families in preventing tuberculosis transmission. This study used a quasi-experimental design with pre-test and post-test with a control group. The selection of respondents were done by simple random sampling. The number of respondents in the intervention group and the control group were similar to 39 people. The data analysis used paired t test and pooled t test. The results showed that there was a significant effect between giving explainer video education on knowledge (p value < 0.05), attitudes (p value < 0.05), and skills (p value < 0.05). The explainer video media is recommended as alternative media for using in public health center at the beginning of treatment and at home to maximaze the nursing care by health education in preventing tuberculosis transmission.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayat Trihadi
"Perilaku bullying merupakan masalah yang serius yang terjadi pada anak usia sekolah. Perilaku bullying tidak hanya berdampak pada anak, tetapi berdampak juga pada keluarga dan sekolah. Diperlukan kerjasama antara individu, keluarga dan pihak sekolah dalam upaya penanganan dan pencegahan perilaku bullying. Fokus model intervensi keperawatan ini adalah kegiatan promotif dan preventif untuk mencegah perilaku bullying. Intervensi yang dilaksanakan meliputi intervensi pada anak untuk meningkatkan konsep diri, meningkatkan penerimaan diri dan kemampuan untuk mengelola emosi. Intervensi pada keluarga dilakukan untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam interaksi dan kedekatan emosional seperti membangun komunikasi efektif dan keharmonisan keluarga. Intervensi pada guru dilakukan penguatan peran guru dalam menanamkan norma anti kekerasan pada anak yang terjadi di sekolah, cara mengelola emosi anak untuk menurunkan perilaku agresif. Desain penelitian adalah penelitian operasional dengan tiga tahap: tahap I identifikasi masalah, tahap II Pengembangan model dan modul, tahap III uji coba Model Intervensi Keperawatan Pencegahan Perilaku Bullying dengan menggunakan studi penelitian kuantitatif quasi eksperimental pre-postest with control group design, responden anak sekolah, orang tua dan guru yang mengalami kejadian bullying di Banyumas. Uji statistik yang digunakan adalah chi square, t-test dependen, t-test independent dan regresi linear berganda. Model Intervensi Pencegahan Bullying dilengkapi dengan Modul dan buku kerja dikembangkan berdasarkan studi literatur, studi pendahuluan, penelitian tahap 1, konsultasi pakar, dengan menggunakan integrasi teori model sistem dan pencapaian tujuan, teori model stres adaptasi serta teori model sosial ekologi. Bentuk intervensi keperawatan yang diberikan adalah edukasi, pelatihan dan pendampingan. Hasil analisis membuktikan bahwa Model Intervensi Pencegahan Perilaku Bullying efektif meningkatkan konsep diri anak, penerimaan diri, pengelolaan emosi, fungsi keluarga, dan peran guru untuk mencegah perilaku Bullying. Hasil pelaksanaan Model pencegahan perilaku bullying sebagai bentuk intervensi pelayanan keperawatan di komunitas dengan menyesuaikan tahap tumbuh kembang anak. Memberikan masukan pada pemerintah untuk mengoptimalkan sinergi antar kementrian dalam menerapkan model intervensi pencegahan perilaku bullying sebagai alternatif upaya promotif dan preventif masalah bullying dengan baik dan tepat

Bullying is a severe problem behavioural that occurs in school-age children. Bullying does not only have impact on children but also their families and schools. The collaboration is needed between individuals, families and schools to handle and prevent bullying. This nursing intervention model focuses on promotive and preventive efforts to prevent bullying. The carried interventions addressed to improve children’s self-concept, increased self-acceptance and the ability to manage emotions. The purpose of nursing interventions towards family to enhance family functioning in interaction and emotional cohesiveness, such as strengthening effective communication and family harmony. The nursing intervention to teachers is carried out to strengthen the teacher's role in instilling anti-violence norms in children at schools and how to manage children's emotions in reducingean aggressive behaviour
The opperational research was used with three stages: first stage, is the problem identification, second stage is the development of models and modules, and the third stage is the tried out the Nursing Intervention Model for Prevention of Bullying Behaviour using a quasi-experimental quantitative research design pre-posttest with control group design, school children respondents, parents and teachers who experienced incidents of bullying in Banyumas. The statistical tests used were chi- square, dependent t-test, independent t-test and multiple linear regression. The Bullying Prevention Intervention Model was completed with the training module for children, parents and teachers. Workbooks were developed based on literature review, preliminary study, and the finding of first stage of this study. The draft of model and modules than consulted to experts for inputs. Integration of This study used an eclectic of system model theory and goal attainment, adaptation stress model theory and social-ecological model theory. The nursing interventions provided are education, training and coaching. The analysis results revealed that the Bullying Behavior Prevention Intervention Model effectively increases children's self-concept, self-acceptance, emotional management, family functioning, and the teacher's role in preventing bullying behaviou on school children. The results of implementing the bullying behaviour prevention model as a form of nursing service intervention in the community by adjusting the stages of the child growth and development. Providing input to the Government strengthening the synergy between Ministries in implementing this nursing intervention models in preventing bullying among school children
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahathir
"ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) memberikan konsekuensi fisik, psikologis dan sosial yang buruk
bagi penderitanya selama menjalani perawatan dan pengobatan penyakit. Perawatan
bagi penderita TB bersifat komprehensif dan berkesinambungan untuk memelihara
kualitas hidup dan pencapaian kesembuhan penyakit TB. Pengembangan intervensi
HALAU TB dalam pelayanan TB merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
dalam peningkatan kualitas hidup penderita TB. HALAU TB merupakan serangkaian
intervensi berbasis bukti yang mencoba untuk memenuhi pencapaian penanganan
komprehensif bagi penderita TB. HALAU TB mewakili aspek-aspek penting dalam
upaya penanggulangan TB berupa Hentikan penularan penyakit, Atasi efek samping
tanpa obat, Lakukan perawatan holistik, Aktivasi partnership, dan Utamakan
pengobatan tuntas. HALAU TB terdiri dari strategi intervensi berbasis bukti yang
dipilih dan dianggap dapat memenuhi kebutuhan penderita TB. Intervensi berbasis
bukti tersebut terdiri dari pengembangan program manajemen lingkungan melalui
program ?grebek jendela?, mobilisasi sosial, pengembangan program Provider
Initiated Tuberculosis Symptom (PITS), Small Group Intervention (SGI), terapi
nutrisi intensif, konseling dan terapi komplementer. Penerapan intervensi ini
dilakukan dengan menggunakan perhitungangan sampel tekhnik total sampling
terhadap 23 orang penderita TB yang sedang menjalani pengobatan. Kualitas hidup
pasien TB setelah mendapatkan intervensi meningkat dari 52,038 menjadi rata-rata
65,83. Uji statistik lanjut menunjukkan perbedaan kualitas sebelum dan sesudah
intervensi pada kualitas hidup pasien TB dengan peningkatan mean 13,79 dan p value
0,00 (p< 0,05). Diperlukan penanganan komprehensif yang kontinu dalam
penanganan TB di komunitas dalam pencapaian hasil yang memuaskan.

ABSTRACT
Tuberculosis impacted physical, social and phsycolgical aspect of a patient during the
treatment of the disease. Treatment for TB is comprehensive and continuous to
maintain the quality of life and achieving TB disease to cure. The development of
interventions in eradicating TB is one of the efforts that have to be made to improve
the quality of life patient with TB. HALAU TB is a series of evidence-based
interventions that try to meet the achievement of a comprehensive treatment for TB
patient. HALAU TB represents important aspects which consist of elements stop TB
transmission, managing side effects of the drugs, holistic treatments, partnership, and
ensuring complete treatment. HALAU TB consists of evidence-based intervention
strategies that are selected and considered to meet the needs of people with TB. The
evidence-based interventions consist of the development of environmental
management program through "grebek jendela", social mobilization, program
development of Provider Initiated Symptom Tuberculosis (PITS), Small Group
Intervention (SGI), intensive nutritional therapy, counseling and complementary
therapies. This case study was conducted using total sampling technique of 23 TB
patients who are undergoing treatment. TB patient quality of life after receiving the
intervention increased from 52.038 to 65.83. Further statistical analysis showed the
difference in quality of life before and after intervention on TB patients with mean
increase of 13.79 and p value 0.00 (p <0.05). The continuing comprehensive care that
is required to treatment of TB in the community in order to achieve satisfactory
results"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sartika
"Perawat penting memiliki kesadaran diri dan perilaku ergonomis dalam mengendalikan bahaya ergonomis dari aktivitas asuhan keperawatan yang dapat menyebabkan Low Back Pain (LBP). Supaya angka keluhan LBP tidak terus meningkat dan memberikan dampak yang lebih buruk, diperlukan upaya pencegahan bahaya ergonomis. Belum adanya pengetahuan atau informasi tentang pendekatan yang mengintegrasikan komponen edukasi, pengingat (reminder) dan umpan balik (feedback) pada penelitian terdahulu, maka diperlukan sebuah penelitian dengan tujuan menciptakan model pencegahan bahaya ergonomis yang mengintegrasikan ketiga komponen tersebut menggunakan aplikasi smartphone untuk meningkatkan kesadaran diri dan perilaku ergonomis perawat. Desain penelitian tahap pertama adalah studi kualitatif dan observasi untuk menghasilkan model awal pencegahan bahaya ergonomis, tahap kedua adalah pengembangan model pencegahan bahaya ergonomis berbasis smartphone, dan tahap ketiga adalah quasi experiment untuk membuktikan pengaruh intervensi model terhadap kesadaran diri dan perilaku ergonomis. Besar sampel pada penelitian tahap ketiga yaitu 60 perawat care provider pada kelompok intervensi dan 59 perawat care provider pada kelompok kontrol. Model pencegahan bahaya ergonomis terdiri dari komponen edukasi, pengingat (reminder) dan umpan balik (feedback) kepala ruangan. Komponen edukasi dilaksanakan dengan pemberian edukasi dan informasi menggunakan media modul edukasi dan aplikasi. Komponen pengingat (reminder) dilaksanakan dengan kegiatan safety briefing dan difasilitasi dengan aplikasi. Komponen umpan balik (feedback) dilaksanakan pada kegiatan supervisi dan difasilitasi dengan aplikasi. Intervensi model pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna proporsi kesadaran diri, pengetahuan, sikap dan tindakan antara sebelum dengan sesudah intervensi (p<0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol hanya terdapat perbedaan bermakna proporsi pengetahuan antara sebelum dengan sesudah intervensi (p<0,05). Model ini terbukti dapat meningkatkan kesadaran diri dan perilaku ergonomis perawat. Penerapan model ini dapat menunjang peran dan fungsi manajemen kepala ruangan terutama dalam hal mengingatkan dan memberikan umpan balik kepada perawat untuk dapat meningkatkan kesadaran diri dan perilaku ergonomis dalam memberikan asuhan keperawatan.

Self-awareness and ergonomic behavior are vital for nurses to manage ergonomic hazards during nursing care activities which can lead to Low Back Pain (LBP). In order to prevent the increasing complaints of LBP and to avoid more severe consequences, preventive efforts for ergonomic hazards are necessary. There was no knowledge or information about approaches that integrate educational, reminder, and feedback components in previous research, therefore research is needed with the aim of creating an ergonomic hazard prevention model that integrates these three components using a smartphone application to increase self-awareness and ergonomic behavior of nurses. The research design for the first phase involved a qualitative study and observations to generate an initial model for preventing ergonomic hazards, the second phase involved the development of a smartphone-based ergonomic hazard prevention model, the third phase was a quasi-experiment to demonstrate the impact of the intervention model on self-awareness and ergonomic behavior. The sample size for the third phase consisted of 60 staff nurses in the intervention group and 59 staff nurses in the control group. The ergonomic hazard prevention model consists of educational components, reminders and feedback from the head nurses. The educational component was implemented by providing education and information using media in the form of educational modules and applications. The reminder component was implemented with a safety briefing activity and facilitated with an application. The feedback component was implemented in supervision activities and facilitated with applications. The intervention model for the intervention group showed significant differences in the proportions of self-awareness, knowledge, attitudes, and actions before and after the intervention (p < 0.05). Meanwhile, in the control group, only a significant difference was found in the proportion of knowledge before and after the intervention (p < 0.05). This model has been proven to enhance self-awareness and ergonomics behavior among staff nurses. The application of this model can support the role and function of head nurses, especially in terms of reminding and providing feedback to staff nurses to improve their self-awareness and ergonomics behavior in providing nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>