Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melati Inezia Al Kahfi
"Penelitian ini membahas partisipasi politik jemaah Salafi di DKI Jakarta pada Pemilihan
Presiden 2019. Penelitian ini menggunakan konsep ideologi dan teori partisipasi politik.
Penelitian ini menjelaskan Islam dengan pemahaman para salaf yaitu generasi terbaik umat
Islam sebagai ideologi yang dapat mempengaruhi tindakan politik jemaah Salafi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam untuk memperoleh
data primer serta data sekunder melalui buku, artikel jurnal, dan media daring. Temuan dari
penelitian ini adalah terdapat beberapa ustaz Salafi yang membolehkan jemaah untuk
mengikuti pemilihan umum dengan membawakan dalil agama. Peneliti juga menemukan
jemaah Salafi yang berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden 2019. Bahkan terdapat ustaz yang
menganjurkan jemaah untuk memilih dalam pemilihan umum dibandingkan tidak memilih.
Jemaah Salafi menilai pada saat Pemilihan Presiden 2019 terjadi polarisasi dalam masyarakat
menjadi dua kubu. Dalam memilih di antara kedua calon, jemaah tidak hanya memperhatikan
profil calon presiden saja melainkan juga memperhatikan pendukung dari calon presiden yang
akan dipilih. Mereka memiliki kecenderungan untuk memilih calon presiden yang mayoritas
pendukungnya adalah muslim, yaitu Prabowo Subianto. Jemaah Salafi juga menerima hasil
akhir suara dan menekankan untuk tetap taat kepada presiden terpilih yang memimpin
pemerintahan, selama bukan untuk melanggar syariat agama.

This study discusses the political participation of Salafi in DKI Jakarta in the 2019
Presidential Election. This study uses the concept of ideology and political participation theory.
This study explains Islam with the understanding of the salaf, namely the best generation of
Muslims as an ideology that can influence the political actions of Salafi congregation. This
study uses a qualitative method by conducting in-depth interviews to obtain primary and
secondary data through books, journal articles, and online media. The findings of this study are
that there are several Salafi ustadh who allow congregations to take part in general elections
by presenting religious arguments. The researcher also found Salafi congregation participating
in the 2019 Presidential Election. There were even ustadh who suggested the congregation to
vote in general elections instead of not voting. The Salafi congregation views that during the
2019 Presidential Election there was polarization in society into two camps. In choosing
between the two candidates, the congregation does not only pay attention to the profile of the
presidential candidate but also pays attention to the supporters of the presidential candidate to
be elected. They have a tendency to vote for a presidential candidate whose majority of
supporters are Muslims, namely Prabowo Subianto. The Salafi congregation also accept the
final results and an appeal to remain obedient to the elected president who leads the
government, as long as it does not violate religious law.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yussanti
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman atau gambaran tentang transformasi diri islami yang terjadi pada mu’tamir umrah. Hal yang akan diungkap meliputi proses pelaksanaan umrah, penghayatan atas pengalaman transformatif selama umrah dan juga transformasi diri yang terjadi setelah umrah pada mu’tamir umrah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode ini dipilih karena isu yang diteliti merupakan salah satu isu yang sensitif. Sejumlah empat responden dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria responden berusia di atas 35 tahun, pernah melaksanakan umrah dan pernah mengalami kejadian transformatif selama umrah yang kemudian diwawancarai. Hasil dari penelitian ini semua responden mengalami transformasi diri setelah melaksanakan umrah. Berbagai proses yang dilalui sebelum akhirnya sampai kepada perubahan ini antara lain persiapan sedari awal keberangkatan, selama pelaksanaan, dan akhir perjalanan umrah. Semua responden mengalami pengalaman transformatif selama umrah yang dihayati lewat beberapa tahapan. Hasil transformasi sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek dalam kehidupan seperti aspek spiritual, aspek religius serta sosial. Dalam ajaran islam, orang-orang yang menjalankan umrah dengan baik sesuai syarat dan mampu mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik setelahnya dapat dikatakan sebagai umrah yang mabrur atau mencapai transformasi diri islami.

The aim of this study is to gain an understanding of the self-transformation that occurs during umrah. This study will reveal insights into the process of performing umrah, the transformative experience during umrah, and the self-transformation which occur after umrah. Applying a qualitative approach, 4 respondents over 35 years old, having performed umrah, and having experienced transformative events during umrah were interviewed. The results of the study showed that all respondents experienced self-transformation after carrying out umrah. This change was the result of various processes that were undertaken from the beginning of departure, during the implementation, and at the end of the Umrah trip. The respondents went through several stages of transformative experience during umrah. The transformation was evident in various aspects of life, such as spiritual, religious, and social aspects."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meis Winih Sosianti
"Zakat merupakan salah satu institusi penting dalam ekonomi islam yang bertujuan mewujudkan keadilan sosial ekonomi dan menyejahterakan umat manusia. Dalam konteks Indonesia, dana zakat yang terhimpun belum mencapai potensi yang ada sehingga lembaga zakat masih sangat perlu mengoptimalkan layanannya agar dapat menarik minat berbagai kelompok masyarakat yang potensial, seperti generasi X dan generasi Y, untuk membayar zakat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan faktor- faktor yang memengaruhi intensi generasi X dan generasi Y untuk membayar zakat secara online di Indonesia. Dalam mengembangkan framework penelitian, studi ini mengadopsi kerangka UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) yang diperkaya dengan konsep lainnya yang relevan, sehingga variabel penelitian mencakup ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi, literasi zakat, kepercayaan terhadap lembaga zakat, dan religiusitas islam. Studi ini berhasil mengumpulkan data primer dari 734 responden, yang selanjutnya diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian dengan menggunakan keseluruhan sampel menunjukkan bahwa urutan variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap intensi generasi X dan Y untuk membayar zakat secara online adalah kondisi yang memfasilitasi, ekspektasi kinerja, kepercayaan terhadap lembaga zakat, pengaruh sosial, dan literasi zakat. Sementara, variabel ekspektasi usaha dan religiusitas islam tidak signifikan dalam penelitian ini. Selanjutnya, berdasarkan analisis multigrup, studi ini menemukan perbedaan faktor yang memengaruhi intensi membayar zakat online diantara kedua generasi ini. Intensi membayar zakat online generasi X dipengaruhi oleh faktor kondisi yang memfasilitasi, ekspektasi kinerja, dan pengaruh sosial, sementara generasi Y dipengaruhi oleh faktor kepercayaan terhadap lembaga zakat, ekspektasi kinerja, kondisi yang memfasilitasi, dan pengaruh sosial. Dengan demikian, variabel kepercayaan terhadap lembaga zakat hanya signifikan memengaruhi intensi untuk membayar zakat secara online pada generasi Y saja. Berdasarkan hasil penelitian ini, lembaga zakat diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas infrastruktur zakat online, menonjolkan manfaat dari layanan zakat online, mengoptimalkan media sosial sebagai media promosi, dan menggencarkan edukasi seputar zakat. Secara khusus, lembaga zakat perlu menjaga dan meningkatkan reputasinya terutama bagi generasi Y yang menganggap faktor ini sangat penting dalam memengaruhi intensi mereka berzakat online. Hasil studi ini juga diharapkan bisa memberi masukan bagi pengelola dan otoritas zakat serta memperkaya literatur mengenai zakat khususnya zakat online di Indonesia.

Zakat is one of the important institutions in Islamic Economics that aims to realize socio-economic justice and improve the human welfare. In the context of Indonesia, the collected zakat funds have not reached the potential so that zakat institutions still need to optimize their services in order to attract various potential community groups, such as generation X and generation Y, to pay zakat by utilizing technological advances. Therefore, this study is conducted to determine and compare the factors that influence the intention of generation X and generation Y to pay online zakat in Indonesia. In developing the research framework, this study adopts the UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) framework enrich with other relevant concepts, so that the research variables include performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, zakat literacy, trust in zakat institutions, and islamic religiosity. This study successfully collected primary data from 734 respondents, which were processed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of the study using the whole sample show that the order of variables that significantly influence the intention of generation X and Y to pay online zakat are facilitating conditions, performance expectancy, trust in zakat institutions, social influence, and zakat literacy. Meanwhile the variables of effort expectancy and islamic religiosity are not significant in this study. Furthermore, based on multigroup analysis, this study found differences in the factors that influence the intention to pay online zakat between these two generations. Generation X’s intention to pay online zakat is influenced by factors of facilitating conditions, performance expectancy, and social influence, meanwhile generation Y’s is influenced by factors of trust in zakat institutions, performance expectancy, facilitating conditions, and social influence. Thus, the variables of trust in zakat institutions only significantly affects the intention to pay online zakat in generation Y. Based on the results of this study, zakat institutions are expected to continue to improve the quality of online zakat infrastructure, highlight the benefits of online zakat services, optimize social media as a tool for promotions, and intensify education about zakat. In particular, zakat institutions need to maintain and improve their reputation, especially for generation Y who consider this factor very important in influencing their intention to pay online zakat. The results of this study are also expected to provide suggestions for zakat managers and authorities and enrich the literature on zakat, especially online zakat in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resa Yuniarsa Hasan
"Gagasan model haluan negara menjadi tren dunia sebagai arah dan pedoman mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara dalam Konstitusi, termasuk anutan ideologi dan sistem pemerintahan. Penelusuran model haluan negara dari penyusun dan pembentukan dasar hukum, serta rekonstruksi ideal dari perjalanan konstitusional Indonesia. Penggunaan metode penelitian penulisan ini ialah metode yuridis normatif, dengan tipologi preskriptif serta pelajaran dari beberapa negara sebagai pembanding. Luaran penelitian ini mengungkap keberadaan model haluan negara didasarkan sebagai arah dan pedoman penyelenggaraan pemerintahan negara bersumber pada Konstitusi. Perumusan model haluan negara mengandung nilai dan prinsip dapat bersifat fundamental, serta bersifat instrumental dan operasional. Model haluan negara Indonesia pernah menjadi ‘mercusuar’ pembangunan berkelanjutan dan berkesinambungan, berdasarkan Pasal 3 UUD 1945. Akan tetapi, dihilangkan seiring dengan kewenangan MPR-RI menetapkan GBHN. Atas kesepakatan dasar penguatan sistem presidensial, model haluan negara ‘hiatus’ dari Konstitusi Indonesia. Arah dan pedoman pembangunan pada Presiden dengan Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional serta Rencana Pembangunan berjangka. Gagasan rekonstruksi model haluan negara konstitusional Indonesia mengacu checks and balances sistem presidensial dan peraturan perundang-undangan. Model haluan negara yang bersifat fundamental diajukan oleh Presiden kepada DPR dan DPD dalam rumah MPR; bersifat instrumental diajukan oleh Presiden kepada DPR untuk dibahas dan mendapat persetujuan bersama; serta bersifat operasional Presiden sebagai kepala pemerintahan menetapkan dasar hukum pelaksanaan amanah haluan negara sebagai arah dan pedoman pembangunan nasional berkelanjutan dan berkesinambungan. Saran yang diberikan, mengembalikan keberadaan model haluan negara konstitusional dalam Konstitusi Indonesia melalui Perubahan UUD NRI Tahun 1945 terkait penetapan haluan negara dengan tetap mempertahankan materi muatan haluan konstitusional yang telah ada

.The idea of a state policy model has become a world trend as a direction and guideline for realizing the goals of the nation and state in the Constitution, including the ideology and system of government. Exploration of the state policy model, from the formulation and formation of the legal basis, as well as the ideal reconstruction of Indonesia's constitutional journey. The use of this research method is the normative juridical method, with prescriptive typology and lessons from several countries as a comparison. The output of this research reveals the existence of a state policy model based on the direction and guidelines for implementing state government based on the Constitution. The formulation of the state policy model containing values and principles can be fundamental, as well as instrumental and operational. The Indonesian state policy model was once a 'beacon' of sustainable and sustainable development, based on Article 3 of the 1945 Constitution. However, it was removed in line with the authority of the MPR-RI to stipulate the GBHN. Based on the basic agreement to strengthen the presidential system, the state policy model is on 'hiatus' from the Indonesian Constitution. Development directions and guidelines to the President with the National Planning and Development System and the Futures Development Plan. The idea of reconstructing the model of Indonesia's constitutional state policy refers to the checks and balances of the presidential system and statutory regulations. The fundamental state policy model is proposed by the President to the DPR and DPD in the house of the MPR; instrumental in nature is proposed by the President to the DPR for discussion and mutual approval; and operational in nature. The President as head of government stipulates the legal basis for implementing the mandate of the state policy as a direction and guideline for sustainable and sustainable national development. The advice given is to restore the existence of a constitutional state policy model in the Indonesian Constitution through the Amendment to the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia regarding the determination of the state policy while maintaining the existing content of the existing constitutional state policy."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2011
324.2 FIR m;324.2 FIR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sadono
"Pembentukan perundang undangan bila dilandasi argumentasi yang bersumber pada pragmatisme bukan bersumber dari ideologi, telah mendominasi budaya politik saat ini, atau dikenal zaman Now. Kasus kontroversial dalam revisi UU MD3 dan sebelumnya kontroversi mengenai money politic, yang kemudian disusul dengan mahar politik, politisasi hukum, dan sebagainya bisa dijadikan indikasi tumbuh suburnya budaya pragmatisme, dan matinya budaya idealisme. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pancasila sejatinya adalah sumber hukum dalam praktek pembentukan perundang undangan yang menjadi indikasi budaya politik dan budaya hukum dalam demokrasi substanstial. Untuk itu, artikel ini membahas tentang posisi Pancasila sebagai basis budaya politik dan konsistensi pada budaya hukum."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2018
342 JKTN 008 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Maris Budianti R.
"Penelitian ini membahas analisis strategi pada salah satu organisasi kepemudaan yang beraliran nasionalis yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI). Adapun penelitian ini terfokus pada tujuan menemukan strategi yang dimiliki GmnI untuk menangkal gerakan anti Pancasila yang persentasenya sedang meningkat tajam di era kontemporer saat ini. GmnI menjadi objek yang penelitian karena secara konsisten menjadikan Pancasila sebagai azas dan doktrin perjuangannya, GmnI juga memenuhi aspek aspek civil society yang antara lain terfokus pada tujuan publik, berhubungan dengan negara, menjungjung tinggi pluralitas, partialness, dan meningkatkan demokrasi.

Penelitian ini menggunakan metode dan pendekatan kualitatif analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi literatur, dan partisipan observasi. Berdasarkan analisa ditemukan bahwa strategi GmnI dalam menangkal gerakan anti Pancasila adalah pada pengembangan kaderisasi yaitu pada kursus ideologi, Training of trainer dan sekolah agitasi dan propaganda, dan pada perjuangan politik yaitu ideologi dan masifikasi gerakan.


This study discusses the strategic analysis of one of the nationalist youth organizations, the Indonesian National Student Movement (GmnI). The research focused on the aim of finding GmnI's strategy to counteract the anti-Pancasila movement, whose percentage is increasing sharply in the contemporary era. GmnI became the object of research because consistently making Pancasila as the principle and doctrine of its struggle, GmnI also fulfilled aspects of civil society aspects which, among other things, focused on public goals, dealing with the state, promoting plurality, partialness, and enhancing democracy. This study uses a descriptive analysis qualitative method and approach. Data collection is done by interviews, literature studies, and observation participants.

Based on the analysis it was found that GmnI's strategy in counteracting the anti-Pancasila movement was on the development of regeneration, namely on the course of ideology, Training of trainers and schools of agitation and propaganda, and on the political struggle namely the ideology and masification of the movement."

Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Globat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Themi
"Tesis ini menguji pengaruh dari keterpaparan tagar #2019GantiPresiden di tiga platform
media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter terhadap partisipasi politik
milenial DKI Jakarta baik secara online maupun offline. Pengujian tersebut berdasarkan
empat tahapan mekanisme psikologis dari teori Model Partisipasi Politik Media Sosial
dari Jonathan Knoll, Jorg Matthes, dan Raffael Heiss (2018). Metode penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuisioner
terhadap 400 sampel yang dipilih secara multistage random sampling. Pengujian
hipotesis berdasarkan statistik deskriptif, analisis korelasi dan analisis regresi linier
sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa (1) penggunaan media sosial berhubungan
dengan dan berpengaruh rendah terhadap partispasi politik online maupun offline (low
& high effort) milenial DKI Jakarta, dan (2) rendahnya partisipasi politik milenial DKI
Jakarta terkait tagar #2019GantiPresiden pada pemilu presiden tahun 2019 karena
milenial tidak menganggap tagar tersebut sebagai tujuan dominan (dominant goal
appraisal) dan menilai tidak adanya konsistensi atau pesan partisipatif (consistency
appraisal) pada tagar #2019GantiPresiden.

This thesis examines the influence of exposure of the hashtag # 2019GantiPresiden on
three social media platforms such as Facebook, Instagram and Twitter to online and
offline political participation of Millenial of DKI Jakarta in the 2019 Presidential
Election. This research based on four of psychological mechanism of Social Media
Political Participation Model theory from Jonathan Knoll, Jorg Matthes, and Raffael
Heiss (2018). The research uses a quantitative method with questionnaire method of
data collection from 400 samples selected by multistage random sampling. Hypothesis
testing is based on descriptive statistics, simple linear regression analysis. The results
show that (1) the use of social media is associated with and influenced to the online and
offline political participation (low & high effort) of millennial DKI Jakarta, and (2) the
low political participation of DKI Jakarta millennials related to the hashtag
#2019GantiPresiden in the 2019 presidential election because millennials do not
consider this hashtag to be a dominant goal appraisal and assess the lack of consistency
or participatory messages (consistency appraisal) in the hashtag # 2019GantiPresiden
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Immanuella
"ABSTRAK
Masih terdapat perdebatan mengenai apakah religiusitas memiliki hubungan organik dengan konservatisme politik. Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa terdapat peran penting faktor lain, seperti perbedaan individu dan keterlibatan politik dalam menguatkan asosiasi antar keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan tersebut dalam konteks Indonesia (N=230) dan dinamikanya dengan salah satu emosi yang memengaruhi ideologi politik, yaitu disgust. Dalam konteks penelitian ini, emosi disgust diukur dari disgust sensitivity. Disgust sensitivity merupakan istilah untuk tingkat kepekaan jijik seseorang terhadap berbagai stimulus yang berpotensi membahayakan kesehatan individu. Hasil ini mendukung klaim bahwa religiusitas memiliki asosiasi dengan konservatisme politik, tetapi tidak ditemukan bukti bahwa disgust memiliki pengaruh yang signifikan dalam memoderasi hubungan tersebut.

ABSTRACT
There is still an ongoing debate about whether religiosity has an organic association with political conservatism. Previous studies have shown that there is an important role of the other variables, such as individual differences and political engagement in strengthening the link. This study intends to test the association in Indonesian context (N= 230) and its dynamic with one of the emotions affecting ideology, namely disgust. In this context of study, disgust is measured through disgust sensitivity. Disgust sensitivity is a term for how sensitive an individual toward various potentially harmful stimulus to health. These findings support the claim that religiosity is associated with political conservatism, but there is no evidence found that disgust has a significant influence in moderating the relationship.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilawati Kurnia
"Penulis skripsi bertujuan memberikan gambaran tentang Ostpolitik, salah satu kebijaksanaan politik luar negera. Republik Federal Jerman. Tema tersebut tidak diteliti dari sudut politik, akan tetapi lebih bersifat penggambaran sejarah yang diakronis. Melalui penelitian kepustakaan,penulis berusaha menguraikan perkembangan Ostpolitik yang telah dijalankan sejak masa Republik Weimar (1919-1933) sampai masa Willy Brandt (1969-1974). Hal ini diha_rapkan dapat memberikan gambaran tentang usaha-usaha pendekatan yang telah dijalankan oleh Jerman. Skripsi ini bertitik berat pada masa Willy Brandt, berdasarkan atas pertimbangan bahwa OstpOlitik masa ini telah berhasil dengan baik serta merupakan jalan keluar bagi masalah status quo Republik Federal Jerman. Disamping itu Repubublik Federal Jerman telah dapat ikut memberikan sum_bangan bagi politik perdamaian (detente) dengan menjalankan peranannya sebagai penengah antara kedua kekuasaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>