Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shastia Chita Adedisza
"Campur kode adalah fenomena bahasa ketika terdapat penggunaan lebih dari satu bahasa dalam suatu tuturan atau wacana. Fenomena campur kode dapat ditemukan dalam wacana lisan dan tulis. Penggunaan campur kode dalam data tertulis banyak terdapat dalam karya fan fiksi alternate universe (AU) di Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan bentuk dan jenis campur kode yang terdapat dalam AU. Data bersumber dari kumpulan AU karya akun Twitter @NAAMER1CANØ. Karya yang digunakan adalah AU dari cerita Jagat & Sodkat periode Agustus 2022, yaitu (1) “Dipertemukan pendidikan, disatukan kesalahpahaman, namun harus dipisahkan oleh masa depan”; (2) “Saya bukan Jagat yang dulu”; dan (3) “Belajar Gitar”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan berlandaskan teori campur kode. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil berupa campur kode berbentuk kata, frasa, klausa, baster, reduplikasi kata, dan idiom. Selain itu, ditemukan 3 jenis campur kode, yaitu campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode campuran.

Code-mixing is a language phenomenon when there is the use of more than one language in an utterance or discourse. The phenomenon of code-mixing can be found in spoken and written discourse. There are many uses of code-mixing in written data, one of which is in the work of alternate universe fan fiction (AU) on Twitter. This study aims to explain and describe the form and type of code-mixing contained in AU. The data comes from a collection of AUs by the Twitter account @NAAMER1CANØ. The works used are AUs from the Jagat & Sodkat story in the August 2022 period, namely (1) “Dipertemukan pendidikan, disatukan kesalahpahaman, namun harus dipisahkan oleh masa depan”; (2) “Saya bukan Jagat yang dulu”; and (3) “Belajar Gitar”. This research uses descriptive qualitative method based on the theory of code-mixing. Based on the research, the results obtained in the form of code- mixing in the form of words, phrases, clauses, baster, word reduplication, and idioms. In addition, 3 types of code-mixing were found, namely inner code-mixing, outer code-mixing, and hybrid code-mixing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Antoinette Alexandra
"Dalam suatu percakapan, seseorang terkadang menyisipkan bahasa asing (Inggris), khususnya orang-orang yang berpendidikan tinggi. Ketika seseorang menggabungkan dua bahasa atau lebih saat berbicara, ia telah menggunakan campur kode. Campur kode memiliki beberapa tipe dan faktor penyebab. Selain pada kalimatkalimat ujaran, campur kode juga banyak ditemukan dalam bentuk tulisan terutama dalam media cetak. Tulisan ini membahas masalah tipe-tipe campur kode dan faktor penyebab penggunaan campur kode yang terdapat dalam majalah Elle pada rubrik onlinenya, yaitu ?mode?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tipe-tipe campur kode dalam majalah tersebut dan faktor penyebabnya. Data diambil dari periode Oktober sampai November (2014). Penelitian ini membuktikan bahwa tipe penyisipan paling banyak ditemukan dalam rubrikrubrik tersebut. Faktor-faktor penyebabnya yaitu kurangnya padanan kata, penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca, dan kemampuan berbahasa yang dapat memberi nuansa lebih indah terhadap suatu wacana.

In conversation, many people prefer to use foreign language (English), especially people who are highly educated. When someone combines two languages or more while speaking, he has been using the code mixing. Code mixing has several types and causal factors. In addition to the form of speech, code mixing can also be found in the form of writing, especially in printed media. This study analyses the types and the causal factors of code mixing in Elle magazine in its online article, ?mode?. The purpose of this study is to determine the types of code mixing in this magazine and also the causal factors. The articles are taken from the period October to November (2014). This study finds that insertion type is the most often used in those columns. The causal factors are lacking of facility in one language on a certain subject, highlighting the information, and impressing the participants with a language skill.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Andinastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gaya hidup sehat pemuda di Kampung Bojong Jengkol, Kab. Bogor. Penelitian terdahulu terlalu berfokus melihat gaya hidup sehat sebagai fenomena individual yang berfokus pada sosialisasi, pengetahuan, dan sikap pemuda. Peneliti berargumen bahwa penting untuk mempertimbangkan aspek struktur sosial seperti kondisi tempat tinggal dalam pengaruhnya membentuk gaya hidup sehat pemuda. Oleh karena itu, peneliti menggunakan teori gaya hidup sehat oleh Cockerham untuk melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam terhadap 8 penduduk yang berusia 19-24 tahun, baik itu laki-laki maupun perempuan yang merupakan berasal dari kelompok sosial ekonomi menengah kebawah. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa pemuda di Bojong Jengkol memiliki peluang yang kecil untuk bisa mengadopsi gaya hidup sehat karena kondisi tempat tinggal yang tidak sehat, seperti perumahan di bawah standar, polusi, kurangnya layanan dan fasilitas publik, kualitas makanan yang buruk, masalah limbah dan drainase, paparan serangga dan hewan pengerat, serta tingginya tingkat pengangguran, kejahatan, alkoholisme, dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. Namun, sosialisasi pada sekolah di luar kampung dan media sosial membantu pemuda untuk bisa mengadopsi gaya hidup sehat. Selain itu, pengalaman untuk mengurus anggota keluarga yang sakit juga mendorong pemuda di Bojong Jengkol untuk mengadopsi gaya hidup sehat.

This research aims to describe the healthy lifestyle of young people in Bojong Jengkol Village, Kab. Bogor. Previous research has focused too much on viewing a healthy lifestyle as an individual phenomenon that focuses on the socialization, knowledge and attitudes of young people. Researchers argue that it is important to consider aspects of social structure such as living conditions in their influence on shaping youth's healthy lifestyles. Therefore, researchers used Cockerham's healthy lifestyle theory to conduct research using qualitative methods with observation techniques and in-depth interviews with 8 residents aged 19-24 years, both men and women who came from middle to middle socio-economic groups. lower. The findings in this study indicate that youth in Bojong Jengkol have little chance of being able to adopt a healthy lifestyle due to unhealthy living conditions, such as substandard housing, pollution, lack of public services and facilities, poor food quality, bad problems and bad. drainage, exposure to insects and rodents, and high levels of unemployment, crime, alcoholism, and pollution in the surrounding environment. However, outreach at schools outside the village and social media helps young people adopt a healthy lifestyle. Apart from that, the experience of caring for sick family members also encourages youth in Bojong Jengkol to adopt a healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Shabrina
"Tesis ini merupakan studi yang memfokuskan pada gigs musik yang diadakan di kafe dan bar Kota DKI Jakarta dan Kota Bandung. Hasil studi ini menunjukkan gigs mengalami penurunan karena terkendala krisis ruang, harga sewa tempat mahal dan sulitnya perizinan. Padahal, kafe dan bar memainkan peran penting bagi gigs dalam mendukung perkembangan musik di perkotaan, menjadi penghubung antara para penggiat gigs (performan, gigs organizer, komunitas) dengan khayalak umum untuk mempopulerkan skena musik mereka. Penurunan ini ditambah adanya anggapan gigs hanya sebagai hiburan dan tontonan, bukan investasi budaya yang bisa diakomodir dan dikembangkan. Perlu ada strategi untuk melakukan pembaharuan dalam segala kegiatan acara, termasuk meningkatkan performance dan kualitas penggiatnya yang aktif bergerak di skena musik. Kemudian, bagi komunitas atau gigs organizer agar dapat mengeksplorasi alternatif tempat-tempat baru yang bisa digunakan untuk gigs.

This thesis focuses on gigs music at cafes and bars in Jakarta and Bandung. The results of this study show that there is a number of gigs has declined due to the limitation of space, expensive rental price, and facing permit obstacles. Whereas, cafes and bars play an important role for gigs to support music development in urban areas, as a conduit between gigs?s players (performer, gigs organizer, community) with society to popularize their music scene. The decline is caused by contention that gigs are simply seen as an entertainment and a spectacle, not a cultural investment that could be used to please and entertain the people. We need a strategy to carry on renewal in every event activities, including improving the quality and gigs players?s performance in music scene. Then, the community or gigs organizer should explore new alternative places which can be used for gigs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Maytasari
"ABSTRAK
Gaya hidup masyarakat akhir-akhir ini sudah cukup menghawatirkan,
berdasarkan data SKRT tahun 2001, menyatakan proporsi kematian yang
disebabkan oleh penyakit tidak menular adalah 48,53%. Hal ini berkaitan dengan
gaya hidup sehat masyarakat khususnya yang berkaitan dengan perilaku merokok,
pola makan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan sosioekonomi dan demografi dengan gaya hidup
sehat di empat kecamatan di Kota Tangerang pada Tahun 2007.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian adalah
cross sectional. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen yaitu gaya hidup
sehat, sedangkan variabel independen adalah jenis kelamin, umur, pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder
survei PHBS RT di Kota Tangerang Tahun 2007. Pengambilan sampel dengan
cara Purposive sampling. Sampel yang diambil adalah seluruh rumah tangga yang
berdomisili di Kecamatan Karang Tengah, Batu Ceper, Neglasari dan Periuk di
Kota Tangerang dengan jumlah sampel 31.740 orang. Pengumpulan data dengan
cara menggunakan kuesioner survei PHBS RT yang diisi oleh petugas puskesmas
dan kader. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% masyarakat di 4 kecamatan di
Kota Tangerang memiliki gaya hidup sehat.
Hasil analisis data bivariat menunjukkan variabel yang secara statistik
berhubungan dengan gaya hidup sehat yaitu variabel umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Tangerang agar dapat mensosialisasikan pedoman gaya hidup sehat kepada
masyarakat misalnya dengan pemasangan poster, penyuluhan dan seminar yang
diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan yang baik tetapi juga
membentuk suatu sikap atau keinginan yang kuat untuk melaksanakan gaya hidup
sehat.

ABSTRACT
Community lifestyle lately has been quite alarming, according to data of
Household Health Survey 2001, states the proportion of deaths caused by noncommunicable
diseases was 48.53%. This is related to healthy lifestyle
communities especially those related to smoking behavior, a balanced diet and
regular physical activity. The purpose of this study was to determine the socioeconomic
and demographic relationships with a healthy lifestyle in four districts
in Tangerang City in 2007.
This research is descriptive cross sectional design. Variables examined as
the dependent variable which is a healthy lifestyle, while independent variables
were sex, age, education, occupation, and income. The data in this study uses
secondary survey data Heath and Clean Behavior Household in Tangerang City in
2007. By purposive sampling. Sample taken is all households who live in District
Karang Tengah, Batu Ceper, Neglasari and Periuk, with a total sample of 31,740
persons. Collecting data using a survey questionnaire completed by health
workers and volunteers Heath and Clean Behavior Household center. Data
analysis using univariate and bivariate test with chi square. The results showed
that 85.1% of people in four districts in Tangerang City has a healthy lifestyle.
Bivariate data analysis results showed that the variables are statistically
associated with a healthy lifestyle which is the variable age, sex, education,
occupation, and income. Guidelines for healthy lifestyles need to be socialized in
the town of Tangerang for example using poster, lectures, and seminars on healthy
lifestyle which is expected to not only provide a good knowledge but also to form
an attitude or a strong desire to implement a healthy lifestyle"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Dwi Indrayani
"ABSTRAK
Perkotaan merupakan wilayah dengan karakteristik penduduk modern. Remaja perkotaan menjadi individu yang berisiko mengalami masalah kesehatan karena masa perkembangan di tahap transisi serta pengaruh urban. Perilaku kesehatan cenderung berisiko merupakan masalah akibat penerimaan diri remaja yang kurang. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada Anak E di keluarga Bapak Sa dengan masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko. Implementasi yang dilakukan yaitu optimalisasi menu diet seimbang dan olahraga yang selanjutnya disingkat OMEGA. Evaluasi hasil implementasi yaitu berat badan terkontrol, penerimaan diri remaja meningkat, tingkat kemandirian keluarga berada di tingkat kemandirian IV dan pengaturan OMEGA efektif di keluarga. Rekomendasi untuk keluarga dan perawat komunitas yaitu bermitra dalam mengoptimalkan program yang telah dilakukan disertai evaluasi hasil tindakan melalui OMEGA support group.

ABSTRACT
Urban is an area characterized by modern society. Urban youth are at risk to health problems as the result of their previous developments in the transition phase and the urban influences. Risk-prone health behaviour is a problem due to the lack of self-acceptance adolescents. This paper aimed to describe nursing care of Ms. E, the daughter of family Mr. Sa with the problem of risk-prone health behaviour. The implementation was done with optimization of a nutrition management and exercise, namely OMEGA. The evaluation of nursing interventions showed that the weight was controlled, self-acceptance adolescent increased, the level of independence family was at level of independence IV and effectiveness of OMEGA program. Recommendation for both family and community nurse are being partnered in optimizing program that have been conducted and maintaining the evaluation results of the action by OMEGA support group. "
2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ruth Eveline Ramatiur
"ABSTRAK
Gaya hidup seseorang dipahami sebagai hasil dari interaksi antara manusia
sebagai subjek maupun objek dalam masyarakat, arisan yang dikenal adalah
sebuah tempat dimana dapat berkumpul dan bertukar pikiran kini telah berubah
menjadi sebuah rutinitas mewah yang dijalankan oleh para wanita terkhusus pada
wanita batak yang menamakan diri mereka dalam sebuah arisan perkumpulan
“Bakin” Batak Kinclong. Melihat banyaknya kebutuhan dan keinginan yang ada
di setiap diri manusia para kaum sosialita memanfaatkan arisan sebagai suatu
tempat dimana dapat secara total mengekspresikan diri, Strategi penelitian dengan
Fenomonologi dimana terjadi berdasarkan pengalaman sadar individu. Manusia
secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka, sehingga dapat memahami
lingkungan melalui apa yang terjadi dan dialami. Dapat dilihat juga dari sisi
kebudayaan bahwa di dalam sebuah arisan bakin yang terjalin para anggota juga
melestarikan adat istiadat budaya batak yang semakin terkikis. Melalui
paradigma konstruktivis dengan pendekatan penelitian kualitatif dapat
menguungkapkan seluruh kegiatan dan keseharian para anggota arisan Batak
Kinclong “Bakin”.

ABSTRAK
Lifestyle a person conceived as results from the interaction among human as the
subject or object in society, arisan known is a place where can gather and
exchange ideas has now turned into a routine luxury were run by the woman
terkhusus in women batak calling themselves them in a arisan assembly “Bakin”
batak kinclong. See a lot of necessity and desire that exists in every man the
kaum sosialita harness arisan as a place where can be in a total manner of
expressing yourself, strategy research with the fenomonologi where occurs
based on individual conscious experience. Human actively interpret their own
experience, so as to be understands the environment through what happened and
experienced. It can be seen also from the cultural side of that in an arisan bakin
entwined members also preserve the cultural mores of batak is increasingly
eroded. Through the constructivist paradigm with a qualitative research
approach can menguungkapkan the entire activity and everyday life of the
members of the Batak Kinclong arisan Bakin"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moza Defitra Nareswari
"Sosial media merupakan salah satu jejaring sosial yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, platform sosial media yang kerap digunakan adalah Instagram. Caption pada Instagram merupakan salah satu media masyarakat untuk melakukan percakapan. Dalam caption Instagram, para pengguna biasanya menggunakan banyak bahasa dalam satu caption tersebut yang biasa disebut dengan campur kode. Adanya multilingual dalam percakapan antar manusia sehingga terdapat bentuk campur kode. Campur kode merupakan salah satu bentuk percampuran bahasa dari satu bahasa utama ke bahasa lain yang bentuknya dapat berupa frasa, kata, klausa, dan kalimat. Penelitian ini mengkaji tentang campur kode pada caption Instagram Jan Kooijman (@jankooijmagram) yang diunggah pada periode 2020 hingga 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan proses campur kode. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Analisis data didasarkan pada pendapat Muysken (2000) tentang campur kode. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa campur kode pada akun Instagram @jankooijmagram lebih banyak ditemukan bentuk campur kode berupa kata dan didominasi oleh proses penyisipan.

Social media is one of the social platforms used by people to communicate, the social media platform that is often used is Instagram. Caption on Instagram is one of the media for people to have a conversation. In Instagram captions, users usually use many languages in one caption, which is commonly referred to as code mixing. The multilingual existence in conversations between people causes a form of code-mixing. Code mixing is a form of language mixing from one main language to another language which can be in the form of phrases, words, clauses, and sentences. This research analyzes code mixing in Jan Kooijman's Instagram captions (@jankooijmagram) uploaded in the period 2020 to 2021. This research aims to identify the form and process of code mixing. The method used is descriptive qualitative using a sociolinguistic based approach. Data analysis is based on the theory of code switching and code mixing according to Muysken (2000). The results of this study found that code mixing on the @jankooijmagram Instagram account is more common in the form of words and is dominated by the insertion process."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Katya Mazaya Kinanti Santoso
"Campur kode adalah penggabungan dua atau lebih bahasa ke dalam satu tindak tutur dengan syarat masing-masing unsur yang disisipkan sudah tidak lagi mendukung fungsinya sendiri. Memasuki era globalisasi, campur kode menjadi fenomena yang umum ditemukan dalam keseharian masyarakat, termasuk di Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan membahas campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea pada acara podcast ‘Unboxing’. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana wujud campur kode dalam acara podcast ‘Unboxing’. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan pendekatan deskriptif-analitis. Sementara itu, pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Dari hasil penelitian, ditemukan 344 data campur kode yang terdiri atas 171 data berwujud kata, 102 data berwujud frasa, 64 data berwujud bastar, 3 data berwujud ungkapan atau idiom, 2 data berwujud reduplikasi kata, dan 2 data berwujud klausa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah wawasan pembaca, serta menjadi referensi untuk penelitian-penelitian terkait sosiolinguistik dan campur kode yang akan datang, khususnya terkait campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea.

Code mixing is the mixing of two or more languages in one utterance under the condition that the elements inserted are no longer supporting their own function. Entering the globalization era, code mixing has become a common phenomenon in our daily life, including in South Korea. This research aims to discuss code mixing cases between English and Korean language found in the podcast show titled ‘Unboxing’. This research also answers the question regarding the forms of code mixing found in the podcast show ‘Unboxing’. The research is done using mixed method with descriptive-analytical approach. The datas are collected using observational note-taking technique. According to the result, there is a total of 344 code mixing cases classified as 171 data in the form of word, 102 data in the form of phrase, 64 data in the hybrid form, 3 data in the form of idiom, 2 data in the form of reduplicative word, and 2 data in the form of clause. Through the result of this research, it is hoped that it will provide readers with additional knowledge and reference materials for upcoming researches regarding sociolinguistics and code mixing, especially code mixing between English and Korean language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Tika Anggraini
"Globalisasi membawa pengaruh terhadap cara manusia berkomunikasi dengan sesamanya. Di zaman sekarang, orang-orang menguasai setidaknya dua bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Hal ini juga terjadi pada Mahasiswa Sastra Inggris 2010 di Universitas Indonesia yang biasa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Fenomena ini dapat memicu terjadinya campur kode di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan campur kode dalam komunikasi tertulis. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan dan fungsi campur kode yang digunakan oleh mahasiswa Sastra Inggris 2010 di sosial media. Makalah ini akan didukung oleh berbagai data yang diambil dari status mahasiswa di Media Sosial. Studi kasus ini akan menganalisa alasan-alasan mahasiswa dan tipe campur kode berdasarkan teori Hoffman. Lebih lanjut, studi kasus ini akan menjelaskan alasan tambahan dari penggunaan campur kode berdasarkan teori Saville-Troike. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa Sastra Inggris menggunakan Intra-Sentential di status media sosial mereka untuk menunjukkan kebanggaan berbahasa.

Globalization gives a lot of impacts to humankind in the way they communicate with others. Most people are mastering at least two languages in their daily conversation. It also happens among the English Literature students 2010 in Universitas Indonesia who are able to speak English in their communication. This phenomenon may causes code-mixing in society. The purpose of this research is to find the use of code mixing in written communication. This will be supported by all the captured-statuses that have been taken by the researcher. This case study wants to analyze the students’ reasons and the types of code mixing in their social media' status based on Hoffman' s theories. Furthermore, purpose of this research is to find the use of code mixing in written communication. This paper investigates the types and functions of code mixing that are used by English Literature students 2010 in social media. This case study will also determine the additional reason of code-mixing using Saville-Troike’s theory. The findings reveal that most English Literature students use Intra-sentential code-mixing in their statuses and mix their code into English because of pride.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>