Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119952 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Pratisamara
"Perkembangan teknologi melaju dengan sangat cepat yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Chenoweth (2008) menyatakan bahwa berbagai ide baru yang diciptakan perusahaan startup mengendalikan bisnis elektronik dunia. Dibutuhkan suatu fasilitator yang dapat membantu startup tersebut menunjang aspek-aspek (seperti kebutuhan pasar dan pendanaan) bisnis. Salah satu contohnya adalah venture builder. Penelitian ini akan membahas bauran pemasaran dari layanan daring dari Ecoxyztem, venture builder Indonesia yang bergerak di isu lingkungan dan perubahan iklim atau teknologi iklim (climate tech) yang telah mendapatkan pendanaan dari beberapa investor lokal dan global, yaitu Instagram dan situs web (website). Bauran pemasaran yang dianalisis dengan lima aspek pemasaran internet (produk, harga, tempat, promosi, dan personalisasi) ini akan dihubungkan dengan aspek cyber geography yang dilihat dari aspek akses, navigasi, aktivitas informasi, dan augmentasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara semi-terstruktur sebagai metode pengumpulan data. Di mana informan merupakan target pasar dari Ecoxyztem, yaitu startup climate tech, investor, dan audiens Instagram dan situs web. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa bauran pemasaran memiliki hubungan dengan cyber geography, seperti aspek tempat dengan semua aspek cyber geography, produk dengan aktivitas informasi, dan personalisasi dengan navigasi dan augmentasi.

Technological developments accelerated very quickly which led to very rapid economic growth. Chenoweth (2008) states that various new ideas created by startup companies control the world's electronic business. A facilitator is needed who can help the startup support aspects (such as market needs and funding) of the business. One example is the venture builder. This research will discuss the marketing mix of online services from Ecoxyztem, an Indonesian venture builder working on environmental issues and climate change or climate technology which has received funding from several local and global investors, namely Instagram and websites. The marketing mix analyzed by the five aspects of internet marketing (product, price, place, promotion, and personalization) will be linked to cyber geography as seen from the aspects of access, navigation, information activity, and augmentation. This study used a descriptive qualitative method with semi-structured interviews as a data collection method. Where informants are the target market for Ecoxyztem, namely climate tech startups, investors, and the Instagram/websites audiences. The results of this study explain that the marketing mix has relationship with cyber geography because the aspects in it have similarities, such as aspects of place with all the aspects of cyber geography, product with information activity, and personalization with navigation and augmentation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nandita Istiqomah
"Popularitas internet di Indonesia semakin meningkat dan terjadi pergeseran konsumsi konten, dari TV konvensional menjadi internet melalui video on demand. Di Indonesia, penyedia layanan video on demand juga semakin banyak. Hampir semua penyedia layanan menggunakan media sosial untuk mempromosikan layanannya, salah satunya adalah Netflix Indonesia. Pemasaran melalui media sosial lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan khalayaknya. Media sosial yang masih aktif dan digunakan oleh Netflix Indonesia hingga saat ini adalah Instagram dan Twitter.
Makalah ini akan menganalisis mengenai strategi pemasaran media sosial yang digunakan berdasarkan fitur-fiturnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan desk research melalui akun media sosial Netflix Indonesia. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan fitur-fitur yang digunakan dalam strategi pemasaran media sosial Netflix Indonesia, yaitu tone positif, selebriti, humor, promosi konten, dan relevansi kultural. Secara umum, strategi yang digunakan adalah dalam bentuk humor dengan memasukkan budaya lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahoca Neola Andisty
"Industri fashion diproyeksikan akan terus tumbuh. Merek fesyen dengan mode cepat (fast fashion) yang sesuai tren terkini juga masih berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai merek fast fashion terutama merek lokal khusus produk fyesen perempuan terus berstrategi untuk menarik konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social media marketing activities (SM) dan tiga konstruk pemasaran yakni value consciousness (VC), brand consciousness (BC), serta brand love (BL) terhadap tahapan brand loyalty, yakni cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), dan conative brand loyalty (CNL). Penelitian ini diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan data dari sejumlah 242 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap konsumen merek fast fashion lokal khusus produk fesyen perempuan berusia 16-34 tahun yang pernah membeli produk serta mengetahui dan/atau mengikuti sosial media dari setidaknya salah satu merek berikut: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, dan Gaudi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif dari SM terhadap VC, BC, dan BL. Hasil penelitian juga mendemonstrasikan bahwa SM memiliki pengaruh positif langsung dan tidak langsung (melalui BC dan BL) terhadap tahapan brand loyalty. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

Fashion industry is projected to continuously grow. Fast fashion brands that match with the latest trends are also growing, including in Indonesia. Various fast fashion brands, especially local brands for women's fashion products, progressively build strategies to attract consumers. This study aims to determine the effects of social media marketing activities (SM) and marketing constructs which are value consciousness (VC), brand consciousness (BC), and brand love (BL) toward brand loyalty stages, namely cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), and conative brand loyalty (CNL). This research was using Structural Equation Modeling (SEM) based on 242 respondents’ data which was collected through distributing questionnaires to consumers of local fast fashion brands specifically for women’s fashion products aged 16-34 who have bought the product and know and/or follow social media from at least any of the following brands: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, and Gaudi in the last 6 months. The results of this study prove that there is a positive effect of SM on VC, BC, and BL. The results also demonstrate that SM has a direct and indirect positive effect (through BC and BL) on the brand loyalty stage. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Rian Simon
"Industri pakaian  merupakan industri yang tidak akan menghilang dan dapat memberikan peluang bisnis yang besar.  Dengan tingginya permintaan akan pakaian dan aksesoris, maka dibutuhkan usaha untuk mendukung UMKM dalam memanfaatkan kesempatan ini. Alaskaki Concept sebagai subjek dari penelitian ini merupakan salah satu UMKM yang menjual pakaian dan aksesoris. Business coaching dilakukan pada UMKM ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam,observasi dan survei kepada pemilik, karyawan, dan pelanggan UMKM. Data yang terkumpul dianalisis melalui analisis proses bisnis, analisis kanvas model bisnis, analisis STP (Segementing, Targetting, Positioning), analisis internal dan eksternal, dan mengarah pada analisis SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan Instagram sebagai saluran pemasaran digital dan pembuatan  panduan dalam mengunggah konten instagram untuk UKM Alaskaki Concept.

The clothing industry is an industry that will not disappear and can provide great business opportunities. With the high demand for clothing and accessories, efforts are needed to support MSMEs in taking advantage of this opportunity. Alaskaki Concept as the subject of this research is one of the SMEs that sells clothing and accessories. Business coaching is carried out on these MSMEs using a descriptive qualitative approach. Data was collected through in-depth interviews, observations and surveys to owners, employees, and customers of MSMEs. The data collected is analyzed through business process analysis, business model canvas analysis, STP (Segementing, Targeting, Positioning) analysis, internal and external analysis, and leads to a SWOT analysis. This study aims to optimize the use of Instagram as a digital marketing channel and guide making on uploading Instagram content for Alaskaki Concept MSME."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"Tesis ini ingin menguji pengaruh bauran pemasaran yang dilakukan oleh media performance portal social media terhadap sebuah attitude program social marketing, serta hubungannya dengan source credibility portal tersebut. Program sosial yang dijadikan objek penelitian adalah program Generasi Berencana. Penelitian menggunakan metode Structural Equations Modelling (SEM).
Berdasarkan data dari 150 responden maka dapat diketahui bahwa dalam program social marketing, kredibilitas sumber, engagement, dan word of mouth berpengaruh positif terhadap pembentukan prilaku, namun tidak untuk awareness sebuah program. Kemudian didapatkan temuan bahwa sikap berpengaruh terhadap niat perilaku, namun norma subjektif tidak berpengaruh secara positif dalam pembentukan niat perilaku.

The thesis is to examine the influence of marketing mix by media performance social media portals attitude towards a social marketing program, and its relationship with the source credibility portal. Social programs that made the object of research are the generation of program planning. The Research is using Structural Equations Modeling (SEM).
Based on data from 150 respondents it can be seen that in social marketing programs, source credibility, engagement, word of mouth and positive influence on the formation of behavior, but not for an awareness program. Then research obtained findings that attitudes influence behavioral intention, but not subjective norms positively influence the formation of behavioral intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Berliana Pitaloka
"Lebih dari 3 miliar orang di dunia menggunakan web untuk menemukan produk, hiburan, dan teman (Chaffey, 2012). Realitas bahwa web juga digunakan untuk menemukan produk, kemudian mendorong perubahan praktik bisnis dan pemasaran ke ranah digital. Pemasaran digital berbeda dengan dengan pemasaran tradisional, tantangan terbesarnya terletak pada penentuan inovasi yang relevan, baik dengan perusahaan, maupun dengan audiens yang dituju (Chaffey, 2012: 8). Relevansi menjadi salah satu indikator penentuan keberhasilan praktik pemasaran digital. Akan tetapi, untuk menjadi “relevan” itu tidak mudah. Perlu ada serangkaian riset untuk mengenali siapa audiens kita, mengetahui apa minatnya, bahkan mencari tahu apa yang mereka tidak suka, yang kemudian disesuaikan dengan tujuan/misi perusahaan. Oleh karena itu, di sini saya menggunakan perspektif Antropologis milik Ingold, yaitu korespondensi dalam upaya mengenali audiens sebagai basis data penentuan proses mendesain dan memproduksi konten pemasaran digital. Melalui korespondensi, saya menemukan bahwa perspektif Antropologi dapat mendukung proses mendesain dan memproduksi konten social media menjadi lebih relevan dengan minat audiens, sebagaimana yang menjadi tujuan praktik pemasaran digital.

More than 3 billion people worldwide use the web to find products, entertainment and friends (Chaffey, 2012). The reality that the web is also used to find products, then drives changes in business and marketing practices to the digital realm. Digital marketing is different from traditional marketing, the biggest challenge lies in determining relevant innovations, both with the company and with the intended audience (Chaffey, 2012: 8). Relevance is one indicator of determining the success of digital marketing practices. However, to be "relevant" is not easy. There needs to be a series of research to identify who our audience is, find out what their interests are, even find out what they don't like, which is then adjusted to the company's goals/mission. Therefore, here I use Ingold's Anthropological perspective, namely correspondence in an effort to identify the audience as a database for determining the process of designing and producing digital marketing content. Through correspondence, I found that the Anthropological perspective can support the process of designing and producing social media content to be more relevant to the interests of the audience, as is the goal of digital marketing practices."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qashash Lasasi Afimanya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas social media
marketing berpengaruh terhadap loyalty intentions melalui driver customer equity,
yaitu value equity; brand equity; dan relationship equity; dalam konteks
perbankan yaitu PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Sampel pada
penelitian ini adalah nasabah BNI yang berpengalaman mengunakan social media
BNI dan yang menggunakan Internet Banking BNI sejumlah 215 responden.
Structural Equation Modelling (SEM) dengan software LISREL 8.51 digunakan
untuk mengolah data. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas social media
marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap value equity, brand
equity, relationship equity, dan loyalty intentions. Value equity dan brand equity
juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalty intentions,
sedangkan relationship equity tidak tidak terbukti memiliki pengaruh yang positif
yang signifikan terhadap loyalty intentions.

ABSTRACT
The objective of this research is to study whether social media marketing
activities have significant effects on loyalty intentions through customer equity
drivers, such as value equity; brand equity; and relationship equity; in the context
of banking, which is PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. The respondents
for this research are customers of BNI who have experienced using social media
of BNI and BNI Internet Banking BNI in the number of 215 respondents. The
data was processed through Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL
8.51. The results show that social media marketing activities have a significant
positive effect on value equity, brand equity, relationship equity, dan loyalty
intentions. Value equity and brand equity also have a significant positive effect on
loyalty intentions, while relationship equity is not proven having a significant
positive effect on loyalty intentions."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gyanindra Ali Akbar Mangitung
"Pesatnya perkembangan teknologi seperti internet telah mengubah alur komunikasi di berbagai bidang, seperti dalam bidang pemasaran. Media sosial, khususnya, dengan karakteristiknya yang memperkenankan pengguna untuk memberi umpan balik, telah mengubah cara bisnis atau organisasi mempromosikan produknya. Tak terkecuali penulis yang juga mempergunakan media sosial untuk mempromosikan bukunya. Contohnya adalah Marchella FP, penulis Indonesia terlaris, yang secara kumulatif memiliki 3 juta pengikut dalam akun-akun Instagramnya. Akademisi Mangold dan Faulds berargumen bahwa karena media sosial, cara baru untuk mempromosikan sebuah produk adalah dengan membentuk diskusi yang menguntungkan sebuah bisnis. Mangold dan Faulds juga berargumen bahwa terdapat sembilan hal yang bisa dilakukan sebuah bisnis untuk membentuk diskusi. Makalah ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana penggunaan Instagram membantu Marchella dalam mempromosikan bukunya. Dengan penelitian sekunder dan analisis konten, ditemukan bahwa Marchella FP telah melakukan sembilan hal tersebut dalam penggunaan Instagramnya dan hal tersebut membantu membentuk diskusi dan mempromosikan bukunya.

The rapid development of technology such as the internet has reshaped the communications flow in various fields, including marketing. Social media, in particular, with its traits that allows users to give feedbacks, has reshaped the way a business or an organization promote its products. Writers are not the exception as they too rely on social media to promote their books. An example is the Indonesian best-selling author, Marchella FP, who cumulatively has over 3 million followers on her Instagram accounts. Scholars Mangold and Faulds argue that due to social media, the new way to promote a product is to shape the discussions to be favorable towards the business. Mangold and Faulds further argue that there are nine things that a business is able to do to shape discussions. This research paper aims to analyze how the utilization of Instagram helps Marchella to promote her books. Through secondary research and content analysis, it is found that Marchella FP does all of the nine things in her utilization of Instagram and it helps Marchella to shape the discussions and promote her books.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Rizqy Paramitha
"Selama dua dekade terakhir, media sosial berhasil mengubah pola komunikasi antara perusahaan dan konsumen yang memungkinkan adanya hubungan dua arah tanpa batasan jarak dan waktu. Seluruh perusahaan dari berbagai industri pun mulai meningkatkan eksistensi mereka di media sosial, termasuk perusahaan produk kecantikan berlabel halal khususnya Wardah. Meskipun sudah diterima khalayak umum, belum ada studi lebih lanjut pengaruh aktivitas pemasaran media sosial perusahaan terhadap ekuitas merek pada konsumen Muslim. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perceived social media marketing activities terhadap consumer-based brand equity dengan model Stimulus-Organism-Response (S-O-R) serta menguji efek mediasi dari variabel brand experience dan moderasi dari variabel religiosity. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM-PLS untuk melihat hubungan variabel dan efek mediasi serta moderasi dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0. Dari 635 data dari responden wanita Muslim, ditemukan bahwa religiosity tidak memberikan pengaruh dalam memoderasi hubungan antara perceived social media marketing activities dan brand experience. Adapun brand experience memediasi hubungan antara aktivitas pemasaran media sosial yang dirasakan konsumen dengan consumer-based brand equity. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa manajer pemasaran perlu mempertimbangkan untuk membuat konten media sosial yang informatif dan interaktif yang diharapkan dapat meningkatkan E-WOM.

Over the past two decades, social media has succeeded in changing the pattern of communication between companies and consumers, allowing for a two-way relationship without the limitations of distance and time. All companies from various industries have begun to increase their presence on social media, including companies with halal-labeled beauty products. Although it has been accepted by the general public, there has been no further study of the effect of corporate social media marketing activities on brand equity in Muslim consumers. Therefore, this study aims to analyze the effect of perceived social media marketing activities on consumer-based brand equity with the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) model and examine the mediating effect of the brand experience variable and the moderating of the religiosity variable. The analytical method used in this study is SEM-PLS to see the relationship between variables and the effects of mediation and moderation using the SmartPLS 3.0 application. From 635 data from Muslim female respondents, it was found that religiosity had no effect in moderating the relationship between perceived social media marketing activities and brand experience. Meanwhile, brand experience mediates the relationship between social media marketing activities perceived by consumers and consumer-based brand equity. This study implies that marketing managers need to consider creating informative and interactive social media content that is expected to increase E-WOM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danuria Paramastri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi bagaimana sikap para pengguna twitter terhadap fitur terbaru yang dimiliki oleh jejaring sosial twitter, yaitu promoted tweets. Selain itu, tesis ini juga melihat bagaimana sikap pengguna tersebut dapat mempengaruhi keinginan untuk membeli. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa agar promoted tweets lebih diterima dan disukai oleh pengguna Twitter, maka brand/perusahaan pemilk iklan perlu memperhatikan faktor engagement yaitu dengan cara lebih melibatkan konsumen, dalam hal ini adalah pengguna Twitter. Media jejaring sosial merupakan media komunikasi dua arah, sehingga tidak tepat apabila promoted tweets hanya digunakan sebagai komunikasi satu arah saja.

ABSTRACT
This thesis analyzed the several factors which have some influence on the attitude of Twitter user toward the Twitter’s newest feature, Promoted Tweets. Thus, this thesis also define the influence of attitude toward the promoted tweets can impact their purchase intention. This is a quantitative research with descriptive design. Based on this research, the writer suggest that to create positive attitude from the Twitter user, the owner of promoted tweets should be more aware on how to engage Twitter user, and involve customers in their promotion. Social network is basically a two-way communication media, however it is not suitable if promoted tweets only used as a one-way promotion tools."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>