Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sadam Wildan Aliffi
"Cinta merupakan hal absurd yang dapat dialami oleh manusia. Suatu hal kompleks yang terkadang tak dapat begitu saja dijelaskan melalui kata-kata. Akan tetapi, cinta sering disederhanakan sebagai hal yang mendatangkan kebahagiaan. Hal tersebut merupakan kenyataan yang menjadi persepsi orang-orang miliki terhadap cinta. Namun, realitas dapat mengatakan yang berbeda bahwasannya cinta juga dapat berupa penderitaan yang menyebabkan kesedihan mendalam. Penderitaan tersebut menunjukkan sisi lain mengenai cinta yang selama ini jarang disadari oleh orang-orang. Meskipun begitu, terlalu prematur untuk sekadar mengatakan bahwa cinta hanya seputar kebahagiaan serta penderitaan karena cinta lebih kompleks dari hal tersebut. Dengan menggunakan metode autoetnografi, penelitian ini hendak menelaah realitas lain melalui pengalaman pribadi penulis atas pengalaman pahit cinta sebagai titik berangkat. Kemudian menelaah hal tersebut melalui pendekatan eksistensialisme Søren Kierkegaard untuk menunjukkan bahwa cinta merupakan hal absurd nan kompleks dengan segala bentuknya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cinta merupakan pilihan eksistensial yang diambil oleh setiap individu yang ingin merasakannya.

Love is an absurd thing that can be experienced by humans. A complex thing that sometimes is not enough to be explained through words. However, love is often simplified as the thing of full happiness. That’s the notion that people have about love. However, reality can say something different, that love can also be in the form of suffering which causes deep sadness. The suffering shows the other side of love that many people rarely realize. Even so, it’s too premature to say that love is only about happiness and suffering because love is more complex than that. Through the use of the autoethnographic method, this study seeks to examine other realities through the author's personal experience of the bitter experience of love as a starting point. Then examines it through Søren Kierkegaard's existentialism approach to show that love is an absurd and complex thing with all its forms. Which concludes that love is an existential choice taken by every individual who wants to feel it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Marcellina Sandiata
"Cinta merupakan suatu hal yang mendasar dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan keberadaannya. Keberagaman sudut pandang dalam mengartikan cinta juga menjadi suatu hal yang wajar terjadi dalam kehidupan. Cinta yang filosofis dan cinta yang religius seringkali dilihat sebagai dua hal yang bertentangan dan tidak dapat bersatu. Bagaimana filsafat dan agama Kristen melihat cinta dan hubungan di antara keduanya menjadi kajian utama penulisan skripsi ini yang berusaha membuktikan bahwa cinta yang dilihat dari sudut pandang filosofis ataupun religius dapat saling melengkapi satu sama lain, sekaligus membuktikan adanya relasi yang tidak selalu berlawanan antara filsafat dan agama.

Love is an unavoidable basic thing on human life. The varying point of views that human have to acknowledge the word 'love' is also a common thing existed. The 'philosophical love' and the sacred love are often seen as two different things which will never be kept together. Therefore, the primary focus of this writing is how philosophy and Christianity concepts are employed to analyze the concept of love so that people can see the relation between two. Moreover, this writing will show that those concepts are completing each other rather than opposing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"Dibandingkan dengan topik lain seperti politik, keadilan, dan kesetaraan maka topik cinta sedikit sekali menjadi objek kajian yang dikaji secara filosofis. Ada konsepsi yang diyakini secara umum bahwa cinta terkait dengan hal-hal yang bersifat irasional. Filsafat mensyaratkan penyelidikan yang ketat dan sistematis, dan karena cinta dianggap sebagai bagian dari afeksi yang instingtual kemudian dianggap asing bagi filsafat. Cinta lebih banyak dikaji sebagai kajian di dalam psikoanalisis. Di dalam penelitian ini, pemikiran Alain Badiou dikaji dengan menggunakan metode naratif-deskriptif untuk mendemonstrasikan bahwa cinta adalah rasional dan dapat dikaji secara filosofis. Hasil analisis dan sintesis yang didasarkan pada filsafat yang dibangun Alain Badiou dapat disimpulkan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang bersifat irasional. Cinta adalah rasional karena mampu memberikan penghayatan bagi cara manusia memahami eksistensinya di dunia. Cinta sejalan dengan filsafat dan karena itu cinta bersifat filosofis. Lebih jauh lagi, cinta juga mampu menghadirkan perubahan dalam tataran personal karena jatuh cinta memberikan penghayatan akan dunia yang sama sekali baru. Di dalam tataran yang lebih jauh, cinta juga mampu memberikan perubahan melampaui tataran personal karena kemungkinan cinta beririsan dengan hal lain seperti politik. Penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa cinta memiliki dimensi yang jauh lebih luas melampaui pemahaman yang umum selama ini.

Love received very little attention in philosophical inquiry compared to other topics such as politics, justice, and equality. There is a widely accepted conception that love is related to irrational things. Philosophy requires systematic and rigorous investigation, and because love is considered a part of instinctual affection, it makes love foreign to philosophy. Love is more appropriate to be an object of psychoanalysis. In this study, Alain Badiou’s system of thought is reviewed using a narrative-descriptive method to demonstrate that love is rational and philosophical. The analysis and synthesis of Alain Badiou’s system of thought conclude that love is not irrational. Love is logical because it provides meaning for people to understand their existence. Additionally, love can initiate change on a personal level because love can give a new meaning to how people live in the world. In a broader context, love can create change transcending the personal level because love can intersect with other things, such as politics. This study gives new insight into love, highlighting that love has broader dimensions beyond the general conception that many believe. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan sains di zaman modern sangat mempengaruhi cara manusia mengatasi berbagai permasalahan hidup. Penelitian sains pada ranah ilmu sosial, yakni neuroimaging of love bertujuan untuk mengatasi permasalahan perceraian di dalam pernikahan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pengalaman jatuh cinta bisa diukur melalui sebuah proses hormon yang ada di dalam sel-sel otak manusia. Sel-sel tersebut melepaskan suatu hormon ketertarikan antar sesama, yang nantinya akan menimbulkan situasi pengalaman jatuh cinta. Oleh karena itu, dengan pemikiran filsafat alam Hegel melalui tesis-antitesis-sintesis, penulis mengajukan suatu kritik terhadap penelitian sains neuroimaging of love yang hanya menekankan dimensi material manusia. Maksudnya, proses jatuh cinta tidak hanya dipandang dari satu sisi saja, melainkan dalam proses jatuh cinta manusia mengalami ketegangan antara dua dimensi, yakni dimensi material dan dimensi spiritual. Keduanya saling meresapi antara sel-sel hormon di otak dan afeksi saat seseorang mendapati suatu pengalaman jatuh cinta."
JFW 2:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Tristiastini
"Menurut para ahli sastra drama Die Verspaetung karya Wolfgang Hildesheimer digolongkan ke dalam bentuk drama absurd. Skripsi ini ingin membuktikan kebenaran pernyataan di atas dengan melakukan penelaahan terhadap teks drama Die Verspaetung. Penelaahan dilakukan dengan membandingkan teori drama absurd dengan teori drama konvensional dan drama epik--yang merupakan dua bentuk drama yang sudah ada sebelumnya -- dengan berpegang pada unsur-unsur drama seperti tema, latar, tokoh dan alur. Untuk itu dipaparkan pengertian drama absurd dengan membahas arti kata absurd itu sendiri yang kemudian dihubungkan dengan konsepsi Albert Camus, beserta ciri-ciri drama ini.Setelah dilakukan penelaahan terhadap tema, latar, tokoh dan alur drama Die Verspaetung, ternyata drama ini memang sesuai dengan teori drama absurd yang ada; sehingga dapat disimpulkan bahwa drama Die Verspaetung ini benar-benar sebuah drama absurd. Penelaahan ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan apa dan bagaimana drama absurd itu, yang merupakan bentuk drama yang masih belum begitu dapat diterima oleh masyarakat Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indiana Salsabila
"Kondisi dunia setelah Perang Dunia II melahirkan tema-tema terkait kematian dalam kesusastraan Prancis. Salah satu contoh karya sastra dengan tema ini adalah LEtranger, sebuah roman yang dipenuhi aspek-aspek absurditas yang ditulis oleh Albert Camus. Konsep absurditas Camus menyatakan bahwa untuk menghadapi absurditas, manusia harus berkonfrontasi dengan kondisi absurd secara langsung dengan kesadaran. Dengan begitu, manusia dapat menjalani hidup absurd hingga kematian tiba. Artikel ini memperlihatkan bagaimana peristiwa kematian yang secara konsisten hadir dalam roman LEtranger berkaitan dengan absurditas Camus.
Melalui analisis perkembangan fokalisasi dalam cerita, narasi Meursault menunjukkan hubungan gagasan absurditas Camus dengan kematian melalui perubahan Meursault dalam memaknai kematian. Selain itu, analisis struktur naratif teks melalui alur cerita menunjukkan bahwa peristiwa kematian mengantarkan tokoh utama dalam menjadi Manusia Absurd. Terasingkan dari masyarakat akibat pandangannya terkait kematian, Meursault sampai pada kesadaran bahwa menjadi orang asing di dunia yang absurd berarti menerima kepastian kematian dengan terus menjalani hidup dengan tanggung jawab.

The worlds condition after World War II gave birth to death-related themes in French literature. One example of literature work is LEtranger, a novel rich with aspects of absurdity written by Albert Camus. Camus concept of absurdity states that to face absurdity, one must confront it with consciousness and live through the absurd life until death. This article aims to reveal how death, which consistently occurs in LEtranger, is related to Camus concept of absurdity.
Through the analysis of focalization development apparent in the story, the recurring events of death as told through Meursaults narration connects Camus idea of absurdity and death. Moreover, storyline and narrative breakdowns show that death occurrences expose the main character to the steps towards becoming the Absurd Man. Alienated in a world of absurdity, Meursault shows how being the stranger means accepting the inevitability of death by continuing to live the absurd life with consciousness and responsibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Tiodora Br.
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran penghayatan makna cinta dalam perkawinan dan dalam hubungan perselingkuhan pada laki-laki dan perempuan yang melakukan perselingkuhan. Teori-teori yang digunakan adalah teori segitiga cinta Stemberg, teori perkawinan dan teori mengenai perselingkuhan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam pada empat orang subyek yang melakukan perselingkuhan yang terdiri dari dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.
Dari hasil penelitian didapatkan gambaran mengenai makna cinta pada lakilaki dan prempuan yang melakukan perselingkuhan sebagai berikut:
1. Cinta, dengan ketiga komponennya adalah bukan hal yang mendasari perkawinan keempat subyek.
2. Adanya pemahaman yang tidak utuh mengenai definisi cinta pada ketiga subyek di mana mereka melihat cinta hanya sebagai satu komponen cinta dari tiga komponen cinta dari segitga cinta Stemberg, intimacy, passion dan commitment.
3. Penghayatan subyek terhadap makna cinta dalam perkawinan yang tidak menyeluruh di mana ada komponen-komponen cinta yang dinyatakan penting oleh subyek tetapi perwujudannya dalam perilaku sehari-hari tidak tampak.
4. Ketidakpuasan terhadap pasangan dalam perkawinan mendorong keempat subyek untuk melakukan perselingkuhan, walaupun mungkin bukan menjadi sebab langsung.
5. Perselingkuhan yang dilakukan oleh keempat subyek memiliki dampak yang sama pada keadaan rumah tangga yaitu, terpecahnya atau berkurangnya perhatian untuk anggota keluarga.
Saran diberikan untuk penelitian lebih lanjut di mana penelitian akan lebih lengkap bila diperoleh data dari pasangan dalam perkawinan dan pasangan dalam hubungan perselingkuhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ghassani
"Ahlam Mosteghenemi adalah seorang penulis dan penyair Aljazair yang cukup terkenal di dunia Sastra Arab Modern. Karyanya banyak diakui dunia sebagai karya yang bernilai sastra tinggi. Beberapa karyanya menjadi karya berbahasa Arab pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Penerbit American University di Cairo. Ia cukup banyak mendapatkan penghargaan sastra seperti Naguib Mahfouz Medal for Literature untuk novel Memory of the Flesh (1998), The George Tarabeh Prize for Culture and Creativity (1999), dan The Pioneers of Lebanon Committee Medal (2004), The Most Famous Woman in Arabic World (2009). Dalam skripsi ini penulis membahas puisi karyanya yang berjudul Hatta Anta (َدْ ٔ َأ ىَّرَد) dan Bila Qalbin Bila Umrin (ٍشُّْعَلاِتٍةٍْ َل َلاِت).
Kedua puisi tersebut menjadi sumber data primer dalam skripsi ini. Dua puisi tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif-analisis. Penelitian skripsi ini terfokus pada analisis struktural bentuk puisi dan mengungkapkan unsur pembentukan fisik puisi berupa tipografi, enjambemen pungtuasi, dan imaji dari kedua puisi tersebut. Selain itu, penulis juga menganalisis struktur batin puisipuisi tersebut yang meliputi pembuktian tema cinta dengan menguraikan komponen makna cinta yang terkandung dalam kedua puisi ini dan pencarian unsur cinta untuk menentukan jenis cinta seperti apa yang digambarkan pada puisi-puisi tersebut. Setelah menganalisis kedua puisi tersebut, bentuk dari kedua puisi tersebut sesuai perubahan perasaan dan emosi yang dirasakan oleh tokoh dalam kedua puisi tersebut dan kedua puisi ini merupakan puisi yang bertemakan cinta. Jenis cinta dalam kedua puisi ini berbeda sesuai dengan unsur cinta yang terkandung dalam kedua puisi ini.

Ahlam Mosteghenemi is an Algerian author and a poet, who is popular in the world of modern Arabic Literature. Many of Her works have been widely recognized as high literary value. Some of her works become the first Arabic language works that have been translated in English version by American University Publisher in Cairo. She has already got significant number of awards in Literature, such as Naguib Mahfouz Medal for Literature for her novel titled "Memory of the Flesh" (1998), “The George Tarabeh Prize for Literature for Culture and Creativity" (1999), and "The pioneers of Lebanon Committee Medal" (2004), and "The Most Famous Woman in Arabic World” (2009). In this minithesis, the author discusses Mostaghenemi's poetries which are titled "Hatta Anta" ( َدَْٔأ ىَّ ر َد) and “Bilaa Qalbin Bilaa Umrin” (ٍشُّْع َلاِت ٍةٍَْل َلاِت).
These poetries become the primary data in this minithesis. Those two poetries are analyzed by using descriptive-method analysis. The minithesis research is focused on structural analysis of poetry form and utter physical formation element which are typography, enjambment, punctuate, and image from the two poetries. Besides, the author also analyzed inner structure of the poetries, which include theme verification by expounding component of love-meaning that are contained in the poetries, and the searching of love element for determining types of love, as what have been described in the poetries. After analyzing the poetries, the formation of the two poetries are appropriate with the changes of feeling and emotion felt by the character in the poetries, and the theme of these poetries are about love. The kinds of love in the poetries are different, according to love element that is involved in these poetries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Christiara Adinda
"Rangkaian pengalaman pahit yang dihadapi Albert Camus mengarahkannya pada pemikiran absurditas mengenai pertanyaan akan makna hidup manusia di tengah penderitaan yang tidak tentu akhirnya. Absurditas memaksa manusia untuk memilih jalan keluar yang diinginkannya; bunuh diri atau pemberontakan. Pemikiran mengenai absurditas itu kemudian disampaikan oleh Albert Camus dalam karyanya berjudul Le Malentendu. Drama ini memperlihatkan impian yang dimiliki tokoh Martha sebagai tokoh utama, serta absurditas yang dihadapinya karena penolakan dari ibunya. Kajian atas struktur alur drama yang menggunakan model piramida Gustav Freytag memperlihatkan bahwa dalam rangkaian babak drama Le Malentendu terdapat keterkaitan antara kebahagiaan yang sebenarnya sudah dimiliki Martha dan absurditas yang lahir dari kebahagiaan tersebut. Pada bagian akhir disimpulkan bahwa drama Le Malentendu menunjukkan bahwa kebahagiaan dan absurditas saling berlawanan sekaligus saling berkaitan.

The bitterness of life which Albert Camus has undergone led him to an idea of the absurdity that questions the meaning of life in the midst of sufferings that knows the end. Absurdity compels someone to choose a way out committing suicide or going against it revolting. Camus then brought the idea of absurdity, Le Malentendu, one of his plays. It shows the dream of Martha, the main character, and the absurdity she has to face because of her mother rsquo s rejection. The study of dramatic structure using Freytag rsquo s Pyramid model shows that the sequences of drama rsquo s chapters reflect a connection between Martha rsquo s happiness that she already has and the absurdity that occured. In the conclusion, it shows that both happiness and absurdity in Le Malentendu are contradictory, yet related to each other.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Theisen, Peter
Bandung: Qanita, 2015
823.085 THE g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>