Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alviananda Zahra Amalia
"Pendahuluan: Media sosial merupakan hasil perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi. Media sosial menjadi media online favorit remaja. Media sosial memiliki berbagai macam jenis mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Kelompok remaja merupakan kelompok yang paling banyak menggunakan internet pada tahun 2022 yaitu sebesar 75% dari total populasi kelompok usia 15-24 tahun di dunia. Menurut survei, remaja menggunakan media sosial dan internet untuk memperoleh informasi kesehatan. Namun, pemanfaatan media sosial juga memberikan dampak bagi remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial bagi remaja dan dampaknya terhadap kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review pada database PubMed, Science Direct, Scopus, dan Garuda untuk artikel yang dipublikasi pada rentang tahun 2016-2023. Penelitian ini menghasilkan 24 studi terinklusi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa media sosial dan internet memberikan manfaat untuk remaja yaitu memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada mereka untuk mendapatkan informasi kesehatan. Informasi kesehatan yang umumnya didapatkan oleh remaja adalah tentang gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan seksual, dan masalah kehidupan sehari-hari. Remaja yang memanfaatkan media sosial tersebut mendapatkan dampak berupa dampak positif seperti peningkatan motivasi maupun dampak negatif seperti cyberbullying dan gangguan kesehatan mental.

Introduction: Social media is the result of the development of information and communication technology. Social media is the favourite online media for adolescents. Social media has various types, from Facebook, Instagram, Twitter, Etc. The adolescent group is the group that uses the internet the most in 2022, namely 75% of the total population in the world's 15-24 year age group. According to surveys, adolescents use social media and the internet to obtain health information. However, the use of social media also has an impact on adolescents. Therefore, this study aims to determine adolescents' use of social media and its impact on health. Methods: This study used the literature review method on the PubMed, Science Direct, Scopus, and Garuda databases for articles published in the 2016-2023 range. This research resulted in 24 included studies. Results: This study found that social media and the internet benefit adolescents, providing convenience and comfort in obtaining health information. Adolescents generally obtain health information about lifestyle, mental health, sexual health, and daily life problems. Adolescents who use social media get positive impacts, such as increased motivation and also negative impacts, such as cyberbullying and mental health disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Putri
"Karena meningkatnya kekhawatiran tentang dampak ekologis dan sosial yang berbahaya dari industri fashion, fashion berkelanjutan mengangkat perhatian sebagai model yang mempertimbangkan aspek etika, ekologi, dan sosial. Dengan elektronik dari mulut ke mulut (eWOM) sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan informasi di media sosial, makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara eWOM dan fashion berkelanjutan melalui media sosial. Juga, mengeksplorasi hubungan antara sikap yang dibentuk oleh eWOM dan perilaku pembelian terhadap konsumsi mode berkelanjutan. Menggunakan tinjauan literatur, temuan menunjukkan bahwa eWOM memediasi sikap pelanggan terhadap mode berkelanjutan, namun, sikap ini tidak diterjemahkan ke perilaku yang sesuai karena kesenjangan sikap-perilaku. Tidak ada kesimpulan yang ditemukan mengapa kesenjangan sikap-perilaku ini terjadi karena penelitian sebelumnya percaya bahwa sikap positif mengarah pada perilaku positif. Makalah ini menemukan bahwa pelanggan fashion berkelanjutan memiliki karakteristik psikologis yang berbeda dan oleh karena itu peneliti harus mengelompokkan mereka untuk mendapatkan studi menyeluruh tentang pemahaman perilaku mereka. Segmentasi pelanggan pada keberlanjutan menghasilkan hasil yang berbeda. Keterbatasan dalam penulisan ini adalah pengumpulan datanya mengandalkan data sekunder, disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan dual metode pengumpulan data dari sumber primer dan sekunder untuk mendapatkan studi yang lebih kaya.

Because of the rising concern about the harmful ecological and social impact of the fashion industry, sustainable fashion raises attention as a model that considers the ethical, ecological, and social aspects. With electronic word-of-mouth (eWOM) as a powerful tool to disperse information on social media, this paper aims to explore the relationship between eWOM and sustainable fashion through social media. Also, explore the relationship between attitude formed by eWOM and purchasing behavior toward sustainable fashion consumption. Using the literature review, the finding shows that eWOM mediates customers’ attitudes toward sustainable fashion, however, this attitude doesn’t translate to a corresponding behavior because of the attitude-behavior gap. No conclusion was found on why this attitude-behavior gap occurred because a prior study believes that a positive attitude leads to positive behavior. This paper found that sustainable fashion customers have different psychological characteristics and therefore researchers should segment them to obtain a thorough study on understanding their behavior. Segmentation of customers on sustainability yields different results. The limitation of this paper is that the data gathering relies on secondary data, it’s recommended that future research can do a dual method of gathering data from primary and secondary resources to get a richer study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moudy Dianviera
"Wanita muda adalah pengguna media sosial yang aktif. Dengan ketergantungan mereka pada media soaial, perlu
dimengerti bagaimana media sosial dapat mempengaruhi persepsi tentang citra tubuh diantara mereka. Citra tubuh
adalah bagaimana kita secara mental “melihat” tubuh kita dan memiliki persepi dan sikap. Dengan meningkatnya
ketidakpuasan tubuh di kalangan wanita muda, penting untuk mengetahui akar masalahnya. Ruang lingkup utama
makalah ini adalah untuk menyelidiki proses yang mendasari antara penggunaan media sosial dan masalah citra
tubuh. Makalah ini akan memanfaatkan metode tinjauan pustaka sistematis dengan mengumpulkan beberapa jurnal
terkait secara purposive. Berdasarkan temuan artikel ini, peneliti meyakini bahwa Instagram adalah platform
terkuat yang berkontribusi pada citra tubuh remaja putri. Namun demikian, budaya, televisi, orang tua, teman
sebaya, dan berbagai platform media sosial juga secara signifikan memengaruhi perhatian terhadap citra tubuh
baik secara negative maupun positif.

Young women are active social media users. With their reliance on social media, it is necessary to understand
ways that social media can influence perceptions of body image among them. Body image is how we mentally
“see” our bodies and has both perceptual and attitudinal. With the rise of body dissatisfaction among young
women, it is important to know the roots of the problem. The main scoping of this paper is to investigate the
underlying processes between social media use and body image concerns. This paper will utilize the systematic
literature review method by conducting several related journals purposively. Based upon the findings of this article,
Researchers believed that Instagram is the most powerful platforms that contributes on young women’s body
image. Nevertheless, culture, televisions, parents, peers, and various social media platforms also significantly
influence body image concerns in both negative and positive ways.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tsani Husseina
"Kajian literatur ini membahas tentang potensi bahaya dan manfaat potensial dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm remaja dan implikasinya pada praktik pekerjaan sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media sosial yang telah menjadi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku self harm, dimana penggunaan media sosial ini memiliki pengaruh yang beragam, bukan hanya kepada remaja, tetapi pada kelompok usia lainnya juga. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan melakukan pencarian dan pengumpulan data melalui database online (Sage Journal, ScienceDirect, dan lain sebagainya). Berdasarkan hasil penelusuran, diperoleh sebanyak 15 jurnal yang relevan dalam rentang waktu 2007-2021. Dari sejumlah penelitian tersebut terdapat 5 penelitian empirik yang menjadi bahan acuan dalam penulisan kajian literatur ini, diantaranya adalah penelitian milik Mars, et al. (2015), Jacob, et al. (2017), Arendt, et al. (2019), Wey Lung, et al. (2020), dan Jones, et al. (2011). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data lintas kasus dengan mengulas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing bahan acuan. Selain itu, penelitian ini juga mengulas hasil temuan penelitian dari masing-masing bahan acuan terkait potensi bahaya dan manfaat potensial dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm remaja. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan didapati potensi bahaya dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm ini dapat menyebabkan depresi, gangguan kecemasan, gangguan emosional, peniruan perilaku pada pengguna yang rentan bahkan berpotensi untuk mendorong tindakan self harm yang lebih parah sehingga dapat menyebabkan eksaserbasi perilaku self harm karena normalisasi dan peningkatan paparan. Sedangkan untuk manfaat potensialnya antara lain media sosial dapat dijadikan sebagai indikator dalam upaya pencegahan perilaku self harm dan sebagai informasi pencarian situs bantuan maupun pencarian dukungan sosial empati secara online oleh para pelaku self harm. Selain itu, penggunaan media sosial dan perilaku self harm di kalangan remaja ini juga dapat berpengaruh pada tingkat kebahagian seorang individu. Hasil kesimpulan dalam kajian literatur ini menunjukkan bahwa media sosial memainkan peranan penting dalam praktik perilaku self harm di kalangan remaja. Dalam hal ini, perlu adanya pemahaman dari para tenaga profesional, termasuk pekerja sosial dalam memahami perilaku self harm dan kaitannya dengan penggunaan media sosial sebagai suatu aspek penting dalam memahami dan menangani fenomena self harm ini. Dalam penelitian ini, disajikan pula implikasi bagi praktik pekerjaan sosial, dimana terdapat beberapa saran kegiatan intervensi sosial yang dapat digunakan sebagai program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam menangani fenomena self harm ini.

This literature review discusses the potential harm and benefit of using social media on adolescent self-harm behavior and its implications for social work practice. This research is motivated by social media, which has become a significant influence on self-harm behavior, where the use of social media has various effects, not only on adolescents but on other age groups as well. This research uses a literature study approach by searching and collecting data through online databases (Sage Journal, ScienceDirect, etc.). Based on the search results, 15 relevant journals were obtained from 2007-2021. From these studies, five empirical studies became the reference material in writing this literature review, including the research of Mars, et al. (2015), Jacob, et al. (2017), Arendt, et al. (2019), Wey Lung, et al. (2020), and Jones, et al. (2011). This study uses cross-case data analysis techniques by reviewing the advantages and disadvantages of each reference material. In addition, this study also examines the research findings of each reference material regarding the potential harm and benefit of using social media on adolescent self-harm behavior. Based on the analysis results, it was found that the potential harms presented in this study include depression, anxiety disorders, emotional disturbances, imitation of behavior in vulnerable users, and even the potential to encourage more severe self-harm so that it can cause exacerbation of self-harm behavior because of normalization and increased exposure. As for the potential benefits, among others, social media can be used as an indicator in efforts to prevent self-harm behavior and information by searching help sites and seeking online empathy also social support for the self-harm actors. In addition, the use of social media and self-harm behavior among adolescents can also affect an individual's level of happiness. The conclusion of this literature review shows that social media plays a vital role in the practice of self-harm among adolescents. In this case, it is necessary to have an understanding from professionals, including social workers, about self-harm behavior and its relation to the use of social media as an important aspect in understanding and dealing with this self-harm phenomenon. In this study, the implications for the practice of social work are also presented, where there are several suggestions for social intervention activities that can be used as promotive, preventive, curative, and rehabilitative programs in dealing with this self-harm phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shabila Annisa Diningsih
"Studi literatur mengenai krisis komunikasi terus berkembang. Hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh isu-isu di masyarakat, seperti pandemi atau bencana alam. Literatur mengenai krisis komunikasi juga berkembang karena kehadiran dan perkembangan media baru, salah satunya adalah media sosial. Sepanjang satu dekade terakhir, studi ilmiah yang menganalisis praktik terbaik atau implikasi praktik penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi terus berkembang. Makalah ini melakukan kajian literatur terhadap lima belas jurnal pene litian internasional tentang penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi. Hasilnya, ditemukan lima tema utama tentang peran media sosial dalam manajemen krisis komunikasi, yaitu media sosial berbasis teks lebih efektif dalam manajemen krisis komunikasi dibandingkan media sosial berbasis visual, media sosial efektif jika berperan sebagai sarana penyebaran informasi yang cepat dan akurat, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun dialog interaktif dengan pemangku kepentingan sosial dapat digunakan untuk melakukan monitoring , media atau pengawasan terhadap opini publik di masa krisis komunikasi, serta penggunaan media sosial harus tetap dilengkapi oleh penggunaan media tradisional dalam manajemen krisis komunikasi.

Literature studies related to crisis communication continue to grow. The growth is not only caused by the issues within the society, such as pandemics or natural disasters, but als o caused by the presence and development of the new media, one of which is social media. Over the past decade, scientific studies analyzing best practices or practical implications on using social media as a part of communication crisis management have con tinued to evolve. This paper conducts a literature review of fifteen international research journals about the use of social media in crisis communication management. The result shows that there are five main themes regarding the topic, namely textmanagement than visualbased s ocial media is more effective in communication crisis based social media, social media is effective if it is used to disseminate information quickly and accurately, social media can be utilized as a means to build interactive dialogu e with stakeholders, social media can be used to monitor or supervise public opinion in times of communication crisis, and the use of social media must still be complemented by the use of traditional media in crisis communication management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Syafindra
"Peningkatan penggunaan media sosial yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari pada remaja, yang akan berdampak pula pada peningkatan perilaku negatif, seperti cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk cyberbullying pada korban remaja di media sosial, prakiraan dampak bentuk cyberbullying terhadap kemampuan kecerdasan emosional remaja, serta cara mitigasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data yang meliputi studi literatur, studi dokumen dan wawancara. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis tematik kualitatif untuk mengidentifikasi bentuk cyberbullying pada korban remaja di media sosial, dan menganalisa prakiraan kualitatif menurut narasumber ahli, terkait prakiraan dampak cyberbullying terhadap kemampuan kecerdasan emosional remaja dalam penggunaan media sosial, serta cara mitigasi cyberbullying pada remaja. Hasil penelitian ini teridentifikasi temuan lima kasus korban cyberbullying remaja dalam bentuk flaming dan harassment di media sosial, yang memungkinkan korban remaja cenderung mengalami dampak terhadap kemampuan kecerdasan emosionalnya, dalam sulitnya untuk memahami dan mengelola emosi dirinya dan orang lain. Dengan sulitnya korban cyberbullying remaja untuk memahami dan mengelola emosinya, memungkinkan korban remaja cenderung untuk mengalami sulitnya membina hubungan sosial, ketidak percayaan diri, stres, depresi, dan mengalami kegagalan dalam prestasi belajar di sekolah. Serta, hasil penelitian dalam cara mitigasi cyberbullying terhadap remaja untuk memiliki kemampuan kecerdasan emosional yang baik, yaitu, pertama, dengan cara individu remaja untuk tidak merespon cyberbullying yang dialaminya. Kedua, dengan cara memastikan remaja mendapati dukungan dari lingkungan keluarga dan sekolah, yaitu, pastikan remaja dapat komunikasi yang baik oleh orang tuanya, dan pastikan remaja untuk dapat literasi oleh guru di sekolah, tentang penggunaan media sosial yang baik dan fenomena cyberbullying merupakan perilaku buruk.

The increased use of social media has become an integral part of daily life in adolescents, which will also have an impact on increasing negative behaviors, such as cyberbullying. This study aims to determine the form of cyberbullying on teenage victims on social media, the predicted impact of this form of cyberbullying on adolescents' emotional intelligence abilities, and how to mitigate it. This research used qualitative methods through data collection techniques which included literature studies, document studies and interviews. This study uses qualitative thematic analysis techniques to identify the form of cyberbullying on adolescents' victims on social media, and analyzes qualitative forecasts according to expert sources, related to forecasting the impact of cyberbullying on adolescents' emotional intelligence abilities in using social media, as well as how to mitigate cyberbullying on adolescents. The results of this study identified the findings of five cases of adolescent victims of cyberbullying in the form of flaming and harassment on social media, which allows adolescent victims to tend to experience an impact on their emotional intelligence abilities, in the difficulty of understanding and managing the emotions of themselves and others. With the difficulty of adolescent victims of cyberbullying to understand and manage their emotions, it is possible for adolescent victims to tend to experience difficulties in fostering social relationships, lack of self-confidence, stress, depression, and experience failure in academic achievement at school. In addition, the results of research on how to mitigate cyberbullying so that adolescents have good emotional intelligence abilities, namely first by how individual adolescents do not respond to the cyberbullying they experience. Second, by ensuring that adolescents get support from the family and school environment, namely ensuring that adolescents can communicate well with their parents, and ensuring that adolescents are literate by teachers at school, about good use of social media and the phenomenon of cyberbullying is bad behavior."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selina Maurizka
"Media sosial saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang di Indonesia. Media sosial dapat memberikan dampak positif pada penggunanya, antara lain mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain dan mudah untuk mencari informasi. Namun, media sosial juga memberikan beberapa dampak negatif terhadap penggunanya. Salah satunya adalah penggunaan media sosial dan konten-konten dari media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penggunaan dan konten media sosial terhadap kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner online untuk pengumpulan data. Jumlah responden dari penelitian ini adalah 1.402 responden. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda dengan hubungan mediasi. Software yang digunakan untuk mengolah data adalah SPSS IBM versi 25 menggunakan add-on PROCESS macro dari Andrew F. Hayes. Penelitian ini menunjukkan bahwa social media use, social media content, emotion regulation, perceived stress, dan poor sleep memengaruhi depressive symptoms. Hasil penelitian ini dapat membantu regulator dan penyedia layanan kesehatan memberikan fasilitas yang lebih baik dalam menangani kasus kesehatan mental terutama akibat penggunaan dan konten media sosial. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembang media sosial untuk mengembangkan fitur-fitur yang menyediakan lingkungan online yang aman bagi pengguna media sosial.
Social media is now part of the daily lives in Indonesia. Social media can have positive impacts on users. The positive impacts of social media are easy to communicate with others and easy to find information. However, social media also has several negative impacts on its users. One of them is the use and content of social media can affect one's mental health. This study aims to analyze the factors of social media use and content on mental health. This research uses a quantitative approach with an online questionnaire for data collection. Respondents from this study were 1,402 respondents. The collected data was analyzed using multiple linear regression method with mediation relationship. The tool used to process the data is IBM SPSS version 25 using add-on PROCESS macro from Andrew F. Hayes. This research shows that social media use, social media content, emotion regulation, perceived stress, and poor sleep affects depressive symptoms. The results of this study can help regulators and health service providers to provide better facilities in handling mental health cases especially due to the use and content of social media. The results of this study are expected to help social media developers to develop features that provide a safe online environment for social media users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayshabella Rifdah Shelia
"Penelitian ini membahas tentang analisis semiotik meme tanpa konteks pada akun Twitter No context Russia dengan menggunakan teori semiotik oleh Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam unggahan meme pada akun Twitter Russia_NC. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mencapai tujuan penelitian. Penulis menganalisis sepuluh buah data berupa meme dari twit pada akun Russia_NC. Pengambilan sumber data dilakukan dengan dokumentasi unggahan berupa gambar pada akun Twitter Russia_NC dan studi pustaka. Dari hasil analisis, penulis menemukan makna denotasi dan konotasi yang terkandung dalam unggahan meme pada akun Twitter No context Russia. Dengan demikian, penulis berharap penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan studi semiotik dan secara khusus menambah informasi tambahan terkait meme Rusia.

This study discusses the semiotic analysis of memes without context on the No context Russia Twitter account by using the semiotic theory by Roland Barthes. This study aims to identify the meaning contained in postings of memes on the Russia_NC Twitter account. This study uses a qualitative descriptive method to achieve the research objectives. The author analyzes ten pieces of data in the form of memes from tweets on the Russia_NC account. Data source retrieval was carried out by documentation of postings in the form of images on the Russia_NC Twitter account and literature studies. From the results of the analysis, the author has found the meaning of denotation and connotation contained in postings of memes on the Twitter account No context Russia. Thus, the author hopes that this research contributes to the development of semiotic studies and especially adds additional information related to Russian memes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Hanna Serevina
"Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, media sosial mampu berperan untuk mengisi kesenjangan koordinasi pada situasi yang tidak terduga, terlebih dalam menjembatani pertukaran informasi semenjak alat transportasi memperluas jangkauan geografis. Tulisan ini ingin melihat peran media sosial dalam mendukung lingkungan yang intim, untuk mengisi kesenjangan koordinasi dan membentuk kohesi sosial, serta bagaimana teknologi komunikasi itu akhirnya telah meraih posisi struktural di masyarakat dengan mengulas penelitian “Twitter as a Navigator for Stranded Commuters during the Great East Japan Earthquake”, “Tweet Me Home: Exploring Information Use on Twitter in Crisis Situations”, serta “Microblogging for Crisis Communication: Examination of Twitter Use in Response to a 2009 Violent Crisis in the Seattle-Tacoma, Washington Area”. Individu kini mengandalkan telepon seluler sebagai sarana utama untuk berkomunikasi dan berkoordinasi satu sama lain.

As communication technology develops, social media can fill coordination gaps in unpredictable situations, especially in bridging the exchange of information as transport expands its geographical reach. This paper looks at the role of social media in supporting intimate neighborhoods, filling coordination gaps, and forming social cohesion, and how these communication technologies have gained a structural position in society by reviewing the studies "Twitter as a Navigator for Stranded Commuters during the Great East Japan Earthquake", "Tweet Me Home: Exploring Information Use on Twitter in Crisis Situations", and "Microblogging for Crisis Communication: An Examination of Twitter Use in Response to a 2009 Violent Crisis in the Seattle-Tacoma, Washington Area". Individuals now rely on mobile phones as the primary means to communicate and coordinate with each other."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ratnawati Aditya
"Perkembangan bisnis cafe di Indonesia belakangan mengalami peningkatan, sehingga membuat tingkat persaingan juga semakin ketat. Hal ini lah yang membuat para pebisnis cafe harus pintar mempertahankan loyalitas pelanggan, karena karekteristik konsumen senang mencoba hal atau tempat baru. Dalam mengambil keputusan, pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ulasan pelanggan lainnya, platform ulasan, dan karakteristik properti serta profil pelanggan itu sendiri. Dalam konteks ini, penelitian dilakukan untuk mengetahui kelompok atribut-atribut yang membentuk online review yang dianggap penting pada platform social media dan review website dalam memilih cafe. Penelitian ini mengembangkan model penelitian terdahulu dengan membandingkan dua jenis platform (platform social media dan review website) dan menguji secara empiris dengan mengumpulkan data dari kuesioner yang akan disebar melalui survei online. Exploratory Factor Analysis (EFA) digunakan untuk melihat pengelompokan dimensi yang membentuk online review. Hasil analisis menunjukkan terdapat 7 kelompok dimensi pada kedua jenis platform, yaitu kegunaan, keahlian pengulas, volume, ketepatan waktu, ulasan positif, ulasan negatif, dan kelengkapan. Uji beda juga dilakukan untuk melihat perbedaan antara kelompok responden yang menganggap atmosfer cafe dengan tingkat kepentingan berbeda. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pengusaha cafe dalam mengembangkan strategi untuk menarik pelanggan potensial. Pengusaha cafe dapat lebih memperhatikan faktor-faktor yang mendorong dalam menarik konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

The development of cafe business in Indonesia has recently increased, making the level of competition become tighter. This is what makes cafe business must be able to maintain customer loyalty, due to the characteristics of consumers tend to try new things or places. The customers decision making is affected by various factors such as other customer reviews, review platforms, and property characteristics as well as the customers profile itself. In this context, research was conducted to determine the groups of attributes that make up online reviews which are considered important on social media and review website platforms in choosing a cafe. This study referred to the former research model by comparing two types of platform (social media and review website) and empirically tested by collecting data from questionnaires that were distributed using online survey. Exploratory Factor Analysis (EFA) is used to see the dimension groupings that make online reviews. The results of the analysis showed that there were 7 dimension groups on both types of platforms, namely usefulness, reviewers expertise, volume, timeliness, positive online reviews, negative online reviews, and comprehensiveness. A different test was also conducted to see differences between groups of respondents who considered the cafe atmosphere with different levels of importance. The results of this study can be used by cafe entrepreneurs to develop their strategies for engaging potential customers. Cafe entrepreneurs can pay more attention to the most encouraging factors that attract customers to make purchasing decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>